html)
Ilmu sejarah menyelidiki arti, tujuan sejarah, gerak sejarah, isi, bentuk, makna, tafsiran sejarah,
dsb. Masalah tersebut dapat dikatakan sejarah serba teori, karena ilmu sejarah menyelidiki
tentang dasar-dasar pengertian sejarah. Secara singkat dapat dirumuskan bahwa sejarah serba
teori meliputi bidang-bidang teori seperti:
Masalah yang berkaitan dengan filsafat sejarah tersebut tidak dapat dipecahkan secara absolut,
artinya tidak diberi satu jawaban yang dapat diterima dan dapat memuaskan semua orang.
Jawabannya bersifat relatif atau tidak absolut, di satu sisi benar, di sisi lain mungkin salah. Untuk
memudahkan pemecahan masalah tersebut, ditegaskan sebagai berikut:
Apabila masalah tersebut tidak dapat dipecahkan secara memuaskan, setidak-tidaknya akan
terdapat suatu rangkuman tentang makna sejarah. Menganalisis sejarah (kejadian sejarah) berarti
mencari hakekat dari kejadian-kejadian tersebut. Hasil analisis tersebut adalah penyusunan atau
penceritaan kembali suatu cerita sejarah . Dalam analisis tersebut terdapat juga adanya gerak
sejarah, hukum sejarah seperti halnya menganalisis suatu benda dalam ilmu pengetahuan alam.
Analisis sejarah yang obyektif bila analisis itu didasarkan pada sumber-sumber yang ditemukan,
peranan pikiran manusia yang menganalisis (subyek) hanya terbatas kepada kemampuan mencari
adanya saling hubungan antara cerita yang terdapat pada sumber-sumber sejara tersebut
(Sutrasno, 1975: 54)