Anda di halaman 1dari 12

TUGAS REVIEW AGROCLIMATOLOGY

HERI KUSWORO
202141047

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2023
RADIASI MATAHARI

Matahari

Matahari merupakan sebuah benda panas yang tersusun oleh berbagai gas yang bertekanan tinggi
yang sekaligus merupakan sumber energi yang besar bagi bumi dan planet lainnya.

Matahari memancarkan energinya dalam bentuk :

1. Gelombang-gelombang elektromagnetik panas


2. Radio Cahaya
3. Sinar ultra violet
4. Sinar x
5. Sinar infra merah dan sebagainya

Spektrum elektomagnetik radiasi matahari adalah sinar matahari yang terdiri dari berkas-
berkas sinar dengan Panjang gelombang yang beraneka ragam.

Pancaran Radiasi Matahari

Pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di matahari. Energi
radiasi matahri berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik (gelombang yang dapat merambat
walau tidak ada medium) Radiasi matahari yang melewati atmosfer sebelum sampai permukaan
bumi akan mengalami .Salah satu fungsi atmosfer adalah melindungi bumi dari radiasi Cahaya
matahari yang berlebihan dan dapat merugikan.
Hal ini terjadi karena atmosfer mengandung bahan-bahan antara lain :
1. ozon (O3) dan oksigen (O2) dapat menyerap spektrum ultra violet
2. CO2 dan uap air dapat menyerap spektrum imfra merah
3. partikel-partikel padat memantulkan radiasi matahari
Spektrum elektro magnetik radiasi matahari

kurang lebih 99% radiasi matahari terdiri dari :

1.kurang lebih 45% Cahaya (visible light/kasat mata) yaitu mempunyai panjang gelombang 400-
750mµ

2. kurang lebih 46% imfra merah yaitu mempunyai Panjang gelombang > 750 mµ
3. kurang lebih 9% ultra violet yaitu mempunyai Panjang gelombang< 400 mµ

Factor-faktor yang mempengaruhi radiasi matahari ke permukaan bumi :

1. Jarak bumi dengan matahari, semakin pendek jarak matahari maka akan semakin besar
pula pengaruh radiasi matahari yang di terima
2. Sudut jatuh radiasi matahari, makin besar sudut datang sinar matahari makin besar pula
intensitas radiasi matahari yang di terima bumi
3. Lamanya radiasi matahari, semakin lama penyinaran matahari akan semakin besar juga
radiasi matahari yang di terima

Pengaruh radiasi matahari terhadap tanaman :

✓ Fotosintesis
Proses rekasi penggabungan berbagai zat untuk mengahsilkan makanan oleh tumbuhan
dengan melibatkan Cahaya matahari
✓ Etiolasi
Pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan
lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi
karena ketiadaan Cahaya matahari
✓ Pewarnaan daun dan buah
Cahaya penting untuk perkembangan klorofil dan zat warna tumbuhan, hal ini di buktikan
sebelum biji yang sedang berkecambah muncul ke permukaan tanah untuk memperoleh
sinar, bagian tanaman yang sedang berkembang berwarna pucat
✓ Penyerapan unsur hara
Berhubungan dengan hormon pertumbuhan, serta pengaruh suhu tanah dan keberadaan air

Suhu
derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan usuran skala tertentu dengan
menggunakan alat yang disebut thermometer.
Panas adalah energi total dari pergerakan molekuler suatu benda, makin cepat/besar
pergerakan dari benda tersebut maka makin panas benda itu.
Perpindahan panas
Panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan melalui berbagai cara yaitu
dengan jalan :
✓ Konduksi, yaitu perambatan panas apabila terjadi aktivitas di dalam molekul suatu benda.
Dapat berjalan dengan baik pada benda-benda yang padat. Pada kondisi ini mediumnya
diam dan energi bergerak.
✓ Konveksi, yaitu proses perambatan ini di sebabkan karena adanya benda-benda yang
terpanasi atau di panasi. Merupakan proses terpenting dari segala proses yang terjadi di
atmosfer. Pada kondisi ini pergiliran energi berjalan Bersama-sama medium.
✓ Radiasi, perambatan dalam bentuk gelembang elektromagnetik. Pada kondisi ini terjadi
tanpa adanya medium , yaitu secara pancaran.

Perbedaan penyebaran suhu di permukaan bumi di sebabkan :

1. Jumlah radiasi matahari di terima oleh permukaan bumi satuan / waktu


2. Adanya daratan, perairan dan lautan
3. Adanya perbedaan ketinggian tempat ( altitude )
4. Adanya perbedaan kemiringan
5. Adanya panas laten ( energi matahari yang di simpan di atmosfer )
6. Adanya Gerakan angin

Pengaruh suhu terhadap tanah

Suhu sangat mempengaruhi tanah, salah satunya mempercepat kehilangan kelembapan


tanah terutama pada musim kemarau. Mempertahankan suhu tanah sangat penting sehingga akar
tanaman dapat menyerapa unsur hara lebih baik.

Factor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah :

1. Factor luar yaitu radiasi matahari, awan, hujan, suhu udara, angin dan kelembapan.
2. Factor dalam yaitu tekstur tanah, kadar air, bahan organic, warna tanah, struktur tanah dan
kepadatan tanah.
3. Factor topografi yaitu arah kemiringan, lereng permukaan air tanah dan vegetasi.

Suhu tanaman
Suhu tanaman sangat tergantung dengan perubahan suhu lingkungan, dapat menerima
panas dari lingkungan dan sebaliknya melepaskan ( kehilangan ) panas ke lingkungan Suhu
kardinal, merupakan suhu yang di butuhkan dalam sebuah pertumbuhan serta perkembangan
tanaman di kenal sebagai suhu cardinal.

Dampak negative suhu ekstrim pada tumbuhan :

1. Berkurangnya ekspansi luas daun dan buah


2. Bertambahnya cabang-cabang sekunder & tersier
3. Translokasi dan respirasi berkurang
4. Distribusi dan hasi fotosintesis terganggu
5. Peningkatan pembangunan dan pembuahan terutama pada suhu malam hari yang rendah
6. Chilling, yaitu kerusakan suhu rendah di atas titik beku
7. Freeking injuri, yaitu erusakan tanaman pada suhu di bawah titik beku

PRESIPITASI DAN KLASIFIKASI INTENSITAS CURAH HUJAN

PRESIPITASI

Adalah jatuhnya tetesan air atau kristal es yang jatuh sampai permukaan bumi. Jatuhnya
kepermukaan bumi di awali dengan proses kondensasi. Ukuran butiranya antara 0,5-4 mm,
seandainya ukuranya< 0,5 mm kemungkinan akan terombang ambing terbawa oleh Gerakan angin,
bahkan kemungkinan akan menguap.

Macam-macam dan proses terjadinya presipitasi

• Presipitasi konveksi, jika terjadi udara di permukaan bumi mengalami pemanasan, menjadi
ringan dan naik keatas secara vertical, sampai batas tertentu terjadilah proses kondensasi
terbentuklah awan cumulus, dan terus naik sampai pada akhirnya terbentuk awan
cumulusnimbus. Sering di jumpai pada daerah beriklim tropis daerah lintang pertengahan.
Sifat hujan konveksi adalah (1) lebat, hanya mencakup wilayah terbatas, (2) maksimum
terjadi setelah tengah hari sebelum senja, (3) kurang efektif untuk pertumbuhan tanaman,
karena sangat deras, (4) banyak yang menjadi run off.
• Presipitasi orografis, karena adanya dipaksa naik, Gerakan udara secara horizontal, akibat
terhalang adanya keadaan topografi benteng alam seperti gunung atau perbukitan. Pada
ketinggian tertentu akan terjadi kondensasi terbentuk awan, dan akhirnya akan terbentuk
hujan. Biasanya hujan terjadi pada lereng yang menghadap pada datangnya aliran udara
yang mengandung bitiran air. Sedangkan lereng yang membelakanginya tidak mendapat
hujan hanya mendapatkan aliran udara kering. Daerah ini di sebut rain shadow (daerah
bayangan hujan) presipitasi orografis, banyak terjadi pada dataran tinggi/pegunungan.
Contoh perbedaan yang jelas antara dataran timur dengan barat di sumatera. Sifat hujan
orografis : (1) hujanya lebat, (2) di dataran tinggi
• Presipitasi frontal, terjadi adanya pertemuan massa udara panas dan dingin. Biasanya awan
comulusnimbus yang terbentuk meliputi wilayah sangat luas, banyak terjadi di lintang
pertengahan, sedangkan daerah tropis tidak pernah terjadi. Hal ini masa udara di daerah
tropis tidak mempunyai perbedaan suhu yang mencolok. Sifat hujan : (1) hujan tidak begitu
deras (2) penyebaranya meliputi wilayah yang luas
• Presipitasi konvergensi, terjadi kenaikan udara secara vertical akibat dari pemampatan
udara. Naiknya udara yang membawa uap air mengalami prose kondensasi, akhirnya
terjadi hujan. Sifat hujan konvergensi : (1) tidak begitu deras (2) meliputi daerah yang
sempit

Jenis presipitasi

➢ Hujan air, yang jatuh di permukaan bumi berupa butiran air, ukuran diameter butiranya
sampai 4 mm
➢ Hujan salju adanya sublimasi di bawah titik beku. Terjadi proses kondensasi sampai lapisan
terbawah/permukaan bumi suhunya di bawah titik beku. Hujanya berupa kristal es yang
sangat halus
➢ Hujan es, berupa butiran es yang kecil, akibat adanya butiran air yang diangkat ke atas
akibat konveksi sampai ketinggian yang mempunyai suhu di bawah titik beku, sehingga
terjadi proses sublimasi

Presipitasi berdasarkan ukuran

• Gerimis, butiran hujan dengan diameter 0,1-0,5 mm


• Hujan, jika butiranya dengan diameter > 0,5 mm. umumnya air hujan butiranya berkisar 1-
4 mm
Klasifikasi intensitas curah hujan menurut kohnke dan Bertrand (1959) :
Intensitas hujan (mm/jam) klasifikasi
6,25 gerimis
6,25 – 12,50 Sedang
12,50 – 50,00 Lebat
50,00 Sangat lebat

Klasifikasi curah hujan yang lain

Intensitas hujan (mm/jam) Klasifikasi


0–5 Sangat kecil
6 – 10 Kecil
11 – 25 Sedang
26 – 50 Agak besar
51 – 75 Besar
75 Sangat lebat
Distribusi

• Distribusi hujan baik harian, bulanan dan musiman sangat berpengaruh terhadap pertanian
• Distribusi yang tidak merata di suatu daerah tidak menguntungkan untuk kegiatan
pertanian
• Distribusi yang merata sangat di kehendaki untuk bidang pertanian, lebih-lebih untuk
daerah yang cukup basah

Menentukan bulan basah -bulan kering di daerah tropis

• Bulan basah (BB) : jika curah hujanya pada suatu bulan mencapai > 100 mm
• Bulan lembap (BL) : jika curah hujanya pada suatu bulan mencapai antara 60 – 100 mm
• Bulan kering (BK) : jika curah hujanya pada suatu bulan <60 mm

Meramal datang dan berakhirnya musim penghujan


• Musim penghujan mulai tiba apabila dalam 2 dekade (1 bulan di bagi 3 dekade yaitu
tanggal 1-10, 11-20, dan 21-30) curah hujanya dalam decade pertama mencapai 50 mm
atau lebih dan di susul decade ke 2 c.h besarnya juga 50 mm atau lebih
• Musim penghujan mulai berakhir jika dalam 2 dekade curah hujanya berturut turut kurang
dari 50 mm

KLASIFIKASI IKLIM
Pembagian iklim ini berdasarkan posisi suatu wilayah terhadap matahari:
1. Iklim Tropis: Terletak di 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS.

2. Iklim Subtropis: Terletak di 23,5 derajat LU-40 derajat LU dan 23 derajat LS-40 derajat LS.

3. Iklim Sedang: Terletak di 40 derajat LU-66,5 derajat LU dan 40 derajat LS-66,5 derajat LS.

4. Iklim Dingin/Kutub: Terletak di 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90 derajat
LS.
Berdasar klasifikasi Iklim Global Wilayah Indonesia sebagian besar masuk zona iklim
tropika basah, sisanya masuk zona iklim pegunungan atau tropika monsoon. Sedangkan
pembagian zona agroklimat berdasarkan bakosurtanal adalah Perhumid (selalu basah), Udik
(selalu lembab), Ustik (kering musiman) dan Aridik (selalu kering). Pembagian zona didasarkan
pd jumlah bulan basah (dengan total curah hujan > 200 mm), lembab (total curah hujannya berkisar
antara 100-200 m) dan kering (total curah hujannya < 100 mm per bulannya).

1. Zona iklim Berdasarkan Klasifikasi Schmidt-Ferguson


Zona Bulan Kering Nilai Q Kondisi Iklim
A <1,5 <0,14 Sangat Basah
B 1,5 – 3,0 0,14 – 0,33 Basah
C 3,0 – 4,5 0,33 – 0,60 Agak Basah
D 4,5 – 6,0 0,60 – 1,00 Sedang
E 6,0 - 7,5 1,00 – 1,67 Agak Kering
F 7,5 – 9,0 1,67 - 3,00 Kering
G 9,0 – 10,5 3,00 – 7,00 Sangat Kering
H >10,5 >7,00 Luar Biasa Kering
2. KLASIFIKASI IKLIM LR OLDEMAN (1974)
• Bulan Basah jika curah hujan kumulatif > 200 mm
• Bulan Kering jika curah hujan kumulatif < 100 mm
• Membagi menjadi 5 zona utama → dibagi lagi menjadi 18 sub zona berdasarkan jumlah bulan
kering yg berlangsung berturut-turut:
Zona Jumlah Bulan Basah berturut-turut
A >9
B 7–9
C 5–6
D 3–4
E <3
3. KLASIFIKASI IKLIM IRRI (International Rice Research Institute)
• Pembuatan klasifikasi iklim dikaitkan dgenganbidang pertanian diutamakan tanaman padi.
• Membagi menjadi 4 Zona Utama:
Zona Sub Zona Bulan Basah Kriteria tambahan
I - >9 -
II 1 5–9 Tdk ada Bulan Kering
2 5–9 Tdk ada Bulan Kering dan dengan pola hujan bimodal
3 5–9 Dengan 2 Bulan Kering/lebih
4 5–9 batas musim hujan tegas dengan curah hujan > 100 mm/bulan
III 1 2–5 Tdk ada Bulan Kering
2 2–5 Dengan 2 Bulan Kering/lebih
IV - <2 -

Klasifikai tanaman berdasarkan pada letak ketinggian


• Sayuran yg berada di level 0-600 m dpl (dataran rendah). Contohnya kangkung, bayam,
terung, kacang panjang, dan kecipir.
• Sayuran dataran tinggi dapat hidup pd ketinggian > 600 mdpl. Contohnya seperti wortel,
buncis, kapri, kentang, kubis atau kol, dan selada.
• Bbrp macam sayuran yg bisa tumbuh di dataran rendah dan tinggi. Misalnya, bayam, tomat,
kol, kangkung, cabai, bawang bakung, pare, selada, sawi, terung, dan kol.
Pranata mangsa
Pranoto Mongso (Jawa) atau Pranata Mangsa (Sunda) atau kerta mangsa (Bali) adalah
semacam penanggalan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan khususnya aktivitas bercocok
tanam dan penangkapan ikan. Dibuat berdasarkan kejadian-kejadian alam yaitu seperti musim
penghujan, kemarau, musim berbunga, dan letak bintang di jagat raya, serta pengaruh bulan
purnama terhadappasang surutnya air laut.
Kaitannya dengan para nelayan, mereka melaut sambil membaca alam dengan melihat
letak bintang yang dianggap patokan yang selalu menemani saat melaut. Sudah tentu mereka
mengetahui pada bulan-bulan berapa mereka saat yang baik melaut dan akan mendapatkan ikan
banyak. Sebaliknya mereka mengetahui saat-saat tidak melaut, berbahaya dan tidak akan
menghasilkan apa-apa. Pada saat-saat itulah mereka gunakan waktu untuk memperbaiki jaring-
jaring yang rusak, memperbaiki rumah dan pekerjaan selain melaut, sehingga mereka dapat
mengurangi risiko dan mencegah biaya produksi tinggi.

PEMANASAN GLOBAL
• Indikasi naiknya suhu muka bumi secara global (meluas dalam radius ribuan kilometer)
terhadap normal atau rata-rata catatan pada kurun waktu standard (ukuran Badan
Meteorologi Dunia/WMO: minimal 30 tahun).
• Perubahan iklim global adalah unsur-unsur iklim(suhu, tekanan, kelembapan, hujan, angin,
dan lainnya) secara global terhadap normalnya.
• Iklim adalah rata-rata kondisi fisis udara (cuaca) pada kurun waktu tertentu (harian,
mingguan, bulanan dan tahunan yang diperlihatkan dari ukuran catatan unsur-unsurnya).
Gas Rumah Kaca:
 karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O).
 sifatnya yang seperti kaca,
 meneruskan radiasi gelombang-pendek yang tidak bersifat panas,
 tetapi menahan radiasi gelombang-panjang yang bersifat panas
 Energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, dan
akan terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer)
 atmosfer bumi makin memanas (dengan laju yang setara dengan laju perubahan konsentrasi
GRK)
 CO2, CH4, dan N2O keberadaannya di atmosfer relatif lama berturut-turut adalah 100, 15,
dan 115 tahun.
Faktor penyebab pemanasan global-perubahan iklim:
 Bertambahnya jumlah populasi penduduk bumi
 Alih fungsi lahan perubahan tataguna lahan
 Berkurangnya tutupan vegetasi
 Aktivitas manusia diberbagai sektor
 Pencemaran lingkungan
Perubahan iklim:
 Akibat dari Efek Rumah Kaca → meningkatnya suhu
 Perubahan iklim normal → iklim ekstrim
 Sering terjadi La Nina (periode basah musim penghujan yang panjang) dan El Nino
(periode kering musim kemarau yang panjang)
 Intensitas Curah Hujan yang tinggi.
Dampak pemanasan global-perubahan iklim pada sektor pertanian:
• Kekeringan-banjir → gagal panen
• Pola musim tidak menentu → kesulitan menentukan pola tanam
• Berpengaruh pada produksi tanaman
• Meningkatnya ancaman terhadap ketersediaan pangan
• Meningkatnya intensitas serangan hama penyakit

Anda mungkin juga menyukai