Anda di halaman 1dari 12

Kisah Para Rasul 1: 6-11

Khotbah Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga, 18 Mei 2023


TEMA: MENATAP LANGIT MENANTI HARAP (KISAH RASUL 1:6-11)

Kekristenan itu sangat kaya. Kita memiliki natal dimana Yesus lahir dari anak
dara Maria. Kita memiliki Jumat agung dimana Kristus mati di kayu salib dan
salib menjadi lambang kekristena saat ini. Kita juga memiliki paskah, yakni
kebangkitan Kristus. Kuburan kosong hanya ada dalam kekristenan. Dan
terakhir kita memiliki Yesus yang naik pakai awan.

Di Alkitab ada beberapa tokoh Alkitab yang juga pernah naik ke sorga. Henokh,
diangkat oleh Allah , kemudia Elia dengan memakai kereta berapi dan kuda
berapi, dan terakhir adalah Paulus, yang diangkat ke tingkat yang ketiga dari
sorga. Namun kenaikan mereka itu berbeda dengan kenaikan Tuhan Yesus .
Mereka semuanya diangkat oleh Allah . Mereka naik bukan dengan kuasaNya.
Mereka naik bukan dengan tubuh kemuliaan. Hanya Kristus yang naik dengan
tubuh kemulian.

Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga berbeda kualitas dengan kenaikan semua


orang lain. Kenaikan Paulus, kenaikan Elia dan kenaikan Henokh ke sorga tidak
memberikan dampak apa apa kepada kita, sedangkan kenaikan Kristus
memberikan dampak buat kita yang percaya kepadaNya .

Ketika Elia naik ke sorga dengan kereta berapi dna kuda berapi, kita tidak bisa
mengikuti jejak Elia. Namun ketika Tuhan Yesus naik ke sorga, maka Dia telah
membuat sebuah jembatan antara bumi dan sorga, sehingga kita bisa ke sorga
melalui Kristus

Tuhan Yesus naik ke sorga memiliki makna yang sangat kaya di dalam Alkitab.
Jikalau kita ditanyakan apakah makna kenaikan Kristus ke sorga, maka ada
banyak jawaban untuk pertanyaan tersebut . Kenaikan Kristus berarti bahwa
penebusan sudah selesai dan sekarang Kristus menjadi imam besar kita di
sorga. Inilah yang dikatakan dalam kitab Ibrani mengenai kenaikan Kristus .
Sedangkan Yohanes menyatakan bahwa kenaikan Kristus adalah pemuliaan
dari Anak Allah . Paulus mengatakan , kenaikan Kristus adalah kemenangan
terakhir dimana musuh musuhNya diletakkan dibawah kaki Kristus dan ini juga
menjadi kemenangan kita.

Namun bagaimana dengan Dr. Lukas yang menuliskan kisah rasul ini.

Apakah yang diajarkan oleh Kisah Para Rasul tentang kenaikan Kristus ke surga
ini? Hal yang diajarkan adalah

Pertama Kristus akan datang kembali

Agar supaya kita dapat memahami apa makna kenaikan Kristus dalam Kis 1 ini,
maka kita perlu menaruh perhatian kepada dua orang yang berpakaian putih
yang berdiri disisi dari rasul rasul dan yang berbicara kepada mereka

Dalam Kisah Para Rasul 1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu
Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat
mereka.Ini kemungkinan adalah malaikat yang berbicara kepada para rasul.
Apakah yang dikatakan oleh malaikat ini kepada para murid murid Kristus ? di
dalam Kis 1:11 mereka berkata: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu
berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan
kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia
naik ke sorga.”

Mereka tidak akan membawa Yesus kembali ke dunia ini hanya dengan
memandang ke langit saja. Tidak ada gunanya terus memandang ke langit. Dia
telah pergi dan mereka harus membiarkan Dia pergi; Dia akan kembali kelak
sesuai dengan waktuNya nanti dan kembali dengan cara yang sama. Jaminan
bahwa Yesus akan datang kembali, adalah kebenaran yang harus kita pegang
erat. Yesus akan datang kembali ke bumi ini dengan cara yang sama.
Pertanyaannya adalah apanya yang sama? Apakah semuanya sama? Yesus
akan datang kembali dengan cara yang sama bukan berarti bahwa Dia akan
turun kembali di tempat yang persis sama yakni di bukit Zaitun dan akan
kembali dengan memakai pakaian yang sama yang Yesus pakai waktu Dia naik
ke sorga. Bukan seperti itu yang dimaksud oleh malaikat tersebut. Kita mesti
memahami kesamaan dan perbedaan antara kenaikan Yesus ke sorga dan
kedatangan Kristus.

