Anda di halaman 1dari 90

REMAJA DAN

KEKERASAN
TINJAUAN
KRIMINOLOGI PADA
KRIMINALITAS

Pusat penertiban buku-buku berkualitas:

Divisi Buku Pengayaan


CV. MEDIA EDUKASI CREATIVE - Surabaya 2022
Copyright © 2023
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

REMAJA DAN KEKERASAN TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA


KRIMINALITAS
Penulis : Mega Dewi Ambarwati, S.H., M.H.,
Muchammad Rizal, Putri Rosita Inas
Amalia, Elza Jayangker, Yohana Putri
Pramesti
Penyunting : Dr. Tomy Micahel, S.H., M.H., Ayu
Ratnasari, S.Pd.
Penata Letak : Ivan Al Khanif Aditya
Perancang Sampul : Ivan Al Khanif Aditya

Penerbit:
CV. MEDIA EDUKASI CREATIVE
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) No.318/ JTI/2021
Jl. Lidah Wetan VI No.3 Kel. Lidah Wetan, Kec. Lakarsantri, Surabaya
- Jawa Timur
Telp. 031-7536520/08133091169
e-mail: cs.cv.mec@gmail.com

REMAJA DAN KEKERASAN TINJAUAN KRIMINOLOGI


PADA KRIMINALITAS
Cet. 1 -- Februari 2023 -- Surabaya: CV. Media Edukasi Creative,
2023 uk. 17,6cm x 25cm
ISBN ...........

Dilarang keras menterjemahkan, mengutip,


memfotocopi, memindahkan isi buku, baik sebagian
maupun seluruhnya dengan cara apapun tanpa izin
tertulis dari penulis dan penerbit.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
nikmat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan naskah yang akan
memberikan insight baru bagi masyarakat. Seringkali masyarakat
memberi justifikasi kepada remaja sebagai kontributor kekerasan,
padahal kekerasan tidak memandang usia namun apa yang
mendorong penyebabnya.

Fokus karya ini adalah penyelesaian masalah yang konkret dalam


kajian kriminologi. Remaja sebagai generasi penerus memiliki
kemampuan dalam menolak namun lingkungan sekitar harus turut
serta, jadi jika demikian maka semuanya harus berdasarkan norma
hukum.

iii
PRAKATA .................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

FAKTOR PEMICU PELAKU KEKERASAN DALAM RUMAH


TANGGA MENURUT PERPSEKTIF KRIMINOLOGI ...................... 1

TAWURAN PELAJAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN


PSIKOLOGI ............................................................................................... 13

BALAP LIAR KEGIATAN OLAHRAGA YANG POSITIF


DIJADIKAN KEGIATAN KRIMINALITAS YANG NEGATIF ..... 21

KONSEP KRIMINALITAS DALAM MASYARAKAT MODERN 29

KEBERADAAN LOVE SCAM SEBAGAI PELUANG


KEJAHATAN ............................................................................................. 37

PORNOGRAFI DALAM PANDANGAN KRIMINOLOGI............. 46

PERLINDUNGAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL


DALAM PERSPEKTIF VIKTIMOLOGI .............................................. 58

KASUS NARKOBA DI INDONESIA MENURUT PERSPEKTIF


KRIMINOLOGI ........................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 77

v
REMAJA DAN KEKERASAN

Adella Anggia Pramesti, Istriani, Dwi Wulandari,


Pramoda Wardhani R.A

Kriminologi termasuk sebuah pelaku tindak kejahatan yang diperbuat


oleh seseorang. Namun secara teoritis, kriminologi yaitu ilmu pengetahuan
yang mempelajari gejala kejahatan serta mencoba menyelidiki sebuah gejala
tersebut dengan cara yang ada padanya. Kejahatan adalah perilaku yang oleh
karena dapat mengakibatkan kerugian kepada masyarakat, sehingga hal
tersebut diberikan sanksi negatif. Kejahatan menurut sudut pandang hukum
ialah perbuatan yang dilakukan masyarakat yang mengakibatkan pemberian
pidana. Kejahatan juga termasuk suatu perbuatan yang melanggar maupun
bertolak belakang dengan kesusilaan. Salah satu bentuk kejahatan
kriminologi yaitu bentuk penganiayaan, termasuk penganiayaan terhadap
orang lain maupun terhadap keluarga. Bentuk penganiayaan yang dilakukan
terhadap keluarga (istri dan anak) disebabkan oleh beberapa faktor.
Kekerasan dalam rumah tangga adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan pelecehan dan kekerasan dalam keluarga atau rumah, yang
sering dilakukan oleh pasangan. Kini kekerasan dalam rumah tangga menjadi
isu atau masalah yang meluas, karena banyak orang telah melakukannya.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga memuat peraturan yang berkaitan dengan kekerasan
dalam rumah tangga.
Kekerasan dalam rumah tangga didefinisikan sebagai perbuatan
terhadap seseorang yang mengakibatkan penelantaran, yang melibatkan
ancaman, paksaan, atau pembatasan kebebasan, dan yang dilarang oleh
hukum keluarga.(Psikologis and others [n.d.]) Istri merupakan sebagian besar
korban KDRT daripada anggota keluarga lainnya, akibatnya KDRT
didefinisikan sebagai kekerasan yang hanya mengacu pada kekerasan yang
dilakukan oleh suami terhadap istrinya. Kekerasan dalam rumah tangga
dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk penyerangan fisik, kekerasan

1 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

psikologis, kekerasan seksual, dan kekerasan finansial. Kekerasan dalam


rumah tangga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk dominasi
berlebihan salah satu pasangan, kecurigaan berlebihan orang lain,
pengalaman sebelumnya, dan frustasi.(Alimi and Nurwati 2021)
Kasus KDRT sering tersiar di media berita, dimana mayoritas
korbannya ialah seorang istri yang kehilangan nyawanya dikarenakan
mendapatkan kekerasan dari suaminya. Peran suami yang seharusnya dapat
melindungi, menjaga, dan mengayomi justru melakukan tindakan yang
sangat keji hingga nyawa istrinya harus melayang. Istri memiliki tugas untuk
dapat melayani dan memenuhi kebutuhan dari suaminya, namun hal ini
bukan menjadi suatu alasan suami dapat melakukan tindakan yang semena-
mena dan memaksa istrinya harus selalu memenuhi dan melayani kebutuhan
suami. Kewajiban seorang istri dan suami termuat di Undang-Undang
Perkawinan, namun fenomena sosial yang berkembang di masyarakat
mengakibatkan berbagai masalah muncul. Kasus penganiayaan hingga
pembunuhan di masyarakat sering terjadi. Hukum seperti tidak mampu
membuat masyarakat menghindari sesuatu yang telah dilarang.
Seperti peristiwa yang terjadi pada 15 Desember 2021 di Srinindito
Baru, Semarang. Seorang istri meregang nyawa karena ditusuk oleh
suaminya sebanyak 5 kali tusukan, sebelumnya korban bertengkar dengan
suaminya sebelum korban ditusuk. Setelah melakukan penusukan terhadap
istrinya hingga tewas, pelaku menjemput anaknya di rumah orang tua korban
di daerah srinindito Timur, yang hendak di bawa kabur olehnya dengan
kondisi baju dan celana penuh darah dan sempat menangis. Peristiwa
tersebut terjadi karena pelaku kesal dituntut untuk mencari pekerjaan oleh
korban. Kasus tersebut semakin menjelaskan bahwa memang saat ini hukum
tidak mampu membuat masyarakat menghindari sesuatu yang telah
dilarang. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, fokus
penulisan artikel ini untuk mengetahui bagaimana definisi dan pengaturan
KDRT di Indonesia, untuk mengetahui jenis-jenis KDRT, mengetahui faktor
pemicu timbulnya KDRT, dan untuk mengetahui bagaimana korelasi antara
faktor ekonomi terhadap pelaku yang melakukan KDRT.
Penulisan artikel ini disusun dengan metode kualitatif. Jenis penelitian
menggunakan yuridis normatif, yaitu dengan mencari pemecahan masalah
atas isu hukum yang sedang terjadi maupun telah menjadi dengan meneliti
dan menganalisis norma hukum tanpa melihat praktik yang terjadi di
lapangan serta menggunakan metode pendekatan undang-undang.
Pendekatan Yuridis didasarkan pada hukum teori yang ada, peraturan

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 2


REMAJA DAN KEKERASAN

perundang-undangan, dan pendapat ahli hukum. Pendekatan ini dilakukan


dengan cara meneliti pustaka bahan sekunder yang relevan dengan
permasalahan yang dibahas berupa jurnal, artikel, dan bahan lainnya.
Marzuki Mahmud mengatakan bahwa pendekatan hukum dilaksanakan
dengan turut serta memperhatikan semua hukum dan aturan yang berkaitan
dengan masalah hukum yang ditangani, serta kerangka teoritis (Mahmud
2019). Marzuki Mahmud mengatakan bahwa seorang peneliti dapat
menggunakan pendekatan konseptual, yang menawarkan sudut pandang
analitis dalam memecahkan masalah penelitian hukum dari segi konsep
hukum yang pendekatannya, atau pendekatan konseptual, yaitu strategi
yang digunakan ketika peneliti tidak berangkat dari peraturan hukum yang
ada.
Pada dasarnya setiap orang punya hak untuk memperoleh rasa aman
dan bebas dari kekerasan maupun penyiksaan, karena hal tersebut
merupakan salah satu hak dasar manusia. Hak ini diatur dalam Pasal 5
DUHAM, Pasal 7 Konvensi SIPOL, Pasal 28I Konstitusi, dan Pasal 4 UU HAM
(Oleh and Hamdan 2013). Hak untuk bebas dari kekerasan atau kekerasan
merupakan salah satu hak dasar yang tidak dapat dikurangi oleh siapa pun
dan dalam keadaan apapun. Salah satu hak dasar yang tidak dapat dibatasi
oleh siapapun atau dalam keadaan apapun adalah hak untuk bebas dari
kekerasan atau ancaman bahaya. Perempuan mungkin juga mengalami
kekerasan di luar rumah. Namun sebagian besar kasus kekerasan terhadap
perempuan masih dilakukan oleh suami terhadap istrinya. Paling sering,
perempuan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, dan suami
adalah pelakunya (Ngurah and others 2021). Ada berbagai alasan mengapa
seorang suami dapat melakukan kekerasan dalam rumah tangga, yang dapat
berupa kekerasan psikologis selain agresi fisik. Kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT) merupakan bentuk kekerasan yang kebanyakan menargetkan
perempuan dan terjadi secara pribadi sehingga merupakan delik
aduan.(Marwiyah 2014)
Kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik, kekuasaan, ancaman,
atau kegiatan lain terhadap diri sendiri, orang lain, sekelompok orang, atau
masyarakat yang menyebabkan kerugian, termasuk kehilangan hak, masalah
perkembangan, dan cedera tubuh berupa memar. Keluarga terdiri dari orang-
orang yang ada hubungan darah satu sama lain sampai derajat ketiga dalam
garis lurus, serta orang-orang yang kawin satu sama lain atau yang
mempunyai kewajiban-kewajiban keluarga lainnya. Berdasarkan kedua
definisi tersebut, kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap tindakan yang

3 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

menggunakan kekuasaan pelaku terhadap mereka yang masih perawan atau


hubungan perkawinan serta terhadap mereka yang bertanggung jawab atas
tugastugas internal rumah tangga pelaku.
Kekerasan dalam rumah tangga didefinisikan oleh hukum sebagai
setiap perilaku yang menyebabkan kerugian pada seseorang, biasanya
seorang wanita, baik itu fisik, seksual, psikologis, atau pengabaian rumah. Ini
termasuk mengancam untuk melakukan tindakan pemaksaan atau
perampasan kemerdekaan yang melanggar hukum di dalam keluarga. Jika
gagasan ini benar, maka cakupan kekerasan dalam rumah tangga benar-
benar melampaui suami dan istri untuk mencakup anakanak, orang lain
dengan siapa mereka terkait, serta mereka yang tinggal di rumah dan mereka
yang bekerja untuk mendukungnya. Karena kekerasan dalam rumah tangga
memiliki definisi yang begitu luas, istilah ini sering digunakan (Nurachmad
2013).
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan KDRT
mengatur tentang KDRT. Penghapusan KDRT adalah janji negara untuk
menghentikan KDRT, menghukum pelakunya, dan melindungi korbannya.
Undang-undang ini dibuat dalam upaya untuk melindungi korban kekerasan
dalam rumah tangga, yang terutama perempuan, dan untuk menghukum
pelanggar dengan berat. Undang-undang ini mengatur tentang sanksi pidana
sebagaimana diatur dalam Bab VIII yang meliputi KUHP Pasal 44 sampai
dengan Pasal 53 dalam upaya menindak tegas pelaku dalam upaya
memberikan jaminan dan perlindungan bagi korban. Ancaman hukuman
bagi pelanggar undang-undang ini bervariasi tergantung pada jenis
kekerasan yang digunakan dan kerugian yang ditimbulkan pada korban.
Bagi mereka yang melakukan tindakan kekerasan fisik, Pasal 44 mengatur
berbagai ancaman pidana. Hukuman tertinggi bagi mereka yang
menggunakan kekerasan fisik di dalam rumah adalah lima tahun penjara
atau denda Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah).(Tiarasani and Andriasari
2022)
Pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
atau denda paling banyak empat puluhan juta rupiah jika penyerangan fisik
mengakibatkan korban menjadi tidak sehat atau menderita luka. Apabila
pelakunya adalah seorang suami terhadap istrinya atau sebaliknya, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak
lima juta rupiah asalkan perbuatan itu tidak mengakibatkan penyakit atau
kesulitan untuk melakukan kegiatan sehari-hari (Vibiola and Afdal 2022).

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 4


REMAJA DAN KEKERASAN

Ancaman pidana terhadap pelaku kekerasan psikis dalam rumah


tangga yang menimbulkan penderitaan bagi korban diatur dalam Pasal 45
undang-undang ini. Ancaman penuntutan pidana terhadap mereka yang
menelantarkan rumah diatur dalam Pasal 49. Undang-Undang PKDRT juga
menguraikan konsekuensi lebih lanjut yang dapat dipilih oleh pelaku,
termasuk serangan yang dapat mereka pilih untuk menargetkan diri mereka
sendiri setelah jangka waktu tertentu, pembatasan terhadap diri mereka
sendiri. hak, dan pilihan untuk mematuhi pemantauan institusional.
Kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan seksual, dan
penelantaran di rumah adalah semua kategori kekerasan dalam rumah
tangga menurut hukum. Kekerasan fisik adalah setiap perbuatan yang
mengakibatkan penderitaan, korban jatuh atau menderita luka berat, atau
korban mengalami kerugian fisik Pasal 6 UU PKDRT yang mengaturnya.
Menampar, menendang, membakar, mengancam dengan benda atau
senjata, dan membuat mereka merasa seolah-olah akan dibunuh adalah
contoh tindakan yang melibatkan kekerasan fisik. Anak yang melihat atau
mengalami kekerasan fisik secara langsung akan merasa sulit untuk merasa
aman dan betah, yang akan menimbulkan trauma dalam kehidupan anak.
Kekerasan fisik tidak hanya merugikan penderitanya.(Harkrisnowo 2021)
Setiap perbuatan yang dilakukan oleh pelaku yang mengakibatkan
ketakutan, kerugian, atau gangguan psikologis dianggap sebagai kekerasan
psikologis. Pasal 7 UU PKDRT mengaturnya. Efek dari pelecehan psikologis
dapat bermanifestasi sebagai gangguan tidur dan makanan, harga diri
rendah, kurangnya inisiatif, dan rasa tidak berdaya. Perilaku seperti meneror,
menyiksa, mengancam kekerasan, overprotecting atau mengancam untuk
mengunci seseorang di rumah, dan penghinaan terus-menerus adalah tanda-
tanda pelecehan psikologis. Korban memiliki rasa kurang percaya diri, rasa
takut mengambil tindakan, dan rasa tidak berdaya akibat kegiatan tersebut
(Santoso 2019)
Pasal 8 memuat sebagai tindakan yang melibatkan pemaksaan
hubungan seksual dengan orang lain dengan cara yang tidak wajar atau tidak
diinginkan, atau pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk
tujuan tertentu atau komersial adalah kekerasan seksual. Ada dua jenis agresi
yang berbeda; yang pertama adalah desakan untuk berhubungan seks
dengan seseorang yang merupakan anggota rumah tangga. Dan yang kedua
adalah memaksa orang lain untuk melakukan hubungan seksual dengannya
di luar salah satu zona rumah tangganya untuk mendapatkan keuntungan
darinya (Sururiyah and others 2017).

5 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Setiap orang yang menelantarkan istri atau anak-anaknya sambil tetap


mempertahankan rumah tangganya melanggar Pasal 9 UU PKDRT. Seorang
suami berkewajiban memelihara, menghidupi, dan memelihara istri atau
anaknya sesuai dengan undang-undang atau perjanjian. Selain itu, setiap
suami yang menelantarkan dan menimbulkan ketergantungan ekonomi
dengan membatasi dan/atau melarang pekerjaan yang sah di luar rumah
sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut. Ditandai dengan
tindakan seperti menolak untuk memberikan dukungan keuangan, menolak
untuk mencari pembiayaan, menolak untuk memberikan pekerjaan atau
layanan kesehatan, dan menolak untuk membayar kebutuhan dasar seperti
makanan.
Kekerasan dalam rumah tangga bukan hanya tentang ketidaksetaraan
gender. Kekerasan dalam rumah tangga sering disebabkan oleh kurangnya
komunikasi, ketidakharmonisan, alasan keuangan, ketidakmampuan untuk
mengendalikan emosi, ketidakmampuan untuk menemukan solusi untuk
masalah rumah tangga, dan kecanduan alkohol atau narkoba (Rizqi and
others 2017). Kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi di antara keluarga
yang rentan secara fisik dan mental. Dari pernyataan tersebut menjadi jelas
bahwa penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga disebabkan oleh
banyak faktor. Faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga
dapat dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Secara garis
besar faktor internal yang mendorong pelaku KDRT melakukan KDRT
adalah faktor pengontrolan, faktor kecurigaan yang berlebihan, faktor
pengalaman masa lalu, dan faktor frustasi.(Viviane Merung 2017)
Secara psikologis, pasangan yang terlalu dominan mengalami
pengalaman yang tidak baik, mengalami psikopatologi yang disertai ciri acuh
tak acuh, dan tidak merasa bersalah. Kecurigaan yang berlebihan mungkin
berhubungan dengan penyebab kekerasan dalam rumah tangga, karena
mungkin berhubungan dengan criminal of passion, mereka yang melakukan
kejahatan yang berasal dari cinta atau kemarahan yang besar. Faktor ini
secara biologis dapat dibandingkan dari teori kausalitas kejahatan dengan
teori oportunistik kenakalan dan kriminalitas. Dari sudut pandang
psikologis, ini disebut pembelajaran observasional. Frustasi dapat terjadi
akibat ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang dirasakan oleh
pasangan suami istri.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pelaku, seperti
pelaku melakukan kekerasan. Faktor eksternal meliputi budaya patriarki dan
faktor ekonomi. Dalam budaya patriarki, laki-laki ditempatkan pada tingkat

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 6


REMAJA DAN KEKERASAN

kekuasaan yang lebih tinggi daripada perempuan, sehingga ketika menikah,


perempuan dianggap milik lakilaki (suami). Ini menciptakan ketidaksetaraan
dalam hubungan karena suami memiliki kekuasaan lebih besar atas istrinya
daripada istrinya. Dari sudut teori kejahatan, faktor budaya patriarki ini, dari
sudut pandang sosiologis, merupakan penyimpangan budaya, kekuatan
sosial yang mengubah karakter seseorang untuk melakukan kejahatan, dalam
hal ini budaya. Terkait. Budaya patriarki yang telah menjadi bagian dari
masyarakat menyampaikan pandangan bahwa perempuan harus bergantung
pada suaminya. Karena fenomena ini, beberapa istri seringkali tidak terbiasa
mandiri atau mampu secara finansial, mengharuskan istri mereka untuk
bertahan hidup ketika kekerasan dalam rumah tangga terjadi. Mengingat
semakin kompleksnya ketidakseimbangan keuangan dan kurangnya
pendapatan yang memadai, kekerasan telah menjadi cara untuk
mengekspresikan kebencian.(Nurachmad 2013)
Kasus KDRT yang masih banyak terjadi sampai saat ini disebabkan oleh
beberapa faktor. Pada prinsipnya pasti terdapat sebab pelaku melakukan
KDRT terhadap orang-orang terdekatnya. Apabila dikaji menggunakan
hukum pidana, maka dikenal adanya ajaran hubungan sebab akibat atau
kausalitas. Dalam ajaran kausalitas terdapat teori Generalisasi yang
dikemukakan oleh Treger, bahwa alasan dari suatu tindakan atau kejadian
yaitu tindakan yang dilakukan dalam keadaan normal itu dapat
menimbulkan kerugian terhadap korban. Teori ini memfokuskan satu alasan
atau satu sebab pelaku melakukan tindakan. Makna keadaan normal adalah
saat pelaku sadar atau mengetahui maupun setidaknya mengetahui tindakan
tersebut dapat merugikan orang lain. Sehingga selalu ada sebab atau pemicu
pelaku untuk melakukan kekerasan. Kekerasan dalma rumah tangga adalah
kekerasan yang dilakukan pelaku dengan korban adalah orang terdekatnya,
dan disatu sisi korban menganggap keluarga adalah tempat paling aman.
Kekerasan dalam rumah tangga yang menyita perhatian adalah kasus
pembunuhan pada 15 Desember 2021 pada Endah Safitri di kamar kos daerah
Simongan, Kota Semarang oleh suaminya sendiri. Pelaku memukul dan
menusuk korban dengan pisau sebanyak lima kali. Setelah melakukan
tindakanya pelaku langsung menuju rumah mertuanya untuk mengambil
anak pelaku dan korban yang akan dibawa kabur oleh pelaku. Pelaku
menjemput anaknya masih dalam keadaan noda darah di baju, dan pelaku
sempat menangis dihadapan mertuanya. Berdasarkan penyelidikan polisi,
pelaku melakukan tindakan tersebut karena pelaku kesal dengan ucapan
korban yang selalu menyuruh pelaku mencari pekerjaan dan pelaku

7 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

mengaku jika dia sedang sakit. Di sisi lain, selama ini yang menghidupi
keluarga adalah korban dengan bekerja di sebuah konveksi. Pelaku sering
mengakui jika ia sedang sakit, dan korban meminta pelaku untuk berobat
tetapi pelaku tidak mau. Dalam penyelidikan polisi menanyakan penyakit
apa yang diderita pelaku, tapi pelaku tidak dapat menyebutkannya dengan
jelas dan gagap. Pelaku hanya mengakui bahwa ia sakit pusing. Dalam
pertengkaran antar keduanya, pelaku sempat meminta korban untuk
membunuh pelaku tetapi korban tidak mau dan malah pelaku yang tega
membunuh korban. Suami istri adalah setiap orang yang melangsungkan
perkawinan secara sah baik secara agama maupun negara. Seorang suami
mempunyai kewajiban untuk melindungi istrinya dan memberikan segala
kebutuhan hidup baik kebutuhan pokok, sekunder, maupun tersier kepada
istrinya sesuai dengan kemampuan suami sebagaimana diatur dalam Pasal
34 ayat (1) UU Perkawinan. Kewajiban suami untuk melindungi istrinya
berarti seorang suami wajib menjaga dan mempertahankan hak-hak istrinya,
termasuk menghindarkan istrinya dari perbuatan kasar dan kekerasan.
Kewajiban lain seorang suami adalah memberikan nafkah. Dalam kasus ini,
kedua kewajiban yang telah diatur dalam UU tersebut tidak dijalankan
dengan baik oleh suami. Sementara itu korban sudah melakukan
kewajibannya dengan benar dengan bekerja untuk mencukupi kebutuhan
ekonomi rumah tangganya yang mana hal tersebut salah satu kewajiban istri
untuk memberikan bantuan lahir batin yang diatur dalam Pasal 33 UU
Perkawinan.
Berdasarkan kasus yang diteliti tersebut, penulis berpendapat bahwa
terdapat beberapa teori penyebab pelaku melakukan KDRT yaitu teori
frustasi agresi dan teori kontrol. Teori frustasi agresi menjelaskan bahwa
kekerasan dapat mengurangi ketegangan dalam situasi frustasi yang diambil.
Seseorang memiliki dorongan mengakhiri suatu kondisi yang tidak
diinginkan. Dalam hal ini, frustasi yaitu suatu hambatan eksternal yang
menghalangi seseorang. Frustasi merupakan hambatan atau gangguan untuk
mewujudkan tujuannya. Apabila seseorang yang akan melakukan suatu hal
dan dirinya merasa diperhambat atau diganggu dapat dikatakan bahwa
seseorang tersebut mengalami frustasi. Berdasarkan prinsip dari psikologi
yaitu frustasi lebih mengarah terhadap peningkatan perasaan agresif atau
peningkatan emosional. Salah satu permasalahan yang penting dari teori ini
adalah bahwa teori frustasi agresi tidak menjelaskan bagaimana frustasi
dapat berujung kekerasan pada sejumlah orang, dan tidak mengarah pada
orang lainnya. Meskipun sosiolog telah menggunakan teori ini yang berguna

