Anda di halaman 1dari 22

lOMoARcPSD|20155991

Kasus 9 GIZI Buruk

Asuhan Gizi (Universitas Diponegoro)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)
lOMoARcPSD|20155991

LAPORAN ASUHAN GIZI IV


STUDI KASUS PADA PASIEN GIZI BURUK

Dosen Pembimbing:
Choirun Nissa, S.Gz, M.Gizi
Fillah Fithra Dieny, S.Gz, MSi
dr. Etisa Adi Murbawani, M.Si.,Sp.GK
dr. Enny Probosari, MSi.Med

disusun oleh

Christina Reza Hastuti

22030114130096

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

A. Gambaran Kasus

An. A (laki-laki, 36 bulan) masuk ke RS dengan keluhan nyeri pada ulu hati, muntah
SMRS 6x dan diare 2x dalam sehari. Pasien didiagnosis diare akut dehidrasi sedang dan
gizi buruk. Empat bulan lalu, pasien pernah menderita typoid.
Kebiasaan makan dan minum pasien tergambar dari data berikut. Pasien biasa minum
air putih sebanyak 1-2 gelas/hari, minuman instan 2 gelas/hari, susu kemasan 1
gelas/hari, teh manis 1 gelas/hari. Kebiasaan makan pasien tidak teratur, karena setiap
hari makan waktunya berbeda tergantung anak ingin makan atau tidak. Pasien biasa
mengkonsumsi nasi namun sedikit, yakni 3-5 sdm. Pasien juga biasa ngemil 1-2 bungkus
snack wafer/chiki. Mie instan 2x/minggu, ikan mujahir/ikan bandeng 1 sdm. Sayur yang
biasa dikonsumsi sayur bening dengan komposisi bayam/sawi sebanyak 2 sdm.
Sebelum masuk RS, pasien hanya mengkonsumsi sedikit karena adanya nyeri, yakni
nasi dengan total sehari sebanyak 6 sdm, kuah sop, tahu goreng 1 potong sedang. Pasien
juga mengkonsumsi biskuat 2 keping dicelup teh hangat.
Pasien memiliki TB 85 cm, BB saat ini 9,5 kg, sedangkan BB saat lahir 2,3 kg. Data
laboratorium menyebutkan hemoglobin 12,6 g/dl, leukosit 10.240 mm3, trombosit
293.000 mm3, hematokrit 36,8%, ureum 16,5 mg%, kreatinin 0,5 mg%. Nadi 110x/menit,
suhu 36,6oC.
Setiap kali makan pasien didampingi oleh ibu atau neneknya. Ketika bersama ibunya,
pasien sering dimarahi karena makan sering tidak dihabiskan. Orangtua pasien belum
pernah mendapat edukasi gizi tentang penyakit dan diet yang harus dijalankan oleh
pasien.
Lokasi pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas) cukup jauh dari tempat tinggal
pasien (4 km).

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

B. Skrining
Skrining yang dilakukan pada An.A adalah menggunakan Strong Kids

STRONG KIDS

Parameter Nilai
Apakah pasien tampak kurus? Ya 1
Apakah terdapat penurunan berat badan selama satu
bulan terakhir? (berdasarkan penilaian objektif data Tidak 0
berat badan bila ada atau penilaian subjektif orang tua
pasien atau untuk bayi < 1 tahun berat badan tidak
naik selama 3 bulan terakhir)

Apakah terdapat salah satu dari kondisi tersebut? Ya 1


(diare ≥ 5 kali/hari dan muntah >3 kali/hari dalam
seminggu terakhir atau asupan makanan berkurang
selama 1 minggu terakhir)
Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang
mengakibatkan pasien berisiko mengalami malnutrisi? Ya 2
Total Skor 4
Kategori Risiko tinggi
malnutrisi

Keterangan:
0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Sedang
≥2 = Risiko Tinggi

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

C. Assessment Gizi1,2
1. Pengkajian Riwayat Terkait Gizi/Makanan (FH)
a. FH SMRS

Domain Data Interpretasi


FH-1.1.1.1 FFQ = 920,6 kkal Asupan energi kurang
Total Energy Intake (memenuhi 74,2% dari
kebutuhan energi)
FH-1.2.2.1 Kebiasaan makan : Makanan rendah energi
Amount of food  air putih sebanyak 1-2
gelas/hari
 minuman instan 2
gelas/hari
 susu kemasan 1 gelas/hari
 teh manis 1 gelas/hari.
 nasi 3-5 sdm
 1-2 bungkus snack
wafer/chiki
 Mie instan 2x/minggu
 ikan mujahir/ikan
bandeng 1 sdm
 sayur bening dengan
komposisi bayam/sawi
sebanyak 2 sdm.
FH-1.2.2.5 Pasien makan dari sumber Asupan makan pasien
Food Variety dari KH, Sayur, Protein kurang bewrvariasi
hewan seperti susu, mie
instan
FH-1.2.1.1 Minum susu kemasan 1 Asupan cairan diperoleh
buah, minuman instan 2 dari air putih, susu, dan
Oral Fluid
buah, dan air putih 2 gelas minuman instan serta
setiap hari makanan berkuah
FH-1.5.1.1 FFQ = 13 gr Asupan lemak kurang

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

Total Fat (memenuhi 37,4 % dari


total kebutuhan lemak)
FH-1.5.2 .1 FFQ = 20 gr Asupan protein kurang
Total Protein (memenuhi 43% dari total
kebutuhan protein)
FH 1.5.3.1 FFQ = 366,7 gr Asupan karbohidrat lebih
Total Carbohydrate (memenuhi 197% dari
kebutuhan karbohidrat)
FH-1.5.4.1 FFQ = 3,5 gr Asupan serat kurang
Total Fiber (memenuhi 21,8% dari
total kebutuhan serat)
FH-1.6.1.1 FFQ = 301,9 mcg Asupan vitamin A kurang
Vitamin A (memenuhi 132% dari
kebutuhan)
FH-1.6.1.2 FFQ = 26,6 mg Asupan vitamin C kurang
Vitamin C (memenuhi 35,4% dari
kebutuhan)
FH-1.6.1.6 FFQ = 0,2 mg Asupan vitamin B1 kurang
Thiamin (memenuhi 33,3% dari
kebutuhan)
FH-1.6.2.1 FFQ = 364 mg Asupan kalsium kurang
Calcium (memenuhi 13,68% dari
kebutuhan)
FH-1.6.2.3 FFQ = 2,2 mg Asupan zat besi kurang
Iron (memenuhi 27,5% dari
kebutuhan)
FH-1.6.2.4 FFQ = 78,6 mg Asupan magnesium
berlebih (memenuhi 130%
Magnesium
dari kebutuhan)
FH-1.6.2.5 FFQ = 640,3 mg Asupan kalium kurang
Kalium (memenuhi 21,3% dari
kebutuhan)
FH -1.6.2.6 FFQ = 374,9 mg Asupan fosfor kurang
Phosporus (memenuhi 74,9% dari

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

kebutuhan)
FH -1.6.2.8 FFQ = 2,1 mg Asupan zink kurang
Zinc (memenuhi 42% dari
kebutuhan)
Kesimpulan: asupan zat gizi makro dan ikro An. A tergolong rendah hal ini
disebabkan karena terjadi penurunan nafsu makan.

b. FH MRS

Domain Data Interpretasi


FH-1.1.1.1 Recall = 287,6 kkal Asupan energi kurang
Total Energy Intake (memenuhi 74,2 % dari
kebutuhan)
FH-1.5.1.1 Recall = 10,4gr Asupan lemak kurang
Total Fat (memenuhi 30,1 % dari
kebutuhan)
FH-1.5.2 .1 Recall = 11 gr Asupan protein kurang
Total Protein (memenuhi 23,6% dari
total kebutuhan)
FH 1.5.3.1 Recall = 19,7 gr Asupan karbohidrat
Total Carbohydrate kurang (memenuhi 10,5%
dari kebutuhan)
FH-1.5.4.1 Recall = 0,7 gr Asupan serat kurang
Total Fiber (memenuhi 4,3% dari
kebutuhan)
FH-1.6.1.1 Recall = 100 mcg Asupan vitamin A kurang
Vitamin A (memenuhi 25% dari total
kebutuhan)
FH-1.6.1.2 Recall = 26,6 mg Asupan vitamin C kurang
Vitamin C (memenuhi 35,4% dari
total kebutuhan)
FH-1.6.1.6 Recall = 0,2 mg Asupan vitamin B1 kurang
Thiamin (memenuhi 33,3% dari
kebutuhan)
FH-1.6.2.1 Recall = 148,5 mg Asupan kalsium kurang

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

Calcium (memenuhi 22,8% dari


kebutuhan)
FH-1.6.2.3 Recall = 4,8 mg Asupan zat besi kurang
Iron (memenuhi 60% dari
kebutuhan)
FH-1.6.2.4 Recall = 64,7 mg Asupan magnesium
berlebih (memenuhi
Magnesium
107,8% dari kebutuhan)
FH-1.6.2.5 Recall = 174 mg Asupan kalium kurang
Kalium (memenuhi 5,8% dari
kebutuhan)
FH -1.6.2.6 Recall = 161,7 mg Asupan fosfor kurang
Phosporus (memenuhi 32,3% dari
kebutuhan)
FH -1.6.2.8 Recall = 1,5 mg Asupan zink kurang
Zinc (memenuhi 30% dari
kebutuhan)
Kesimpulan: asupan zat gizi baik makro maupun mikro pada An. A selama di RS
masih tergolong kurang.

2. Pengkajian Antropometri (AD)

Domain Data Interpretasi


AD-1.1.1 Height 85 cm -
AD-1.1.2 Weight 9 kg -
AD-1.1.6 Growth pattern Z-score BB/TB -3,12 Gizi buruk
Kesimpulan : AN. A memiliki nilai z-score yang termasuk dalam kategori gizi
buruk.

3. Pengkajian Biokimia (BD)

Domain Data Nilai Normal Interpretasi


BD-1.10.1 Hemoglobin 12,6 g/dl 11-16 g/dl Normal
BD-1.10.2 Hematocrit 36,8% 29 - 40% Normal
Leukosit 10.240 mm3 4-10.000/ mm3 Tinggi
Trombosit 293.000 mm3 150.000-400.000 / Normal
mm3
8

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

BD-1.2.2 Creatinine 0,5 mg% 0,3-0,6 mg/dl Normal


Ureum 16,5mg% 10-50 mg/dl Normal
Kesimpulan : Dari data biokomia An. A mengalami leuketosis

4. Pengkajian Data Klinis (PD)

Domain Data Nilai Normal Interpretasi


PD-1.1.5 Nyeri pada ulu hati - -
Disgestive system
PD-1.1.9 Vital Sign Nadi : 110x/menit 60-100x/menit Cepat
Suhu : 36,6oC <37oC Normal
Kesimpulan = An. A mengalami nyeri ulu hati dan denyut nadi yang cepat.

5. Pengkajian Data Riwayat Pasien (CH)

Domain Data Interpretasi


CH-1.1.1. Age 36 bulan -
CH-1.1.2 Gender Laki-laki -
CH-2.1.5 Gastrointestinal Nyeri pada ulu hati dan diare akut -
CH-2.1.14 Other Tipoid dan dehidrasi sedang
CH-3.1.2 Living/housing
Ibu dan nenek
situation
Kesimpulan : An. A memiliki riwayat nyeri ulu hati, diare akut, tipoid, dan
dehidrasi sedang.

6. Komparatif Standar (CS)

Domain Data Interpretasi


CS-1.1.1 Total Energy 1239,7 kkal Perhitungan kebutuhan
Estimated Needs estimasi energi
berdasarkan Rumus
Nelson
CS-1.1.2 Method for Rumus Nelson -
Estimating Needs
CS-2.1.1 Total Fat Estimated 34,5 gr Lemak = 25 % dari total
Needs energi
CS 2.2.1 Total Protein 46,5 gr Protein = 15 % dari total
estimated needs energi

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

CS-2.3.1 Total Carbohydrate 186 gr Karbohidrat = 60 % dari


Estimated Needs total energi
CS-2.4.1 Total Fiber Estimated 16 gr Kebutuhan serat
Needs menurut AKG 2013
CS 4.1.1 Vitamin A 400 mg Kebutuhan vitamin A
menurut AKG 2013
CS 4.1.2 Vitamin C 75 mg Kebutuhan vitamin C
menurut AKG 2013
CS 4.1.6 Vitamin B1 0,6 mg Kebutuhan vitamin B1
menurut AKG 2013
CS 4.1.7 Vitamin B2 0,7 mg Kebutuhan vitamin B2
menurut AKG 2013
CS 4.1.9 Folat 160 mg Kebutuhan folat
menurut AKG 2013
CS 4.1.10 Vitamin B6 0,5 mg Kebutuhan vitamin B6
menurut AKG 2013
CS 4.1.11 Vitamin B12 0,9 mg Kebutuhan vitamin B12
menurut AKG 2013
CS 4.2.1 Calcium 650 mg Kebutuhan kalsium
menurut AKG 2013
CS 4.2.3 Iron 8 mg Kebutuhan zat besi
menurut AKG 2013
CS 4.2.4 Magnesium 60 mg Kebutuhan magnesium
menurut AKG 2013
CS 4.2.5 Potassium 3000 mg Kebutuhan kalium
menurut AKG 2013
CS 4.2.6 Phosporus 500 mg Kebutuhan fosfor
menurut AKG 2013
CS 4.2.8 Zinc 5 mg Kebutuhan zink menurut
AKG 2013
CS 4.2.7 Sodium 1000 mg Kebutuhan Natrium
menurut AKG 2013

D. Diagnosis Gizi

10

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

- Inadequate Oral Intake (NI 2.1) berkaitan dengan penurunan nafsu makan dan
nyeri ulu hati ditandai dengan kurangnya asupan energi (22,4%), karbohidrat
(10,5%), protein (30,1%) dan lemak (23,6%).

- Malnutrisi (NI 5.2) berkaitan dengan gizi buruk ditandai dengan z-score -3,12 SD

E. Rencana Intervensi gizi


1. Tujuan
- Meningkatkan status gizi menjadi optimal
- Meningkatkan berat badan secara bertahap
- Memberikan asupan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pasien
dengan memperhatikan kondisi pasien
- Mengurangi keluhan (myeri ulu hati)
- Meningkatkan pengetahuan orang tua/pengasuh anak mengenai pola makan yang
seimbang dan sesuai kebutuhan pasien
2. Preskripsi
- Pemberian asupan energi sebanyak 1239,7 kkal secara bertahap sesuai dengan
kemampuan pasien
- Pemberian cairan untuk keseimbangan cairan dan elektrolit yaitu 30-35 mL/kg
BB/hari (disesuaikan juga dengan cairan infus)
- Pemberian asupan vitamin dan mineral yang bersunber dari buah dan sayur
- Pemberian makanan secara oral denan porsi kecil dan frekuensi sering.

3. Implementasi
a. Pemberian diet
- Memberikan asupan secara oral sebanyak 1239,7 kkal secara secara bertahap,
dengan menggunakan sumber karbohidrat kompleks, tinggi serat, vitamin,
dan mineral.
- Memberikan asupan makanan dengan konsistensi lunak atau makanan biasa
pada masa pemulihan
- Memberikan formula F75

11

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

- Diet diberikan sebanyak 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan dengan
porsi kecil.
b. Edukasi

Edukasi gizi diberikan kepada orang tua atau pengasuh pasien guna
menunjang proses penyembuhan pasien. Edukasi yang diberikan bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan orang tua atau pengasuh pasien mengenai masalah
gizi yang dialami dan cara untuk mencegah dan mengatur diet bagi pasien.
Edukasi dilakukan dengan durasi kurang lebih 30 menit sebanyak 2 kali
pertemuan. Edukasi ini dapat dilakukan di ruang perawatan pasien dengan
menggunakan media leaflet atau poster, daftar bahan makanan penukar serta
contoh menu untuk pasien gizi buruk.
c. Konseling

