Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PROJEK PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGENAI

SISTEM KOORDINAT

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Dasar

Dosen Pengampu: Nurhidayatulloh, S.Pd., M.T.

Disusun Oleh:

Asna Diahulhaq Fayyadah (2305247)

Irfan Resa Fathurahman (2309401)

Naufal Agma Hidayat (2310731)

Raihan Najib Abdillah (2308746)

Sindi Ayu Setyaningsih (2309488)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MULTIMEDIA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS CIBIRU

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
hidayah dan karunia-Nya sehingga laporan dengan judul “Makalah Mengenai Penjelasan Dan
Penggambaran Sistem Koordinat Cartesius” dapat terselesaikan. Laporan ini disusun sebagai
tugas kelompok mata kuliah Matematika Dasar.

Namun, penulis menyadari laporan ini tidak dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik
dan sempurna tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Khususnya penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Matematika Dasar yakni bapak
Nurhidayatulloh, S.Pd., M.T.

Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini
karena penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih banyak kekurangan. Semoga
laporan observasi ini memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca sekalian.

Bandung, 17 November 2023

Penulis

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................................................1

Daftar Isi..........................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4

1.3 Sistem Koordinat Kartesius Penting Untuk Dibahas.............................................................4

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

2.1 Teori Sistem Koordinat Kartesius..........................................................................................6

2.2 Tujuan Sistem Koordinat Kartesius.......................................................................................9

2.3 Implementasi kegunaaan Sistem Koordinat.........................................................................10

BAB III..........................................................................................................................................21

PENUTUP.....................................................................................................................................21

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................21

Daftar Pustaka................................................................................................................................22

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem koordinat kartesius diperkenalkan oleh Descartes yang mendefinisikan bahwa


koordinat kartesiu sebagai dua garis lurus yang disebut sumbu, sumbu vertikal dengan Y, dan
titik perpotongan antara dua sumbu tersebut dinamakan titik pusat atau titik asal (Levenberg,
2015). Selanjutnya Levenberg (2015) mengatakan bahwa Sistem Koordinat Kartesius
sebagai dasar dalam geometri analitik dan matematika modern. Menurut Raftopoulos
(2003) metode Cartesian Descrates merupakan metode analisis dalam pemecahan masalah.
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dipelajari di sekolah
(Puspaningtyas, 2019).
Pembelajaran matematika sangat penting bagi peserta didik, pembelajaran tersebut
sangat penting bagi peserta didik, berdasarkan pada tujuan pembelajaran matematika di
pendidikan dasar sampai menengah yaitu untuk mempersiapkan peserta didik dapat
selalu berkembang secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien dan efektif dalam
dunia pendidikan. Media bisa meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik
sehingga bisa menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa
dan lingkungannya, serta kemampuan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan
kemampuannya. Ketika belajar matematika, dibutuhkan berbagai kemampuan yang
mendasarinya. Begitu juga ketika belajar tentang materi sistem koordinat kartesius, ada
beberapa kemampuan yang mendasarinya, salah satunya adalah kemampuan representasi
matematis. Menurut Ruseffendi (2006) banyak peserta didik yang setelah belajar
matematika tidak mampu memahami bahkan pada bagian yang paling sederhana sekalipun,
banyak konsep yang dipahami secara keliru sehingga matematika dianggap sebagai ilmu
yang sukar, ruwet dan sulit. Terlebih lagi pada materi koordinat kartesius, karena siswa
dituntut untuk mampu membaca gambar letak titik koordinat dengan tepat.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah media pembelajaran yang dapat memvisualisasikan
objek-objek dari materi koordinat kartesius. Salah satu media visual tersebut adalah aplikasi
HTML Javascript yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan objek kerja dari

3
matematika. Proses pembuatan ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran yang
dapat dipahami siswa dan untuk mengetahui minat belajar siswa dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis HTML Javascript terhadap materi koordinat kartesius.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Koordinat Kartesius?