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 8


REMAJA DAN KEKERASAN

untuk mempelajari populasi yang lebih besar, psikolog sebagian besar


bertanggung jawab atas perkembangannya. Mereka mengamati desa yang
berpenduduk miskin, dan kotor di pusat kota. Kekerasan di antara minoritas
lebih sering terjadi. Mereka mengklaim bahwa penduduk di wilayah itu
sangat gelisah karena kemiskinan, kurangnya waktu luang, dan
ketidakadilan lainnya. Dan sama sekali tidak ada hak yang sah untuk
menggunakannya. Akibatnya, mereka menjadi marah dan berusaha
menyakitinya. Teori ini menawarkan pembenaran yang masuk akal untuk
tingginya tingkat kekasaran di antara minoritas.
Apabila dikaitkan dengan kasus KDRT di Semarang dari sudut
pandangan penulis, pemicu utama pembunuhan terhadap korban adalah
karena pelaku tersinggung atau merasa tidak terima karena korban meminta
pelaku untuk bekerja mencari nafkah yang disisi lain pelaku menyatakan jika
dia memiliki penyakit pusing sehingga tidak dapa bekerja. Teori frustasi
agresi menyatakan jika kondisi frustasi seseorang dapat berujung pada
tindakan untuk melakukan kejahatan salah satunya dengan kekerasan.
Frustasi adalah keadaan dimana seseorang merasa putus asa, kecewa
terhadap dirinya sendiri, marah, dan merasa bingung. Salah satu penyebab
frustasi adalah karena adanya ketidaksesuaian antara keinginan dan
kenyataan. Dalam kasus ini, pelaku merasa tersinggung atau marah akibat
permintaan korban. Tersinggung atau marah merupakan kategori keadaan
dimana pelaku merasa bingung dan putus asa terhadap dirinya. Pelaku
mempunyai kewajiban untuk memberikan nafkah untuk keluarga tetapi
pelaku seorang pengangguran hal itu yang membuat pelaku bingung hingga
merasa frustasi. Frustasi yang dirasakan pelaku dapat dilihat saat sebelum
peristiwa pembunuhan terjadi yang mana pelaku meminta korban untuk
membunuhnya tetapi korban tidak mau. Sehingga apabila dikaitkan antara
KDRT yang berakibat pada hilangnya nawa korban dengan teori frustasi
agresi disimpulkan bahwa pelaku melakukan pembunuhan terhadap istrinya
didorong oleh rasa marah pada diri sendiri yang membuat pelaku merasa
frustasi dan bertindak agresif dengan melakukan penusukan yang
mengakibatkan pembunuhan hingga matinya korban.
Teori kontrol didefinisikan sebagai pendekatan apa pun yang
mengeksplorasi pengendalian perilaku manusia. Dibandingkan dengan teori
kontrol sebelumnya, pendekatan teori kontrol sosial ini unik. Tiga jenis
inovasi kriminologis yang harus disalahkan atas penciptaan teori kontrol
sosial ini. Pertama, ada reaksi balik terhadap pelabelan dan orientasi konflik,
serta kembalinya penyelidikan perilaku kriminal. Kedua, kriminologi

9 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

berkembang menjadi lebih praktis dan terarah sebagai akibat berkembangnya


kajian peradilan pidana sebagai ilmu baru. pada aparat.
E.A. Ros, salah satu pelopor sosiologi Amerika, berpendapat bahwa
terlepas dari cara berpikir yang digunakan seseorang, keyakinan mereka
selalu mengatur perilaku itu. Hipotesis kontrol sosial ini menyatakan bahwa
perilaku kriminal disebabkan oleh hubungan sosial atau pribadi seseorang
yang buruk dengan masyarakat. Penting untuk mempertimbangkan keempat
aspek teori ini yaitu keterikatan, komitmen, keterlibatan, dan keyakinan.
Kemampuan seseorang untuk menolak pemenuhan tuntutannya dengan cara
melanggar aturan sosial inilah yang dimaksud dengan pengendalian pribadi.
Kemampuan lembaga atau kelompok sosial untuk secara efektif menjalankan
aturan atau norma inilah yang dimaksud dengan kontrol sosial, yang juga
dikenal sebagai kontrol eksternal. Ivan F. telah mengusulkan gagasan kontrol
sosial sebagai penjelasan kasuistik kejahatan daripada yang umum. (Wahju
and others 2021)
Hirschi telah memberikan penjelasan yang komprehensif tentang ide
koneksi sosial berkat keahliannya dalam menyempurnakan ide-ide
sebelumnya tentang kontrol sosial. Senada dengan Durkheim, Hirschi
berpendapat bahwa perspektif moral dapat dilihat dari tindakan seseorang.
Konsep teori kontrol sosial atau teori kontrol sosial berkaitan dengan topik
kejahatan yang dikaitkan dengan karakteristik sosiologis, termasuk struktur
keluarga, pendidikan, dan kelompok yang mendominasi. Teori kontrol
didefinisikan sebagai pendekatan apa pun yang mengeksplorasi
pengendalian perilaku manusia. Menurut teori kontrol, pria mendominasi
atau memperbudak wanita dengan membuat mereka percaya bahwa mereka
lebih unggul dari mereka. LePoire menemukan bahwa frase terorisme intim,
yang mengacu pada pola pengelolaan perilaku komunikasi pelaku untuk
mengontrol dan mendominasi pasangannya, digunakan dalam komunikasi
keluarga.
Teori kontrol menyatakan jika pira mendominasi perempuan karena
dalam lingkungan masyarakat percaya jika pria lebih unggul dari Wanita.
Apabila dikaitkan dengan kasus KDRT yang menyebabkan kematian di
Semarang tersebut dan melihat kultur masyarakat di Indonesia yang
mengganggap kedudukan suami lebih tinggi dari kedudukan istri, penulis
berpendapat bahwa pelaku melakukan KDRT hingga menyebabkan korban
meninggal salah satu pemicunya adalah karena pelaku merasa dirinya
mempunyai kekuatan lebih besar dan kedudukan tinggi dari pada seorang
istri. Hal itu sesuai dengan kondisi masyarakatnya yang mewajibkan seorang

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 10


REMAJA DAN KEKERASAN

istri untuk tunduk dan patuh pada suami dalam hal apapun. Suami dianggap
sebagai imam keluarga yang harus diikuti dan dihormati, tetapi disisi lain
dalam faktanya suami justru bertindak semena-mena terhadap istrinya.
Namun terlepas bagaimana pun kondisinya, kultur masyarakat tetap
mendudukan posisi suami lebih tinggi yang secara implisit membenarkan
tindakan suami yang bisa mengontrol istrinya sehingga berakibat pada
tindakan kekerasan yang dilakukan.
Setiap orang berhak memperoleh rasa aman yang telah diatur dalam
Pasal 5 DUHAM, Pasal 7 Konvensi SIPOL, Pasal 28I Konstutusi, dan Pasal 4
Undang-Undang HAM. Hak bebas dari kekerasan merupakan hak yang tidak
dapat dikurangi. Kekerasan yang kerap terjadi didominasi oleh preempuan
sebagai korban dan suami sebagai pelakunya. Kekerasan yang terjadi rumah
tangga yaitu setiap tindakan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki
pelaku terhadap orangorang yang memiliki hubungan dara, hubungan
perkawinan dengan pelaku, maupun terhadap orang-orang yang menjadi
kewajiban pelaku di internal rumah. Sedangkan menurut undang-undang
KDRT merupakan setiap tindakan terhadap seseorang yang utamanya
perempuan mengakibatkan adanya kesengsaraan yang diderita baik secara
fisik, seksual, psikologis, maupun penelantaran rumah tangga. Untuk
menindak tegas pelaku KDRT da melakukan perlindungan terhadap korban,
terdapat sanksi pidana yang diatur dalam Pasal 44-53 UU NO. 23 Tahun 2004.
Terdapat beberpa jenis kekerasan yaitu meiputi kekerasan fisik, kekerasan
psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran dalam rumah tangga. Kekerasan
fisik adalah perbuatan yang mengaibatkan rasa sakit pada fisik, hal ini telah
diatur dalam Pasal 6 UU PKDRT. Kekerasan psikis adalah setiap perbuatan
yang mengakibatkan gangguan psikis, hal diatur dalam Pasal 7 UU PKDRT.
Kekerasan seksual adalah Perbuatan yang berupa paksaan hubungan seks
yang tidak wajar, hal ini diatur dalam Pasal 8 UU PKDRT. Penelantaran
dalam rumah tangga termasuk kekerasan ekonomi yang dapat ditandai
dengan peolakan memberikan bantuan secara finansial, penolakan untuk
memperoleh keuangan, penolakan pemberian layanan kesehatan dan
pekerjaan, serta penolakan pemenuhan kebutuhan dasar.
Faktor penyebab dalam KDRT dapat dibedakan menjadi faktor internal
dan faktor eksternal. Secara garis besar faktor internal yang mendorong
pelaku KDRT melakukan KDRT adalah faktor pengontrolan, faktor
kecurigaan yang berlebihan, faktor pengalaman masa lalu, dan faktor frustasi.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pelaku, seperti pelaku
melakukan kekerasan. Faktor eksternal meliputi budaya patriarki dan faktor

11 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

ekonomi. Dalam budaya patriarki, laki-laki ditempatkan pada tingkat


kekuasaan yang lebih tinggi daripada perempuan, sehingga ketika menikah,
perempuan dianggap milik laki-laki (suami).

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 12


REMAJA DAN KEKERASAN

Edo Frandico Rudiyono, Raihan Rifky Imani

Seperti yang diketahui sekarang, kenakalan remaja adalah penyebab


berbagai peristiwa. Banyak remaja terlibat dalam perilaku yang tidak
menyenangkan atau abnormal, yang mereka anggap normal, dan mereka
hanya menganggapnya sebagai sesuatu yang bisa dibanggakan. Perilaku
positif remaja ini, banyak orang memandangnya sebagai perilaku yang
sangat dipedulikan kalangan remaja di Indonesia. Mereka sering menyebut
perilaku tersebut hanya sebagai simbol dari sesuatu keberanian dirinya,
sedangkan perilaku negatif remaja ini. Hal itu disinyalir sebelumnya karena
kenakalan remaja kini mulai menunjukkan pergeseran. Kenakalan remaja,
juga dikenal sebagai kenakalan remaja dalam bahasa Inggris, adalah gejala
patologis pada remaja yang disebabkan oleh jenis pengabaian sosial tertentu,
klaim sosiolog Kartono (2005). Dengan demikian mereka mulai bertindak
dengan cara yang menyimpang. Tahapan remaja itulah yang dikenal dengan
masa pemberontakan.Menurut berbagai laporan di berbagai media,
kenakalan remaja saat ini melebihi ambang batas yang dapat diterima.
Terdapat begitu banyak anak remaja dan anak di bawah umur sudah
akrab dengan rokok, narkoba, seks bebas, memerangi pencurian, dan
melakukan banyak kejahatan lainnya yang melanggar norma sosial umum
dan hukum. Menurut beberapa psikolog, kenakalan remaja hanyalah segala
sesuatu yang diterapkan masyarakat pada norma-norma kenakalan dan
kenakalan remaja. Namun fenomena kenakalan remaja ini terbilang wajar.
Seiring pertumbuhan seseorang, beberapa perubahan terjadi baik secara fisik
maupun mental. Beberapa perubahan psikologis yang terjadi antara lain:
Remaja cenderung menolak segala aturan yang membatasi kebebasannya.
Karena banyaknya perubahan, remaja melakukan hal-hal yang dianggap
nakal.

13 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Masa remaja adalah masa dari anak-anak hingga dewasa. Seorang


remaja tidak bisa lagi disebut anak dalam tetapi belum cukup dewasa untuk
dianggap dewasa. Sekarang dia sedang mencari jalan hidup yang paling
cocok untuknya dan ini sering dicoba dengan cara, bahkan jika Anda
melewati banyak kesalahan. Masalah yang terlihat seringkali menimbulkan
kecemasan dan perasaan yang tidak nyaman bagi orang tua di sekitarnya.
kesalahan ini Pekerjaan remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya.
Hal ini penting karena setiap orang adalah sama, masih mencari jati dirinya.
Kesalahan yang Disebabkan Gangguan lingkungan ini sering disebut dengan
kenakalan remaja. remaja adalah modal masa depan bangsa. Bersama dengan
kegiatan menarik remaja selama periode ini dan kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan, kami juga melihat bahwa
gelombang kerusakan moral di antara kita pemuda lebih terlihat dari
kenakalan remaja. . Di berbagai media, kita sering membaca berita mengenai
perjuangan pelajar, kecanduan narkoba, alkoholisme, kekerasan, penculikan
anak remaja, kasus kehamilan terkhususnya yang menjadi sorotan bagi
wanita muda, Ini adalah sebuah masalah yang menjadi semakin umum di
masyarakat saat ini, perhatian harus diberikan pada masalah kenakalan
remaja pemuda harus diarahkan ke arah yang positif dengan perhatian
sistem. berkelahi dengan kenakalan remaja.
Dimulai dengan berbagai lelucon dimulai di desa. bukan berarti
meremehkan masalah ini. Sebaliknya, penulis ingin bangun seluruh negeri
dan masalah perkelahian di antara siswa adalah masalah besar masalah serius
yang harus segera diselesaikan. Pertarungan antar siswa serupa adalah
masalah klasik yang tidak terpecahkan dan selalu hidup media dan berbagai
media. Bahkan acara tawuran baru-baru ini bukan hanya pelecehan anak lagi,
dan itu tidak terjadi di lingkungan atau di masyarakat di sekitar sekolah, dan
di jalan umum, sering mengikutinya penghancuran institusi publik. Selain
itu, itu mengarah pada tindakan kriminal karena seseorang telah dibunuh.
Jelas masuk akal karena kita melihatnya senjata yang biasanya dibawa dan
digunakan siswa selama pertempuran, bukan senjata yang normal. Misalnya
pisau, pedang, pisau, batang besi, aksesoris sepeda motor dan rantai. atau
semacam logam yang dibuat dengan cara ini dan sengaja di atas tali (sabuk),
yang dapat digunakan setiap kali terlibat dalam pertempuran vertical sebagai
senjata.
Pertama, Indonesia sebagai negara dengan semboyan kebanggan
Bhineka Tunggal Ika terkenal memiliki keragaman budaya etnis yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke. Generasi penerus tanah air, remaja,

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 14


REMAJA DAN KEKERASAN

tampaknya memiliki identitas yang diakui sebagai budaya baru bagi remaja,
khususnya tawuran. Keanekaragaman budaya ini tidak hanya dimiliki oleh
suku. Karena dilakukan sepulang sekolah sambil masih mengenakan
seragam, bagaimana ini bisa dianggap budaya, tentu suatu hal yang
mengherankan. Sudah menjadi kebiasaan, tren, bahkan praktik turun
temurun di kalangan mahasiswa.padahal kondisi ini justru hal yang sangat
memprihatinkan bagi kondisi remaja dan generasi penerus di negara
Indonesia. Keyakinan bahwa jika tidak ada perkelahian, itu tidak jantan atau
keren adalah aspek lain dari gangguan ini. bahkan jika remaja Indonesia dan
generasi berikutnya bisa cukup bangga dengan keadaan ini. Padahal hal ini
merupakan kondisi yang dinilai memprihatinkan bagi generasi penerus
negara. Pasalnya hal ini bisa merusak generasi remaja dan juga bangsa. Tentu
saja, terlepas dari faktor-faktor praktis, masyarakat terkadang tidak dapat
mentolerir kenakalan remaja. Oleh karena itu, peran orang tua pada dasarnya
sangatlah mempengaruhi konfigurasi kepribadian remaja ini.
Kondisi yang cukup disayangkan adalah dimana , tidak semua orang
tua tahu bagaimana menghadapi perubahan anak. Banyak orang tua
mencoba mencari tahu, tetapi orang tua melakukan ini remaja yang
melakukan perzinahan. Misalnya dengan membatasi kebebasan anak tanpa
memberikan hak untuk membela diri. Karena itu, orang tua mengeluh
tentang perilaku buruk anak-anak mereka. bahkan terkadang melawan
mereka. Oleh karena itu, sering terjadi konflik keluarga,
pemberontakan/penentangan, depresi dan kebingungan/agresi. Munculnya
perilaku berisiko lebih sering terjadi pada masa remaja dibandingkan pada
masa-masa lain dalam kehidupan seseorang. Ini adalah masalah sosial yang
menimpa sebagian anak muda kita saat ini, yaitu perilaku asusila yang
mampu kita lakukan sebagai anak muda. Dalam penyebab masalah,
kesalahan anak disebabkan oleh jenis masalah yang berbeda, bisa berarti
orang tua buruk dalam cara mendidik atau menjadi orang tua yang sibuk,
dan mungkin karena salah dan teman waktu. / lingkungan dapat
menyebabkan hubungan atau akibat seseorang karena masalah identitas.
Metode penelitian yang digunakan peneliti pada penelitian ini yaitu
menggunakan metode penelitian hukum normatis. Metode penelitian hukum
ini juga biasa disebut dengan penelitian hukum pendidikan atau penelitian
kepustakaan. Penelitian ini disebut penelitian doktrinal karena hanya untuk
aturan-aturan yang terdokumentasi. Penelitian ini sangat erat kaitannya
dengan perpustakaan karena membutuhkan data perpustakaan sekunder.
Kajian hukum normatif meliputi berbagai aspek seperti teori, filsafat,

15 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

perbandingan, struktur/konstruksi, koherensi, gambaran umum dan uraian


pasal-pasal, bentuk dan kekuatan mengikat hukum, serta bahasa yang
digunakan dalam terminologi hukum. .Dari sini kita dapat menyimpulkan
bahwa penelitian hukum normatif memiliki cakupan yang luas.
Masa remaja diartikan sebagai masa ketika seseorang berusia sekitar
dua belas tahun. Di masa muda seseorang tidak bisa disebut sebagai masa
dewasa, tetapi juga tidak disebut anak. Masa remaja sebagai masa peralihan
dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa remaja adalah masa
transisi antara masa kanak-kanak dan kedewasaan, seperti yang ditunjukkan
oleh Monks (2002) untuk perkembangan intelektual dan perkembangan sosial
remaja. Di kalangan remaja terlihat ada dua jenis gerakan, yaitu gerakan
meninggalkan keluarga dan menjauh dari teman sebaya. Gerakan ini
merupakan reaksi terhadap situasi sementara yang dimiliki remaja yang
menunjukkan upaya pemuda untuk memasuki ruang publik. Santrock (2003)
menunjukkan hal yang sama dengan masa remaja (adolescence) yang
dimaknai sebagai masa transisi antara masa kanak-kanak.
Remaja memiliki ruang antara anak dan orang tua karena mereka
bukan bagian dari kelompok anak-anak dan belum mencapai usia dewasa
atau lanjut usia. Menurut Piaget (1992), masa remaja adalah usia ketika
individu memasuki masyarakat, usia ketika anak-anak tidak lagi merasa
rendah diri dengan tingkatan lainnya. lebih tua, tetapi pada tingkat yang
sama, bahkan dengan kesulitan. Mereka tidak bisa, dan mereka tidak mau
biarlah dia dianggap sebagai anak kecil karena dia sekarang tinggal bersama
orang yang lebih tua, dimana dalam masyarakat orang mencari perubahan
untuk orang dewasa. Remaja memiliki proses perkembangan yang kompleks
yang seringkali menimbulkan masalah, baik pada diri remaja itu sendiri
maupun di lingkungannya. Pertanyaan ini mendukung Tambun (disebut
sebagai Hartanti, 2002) bahwa masa remaja adalah masa perkembangan yang
penuh energi, warna dan relaksasi. Monks (1992) membuat poin yang sama
bahwa masa remaja adalah sebuah panggung dan perkembangan manusia,
seperti pada periode perkembangan lain, kali ini memiliki ciriciri khusus
seperti emosi yang sulit dikendalikan, cepat terpicu, dll. Masa remaja
merupakan masa yang penuh konflik. Hal ini sering menimbulkan
kecemasan dan konflik pada remaja. Menurut Salzman (dan Yusuf, 2005),
tumbuh dewasa adalah masa perkembangan ketergantungan karakter
(dependency) orang tua dan arah kemandirian (independence), minat pada
seks, konsep diri dan perhatian pada estetika. nilai dan kebajikan. Istilah
remaja (mid-teens) mulai mengacu pada pengembangan minat, kesenangan

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 16


REMAJA DAN KEKERASAN

memiliki banyak teman, pencapaian profesional, kencan, dan penemuan


identitas dan -biasanya signifikan pada remaja pertengahan dibandingkan
dengan remaja awal, sehingga remaja cenderung menjadi dewasa muda
sebagai pengalaman yang membingungkan.
Masa remaja (adolescence) merupakan identitas yang terbentuk pada
pertengahan masa remaja, mulai berpikir secara wajar, mampu berpikir
jernih, dan mampu bertindak dalam pengambilan keputusan dalam hidup.
Menurut Kartono (2003) tumbuh dewasa salah (growing up) adalah perilaku
buruk atau tumbuh dewasa, merupakan gejala penyakit sosial (patologis)
pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh semacam pengabaian
sosial, itulah sebabnya mereka berkembang. semacam penipuan. perilaku.
Istilah kenakalan remaja mengacu pada serangkaian perilaku yang tidak
dapat diterima secara sosial, mengganggu dan kriminal.
Ciri-ciri perkembangan psikologis seorang remaja adalah adanya emosi
yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, mudah tertekan (sedih, putus asa,
kemudian tawuran dan memberontak. Emosi-emosi tersebut tidak terkendali
akibat karya anak muda yang kontroversial. Oleh karena itu, Perkembangan
psikologis ini menekankan pada keadaan emosional remaja, keadaan
emosional remaja masih ada tidak stabil karena berkaitan erat dengan
keadaan hormonal. Terkadang remaja bisa sangat sedih, di lain waktu mereka
bisa sangat marah. Lebih banyak emosi remaja lebih kuat dan lebih terkontrol
berpikir logis. Kestabilan emosi remaja akibat pengaruh tuntutan orang tua
dan sosial, yang pada akhirnya mendorong remaja untuk beradaptasi dengan
situasi barunya. Kurang lebih sama seperti yang dikemukakan oleh Hurlock
(1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosional akan mempengaruhi
situasi pribadi dan perubahan sosial yang sedang berkembang. meredakan
konflik emosional yang disebabkan oleh pemuda harus beradaptasi dengan
harapan komunitas yang berbeda dari diri sendiri.
Mappiare (1990) mengatakan bahwa remaja mulai suka menghakimi
dan tidak mau seperti itu hanya menerima pendapat dan aturan orang lain,
remaja bertanya mengapa digunakan untuk mendorong atau melarang
sesuatu, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa berpikir secara matang. cara
yang logis. Dengan berkembangnya daya pikir anak muda maka terjadilah
kekuatan pikiran, bertambahnya kemampuan berpikir, kemampuan
mengingat dan pengertian, tetapi lebih berani mengungkapkan pendapat.
sedangkan. Tidak jarang anak muda merasa frustrasi dan kesal terhadap
orang tua mereka dan orang lain yang dekat dengan mereka. Frustrasi dan
kemarahan sering muncul dalam perilaku yang tidak simpatik terhadap

17 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

orang tua dan orang lain yang dapat merugikan satu sama lain. dan orang
lain di sekitarnya. Belakangan ini di beberapa media kita sering membaca
tentang kejahatan yang terjadi di negara kita. Ada seorang gadis dengan perut
pribadi, seorang siswa yang berkelahi, perkelahian, penyalahgunaan narkoba
dan alkohol dan banyak kejahatan lainnya di negara ini.
Korupsi moral telah menyebar pada semua lapisan tak terkecuali
siapapun. Termasuk mereka yang tak luput darinya. Amoralitas ini adalah
pemuda. Pakar pendidikan percaya bahwa kaum muda berusia antara 13 dan
18 tahun. Pada titik ini, seseorang telah melewati masa kanak-kanak, tetapi
belum memenuhi syarat untuk dianggap dewasa. Dia sedang dalam masa
perubahan dan pencarian jati diri, itulah mengapa hal itu sering terjadi
perilaku yang disebut kekerasan terhadap anak. Yurisprudensi Anak
meliputi segala perbuatan yang timbul dari asas-asas hukum pidana yang
dilakukan oleh anak. Perilaku ini akan merugikan dirinya dan orang-orang
di sekitarnya. Masalah anak muda menarik perhatian perusahaan terutama
karena melatih keadilan bagi anak-anak yang berbuat jahat (anak-anak).
Secara historis ini, hadirnya tawuran yang terjadi antar pelajar tidak
diketahui, namun yang pasti siapa saja yang berstatus pelajar seperti tingkat
menengah (Sekunder) bisa mendapatkannya, ikut serta di dalamnya.
berkelahi, atau setidaknya mendengar dari seorang teman, sekolah telah
melakukan perkelahian atau perkelahian. Kejahatan sering diberitakan, dan
publik melihat betapa brutalnya anak muda saat ini. Meningkatnya kejahatan
di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh orang dewasa, tetapi juga banyak
anak muda. Keputusan-keputusan yang dibuat oleh anak-anak tersebut
berbeda-beda dan bervariasi, akan tetapi perilaku pada umumnya terbatas
pada apa yang dia lakukan Padahal, motivasi remaja dimana kejahatan
biasanya sederhana dan mudah dipahami, misalnya: mencuri apa yang
dilakukan seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada
seseorang yang dicintainya dengan tujuan untuk memberikan bunga cinta,
kemudian ingin mendapatkan sesuatu seperti ingin memiliki telepon. Contoh
lainnya adalah maraknya tawuran antar pelajar, masalah yang sangat kecil,
seperti mengolok-olok membela dan membual tentang tim mereka atau
menabrak dirinya sendiri saat mengendarai sepeda motor, bahkan berdebat
tentang naksirnya dari sekolah lain. Tapi orang jahat muda lebih umum
membatasi kurangnya kontrol, sehingga meningkatkan hubungan dengan
lembaga penegak hukum.
Terutama, keluarga juga berpartisipasi dalam membentuk karakter
anak muda. Sehingga untuk mulai perbaiki, maka kamu harus mulai dari

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 18


REMAJA DAN KEKERASAN

dirimu sendiri aku dan keluargaku. Mulai perbaikan dari Sikap paling
sederhana, seperti biasa katakan yang sebenarnya bahkan dalam olahraga,
hitung berdoa setiap hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik
untuk anak-anak dan banyak hal lainnya keluarga bisa lakukan. Bukan itu
mudah untuk membuat dan memulai sebuah keluarga yang bagus, tapi
semuanya mungkin perlahan dan sabar. Melalui upaya pengajaran yang
ditargetkan, tumbuh dewasa akan tumbuh di dalam baik untuk
keseimbangan antara sisi dan sisi emosional akan menjadi diterima. Akal
sehat akan memimpin Kaum muda membutuhkan perilaku yang pantas,
hormat dan penting memecahkan masalah atau masalah baik cara.
Pencegahan kenakalan remaja khusus dibuat oleh guru masalah perilaku
pada remaja. Dialah yang memberikan pendidikan psikologi di sekolah guru,
konselor, dan ilmuwan sekolah dengan guru lainnya. Upaya guru perlu
menjangkau kaum muda memperhatikan, memperhatikan khusus dan
pantau setiap apapun bentuk penyimpangan perilaku remaja di rumah dan
di sekolahan.
Kenakalan remaja adalah penyebab berbagai peristiwa. Banyak remaja
terlibat dalam perilaku yang tidak menyenangkan atau abnormal, yang
mereka anggap normal, dan mereka hanya menganggapnya sebagai sesuatu
yang bisa dibanggakan. Perilaku positif remaja ini, banyak orang
memandangnya sebagai perilaku yang sangat dipedulikan kalangan remaja
di Indonesia. Mereka sering menyebut perilaku tersebut hanya sebagai
simbol dari sesuatu keberanian dirinya, sedangkan perilaku negatif remaja
ini. Di berbagai media, kita sering membaca berita mengenai perjuangan
pelajar, kecanduan narkoba, alkoholisme, kekerasan, penculikan anak remaja,
kasus kehamilan terkhususnya yang menjadi sorotan bagi wanita muda, Ini
adalah sebuah masalah yang menjadi semakin umum di masyarakat saat ini,
perhatian harus diberikan pada masalah kenakalan remaja pemuda harus
diarahkan ke arah yang positif dengan perhatian sistem. berkelahi dengan
kenakalan remaja, terutama budaya tawuran. Keyakinan bahwa jika tidak ada
perkelahian, itu tidak jantan atau keren adalah aspek lain dari gangguan ini.
bahkan jika remaja Indonesia dan generasi berikutnya bisa cukup bangga
dengan keadaan ini. Padahal hal ini merupakan kondisi yang dinilai
memprihatinkan bagi generasi penerus negara. Pasalnya hal ini bisa merusak
generasi remaja dan juga bangsa. Tentu saja, terlepas dari faktor-faktor
praktis, masyarakat terkadang tidak dapat mentolerir kenakalan remaja. Oleh
karena itu, peran orang tua pada dasarnya sangatlah mempengaruhi
konfigurasi kepribadian remaja ini.