Konseling yang diberikan kepada orang tua atau pengasuh bertujuan untuk
membangun komitmen dengan keluarga pasien dalam upaya mencapai
kesembuhan pasien. Dimana peran orang tua dan pengasuh pasien diharapkan
dapat memberi dukungan agar pasien menjadi termotifasi untuk melakukan
rekomendasi diet yang diberikan. Konseling gizi dilakukan dengan durasi 30-40
menit dalam waktu satu minggu sekali dengan menggunakan media leaflet/poster,
food model, daftar bahan makanan penukar, dan contoh rekomendasi menu untuk
pasien anak dengan gizi buruk.

F. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Indikator Metode Target Pencapaian


Makanan yang di sajikan - Comstock
Minimal 80% makanan
habis - Tanya jawab terkait
Kebutuhan energi, zat gizi dihabiskan.
penerimaan makanan
makronutrien dan Minimal 80% kebutuhan zat
pasien
mikronutrien tercukupi gizi tercukupi
- Recall 24 jam
Berat badan meningkat secara Menimbang BB setiap IMT normal atau tidak terjadi
bertahap mencapai berat minggu. penurunan berat badan.

12

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

badan normal atau tidak


terjadi penurunan berat
badan.
Nyeri ulu hati Ceklis form Mampu mengasup makanan
Observasi dan tanya
dengan baik dan
jawab
berkurangnya keluhan pada
pasien.
Pengetahuan pasien Observasi dan tanya Pasien dan keluarga mampu
bertambah dengan jawab menerapkan dengan baik pola
menerapkan dalam kehidupan makan seimbang dan yang
Terjadi perubahan perilaku dianjurkan dalam penanganan
makan adeno ca recti

G. Pembahasan
Gizi buruk merupakan suatu kondisi dimana seseorang yang memiliki status gizi
dibawah rata-rata. Balita dikatakan mengalami gizi buruk apabila nilai z-score untuk
BB/TB dibawah angka -3 SD. Gizi buruk dapat diketahui melalui beberapa analisis data
klinis maupun antropometri. Data klinis menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi
dimana perubahan ini berhubungan dengan kekurangan gizi yang dpaat dilihat dari
jaringan epitel seperti kulit, rambut, atau mata. Berdasrkan data antropometri dapat
diketabui melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan atas. Gizi
buruk diklasifikasikan menjadi 3 yaitu marasmus, kwashiorkor, dan marasmus
kwasiorkor.3 Gizi buruk yang terjadi pada balita tentunya akan berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangannya menjadi tidak optimal. Sehingga gizi buruk harus
segera ditangani dengan baik.
Pada kasus in diketahui bahwa An. A mengalami gizi buruk dengan beberapa
penyakit penyerta sepert diare dan nyeri ulu hati. Saat masuk RS dilakukan skrining
kepada AN A dengan menggunaka STRONG KIDS Tools, hasil skrining menunjukkan
bahwa An. A berisiko tinggi malnutrisi. Sehingga dilakukan asessment pada An. A,
berdasarkan data riwayat asupan diketahui bahwa asupan zat gizi makro dan mikro yang
diasup oleh An. A masih defisit. Dari data antropometri diketaui bahwa An.A memliki
nilai z-score -3,12 SD yang termasuk kategori gizi buruk. Berdasrkan data biokimia