2. Apa tujuan dari Sistem Koordinat Kartesius?
3. Bagaimana implementasi Sistem Koordinat Kartesius?

1.3 Sistem Koordinat Kartesius Penting Untuk Dibahas

Peran materi sistem koordinat kartesius sangat penting untuk dibahas karena pada materi
ini disediakan standar untuk menentukan lokasi atau posisi suatu titik dalam ruang dua
dimensi atau tiga dimensi. Standar tersebut sangat berguna dalam ilmu matematika, ilmu
fisika, rekayasa, dan berbagai bidang lainnya. Manfaat dari masing-masing bidang keilmuan
antara lain:

A. Bidang Geografi

Sistem Koordinat Kartesius memungkinkan manusia untuk menentukan titik-titik secara


spesifik dalam suatu ruang. Hal ini sangat berguna dalam memetakan posisi objek,
perencanaan konstruksi, dan navigasi.

B. Bidang Matematika
1. Banyak persamaan matematika (khususnya yang terkait dengan geometri dan
analisis) dapat lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan sistem koordinat
kartesius.
2. Dengan memvisualisasikan data matematika ke dalam sistem koordinat kartesius, hal
ini memungkinkan manusia untuk membuat model matematika yang
merepresentasikan berbagai fenomena alam, seperti pergerakan benda, perambatan
gelombang, dan lainnya.

4
C. Bidang Teknologi
1. Dalam pengembangan permainan, desain grafis, atau simulasi komputer, sistem
koordinat kartesius digunakan untuk menentukan posisi objek dalam membuat sebuah
ruang dan membuat animasi yang akurat.
2. Dalam bidang rekayasa, seperti rekayasa sipil atau mekanika, sistem koordinat
membantu dalam perencanaan desain, pengukuran, dan analisis struktur.

Jadi, sistem koordinat Kartesius bukan hanya sebuah konsep matematika, melainkan juga
alat penting yang mendukung berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
menyelesaikan masalah dan menggambarkan hubungan antarobjek dalam ruang.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Sistem Koordinat Kartesius

Sistem koordinat kartesius adalah sistem koordinat yang menetapkan setiap titik
secara unik dalam bidang dengan serangkaian koordinat numerik, yang merupakan
jarak yang bertanda titik dari dua garis berorientasi tegak lurus tetap, diukur dalam
satuan panjang yang sama. Sistem koordinat suatu sistem yang menggunakan satu
atau lebih bilangan atau angka-angka tertentu di setiap bidangnya ditulis dalam
bentuk (x,y) atau koordinat untuk secara unik menentukan posisi suatu titik atau
unsur geometris lain pada manifold seperti ruang Euklides. Pada sistem koordinat dua
dimensi, terdapat dua macam koordinat, koordinat kartesius dan koordinat kutub
(polar).
1. Koordinat Kartesius
Sistem koordinat kartesius adalah koordinat yang mempunyai sepasang sumbu
yang saling berpotongan dan tegak lurus. koordinat kartesius mencakup dua
jenis sumbu, yakni sumbu x dan sumbu y.
Sumbu x adalah sumbu yang mendatar dan sering disebut dengan absis,
sedangkan sumbu yang tegak adalah sumbu y dan disebut ordinat.
Kedua sumbu berpotongan pada sebuah titik yang disebut titik pangkal. Selain
itu, kedua sumbu tersebut dapat membagi bidang datar menjadi 4 bagian atau
daerah yang dinamakan kuadran, yaitu :
 Kuadran I : di atas sumbu x dan di sebelah kanan sumbu y.
 Kuadran II : di atas sumbu x dan di sebelah kiri sumbu y.
 Kuadran III : di bawah sumbu x dan di sebelah kiri sumbu y.
 Kuadran IV : di bawah sumbu x dan di sebelah kanan sumbu y.