Persamaan kenaikan dan kedatangan Kristus kelak.


Ada kesamaan antara kenaikan Kristus dan kedatangan Kristus kelak. Hal ini
dinyatakan dalam Kis 1:11 “ YESUS INI yang terangkat ke sorga meninggalkan
kamu, akan datang kembali dengan CARA YANG SAMA seperti kamu melihat
Dia naik ke sorga.”

Apanya yang sama? Yesusnya dan caranya.

Kenaikan dan kedatanganNya akan berlangsung secara fisik


Dalam bahasa Yunani dna terjemahan Inggris dikatakan : Yesus yang sama ,
yang terangkat ke sorga…………akan datang kembali dengan cara yang sama.
Artinya adalah Yesus dengan tubuh manusia yang naik ke sorga akan datang
kembali ke bumi dengan tubuh manusiaNya. Roh Yesus bisa datang kapan
saja ke dalam dunia ini, tetapi tubuh manusia Yesus yang naik ke sorga akan
datang kembali ke bumi di akhir zaman. Itulah sebabnya, dikatakan : Yesus
yang sama , akan datang kembali dengan cara yang sama. Kenaikan nya
berlangsung secara fisik, maka kedatangannya kelak juga akan berlangsung
secara fisik, dengan tubuh kemuliaan. Tubuh kemuliaan ini dapat dilihat dan
penuh dengan kemuliaan. Mereka telah melihat Kristus pergi dan kelak Yesus
akan terlihat juga ketika datang kembali. KedatanganNya kelak bukan bersifat
roh tetapi bersifat fisik.

Caranya sama antara kenaikan dan kedatangan yakni dengan awan kemuliaan.
Kristus naik secara perlahan-lahan ke atas / ke surga (ay 9,11). Tuhan Yesus
tidak tiba tiba menghilang, tetapi Dia terangkat dan awan menutupnya dari
pandangan mereka, karena Ia ingin murid-muridNya dan kita semua tahu
bahwa Ia memang naik ke surga, bukan sekedar hilang begitu saja. Dengan
demikian, sekalipun kita tahu bahwa sekarang Ia tidak hadir secara jasmani di
dunia ini, tetapi kita tahu bahwa Ia tetap hidup terus di surga. Kita mempunyai
seorang Juruselamat yang hidup selama-lamanya. Demikian juga nanti ketika
Dia datang, akan datang dengan cara yang sama, orang akan melihat Anak
Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
(Luk 21:27)
Namun ada perbedaan antara kenaikanNya dan kedatanganNya kelak.
Meskipun kedatanganNya adalah Kristus yang sama yang akan datang, tetapi
kedatanganNya tidak bersifat rahasia seperti kenaikanNya, yang hanya
disaksikan oleh beberapa orang. Kenaikan Kristus ke surga tidak ditunjukkan
kepada semua orang. Mengapa? Calvin mengatakan : Sebagaimana setelah
kebangkitanNya Ia tidak menunjukkan diriNya kepada semua orang, demikian
juga Ia tidak mengijinkan semua orang menjadi saksi-saksi kenaikanNya ke
surga; karena Ia menghendaki bahwa misteri iman ini diketahui melalui
pemberitaan Injil dan bukannya dengan dilihat dengan mata. Tuhan ingin kita
percaya bahwa Dia naik ke sorga bukan dengan mata jasmani kita tetapi
dengan iman kita.

Kenaikan Kristus hanya dilihat oleh murid murid, sedangkan kedatangan


Kristus kembali akan disaksikan oleh jutaan orang, baik itu oleh manusia
maupun oleh malaikat dimana Mat 24:27 Sebab sama seperti kilat memancar
dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian
pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.

Yesus akan datang kembali, inilah pengharapan kita.

Kedatangan Kristus kembal adalah sesuatu yang seharusnya kita nanti nantikan
dan harapkan selalu. Ini adalah isi hati dari setiap orang kristen di segala
zaman, dimana Tuhan Yesus berkata : “Ya, Aku datang segera!” Lalu kemudian
direspon oleh Yohanes dalam kitab wahyu: “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”
(Wahyu 22:20)

Inilah ciri dari orang kristen, yakni mengatakan : amin, datanglah Tuhan Yesus.
Orang kristen yang benar “menantikan penggenapan pengharapan kita yang
penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan
Juruselamat kita Yesus Kristus (Tit 2:13)

Kita adalah warga kerajaan sorga, dan itulah sebabnya kita menantikan
kedatangan Tuhan Yesus Kristus (Fil 3:20).
Orang kristen harus menantikan dan mengharapkan kedatangan Kristus yang
kedua kali. Orang kristen yang duniawi, yang jarang beribadah kepada Tuhan,
yang jarang berdoa dan baca Alkitab, akan semakin kurang dalam
mengharapkan kedatangan Kristus yang kedua kali. Pada sisi yang lain, orang
kristen yang menderita karena Kristus atau yang setiap hari berjalan bersama
Kristus akan rindu agar Tuhan Yesus segera datang. Dan kerinduan seperti
inilah yang selalu dituliskan oleh Paulus, Yakobus. Yohanes dan Petrus. Derajat
dari menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali adalah ukuran dari kondisi
rohani seseorang.

Jikalau kita tidak lagi memiliki pengharapan akan kedatangan Kristus maka ada
sesuatu yang salah secara radikal dalam kehidupan rohani kita. Hamba yang
setia akan menanti nantikan kedatangan tuannya sedangkan hamba yang tidak
setia akan berkata dalam hatinya : tuanku tidak datang datang , saya akan
melakukan apapun kemauan saya (Luk 12:45).

Ketika kita sudah tidak lagi mengharapkan kedatangan Tuhan Yesus, mungkin
kita sudah terjebak ke dalam hal hal materi dan sekuler atau kita menganggap
bahwa Yesus masih sangat lama datang sehingga untuk apa mempersiapkan
diri. Apapun alasannya, ketika saudara sudah kehilangan kesadaran tentang
kedatangan Kristus yang kedua kali, maka saudara sedang mengalami sebuah
kemunduran rohani yang sangat serius. Antara orang kristen satu dengan yang
lain memang ada banyak perbedaan tentang pengharapan eskatologis. Ada
yang mengatakan mesti ada kerajaan seribu tahun dulu dan ada juga yang
mengatakan bahwa tidak ada kerajaan seribu tahun, dan itu hanya simbolik,
tetapi apapun pandangan kita, semua orang kristen yang rohani harus
merindukan kedatangan Tuhan Yesus dan setiap saat harus hidup dalam terang
tersebut, sebab Yesus yang terangkat ke sorga akan datang kembali ke dunia
ini.

Setiap kali saudara menatap ke langit, ingatlah Yesus akan datang kembali.
Setiap kali saudara menatap ke langit ingatlah bahwa saudara mesti sedang
terjaga, bekerja, bersemangat, waspada . Setiap kali saudara menatap ke langit
ingatlah untuk selalu siap sedia.
Kedua, Kita tidak boleh pasif.

Hal yang diajarkan oleh Kisah Para Rasul tentang kenaikan Kristus ke surga
adalah kita tidak boleh pasif.

Ada kata yang penting yang diulang ulang oleh malaikat ini, yakni kata langit
dan sorga. Kedua kata ini disebutkan total sebanyak 4 kali di ayat 10 dan 11 .

Act 1:10-11 Ketika mereka sedang menatap ke LANGIT waktu Ia naik itu, tiba-
tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, (11) dan
berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri
melihat ke LANGIT ? Yesus ini, yang terangkat ke SORGA meninggalkan kamu,
akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke
SORGA.”

Murid murid di tegor karena mereka sedang menatap langit setelah Yesus naik
ke sorga dan sudah ditutup oleh awan.

Apa maksud ayat tsb? Di sana firman Tuhan mencatat bahwa mereka yang
berkumpul ketika itu “sedang menatap ke langit” (kai hos atenizontes esan eis
ton ouranon).

Barangkali ada yang bertanya: “Apa salahnya menatap ke langit? Bukankah itu
mencerminkan kekaguman mereka kepada Yesus, Tuhan mereka? Bukankah
itu juga mencerminkan kerinduan mereka kepada Yesus, di mana mereka ingin
terus bersama-sama dengan Tuhannya? Jika itu yang menjadi pertanyaan kita,
maka ternyata hal itu adalah salah. Salah bukan menurut saya, tetapi menurut
Tuhan. Setidaknya hal itu kita lihat dengan jelas dari kisah tsb. Kita melihat dii
sana bahwa Tuhan ‘terpaksa’ harus mengutus “dua orang yang berpakai n
putih” untuk menegur mereka dan berkata: “Hai orang-orang Galilea,
mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga.” (11).
Pengulangan sebanyak di dalam ayat 10-11 dari kata langit dan sorga menurut
John Stott, seorang penafsir Alkitab, adalah sebuah teguran, agar para rasul
jangan memandang ke langit saja.

