TINJAUAN TEORI
peradilan.
terdaftar (RN) atau lanjutan yang telah menerima pendidikan dan pelatihan
6
7
keadilan sosial
evaluasi psikiatri.
dari konteks dokumen tersebut bukan dari TKP atau fisik pasien.
H. Pengacara perawat
dokumentasi fotografi
9
manajemen resiko
forensik yaitu :
utama
korban
3. Barang yang eluar dari tubuh korban seperti kotoran, air liur,
seksual. Tugas dari SANE meliputi menilai cidera yang dialami korban,
menjaga bukti forensik, dan membantu psikologi dari korban. SANE harus
Perawat kemudian mengkaji jenis luka dan penyebab dari luka tersebut,
Sebagai hasil dari pemeriksaan serta bukti fisik yang dikumpulkan dan
terhadap seorang manusia baik hidup atau mati ataupun bagian dari tubuh
Menurut Budiyanto dkk., dasar hukum VeR adalah pasal 133 Kitab
menyebutkan.
manusia.
B. Kekerasan Non Fisik; yaitu jenis kekerasan yang tidak kasat mata,
artinya tidak bisa langsung diketahui perilakunya apabila tidak jeli
memperhatikan, karena tidak terjadi sentuhan fisik. Kekerasan ini
dibagi menjadi 2 yaitu;
Kekerasan Verbal: Kekerasan yang dilakukan lewat kata-kata
seperti memaki, menghina, menuduh, menyebar gosip,
mempermalukan didepan umum dengan lisan dan lain-lain
Kekerasan psikologis: Kekerasan yang dilakukan lewat bahasa
tubuh, seperti memandang sinis, mempermalukan, mengucilkan,
mencibir, memandang yang merendahkan dst.
2. Faktor Terjadinya Kekerasan
Menurut Setyawati (2010) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi seseorang melakukan kekerasan yaitu:
Pola asuh dan lingkungan keluarga yang kurang menyenangkan
Peer Group yaitu berteman dengan teman yang sering terlibat
kekerasan dapat meningkatkan resiko terlibat kekerasan
Media massa, TV/Film maupun sosial media juga memberikan
kontribusi terhadap munculnya perilaku agresif terhadap orang
lain. Tayangan kekerasan yang serig muncul maupun adegan
sensual dalam film juga memicu tindakan kekerasan
3. Dampak Kekerasan
Menurut Setyawati (2010) Kekerasan menimbulkan dampak baik
fisik maupun psikis. Dampak fisik dapat berupa memar, patah tulang
dsb. Sedangakan psikis dapat berupa sakit hati, harga diri yang terluka,
terhina, depresi dsb.
Kekerasan Psikis
Kekerasan psikis adalah situasi perasaan tidak aman dan
nyaman yang dialami anak. Kekerasan psikis dapat berupa
menurunkan harga diri serta martabat korban; kekerasan psikis
meliputi penghardikan, penghinaan, penyampaian kata-kata kasar
dan kotor, perundungan (bully). Pelaku biasanya melakukan
tindakan mental abuse, menyalahkan, melabeli, atau juga
mengkambinghitamkan. Anak yang mendapatkan perlakuan ini
umumnya menunjukkan gejala perilaku maladaptif, seperti
menarik diri, pemalu, menangis jika didekati, takut ke luar rumah
dan takut bertemu dengan orang lain.
Kekerasan seksual
Kekerasan seksual merupakan segala jenis aktivitas seksual
dengan anak. Kekerasan seksual yang dibagi menjadi: (1)
kekerasan seksual nonkontak seperti melihat kekerasan/kegiatan
seksual, dipaksa terlibat dalam kegiatan seksual dan mengirimkan
gambar foto/video/teks kegiatan seksual, dan (2) seksual kontak
seperti sentuhan, diajak berhubungan seks, dipaksa berhubungan
seks, dan berhubungan seks di bawah tekanan. Anak yang
mengalami kekerasan seksual mengalami dampak psikologis
maupun fisik yang serius pada anak.
Kekerasan Sosial
Mencakup Penelantaran Anak dan Eksploitasi Anak.
Penelantaran anak adalah sikap dan perlakuan orang tua yang tidak
memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh
kembang anak. Orang tua atau orang yang bertanggung jawab atas
anak tidak mempedulikan kebutuhan anak. Kelalaian di bidang
20