19 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 20


REMAJA DAN KEKERASAN

Argo Cakra Wardaya, Irwansyah Rizky Hardiant

Balap liar merupakan suatu kegiatan kompetisi balap yang dilakukan


secara ilegal atau tanpa ijin dari pihak berwenang dengan menggunakan jalan
di luar fungsi sebagaimana jalan pada umumnya yang digunakan dengan
berpotensi dapat mengganggu keselamatan, keamanan dan kelancaran lalu
lintas. Pelaku balap liar kebanyakan dilakukan oleh kalangan remaja.
Balap motor merupakan salahsatu kegiatan yang dilakukan oleh orang
secara terstruktur dalam artian memahami seluruh mekanisme balap motor
yang sesungguhnya agar tidak disalah gunakan. Dalam hal Oprekan atau
modifikasi untuk menyempurnakan sepeda motor yang mereka tunggangi
atau kendarai sebagai objek balap berdasarkan jenis, model injeksi atau non
injeksi dan tenaga mesin dalam kata lain CC. Balapan ini biasanya
diselenggarakan sebagai ajang olah raga, yaitu sejenis hobi yang kemudian
mengarah pada karir yang membentuk sebagai pembalap apabila didukung
oleh prestasi pembalap dan pendukungnya. Balapan sepeda motor
berlangsung di area atau sirkuit yang buat khusus untuk keselamatan
pembalap moto itu sendiri. Ada berbagai cabang olahraga yang berdasar
pada motor seperti motorcross, drag bike, grand prix, super bike, dan moto
GP (Wahanaritelindo.com).
Ranah balap motor semestinya dijalankan secara terstuktur dan jelas
regulasinya, tetapi kemudian berubah menjadi olahraga balap motor liar
karena disalahgunakan. Balap motor liar merupakan kegiatan balapan yang
berlangsung tanpa izin dan sering terjadi di tempat umum atau jalanan
umum dan balap motor liar ini tidak berlangsung di sirkuit resmi melainkan
di jalan raya. Balapan liar ini merupakan tempat adu gengsi di kalangan
remaja sekaligus tempat bertaruh dimana selalu ada taruhan mulai nominal
yang paling rendah yaitu dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah di setiap
ajangnya.

21 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Kegiatan balap motor liar ini merupakan kegiatan yang sangat


berbahaya karena dilakukan tanpa alat pendukung untuk keselamatan
pribadi joki motor seperti, helm, sarung tangan, bantalan lutut, dan jaket
motor. Seringkali sepeda motor yang digunakan untuk balapan liar juga tidak
memiliki surat - surat yang sah. Balapan liar ini tidak hanya berbahaya bagi
pelaku balapan, tetapi juga bagi para pengguna jalan lain, karena terjadi di
jalan raya. Korban yang meninggal akibat balapan liar terus meningkat dari
tahun ke tahun, hal ini tentunya menjadi perhatian yang besar bagi semua
pihak yang terlibat, baik aparatur penegak hukum (polisi), pengguna jalan,
masyarakat sekitar, dan orang tua.
Penelitian ini memberikan penjelasan bahwa Balap liar sangat
membawa dampak negatif bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah
yang sering dijadikannya ajang untuk kebut kebutan dengan adanya efek
yang timbul seperti bisingnya suara knalpot, kecelakaan sering terjadi,
perkelahian antar remaja di lingkungan arena balap Balap liar, selain itu
memaparkan bagaimana balap liar dijadikan ajang taruhan atau judi yang
membuat rasa adrenalin para pelaku ini meningkat.
Untuk mempermudah dan melancarkan kegiatan penelitian maka
digunakanlah metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan untuk
penelitian ini adalah Penelitian kualitatif dan Sosiologi Kriminologi hal ini
didasari pada kenyataannya yang berpangku dari sederet realita sosial yang
memunculkan berbagai masalah sehingga perlu adanya langkah yang baik
dalam mengatasi hal tersebut.
Penelitian kualitatif berupa penelitian yang pada dasarnya ditujukan
untuk mengartikan secara jelas tentang kejadian yang berkaitan dengan apa
yang dialami subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, perkembangan,
tindakan, dan lain – lain, secara terperinci dan melalui pemaparan berupa
kalimat dan bahasa yang tertata, dalam suatu jenis konteks tertentu dan
dengan metode yang berbeda.
Metode penelitian sosiologi dimaksudkan untuk menganalisis tentang
fakta dari kenyataan yang telah terjadi dalam kehidupan masyarakat yang
berpersepsi bahwa hukum merupakan buah yang tumbuh dari pohon –
pohon proses kehidupan sosial, selain itu hukum juga sebagai acuan atau
pedoman dalam berkehidupan sosioal. Metode penelitian secara kriminologis
ini dimaksudkan untuk memaparkan faktor – faktor terjadinya balap liar
dikalangan anak muda sebagai salah satu gejala kejahatan.
Dunia balap liar juga mengalami peradaban mulai dari kemunculannya
sampai berevolusi terhadap kendaraan – kendaraan balapnya. Kemajuan

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 22


REMAJA DAN KEKERASAN

teknologi juga berperan penting dalam evolusi balap liar yang semakin
modern dan bervariatif modelnya.
Hoby atau kegiatan yang kita sukai dan gemari sangat di perbolehkan
di lakukan dan djialankan sepanjang hal tersebut tidak membawa kerugian
bagi orang lain. Tentang kesukaan mungkin salah satunya di dunia olahraga
motor. Olahraga Motor tentunya sangat positif dampaknya selain
memberikan rasa puas bagi pecinta nya juga bisa dibuat menghasilkan pundi
- pundi rupiah jika kita mengikuti perlombaan secara resmi dan
memenangkannya.
Anak muda yang umumnya sangat antusias jika berbucara nengenai
hoby, salah satunya hoby motor. Remaja ini yang mengalami transisi menuju
dewasa meninggalkan nilai yang dilakukan biasanya oleh anak dan
memperoleh nilai dan pengetahuan sebagaimana orang dewasa semestinya.
Dalam situasi seperti itu, mereka mengalami shock karena mereka tidak
benar - benar mampu mengambil tanggung jawab untuk mengemban amanat
sebagai orang dewasa. Tanda awal dan umum adalah mereka para remaja
lebih tertarik untuk mencoba hal - hal baru untuk membuktikan keberadaan
entitas mereka sebagai individu yang "dewasa". Mereka membentuk
kelompok bersama sahabat yang memiliki visi yang sama untuk membuat
grup bermain, salah satunya adalah geng.
Geng merupakan setiap individu yang membentuk kelompok yang
mempunyai visi dan misi yang sama dari latar belakang yang sama seperti
pekerjaan, hoby, dan lingkungan. Geng tidak masalah tidak dilarang dijak
aktivitas mereka tidak menyalahi aturan dan tidak menganggu masyarakat.
Namun seiring berkembangnya waktu geng dijadikan tempat atau wadah
untuk melakukan hal - hal negatif seperti balap liar yang di lakukan oleh
Geng - geng motor. Ini menjadi tonggak awal dilakukannya balap liar di
indonesia ini.
Terbilang sangat cepat balap liar ini kemudian berkembang dengan
pesat di daerah jawa timuran yang hingga sekarang melahir kan banyak tim
- tim balap besar. Banyaknya tim balap ini membuat persaingan atau rivalitas
dunia balap liaran di jawa timur semakin bergairah dan greget. Dilandasi
gengsi untuk kalah maka tim - tim berusaha berkembang lebih dari pada yang
lain, tetapi yang menjadi kiblat balap jawa timur an bahkan indonesia adalah
ngeri gajah putih Tahiland. Disana balap motor sangat berkembang dan
modern banyak jenis - jenis motor di modifikasi dengan mempuni dan
ditunjang dengan arena yang memadai, tentunya ini yang menjadi patokan
bagi tim balap indonesia.

23 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Di jawa timur sendiri balap motor awalnya dilakukan pada jarak 201m
yang biasanya di gelar dengan oprekan motor bebek 4tak maupun 2tak, balap
201m ini sangat digemari dulunya oleh pecinta balap liar an yang sering
disebut sebagai Drag. Semakin kesini jarak lintasan mulai berkembang ke
1200m yang biasa digelar dengan oprekan motor ber CC standar 125cc ke atas
yang kemudian di modif sampai 280cc an. Balap 1200m ini juga disebut balap
HEREXan biasa digelar di sirkuit yang panjang dan mulus. Pada era saat ini
balap di daerah jawa timuran digelar dengan jarak 500m yang sangat buming.
Memangkas jarak dari 1200m menjadi 500m tetapi untuk spek motor yang di
adu masih sama dengan motor oprekan HEREXan.
Banyak Faktor tentunya yang mempengaruhi adanya balap liar yang
mana inin sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat di sekitar arena
balap liar adapun faktor – faktor nya seperti,
Faktor lingkungan adalah salah satu faktor yang menjadi dasar, faktor
ini lebih mengarah dan berhubungan pada pola pergaulan atau teman dan
daerah seperti jarak rumah dengan lokasi yang dijadikan balap liar, lokasi
bengkel sebagai tempat berkumpul para anggota tim balap. Faktor ekonomi
juga tidak tipungkiri dan dilepaskan dari aspek apapun dalam hidup ini.
Faktor Ekonomi akibatnya pengaruh dari faktor ekonomi ini telah
terjadi banyak sekali yang ditimbulkan mulai dari kekerasan, putus sekolah,
kemiskinan. Begitu juga dengan kegiatan balap liar yang yang dilakukan oleh
sekelompok remaja, faktor ekonomi juga sangat berperan akan hal ini terjadi.
Faktor individu, keinginan dari dalam diri sangat berpengaruh karena
mempengaruhi rasa " gumun " atau penasaran dalam hal - hal baru seperti
balap liar. Mencari Jati diri juga termasuk dalam faktor yang membuat orang
menjadi terlibat dalam balap liar.
Faktor kelengkapan, disini diartikan kelengkapan sebagai atribut balap
yang digunakan dari berbagai sektor. Seperti faktor tersedianya asessoris
balap yang mempuni yang banyak tersebar di toko - toko onderdil motor
yang dijual secara bebas. Kelengkapan lain juga kurangnya atau tidak
lengkapnya arena balap atau sirkuit yang mumpuni yang memenuhi segala
aspek balap. Jika tidak adanya sirkuit yang mendukung yang di sediakan oleh
pihak terkait tentunya remaja mau menggunakan sirkuit apa jika tidak
menggunakan jalanan sebagai sirkuitnya.
Era digital ini kemajuan yang dialami berbagai bidang mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Faktor penting yang menjadi tongak
awalnya yaitu faktor teknologi yang mempengaruhi perkembangan tersebut,
dalam ranah dunia balap liar teknologi juga berperan penting.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 24


REMAJA DAN KEKERASAN

Dalam era sekarang banyak yang mengalami perubahan dengan pesat


seperti aspek budaya, aspek teknologi, dunia makanan dan lain sebagainya
termasuk juga dalam dunia balap liaran juga mengalami banyak
perkembangan mulai dari teknologi yang digunakan, munculnya media –
media balap, serta kru – kru bengkel tim balap liaran juga mengalami
modernisasi. Tak ayal ini juga mempengaruhi perkembnagna jenis – jenis
balap liaran yang semakin berkembang, yang antara lain:
Balap motor merupakan salahsatu kegiatan yang dilakukan oleh orang
secara terstruktur dalam artian memahami seluruh mekanisme balap motor
yang sesungguhnya agar tidak disalah gunakan. Dalam hal Oprekan atau
modifikasi untuk menyempurnakan sepeda motor yang mereka tunggangi
atau kendarai sebagai objek balap berdasarkan jenis, model injeksi atau non
injeksi dan tenaga mesin dalam kata lain CC. Balap motor berlangsung di area
yang dirancang khusus untuk memastikan keselamatan di balap motor itu
sendiri.
Ranah balap motor semestinya dijalankan secara profesional, tetapi
kemudian berubah menjadi olahraga balap motor liar karena
disalahgunakan. Balap motor liar merupakan kegiatan balapan yang
berlangsung tanpa izin dan sering terjadi di tempat umum atau jalanan
umum dan kegiatan balap motor liar ini sama sekali tidak berlangsung di
sirkuit resmi melainkan di jalan raya. Balapan liar ini merupakan tempat adu
gengsi di kalangan remaja sekaligus tempat bertaruh dimana selalu ada
taruhan mulai nominal yang paling rendah yaitu dari ratusan ribu hingga
jutaan rupiah di setiap ajangnya
Dilakukannya balap motor liar ini biasanya terjadi pada jam - jam
tertentu saja. Tengah malam sampai dini hari adalah waktu yang sangat
sering dilakukannya balap motor liar ini banyak faktor yang mendoro aksi
balap motor liar ini dilakukan pada waktu tersebut, seperti berkurangnya
debit pengendara yang melintasi jalan diwaktu tersebut atau jalan sedang
sepi - sepinya, sehingga tidak banyak mengganggu aktifitas balap motor liar
tersebut. Tetapi tak jarang juga balapan digelar dari tengah malam sampai
menjelang pagi karena kedua motor tidak mau lepas dari garis start secara
bersamaan.
Istilah herex di sini mengacu pada mesin jenis modifikasi yang
dilakukan oleh sekelompok orang, seperti modifikasi motor jenis Honda GL,
CB, Mega Pro dan lain - lain nya yang bersepsifikasi mesin diatas 125cc yang
kemudian menjadi rangkaian modifikasi tersendiri. Awalnya, genre ini

25 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

populer di kalangan warga Madiun di segmen balap jalanan. Kemudian


berkembang pesat di daerah Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.
Herex sendiri bukan lah dilakukan start secara 2 motor, melainkan start
secara bersamaan atau berrame rame. Biasanya titik start ditentukan dengan
lampu merah dan finisnya di lampu mera berikutnya, tentu dilakukan di
jalanan yang aspal atau lintasannya bagus dan lurus karena faktor CC motor
yang besar jalanan nya juga harus panjang agar meminimalisir resiko Loss
Rem atau Rem blong karena jarak yang pendek dan tidak mampu menahan
Kecepatan Motor yang kencang dengan CC besar.
Dilakukannya juga tengah malam atau dini hari, tetapi beda dengan
balap motor liar, jika balap motor liar dilakukan pada hari sesuai perjanjian
pihak terkait (pihak bengkel), herex ini dilakukanpada weekend saja seperti,
jum'at, sabtu, dan minggu. Sudah melekat dari dulu tradisi herex dilakukan
pada hari - hari tersebut. Panjang lintasan herex juga lebih dari 500m berbeda
dengan balap motor liar.
Onthel atau sepeda BMX ini dijadikan balap liar an. Berbeda dengan
balap motor sebelum - sebelumnya, balap onthel ini tentunya menggunakan
tenaga dari sang joki untuk menambah kecepatan laju sepedanya, kerangka
sepedanya juga dimodifikasi sedemikian rupa, seringan mungkin untuk
mengurangi beban dari sang joki dalam mengayuh sepeda onthelnya.
Balap onthel ini sangat viral di daerah surabaya, remaja sangat
berantusias dalam balapan ini. Di media sosial seperti tiktok dan ig banyak
media balap mempublikasi hasil laga atau vidio balapan onthel ini, penonton
sangat membludak sampai sampai menutup jalan raya umum, tentunya
balap onthel ini juga dilakukan pada tengah malam atau dini hari
menghindari arus lalu lintas yang padat.
Untuk panjang lintasannya tentunya tidak sama dengan balap motor.
Biasanya panjang lintasan balap onthel ini antara 5075 meter. Kalau remaja
surabaya menyebutnya antara 4 - 7 teng (tiang listrik jalan raya). Tentunya
diwarnai dengan unsur taruhan yang tidak sedikit mulai dari ratusan ribu
hingga jutaan rupiah. Itu hanya uang tengahnya saja atau uang antara pihak
bengkel dengan bengkel lainnya yang menjadi lawan, belum uang pinggiran
nya uang yang di taruhkan antara penonton dengan penonton balap onthel
lain yang diluar team bengkel onthel yang sedang bertanding.
Banyaknya keluhan masyarakat tentang balap liar yang mayoritas ini
dilakukan oleh kalangan remaja di daerah terkait, balap liar yang dilakukan
oleh remaja telah menyebabkan kebisingan, perkelahian dan kecelakaan yang
bisa berbahaya dan bahkan merenggut nyawa diri sendiri dan orang lain.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 26


REMAJA DAN KEKERASAN

Masyarakat tidak menyukai balapan liar yang terjadi pada malam hari di
jalan Provinsi maupun jalan Alternatif dan masyarakat menanggapinya
dengan berbagai cara. Keberadaan aktivitas balap liar pada malam hari bagi
remaja dapat mengganggu kenyamanan masyarakat yang tinggal di dekat
jalan yang sering dijadikan sirkuit balap liar, ketika remaja melakukan
balapan saat orang beristirahat di malam hari, suara bising dari kenalpot
maupun teriakan – teriakan euforia penonton balap liar akan sangat
mengganggu masyarakat sekitar.
Masyarakat melakukan pencegahan seadanya melalui pengumpulan
warga untuk secara bersama - sama melakukan aksi portal jalan atau
sweeping terhadap pelaku balap liar, sehingga pelaku bisa di halau bahkan
di tangkap jika tetap melaksanakan balap liar di daerahnya. Apabila
masyarakat tidak bisa menangani karena antusiasme penonton dan pelaku
balap liar yang sangat banyak masyarakat sering kali melaporkan kepada
pihak berwajib, yang kemudian di tindak lanjut i dengan adanya operasi
gabungan.
Balap liar dianggap ilegal karena balap liar adalah suatu kegiatan,
perlombaan balap yang dilakukan secara ilegal atau tanpa izin dari pihak
yang berwenang, menggunakan jalan di luar fungsinya sebagai jalan yang
dicurigai dan cukup mempengaruhi keselamatan, dan arus lalu lintas. Dalam
kegiatan balap liar telah melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor
16 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan yang diatur pada Pasal
70.
Bagi pelanggar yang terbukti melanggar peraturan lalu lintas mulai dari
pelanggaran rambu lalu lintas lainnya, melengkapi dokumen yang harus
dimiliki oleh semua pengemudi atau awak kendaraan dan melakukan
tindakan yang dilarang oleh Undang - undang nomor 22 tahun 2009 tentang
lalu lintas dan angkutan jalan , pihak kepolisian langsung dapat
menindaknya
Melihat perkembangan dinamika tentang balap liar di indonesia saat ini
dan diwarnai dengan perkembangan jenis – jenis balap liar, mulai balap
motor liar, herex, dan balap onthel liar. Ini memberikan buktinyata lewat
animo, antusiasme, euforia, dan hoby remaja tentang dunia balap sangat
banyak sekali dan ini disalahgunakan.
Tentunya ini menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk
memberikan edukasi bagi para remaja yang notabennya adalah masa transisi
menuju dewasa yang butuh banyak bimbingan dan edukasi. Tentunya tak
lupa untuk memberikan wadah dan sarana prasarana seperti membuatkan

27 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

arena sirkuit untuk balap, dan memberikan kemudahan dalam izin turnamen
balap resmi seperti, drag race, road race, hingga motocross.
Nantinya jika segala aspek terpenuhi dan berjalan dengan baik dan
lancar bukan tidak mungkin kita akan melahirkan calon – calon pembalap
yang mempuni bersaing dengan bangsa luar yang lebih dulu berkiprah lebih
jauh di dunia balap, selain itu bukan tidak mungkin juga hal ini dapat
membuka lapangan pekerjaan bagi mereka – mereka yang bersedia dan
membutuhkan pekerjaan.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 28


REMAJA DAN KEKERASAN

Siti Kartika Nurhaliza, Zefaki Widigdo

Perkembangan teknologi di zaman sekarang semakin pesat dan cepat,


terlebih pada kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan
teknologi yang semakin maju menjadikan manusia mendapatkan informasi
dari berbagai sumber. Hal ini menjadikan teknologi informasi dan
komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia akan
menjadikan perkembangan teknologi sebagai alat bantu dalam menjalankan
aktivitasnya. Selain itu, perkembangan teknologi dianggap dapat menjadi
peluang untuk menghasilkan rupiah.
Manusia dan teknologi merupakan dua etnitas yang saling berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan. Manusia akan menggantungkan hidupnya
dengan kemajuan teknologi, karena mereka merasa teknologi informasi dan
komunikasi memiliki peran penting dalam memudahkan manusia dalam
berhubungan secara mudah dan cepat. Teknologi ditangkap sebagai alat
untuk mempermudah pekerjaan.
Namun tanpa disadari, perkembangan teknologi membawa sebuah
ancaman tersendiri bagi manusia. Dengan daya pengaruh yang begitu besar,
manusia justru terbelenggu dengan perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi. Apabila kita tidak dapat mengelola teknologi dengan baik,
maka teknologi yang akan menguasai kita. Banyak hal negatif yang terjadi
akibat perkembangan teknologi sehingga kita harus cermat dan waspada
akan hal tersebut. Di massa sekarang banyak dijumpai teknologi digunakan
sebagai bahan untuk mengeksploitasi sumber daya secara maksimal oleh
para penguasa teknologi. Sementara kelompok yang tidak mengikuti
perkembangan teknologi hanya akan menerima dampak negatifnya.
Kejahatan yang menjadi problematik sosial dan hukum di massa
sekarang adalah kejahatan siber doxing. Doxing merupakan tindakan online
untuk menyebar luaskan informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor

29 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

telepon, dan lainnya melalui internet tanpa izin sehingga merugikan


pengguna.
Berdasarkan penelitian- penelitian yang masih relevan, maka peneliti
merumuskan satu masalah yakni doxing pinjaman online sebagai Fenomena
dan gejala baru kriminalitas akibat perkembangan zaman.
Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif dengan
menelaah prinsip- prinsip hukum dan doktrin- doktrin hukum yang relevan
dengan permasalahan hukum yang menjadi fokus penelitian dengan
menggunakan bahan hukum primer dan sekunder, beserta bahan hukum
tersier sebagai bahan pendukung sehingga hasil penelitian ini dapat bersifat
objektif.
Arus Globalisasi dibidang teknologi yang pesat dan cepat melahirkan
masyarakat modern, yang memberikan manfaat yang begitu besar bagi
kehidupan sehari- hari serta mengubah pola hidup konvensional menjadi
pola hidup yang modern yang memiliki karakteristik yang praktis. Salah satu
yang menarik perhatian masyarakat terhadap arus globalisasi adalah aplikasi
pinjaman online yang memberikan tawaran baru lebih pratis dan tanpa
adanya jaminan. Nilai tawar yang baru pada aplikasi pinjaman online
memberikan manfaat bagi masyarakat untuk membuka usaha di bidang jasa
keuangan. Dapat dilihat berbagai aplikasi bukan bank di internet playstore
bagi android dan appstore bagi pengguna Iphone yang menyediakan jasa
pemberian atau pinjaman uang.
Pinjaman online atau juga bisa disebut fintech landing merupakan
inovasi dibidang keuangan melalui basis teknologi antara pemberi pinjaman
dan penerima pinjaman dapat melakukan transaksi tanpa harus bertemu1.
Hadirnya pinjaman online sebagai bagian kemajuan teknologi dan
menghantarkan masyarakat yang modern, banyak memberikan penawaran
pinjaman uang dengan syarat dan ketentuan yang lebih praktis dan fleksibel
daripada melakukan pinjaman uang di lembaga konvensional yaitu bank.
Banyaknya pinjaman online menjadikan masyarakat tergiur dengan
program- program yang ditawarkan meskipun bunga pinjaman online lebih
besar dibandingkan dengan bank. Sehingga hal tersebut menimbulkan
permasalahan bagi pengguna layanan pinjaman online dikemudian hari.
Banyaknya masyarakat menginstal aplikasi pinjaman online tak lain juga
karena kemudahannya bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman uang
yang dapat diperoleh secara cepat dan praktis hanya melalui handphone. Akan
tetapi ketika telah tenggang waktu untuk membayar, penyedia layanan
menagih dengan cara meneror dengan menggunakan nomor kontak yang