2. Koordinat Kutub (Polar)

6
Koordinat kutub atau polar, yaitu penentuan sebuah titik ditentukan oleh
sebuah jarak dan sebuah sudut. Sistem ini biasanya menunjukkan posisi relatif
terhadap titik kutub (pole) O dan sumbu polar (ray) yang diberikan dan
berpangkal pada O.
Untuk lebih mudah memahami koordinat kutub polar, perhatikan gambar
berikut ini:

Koordinat kutub biasanya digunakan untuk masalah-masalah yang rumit


diselesaikan oleh sistem koordinat kartesius, seperti pembuatan turbin angin
sprial archimedes.

Adapun rumus koordinat kartesius adalah (x,y), dengan

x = nilai absis (sumbu X) dan

y = nilai ordinat (sumbu Y).

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh diagram kartesius adalah sebagai


berikut.:

7
Pada diagram di atas, terdapat dua titik koordinat yaitu titik A dan titik B. Untuk
menuliskan titik koordinatnya tentukan dahulu nilai sumbu X dan sumbu Y nya.
Pada diagram di atas, digambaarkan bahwa:

 titik A = (5,10) karena absisnya berada di skala 5 dan ordinatnya berada di


skala 10. Itu artinya, titik A berada di daerah kuadran I; dan
 titik B = (15,-5) karena absisnya berada di skala 15 dan ordinatnya berada di
skala -5. Itu artinya, titik B berada di daerah kuadran IV.
A. Sistem Koordinat 2 Dimensi
Sistem Koordinat Kartesius dalam dua dimensi umumnya didefinisikan dengan
dua garis sumbu yang saling tegak lurus dan terletak pada satu bidang (bidang xy).
Sumbu horizontal diberi label x dan sumbu vertikal diberi label y. Pada sistem
koordinat tiga dimensi ditambahkan sumbu yang lain yang sering diberi label z.
Sumbu-sumbu tersebut ortogonal antar satu dengan yang lain (satu sumbu tegak lurus
dengan sumbu yang lain). Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal, umumnya
diberi label 0. Setiap sumbu juga mempunyai besaran panjang unit, dan setiap
panjang tersebut diberi tanda dan ini membentuk semacam grid. Untuk
mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem koordinat dua dimensi, nilai x
ditulis (absis), lalu diikuti dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, format yang
dipakai selalu (x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik.

8
Pilihan huruf-huruf didasari oleh konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir
(seperti x dan y) digunakan untuk menandakan variabel dengan nilai yang tak
diketahui, sedangkan huruf-huruf yang lebih dekat awal digunakan untuk
menandakan nilai yang diketahui. Sebagai contoh, pada Gambar 3, titik P berada pada
koordinat (3,5). Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi
menjadi empat bagian yang disebut kuadran, yang pada Gambar 3 ditandai dengan
angka I, II, III, dan IV. Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan
mulai dari yang kanan atas (kuadran I), melingkar melawan arah jarum jam (lihat
Gambar 3). Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan y) bernilai positif. Pada kuadran
II, koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif. Pada kuadran III,
kedua koordinat bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan
y negatif (lihat tabel di bawah ini).

Kuadran Nilai x nilai y


I >0 >0
II <0 >0
III <0 <0
IV >0 <0

B. Contoh Rumus Sistem Koordinat Kartesius


Rumus dasar dari sistem koordinat sendiri, yaitu mencari gradien garis, dengan cara:

y = - . a dan b didapat jika persamaannya ax²+bx+c = 0.

Lalu, adapun contoh rumus selain itu adalah :


(x,y), dengan x = nilai absis (sumbu X) dan y = nilai ordinat (sumbu Y)

2.2 Tujuan Sistem Koordinat Kartesius

Tujuan umum dari pembelajaran Sistem Koordinat Kartesius adalah pelajar


diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang sistem koordinat Cartesius,

9
persamaan garis lurus, serta penggunaannya untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Adapun kompetensi umum setelah mempelajari modul ini adalah pelajar
diharapkan mampu menggunakan Sistem Koordinat Kartesius dan menentukan
persamaan garis lurus pada Sistem Koordinat Kartesius, baik secara manual maupun
menggunakan teknologi/software matematika (Geogebra). Adapun kompetensi
khusus yang harus dicapai setelah mempelajari modul ini adalah
Pelajar diharapkan dapat:
1. menentukan letak titik pada bidang koordinat Cartesius;
2. menentukan jarak dua titik pada bidang koordinat Cartesius;
3. menentukan koordinat titik pada suatu ruas garis dengan perbandingan
tertentu;
4. menggunakan software Geogebra untuk mengeksplorasi tentang jarak dua
titik dan koordinat titik pada suatu ruas garis;
5. menentukan persamaan garis lurus yang sejajar dengan sumbu koordinat
dan melalui titik tertentu;
6. menentukan persamaan garis lurus melalui dua titik yang diketahui;
7. menentukan persamaan garis lurus melalui titik asal dan titik tertentu;
8. menentukan gradien suatu garis;
9. menentukan persamaan garis lurus dengan gradien tertentu dan melalui
titik yang diketahui;
10. menentukan koordinat titik potong garis dengan sumbu koordinat
Cartesius;
11. menggunakan software Geogebra untuk mengeksplorasi tentang
persamaan garis;
12. menentukan persamaan normal dan panjang normal suatu garis lurus;
13. membedakan persamaan normal dengan persamaan garis pada umumnya;
14. mengubah persamaan garis lurus ke bentuk persamaan normal;
15. menentukan persamaan garis yang sejajar atau tegak lurus dengan garis
tertentu;
16. menentukan letak suatu garis dan suatu titik;
17. menentukan persamaan berkas garis;

10
18. menentukan jarak suatu titik ke garis tertentu

2.3 Implementasi kegunaaan Sistem Koordinat

Implementasi sistem koordinat dalam kehidupan sehari-hari antara lain:


A. Peta Dalam Ilmu Pelajaran
Kegunaan sistem koordinat dalam bidang datar di antaranya adalah menunjukkan
letak atau posisi dari suatu titik. Berdasarkan hal ini, jika bumi digambarkan dalam
bidang datar (peta), dengan menggunakan konsep sistem koordinat maka suatu
tempat di permukaan bumi ini bisa diketahui secara matematis.
1. Sistem koordinat dapat digunakan atau dijumpai pada peta. Peta dapat
memudahkan kita dalam mencari suatu tempat atau wilayah, gunung, danau,
lapangan terbang dan lain sebagainya.untuk memudahkan pembacaan peta, peta
dilengkapi dengan garis bantu yang mendatar dan tegak atau garis lintang dan
garis bujur. Dasar pembuatan garis tersebut merupakan dasar dari bidang
koordinat.
2. Pada pelajaran ilmu-ilmu sosial, sering menjumpai suatu peta provinsi atau
bahkan peta negara. Letak suatu kota, gunung, danau, lapangan terbang dapat
dianggap sebagai kedudukan. Untuk memudahkan pembacaan peta, dilengkapi
juga garis bantu yang mendatar dan tegak atau garis lintang dan garis bujur. Dasar
pembuatan garis tersebut merupakan asar dari bidang koordinat. Gambar di
bawah ini menunjukkan peta negara Indonesia dengan garis mendatar dan tegak.

11
Sistem koordinat ini sangat penting dalam kehidupan sehari – hari lantaran
memiliki kegunaan penting di dalamnya. Alasan yang menjadikan sistem tersebut
penting yakni karena memiliki banyak kegunaan antara lain sebagai berikut :

1. Membantu Menunjukkan Letak / Posisi Suatu Wilayah


Alasan kenapa sistem koordinat penting yakni karena dapat membantu
menunjukkan letak / posisi suatu wilayah. Bahkan, zaman serba canggih
seperti sekarang juga menggunakan titik koordinat dalam beberapa aplikasi
peta. Dengan adanya titik koordinat tersebut, maka akan membantu
memudahkan posisi atau letak suatu tempat secara langsung.

2. Mendeteksi posisi pesawat terbang


Dengan menggunakan titik koordinat, maka sistem pengawasan
terhadap radar pesawat terbang akan jauh lebih mudah dilakukan. Bahkan jika
semisal ada kecelakaan seperti jatuhnya pesawat, maka titik koordinat bisa
menunjukkan lokasi kejadian dengan mudah.

3. Dapat membantu proyeksi pada peta


Ketika melakukan proyeksi peta, maka salah satu alat pendukung yang
dibutuhkan yakni dengan menggunakan sistem koordinat. Hal ini lantaran
sistem koordinat akan dapat mengetahui lokasi atau wilayah yang ada di
permukaan bumi. Sehingga, hal inilah yang akan sangat membantu dalam
pekerjaan tersebut nantinya.

B. Peta Buatan Dalam Sistem Koordinat


Peta buatan dalam sistem koordinat bertujuan untuk meningkatkan sistem
pembelajaran kepada seorang pelajar agar dapat bisa memperdalami ilmu
koordinat pada suatu titik-titik tertentu. Pembelajaran Sistem Koordinat Kartesius
dengan memanfaatkan peta buatan sebagai medianya merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran dengan memperhatikan struktur kognitif peserta didik,
yang dapat membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan

12
pengetahuan awal serta mendorong peserta didik membuat hubungan antara
materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Contoh peta buatan adalah sebagai berikut :

Adanya sistem ini sering kali digunakan untuk menentukan lokasi


kanampakan posisi lokasi tersebut antara satu dengan yang lainnya, biasanya
sistem koordinat ini akan menggunakan yang namanya lintang (latitude) dan
meridian/bujur (longitude).
1. Lintang
Lintang yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menunjukkan lokasi utara–
selatan. Untuk awal mula penentuan lokasi pada sistem latitude ini yakni
ekuator/garis khatulistiwa. Ekuator merupakan garis yang dibentuk oleh titik –
titik pada nilai tengah antara dua kutub.
Dalam hal ini, sistem latitude dibedakan menjadi dua jenis yakni sebagai
berikut :
- Authalic Latitude: sudut yang dibentuk oleh sepasang garis perpanjangan
dari ekuator ke pusat bumi dan pusat bumi ke posisi yang diinginkan.
- Geodetic Latitude: sudut yang dibentuk dari garis perpanjangan ekuator ke
pusat bumi dan garis tegak lurus kedua pada suatu lokasi di ellipsoid

2. Meridian/bujur/longitude

13
Meridian yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menentukan posisi timur–
barat pada permukaan bumi, sistem ini berasosiasi dengan garis meridian
yakni garis yang tegak lurus dengan garis paralel.

C. Sistem Koordinat dalam Astronomi


Sistem koordinat dengan sumbu dan titik acuan yang disepakati bersama.
Untuk perbandingan, dalam ilmu kebumian dikenal sistem koordinat geografis
dengan sumbu lintang (latitude) dan sumbu bujur (longitude) yang disepakati
bersama, dengan titik acuan ekuator untuk lintang dan greenwich untuk bujur.
Dalam astronomi ada beberapa sistem koordinat yang digunakan dan masing-
masing sistem koordinat memiliki tujuan masing-masing.
1. Sistem koordinat horizontal
Sistem koordinat horizontal merupakan sistem koordinat langit yang
paling mudah untuk digunakan, memiliki dua sumbu sumbu vertikal (altitude)
dan sumbu horizontal (azimuth). Sistem koordinat ini juga dikenal dengan
sistem alt-azimuth. Titik acuan untuk sumbu vertikal adalah horizon
pengamat, dan nilai maksimalnya adalah 90° ke arah zenit, dan -90° ke arah
nadir, sementara titik acuan sumbu horizontalnya adalah titik Utara dari
pengamat, dengan nilai maksimal 360°. Sistem koordinat digunakan pada
jenis mounting teleskop alt-azimuth.
Kelebihan dari sistem koordinat ini adalah mudah untuk diaplikasikan,
benda langit yang dilihat dapat dengan mudah diidentifikasi dengan melihat
ketinggiannya dan jarak dari titik utara. Adapun kelemahan dari sistem ini
adalah bersifat lokal.

2. Sistem koordinat ekoator


Sistem koordinat ekuator menggunakan dua sumbu, yaitu deklinasi
(declination) dan asensio rekta (right ascencion). Deklinasi merupakan jarak
dalam satuan busur yang diukur dari titik acuan yaitu ekuator langit. Deklinasi

14
bernila positif apabila mengarah ke kutub langit utara, dan bernilai negatif
apabila mengarah ke kutub langit selatan. Asensio rekta adalah jarak dalam
satuan busur atau jam yang diukur dari titik gamma atau titik Musim Semi
atau titik Aries sebagai titik acuan. Asensio rekta diukur sepanjang ekuator
langit ke arah Timur (searah jarum jam apabila menghadap ke utara.

D. Musik
Salah satu hal yang menarik dari hubungan matematika dengan musik
adalah penulisan notasi balok yang serasi dengan penempatan titik pada koordinat
kartesius. Dalam mempelajari seni musik, koordinat kartesius dapat digunakan
untuk menunjukkan pola nada, interval, atau struktur musik dalam ruang dua
dimensi. Meskipun hal ini tidak begitu umum, sistem koordinat kartesius dapat
membantu komposer dalam menganalisis musik lebih mendalam dan terstruktur
untuk menentukan tinggi rendah nada (sumbu Y) dan panjang pendek durasi
(sumbu X). Hal ini dapat dianggap sebagai koordinat musik secara konseptual.

Dalam koordinat kartesius maka semakin nilainya besar maka posisi


titiknya semakin ke atas atau semakin ke kanan. Jika nilai suatu nada semakin
kecil, posisi titik semakin kebawah atau ke kiri. Dalam koordinat kartesius, posisi
diletakkan antara sumbu x dengan sumbu y, sedangkan dalam music, posisi
diletakkan antara posisi notasi balok pada garis paranada, yaitu 5 garis horizontal
yang memanjang dan disusun secara sejajar dari atas ke bawah. Sumbu x

15
menunjukkan durasi bunyi, sedangkan sumbu y menunjukkan tinggi rendahnya
suatu nada.

Selain itu, Beberapa komposer atau produser musik elektronik


menggunakan sistem koordinat untuk memetakan parameter suara dalam
lingkungan digital. Misalnya, penggunaan MIDI controller dengan sumbu X dan
Y untuk mengontrol berbagai aspek suara seperti tinggi rendahnya nada, efek,
atau volume.

16
E. Transformasi Koordinat di Nepal

Sistem koordinat memainkan peran penting dalam menentukan dan


merepresentasikan titik GPS (Global Positioning System) di permukaan bumi.
GPS bekerja dengan menggunakan sinyal dari beberapa satelit untuk menentukan
lokasi suatu titik yang akurat. Sistem koordinat geografis adalah jenis sistem
koordinat polar yang digunakan untuk menunjukkan lokasi suatu titik di
permukaan bumi dengan menggunakan garis lintang dan bujur. Penerima GPS
menerima sinyal dari satelit GPS dan menerima informasi yang mencakup data
tentang waktu perjalanan sinyal dan posisi satelit saat sinyal dikirim. Dengan
menggunakan informasi ini, penerima GPS dapat mengetahui jarak dari setiap
satelit yang terhubung.
Penerima GPS menggunakan metode multilaterasi untuk mengetahui
posisinya dengan mengukur jarak ke tiga atau lebih satelit yang dapat diamati.
Selanjutnya, hasil dari metode tersebut ditafsirkan dalam bentuk koordinat

17
geografis, yang terdiri dari garis lintang dan bujur, atau dalam bentuk koordinat
kartesius yang lebih rumit terdiri dari huruf X, Y, dan Z dalam tiga dimensi.
Aplikasi seperti navigasi, penelitian geografis, pemetaan, dan berbagai aplikasi
lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan sistem koordinat ini karena dapat
membantu penerima GPS memetakan posisi relatif terhadap satelit-satelit yang
diterima sinyalnya. Dengan menggunakan koordinat ini, GPS dapat menentukan
posisi dengan sangat akurat di permukaan bumi.
F. Grafik dan Desain

Sistem koordinat kartesius berperan penting untuk penggunaan aplikasi atau


software grafis. Peran sistem koordinat yaitu menentukan posisi, ukuran, rotasi,
dan transformasi berbagai elemen grafis di dunia visual. Beberapa hubungannya
seperti:

a. Posisi elemen dalam grafik:


 Penempatan Objek: Dalam perangkat lunak desain grafis, koordinat
kartesius digunakan untuk menentukan lokasi titik awal (0,0), dan
kemudian menempatkan objek atau elemen grafis lainnya pada posisi yang
diinginkan di atas kanvas.
 Penentuan Koordinat: Koordinat kartesius menyediakan cara standar
untuk menentukan titik di dalam ruang dua dimensi atau tiga dimensi
sehingga memungkinkan user menggunakan aplikasi dengan konsisten
dan terukur.

b. Transformasi atau Perubahan Grafis:

18
 Rotasi dan Skala: Sistem koordinat memungkinkan untuk merotasi objek
terhadap titik tertentu, mengubah ukuran dengan proporsi tertentu, dan
melakukan transformasi lainnya pada objek grafis.
 Penggeseran (Translation): Mengubah koordinat objek untuk
memindahkannya dari satu lokasi ke lokasi lain pada kanvas atau ruang
grafis.

c. Visualisasi dalam Grafika Komputer:


 Grafika 2D dan 3D: Dalam pembuatan objek 2D atau 3D pada perangkat
lunak grafis, koordinat kartesius penting untuk menggambarkan posisi dan
letak dari objek-objek tersebut.
 Penentuan Ruang Tampilan (Viewport): Dalam pengaturan ruang
tampilan, koordinat Kartesius digunakan untuk menetapkan area atau
bidang mana yang akan ditampilkan dan bagaimana orientasinya. Animasi
dan Efek Visual: Animasi Objek: Koordinat Kartesius digunakan untuk
menganimasikan pergerakan objek, mengubah posisi atau properti objek
dari satu titik ke titik lain di dalam ruang.
 Pemodelan 3D: Sistem koordinat Kartesius digunakan dalam desain
grafis dan industri film untuk membuat objek 3D, menentukan posisi
cahaya, dan mengatur ruang dalam model yang dibuat
 Penggunaan Efek Visual: Efek visual seperti perpindahan sudut pandang
kamera, perubahan pencahayaan, atau efek lainnya juga mengandalkan
sistem koordinat untuk diterapkan pada elemen-elemen grafis.

19
Dalam keseluruhan, koordinat Kartesius memberikan kerangka kerja yang
sangat diperlukan untuk membuat, mengatur, dan memanipulasi elemen-elemen
grafis di berbagai aplikasi atau software grafis, termasuk desain, animasi,
pemodelan 3D, dan lainnya. Dengan koordinat ini, pengguna dapat dengan presisi
menentukan posisi dan properti grafis dalam ruang dua atau tiga dimensi.

G. Membuat Batik

Mendesain pola Batik Matematika dapat dilakukan dengan menggunakan


rumus-rumus persamaan fungsi Implisit Trigonometri dan Sistem Koordinat
Kartesius. Gambar grafik atau kurva dari rumus Implisit Trigonometri tersebut
membentuk pola Batik Matematika yang unik, menarik dan bernilai seni. Melalui
metode ini, pelajar diharapkan untuk melihat sudut pandang yang berbeda tentang
ilmu Matematika bahwa rumus fungsi persamaan Implisit Trigonometri dan
Sistem Koordinat Kartesius dapat menghasilkan sebuah karya seni gambar. Selain
itu, hal ini juga bisa berkontribusi untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan
Matematika dari sudut pandang seni dan budaya.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pemaparan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Sistem Koordinat


Kartesius adalah sistem koordinat yang menetapkan setiap titik secara unik dalam bidang
dengan serangkaian koordinat numerik, yang merupakan jarak yang bertanda titik dari
dua garis berorientasi tegak lurus tetap, diukur dalam satuan panjang yang sama. Selain
itu, materi ini penting dibahas karena. Ada pula penerapan materi Sistem Koordinat
Kartesius dalam kehidupan nyata antara lain manusia dapat mendeteksi posisi pesawat
terbang, dapat membantu proyeksi pada peta, membuat sebuah akord musik agar lebih
berirama, melakukan transformasi koordinat di sebuah negara, mengaplikasikan materi
dalam aplikasi berbasis grafik dan desain, bahkan membuat pola batik.

21
Daftar Pustaka

Ahmad Sultan Chaeruddin, E. P. (2021). Aplikasi Penunjuk Sistem Koordinat Kartesius


Berbasis Microsoft Excel. Jurnal Matematika.

Baroroh, U. (2020). Modul Koordinat Kartesius Pendekatan Ethnomathematics. Solo:


fliphtml5.

Dr. Pradnyo Wijayanti, M. (n.d.). Sistem Koordinat Cartesius dan Persamaan Garis Lurus.

Habibi, M. (2022, September 16). Sistem Koordinat Bumi Untuk Pemetaan. Retrieved from
Muhammad Habibi.

Hanghoj, E. O. (n.d.). What's The Math in Minecraft? A Design-Based Study of Students'


Perspectives and Mathematical Experiences Across Game and School Domains.
academic publishing.

Kawakatsu, I. N. (2021). A two-dimensional representation of musical chords using the


simplicity of frequency and period ratios as coordinates. Taylor & Francis Online.

Kharisma, D. Y. (2020). Jurnal Sistem Koordinat.

Laia, M. F. (2023). PENGEMBANGAN MODUL KOORDINAT KARTESIUS UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA.
Jurnal Pendidikan Matematika .

Mahardika, D. (2023). MEMBUAT DESAIN POLA BATIK MATEMATIKA


MENGGUNAKAN RUMUS FUNGSI IMPLISIT TRIGONOMETRI DALAM
BIDANG KARTESIUS. Research Gate.

Rahmiah, M. d. (2012). Upaya Peningkatan Efektivitas Proses Belajar Sistem Koordinat


Cartesius dengan Penggunaan Peta Buatan. Research Gate.

Shrestha, K. G. (2011). An Approach to Determine Coordinate Transformation Parameter for


Nepal GPS Network. Nepalese Journal on Geoinformatics.

Solikin, A. (2015). APLIKASI SISTEM KOORDINAT DALAM PENENTUAN ARAH .


Neliti.

22
Sri Eka Hasan, Y. I. (2023). Pengembangan Multimedia Game Jungle Explorer in Cartesian
Coordinates . Journal of Social Science Research Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai.

Sukardi. (2023). PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR PELAJARAN


MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA
KELAS VIII A SMPN 2 AMPELGADING. Jurnal Inovasi Penelitian Tindakan
Kelas dan Sekolah.

23

Anda mungkin juga menyukai