Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 2

(suku dayak bayan)

Nama anggota :
 Natasha meliana
 Indri apriliana

 Adelia putri

 Cinta prissilia agustin

 Sahlah afifah indriani

 Fadil bintang pamungkas

 Rakha Al Badri Yasin

 Habiburrahman Al fahridzy
 Asep Apriansyah saputra
Suku Dayak Dusun (Dusun Bayan) adalah salah satu etnis Dayak terbesar di Kalimantan
Tengah yang mendominasi wilayah pesisir (pantai) aliran sungai Barito (dari Barito Selatan
sampai dengan Murung Raya).

Suku Dayak Dusun


Daerah dengan populasi signifikan
Kalimantan Tengah
Bahasa
Bahasa Kadorih, Bahasa Siang, Bahasa Indonesia
Agama
Kristen(Protestan dan Katolik),Kaharingan, Islam
Kelompok etnik terkait
Dayak Ngaju, Suku Dayak Ot Danum, Suku Dayak Siang Murung, Suku Dayak Bakumpai, Suku
Banjar

Suku Dayak Dusun dengan nama yang sama juga terdapat di negeri Sabah, tetapi berbeda
rumpun yaitu masing-masing dari rumpun Dayak Ot Danum dan Dusunic. Suku Dayak Dusun
termasuk suku tertua di daerah aliran sungai Barito. Dari suku Dusunlah para tokoh-tokoh
pangkalima dayak barito lahir. Ketika anggota suku Dusun berpindah keyakinan ke Islam, maka
mereka menyebut diri mereka sebagai bagian dari Suku Dayak Bakumpai atau Dayak Islam

Asal mula Orang Dayak Dusun Bayan


Orang Dusun Bayan adalah salah satu suku yang tinggal di daerah Sungai Barito(1.000
km) di Provinsi Kalimantan Tengah. Kata „Dusun‟ sendiri berasal dari penjajah Belanda sekitar
tahun 1898-1930. „Bayan‟ berarti daerah dengan banyak Burung Nuri-nya. Nama „Barito‟ berasal dari
nama Onder Afdeeling Barito(daerah aliran sungai Barito). Lalu Tanah Dusun adalah sebutan bagi suatu
kawasan daerah hulu kota Mengkatip(daerah Dayak Bakumpai sekarang Kabupaten Barito Kuala) Orang
Dayak Dusun terdiri atas 8 suku-suku kecil1[1] yakni: Dusun Witu, Dusun, Bayan Kayan,
Karawatan, Dusun Taboyan(kakak tertua Dayak Dusun), Malang, Karamaun dan Dusun
Daya(Dusun Bayan di Barito Tengah). Kedudukan Damang(kepala adat) sangat istimewa dan
dibutuhkan dalam memimpin suatu kampong. Lokasi Sekarang orang Dusun Berada di
Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara tepatnya di Desa Pendreh, Desa Lemo, Desa
Pararawen, Desa Buntuk, Desa Bintang Ninggi dan Desa Butong. Kabupaten Barito Utara
berada di daerah khatulistiwa

Kepercayaan asli orang Dusun Bayan


Agama Resmi masyarakat Dusun Bayan
Agama asli orang Dayak Dusun Bayan adalah agama Helu atau Kaharingan2[4].
Kaharingan berasal dari bahasa Sangen atau Sangiang(bahasa orang Dayak kuno) yang akar
katanya adalah ‟‟Haring‟‟ Haring berarti ada dan tumbuh atau hidup yang dilambangkan dengan
Batang Garing atau Pohon Kehidupan. Pohon Batang Garing berbentuk seperti tombak dan
menunjuk tegak ke atas. Bagian bawah pohon yang ditandai oleh adanya guci berisi air suci yang
melambangkan Jata atau dunia bawah. Antara pohon sebagai dunia atas dan guci sebagai dunia
bawah merupakan dua dunia yang berbeda tapi diikat oleh satu kesatuan yang saling
berhubungan dan saling membutuhkan. Buah Batang Garing ini, masing-masing terdiri dari tiga
yang menghadap ke atas dan tiga yang menghadap ke bawah, melambangkan tiga kelompok
besar manusia sebagai keturunan Maharaja Sangiang, Maharaja Sangen, dan Maharaja Bunu3[5].
Buah garing yang menghadap arah atas dan bawah mengajarkan manusia untuk menghargai dua
sisi yang berbeda secara seimbang atau dengan kata lain mampu menjaga keseimbangan antara
dunia dan akhirat. orang-orang Dayak diingatkan bahwa dunia ini adalah tempat tinggal
sementara bagi manusia, karena tanah air manusia yang sebenarnya adalah di dunia atas, yaitu di
Lewu Tatau(surga).
Dengan demikian sekali lagi diingatkan bahwa manusia janganlah terlalu mendewa-
dewakan segala sesuatu yang bersifat duniawi.

Sistem Kepercayaan orang Dusun Bayan akan roh-roh jahat


Kepercayaan akan roh-roh jahat
Menurut R.I.Made Sudhiarsa, bahwa “Ada dunia di luar batas akal budi manusia yakni
dunia supernatural atau dunia alam gaib yang dihuni oleh makhluk dan kekuatan yang tak bisa
dikuasai oleh manusia dengan cara-cara biasa. Dunia alam gaib itu pada dasarnya ditakuti oleh
manusia”4[13]. Itulah mengapa masyarakat Dayak Dusun di Kabupaten Barito Utara Kalimantan
Tengah memiliki kepercayaan terhadap roh-roh dan magi. Menurut kepecayaan adat Dayak
Dusun Bayan, roh-roh itu tidak semuanya jahat sebab ada pula yang baik dan seringkali
membantu seseorang saat berada dalam bahaya. Roh baik disebut sahabat(pelindung) dan roh
jahat disebut Liak(pengganggu manusia). Itulah yang membuat orang Dayak itu bernuansa
mistis.

Anda mungkin juga menyukai