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 30


REMAJA DAN KEKERASAN

terdapat dalam hanphone peminjam dalam layanan aplikasi pinjaman online


yang kemudian dihubungi satu persatu yang didalam pesannya termuat
jumlah nominal hutang serta berpesan untuk segera membayar dan melunasi
hutang tersebut. Adapun penyedia layanan pinjaman online juga dapat
melihat data pribadi termasuk membaca semua transaksi Handphone dan foto.
Kasus pelanggaran terhadap penyebaran data pribadi terjadi dalam
Rupiahplus. Rupiahplus merupakan salah satu aplikasi penyelenggara
pinjaman online berbasis online. Dimana nasabah atau peminjam pada
Rupliahplus diresahkan dengan penyebarluasan data pribadinya yang
dilakukan Rupiahplus tanpa pemberitahuan dan tanpa izin kepada pemilik
data tersebut.
Hal demikian sangatlah merugikan pihak peminjam dalam layanan
aplikasi pinjaman online, yang mana dampaknya secara sosial dan kejiawaan
peminjam akan merasa sangat menderita karena rasa malu yang diakibatkan
penyebaran infomrasinya yang sifatnya privasi dan sensitif yang kemudian
diketahui oleh khalayak umum khususnya lingkungan sekitar,
Doxing merupakan istilah yang berarti mengambil atau mencari dan
menyebarkanluaskan informasi kepada publik secara online tanpa
persetujuan pemilik data. Identitas pribadi seseorang dianggap ampuh untuk
dijadikan senjata karena sifatnya yang permanen dan melekat pada diri
seseorang. Terdapat beberapa informasi yang digunakan untuk disebarkan
oleh pelaku:
1. Foto pribadi
2. Nama lengkap
3. Alamat rumah
4. Nomor telepon
5. Nomor Induk Keluarga (NIK)
6. Nomor Kartu Keluarga (KK)
7. Akun email
8. Detail pribadi yang memalukan
9. Sejarah kriminal
Adapun terdapat 3 kategori situasi doxing paling umum, diantaranya
adalah:
1. Melepaskan informasi identitas seseorang secara online
2. Mengungkap informasi yang sebelumya tidak diketahui dari orang
pribadi secara online
3. Melepaskan informasi pribadi seseorang secara online dapat merusak
nama baik atau reputasi

31 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Perlindungan data pribadi merupakan hak (privacy rights) yang dimiliki


setiap orang yang harus dilindungi oleh negara. Dalam privacy rights setiap
individu berhak untuk menurutp atau merahasiakan hal- hal yang
menurutnya bersifat pribadi. Dengan demikian harusnya perusahaan
penyelenggara pinjaman online juga harus dan berkewajiban untuk menjaga
hak- hak peminjam baik data pribadi yang terdapat dalam handphonenya
maupun cara penagihannya.
Permasalahan jasa keuangan secara online yang terjadi terhadap
penyebarluasan data pribadi atau doxing tidak hanya melakukan
pelanggaran hukum saja melainkan juga pelanggran terhadap hak asasi
manusia (HAM), termaktub didalam Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 29 Ayat (1) yang menyatakan setiap orang
berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
hak miliknya, kemudian Pasal 30 disebutkan, setiap orang berhak atas rasa
aman dan tenteram serta per;lindungan terhadap ancaman ketajutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Peristiwa tersebut berkaitan dengan konsep kriminologi yang semakin
terus berkembang khususnya mengikuti perkembangan zaman yang begitu
cepat dalam bidang teknologi dan jaringan internet dari adanya pola- pola
baru dalam kehidupan modern yang lahir akibat perkembangan teknologi
dan jaringan internet.
Timbulnya Kejahatan Doxing Pinjaman Online Kriminologi berasal dari
bahasa yunani, crime (kejahatan) dan Jogos (ilmu) yang berarti kriminologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan. Wood berpendapat
bahwa kriminologi merupakan keseluruhan pengetahuan yang diperoleh
berdasarkan teori atau pengalaman yang berkaitan dengan perbuatan jahat
dan penjahat dan termasuk reaksi masyarakat terhadap perbuatan jahat dan
penjahat tersebut. Pendapat lain juga diungkapkan Walter Reckless,
kriminologi adalah pemahan ketertiban individu dalam tingkah laku
delinkuen (selalu melanggar aturan) dan tingkah laku jahat serta pemahaman
tentang bekerjanya Sistem Peradilan Pidana. Sedangkan Noach mengatakan
bahwa kriminologi adalah ilmu pengetahuan tentang perbuatan jahat dan
perilaku tercela yang menyangkut orang- orang yang terlibat dalam perilaku
jahat dan perbuatan tercela tersebut. Dari beberapa definisi kriminologi
tersebut dapat disimpulkan krimionologi merupakan ilmu pengetahuan
sebagai sarana untuk mengetahui sebab dan akibat serta mempelajari cara-
cara menengah kemungkinan timbulnya kejahatan.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 32


REMAJA DAN KEKERASAN

Pada dasarnya ilmu kriminologi dipergunakan untuk membentuk


norma- norma yang ada dalam hukum pidana secara umum. Tujuan dari
norma adalah untuk ditaati dan untuk ditaati diperlukan suatu sanksi. Dalam
ilmu hukum dikenal berbagai bentuk norma yang berlaku dalam masyarakat.
Ilmu kriminologi dapat membantu untuk mewujudkan terciptakanya
fungsi hukum yang ada di masyarakat. Hukum berfungsi sebagai
perlindungan kepentingan manusia. Agar kepentingan manusia terlindungi,
hukum harus dilaksanakan. Hal yang paling utama dalam penerapan ilmu
kriminologi di dalam suatumasyarakat dikaitkan dengan fungsi hukum yang
ada yaitu agar terciptanya kemanfaatan dan keadilan hukum itu sendiri di
tengah-tengah masyarakat, jadi antara hukum dan ilmu kriminologi itu
seyogyanya tidak dapat dipisahkan ataudengan kata lain saling membantu
satu dengan yang lainnya.
Dalam kriminologi ada beberapa aliran-aliran pemikiran, dan yang
dimaksud dengan aliran pemikiran di sini adalah cara pandang (kerangka
acuan, perspektif, paradigma) yang digunakan oleh para kriminologi dalam
melihat, menafsirkan, menanggapi dan menjelaskan fenomena kejahatan.
Oleh karena pemahaman kita terhadap dunia sosial terutama dipengaruhi
oleh cara kita menafsirkan peristiwa-peristiwa yang kita alami/lihat,
sehingga juga bagi para ilmuwan cara pandang yang dianutnya akan
mempengaruhi wujud penjelasan maupun teori yang dihasilkannya. Dengan
demikian untuk dapat memahami dengan baik penjelasan dan teori-teori
dalam kriminologi, perlu diketahui perbedaanperbedaan aliran
pemikiran/paradigma dalam kriminologi dan di dalam kriminologi terdapat
beberapa teori yang menjadi timbulnya kejahatan doxing pinjaman online.
Kriminologi juga bisa dapat membantu untuk mewujudkan
terciptakanya fungsi-fungsi hukum yang ada di dalam lingkungan
masyarakat. Hukum yaitu bermanfaat sebagai perlindungan di dalam
kepentingan manusia. Agar terciptanya kepentingan manusia terlindungi,
hukum itu harus dilaksanakan dan di taati. Hal yang sangat paling utama
dalam penerapan ilmu kriminologi di dalam suatu lingkungan masyarakat
dikaitkan dengan fungsi hukum yaitu agar terciptanya keadilan dan
kemanfaatan hukum itu sendiri di dalam tengah-tengah masyarakat, jadi
dalam antara hukum dan ilmu kriminologi itu sebaiknya tidak dapat
dipisahkan atau bisa dengan kata lain saling menolong atau membantu antara
satu dengan yang lainnya.
Di dalam kriminologi ada beberapa aliran pemikiran, yang dimaksud
dengan aliran pemikiran adalah cara pandang (kerangka acuan, perspektif,

33 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

paradigma) yang digunakan oleh para kriminologi dalam menanggapi,


menafsirkan, dan melihat dan menjelaskan kejadian kejahatan. karena itu di
dalam pemahaman kita terhadap dunia sosial terutama yang dipengaruhi
oleh cara kita menafsirkan peristiwa yang kita lihat atau yang kita alami, dan
sehingga bagi para ilmuwan cara pandang yang dianutnya akan dapat
mempengaruhi wujud penjelasan maupun teori yang dihasilkannya. Dengan
demikian untuk dapat memahami dengan baik penjelasan dan teori yang
terdapat di dalam kriminologi, perlu juga diketahui perbedaan pemikiran
aliran atau paradigma yang ada di dalam kriminologi.
Keinginan besar untuk memenuhi kebutuhan yang begitu melimpah,
misalnya yaitu untuk memiliki harta kekayaan dan barang-barang yang
mewah, tanpa mempunyai kemampuan dan usaha untuk meraihnya dengan
jalan yang benar atau wajar, misalnya dengan melakukan pinjaman online
mendorong seseorang untuk melakukan dengan jalan yang tidak wajar,
membuat seseorang untuk melakukan tindakan kiminal atau kejahatan.
Dengan kata lain bisa dinyatakan bahwa jika terdapat diskrepansi
(ketidaksesuaian, pertentangan) antara ambisi dengan usaha pribadi, maka
peristiwa sedemikian ini mendorong seseorang tersebut untuk melakukan
tindak kriminal ataupun kejahatan. bila terdapat diskrepansi antara aspirasi
dengan potensi personal, maka akan terjadi “maladjuslmenl” ekonomis yaitu
(ketidakmampuan menyesuaikan diri secara ekonomi), yang membuat
seseorang untuk melakukan tindakan kejahatan atau melakukan tindak
pidana.
Adanya perbuatan yang dibenci dari masyarakat sebagai kejahatan.
Tidak ada satu orang pun yang menghendaki adanya kejahatan terjadi dalam
lingkungan masyarakatnya, jika adanya perbuatan kejahatan pasti akan
meresahkan dan merugikan kehidupan di lingkungan masyarakat. karena itu
perbuatan kejahatan harus diberantas dan ditanggulangi, salah satu cara
mencegah kejahatan ini adalah dengan melalui penegakan hukum pidana.
Berdasarkan pengertian oleh Paul Moedikdo Moeliono, yaitu bahwa:
“Kejahatan adalah perbuatan pelanggaran norma hukum yang ditafsirkan
atau patut ditafsirkan masyarakat sebagai perbuatan yang merugikan,
menjengkelkan sehingga tidak boleh dibiarkan Perumusan tersebut bahwa
pengertian kejahatan meliputi semua perbuatan yang melanggar ketentuan
hukum, yang dalam hal ini adalah hukum pidana sebagai hukum publik
dimana perbuatan tersebut merugikan baik sikorban sebagai pihak yang
menderita secara langsung perbuatan tersebut maupun bagi masyarakat

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 34


REMAJA DAN KEKERASAN

sebagai pihak yang tidak secara langsung menderita perbuatan tersebut


karena keamanannya terganggu”.
Berdasarkan etimologis, kejahatan diartikan sebagai tindakan atau
perbuatan jahat di mana sesuatu tindakan yang dianggap sebagai kejahatan
yang berdasarkan pada sifat perbuatan tersebut, apabila perbuatan itu
merugikan masyarakat atau perorangan baik secara materil, misalnya
membunuh, memperkosa, mencuri dan lain- lain sebagainya. Kriminologi
adalah sebagai ilmu sosial yang perlu memperhatikan segala bentuk gejala
sosial dan beserta ruang lingkup gejolak arti itu sendiri, maka sehingga para
ahli-ahli kriminologi memberikan pengertian menurut dan berdasarkan
disiplin ilmunya masing-masing. Kriminologi itu sendiri juga bisa dapat
diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejahatan.
Menurut Andi Zainal, bahwa kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari faktor-faktor penyebab kejahatan, dan cara bagaimana
menanggulanginya. Bonger menyatakan kriminologi adalah ilmu
pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala-gejala kejahatan seluas-
luasnya. Mabel Elliot, mendefinisikan bahwa kriminologi adalah kejahatan
keseluruhan kelakuan yang dilarang dan dipidana oleh negara sebagaimana
dirumuskan dalam undangundang.
Seorang yang sudah melakukan kejahatan berarti dia telah melakukan
perbuatan pidana atau biasa yang sering disebut melakukan tindak pidana.
Perbuatan pidana yaitu merupakan perbuatan oleh aturan hukum pidana
yang dinyatakan sebagai perbuatan yang dilarang dan dinamakan perbuatan
pidana yang bisa disebut juga dengan delik. Sementara itu kriminalisasi yaitu
merupakan suatu proses yang meneliti perilaku yang awalnya tidak
dianggap sebagai peristiwa selanjutnya digolongkan sebagai peristiwa
pidana oleh masyarakat. Kriminalisasi juga merupakan proses semakin
banyaknya sikap atau tindak yang dianggap sebagai kejahatan oleh hukum
pidana atau perundang-undangan pidana.
Perbuatan pinjaman online atau doxing ini tidak terlepas dari kebiasaan
masyarakat yang saat ini sangat kesulitan dalam keadaan keuangan, sehingga
banyak yang mencari jalan alternatif untuk memenuhi kebutuhan
ekonominya dengan cara melakukan pinjaman online, situasi ini dapat
ditinjau melalui pandangan antropologi. Mengapa sampai dikatakan
demikian dikarenakan kebiasaan masyarakat untuk mendapatkan uang
secara mudah dan cepat dan menyelesaikan masalah tanpa memikirkan
akibat hukumnya kedepan merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dapat
menjadi faktor pinjaman online illegal berkembang di lingkungan

35 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

masyarakat. Dilihat dari menurut pandangan antropologi, tempat hukum di


alam kultur masyarakat.
Sehingga jika dengan adanya kebiasaan-kebiasaan masyarakat ini yang
demikian sangat perlu adanya perlindungan hukum dari pemerintah melalui
peraturan perundang-undangan, agar masyarakat yang tidak paham hukum
bisa dan tetap dapat dilindungi dari oknum atau pihak yang memanfaatkan
kebiasaan masyarakat banyak tersebut. Pihak yang dimaksud disini adalah
tentulah pihak yang melaksanakan atau memberikan jasa pinjaman online.
Walaupun pinjaman online itu diperbolehkan oleh hukum asal memenuhi
prosedur di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi, namun yang sangat dipersoalkan dan diperhatikan
disini ialah pinjaman online yang illegal dan juga pinjaman online yang
melakukan penagihan yang bertentangan dengan hukum yaitu dengan cara
menyebarkan identitas atau data pribadi dari peminjamnya.
Kriminologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kejahatan sehingga berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas
oleh penulis, bahwa perkembangan zaman yang semakin pesat serta
masyarakat yang modern menimbulkan motif kejahatan baru dan beragam.
Kejahatan yang timbul merupakan celah yang dimanfaat pelaku untuk
mendapatkan keuntungan. Dengan memanfaatkan keadaan serta korban
yang mudah tergiur terhadap penawaran menarik yang ditawarkan oleh
perusahaan pinjaman online serta transaksi yang praktis dan instan
meskipun bunga pinjaman online yang jauh lebih tinggi, disamping itu
terdapat cara- cara itikad buruk yang dilakukan oleh perusahaan pinjaman
online pada saat penagihan utang dengan menyebarkan data diri peminjam
selaku debitur yang menimbulkan rasa tidak nyaman, aman dan kerugian
pada pihak peminjam. Kejahatan doxing merupakan gejala akibat
perkembangan zaman dimana pelaku mempunyai kesempatan terhadap
masyarakat yang kurang memperhatikan dampak dikemudian hari. Hak atas
perlindungan data pribadi telah diatur dalam pertauran perundang-
undangan teruatama diatur dalam ketentuan PJOK Nomor 77/PJOK.01/2016
Pasal 26 huruf a, sehingga pelaku atau perusahaan penyelenggara jasa
keuangan wajib mematuhi data pribadi konsumen pengguna layanan
aplikasi pinjaman online.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 36


REMAJA DAN KEKERASAN

Ristya Septiani Wahyuningrum, Shara Vian Fahira

Pada era globalisasi terdapat banyak aspek yang berkembang dalam


kehidupan manusia, salah satunya di bidang teknologi informasi yang
mengalami kemajuan dalam berbagai aspek sosial serta akses yang dapat
dijangkau setiap individu sangat luas dan tidak terbatas. Hal inilah yang
membuat masyarakat sangat bergantung pada perangkat teknologi
informasi, komunikasi dan internet, sehingga menurut Asosiasi Pengguna
Jasa Internet Indonesia (APJII) sekitar 196,71 juta jiwa penduduk Indonesia
menggunakan internet dan sebanyak 12,2% sering menggunakan media
sosial (2019-2020). Media sosial ialah situs web dan aplikasi yang merujuk
pada penggunaan perangkat elektronik untuk membuat, bertukar informasi,
berbagi, gambar, komunitas video dan jaringan sosial.
Dari sekian banyaknya manfaat yang diperoleh masyarakat ada pula
dampak negatif yang dapat diterima masyarakat, yaitu cybercrime. Menurut
Liputan Media (2021) hasil dari webinar BNPB, kasus cybercrime meningkat
tajam di masa pandemic, hal ini didapat dari data POLRI pada bulan April-
Juli 2020 bahwa 937 kasus yang telah dilaporkan. Hal ini sejalan dengan
laporan Acronis Cyberthreats Report (2022) yang menyatakan jika tahun 2021
sebagai tahun terburuk dalam keamanan siber (indotelko.com,2022).
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Kaspersky dalam kompas.com
menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara nomor satu di Asia Tenggara
yang memiliki ancaman online terbanyak dengan rincian data sekitar 11,8
juta kejahatan online yang hanya dalam tiga bulan sudah mengintai
pengguna situs web di Indonesia pada tahun 2022.
Dalam kriminalitas ini banyak macam kejahatan yang dapat dilakukan,
seperti halnya penipuan kartu kredit, perjudian, love scam, penyebaran kode
jahat dan sebagainya, sehingga hal ini sangat meresahkan masyarakat karena
dapat menimbulkan kerugian material dan non material. Kerugian material

37 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

adalah kerugian yang bernilai uang dan barang sedangkan kerugian non
material yang tidak dapat dinilai dengan uang. Menurut Hayes (dalam
Juditha, 2015) terdapat empat bagian kejahatan yang dapat terjadi di dunia
maya yaitu, pencurian identitas, predasi seksual, penipuan dan trik serta
predasi keuangan.
Lovescam adalah penipuan yang berkedok cinta dan terjadi di dunia
maya. Situs kencan online ini merupakan wadah yang digunakan sebagai alat
untuk mencari pasangan dengan mudah tanpa susah payah melalui
smartphone yang bermodalkan internet. Menurut Digital Trends dalam
(Salsabilah et al., 2021) terdapat empat aplikasi yang paling populer
digunakan pada tahun 2019 adalah Tinder, Tantan, Bumble dan OkCupid.
Sedangkan aplikasi kencan terpopuler tahun 2020 adalah Tinder, Facebook
Dating, eHarmony, Grindr, OkCupid dan Ship—Dating made fun again.
Kasus love scam sendiri sudah banyak memakan korban, tetapi tidak
banyak korban yang melaporkan kasus tersebut lantaran berbagai alasan. Di
Indonesia, menurut Humas PPATK, Natsir Kongah, menyebutkan,
pengaduan love scam dari 2020 hingga 2021 sudah mencapai 20 kasus, tapi ia
menduga masih banyak kasus yang tak dilaporkan. Natsir juga
menambahkan, bahwa tren kejahatan penipuan berkedok cinta di medsos
dan aplikasi kencan semakin marak selama pandemi. PPATK juga
menemukan kerugian Rp 8,13 miliar penipuan berkedok cinta dalam rentang
2020 sampai 2022 dari total korban baik dari dalam negeri maupun luar
negeri.
Menurut Dosen Fakultas Hukum UGM sekaligus Ketua Pusat Kajian
Law, Gender, and Society UGM, Sri Wiyanti Edyyono, S.H., LL.M., Ph.D.,
dalam Liputan Berita Universitas Gadjah Mada (2021) love scam semakin
marak terjadi, namun hanya sedikit yang berani melaporkan. Alasannya
adalah perasaan malu dan takut dijadikan bahan candaan.
Berdasarkan penjelasan dan data tersebut kasus kejahatan ini memiliki
tujuan awal berupa mencari pasangan, sehingga individu-individu yang
belum memiliki pasangan dan cenderung merasa kesepian merupakan
sasaran empuk bagi pelaku untuk melakukan love scam karena akan
cenderung lebih mudah di iming-imingi cinta. Berdasarakan latar belakang
diatas rumusan masalah dalam artikel ini yaitu : Apa saja faktor yang
mempengaruhi tindak kejahatan love scam, Apa dampak yang dialami oleh
korban love scam, Apa hukum yang mengatur tindak kejahatan love scam.
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah library
research atau metode telaah pustaka. Menurut Sarwono (Sari,2020) telaah

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 38


REMAJA DAN KEKERASAN

pustaka merupakan studi yang mempelajari dari berbagai buku sebagai


referensi serta hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, tentunya
dengan topik penelitian sejenis. hal ini dilakukan untuk mendapatkan
landasan teori terkait masalah yang akan diteliti. Penelitian ini juga
mengambil data melalui google scholar dengan kata kunci love scammer.
Romance scam/love scam merupakan suatu kejahatan yang tercipta
karena perkembangan dari Nigerian Scam. Nigerian Scam atau disebut juga
dengan istilah Nigerian 419 Scam merupakan tipe penipuan atau fraud yang
mengancam kerahasiaan. Dinamakan penipuan Nigerian Scam karena
penipuan tersebut berasal dari negara Nigeria yang berawal sekitar tahun
1990 yang dilakukan oleh Rege, 2009 (Salsabilah et al., 2021).
Romance scam/love scam sendiri merupakan bentuk nyata dari kejahatan
dunia maya dan perkembangan romance scam tak luput dari revolusi global
dalam kejahatan dunia siber. Kejahatan dalam dunia siber atau cyber crime
dapat diartikan sebagai upaya untuk memasuki atau menggunakan fasilitas
komputer beserta dengan jaringannya yang dipergunakan tanpa izin dengan
cara melawan hukum.
Kejahatan love scam yang terjadi di dalam dunia siber terbentuk karena
adanya internet atau cyber space. Pada realitanya, internet kini menjadi
kebutuhan manusia yang tak bisa ditinggalkan. Melalui internet segala
bentuk komunikasi kian berubah, tak hanya dari segi media namun juga
internet dapat menghubungkan antar negara serta antarbenua dengan
menggunakan sistem protocol atau internet protocol. Maka dengan adanya
internet segala aktivitas yang terdapat di dalamnya terutama aktivitas
kejahatan pada dunia siber menjadi tidak terbatas dan memiliki karakteristik
yang menguasai kerekayasaan teknologi dengan melanggar aturan dan
hukum yang berlaku.
Menurut (Salsabilah et al., 2021), macam-macam karakteristik yang
terdapat pada tindak pidana love scam merupakan konten yang ilegal. Hal ini
merupakan suatu kejahatan yang dapat memalsukan data atau suatu
informasi ke dalam internet dengan informasi yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya serta dianggap melanggar hukum dan dapat mengganggu
ketertiban umum. Karena anatomi penipuan yang digunakan oleh para
pelaku dalam love scam adalah melibatkan pencurian identitas (foto,
pekerjaan, atau alamat seseorang) untuk dijadikan sebagai profil pada akun
situs kencan online. Pada tahap yang sangat awal, para pelaku akan
menyatakan cinta mereka kepada korban dan meminta nomor handphone
korban untuk melakukan obrolan pada bentuk komunikasi lain. Biasanya

39 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

para pelaku dan korban melakukan komunikasi di aplikasi chatting. Setelah


berpindah ke dalam bentuk komunikasi lain, para pelaku tak ayal untuk
meminta uang kepada korban (Esfandari and Ridhayani 2020).
Di Indonesia, love scam merupakan suatu fenomena kejahatan siber
yang marak terjadi sehingga menarik perhatian sekelompok orang untuk
membuat suatu komunitas virtual yang dikhususkan untuk menampung
berbagai laporan dari korban dan mensosialisasikan informasi terkait dengan
romance scam, komunitas tersebut bernama WSC atau Waspada Scammer
Cinta. WSC didirikan oleh Fenny Fatimah sejak tahun 2012 bersama Kompol
Bayu Suseno.
Menurut Bandura (1997), teori pembelajaran sosial ialah perilaku yang
didapat dari hasil belajar atau melalui observational learning. Asumsi yang
mendasari teori ini bahwa manusia sanggup mempelajari bagaimana cara
bersikap dan berperilaku, sehingga sudut pandang teoritis dalam
pembelajaran sosial menurut Bandura adalah pembelajaran didapat dari
adanya proses peniruan atau imitasi maupun modeling. Dalam melakukan
imitasi maupun modeling, setiap individu dapat memilih secara bebas dalam
menentukan perilaku mana yang akan ditiru. Menurut pendapat Bandura
tindakan mengamati perilaku manusia lain dapat memberikan ruang untuk
belajar tanpa berbuat apapun atau disebut sebagai Vicarious learning.
Menurut teori pembelajaran sosial hanya dengan melihat sudah
merupakan gambaran kognitif dari suatu tindakan dan diringkas dalam
empat tahap, yaitu :
1. Atensi (perhatian)
Jika individu melihat ataupun mendengar, maka individu sudah jelas
memberikan perhatiannya
2. Retensi
Setiap gambaran perilaku yang telah diamati akan disimpan dalam
memori setelah itu, akan terjadi proses ringkasan
3. Reproduksi Gerak
Segala hal yang telah dipelajari dan disimpan dalam memori akan
dituangkan pada perilaku, yang sebelum itu akan dimodifikasi terlebih
dahulu sesuai dengan pengalaman individu
4. Penguatan dan Motivasi
Manusia belajar melalui pengalaman manusia belajar melalui pengalaman
mengenai apa yang diharapkan untuk terjadi, dan demikian mereka bisa
menjadi semakin baik dalam memperkirakan perilaku apa yang akan
memaksimalkan peluang untuk berhasil.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 40


