Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai Visi dan Misi Rumah Sakit
dengan menjalankan tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang baik melalui
pelaksanaan prinsip utama manajemen, yaitu planning, organizing, actuating, dan
controling.Dengan menjalankan keempat prinsip tersebut secara baik dan benar sehingga akan
menghasilkan pengelolaan sistem manajemen suatu rumah sakit yang baik pula.
Salah satu fungsi keberadaan SPI adalah untuk melakukan AUDIT TERHADAP
PELAKSANAAN MANAJEMEN DALAM SEBUAH ORGANISASI. Audit internal
Satuan Pengawas Intern (SPI)
adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independent dan objektif, yang dirancang
untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional organisasi. Audit
internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang
sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko,
pengendalian, dan proses governance, Hiro Tugiman dalam buku “Standar Profesi Audit
Internal” (2004;9).
Dalam penyelenggaraan rumah sakit, keberadaan SPI diharapkan dapat menjadi mitra kerja
yang baik bagi manajemen dalam menilai setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Rumah
Sakit dan juga dituntut untuk profesionalisme dalam menajalankan fungsinya. Sikap
profesionalisme yang ditunjukkan berarti memiliki tanggungjawab dan berprilaku yang lebih
dari sekedar memenuhi undang-undang dan peraturan masyarakat, Arents at all (2005;78).
Sebagai seorang profesional auditor internal mengakui tanggungjawab terhadap klien dan
terhadap rekan se-profesi.
Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat juga perlu diadakan audit
operasional, karena manajemen rumah sakit harus dapat menciptakan serta mendorong
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, baik itu dari segi pelayanan, kinerja pegawai,
persediaan obat-obatan dan alat-alat medis yang memadai serta kegiatan operasional lainnya.
Berdasarkan hal tersebut manajemen rumah sakit perlu mendorong efektivitas pelayanan
kesehatan masyarakatnya, untuk meningkatkan kinerja pelayanan di rumah sakit perlu adanya
audit operasional manajemen rumah sakit dalam pengelolaan pelayanan kesehatan.
Satuan Pengawas Intern (SPI) dengan paradiqma baru yaitu sebagai konsultan dalam
pelaksanaan operasional dan fungsi manajemen di rumah sakit serta unit kerja yang membantu
top manajer dalam mengawasi dan mengevaluasi pengendalian sistem manajemen dan
Satuan Pengawas Intern (SPI)
pelayanan rumah sakit sehingga mengarahkan jalannya manajemen dan operasional rumah
sakit ke jalur yang benar.
Satuan Pengawas Intern (SPI) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibentuk
kepengurusan organisasi untuk kelancaran dalam melaksanakan kegiatannya. Dasar
pembentukan susunan organisasi tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur nomor 26 tahun
2011 pasal 42 tentang Pola Tata Kelola RSUD “ X “ Kabupaten “ Y “, yaitu terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Wakil Ketua merangkap anggota
3. Sekretaris merangkap anggota
4. Anggota 4 (empat) orang, terdiri dari :
- Unsur Administrasi
- Unsur Medis
- Unsur Keperawatan
- Unsur Penunjang
Perkembangan pengelolaan rumah sakit, baik dari aspek manajemen maupun operasional
sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu rumah sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali
sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. Usaha pemerintah untuk dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dengan biaya yang terjangkau yaitu membentuk rumah
sakit BLU. Untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dengan harga terjangkau,
rumah sakit BLU membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik. Pengelolaan Keuangan
BLU telah diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.Rumah Sakit Badan Layanan Umum (BLU) merupakan
lembaga yang diberikan kewenangan untuk mengelola keuangannya sendiri. Sehingga,
laporan keuangan BLU sangat penting untuk disusun dengan baik.
IV. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memastikan kehandalan sistem pengendalian internal RUMAH SAKIT UMUM
“ X “ melalui fungsi penilaian dan pengawasannya.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meyakinkan pengelolaan system manajemen sesuai dengan aturan dan
perundangan yang berlaku
b. Untuk meyakinkan sistem pengelolaan dan pelaporan keuangan RUMAH SAKIT
UMUM “ X “ sesuai dengan Sistem Akuntantsi Keuangan (SAK) dan Sistem
Akuntansi Pemerintah (SAP)
c. Untuk meyakinkan proses pelayanan medis sesuai dengan Standar Pelayanan
Medis (SPM) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
d. Untuk meyakinkan proses pelayanan keperawatan sesuai dengan Standar Asuhan
Keperawatan (SAK), Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Standar Operasional
Prosedur (SOP).
B. Program Kerja Bidang Keuangan, Administrasi dan Penunjang, dengan kegiatan sbb:
1. Melakukan reviu atas Laporan Keuangan Tahunan tahun .........
2. Melakukan reviu atas Laporan Keuangan Triwulan I tahun .........
3. Melakukan reviu atas Laporan Keuangan Triwulan II tahun .........
4. Melakukan reviu atas Laporan Keuangan Triwulan III tahun ..........
5. Melakukan reviu atas Laporan Keuangan Semester I tahun ................
6. Melakukan audit terhadap pendapatan rumah sakit
7. Melakukan evaluasi terhadap Kegiatan Kerja Sama Operasional (KSO) RUMAH
SAKIT UMUM “ X “.
8. Melakukan reviu dan audit Administrasi Umum dan Kepegawaian
9. Melakukan evaluasi terhadap Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) tahun ................
10. Melakukan reviu terhadap rencana kerja tahun (RKT) tahun ................
11. Melakukan evaluasi terhadap efisiensi penggunaan Obat dan BHP tahun ............
12. Melakukan audit terhadap Apotek RUMAH SAKIT UMUM “ X “
13. Melakukan evaluasi terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana RUMAH SAKIT
UMUM “ X “
14. Evaluasi terhadap kebutuhan SDM rumah sakit
C. Program Kerja Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, dengan kegiatan sbb:
1. Reviu dan audit terhadap penerapan dan pelaksanaan SPM pada rawat jalan
2. Reviu dan audit terhadap penerapan dan pelaksanaan SOP pada rawat jalan
Satuan Pengawas Intern (SPI)
3. Reviu dan audit terhadap penerapan dan pelaksanaan SPM pada rawat inap
4. Reviu dan audit terhadap penerapan dan pelaksanaan SOP pada rawat inap
5. Reviu dan audit terhadap penerapan Standar Pelayanan Medis (SPM)
6. Reviu dan audit terhadap penerapan Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
11.Scanning
Scanning berarti melakukan penelaahan secara umum dan cepat untuk menemukan
hal-hal yang memerlukan audit lebih lanjut.
Satuan Pengawas Intern (SPI)
VII. Sasaran
Sasaran Satuan Pengawas Intern (SPI) rumah sakit yaitu :
1. Pelayanan Administrasi dan Keuangan
2. Administrasi Pelayanan Medis
3. Admnistrasi Pelayanan Keperawatan
4. Administrasi Pelayanan Penunjang.
VIII. Skedul
Skedul pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawas Intern (SPI) RUMAH SAKIT UMUM “
X “ terlampir.
IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan Kegiatan.
A. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan.
Evaluasi pelaksanaan program kegiatan Satuan Pengawas Intern (SPI)akan dilakukan
setiap 3(tiga) bulan sekali, dan langsungdievaluasi oleh kepala Satuan Pengawas Intern
(SPI). Setiap dilakukan proses evaluasi terhadap pencapaian kinerja, maka akan
dibahas dan diadakan diskusi bersama antara fungsional umum di SPI untuk
mengetahui proses pelaksanaan dan hasil yang dicapai dalam periode tersebut. Apabila
terdapat kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program yang tidak sesuai dengan
rencana maka akan dicari solusi untuk pemecahannya agar tidak mengakibatkan terjadi
gangguan terhadap program-program yang lain. Tabel format untuk evaluasi
pencapaian kinerja setiap triwulan sebagai berikut :
Tabel
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Per-Triwulan
Triwulan : ................ Tahun : .................
No Uraian Target Realisasi Kendala/Hambatan Solusi Ket
Satuan Pengawas Intern (SPI)
Tugas/Kegiatan Pencapaian
1
2
B. Pelaporan Kegiatan
Evaluasi laporan kegiatan akan dibuat dalam bentuk tabel yang memuat uraian
kegiatan, target, capaian, kendala / permasalahan yang dihadapi, serta keterangan.
Dengan format yang sedemikian maka akan dapat melihat hasil capaian (kinerja)
selama 3 (tiga) bulan berjalan program yang ada. Laporan tersebut akan dibuat secara
tertulis dan disampaikan kepada Kepala SPI. Kemudian Kepala SPI beserta bagian
kesekretariatan SPI akan membuat rekapitulasi terhadap semua laporan evaluasi
kegiatan untuk disampaikan kepada Direktur sebagai atasan langsung.
B. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi sistem pelaporan yang disusun tim SPI terhadap kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan skedul adalah hasil reviu dan audit terhadap suatu bidang pelayanan
Satuan Pengawas Intern (SPI)
disusun dalam bentuk laporan tertulis yang akan disampaikan langsung kepada
Direktur pada akhir tahun berjalan. Isi laporan dimaksud mencakup temuan,
kesimpulan, dan rekomendasi dari hasil reviu / audit yang telah dilaksanakan oleh tim
SPI menjadi masukan dalam pengambilan suatu kebijakan dan keputusan.
dr.WWWWWWWW.MARS ..................................................
NIP. NIP.