Sebenarnya, kalau kita pikir pikir, “tidak salah mengagumi dan merindukan
kebersamaan dengan Yesus. Saya justru melihat bahwa hal itu harus kita
lakukan dan kita tumbuh kembangkan. Kita jangan menjadi orang yang cuek
dan tidak perduli kepada Yesus yang telah sedemikian baik dan berbuat
segalanya bagi kita. Jangan juga kita biarkan hati kita dingin dan membeku
sehingga tidak bergairah dan tidak merindukan Yesus. Saya melihat bahwa
yang menjadi masalah adalah ketika mereka terus menerus mengagumi dan
merindukan Yesus dengan “menatap ke langit”, sedemikian rupa, sehingga
mereka melupakan tugas yang telah diberikan kepada mereka, yaitu untuk
pergi segera. Pergi bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk bersaksi bagi Dia,
yang mereka kagumi tsb. Bersaksi untuk memberitakan KERAJAAN ALLAH di
Yerusalem, seluruh Judea dan Samaria… sampai ke ujung bumi. Itulah
sebabnya kedua orang utusan tsb harus turun dan ‘mengusir’ mereka dari
bukit kemuliaan, yaitu tempat Yesus naik ke surga tsb.

Ada sesuatu yang ganjil terjadi tentang para rasul ini yang terus memandang
ke langit, padahal mereka sudah diutus oleh Kristus untuk pergi sampai ke
ujung dunia. Bumi yang seharusnya menjadi perhatian mereka dan bukan
langit. Panggilan mereka adalah untuk menjadi saksi dan bukan menjadi
pengamat langit atau menjadi pengamat bintang. Visi mereka bukanlah untuk
bernostalgia dengan apa yang mereka lihat tetapi mereka harus memiiki hati
yang penuh belas kasihan kepada dunia yang terhilang, yang membutuhkan
mereka . Hal ini juga berlaku untuk kita.

Ada orang orang kristen yang seperti ini

Ada yang hanya heran tentang kedatangan Kristus tetapi tidak taat.

Keheranan mengenai sorga, dan penghuninya, atau spekulasi tentang


nubuatan nubuatan dan pemenuhannya, atau obsesi tentang masa dan tanda
tanda zaman akan membuat kita menyimpang dari misi yang Allah berikan
kepada kita. Kristus akan datang secara Pribadil secara terlihat dan dalam
kemuliaan. Ini semua kita yakini. Detil detail yang lain kita tidak perlu selidki,
lebih baik kita bekerja bagi Dia dengan kuasa Roh Kudus

Orang yang terus menerus hanya menghitung hari dan melihat tanda tanda
kedatangan Kristus tanpa melakukan pekerjaan Tuhan , adalah orang kristen
yang tidak taat. Malaikat menegur para murid murid yang hanya melihat ke
langit saja. Mereka sudah memiliki perintah yang jelas yakni menjadi saksi saksi
Tuhan . Itulah yang harus mereka lakukan

Ada orang yang hanya menghitung hari hari dengan melalui tanda tanda baik
gempa bumi, perang, angka 666. Bahkan ada yang sudah berani
mendeklarasikan Tuhan akan datang di hari tertentu dan pengikut pengikutnya
percaya.

Dalam sejarah gereja, banyak terjadi hal ini. Saya ceritakan satu saja.

Pernah juga terjadi dalam sejarah Pendiri gereja advent William Miller Yesus
akan datang antara 21 maret 1843 dan 21 maret 1844. sehingga pengikut-
pengikutnya jemaat adven, meninggalkan pekerjaan, menjual harta benda atau
membagi-bagikan kepada orang miskin, lalu berkumpul dikemah-kemah
menanti dengan hati berdebar-debar, sebab perjalanan mereka di bumi akan
berakhir pada hari itu.

• Namun, hari mulia yang dinantikan tgl 21 maret itu, tidak terjadi apa-
apa.

• Banyak yang kecewa dan mengundurkan diri dari persekutuan.

Tetapi ternyata ada yang belum kapok juga. Muncul tokoh adven yang lain,
Samuel S. Snow dan mengumumkan bahwa adven kedua akan terjadi 22
Oktober 1844.
• mereka berkumpul di kemah-kemah, lapangan-lanpangan terbuka atu
di rumah-rumah ibadah , bahkan ada yang menyiapkan jubah kenaikan ke
sorga.

• Namun hari itu juga tidak terjadi apa-apa, sehinggan membuat banyak
orang merasa bingung, terpukul dan terhina, shg hari itu 22 oktober 1844
disebuat hari kekecewaan agung.

Namun inilah anehnya, sebagian orang tidak kapok, muncul tokoh lain : Hiram
Hudson, dan mengatakan bahwa sebenarnya tgl 22 oktober 1844 yang lalu itu
Yesus memang mau turun ke dunia, tetapi belum mendarat.

• Waktu itu Yesus mendarat di ruangan kedua bait Suci Allah di Surga,
setelah itu barulah Kristus turun ke dunia. Kapan? Mereka mengatakan , tidak
tahu waktunya kapan.

Kesalaan terbesar yang diperbuat orang ketika mendengar hanya setenga,


mengerti hanya seperempat, mikir Nol tetapi ngomong dobel

Jangan sampai kita seperti ini.

Ada misteri tentang kedatangan Kristus yang kita tidak ketahui yakni kapan
waktunya dan kita tidak bisa ngomong banyak soal kapan waktunya Yesus akan
datang . Satu hal yang pasti adalah kedatanganNya sudah dekat, sebab Alkitab
mengatakan hal itu sejak Alkitab dituliskan, yang berarti hari ini semak dkat sat
kedatanganNya. Tugas kita adalah menaati perintah Tuhan sambil menantikan
kedetanganNya.

Ada juga orang kristen yang hanya kontemplasi saja kerjanya tetapi tidak aktif
di dalam menantikan kedatangan Kristus . Mereka memebrika banyak waktu
untuk belaajr Alkitab dan untuk merenungkannya tetapi tidak giat dalam
melakukan pekerjaan baik. Kontemplasi memang jarang dilakukannya sekarang
ini dan kita harus memiliki waktu untuk kontemplasi, Namun tidak semua
waktu kita akai untuk kontempalsi . Orang yang rohani tidak hanya memikirkan
mengenai dirinya sendiri. Banyak orang memepralkukan agama untuk
mencapai kepuasan diri yang tertinggi. Ketia seseorang beragama hanya untuk
keselamatan dirinya sendir, dan untuk menikmati sendiri hal hal yang kudus,
maka ada sebuah penyakit rohani di dalam dri orang tersebut . Ketika
penilaiannya terhadap kotbah selalu di dasarkan kepada pertanyaan : apakah
manfaatnya untuk saya? Maka ini adalah penilian yang keliru. Agama itu bukan
diri kita yang terutama. Kalau kita terus berpikir “ saya dapat apa? Maka kita
akan bsia terjebak menjadikan diri kita nomor satu, menjadikan diri kita nomor
dua, menjadikan diri kia nomr tiga dan menjadikan diri kita sebagai tujuan
tertinggi dalam keagamaan kita. Tuhan Yesus tidak pernah memeritnahkan kita
untuk menjadikan diri sebagai pusat , tetapi Dia bekata bahwa barangsiapa
yang mau mengikut Aku harus menyangkal diri, memikul salbi dan mengikuti
Aku.

Para rasul ini melakukan dua kesalahan, dimana mereka dikoreksi, yakni
mereka mengharapkan kuasa politi ) pemulihan kerajaan bagi Israel ) dan
mereka hanya menatap langit saja. kita perlu mewaspadai dua hal. Ada satu
PEERTANYAAN ANEH yang diberikan oleh murid murid ini kepada Yesus.
“Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (6).
Pertanyaan tersebut diberikan bukan pada awal pelayanan Yesus, tetapi justru
di akhir, yaitu pada saat-saat terakhir di mana kenaikan Yesus tinggal dalam
hitungan detik. Apakah yang ada dalam pikiran orang banyak ketika itu? Soal
pemulihan KERAJAAN ISRAEL! Bukan soal KERAJAAN ALLAH, sebagaimana hal
itu terus menerus ditegaskan dan ditekankan Yesus selama sisa 40 (empat
puluh) hari Dia tinggal di dunia. Sungguh menyedihkan. Dengan perkataan lain,
orang yang berkumpul di situ hingga detik terakhir mereka bersama Yesus
masih terus menerus berpusat kepada hal-hal duniawi, bukan kepada hal-hal
surgawi. Itulah sebabnya kemudian Tuhan Yesus menegur mereka dan untuk
saat terakhir kembali mengarahkan hati dan pikiran mereka kepada KERAJAAN
ALLAH, yaitu untuk memberitakan Injil (8).

Hal tersebut juga menjadi pelajaran dan koreksi bagi kita agar kita memeriksa
diri kita masing-masing. Setelah kita mengenal Tuhan Yesus dan mendengar
segala pengajaranNya, sejauh mana hati dan pikiran kita semakin menyatu
dengan visi dan ambisi ilahi. Sejauh mana hati kita bersemangat serta
berkobar-kobar dalam hal PENGGENAPAN KERAJAAN ALLAH tsb. Apakah doa,
dana dan diri kita sudah semakin terpusat untuk hal tsb? Jika ternyata, kita
masih memiliki ambisi2 duniawi bahkan semakin dikuasai oleh ambisi-ambisi
demikian, biarlah kita dengan segera membuang dan meninggalkan itu dan
dengan segala kerendahan hati memohon rahmatNya agar RohNya bekerja
menguasai diri kita untuk hidup menjadi saksiNya (8).

Baik itu mengharapkan kekuasaan politik maupun hanya menatap langit,


merupakan fantasi yang sedang dilakukannya oleh para murid. Yang pertama,
mereka error secara politis, dimana mereka bermimpi di bumi ini. Kedua,
mereka error dalam kesalehan. Dimana mereka bermimpi hanya untuk
mendapatkn kebahagiaan sorgawi saja. Hal yang pertama, mereka terlalu
duniawi, dan hal yang kedua, merek terlalu sorgawi. Disini ada paralel anara
Lukas dan Kisah Para Rasul . di permulaan Lukas, para murid murid ini ketika
dipanggil oleh Tuhan Yesus mereka berbalik dari tujuan yang hidup yang salah
kepada tujuan hidup yang benar, dimana mereka dipanggil untuk mengikut
Kristus , tetapi di awal dari kisah rasul ini sebelum Pentakosta mereka harus
berbalik dari kesalahan aktivitas mereka dan harus berbalik dari kesalehan
yang salah. Namun Tuhan Yesus memperbaiki kesalahan ini, yakni dengan
memberikan tanggungjawab di dunia ini dan memampukan secara surgawi
kekuatan untuk melaksanakan tugs tersebut

Kegembiraan karena kemuliaan Kristus dan pengharapan akan kemuliaan ini


bukan berarti bahwa kita tidak aktif atau melupakan tugas dan panggilan kita.

Tuhan Yesus mengatakan dalam Kis 1: 8 Tetapi kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Masa antara kenaikan Kristus dan kedatangan Kristus , kita harus isi dengan
menjadi saksi Tuhan . David Platt mengatakan : pesan dari ALkitab bukan “
Allah mengasihi saya….titik. Tetapai pesan dari Alkitab adalah , Allah mengasihi
saya supaya saya membuat jalan jalannya, keslamatanNya, kemuliaanNya,
kebesaranNya dikenal oleh orang orang lain. Kita dipanggil menjadi saksi saksi
Tuhan melalui pemberitaan Injil dan melalui kasih yang kita nyatakan di
sekeliling kita melalui perbuatan baik kita
Jadi, ada dua hal yang harus kita waspadai. Pertama, agar kita jangan hidup
‘secara duniawi, sehingga kita hanya memikirkan kerajaan duniawi, yaitu
pemulihan ‘kerajaan-kerajaan’ kita. Terus berpikir dan bertanya tentang
pekerjaan kita, business kita, sehingga kita lupa akan Kerajaan Allah. Kedua,
agar kita jangan hidup terlalu sorgawi dengan terus menerus memandang ke
langit. Terus menerus beribadah, dari satu tempat ibadah ke tempat ibadah
yang lain; rajin dan giat melayani dan gereja, tetapi kita melupakan tugas kita
untuk bersaksi bagi dunia, untuk terlibat di dalam dunia, melakukan segala
sesuatu secara kongkrit, demi pemulihan dunia ini.-

Yohannis Trisfant, MT

Anda mungkin juga menyukai