13

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

diketahui bahwa An. A mengalami leukositosis, dimana kadar leukosit melebihi normal.
Temuan klinis yang diperoleh adalah denyut nadi anak A termasuk dlaam kategori cepat.
Berdasarkan data riwayat pasien diketahui bahwa An A yang berusa 36 bulan in
mengalami nyeri ulu hati, diare akut, tipoid, dan dehidrasi sedang.
Berdasarkan data pengkajian gizi, diagnosis yang diberikan kepada An.A adalah
(1) Inadequate Oral Intake (NI 2.1) berkaitan dengan penurunan nafsu makan dan nyeri
ulu hati ditandai dengan kurangnya asupan energi (22,4%), karbohidrat (10,5%), protein
(30,1%) dan lemak (23,6%). (2)Malnutrisi (NI 5.2) berkaitan dengan gizi buruk ditandai
dengan z-score -3,12 SD.
Dari rumusan diagnosisi tersebut maka dapat disusun rencan intervensi yang
sesuai dengan masalah gizi An.A. intervensi ini bertujuan untuk Meningkatkan status gizi
menjadi optimal, meningkatkan berat badan secara bertahap, memberikan asupan yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pasien dengan memperhatikan kondisi pasien,
mengurangi keluhan (myeri ulu hati), serta meningkatkan pengetahuan orang
tua/pengasuh anak mengenai pola makan yang seimbang dan sesuai kebutuhan pasien.
Intervensi yang diberikan berupa pemberian rekomendasi diet, edukasi, dan
konseling kepada keluarga atau pengasuh pasien. Edukasi yang dilakukan bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dan pengasuh pasien mengenai masalah gizi
yang dialami dan cara untuk mencegah dan mengatur diet bagi pasien. Edukasi dilakukan
dengan durasi kurang lebih 30 menit sebanyak 2 kali pertemuan. Edukasi ini dapat
dilakukan di ruang perawatan pasien dengan menggunakan media leaflet atau poster,
daftar bahan makanan penukar serta contoh menu untuk pasien gizi buruk. Selian edukasi
juga dilakukan konseling kepada orang tua atau pengasuh yang bertujuan untuk
membangun komitmen dengan keluarga pasien dalam upaya mencapai kesembuhan
pasien. Dimana peran orang tua dan pengasuh pasien diharapkan dapat memberi
dukungan agar pasien menjadi termotifasi untuk melakukan rekomendasi diet yang
diberikan. Konseling gizi dilakukan dengan durasi 30-40 menit dalam waktu satu minggu
sekali dengan menggunakan media leaflet/poster, food model, daftar bahan makanan
penukar, dan contoh rekomendasi menu untuk pasien anak dengan gizi buruk.
Monitoring dan evaluasi digunakan sebagai acuan keberhasilan program dan
intervensi yang diberikan yaitu dapat terpenuhinya asupan makanan yang sesuai dengan

14

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

kebutuhan pasien, nilai laboratorium mencapai normal, perubahan perilaku makan pasien
menjadi lebih baik, selain itu terjadinya perubahan sikap keluarga dan pasien menjadi
lebih taat dalam menjalankan program diet yang diberikan.

H. Daftar Pustaka

1. Diabetics A of N and. International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT)


Reference Manual. 4th ed. Academy of Nutrition and Diabetics; 2013.

2. Mahan K, Raymond J. Krauses’s Food & The Nutrition Care Process. 14 ed. Canada:
Elsevier; 2017.

3. Kemenkes. Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Jakarta; 2011.

I. Lampiran-lampiran
1. Perhitungan kebutuhan
Perhitungan kebutuhan menggunakan Rumus Nelson

 Berat Badan Ideal = (usia x 2) + 8


= (3x2)+ 8
= 14 kg
 Metabolisme Basal = 50 x BBI
= 50 x 14
= 700 kkal (A)  A+B =C
 Pertumbuhan = 12% A 700 + 84 = 784 kkal
= 12% 700
= 84 kkal (B)  C+D =E
 Aktivitas fisik = 25% C 784 + 196 = 980 kkal
= 25% 784
= 196 kkal (D)  E+F =G
 SDA = 15% E 980 + 147 = 1.127 kkal
= 15% 980
= 147 kkal (F)  G+H =I

15

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

 Feses = 10% G
1.127 + 112,7 = 1.239,7 kkal
= 10% 1.127
= 112,7 kkal(H)

Estimasi perhitungan asupan zat gizi yang dibutuhkan responden:

