Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN ALAT OPTIK

Andrew Fritzgerald Kenardi XI A IV / 4

I. Mikroskop

Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang. Mikroskop adalah suatu alat yang berada di dalam laboratorium
yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu sehingga
dapat dilihat dengan mata.
Secara umum jenis mikroskop yang dikenal dalam dunia sains dan teknologi ada dua
macam, yaitu mikroskop optik atau cahaya dan mikroskop elektron. Akan tetapi dalam
kenyataannya ada begitu banyak istilah mikroskop yang biasa digunakan untuk merujuk
pada suatu jenis tertentu.
1. Mikroskop Cahaya (Optik)
Mikroskop cahaya atau mikrsokop optik adalah jenis yang ditemukan pertama kali dalam
sejarah penemuan alat optik ini. Sesuai dengan namanya, prinsip kerja mikroskop
cahaya ialah memanfaatkan cahaya sebagai sumber untuk menghasilkan energi yang
digunakan untuk memperbesar bayangan objek yang diteliti.
Cahaya yang digunakan dapat berupa cahaya matahari ataupun cahaya lampu. Pada
mikroskop ini terdapat lensa yang berfungsi untuk memusatkan cahaya pada objek yang
diamati. Mikroskop cahaya adalah jenis yang paling banyak dijumpai, terutama di
sekolah sebagai alat peraga pembelajaran sains.
Umumnya mikroskop cahaya dilengkapi dengan tiga lensa objektif yang dapat
melakukan pembesaran. Ketiga lensa objektif tersebut mampu melakukan pembesaran
lemah, yaitu 4 dan 10 kali, pembesaran sedang 40 kali, dan pembesaran kuat 100 kali.
Selain itu mikroskop juga mempunyai lensa okuler dengan pembesaran maksimal 10
kali.
Dengan begitu mikroskop cahaya mampu untuk memperbesar bayangan objek sampai
1.000 kali dari ukuran sesungguhnya. Mikroskop cahaya dapat dibagi menjadi tiga jenis
berdasarkan jumlah lensa okuler yang dimilikinya, yaitu monokuler, binokuler, dan
trinokuler.
 Mikroskop Monokuler. Sesuai namanya, jenis ini hanya memiliki satu lensa okuler
dan dianggap sebagai desain mikroskop paling tua dan sederhana tetapi banyak
digunakan di sekolah. Pengamatan menggunakan jenis hanya menggunakan satu
mata, sehingga objek yang diamati fokus terhadap panjang dan lebarnya.
 Mikroskop Binokuler. Jenis ini mempunyai dua lensa okuler dan bisa digunakan
untuk mengamati objek dengan menggunakan dua mata. Mikroskop binokuler juga
biasa disebut mikroskop stereo. Jenis ini memiliki kemampuan untuk mengamati
objek tiga dimenasi. Rata-rata pemakaian mikroskop ini adalah untuk keperluan
laboratorium.
 Mikroskop Trinokuler. Ciri khas mikroskop trinoluer adalah jumlah lensa yang dimiliki
sebanyak tiga buah. Pengamatan objek dilakukan dengan menggunakan dua mata
serta bisa dipasang kamera yang terhubung dengan monitor. Mikroskop trinokuler
biasa dipakai untuk mempresentasikan suatu objek.
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber
energi untuk memperbesar bayangan dari objek penelitian. Jenis ini memanfaatkan
medan magnet untuk menggantikan lensa yang berfungsi memusatkan energi pada
objek pengamatan. Dengan kemampuan tersebut, maka jenis mikroskop elektro menjadi
yang paling modern dan canggih.
Jumlah perbesaran obyek yang dapat diamati dengan mikroskop elektron sangatlah
besar, yaitu mencapai dua juta kali ukuran asli objek pengamatan baik dengan
menggunakan metode elektro magnetik ataupun elektro statik.
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu transmisi elektron dan elektron scanning
sebagai berikut:
 Transmission Electron Microscope (TEM) atau Mikroskop Transmisi Elektron.
Mikroskop jenis ini bekerja dengan cara menembuskan elektron pada objek
pengamatan, kemudian tampilan obyek tersebut akan tampil pada suatu layar.
 Scanning Electron Microscope (SEM) atau Mikroskop Elektron Scanning. Jenis
mikroskop ini bekerja dengan menghasilkan gambar permukaan, struktur, dan
jaringan suatu objek pengamatan. Gambar yang dihasilkan juga berbentuk tiga
dimensi.
Bagian-Bagian Mikroskop
1. Bagian Optik
Bagian optik pada mikroskop terdiri atas lima unsur yang meliputi lensa objektif, lensa
okuler, diagrafma, kondensor, dan cermin. Berikut ini adalah pengertian dan fungsi dari
setiap bagian tersebut.
2. Bagian Mekanik (Non-optik)
Bagian mekanik pada mikroskop adalah istilah yang ditujukan untuk bagian non-optik.
Bagian ini terdiri atas tujuh unsur, yaitu revolver, tabung, lengan, meja benda, pemutar
kasar atau makrometer, pemutar halus atau mikrometer, dan kaki atau penyangga.

II. Teleskop
Jenis Teleskop
Teleskop Refraktor
Teleskop refraktor adalah teleskop bias yang terdiri atas beberapa kaca lensa sebagai alat
yang digunakan untuk menangkap cahaya dan menjalankan keguaaan dari alat tersebut.
Dalam teleskop bias terdiri atas dua lensa cembung sebagai lensa objektif dan okuler
Teleskop Reflektor
Jenis teleskop lainnya yaitu teleskop reflektor. Teleskop ini merupukan jenis teleskop yang
menggunakan cermin untuk mengganti lensa yang digunakan untuk menangkap cahaya dan
memantulkannya. Teleskop ini digunakan untuk mengamati objek deepsky seperti nebula,
galaksi, opencuster, dan komet.
Teleskop Catadioptrik
Teleskop jenis ini memiliki sistem kerja yang tidak jauh dengan dua jenis teleskop
sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan teleskop catadioptrik merupakan gabungan dari
teleskop refraktor dan reflektor yang menggunakan dua media untuk mengumpulkan
cahaya.

Cara Kerja
Prinsip kerja teleskop yaitu mengumpulkkan cahaya. Pada teleskop refraktor pengumpulan cahaya
menggunakan lensa. Sedangkan pada teleskop reflektor pengumpulan cahaya lewat cermin.
Teleskop reflektor menggunakan cermin cekung yang nantinya merefleksikan cahaya dan bayangan
gambar yang diarahkan oleh teropong. Cermin cekung tersebut akan menambah jangkauan,
sehingga bisa melihat benda yang jaraknya jauh. Lensa utama akan mengumpulkan bayangan dan
cahaya, kemudian mengirimkan ke retina mata lewat media rekfraksi. Setelah itu, organ mata
pengamat akan menerima gambar atau bayangan dari teleskop tersebut. terakhir, pengamat akan
menginterpretasikan gambar tersebut.

III. Kamera DSLR

Pengertian kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) merupakan satu jenis kamera yang
memanfaatkan sistem cermin otomatis dengan pentamirror atau pentaprisma (cermin segi lima)
untuk meneruskan cahaya dari lensa ke viewfinder.

Berikut ini cara kerja dari kamera DSLR:

 Ketika Anda melihat suatu objek melalui viewfinder, maka objek itulah yang nantinya akan
menjadi hasil akhir foto Anda.

 Pantulan cahaya yang berasal dari sekitar objek foto akan masuk lewat lensa kamera menuju
cermin pantul.

 Cermin ini kemudian memantulkan cahaya menuju pentaprisma.

 Pentaprisma akan mengubah cahaya vertikal menjadi cahaya horizontal dengan cara
mengarahkan cahaya menuju dua cermin terpisah.

Saat itulah, gambaran objek terlihat melalui viewfinder.


 Pada saat Anda memotret, cermin pantul akan berayun ke atas dan cahaya akan terus
masuk. Setelah itu shutter speed akan terbuka.

Durasi terbukanya shutter speed tergantung bagaimana Anda mengaturnya.

 Proses ini membuat cahaya yang masuk tadi kembali ke sensor digital.

 Sensor digital ini akan merekam informasi cahaya yang mengenainya.

 Cermin pantul kemudian akan kembali ke posisi semula, sehingga cahaya dari lensa akan
kembali terpantul ke atas dan dapat dilihat di viewfinder.

 Processor kamera akan mengambil informasi yang didapatkan di sensor digital kemudian
mengubahnya menjadi format yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai