RESUME
Oleh:
Hejirah Fe – Luwna
2209497
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Perumusan Masalah
1.5 Tujuan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sistem Koordinat
2.2 Proyeksi Peta
2.3 Aturan Kuadran
BAB III METODOLOGI
3.1 Lokasi
3.2 Waktu
3.3 Metode
3.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Data
3.5 Data Primer dan Data Sekunder
3.6 Instrumen
3.7 Teknik Analisis
3.8 Kerangka Berpikir
3.9 Diagram Alir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sistem Koordinat
4.2.2 Proyeksi Peta
4.2.3 Aturan Kuadran
ii
4.2.4 Contoh Penerapan pada Bidang Sipil
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
5.2 Implikasi
5.3 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
DASOLEN DASEIN
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.1. SISTEM KOORDINAT
1.1. PROYEKSI PETA
1.2. ATURAN KUADRAN
7
BAB III
METODOLOGI
3.1 Lokasi
Penyusunan resume dilakukan di Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) yang beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung,
Jawa barat, Indonesia.
Gambar 3 Lokasi
3.2 Waktu
Kegiatan penyusunan resume dilakukan dalam jangka waktu
satu minggu dimulai dari . Pelaksanaan
penyusunan resume dilakukan secara bertahap sesuai dengan
alokasi waktu yang telah direncanakan. Tabel 1 berikut
menjelaskan mengenai pelaksanaan pembuatan resume.
. . . . . . .
Pengumpulan data
Penyusunan resume
8
Responsi
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan resume
adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif
dimana resume memaparkan deskripsi secara sistematis
mengenai data, sifat-sifat, dan hubungan fenomena-
fenomena yang telah dikumpulkan.
3.6 Instrumen
Dalam resume ini, instrumen yang digunakan adalah
lembar formulir observasi yang berisi pembahasan materi.
9
10
3.8 Kerangka Berfikir
11
3.9 Diagram Alir
Literatur review
Selesai
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1. Hasil
1.2. Pembahasan
1.2.1. Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah kerangka kerja
matematis yang digunakan untuk menentukan posisi
titik atau objek dalam ruang (Chen, et al, 2021) Tipe
yang paling umum adalah sistem koordinat dua
dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Dalam sistem 2D,
posisi ditentukan oleh koordinat (x, y) pada bidang,
sedangkan dalam sistem 3D, tiga koordinat (x, y, z)
digunakan untuk menggambarkan posisi dalam ruang
tiga dimensi.
Sistem koordinat dimulai dengan konsep
koordinat geografis pada zaman kuno, yang
berkembang menjadi sistem koordinat Kartesian oleh
René Descartes pada abad ke-17. Sistem koordinat ini,
menggunakan sumbu x, y, dan z, menjadi dasar bagi
geometri analitik. Seiring berjalannya waktu, berbagai
jenis sistem koordinat dikembangkan untuk keperluan
khusus dalam berbagai bidang, seperti koordinat kutub
untuk bidang, dan koordinat bola dan silinder untuk
ruang tiga dimensi.
Sistem koordinat adalah konsep yang
memungkinkan penentuan posisi objek dalam ruang
13
dengan menspesifikasi tiga parameter utama (Eren, et
al, 2023):
1. Lokasi Titik Origin: Lokasi titik origin dalam
sistem koordinat menentukan pusat atau
referensi dari mana semua posisi diukur. Ini
dapat berpusat pada bumi (geosentrik), referensi
lokal di permukaan bumi (toposentrik), atau
matahari (heliosentrik), masing-masing dengan
sumbu-sumbu koordinat yang sesuai.
langit.
Gambar x Conventional Terestrial System dan
Conventional Inertial System
3. Besaran yang Digunakan dalam Mendefinisikan
Posisi: Besaran yang digunakan dalam
14
mendefinisikan posisi adalah metode untuk
mengukur lokasi objek. Sistem kartesian (X, Y, Z)
menggunakan titik pusat bumi sebagai referensi,
15
England, sedangkan latitude 0 (nol) adalah garis
khatulistiwa.
2. Sistem Koordinat Proyeksi
Sistem koordinat terproyeksi (projected coordinate
systems) tidak menggunakan bentuk tiga dimensi
shpereoid, melainkan menggunakan dua dimensi
bidang datar. Lokasi ditentukan oleh koordinat x
dan y dalam suatu grid. Setiap lokasi memiliki nilai
x dan y yang menunjukkan posisi relatif titik
tersebut terhadap titik origin. Titik origin untuk
setiap sistem koordinat berbeda-beda sehingga
pengguna harus mengetahui titik origin sebelum
menggunakan suatu sistem koordinat.
16
penggunaan datum, WGS 1984 adalah datum yang
paling popular digunakan yang salah satu alasannya
17
yang semakin maju, termasuk proyeksi UTM dan
Lambert Conformal Conic. Era modern ini ditandai
dengan transisi ke peta digital dan teknologi GIS, yang
memungkinkan manipulasi data geografis dengan
cepat.
18
Gambar x proyeksi azimuthal
Proyeksi kerucut (conic), menggunakan bidang
kerucut sebagai bidang proyeksi
19
Gambar
Menurut ciri-ciri asli yang tetap dipertahankan
Proyeksi ekuidistan, jarak di peta = jarak di
permukaan bumi
Proyeksi conform, sudut dan arah di peta = sudut
dan arah di permukaan bumi
Proyeksi ekuivalen, luas di peta = luas di
permukaan bumi
- Aturan Kuadran
- Definisi
- Konsep
- Macam-macam kuadran
Trigonometris Geometrik
Kuadran I I II I I I II I
Sb. X + - - + + + - -
Sb. Y + + - - + - - +
Sin a + + - - + + - -
Cos a + - - + + - - +
Tg a + - + - + - + -
20
- Cara perhitungan aturan kuadran
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Implikasi
5.3 Rekomendasi
21
DAFTAR PUSTAKA
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MINIMAL 5
1. JURNAL INTERNATIONAL
2. JURNAL NASIONAL
3. PROSIDING INTERNATIONAL
4. PROSIDING NASIONAL
5. BUKU
TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN ANONIM ATAU
WEBSITE TANPA NAMA PENULIS!!!!
MENULIS DAFTAR PUSTAKA MENGGUNAKAN
FORMAT APA !
SITASI DAN DAFTAR PUSTAKA HARUS
DISESUAIKAN
22
LAMPIRAN
Lampiran 1. H Index dan Q
23