REMAJA DAN KEKERASAN

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Bandura, bahwa perilaku


setiap individu didapat dari hasil belajar yang kemudian diolah menjadi
suatu perilaku atau tindakan, sehingga individu akan lebih berhati-hati
dalam menggunakan aplikasi dating maka dan hal ini akan meminimalisir
terjadinya love scamming.
Teori strain merupakan teori yang dikemukakan oleh Robert K.Merton.
Menurut Robert perilaku menyimpang dapat timbul dalam diri individu
karena adanya ketidaksesuaian antara masyarakat dengan hukum yang
mengatur. Sehingga, dalam pelaksanaannya apabila tidak terjadi keselarasan,
maka akan timbul keadaan anomie yang menyebabkan ketidakteraturan
masyarakat terhadap hukum. Dalam mengatasi anomie Merton membaginya
dengan 5 (lima) cara yaitu:
a. Conformity atau kesesuaian merupakan suatu kondisi dimana masyarakat
menerima ketetapan aturan dari masyarakat lainnya.
b. Innovation atau inovasi ialah cara yang digunakan individu dalam
menetapkan tujuan yang dilakukan secara berbeda dengan aturan yang
telah ditentukan oleh masyarakat lainnya
c. Ritualism atau ritualis adalah keadaan dimana individu tidak ingin
melakukan tujuan yang telah ditetapkan oleh masyarakat namun,
menerima cara yang diberikan untuk mencapai tujuan
d. Retreatism atau penarikan diri ialah tindakan individu yang menolak
tujuan dan cara yang ditetapkan oleh masyarakat tetapi memilih untuk
tidak ingin turut andil didalamnya.
e. Rebellion atau pemberontakan, adalah tindakan individu yang menolak
tujuan dan cara yang ditetapkan oleh masyarakat tetapi ingin
menggantinya dengan tujuan dan cara yang baru
Dalam tindak kejahatan love scam sendiri, peraturan hukum yang
mengatur tentang kejahatan lovescam masih belum kuat, sehingga banyak
korban yang masih enggan untuk melapor. Selain itu, karena hukum yang
mengatur juga masih lemah banyak pelaku love scam yang
memanfaatkannya untuk melanjutkan aksinya karena mereka berpikir tidak
akan ada tindakan lanjut dari pihak berwajib yang meskipun korban melapor.
Terdapat beberapa aspek yang bisa dikaitkan dengan faktor penyebab
terjadinya penipuan berbasis cinta atau love scammer. Salah satu faktor yang
paling utama adalah semakin maraknya penggunaan internet dan sosial
media tiap tahunnya. Apalagi dengan jumlah penduduk yang didominasi
oleh kaum hawa menjadikan wanita sebagai mayoritas pengguna internet
sehingga banyak kaum hawa yang dijadikan sasaran target dalam operasi love

41 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

scamming. Selain itu, adanya fitur untuk membuat akun yang bersifat rahasia
(anonymous) juga menambah keberanian dari pelaku untuk melancarkan aksi
kejahatan tersebut. (Azianura Hani Shaari, Yeap Yoke Peng & Mohammad
Rahim Kamaluddin, 2018).
Kurang waspadanya korban dalam berinteraksi di dunia maya juga
merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan lovescam. Kebanyakan
korban tidak mau untuk mencari tahu terlebih dahulu apakah orang yang
sedang berinteraksi dengan dirinya memakai akun palsu atau asli. Para
korban rata-rata hanya akan melihat foto profil dari pelaku sebelum
melanjutkan berhubungan dengan pelaku lewat media lain. Tidak adanya
laporan dari korban juga dapat meningkatkan peluang kejahatan lovescam.
Kebanyakan korban merasa malu untuk melaporkan kejadian yang
menimpanya, mereka takut apabila mereka akan dibully jika speak up di
media sosial, atau mereka takut meskipun mereka lapor tidak ada tindak
lanjut dari pihak berwajib.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan love scamming
adalah pengalaman dari diri korban maupun orang terdekatnya. Dari
pengalaman tersebut, seseorang pastinya akan lebih berhati-hati dalam
menjalin hubungan lewat sosial media setelah mengalami love scamming.
Selain menjadikan korban untuk berhati-hati, hal ini juga dapat dijadikan
sebagai salah satu cara dalam mengurangi tingkat kejahatan love scammer
(Abidin et al., 2018).
Dalam banyak kasus love scam pelaku biasanya meminta korban
dengan berbagai alasan untuk mentransfer sejumlah uang. Apabila
diperlukan terkadang pelaku akan melakukan blackmail terhadap korban
untuk mendapatkan uang tersebut. Seringkali, korban akan diancam dengan
menggunakan foto-foto vulgar yang pernah diberikan kepada pelaku ketika
pelaku melancarkan aksi penipuan sebelum meminta uang. Alasan yang
sering digunakan pelaku untuk memeras korban menurut penelitian yang
dilakukan oleh (Abidin et al., 2018), antara lain:
● Para pelaku meminta uang dengan alasan ada kerabat yang sakit dan ingin
dilarikan ke rumah sakit
● Mengirimkan barang untuk korban, namun tertahan di imigrasi. Para
pelaku meminta uang untuk barang yang tertahan agar segera dikirimkan
ke korban.
● Keluarga dari pelaku tiba-tiba hilang dan pelaku meminta uang kepada
korban untuk mencari keluarganya.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 42


REMAJA DAN KEKERASAN

● Para korban biasanya dimintai sejumlah uang untuk biaya kesehatan para
pelaku
● Dengan alasan perbaikan untuk kendaraannya, para pelaku meminta uang
kepada korban untuk hal tersebut
Dari alasan-alasan yang digunakan oleh para pelaku untuk menipu
korban dalam bentuk love scam, pelaku akan mempengaruhi para korban
sebagai target mereka. Pengaruh-pengaruh yang dilakukan oleh para pelaku
dapat berupa perlakuan yang sangat romantis yang diberikan kepada korban
dan para pelaku akan memainkan emosi korban, sehingga tumbuh
kepercayaan dari korban terhadap pelaku.
Karakteristik pada korban penipuan menurut Furnell (2005) individu
yang serakah dan naif cenderung lebih mudah ditipu. Lee dan Soberon Ferrer
(1997) individu yang lebih tua, lebih miskin, kurang berpendidikan dan lajang
juga cenderung lebih mudah untuk ditipu. Namun, penelitian yang
dilakukan Lee dan Soberon Ferrer (1997) ternyata sangat bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Titus dan Gover (2001) yang
menyatakan bahwa orang yang lebih muda dan berpendidikan tinggalah
yang cenderung beresiko mudah ditipu (menurut Digital Trends dalam
Salsabilah et al., 2021).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Aji Rahma, 2021) korban love
scam mengalami kerugian berupa kerugian finansial dan tekanan psikologis.
Meskipun banyak yang melaporkan tidak kehilangan uang sama sekali.
Ketika mempertimbangkan dampak emosional korban, mayoritas tidak
kehilangan uang. Hal ini memiliki hubungan dengan Neuroticism, sehingga
individu yang kurang stabil dalam secara emosional lebih terpengaruh love
scam. Bagi individu yang kesepian, dikhianati hingga berujung pada harapan
yang pupus adalah pengalaman yang sangat mengecewakan daripada
individu yang tidak terlalu kesepian.
Menurut (Sosial et al., 2022) cybercrime merupakan kejahatan murni,
yang mana kejahatan dilakukan secara sengaja dan terencana namun,
kejahatan ini disebut sebagai kejahatan yang abu-abu, karena kejahatan ini
tidak merusak atau pun melakukan perbuatan yang anarkis.
Menurut Dosen Fakultas Hukum UGM sekaligus Ketua Pusat Kajian
Law, Gender, and Society UGM, Sri Wiyanti Edyyono, S.H., LL.M., Ph.D.,
dalam Liputan Berita Universitas Gadjah Mada (2021) persoalan hukum
terkait lovescam belum cukup kuat, penegak hukum yang juga belum
konsisten hingga permasalahan data yang tidak lengkap.

43 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Namun, kasus love scam dapat dijerat dengan hukum dalam Pasal 378
KUHP yang berbunyi “barang siapa yang bermaksud menguntungkan diri
sendiri atau orang lain yang melawan hukum, dengan memakai nama palsu,
adanya tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang
lain untuk menyerahkan barang sesuatu padanya atau supaya memberi
hutang” dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara. Meskipun
dalam pasal ini tidak mengkhususkan penipuan yang terjadi di dunia maya,
tetapi seringkali digunakan dalam penipuan online.
Selain itu, dalam UU ITE pasal yang mengatur tentang tindak pidana
romance scam, diatur dalam Pasal 35 Jo Pasal 51 ayat (1) “Setiap Orang
dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi,
penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik
atau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar dianggap seolah-olah data
yang otentik”, “Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 35 dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas)
tahun dan atau denda paling banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar
rupiah)”.
Terkait hak-hak korban termuat dalam KUHAP yaitu :
1. Pasal 108 Ayat (1) KUHAP “Hak untuk melakukan laporan”
2. Pasal 77 jo 80 KUHAP “Hak untuk melakukan kontrol terhadap penyidik
dan penuntut umum”
3. Pasal 98 sampai Pasal 101 KUHAP “Hak untuk menuntut ganti rugi akibat
suatu tindak pidana melalui cara penggabungan perkara perdata dengan
perkara pidana”
Berdasarkan penjabaran tersebut, hukum yang mengatur love scam
sebenarnya masih belum konsisten dan terbilang lemah, namun biasanya
kasus love scam biasanya dijerat hukum dalam Pasal 378 KUHP dan UU ITE
Pasal 35 Jo Pasal 51 ayat (1). Sedangkan hak-hak korban tertuang dalam
KUHAP Pasal 108 Ayat (1), Pasal 77 jo 80 KUHAP, dan Pasal 98 sampai Pasal
101.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa korban love
scamming memegang sebagian kendali dari kasus love scam. Pada kasus ini
korban takut untuk ditindak lanjuti karena takut akan perilaku bullying yang
kemungkinan besar akan diterima ataupun dicemooh. Selain itu, ketidak hati-
hatian korban dalam berinteraksi di media sosial juga bisa menjadi peluang
bagi pelaku untuk melancarkan aksinya.
Karakteristik psikologis pemilihan korban love scam biasanya
didasarkan pada rasa kesepian korban, kepribadian korban, dan juga

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 44


REMAJA DAN KEKERASAN

keyakinan korban terhadap cinta pada pandangan pertama. Hal-hal tersebut


menyebabkan korban dengan mudah tertipu dengan rayuan manis yang
dilontarkan oleh pelaku love scamming.
Dampak dari lovescam sendiri berupa dampak secara finansial dan
emosional. Dampak finansial karena korban memberikan sejumlah uang
kepada pelaku. Sedangkan secara emosional korban akan merasa sulit untuk
percaya dengan orang lain dan kecewa terhadap diri sendiri.
Keberhasilan tindak kejahatan love scam yang akan dialami korban
dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman korban. Hal ini sesuai
dengan teori pembelajaran Bandura yang menyatakan bahwa perilaku dapat
dibentuk melalui pengamatan.
Sehingga, apabila terdapat korban love scam yang berani melaporkan ataupun
membagikan pengalamannya sewaktu menjadi korban maka individu lain
akan belajar dari pengalaman korban tersebut dan lebih berhati-hati dalam
menjalin hubungan di media sosial.
Dalam kasus kejahatan love scam persoalan hukum yang mengatur
masih terbilang lemah, hal ini dikarenakan tidak ada hukum yang benar-
benar mengatur tentang kejahatan love scam, yang ada dan biasa digunakan
adalah hukum tentang manipulasi keterangan untuk mencari keuntungan
melalui internet (Pasal 378 KUHP) serta UU ITE Pasal 35 Jo Pasal 51 ayat (1)
mengenai manipulasi yang dilakukan dengan sengaja. Sehingga hal ini
dijadikan sebagai peluang dalam melakukan kejahatan love scam sesuai
dengan Strain Theory

45 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

I Putu Riko S, Dimas Ihza Bagus W, Rahvita Dewi, Yunus Diyati

Di zaman modern ini, bahkan teknologi sudah menjadi kebutuhan


pokok dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Hampir segala aspek
kehidupan mengandalkan teknologi mulai dari transportasi, sosial,
Pendidikan, hiburan, informasi, database, dll. Teknologi merupakan faktor
yang sangat penting. Tanpa perkembangan teknologi, zaman tidak akan
berubah secepat dan secepat sekarang ini. Teknologi canggih yang kita
nikmati saat ini terkadang merupakan hasil dari proses yang panjang.
Meskipun perkembangan teknologi pesat, dampak lingkungan positif dan
negatif tidak dapat dihindari. Dampaknya juga sangat luas, mulai dari
komunikasi, pendidikan, manufaktur dan sistem pertahanan hingga sektor
medis.
Internet itu sendiri mempunyai manfaat yang cukup besar bagi
masyarakat bukan hanya di Indonesia melainkan diseluruh dunia. Jaringan
internet memberikan informasi tanpa batas. Namun lambat laun internet
bukan lagi memberikan informasi bagi masyarakat tetapi internet menjadi
sarana timbulnya masalah-masalah baru yang membuat masyarakat menjadi
mudah mencari informasi yang kurang baik untuk dikonsumsi. Sebenarnya
ulahnya adalah manusia itu sendiri yang menyebarkan situs-situs yang
sifatnya tidak layak untuk dikonsumsi karena pengguna internet bukan
hanya orang dewasa melainkan diseluruh kalangan mulai dari anak kecil,
remaja, dewasa, sampai lanjut usia. (Kami et al., 2020)
Pornografi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat
terutama setelah masa reformasi, kemajuan tekhnologi Informasi memiliki
andil yang cukup besar dalam perkmbangan pornografi. Kantor berita
Associated Press pada tahun 2004 bahkan sudah menyebut Indonesia sebagai
the next Heaven of Pornography setelah Rusia dan Swedia. Sajian. (Khakim,
2014)

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 46


REMAJA DAN KEKERASAN

Memang, teknologi tidak lepas dari dampak positif dan negatifnya


dalam perkembangannya. Dampak positif dari teknologi adalah semakin
mudahnya menunjang aktivitas manusia dan semakin mudahnya akses
informasi. Sementara dari dampak kemudahan mengakses informasi
menimbulkan dampak yang negatif. Semakin banyak informasi seputar
konten pornografi yang menyebar luas melalui internet dalam bentuk apapun
seperti contoh iklan,video,dan cerita – cerita dewasa yang disebarluaskan
orang – orang tak bertanggung jawab. Hal ini diperkuat dari platform –
platform media sosial yang dimana banyak konten yang sifatnya
“memancing” masyarakat untuk mengakses konten porno. Alhasil
masyarakat semakin terdorong dan ingin sesuatu yang “lebih” dari sekedar
konten.
Tidak hanya masyarakat yang sudah berumur saja yang bisa memiliki
akses dalam bersosial media akan tetapi cara kerja internet tidak seperti itu,
tidak ada Batasan umur dalam mengakses bersosial media akan tetapi anak –
anak dibawah umur bisa mengakses internet. Jadi tidak hanya kalangan
dewasa yang terdorong untuk mencari tahu informasi tentang konten porno
akan tetapi anak – anak dibawah umur juga terdorong. Selain itu anak – anak
dibawah umur memiliki rasa mencari tahu yang besar, diumur tersebut
adalah masa mereka dalam belajar dan mencari tahu. Oleh karena itu, masa –
masa tersebut juga masa pertumbuhan dan perkembangan yang bergejolak
karena pertumbuhan dan perkembangannya yang cepat pada perubahan
emosional dari hubungan sebab dan akibat yang sesuai dengan abstrak.
Periode disebut juga sebagai periode tidak stabil.
Mereka bukan lagi anak-anak dan tidak bisa lagi disebut dewasa. Tahap
ini juga dikenal sebagai fase penemuan diri dengan mencoba halhal baru,
termasuk perilaku berisiko. Ditambah lagi, Ketika mereka menginjak usia
remaja, mereka akan mengalami perubahan yang sangat mencolok.
Perubahan fisik terutama pada organ genital, dan perubahan hormonal yang
menyebabkan timbulnya dorongan seksual pada remaja. Itu berarti lebih
banyak minat dan motivasi untuk seksualitas.
Kondisi inilah yang membuat mereka semakin terdorong untuk
mencari tahu apalagi saat ini mereka dimudahkan dalam mengakses
informasi. Dan jika terlalu sering mengkonsumsi konten pornografi
akibatnya akan muncul rasa ingin mencoba. Maka dari itu tidak jarang
banyak kasus yang dilakukan oleh masyarakat mulai dari pemerkosaan,
pelecehan seksual, hamil diluar nikah, aborsi illegal, dll. Lebih buruknya lagi

47 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

kebanyakan dari kasus tersebut dilakukan oleh masyarakat dibawah umur.


Hal ini juga dipengaruhi karena kurangnya edukasi terkait seksualitas.
Metode penelitian hukum dilakukan dengan menelaah bahan pustaka
atau sekadar data sekunder. Kajian ini dilakukan untuk mengidentifikasi
konsep, prinsip dan doktrin syariah yang digunakan untuk mengatur sistem
perbankan syariah, khususnya sistem keuangan murabahah.
Istilah mengenai porn dan pornografi tidak lagi sebuah istilah baru
untuk kami semua, akan tetapi istilah kata tersebut atau yang biasa disebut
porn terbut masih belum jelas dikarenakan majemuk lingkungan budaya
yang ada, serta norma istiadat yang mengakibatkan pengertian porno pula
tidak sinkron. Sangat banyak para artistic yang berekspresi tentang ilham
mereka kedalam poly bentuk seni yang dibuat, tetapi tak jarang sesuatu yang
disebut artis menjadi karya seni, untuk masyarakat awam tidak lagi
menganggap sesuatu karya seni lagi akan tetapi menjadi pornografi. Ini
semua adalah awal terbentuknya pengertian asal pornografi mempunyai
poly sudut pandang yang berasal dari sudut pengelihatan seseorang
bagaimana menerka mengangankan sebuah objek ekslusif yang menjadikan
mereka bisa menyebutkan bahwa objek itu adalah Pornografi. Istilah
pornografi sendiri diperoleh berdasarkan bahasa Yunani, yaitu pornographos
yg terdiri berdasarkan dua kata diantaranya merupakan porne ( a prostitute)
yg mempunyai arti prostitusi, juga pelacuran dan graphein (to write,
drawing) yg pada artiannya merupakan menulis atau menggambar. Secara
umum istilah tersebut dapat dipahami sebagai kata atau gambar pelacur
(sering juga merupakan singkatan seperti "porn" atau "porn") sebagai
representasi dari tubuh manusia atau tindakan seksual. demi kepuasan.
hasrat seksual. . (Mutia kepada Kesumastuti 2010 : 96). Saat ini, kata erotis
digunakan untuk mengungkapkan berbagai kemungkinan dengan konotasi
seksual.
Perkembangan industri media informasi ini berkembang sangat pesat.
Bahkan terkesan belum dapat dikontrol dengan baik.1 Perkembangan ini
tetap terjadi seiring dengan perkembangan manusia. Jaringan internet
merupakan salah satu sumber informasi terpopuler saat ini. Jaringan internet
tidak dapat di pungkiri mempunyai dampak positif serta dampak negatif
yang begitu banyak. Di satu sisi memberikan kontribusi akan peningkatan
kesejahteraan, kemajuan manusia namun di sisi lain menjadi sarana untuk
melakukan perbuatan melanggar hukum. Teknologi informasi dan media
komunikasi juga mengubah pola hidup serta perilaku manusia secara global

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 48


REMAJA DAN KEKERASAN

dan menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (borderless). (Regirma &


Frellina, 2021)
Kebiasaan berasal dari kata biasa, yang mengandung arti pengulangan
atau sering melakukan. Parea (1987), kebiasaan terjadi melalui pengulangan.
Sesuai dengan pernyataan, maka jika suatu perbuatan atau tingkah laku yang
dilakukan seseorang secara berulangulang dalam hal yang sama, akan
menjadi suatu kebiasaan. Sedangkan menurut Witherington (1982), kebiasaan
merupakan suatu cara bertindak yang telah dikuasai yang bersifat tahan uji,
seragam dan banyak sedikitnya otomatis. (Novita, 2018)
Norma adalah etimologi dari kata "biasanya" dan berarti "sesuatu yang
Anda lakukan berulang kali atau sering". Parea (1987) memulai norma
kebiasaan dalam proses berulang. Seperti kata itu, tindakan dan perilaku
yang diulang orang menjadi norma kebiasaan. Di sisi lain, Witherington
(1982) berpendapat bahwa kebiasaan adalah serangkaian tindakan yang
dipelajari dengan baik, kuat, konsisten, atau setidaknya otomatis. Pola
perilaku yang berulang saat mengakses pornografi dapat dikaitkan dengan
faktor lingkungan antara lain dan lingkungan yang paling berpengaruh:
lingkungan keluarga. Hal ini bisa terjadi ketika orang tua yang sangat percaya
pada anak-anaknya tidak memberikan pendidikan kepada mereka dan malah
terpengaruh oleh hal-hal negatif yang menghantui jiwa mereka. Mudah
diakses Faktor yang menyebabkan kebiasaan masyarakat menonton film
porno antara lain , ada dua jenis yaitu endogen dan eksogen. Faktor internal
adalah rasa ingin tahu, minat terhadap pornografi termasuk Internet,
dorongan seks yang tinggi, gangguan dan kurangnya mereka. Gunakan
waktu luang Anda untuk memanfaatkan kegiatan positif. Menurut
Greenfield (2004), faktor eksternal meliputi orang tua, pengaruh lingkungan,
pengaruh teman sebaya, teknologi dan kebutuhan pasangan. sedangkan film
porno digunakan oleh pengaruh orang-orang yang terpinggirkan. Sangat
sulit untuk dikendalikan sehingga tidak dapat diidentifikasi. Buat garis yang
solid.
Kejahatan pornografi di Indonesia tentu sangat bertentangan dengan
nilai agama. Kejahatan pornografi merupakan hal yang menjadi perhatian
masyarakat umum. Pornografi semakin mudah diakses melalui media
elektronik dan cetak. Kemajuan dalam perkembangan teknologi informasi
dan telekomunikasi yang dapat diakses telah berkontribusi atau
berkontribusi pada peningkatan produksi, penyebaran dan penggunaan
pornografi dengan implikasi etis negatif. Masyarakat umum umumnya
menganggap pornografi sebagai bentuk perampasan harta benda atau

49 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

tindakan kriminal, karena bertentangan dengan hukum dan aturan dan


prosedur yang berlaku di antara warga negara Indonesia. Produk atau media
yang mengandung kata, frasa, gambar, sikap, dan tindakan seksual vulgar
dianggap bertentangan dengan masalah nilai moral dan kesusilaan. Sifat
pornografi yang hanya menggambarkan nafsu, seksualitas dan penggunaan
tubuh manusia dipandang terlalu asing bagi mereka yang masih menjunjung
tinggi nilai-nilai moral dan kepercayaan masa lalu.
Menonton konten pornografi baik itu yang berupa film ataupun video
porno dapat memengaruhi sifat dan perilaku remaja apabila dalam dirinya
tedapat dorongan untuk menyaksikan dan meniru apa yang dia lihat di video
porno hal tersebut akan mengakibatkan remaja menjadi sulit berkonsentrasi
dalam belajar sehingga hasil belajar atau prestasinya jadi menurun. (Haidar
& Apsari, 2020)
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya tindak pidana kesusilaan,
antara lain kemajuan teknologi informasi yang disalahgunakan untuk
mempublikasi tindak pidana kesusilaan yang mengakibatkan terjadinya
sosialisasi tindak pidana kesusilaan dan imitasi atau peniruan, melalui sarana
internet, video, komik, hand phone berkamera, dan sarana teknologi lainnya.
(Mudzakkir, 2010)
Pelanggaran tentang tindak pidana mengenai pornografi yang didapat
pada media social yang terkandung dalam UU No. 19 Tahun 2016 mengubah
UU No. 11 Tahun 2008 terkait dengan berita dan pertukaran barang dan uang
elektonik (“UU 19/2016”). Yang didalam UU tersebut berisi peraturan
mengenai larangan penyebaran info elektro serta dokumen elektronika yang
berisikan tentang asusila serta pada kitab UU aturan pidanaan (tertuang pada
kitab UU hukum pidana) dalam kitab ke 2 Bab 14 ihwal tindak pidana
terhadap kesusilaan. KUHP sendiri sebenarnya tidak mengenal kata
perbuatan seksual, tetapi biasa menggunakan kata perbuatan cabul yang
mengatur dalam pasal 289 sampai dengan menggunakan 296 kitab Undang-
undang hukum pidana. Dalam pasal 289 KUHP ini mengungkapkan bahwa
siapa saja dengan tindak kekerasan ataupun dengan mengancam tindak
kekerasan untuk memaksa seorang melakukan ataupun membiarkan
dilakukan perbuatan cabul atau seksual, diancam sebab untuk melakukan
Tindakan yang dapat melukai kehormatan asusila, dengan pidana penjara
seusang usangnya 9 tahun. Perkembangan teknologi dapat memunculkan
kemudahan untuk warga akan tetapi dapat menimbulkan warga melakukan
kejahatan. Beberapa tindak perilaku kejahatan yang masih terkait dengan
tindak pidana asusila.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 50


REMAJA DAN KEKERASAN

Kesulitan dalam mengatasi tindak pidana pornografi antara lain


disebabkan oleh adanya pengertian dan penafsiran yang berbeda-beda
terhadap pasal-pasal KUHP yang mengatur masalah pornografi, dan dahulu
masyarakat lemah dalam merespon pornografi.10 Hukum yang menyangkut
tindak pidana pornografi dan bagaimana penegakan hukumnya, maka ada
beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama mereview dan memperbaharui
peraturan perundang-undangan yang diskriminatif terhadap wanita, yang
mengurangi kebebasan wanita sebagai korban untuk melapor dan kedua
yang menghambat eksekusi hukuman bagi pelaku kekerasan. (Mahendra,
2021)
Dengan menyediakan akses konten pornografi yang tidak layak untuk
diunggah ke media Internet, Internet sendiri telah banyak memberikan
manfaat bagi masyarakat tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.
Internet menyediakan informasi tanpa akhir. Namun sedikit demi sedikit,
internet menjadi kurang informatif Bagi rakyat & lebih sebagai sarana
keluarnya kasus baru yg memudahkan rakyat mencari liputan yg nir layak
konsumsi. Faktanya, pengguna internet nir hanya orang dewasa, namun
seluruh kalangan, berdasarkan anak mini sampai remaja, dewasa sampai
orang tua, jadi Andalah yg mempromosikan situs yang layak buat
dikonsumsi.
Secara etimologis, pornografi berarti suatu tulisan yang berkaitan
dengan masalah- masalah pelacuran, dan tulisan itu kebanyakan berbentuk
fiksi (cerita rekaan) yang materinya diambil dari fantasi seksual. Pornografi
biasanya tidak memiliki plot dan karakter, tetapi memiliki uraian yang
terperinci mengenai aktivitas seksual, bahkan menantang. Jika kita tengok
dalam kamus, pornografi artinya; (1) penggambaran tingkah laku secara
erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi; (2)
bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata-mata dirancang untuk
membangkitkan nafsu birahi dalam seks (KBBI, 1991:782).9 Namun kini
menurut Imade Bantem, semula pornografi hanya dalam bentuk tulisan, kini
hadir dalam bentuknya yang beragam meliputi seluruh media, baik cetak
berupa gambar, foto, iklan, maupun media elektronik berupa film sinema,
video tapes, dan telefon. (Firdaus, 2010)
Internet sendiri adalah salah satu sarana untuk berkomunikasi dan
mengumpulkan informasi dengan tertib dan dengan memperhatikan
moralitas agama, keamanan dan ketertiban. Pemerintah mendorong
penggunaan teknologi informasi dan e-commerce sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan melindungi kepentingan umum dari segala

51 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

bentuk gangguan yang diakibatkan oleh penyalahgunaan informasi


elektronik yang menimbulkan keresahan masyarakat. menyediakan akses
Internet yang bersih dan nyaman dengan memastikan perlindungan
masyarakat dan menyediakan platform bagi pemerintah dan publik untuk
memahami situs Internet yang terkontaminasi dan peran berbagi dalam
menanganinya; Dampak dan/atau bahaya melindungi kepentingan umum
dari kemungkinan konten negatif di Internet. Admin situs atau anggota
komunitas dapat meminta standarisasi kunci situs. Jika situs yang dimaksud
bukan situs bermuatan negatif. Direktur Aplikasi Informasi menghapus
daftar konten negatif yang diblokir. Dengan berkomunikasi dengan dan
memblokir penyedia layanan akses Internet Anda mengenai proses
normalisasi. Beberapa orang mendistribusikan gambar atau video seksual
eksplisit, tetapi jika produksi gambar atau video seksual eksplisit diizinkan
oleh satu pihak, penyebarannya oleh satu pihak dilarang oleh pihak lain
kecuali penyebaran tersebut dilarang oleh pihak lain. hukum acara pidana.
Misalnya, jika seorang pria dan wanita setuju atau dapat setuju untuk
membuat gambar atau rekaman seksual eksplisit, pria akan mentransfernya,
sementara wanita tidak akan pernah bisa membuat keputusan yang jelas
untuk melarang pria menyiarkan atau merekam. tidak melakukannya. Jika
pornografi dipublikasikan, wanita tersebut dapat dituntut karena
menyebarkan pornografi. Namun, jika seorang wanita sebelumnya telah
menyetujui pengambilan foto atau video tidak senonoh tetapi telah membuat
pernyataan tegas bahwa dia tidak akan mengizinkan pria untuk memposting
atau mendistribusikannya, dia memiliki posisi yang lebih kuat untuk tidak
berpartisipasi dalam kejahatan. bertanggung jawab atas kejahatan tersebut.
Akhirnya menyebabkan keracunan.
Satu-satunya tujuan adalah untuk mendapatkan perasaan nyaman. Jika
pornografi merupakan kecanduan yang tidak dapat diamati secara langsung
oleh sistem indera, maka kecanduan tersebut memiliki efek yang cukup parah
pada kerusakan otak, tetapi dapat menyebabkan kerusakan otak permanen,
di luar kecanduan. Perilaku umum di antara anak-anak yang kecanduan
pornografi termasuk lebih suka menyendiri di kamar mereka, gugup dan
menghindari kontak mata ketika diminta untuk berkomunikasi, dan
kurangnya aktivitas dan interaksi dengan orang lain. Saya tidak ingin
terputus dari perangkat Anda dll. Marah bahkan saat aktif saat perangkat
ditangguhkan atau dibatasi. Selain itu, selain perubahan perilaku, gangguan
jiwa yang dialami antara lain gangguan kesehatan jiwa, perubahan citra diri,
depresi, kecemasan sedang hingga berat, perubahan suasana hati, dan

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 52


REMAJA DAN KEKERASAN

perubahan suasana hati, seks, dan tindak kekerasan. memberikan


pengawasan ekstra, memberikan pendidikan cinta dan agama serta
pendidikan seks sesuai tahap perkembangan anak, komputer di ruang
keluarga, memasang aplikasi yang aman di perangkat, dan edukasi. Berikan
anak Anda akses internet yang aman dan sehat. Jika seorang anak atau remaja
sudah kecanduan pornografi, bantuan profesional dapat diberikan oleh orang
tua untuk penarikan bertahap, dan jika kecanduan menyebabkan kerusakan
otak yang parah, tim profesional dapat merekomendasikan berbagai bentuk
perawatan.
Hukuman dari pembuatan konten pornografi atau pengaksesan dari
hal negatif tersebut, Persetujuan pria dan wanita untuk merekam video
seksual dan memotret gambar cabul jika mereka membuat konten cabul atau
mengakses sesuatu yang negatif sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 4 (1)
Undang-Undang Pornografi. Hukuman jika Anda Melakukannya Juga, jika
video tersebut digunakan semata-mata untuk keuntungan pribadi dalam arti
pengecualian di atas, produksi dan penyimpanan terkait tidak termasuk
dalam ruang lingkup "produksi". Situasinya berbeda ketika seorang pria atau
wanita membuat catatan cabul atau merekam hubungan seksual tanpa
sepengetahuan atau persetujuan pasangannya. Membuat video porno
melanggar pasal 4 (1) Undang-Undang Pornografi. Persetujuan adalah bagian
yang pentin dalam menentukan apakah telah terjadi suatu pelanggaran.
Ketentuan Bagian 6 UU Pornografi:
“Setiap orang dilarang memainkan, mempertunjukkan, menggunakan,
memiliki atau menyimpan materi pornografi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4(1). Bahaya tindak pidana akibat penyebaran konten dewasa di SNS
dapat dilihat pada undang-undang informasi dan transaksi elektronik”
Aneka gambar dan foto bugil di internet cenderung menampilkan
perempuan dan anak-anak sebagai objeknya. Berkenaan dengan
perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak, maka terhadap segala
informasi yang mengeksploitasi wanita dan anak-anak sebagai obyek
ekonomis maupun obyek pornography adalah sangat bertentangan dengan
hukum. (Bunga, 2016)
Perilaku pornografi terhadap remaja sangat sering membawa beberapa
dampak negatif yang tidak disadari, seperti menonton vidio porno namun
belum cukup umur, hingga sampai hamil di luar nikah dikarenakan
kecanduan pornografi. Banyak faktor yang dapat menimbulkan terjadinya
pornografi dalam remaja terutama juga dalam faktor eksternal. Bahwasannya
pada usia remaja sangat udah untuk dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu

53 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

berasal dari luar dirinya contohnya dari ruang lingkup pergaulan hingga
temannya dan juga media informasi yang belum tepat untuk para remaja.
Notoatomojo pernah mengatakan bahwa perilaku ini adalah suatu
bentuk reaksi terhadap rangsangan atau stimulus tanggapan dari luar
organisme (orang), tetapi bahkan memberikan tanggapan sebenarnya adalah
beberapa karakteristik atau lainnya dari orang yang terlibat.Beberapa faktor
ini menyebabkan dua tindakan: faktor internal yang menjadi ciri orang
tersebut, dan kemudian faktor eksternal, yaitu orang-orang di sekitar kita.
Dalam S-O-R (Stimulus, Organism, Respon) dalam pengaruh ini bisa
juga menjadi stimulus juga bisa memberikan sebuah suatu rasangan sampai
berubahan perilaku dan sikap sesorang. Pada Teori tersebut ini yang berupa
memliki sebuah objek material dalam ilmu psikologi dan dalam ilmu
komunikasi ini manusiapun mempunyai jiwa meliputi banyak suatu
komponen yaitu perilaku, opinin, sikap , efeksi kognisi, dan konasi. Dan
dalam stimulus respon ini menimbulkan berbagai reaksi khusus bagi
stimulus khusus. Teori ini juga merupakan teori komunikasi yang jika
disingkat Stimulus, Organism, Respon. Pada media sosial sangat berdampak
besar dalam mempengaruhi suatu pesan, serta juga menggambarkan suatu
beberapa proses - proses pada suatu komunikasi secara sederhana namun
melibatkan beberapa sutu komponen yaitu komponen pesan serta media
massa.
Bahwasanya juga respon tersebut juga di modifikasi Organisme (O)
pada penerima dan stimulus menanggapi dengan sebuh respon tersebut
maka dinamakan Teori S-O-R. Pada beberapa proses - proses komunikasi ini
memiliki objek dari sebuah penelitian yaitu manusia yang meliputi berbagai
komponen yaitu opini, perilaku, sikap, efeksi kognisi, dan konas.
Bahwasannya pada teori stimulus respon ini terdapat proses suatu
komunikasi juga berkenaan juga dalam perubahan sikap yaitu dalam aspek
bagaimana bukan apa dan kenapa dalam perubahan sikap ini juga saling
bergantung juga pada beberapa proses terjadinya tersebut. Hukum pidana
harus dibentuk untuk mencegah (upaya preventif) terjadinya penyebaran
tindak pidana pornografi melalui situs internet dan game online terhadap
anak, dan menyelesaikan permasalahan (upaya represif) tindak pidana
pornografi melalui internet terhadap kekurangan yang ada dalam peraturan
perundang-undangan dari tindak pidana pornografi melalui situs internet
dan game online. Analisis dalam hal ini adalah situs internet yang berisi
komik tersebut terdiri dari komik yang biasa (tidak terdapat tindak pidana
pornografi), komik yang terdapat tindak pidana pornografi tapi hanya

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 54


REMAJA DAN KEKERASAN

softcore pornography, dan yang terkahir komik yang berisi cerita pornografi
baik alur ceritanya maupun karakter animasinya dalam satu web tersebut
yang berbentuk hardcore pornography. (Angga Astian Putra et al., 2016)
Pornografi merupakan masalah sosial yang perlu ditangani. Dalam
ketentuan ini yang berkaitan dengan pornografi diatur dalam hukum
internasional dan nasional. Bahasanya juga diatur oleh Hukum Bilangan.
November 2008 tentang pornografi dan keberadaannya dikuatkan dengan
beberapa putusan Mahkamah Konstitusi No. 10-1723/PUU-VII/2009 yang
menolak permohonan uji materi UU No. 44 Tahun 2008 tentang pengaturan
pornografi karena menemukan hukum masih diperlukan untuk melindungi
moralitas dalam masyarakat.
Larangan pornografi tertuang dalam misi kedua Pancasila, yaitu
keinginan menjadi manusia yang adil dan beradab. Sesuai dengan Pasal 1 (1)
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi, gambar atau
bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk komunikasi dan pertunjukan,
perbuatan cabul atau kekerasan seksual yang melanggar ketertiban umum
dan kesopanan, termasuk perbuatan. masyarakat. Karena sengketa definisi
pornografi, kasus ini diubah dengan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
Nomor 10-17-23/PUU-VII/2009. Sedangkan menurut Mahkamah Konstitusi,
putusan menolak permohonan peninjauan kembali berdasarkan Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2008. Hal itu tetap diperlukan dari sisi hukum,
karena dapat melindungi moralitas masyarakat. Putusan MK itu juga
memperkuat eksistensi UU No. 44/2008. Dalam mewujudkan rasa keadilan
masyarakat Indonesia yang beragam. Pada dasarnya dalam hukum, sebagai
tindakan lahiriah keadilan, kita memunculkan esensi pikiran yang
merupakan perwujudan hukum. Keadilan tercapai ketika negara ini mampu
mengakui dan memenuhi hak asasi warga negaranya.
Pornografi juga dilarang dalam penggunaan Internet. Hal ini juga
terlihat pada larangan dalam Pasal 27(1) dan dalam Undang-Undang
Komunikasi dan Transaksi Elektronik No.11 Tahun 2008, yang memuat
ketentuan yang melarang hal-hal yang dapat mengandung unsur
pelanggaran perilaku berperilaku baik. yang mendahului adanya Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008. Dalam KUHP tertuang dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana. Hal ini tertuang dalam Pasal 2 Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik.
Pasal di atas menjelaskan bahwa informasi dan transaksi elektronik
tidak serta merta melibatkan orang perseorangan dan badan hukum di
Indonesia, tetapi juga dapat digunakan di luar negeri. Selanjutnya dalam

55 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008, berkaitan dengan


informasi dan transaksi elektronik, juga terdapat pengertian kesantunan. Jadi,
dalam teori kesantunan ini, kita akan mendefinisikan kesantunan, sopan
santun, adat istiadat yang dalam hal ini tergantung pada kondisi tersebut
dalam nilai-nilai masyarakat. Di bawah konsep ini, itu juga dapat digunakan
untuk melindungi anak-anak dari situs-situs pornografi Internet.
Upaya pencegahan dan penanggulangan pornografi adalah
mengurangi pembuatan pornografi dengan maksud untuk disebaruaskan.
Tidak sedikit orang yang masih ragu bahwa apakah pornografi bisa
berdampak terhadap timbulnya kejahatan seksual, memang pada dasarnya
tidak setiap orang yang melihat materi- materi pornografi langsung
berkeinginan untuk melakukan kejahatan seksual. (Fajar et al., 2008)
Kasus Dea onlyfans sedng hangatnya di bicarakan setelah sudah
ditetapkan tersangka kasus dugaan penyebaran konten pornografi. Sebelum
penangkapan tersangka dea onlyfans telah medistribusikan dan membuat
akses dokumen elektronik yang memuat melanggar kesusilaan atau
pornografi. Tetapi dea onlyfans tidak ditahan melainkan harus wajib lapor
dengan jaminan dari pihak keluarga dea dengan status dea masih mahasiswi.
Para pihak kepolisan sudah mengungkapan apabila dea pernah
merekam vidio porno dengan laki laki yang berinisial nama DRZ, namun
menurut kepolisian DRZ tidak bisa di jerat dengan UU tentang informasi dan
transaksi elektronik serta UU pornografi. DRZ telah mengaku bahwasannya
vidio porno ini direkam oleh inisial D untuk mengkonsumsi pribadi. DRZ
juga berkata tidak tau menau tentang vidio tersebut telah di unggah dea di
situs yang bernama onlyfans. Pihak kepolisan mengetahui dan menemukan
ternyata dea telah mendapatkan pemasukan sebesar Rp 15 juta sampai Rp20
juta dari sebuah unggahan dari vidio porno di situs only fans, dalam
pengakuan dea juga sudah orang yang membeli vidio tersebut.
Menurut perkara ini, tingkat ancaman pidana bagi kasus pornografi di
Indonesia adalah: Menurut Pasal 29 tentang Pasal 4 ayat (1) dikatakan dapat
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 bulan dan paling lama 6 bulan.
12 bulan. tahun penjara atau denda paling sedikit Rp250 juta dan paling
banyak Rp6 miliar. Selain itu, Pasal 32 juga menjelaskan bahwa siapa pun
yang mendengarkan, menampilkan, menggunakan, memiliki, dan
menyimpan materi pornografi yang disebutkan dalam Pasal 6 juga dapat
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun atau denda paling
banyak 4 tahun yaitu Rp 2 miliar.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 56


REMAJA DAN KEKERASAN

Pasal 31 mengatur bahwa mereka yang meminjamkan atau mengunduh


pornografi seperti yang dijelaskan dalam Bagian 5 dapat dipenjara hingga 4
tahun atau didenda hingga Rs 2 miliar.
Menurut didalam pasal 30 terkait pasal 4 ayat (2) menyatakan
bahwasannya bisa dipidanakan penjara paling singkat 6 bulan dan paling
lama 6 tahun atau dipidana denda paling sedikit Rp 250 juta dan paling
banyak Rp 3 miliar. (Haryanto, 2022)
Di zaman sekarang ini teknologi semakin dibutuhkan banyak orang
dari segala kalangan, bahkan kebutuhan utama masyarakat. Hamper segala
aspek kehidupan mengandalkan teknologi mulai dari transportasi, sosial,
Pendidikan, hiburan, informasi, database, dll. Teknologi merupakan faktor
yang sangat penting. Tanpa perkembangan teknologi, zaman tidak akan
berubah secepat dan secepat sekarang ini. Akan tetapi berkembangnya
teknologi tidak bisa dilepaskan dari sisi positif dan negatif. Dari adanya
dampak positif yaitu kemudahan mengakses informasi menimbulkan
dampak yang negatif. Semakin banyak informasi seputar konten pornografi
yang menyebar luas melalui internet dalam bentuk apapun seperti contoh
iklan,video,dan cerita – cerita dewasa yang disebarluaskan oleh orang tak
bertanggung jawab. Hal tersebut diperkuat dari platform – platform media
sosial yang dimana banyak konten yang sifatnya “memancing” masyarakat
untuk mengakses konten porno. Alhasil masyarakat semakin terdorong dan
ingin sesuatu yang “lebih” dari sekedar konten.
Hal ini dipengaruhi beberapa hal antara lain dari kemauan diri sendiri,
Kecangihan teknologi, pengaruh dari teman sebaya, kurangnya pengawasan
dari keluarga, serta kurangnya sarana dan prasarana untuk menampung
bakat sehingga mereka tidak disibukkan oleh kegiatan yang bermanfaat dan
malah menjadikan pornografi sebagai pelarian. Dampak dari hal tersebut
lama – kelamaan menjadi masalah serius jika dibiarkan begitu saja, tidak
hanya itu saja jika dibirakan maka bisa menimbulkan penyimpangan seksual
atau bahkan tindak pidana seperti kekerasan dan pelecehan seksual.
Pornografi sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008
tentang Pornografi.
Adapun cara untuk menaggulangi kecanduan pornografi adalah
Khususnya, perawatan ekstra, kasih sayang, pendidikan agama, pendidikan
perkembangan, dan memiliki komputer di ruang keluarga untuk anak-anak.,
serta mendukung peran pemerintah dalam memblokir situs porno

57 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Nicole Natalie Putri, Deviana Putri

Masa remaja itu merupakan proses transisi antara masa kanak kanak
dan masa dewasa, dalam hal ini adalah proses mencari jati diri mereka. Para
remaja sangat memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Seorang remaja akan
mencoba berbagai macam hal yang menurutnya menarik dan belum ia coba.
Saat sudah remaja pasti akan muncul rasa suka sama lawan jenisnya dan
mulai berpacaran. Namun, tidak jarang banyak para remaja yang terjerumus
kedalam pergaulan yang salah. Ketidakmampuan mengontrol dirinya
sebagai salah satu dari penyebabnya kekerasan seksual terhadap remaja.
Tentu saja kekerasan seksual ini sudah tidak lagi menjadi hal baru ditelinga
masyarakat. Kasus kekerasan seksual ini merupakan kejahatan universal,
kejahatan ini terjadi tidak hanya di Indonesia saja melainkan di berbagai
negara juga ada. Di Indonesia sendiri kasus kekerasan seksual ini mengalami
peningkatan secara signifikan setiap tahunnya (Komnas Perempuan, 2020).
Modus kejahatan seksual dari jaman ke jaman semakin tidak
berperikemanusiaan.
Kekerasan seksual ini dapat terjadi dimana saja dan pelakunya
kebanyakan dari lingkungan keluarga sendiri atau dari lingkungan sekitar
anak itu berada, seperti sekolah, rumahnya sendiri, lembaga pendidikan dan
lingkungan sosial anak itu (Noviana,2015). Korbannya kini sudah
menjangkau kalangan remaja, anak-anak bahkan balita (Noviana, 2015).
Kekerasan seksual ini lebih banyak terjadi diluar rumah, yang berbahaya
adalah orang asing karena orang asing itu kita tidak mengenalnya. Namun
kebanyakan yang menunjukkan kekerasan seksual terhadap anak anak
perempuan adalah orang terdekat mereka yang mereka cintai.
Orang yang dicintai dapat melakukan kekerasan seksual saat mereka
dalam hubungan pacaran. Kekerasan Seksual ini pada dasarnya timbul
karena kurangnya perhatian, pengawasan, hingga kesadaran dirinya ini yang
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kekerasan seksual ini sering

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 58


REMAJA DAN KEKERASAN

dianggap oleh para lelaki sebagai lelucon atau tindakan menyentuh yang
mengarah pada seksual itu dianggap wajar bagi mereka namun masalah bagi
para perempuan. Maraknya kekerasan seksual ini terhadap anak – anak
khususnya para perempuan membuat semakin terpuruknya serta menahan
malu di lingkungan sekitar masyarakat mereka serta keluarga yang
disebabkan oleh para lelaki.
Dari data hasil dari pihak Komnas Perlindungan Anak (KPAI)
menegaskan bahwa mencatat pada tahun 2014 ada sekitar 2.726 terjadi
kekerasan seksual terhadap anak, kemudian ada 56% diantara nya itu berupa
pelecehan seksual. Lalu tahun 2017 ini pada bulan Januari sampai bulan Juli
itu terjadi peningkatan yang tajam terdapat sekitar 2.898 yang dimana 59,30%
kekerasan seksual dan sisa nya kekerasan lain nya menurut KPAI tahun 2017.
Kemudian di Sumatera Barat itu didominasi kan kekerasan seksual terhadap
anak. Lalu kepala bidang pemberdayaan anak menyebutkan bahwa tahun
2016 ini terdapat 425 kasus kekerasan seksual terhadap anak. Peningkatan
yang terjadi itu tidak hanya dari segi kuantitas saja melainkan dari segi
kualitas. Korban yang mengalami kekerasan seksual ini akan mengalami rasa
trauma, rasa malu, terhina, dan marah.
Dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun kasus kekerasan seksual ini
semakin meningkat dan kekerasan seksual ini sangat berbagai macam, oleh
karena itu dibutuhkanlah perlindungan hukum untuk melindungi anak anak
dalam kasus kekerasan seksual ini. RUU kekerasan seksual berupaya untuk
menyelesaikan berbagai macam kasus kekerasan seksual dengan cara
mengidentifikasikan beberapa macam bentuk dan jenis kekerasan seksual.
Bentuk dan jenisnya dapat dilihat dalam pasal 11 RUU kekerasan seksual.
Dalam pasal 1 angka 1 UU Nomor 12 Tahun 2022 Tindak Pidana Kekerasan
Seksual itu segala perbuatan yang memenuhi unsur tindak pidana
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini dan perbuatan kekerasan
seksual lainnya sebagaimana diatur dalam undangundang sepanjang
ditentukan dalam undang-undang ini.
Melihat semakin maraknya kasus kekerasan seksual ini dibutuhkanlah
pendidikan seksual untuk anak, tujuan diberikan pendidikan seksual ini agar
menjelang masa remaja mereka mempunyai bekal untuk dapat menghindari
terjadinya kasus kejahatan seksual terhadap diri sendiri dan menghindari
perilaku seks menyimpang dengan dampak negatif baik klinik, biologis,
psikologis, maupun sosial. Berdasarkan penjelasan diatas, rumusan masalah
pada artikel ini adalah Bagaimana mengenali tanda – tanda kekerasan seksual
pada anak dan faktor – faktor yang mempengaruhi adanya tindakan

59 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

kekerasan serta tindakan apa dalam upaya pencegahan yang tepat dalam
mengatasi kasus kekerasan seksual pada anak yang sering terjadi dan korban
nya selalu meningkat setiap tahun nya.
Penulisan ini menggunakan metode normatif, yaitu bermaksud untuk
memahami tentang tanda tanda kekerasan seksual yang terjadi pada anak -
anak dan faktor – faktor yang mempengaruhi adanya tindakan kekerasan
seksual ini serta upaya pencegahan dan perlindungan apa yang tepat untuk
para anak – anak yang ada pada hukum di negara kita ini berdasarkan
undang – undang.
Sebagian besar mengira bahwa pelaku kekerasan seksual dari
seseorang yang belum pernah ditemui tetapi tidak hanya itu pelaku bisa dari
keluarga dari anak tersebut dan bisa dilakukan oleh siapapun . Anak yang
terkena kekerasan seksual juga pasti mendapatkan tekanan sehingga tidak
berani untuk bercerita kepada orang terdekatnya maupun orang tuanya.
Maka dari itu kita harus peka terhadap perubahan perilaku ataupun fisik
pada teman, saudara saudari, anak, ponakan kita
Tanda fisik akibat terjadinya kekerasan seksual terhadap anak yaitu :
• Anak merasakan sakit di area yang tidak wajar,
• Terjadi pendarahan dari kemaluan, anus,
• Kesulitan saat duduk atau berjalan dan nyeri,
• Terdapat darah di dalam pakaiannya,
• Terdapat memar di bagian tubuh yang tidak biasa tanpa ada alasan yang
jelas,
• Anak merasakan sakit saat hendak buang air,
• Anak-anak akan mendapatkan luka seperti memar, patah tulang, lalu
pingsan, dan bisa terjadi luka ringan dan luka berat hingga bisa
menyebabkan fatal seperti meninggal dunia.
Tanda perubahan sikap anak akibat terjadinya seksual terhadap anak:
• Anak mencoba bunuh diri,
• Anak yang awalnya sangat ceria menjadi melamun dan menyendiri,
• Anak bercerita mendapatkan hadiah dari orang yang tidak dikenal,
• Melakukan hal yang membahayakan dirinya,
• Anak menjadi sangat tertutup,
• Ketika marah, emosinya sulit terkontrol,
• Berbicara dengan kata-kata yang kotor atau istilah yang tidak pantas
dibicarakan,
• Sering mengalami mimpi buruk,

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 60


REMAJA DAN KEKERASAN

• Anak mengalami depresi yang mendalam dan kecemasan yang


berlebihan,
• Anak merasa tidak percaya diri,
• Tiba-tiba anak merasakan ketakutan yang luar biasa.
Kekerasan seksual dibagi menjadi dua yaitu kekerasan seksual secara
fisik terhadap anak dan kekerasan seksual secara non fisik terhadap anak.
Kekerasan seksual secara fisik terhadap anak:
• Pelaku memasukkan sesuatu kedalam kemaluan atau anus,
• Pelaku menyentuh area intim korban,
• Pelaku menyuruh korban untuk menyentuh bagian area intim,
• Pelaku melakukan pemaksaan dalam perbuatan seksual
• Pelaku mencium, memeluk, menyentuh dengan maksud tertentu
• Pelaku meraba korban dengan beberapa kekerasan seksual yang tidak
diinginkan korban
Kekerasan seksual secara non fisik terhadap anak:
• Pelaku menunjukkan sesuatu berupa foto, video, film yang mengandung
pornografi,
• Pelaku menyuruh korban berpose lalu memfoto korban dengan pose yang
sangat vulgar,
• Pelaku mengintip anak saat sedang mandi atau tidur,
• Pelaku bersiul atau cat calling kepada korban,Pelaku melihat bagian tubuh
intim orang lain dengan pikiran dan pandangan yang ambigu dan
menjijikkan.
• Pelaku bertanya tentang hal-hal yang kurang pantas untuk ditanya dan
didengar.
Kebanyakan anak dari kekerasan seksual karena akibat dari perceraian
orang tua atau keluarga yang tidak utuh. Sehingga menyebabkan emosi anak
tersebut tidak stabil, frustasi, depresi akibat dari perceraian orang tuanya atau
keluarga yang tidak utuh. Anak pun turut merasakan akibat dari perceraian
orang tua atau keluarga yang tidak utuh. Rasa yang dialami anak bisa rasa
sakit lalu rasa kebencian akibat orang tua mereka. Anak tersebut akan
menjauhi orang tua mereka dan diri sendiri hal ini dikarenakan perceraian
dari perceraian terbentuklah tingkah laku anak dalam bermasyarakat
sehingga menyebabkan naiknya risiko terjadinya kekerasan seksual pada
anak.
Perceraian adalah putusnya ikatan pernikahan secara sah menurut
hukum yang berlaku dan putusnya ikatan tersebut bisa dikarenakan hal yang
pertama berupa masalah lalu konflik yang berlarut-larut, tidak ada rasa puas

61 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

dalam rumah tangga mereka, adanya perselingkuhan dalam rumah tangga.


Akibat dari perceraian inilah berdampak pada keluarga yang lainnya
terutama pada anak yang harus memilih ingin ikut atau tinggal dengan orang
tuanya yang mana atau tidak dua-duanya. Anak dari keluarga yang tidak
utuh merasa tidak percaya diri dibandingkan keluarga yang utuh, lalu anak
tersebut mengalami kebingungan dan tidak mengerti akan situasi yang
dihadapinya dari masalah-masalah yang menimpa keluarganya dan juga
perubahan kondisi keluarganya.
Dalam keluarga seharusnya orang tua memberikan ruang untuk anak
mengekspresikan perasaan yang dialami mereka misalkan hari ini telah
terjadi sesuatu lalu sang anak memutuskan bercerita terhadap orang tua
mereka karena orang tua mereka pasti mensupport dan mendengarkan
masalah tersebut meskipun hal sekecil apapun masalah itu. Jika ruang
berekspresi pada anak tidak ada maka itu bisa menjadi penyebab anak
mengalami tindakan kekerasan dalam keluarga tersebut.
Kondisi lingkungan yang buruk, tidak sehat, lemahnya sistem hukum,
digusurnya ruang tempat anak bermain, pandangan orang-orang terhadap
anak terutama orang tua terlalu rendah, kehamilan pada anak remaja
dianggap sudah biasa.
Pernikahan anak pada usia dini sudah ada dari dulu hingga kini, dan
terjadinya pernikahan anak pada usia dini tidak hanya pada faktor ekonomi
saja tetapi ada faktor kurangnya pendidikan orang tua, pergaulan bebas
berujung hamil di luar nikah, orang tua yang menjodohkan anaknya. Lalu
akibat jika anak menikah dalam usia dini, anak tersebut kurangnya
bertanggung jawab terhadap bayinya, dan mentalnya kurang siap menjadi
orang tua sehingga kebanyakan anak digugurkan atau dibuang.
Adapun sebab naiknya dari kekerasan seksual ialah masalah dari
seseorang yang sedang melakukan tindak kejahatan atau kekerasan seksual
adalah tempat, misalnya tempat seperti motel, hotel, gang dolly di Surabaya.
Tempat tersebut terlihat aman dan bebas dari jangkauan polisi untuk
melakukan suatu tindak kejahatan, tempat tersebut bebas untuk dimasuki
oleh siapa saja. Selain tempat tersebut adapun tempat di pinggir jalan yang
sepi jauh dari kota dan tempat tersebut bisa dijadikan seseorang untuk
melakukan kejahatan atau kekerasan seksual.
Upaya yang dapat dilakukan untuk perlindungan anak secara umum
dibagi menjadi 3 yaitu kebijakan perlindungan anak, pendampingan pada
korban kekerasan seksual (perlindungan hukum atau litigasi dan non
litigasi), penguatan terhadap ekonomi. Berdasarkan Undang-undang Nomor

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 62


REMAJA DAN KEKERASAN

39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Perlindungan yang


diberikan kepada anak ada di pasal 65 yang berisi “ anak berhak untuk
memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi dan pelecehan seksual,
penculikan, perdagangan anak, serta dari berbagai bentuk penyalahgunaan
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya”. Adapun peran lembaga
perlindungan hukum atau bisa disebut lembaga advokasi yang terbagi
menjadi 3 ialah kebijakan perlindungan anak, mendampingi korban
kekerasan seksual, dan mendorong pemerintah daerah agar hak para anak
terwujudkan. Lalu perlindungan non litigasi memberikan perlindungan anak
ke tempat yang aman, perlindungan secara psikis maupun fisik.
Perlindungan hukum ini harus diperkuat melalui faktor yaitu faktor hukum,
faktor masyarakat, faktor kebudayaan, faktor penegak hukum, faktor sarana
fasilitas yang memadai. Agar terwujudnya upaya perlindungan dari faktor
tersebut aparat penegak hukum dan masyarakat harus saling kerja sama.
Upaya pencegahan dari dampak yang ditimbulkan akibat kekerasan
seksual sangat dibutuhkan karena akan berdampak pada psikologis anak,
anak akan merasa tidak percaya diri kepada temantemannya, nilai di sekolah
akan menurun karena tidak fokus akan pembelajaran di sekolah. Disini yang
dibutuhkan adalah sikap dan peran guru Bimbingan Konseling dan orang tua
kepada anak untuk mencegah kekerasan seksual. Peran upaya pencegahan
dari guru Bimbingan Konseling yaitu mendengarkan cerita anak atau murid
dengan sepenuh hati, mencari solusi dan mengatasi masalah anak atau
murid. Lalu peran orang tua harus sesering mungkin dibiasakan sharing
kepada anakanaknya dan membuka pembicaraan agar emosi anak dan orang
tua tersalurkan caranya yaitu memberi tahu bahwa tubuh tidak disentuh atau
diraba oleh orang, sesibuk apapun pekerjaan orang tua harus menyempatkan
waktu untuk ikut bermain dengan anak-anak. Dan juga anak harus diberi
tahu bahwa tidak boleh berteman atau menerima hadiah dari seseorang yang
tidak dikenal, orang tua tidak boleh membiarkan ada situasi anak berduaan
saja dengan orang lain maupun dari keluarga jauh atau dekat, tidak boleh
terlalu percaya kepada orang lain atau orang asing.
Dalam hal kekerasan seksual yang terjadi yang ada pada masyarakat
ini, pemerintah memiliki sebuah upaya untuk mencegah kekerasan seksual
yang terjadi pada anak yaitu dengan membuat hukuman yang lebih kerasa
terhadap para tersangka dan baiknya diikuti oleh beberapa langkah yang
sangat berhubungan dengan yang lain nya. Dalam hal pencegahan ini, pihak
yang berwenang dapat melakukan kampanye secara positif dalam
meningkatkan kesadaran pada rakyat mengenai kekerasan seksual ini.

63 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Para pihak berwenang juga bisa mengajarkan tentang pendidikan


pengenalan organ tubuh pada anak-anak agar mengetahui bagian tubuh yang
mana tidak boleh dan boleh di sentuh serta dilihat oleh orang lain, dengan
begini dapat terhindar dari kejahatan kekerasan seksual. Pemerintah dapat
melakukan secara aktif mengenai patroli serta tindakan kepada konten -
konten tidak baik atau pornografi yang ada di dunia ini. Sebaiknya pihak
berwenang memberikan layanan kesehatan terhadap dugaan atas kekerasan
yang terjadi pada korban.
Peran pemerintah ini dapat memperkuat efek jera terhadap para pelaku
kejahatan kekerasan seksual dengan tidak mengasihkan hak pembebasan
bersyarat kepada narapidana seperti pembebasan bersyarat. Ini semua untuk
mencegah dan mempertimbangkan kepada pelaku akan mengulangi kembali
perbuatan nya di keesokan hari ataupun bisa berbuat lebih parah lagi dalam
melakukan kekerasan seksual pada anak.
Kesimpulan yang bisa didapatkan dengan ada nya penulisan artikel ini
kekerasan seksual ini akan terjadi dan berdampak tidak baik bagi anak - anak.
Kekerasan seksual ini dapat terjadi dimana saja dan pelakunya kebanyakan
dari lingkungan keluarga sendiri atau dari lingkungan sekitar. Kekerasan
seksual dapat terjadi secara fisik maupun non fisik. Dengan ini dapat
dilakukan pencegahan baik dari pemerintah, keluarga dan lingkungan yang
ada di sekitar anak tersebut. Salah satu upaya untuk mengurangi terjadinya
kekerasan seksual ini yang bisa dilakukan dengan melakukan pendidikan
seksual.
Pendidikan seksual ini cocok untuk dikalangan anak, dengan ini dapat
mencegah timbulnya kekerasan seksual. Dengan adanya pendidikan seksual
ini membuat mereka mempunyai bekal dan bisa menghindari adanya
kekerasan seksual yang terjadi pada diri mereka. Orang tua juga bisa
memberikan pendidikan seksual dan memberitahu tentang apa dampak dari
itu. Pemerintah harus mengadakan sosialisasi pendidikan kekerasan seksual
terhadap para orang tua, hal ini dilakukan dalam upaya penurunan tingkat
kekerasan seksual yang terjadi.
Kemudian anak yang mengalami kekerasan seksual, dalam lingkungan
masyarakat harus ikut serta melindungi korban dan membantunya agar tidak
trauma akibat kejahatan yang dialami nya,ini menjadi tingkat kepedulian dari
masyarakat. Terhadap korban kekerasan seksual jangan ragu untuk
melaporkan kasus ini kepada pihak yang berwajib, dengan melaporkan
kepada pihak berwajib pelaku dapat di jatuhi hukuman pidana sesuai pasal
yang ada.

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 64


REMAJA DAN KEKERASAN

65 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Mahesa Adjie Pamenang, Saul Dominggus Letela

Masa remaja adalah masa transisi dalam kehidupan seseorang yang


menghubungkan masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Sebagian besar
anak muda sangat penasaran saat ini. Jika Anda jatuh ke dalam sesuatu yang
buruk ataupun buruk, itu baik tetapi juga sangat menjengkelkan.
Menghentikan penyalahgunaan ini tidak mudah serta membutuhkan banyak
dukungan. Tentu saja orang tua serta lingkungan tempat tinggal mereka
menjadi faktor terpenting dalam hal ini. Orang tua dapat memberikan
edukasi ataupun pemahaman kepada anak tentang bahaya narkoba, dengan
tujuan menjelaskan kepada anak mengapa penting untuk melindungi diri
dari penggunaan narkoba. Orang tua dapat menjaga lingkungan yang positif
bagi anak, untuk mengurangi keterlibatan anak dengan teman-teman yang
mungkin menjadi pecandu narkoba. Peringatan sangat penting untuk
menghindari waktu masa tahanan..
Ketergantungan akan direhabilitasi dalam tahapan sebagai berikut:
Tahap Rehabilitasi Medis (Detox). Pada tahap ini, kesehatan pecandu akan
diperiksa baik secara fisik oleh dokter yang memenuhi syarat, maupun
kesehatan mental, yang akan memutuskan apakah obat-obatan tertentu harus
diberikan. untuk meredakan gejala putus zat (sakaw) yang dialami.
Penggunaan obat tergantung pada jenis obat serta tingkat keparahan gejala
putus obat. Fase pemulihan non-medis Pada tahap ini, seorang pecandu
berpartisipasi dalam program pemulihan. Indonesia sudah memiliki tempat
rehabilitasi, seperti di wilayah Lido (Untra Facility), Baddoka (Makassar)
serta Samarinda. Di pusat rehabilitasi ini, pecandu mengikuti program yang
berbeda termasuk Terapi Komunitas (TC), 12 langkah (dua belas langkah,
pendekatan agama serta lainnya). Setelah tahap perawatan Pada tahap ini
pecandu diberikan kegiatan sesuai minat serta bakatnya untuk melengkapi
kegiatan sehari-hari, serta dapat kembali bersekolah ataupun bekerja, namun

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 66


REMAJA DAN KEKERASAN

tetap dalam pengawasan. Setiap fase rehabilitasi pecandu narkoba


memerlukan pemantauan serta evaluasi secara berkala terhadap proses
kecanduan narkoba.
Dalam menyelesaikan artikel ini,jenis penelitian yang dilakukan ialah
dengan cara metode penelitian pustaka (library research),yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara menggunakan literatur kepustakaan,baik berupa
buku,catatan,maupun laporan dari hasil penelitian terdahulu.
Menurut informasi dari Badan Narkotika Nasional, perdagangan serta
penggunaan obat-obatan terlarang di Indonesia sangat memprihatinkan,
dengan banyak dampak negatif bagi generasi muda masa depan serta
kehidupan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2015 diperkirakan ada 5,1 juta
orang yang menggunakan narkoba serta jumlah kematian akibat penggunaan
narkoba, setiap hari 49-50 pemuda Indonesia meninggal sia-sia karena
penggunaan narkoba. Kerugian ditaksir sekitar Rp. 63 triliun yang meliputi
kerugian akibat penyalahgunaan narkoba, kerugian karena pencurian,
kerugian karena biaya pengobatan serta biaya lainnya. Kejahatan yang tidak
biasa ini telah mencapai banyak tingkatan orang, bahkan anak-anak TK serta
SD telah kecanduan. Kini targetnya bukan hanya hiburan malam tapi sudah
memasuki kawasan pemukiman, sekolah, sekolah, rumah, bahkan rumah-
rumah di dekatnya.
Jumlah korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin
meningkat serta tidak terbatas pada golongan masyarakat yang mampu saja,
mengingat obat-obatan yang mahal harganya, tetapi juga sudah merambah
masyarakat. Tidak hanya di kota tetapi juga di desa serta di pedesaan.
Apoteker terus bekerja serta menemukan cara baru untuk menipu kita, pihak
berwenang serta polisi. Mereka menggunakan anakanak serta wanita
ataupun wanita untuk memasok narkoba. Ada jenis baru penyelundupan
marcoba dalam kitab suci, mainan anak-anak dll. Dibutuhkan semua pihak
untuk bisa memerangi narkoba. Tidak hanya pemerintah, polisi, tetapi semua
lapisan masyarakat waspada serta terus menolak perdagangan serta
penggunaan obat-obatan terlarang.
Gologan serta Dampak Narkoba
a. Narkotika ialah obat ataupun zat yang diperoleh dari tumbuhtumbuhan,
baik sintetik maupun semi sintetik, yang dapat menyebabkan hilangnya
ataupun berubahnya kesadaran, pengurangan rasa sakit, serta
perkembangan (UU No. 35/2009 tentang Narkotika).
b. Psikotropika Psikotropika ialah zat nonfarmakologis ataupun kimia, baik
alami maupun sintetik, yang menimbulkan efek psikoaktif dengan

67 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan


perubahan karakteristik perilaku, aktivitas, serta perilaku. (UU No.
35/2009 tentang Narkotika).
Zat aditif ialah obat ataupun zat psikoaktif yang bukan narkotika serta
psikotropika serta dapat menimbulkan kecanduan, antara lain:
a. Alkohol yang mengandung etanol, etil alkohol, serta lainnya telah
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di beberapa
budaya. Jika digunakan bersama-sama dengan narkotika ataupun
psikotropika akan memperkuat obat/obat tersebut dalam tubuh
manusia.
b. Inhalasi (gas inhalasi) serta salvon volatil (perubahan) dalam bentuk
senyawa organik, yang banyak ditemukan di rumah tangga, tempat
kerja, serta pelumas mesin. Penyalahgunaan yang paling umum ialah
lem, pengencer, penghapus cat kuku, serta bensin.
c. Merokok, rokok yang mengandung nikotin sangat umum di masyarakat.
Rokok seringkali menjadi pintu gerbang penyalahgunaan narkotika.
Akhir-akhir ini, Indonesia menghadapi banyak masalah sosial. Mulai
darimasalah kemiskinan, pengangguran, penyebaran HIV/AIDS, hingga
masalah narkoba yang belum terpecahkan serta diberantas secara tuntas.
Obat-obatan bermanfaat bagi nasib bangsa Indonesia. Hal ini berdampak
pada pengguna narkoba yang sebagian besar berasal dari kalangan pelajar
yang adalah generasi penerus bangsa. Jika pemuda dihancurkan, ini berarti
masa depan negara ini akan hancur. Sosiolog sering melihat masalah sosial
dalam situasi tertentu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh
mayoritas masyarakat di lingkungannya. Masalah sosial juga dapat
didefinisikan sebagai suatu keadaan yang dipandang oleh sebagian orang
dalam masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan. Beberapa masalah
dalam masyarakat hanya dilihat sebagai masalah ataupun kerugian oleh
sebagian orang. Banyak orang melihat anak muda yang menggunakan
narkoba menganggap masalah ini sebagai masalah sosial yang dapat
mempengaruhi orang. Baru-baru ini, banyak siswa telah diidentifikasi
sebagai pengedar narkoba. Tentu hal ini sangat meresahkan masyarakat.
Dampak penggunaan narkoba di masyarakat ialah merusak generasi muda
karena partisipasi, sehingga remaja terjerumus dalam penggunaan narkoba
serta melupakan imannya. Dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan
bahkan keselamatan jiwa serta tidak hanya itu, kini telah menimbulkan
dampak negatif, merusak serta membuat karakter negara yang diawali
dengan rusaknya otak sehingga menjadi tidak baik. . mempengaruhi tingkah

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 68


REMAJA DAN KEKERASAN

laku, tingkah laku serta tingkah laku. Secara umum, penggunaan narkoba
sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan
kecanduan, ketergantungan, perubahan perilaku, pikiran, perasaan, serta
pengetahuan. Pengaruh penggunaan narkoba pada seseorang tergantung
pada jenis narkoba yang digunakan, perilaku pemakainya, serta situasi
ataupun keadaan pemakainya. Dampaknya dapat dilihat pada keragaman
fisik, emosional, sosial serta budaya remaja. Kecanduan narkoba dilarang
oleh agama serta negara tidak boleh diambil ataupun digunakan secara tidak
semestinya, karena narkoba untuk kesehatan, mengandung obat-obatan yang
berbahaya bagi para pecandu obat. Narkoba tidak memberikan efek positif
pada semua, tetapi dapat menimbulkan kecemasan pada pecandu. Misalnya,
kebahagiaan serta kecanduan narkoba dapat meningkatkan kepercayaan diri
seorang pecandu. Dampak narkoba dalam lingkungan sosial ialah sebagai
berikut: Kesehatan jiwa, anti sosial serta asusila, dipengaruhi oleh
lingkungan, Masalah serta beban bagi keluarga, Pendidikan terpengaruh,
masa depan suram, Lingkungan yang kondusif untuk penggunaan narkoba
serta perdagangan illegal, Kejahatan serta kekerasan meningkat, Ketahanan
wilayah menurun. Jadi obat memiliki dua efek, yaitu baik serta buruk, yang
baik hanya digunakan untuk pengobatan. Sedangkan buruknya ialah untuk
bisnis ilegal dari lingkaran mafia yang bertanggung jawab. Menghancurkan
kehidupan orang serta menjadi musuh semua bangsa di dunia. Berkaitan
dengan itu, perlu diciptakan perilaku manusia sebagai embrio
Kontrol Sosial Budaya masyarakat Kontrol sosial adalah fenomena
pada kelompok pertama serta adalah salah satu kegiatan utama kelompok
pertama. Kelompok kepemimpinan dapat berupa keluarga, kelompok teman,
kelompok kerja, ataupun kelompok sosial. Dalam banyak hal, kita memiliki
tanggung jawab tertentu kepada orang lain karena peran khusus yang kita
mainkan dengan orang itu. Teknik manajemen hubungan informal sangat
luas karena mencakup pengucilan, gosip, fitnah, penghinaan, ataupun
ancaman. Karena penerimaan kelompok sangat penting bagi individu,
ketakutan akan penolakan kelompok adalah kontrol sosial.
Untuk menjaga integritas organisasi serta partisipasi sosial, penting
untuk mengenali perilaku gigih yang telah menjadi model yang
direncanakan. Untuk mencapai tujuan ini, semua komunitas harus
berinteraksi dengan anggotanya dengan harapan bahwa mereka akan
berperilaku tepat untuk setiap situasi. Jika hubungan ini tidak berhasil, sistem
manajemen hubungan harus diaktifkan untuk berpartisipasi. Sama seperti
pola konflik yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan beberapa

69 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

kontrol sosial, dalam banyak situasi konflik tentang hak asasi manusia serta
tanggung jawab juga dapat menyebabkan hilangnya kontrol sosial.
Kehidupan manusia selalu berada dalam masyarakat. Tidak hanya diberikan,
tetapi memiliki makna yang lebih dalam, yaitu bahwa kehidupan
bermasyarakat adalah suatu keselarasan bagi masyarakat untuk
mengembangkan serta mencapai kebudayaannya, kebudayaannya sendiri.
Tanpa komunitas, kehidupan manusia tidak dapat menunjukkan
karakteristik manusia. Sebagai organisme, manusia dipelajari dalam biologi
ataupun anatomi, serta sebagai budaya manusia dipelajari dalam antropologi
budaya. Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia,
bagaimana orang dapat mengubah lingkungan sesuai dengan pengalaman
mereka dengan pikiran serta tubuh mereka. Juga memahami budaya dalam
kehidupan manusia, menulis. Terakhir ada teori budaya manusia yang
menganalisis masalah sosial budaya manusia. Pemikiran ini membuat kita
berpikir bahwa budaya hanya dapat dipertahankan oleh manusia. Organisasi
ialah sekelompok orang di suatu daerah, yang telah ada sejak lama serta
memiliki aturan untuk mengaturnya, yang mengarah pada tujuan bersama.
Dalam hidup ini manusia selalu mendapatkan hikmah, ilmu baru, agar
bekalnya sehat serta selalu bertambah isinya. Faktanya, budaya ialah
keseluruhan, tumpukan dapat dibandingkan: orang ialah sumber budaya
serta masyarakat ialah danau besar, dari mana air sumber ini mengalir.
Contoh kontrol sosial yang ada dalam masyarakat: Misalnya, masyarakat
membuat serta menegakkan aturan yang mencegah seseorang melakukan
kejahatan ataupun membunuh orang, bahkan jika pihak tersebut memiliki
pendapat negatif jika dilanggar, hukuman akan diberikan. Melihat penjelasan
di atas, jelaslah bahwa manusia, manusia, serta budaya adalah satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dalam arti yang mutlak. Karena ketiga unsur
inilah kehidupan makhluk sosial melahirkan kebudayaan. Organisasi tidak
dapat dipisahkan dari manusia, karena manusia hanya hidup dalam
komunitas yang hidup bersama dengan orang lain serta saling memandang
sebagai pengemban tanggung jawab serta hak. Di sisi lain, manusia tidak
dapat dipisahkan dari masyarakat. Seseorang yang belum mengalami
hubungan sosial dalam kehidupan tidak dapat mencapai potensi
kemanusiaannya, seperti pencapaian budaya. Dengan kata lain, di mana
orang hidup dalam masyarakat, budaya pasti muncul. Keberadaan budaya
dalam suatu masyarakat banyak membantu individu, sejak awal masyarakat,
untuk melatih diri mencapai dunia baru. Dengan setiap generasi manusia,
tidak perlu lagi melalui yang baru serta mencari bahan baru, tetapi mengubah

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 70


REMAJA DAN KEKERASAN

bahan lama menjadi bahan baru dengan berbagai cara, maka itu sudah
menjadi tanggung jawab anggota generasi baru. mewariskan apa yang telah
dipelajarinya kepada generasi berikutnya. masa lalu serta apa yang mereka
sendiri tambahkan ke semua aspek budaya ini. Setiap kebudayaan
mempunyai cara ataupun arah dalam bertindak serta berpikir terhadap
pengalaman-pengalaman dasar, oleh karena itu kebudayaan tidak dapat
dipisahkan dari individu serta masyarakat.Kontrol sosial masyarakat
terhadap narkoba.Penyalahgunaan narkotika adalah penyimpangan dari
nilai serta norma.Ada bentuk. Isu-isu sosial serta keagamaan diklasifikasikan
sebagai isu-isu sosial. Penggunaannya tidak hanya berdampak pada
kesehatan fisik serta mental seseorang, tetapi bisa lebih jauh yaitu akan
merugikan generasi bangsa. Oleh karena itu diperlukan penanggulangan
yang teratur serta berkesinambungan. Mengingat bahaya mengerikan yang
dapat ditimbulkan oleh penggunaan narkoba serta seberapa cepat kaum
muda terpengaruh oleh penggunaan narkoba, diperlukan upaya bersama
untuk mengekangnya. Seiring dengan pengendalian sosial masyarakat
terhadap penyalahgunaan narkoba, hal ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara, antara lain:
1. Pencegahan (precaution), ialah upaya pengendalian sosial untuk
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Upaya pencegahan
untuk pengendalian penyalahgunaan narkoba antara lain: Pencegahan
primer ialah upaya untuk mengidentifikasi kelompok yang berisiko tinggi
menggunakan narkoba, diikuti dengan intervensi untuk mencegah
mereka menggunakan narkoba. Upaya preventif ini dilakukan sejak usia
dini, sehingga faktor penghambat tumbuh kembang anak dapat diatasi
dengan baik. Kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara
lain: Penyuluhan tentang bahaya narkoba, Informasi melalui berbagai
media tentang bahaya narkoba, Edukasi tentang pengetahuan narkoba
serta bahayanya.
2. Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder penyalahgunaan melibatkan
tahap trial and error serta komponen masyarakat yang berpotensi
menyalahgunakan narkoba. Kegiatan dalam pencegahan ini meliputi:
Deteksi dini anak penyalahguna narkoba, Konsultasi, Bimbingan sosial
melalui kunjungan rumah, Informasi serta pendidikan pengembangan
individu
3. Pencegahan tersier Pencegahan ini ditujukan kepada mereka yang
menyalahgunakan narkoba serta mereka yang telah menyalahgunakan
narkoba agar tidak kambuh lagi dalam penyalahgunaan narkoba. Kegiatan

71 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

yang dilakukan antara lain: Penyuluhan serta bimbingan sosial bagi


konsumen serta keluarganya serta kelompok lingkungan., Menciptakan
lingkungan yang ramah bagi pengguna gratis.
4. Penegakan, yaitu upaya pengendalian sosial untuk menindak serta
memberantas penggunaan narkoba melalui jalur hukum serta perundang-
undangan oleh aparat penegak hukum terhadap pengedar, pengedar
5. Pengobatan, yaitu upaya pengendalian sosial yang ditujukan untuk
mengobati ketergantungan serta penyakit akibat penggunaan narkoba,
serta mencegah penggunaan narkoba melalui cara medis serta lainnya.
Penyalahgunaan narkoba sering mengikuti masuknya penyakit serius
serta gangguan mental serta moral. Perawatan harus dilakukan oleh
dokter yang ahli dalam obat-obatan. Pengobatan penyalahguna narkoba
sangat kompleks serta membutuhkan kesabaran yang luar biasa dari pihak
dokter, keluarga serta penderita. Kunci keberhasilan pengobatan ialah
kerjasama yang baik antara dokter, keluarga serta pasien. 3. Rehabilitasi,
yaitu upaya pengendalian sosial yang ditujukan untuk memulihkan
kesehatan jiwa serta raga pengguna narkoba yang telah menjalani
pengobatan. Tujuannya agar ia tidak lagi menggunakan serta bebas dari
penyakit penyerta akibat penggunaan narkoba sebelumnya. Seperti
kerusakan fisik (saraf, otak, darah, jantung, paru-paru, ginjal, hati serta
lain-lain), kerusakan mental, negatif, sosial serta penyakit terkait
(HIV/AIDS, hepatitis, sifilis serta lain-lain).
Berikut ialah cara yang mungkin untuk mengelola jejaring sosial:
1. Kontrol verbal disediakan dengan penggunaan ucapan untuk
mengundang anggota kelompok sosial untuk mengikuti aturan.
2. Manajemen simbol ialah manajemen gambar, teks, iklan, dll. Misalnya:
spanduk, poster, rambu lalu lintas serta lain-lain.
3. Kontrol koersif Kontrol melalui kekerasan ialah proses yang menghalangi
penjahat serta memaksa mereka untuk melakukan kesalahan tersebut.
Contoh kehati-hatian.
Maksud serta tujuan manajemen kesehatan masyarakat. Kontrol sosial
ialah strategi mencegah perbedaan sosial serta mengajak serta membimbing
warga negara untuk berperilaku serta berperilaku sesuai norma serta nilai.
Dengan manajemen kesehatan yang baik, ia harus dapat menyingkirkan
anggota masyarakat yang berperilaku tidak baik ataupun tidak patuh.
Manajemen sosial ataupun teori manajemen mengacu pada teori apa pun
yang berhubungan dengan kontrol, emosi, ataupun teori perilaku manusia.
emosi. Mengacu pada diskusi tentang kekerasan serta kejahatan dalam

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 72


REMAJA DAN KEKERASAN

kaitannya dengan perubahan sosial, termasuk struktur keluarga, pendidikan,


serta kelompok dominan. Dengan demikian, pendekatan pemikiran sosial ini
berbeda dari pendekatan manajemen lainnya. Teori manajemen
menghasilkan tiga jenis perkembangan kejahatan. Pertama, ada penangkal
bimbingan serta konflik serta kembalinya penyelidikan kriminal. Kedua,
munculnya kajian peradilan pidana sebagai ilmu baru telah menjadikan
kriminologi lebih praktis serta berorientasi pada proses. Ketiga, kontrol sosial
dikaitkan dengan penelitian baru, terutama untuk perilaku anak ataupun
remaja, seperti ekspresi diri. Perkembangan awal teori ini diprakarsai oleh
Durkheim (1895). Perkembangan Sejak 1950-an Beberapa peneliti telah
menggunakan pendekatan manajemen untuk kenakalan remaja. Reiss
mengemukakan bahwa ada tiga aspek kontrol sosial dalam menjelaskan
kekerasan terhadap anak. Tidak ada pengendalian internal yang memadai
ketika ada anak, Hilangnya kendali. Kurangnya kepemimpinan ataupun
konflik antara standar-standar ini (di sekolah, orang tua, ataupun lingkungan
terdekat).
Reiss membedakan dua jenis kontrol, yaitu: kontrol pribadi serta
kontrol sosial. Yang dimaksud dengan pengendalian diri (internal control)
ialah kemampuan individu untuk tidak melanggar aturan-aturan masyarakat
dalam rangka mencapai kebutuhannya. Gunakan aturan serta peraturan agar
efektif. Teori kontrol sosial yang paling dapat diandalkan serta populer
dikemukakan oleh Travis Hershey (1969). Hershey menyajikan gambaran
yang jelas tentang konsep hubungan sosial dengan keahliannya dalam
mereformasi teori-teori kontrol sosial sebelumnya. Hershey setuju dengan
Durkheim serta mengatakan bahwa perilaku seseorang mencerminkan ide-
ide moral yang berbeda, budaya diatur oleh ide-ide ataupun perasaan yang
menyeimbangkan baik ataupun buruk orang-orang dalam masyarakat.
Kualitas seseorang tergantung sepenuhnya pada rasnya. Salah satu ahli yang
mengembangkan teori ini ialah Travis Hershey, pendapat teoritisnya ialah:
a. Penolakan terhadap segala bentuk norma sosial ialah akibat dari
kegagalan hubungan sosial individu warga negara untuk mematuhi
hukum ataupun peraturan yang ada.
b. Penyimpangan serta bahkan kejahatan ataupun perilaku kriminal adalah
bukti kegagalan kelompok sosial mengikat orang untuk tetap tinggal
dalam organisasi, seperti: keluarga, sekolah asal ataupun departemen
pendidikan serta kelompok penting lainnya.
c. Setiap orang harus belajar untuk berbuat lebih baik serta tidak melakukan
kejahatan ataupun kejahatan.

73 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Manajemen kesehatan ialah suatu proses asuhan yang dilakukan oleh


kelompok untuk mengajak, membujuk, serta memaksa kelompok ataupun
individu lain untuk berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat yang
ditetapkan oleh budaya serta nilai. Kehadiran kontrol sosial dalam
masyarakat memiliki tujuan penting. Tujuan dari pengendalian sosial ini
ialah untuk menciptakan kerukunan serta kedamaian dalam masyarakat.
Dalam masyarakat saat ini, kontrol sosial bukanlah tanggung jawab
pemerintah masyarakat. Manajemen kesehatan ialah pengawasan terhadap
proses terencana ataupun tidak terencana yang bertujuan untuk mengajak,
mengajar serta memaksa masyarakat untuk berpegang pada nilai serta
standar yang dapat digunakan. Jadi kontrol sosial dapat dilakukan oleh
individu atas individu lain, individu atas kelompok ataupun kelompok atas
kelompok lain.
Manajemen Hubungan Tujuan manajemen ialah untuk memelihara
hubungan sosial. Jika tradisi serta adat istiadat ini dipraktikkan oleh semua
anggota masyarakat, budaya akan tercipta serta dilestarikan dalam
masyarakat. Salah satu cara yang dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan nilai serta norma sosial yang positif ialah lingkungan
sekolah serta keluarga. Melalui ini, anak-anak pasti akan diajarkan untuk
mempercayai nilai-nilai serta tradisi yang berlaku di masyarakat untuk
mencegah perbedaan budaya serta sosial serta untuk menjaga kesehatan
sosial, seseorang ataupun kelompok akan mulai memikirkan rasa takut yang
cukup untuk melakukan halhal yang berbeda dari tradisi serta nilai-nilai.
Sehingga orang berusaha menghindari perilaku buruk karena bisa
mendapatkan hukuman publik. Hal ini kemudian membatasi jangkauan
perilaku yang berbeda dari nilai serta norma sosial. Menciptakan budaya
malu Pada dasarnya setiap orang memiliki rasa malu, karena rasa malu
mempengaruhi identitas individu. Harga diri seseorang dapat jatuh jika
orang tersebut melakukan kesalahan yang melanggar aturan serta norma
sosial yang berlaku di masyarakat. Jika seseorang melakukan perilaku
menyimpang ataupun melakukan kesalahan, maka akan mengundang kritik
dari orang lain. Dengan menegurnya, orang tersebut tidak akan mengulangi
perilakunya. Jika setiap kejahatan ditegur, akan tercipta budaya malu serta
akan mempengaruhi orang lain yang ingin melakukan sesuatu yang berbeda
untuk berpikir lebih. Membuat serta menegakkan hukum Undang-undang
ialah hukum yang dibuat serta dilengkapi dengan hukuman berat yang
didapat seseorang jika menyimpang dari nilai serta norma sosial. Tujuan dari
kontrol sosial ialah untuk mencapai keselarasan antara stabilitas serta

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 74


REMAJA DAN KEKERASAN

perubahan dalam masyarakat dengan adanya kesejahteraan sosial, tentunya


diharapkan masyarakat dapat memperoleh budaya serta tradisi baik tertulis
maupun tidak tertulis yang ada di masyarakat. Misalnya, jika digunakan
dalam masyarakat, itu akan menyebabkannya dihukum secara sosial.
Sehingga kedepannya diharapkan mereka yang bersalah melakukan
diskriminasi tidak mengulangi lagi serta mengikuti aturan. Menciptakan
kerukunan serta ketentraman dalam masyarakat Sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya, kontrol sosial dapat menciptakan kerukunan serta
kedamaian dalam masyarakat. Pengelolaan kesehatan mampu menciptakan
kondisi ketentraman serta ketentraman jika pengelolaan sosial dilakukan oleh
anggota masyarakat. Dengan manajemen kesehatan, semua perbedaan sosial
yang ada akan berkurang karena pengaruh sikap yang berbeda. Menurut
orang tersebut, ada 3 cara untuk mengelola hubungan:
a. Pengecualian, dirancang untuk menjauhkan yang menyimpang dari orang
lain serta tidak ikut serta dalam pengobatan. Misalnya berurusan dengan
penjahat kelas atas di penjara.
b. Lock down, membatasi kontak pelaku dengan orang lain tetapi tidak
menjauhkan mereka dari lingkungannya. Contoh orang yang sakit jiwa
dapat kembali ke lingkungan mereka.
c. Rehabilitasi, pelaku yang menyimpang akan kembali ke lingkungannya.
Menurut informasi serta pembahasan tersebut, apa yang dapat kami
simpulkan tentang manajemen komunitas pencegahan penyalahgunaan
napza remaja di Indonesia yang telah berhasil serta seperti yang telah
dikemukakan, maka kami menarik kesimpulan sebagai berikut. 1.
Penatalaksanaan Kesehatan Masyarakat Desa Air Berudang Terhadap
Narkoba yang disalahgunakan Pada Anak Usia Sekolah oleh Komunitas Baik
serta Komunitas Peduli Anak. Menurut informasi Kendali Sosial, seperti:
Pemuda yang kedapatan mengonsumsi narkoba ditegur serta ada juga yang
masih dikirim ke Gavchuk serta orang tuanya. Semua masyarakat perlu
saling menjaga serta memperkuat kontrol sosial. 2. Usaha yang dilakukan
orang banyak terkait penegahan serta penaggulangan masalah narkoba yang
disalah gunakan, seperti: Geuchik Air Berudang bekerja sama dengan
masyarakat untuk menyelesaikan masalah penyalahgunaan narkoba, akan
menangkap pemuda berjalan 24 jam, narkoba Membuat undang-undang desa
tentang larangan penggunaan, mengadakan pertemuan serta mengundang
BNN sebagai upaya dalam menasehati bahaya narkoba, 61 pengguna
narkoba di Desa Air Berudang ditegur serta langsung ditangkap.

75 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 76


REMAJA DAN KEKERASAN

Abdurrahman. DampakPenggunaan Narkoba Di Kalangan Remaja


Bagi Kehidupan Sosial MasyarakatDi Gampong Krueng BatuKecamatan Kluet
UtaraKabupaten Aceh Selatan. Skripsi, tidak diterbitkan. Banda Aceh:
Fakultas Dakwah serta Komunikasi UIN AR-RANIRY, 2011.
Alimi, Rosma, and Nunung Nurwati. 2021. Faktor Penyebab Terjadinya
Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perempuan
Amran Suadi. 2019. Filsafat Hukum: Refleksi Filsafat Pancasila, Hak Asasi
Manusia, dan Etika. Jakarta: Prenadamedia Group
Adilla. Pengaruh Kontrol social terhadap Perilaku Bullying Pelajar di Sekolah
Menengah Pertama. Jurnal Kriminilogi Indonesia.
Ahmad Muksin. Narkoba serta Permasalahannya, Yogyakarta: Dinas
Pendidikan Pemprop DIY, 2007.
Abidin, Norazlina Zainal, Mohammad Rahim Kamaluddin, Azianura Hani
Shaari, Norazura Din, and Saravanan Ramasamy,
‘Knowledge and Protective Practice towards Love Scam among
Female Facebook Users in Malaysia’, Jurnal Komunikasi: Malaysian
Journal of Communication, 34.4 (2018), 113–33
<https://doi.org/10.17576/JKMJC-2018-3404-07>
Anggun Dwi Jayanti. Kontrol Sosial Orang Tua Terhadap Dampak Permainan
Playstation pada Anak Usia Sekolah. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, 2014
Buchanan, Tom, and Monica T. Whitty, ‘The Online Dating Romance
Bunga, D. (2016). Penanggulangan Pornografi dalam Mewujudkan
Manusia Pancasila. Jurnal Konstit
Badan Narkotika Nasional.Teknis Advikasi Bidang Pencengahan
PenyehgunaanNarkoba Bagi Lembaga serta Instansi Pemerintah. Jakarta:
2008.
Bruce J. Cohen. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rineka Cipta1992.
Burhan Burgin. penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2007.
Badan Narkotika Nasional, Narkoba serta Permasalahannya. Jakarta: BBN Hak
Cipta. 2017.
Badan Narkotika Nasional, Pedoman Pelaksanaan P4GN, Banda Aceh:
Badan Narkotika Provinsi NAD, 2008

77 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

Badan Narkotika Nasional, Kumpulan Hasil Penelitian Badan Narkotika Nasional


pada tahun 2010. Aceh Selatan: Badan Narkotika Nasional, 2011.
Cut Indah Pertiwi. Potret Kehidupan Pengguna Narkotika, Alkohol, Psikotropika,
Serta Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) Pasca Rehabilitasi
Yayasan Permata Hati Kita (YAKITA) Rumoh Geutanyoe Banda Aceh. Skripsi,
tidak diterbitkan. Banda Aceh:Fakultas Dakwah Serta Komunika si
UIN Ar- raniry, 2015.
Cyber Crime Meningkat Tajam di Masa Pandemi. (2001). Diakses pada 26
Oktober 2022, dari https://www.gramedia.com/best-
seller/caramenulis-daftar-pustaka/
Clinten, B. (2022). Awal 2022, Indonesia Hadapi 11 Juta Ancaman di Dunia
Maya. Diakses pada pada 26 Oktober 2022, dari
https://www.gramedia.com/best-seller/cara-menulis-daftarpustaka/
Dewi J, Narwoko. Suryanto Bagong, Sosiologi Teks Pengantar serta Terapan .
Jakarta: Kencana, 2011.
Esfandari, D A, and R Ridhayani, ‘Analisis Deskriptif Profile Cloning Pada
Akun Instagram@ Feydown Waspada Love Scammer’,
Prosiding ISBI Bandung, 2020, 17–23
<https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/Prosiding/article/view/129
8%0Ahttps://jurnal.isbi.ac.id/index.php/Prosiding/article/down
load/1298/851>
Elly Setiadi, Usman Kholip. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana, 2011.
Fajar, M., Fama, R., Saputra, D. E., & Ansori, F. (2008). Analisis hukum tentang
tindak pidana pornografi berdasarkan undang-undang nomor 44 tahun 2008
tentang pornografi. https://bphn.go.id/data/documents/aeporno.pdf
Firdaus, S. (2010). Analisis Dan Evaluasi Undang-Undang No 44.Tahun 2008
Tentang Pornografi. 1–148.
Haidar, G., & Apsari, N. C. (2020). Pornografi Pada Kalangan Remaja Beserta
Dampaknya. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat,
7(1), 136.
Haryanto, A. (2022). Kasus Dea OnlyFans: Aturan UU Pornografi & Ancaman
Hukumannya. Tirto.Id. https://tirto.id/kasus-deaonlyfans-aturan-uu-
pornografi-ancaman-hukumannya-gqX8
Harkrisnowo, Harkristuti. 2021. ‘Domestic Violence (Kekerasan Dalam
Rumah Tangga) Dalam Perspektif Kriminologi Dan Yuridis’,
Indonesian Journal of International Law, 1.4 (Indonesian Journal of International
Law) <https://doi.org/10.17304/ijil.vol1.4.563>

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 78


REMAJA DAN KEKERASAN

Hergenhahn, B.R. & Matthew H. Olson. Theories of Learning. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group, 2009.
Juditha, C., ‘Pola Komunikasi Dalam Cybercrime (Kasus Love Scams)’, Jurnal
Penelitian Dan Pengembangan Komunikasi Dan Informatika, 6.2 (2015),
122582
Khakim, M. (2014). MENGENAI PORNOGRAFI DALAM TESIS PROGRAM
PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM. 202.
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9120
Kami, L., Terkini, A., & Media, S. (2020). Pengendalian Konten Negatif Internet
Dalam Usaha Mencerdaskan Bangsa. 1–7.
https://aptika.kominfo.go.id/2016/11/pengendalian-kontennegatif-
internet-dalam-usaha-mencerdaskan-bangsa/
Khakim, M. (2014). MENGENAI PORNOGRAFI DALAM TESIS Tt PROGRAM
PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM. 202.
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9120
Kejahatan Siber Makin Berkualitas di 2022. (2021). IndoTelko. Diakses pada
pada 26 Oktober 2022, dari
https://www.indotelko.com/read/1640645406/kejahatan-
sibermakin-berkualitas-di-2022
Kami, L., Terkini, A., & Media, S. (2020). Pengendalian Konten Negatif Internet
Dalam Usaha Mencerdaskan Bangsa. 1–7.
https://aptika.kominfo.go.id/2016/11/pengendalian-kontennegatif-
internet-dalam-usaha-mencerdaskan-bangsa/
Marwiyah, Siti. 2014. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Tindakan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga
Mahmud, Mustakim. 2019. ‘Penerapan Sanksi Pidana Anak Menurut
Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak’, Indonesian Journal of
Criminal Law, 1.2 (ILIN Institute): 128–38
<https://doi.org/10.31960/ijocl.v1i2.381>
Mahendra, R. I. (2021). Bentuk Perlindungan Hukum Korban Tindak Pidana
Pornografi. Indonesian Journal of Criminal Law and Criminology (IJCLC),
2(2), 126–134. https://doi.org/10.18196/ijclc.v2i2.12432
Mudzakkir. (2010). Laporan Akhir Penulisan Karya Ilmiah Tentang Analisis
Atas Mekanisme Penanganan Hukum Terhadap Tindak Pidana
Kesusilaan. Kementrian Hukum Dan HAM RI, 12.
Maruli, Sahat. (2021). Buku Ajar Kriminologi. Bandung. PT Rajawali Buana
Pusaka Purnama Ayu Rizky. (2021). Cinta (Jangan) Buta: Kasus Dhea
Regista dan Jebakan ‘Love Scam’. Diakses pada 27 Oktober 2022, dari

79 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

https://magdalene.co/story/cinta-jangan-butakasus-dhea-regista-
dan-jebakan-love-scam
Ngurah, Gusti Triardana, Erman, Ni Yuliartini, Rai Putu, and Dewa Mangku,
Sudika Gede. 2021. Tinjauan Kriminologis Terhadap Tindak Pidana
Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Kabupaten Buleleng, IV
Nurachmad, Oleh. 2013. KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)-
SEBUAH TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS, JURNAL RECHTENS,
II
Nisya., Diyah. (2012). Religiusitas, Kecerdasan Emosional, Dan Kenakalan
Remaja. Jurnal Psiskologi, 7(2) : 562-584.
Novita, E. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Menonton
Film Porno pada Remaja. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya
(Journal of Social and Cultural Anthropolo
M Hamdan. 2013. KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEJAHATAN
TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA DARI PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN
2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
Regirma, A., & Frellina, C. (2021). Berdasarkan UU ITE dan UU Pornografi. 9(5),
793–804.
Rizqi, Maulida Amalia, Ali Yudi M Akbar, and Syariful. 2017. ‘Ketahanan
Keluarga Dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor Terjadinya
Perceraian’, Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 4.2:
129–34
Retnowati, Yuni, ‘Love Scammer : Komodifikasi Cinta Dan Kesepian Di
Dunia Maya’, Jurnal Komunikologi (Ilmu Komunikasi), 12.2 (2015), 1–13
<https://komunikologi.esaunggul.ac.id/index.php/KM/article/vi
ew/153>
Rizqi, Maulida Amalia, Ali Yudi M Akbar, and Syariful. 2017. ‘Ketahanan
Keluarga Dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor Terjadinya
Perceraian’, Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 4.2:
129–34
Salsabilah, Tasya, Mulyadi, and Rosalia Dika Agustanti, ‘Tindak Pidana
Romance Scam Dalam Situs Kencan Online Di Indonesia’, Jurnal Kertha
Semaya, 9.3 (2021), 398–401
Santoso, Agung Budi. 2019. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Terhadap
Perempuan: Perspektif Pekerjaan Sosial, KOMUNITAS Jurnal
Pengembangan Masyarakat Islam, X

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 80


REMAJA DAN KEKERASAN

Sururiyah, Lailatus, Kata Kunci, and Rumah Tangga. 2017. TINJAUAN


KRIMINOLOGI TERHADAP SUAMI PELAKU PENGANIAYAAN
DALAM RUMAH TANGGA, II
Saleh Muliadi. ‘Aspek Kriminologis Dalam Penanggulangan Kejahatan’.
dalam Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum, Volume 6, Nomor 1, Januari-
April 2012,
Sumara, et al. (2017). Kenakalan Remaja dan Penanganannya. Jurnal Penelitian
& PPM, 4(2) : 129-389.
Santoso, Agung Budi. 2019. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Terhadap
Perempuan: Perspektif Pekerjaan Sosial, KOMUNITAS Jurnal
Pengembangan Masyarakat Islam, X
Sururiyah, Lailatus, Kata Kunci, and Rumah Tangga. 2017. TINJAUAN
KRIMINOLOGI TERHADAP SUAMI PELAKU PENGANIAYAAN
DALAM RUMAH TANGGA, II
Tiarasani, Sartika, and Dian Andriasari. 2022. ‘Tinjauan Kriminologi
Terhadap Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Yang Mengakibatkan Matinya Korban’, Bandung Conference Series: Law
Studies, 2.1: 878–84 <https://doi.org/10.29313/bcsls.v2i1.1771>
Vibiola, Finda, and Afdal. 2022. Analisis Pemahaman Fungsi Keluarga Pada
Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Ditinjau Dari Status Sosial
Ekonomi Dan Latar Belakang Budaya, IV
Viviane Merung, Prisilla. 2017. KAJIAN KRIMINOLOGI TERHADAP UPAYA
PENANGANAN KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
(KDRT) DI INDONESIA
Wahju, Hendrina, Irianty Munthalib, Elsa Rina, Maya Toule, Margie Gladies
Sopacua, and others. 2021. Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Yang Mengakibatkan Kematian (Studi Pada Polresta Pulau Ambon Dan
Pulau-Pulau Lease), Jurnal Ilmu Hukum, I
Whitty, Monica T., and Tom Buchanan, ‘The Online Romance Scam: A Serious
Cybercrime’, Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 15.3
(2012), 181–83 https://doi.org/10.1089/cyber.2011.0352

81 | TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS


REMAJA DAN KEKERASAN

TINJAUAN KRIMINOLOGI PADA KRIMINALITAS | 82

Anda mungkin juga menyukai