 Protein = 15% × = 46,5 gr


 Lemak = 25% × = 34,5 gr
 Karbohidrat = 60% × = 186 gr

2. Analisis zat gizi makanan SMRS


Tabel Perbandingan FFQ dan Kebutuhan (Sebelum masuk RS)

Zat gizi Kebutuhan FFQ %Kecukupan Interpretasi


Energi (kkal) 1239,7 920,6 74,2 Kurang
Karbohidrat (g) 186 366,7 197 Lebih
Protein (g) 46,5 20 43 Defisit
Lemak (g) 34,5 13 37,6 Defisit
Asam folat 160 67,4 42,1 Defisit
Vit B1 0,6 0,2 33,3 Defisit
Vit B2 0,7 0,5 71,4 Kurang
Vit B3 6 1,7 28,3 Defisit
Vit B6 0,5 0,3 60 Defisit
Vit B 12 0,9 1,0 111,1 Lebih
Fiber (g) 16 3,5 21,8 Defisit
Kalium(mg) 3000 640,3 21,3 Defisit
Natrium (mg) 1000 150,6 16 Defisit
Magnesium(mg) 60 78,6 130 Lebih
Besi (mg) 8 2,2 27,5 Defisit
Zinc (mg) 5 2,1 42 Defisit
Kalsium (mg) 650 364 56 Defisit
Fosfor (mg) 500 374,9 74,9 Kurang

16

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

Vitamin C (mg) 75 26,6 35,4 Defisit


Vitamin A (µg) 400 301,9 132,4 Lebih

3. Analisis zat gizi MRS


Tabel Perbandingan Hasil Recall dan Kebutuhan sebelum masuk RS

Zat gizi Kebutuhan Recall %Kecukupan Interpretasi


Energi (kkal) 1239,7 278,6 22,4 Defisit
Karbohidrat (g) 186 19,7 10,5 Defisit
Protein (g) 46,5 11 23,6 Defisit
Lemak (g) 34,5 10,4 30,1 Defisit
Asam folat 160 8,4 5,2 Defisit
Vit B1 0,6 0,2 33,3 Defisit
Vit B2 0,7 0,2 28,5 Defisit
Vit B3 6 3 50 Defisit
Vit B6 0,5 0,3 60 Defisit
Vit B 12 0,9 0,4 44,5 Defisit
Fiber (g) 16 0,7 4,3 Defisit
Kalium(mg) 3000 174 5,8 Defisit
Natrium (mg) 1000 132 13,2 Defisit
Magnesium(mg) 60 64,7 107,8 Cukup
Besi (mg) 8 4,8 60 Defisit
Zinc (mg) 5 1,5 30 Defisit
Kalsium (mg) 650 148,5 22,8 Defisit
Fosfor (mg) 500 161,7 32,3 Defisit
Vitamin C (mg) 75 0 0 Defisit
Vitamin A (µg) 400 100 25 Defisit

4. Analisis menu

Waktu Makanan Bahan makanan Berat (gr)


Pagi Nasi tim Nasi putih 50
Sop ayam Daging ayam 20

17

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

Wortel, jagung 20
Susu sapi Susu sapi 100
Selingan Bubur kacang hijau Kacang hijau 50
Jus alpukat Alpukat 100
Siang Nasi tim Nasi putih 50
Pepes tahu Tahu 20
Ikan bumbu kuning Ikan tongkol 20
Sop brokoli Brokoli 50
Mangga Buah mangga 30
Selingan sore F-75 Formula WHO 75 100
Malam Nasi tim Nasi tim 50
Sop jagung wortel Daging ayam 20
Jagung manis 20
Wortel 20
Pepaya Buah pepaya 30
Analisis zat gizi menu:
Energi: 652 kkal
Protein: 30 gr
Lemak: 17,3 gr
Karbohidrat: 98,5 gr
Serat: 7,8 gr
Zat besi: 4 mg
Vitamin C: 44,1 mg
Kalsium: 222 mg
Zink: 3,1 mg

18

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

5. Media konseling

19

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

20

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)


lOMoARcPSD|20155991

21

Downloaded by 29_Naily Zahrotun Arifah (naily.zahrotun.arifah@mail.ugm.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai