Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel
dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Contohnya: “Jumlah siswa disebuah kelas di SMA tertentu di
Jakarta yang akan diberikan bantuan. Simple random sampling ini bisa dilakukan melalui undian, tabel bilangan random atau dengan acak sistematis.
b.Proportionate stratified random sampling
Proportionate stratified random sampling adalah teknik
sampling yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Contoh: suatu perusahaan mempunyai pegawai dengan latar
belakang pendidikan S1: 30. S2: 40, SMA: 80. Jumlah sampel yang harus diambil adalah meliputi strata pendidikan diambil perwakilan sesuai kebutuhan. c. Disproportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling adalah teknik
sampling yang digunakan bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
Contohnya: Pegawai PT A memiliki 3 orang lulusan S3, 4
orang lulusan S2, 90 orang S1, 400 orang SMA, 600 oran SMP, maka khusus lulusan S3 dan S2 harus diambil semuanya sebagai sampel karena kedua kelompok tersebut paling kecil dibandingkan dengan kelompok lainnya.
d.Area (cluster) Sampling (Sampling menurut daerah)
Cluster random sampling merupakan teknik sampling daerah
yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten.
Contohnya: satu kecamatan terdiri dari 15 desa, kemudian
kita ambil hanya dua desa. Teknik ini bisa disebut sebagai teknik sampling daerah.
2.Nonprobability sampling a.Sampling sistematis
Systematic sampling adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari angka populasi yang telah diberi nomor urut.
Contoh: Teknik penentuan sample berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya ada populasi 100 orang kemudian diambil yang ganjil saja atau yang genap saja (1,3,4,7,…99). b.Sampling kouta
Quota sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c.Sampling aksidental
Incidental sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d.Purposive sampling
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu
Contoh: akan melakukan penelitian tentang asuhan
keperawatan covid-19, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli atau bekerja melakukan perawatan pasien covid-19.
e.Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sample apabila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
f.Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik sampel yang mula-mula