Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATEMATIKA TERAPAN

IMPLEMENTASI DERET DALAM BERBAGAI BIDANG

Dosen Pengampu:

Muh. Isbar Pratama, S.Si, M.Si dan Baharuddin, S.Pd., M.Pd

OLEH:

KELOMPOK 1 (A2 2021)

1. RAHMAT HIDAYAT 1911042018

2. NURUL AZIZAH AKSA 210101502002

3. RIFKA SARITA 210101502012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik dan tanpa kendala apapun. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Matematika Terapan.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini, terutama
dosen pengampu mata kuliah Matematika Terapan. Makalah berjudul “Implementasi
deret dalam berbagai bidang” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Matematika Terapan.

Makalah ini diambil dari berbagai macam referensi yang merupakan salah satu
sarana yang mana harapannya dapat membantu pembaca memahami dan
mendeskripsikan serta mengembangkan secara maksimal potensi yang dimiliki pembaca
terkait Deret dan Penerapannya dalam berbagai bidang.

Makassar, 13 September 2023

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4

A. Latar Belakang ................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5

C. Tujuan ................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 6

1. Konsep Deret Secara Matematika ...................................................................... 6

a. Deret Aritmatika ............................................................................................. 6

b. Deret geometri ................................................................................................ 7

2. Penerapan teori deret dalam berbagai bidang .................................................... 8

a. Analisis matematika ....................................................................................... 8

b. Kalkulus.......................................................................................................... 9

c. Fisika .............................................................................................................. 9

d. Rekayasa ....................................................................................................... 10

e. Statistic ......................................................................................................... 10

f. Ekonomi dan keuangan ................................................................................ 10

g. Kimia dan fisika ........................................................................................... 10

h. Biologi mokuler ............................................................................................ 10

i. Bidang lainnya .............................................................................................. 10

3. Contoh Pengimplementasian Dan Penerapan Deret Dalam Kehidupan Sehari-


Hari 11

2
a. Bidang ekonomi ........................................................................................... 11

b. Bidang biologi .............................................................................................. 13

c. Bidang fisika................................................................................................. 14

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 17

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 17

B. Saran ................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep deret telah digunakan sejak zaman kuno dalam berbagai konteks.
Deret adalah rangkaian suku-suku atau angka-angka yang diurutkan menurut
aturan tertentu. Deret digunakan secara luas dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan, termasuk fisika, kimia, ekonomi, dan rekayasa. Mereka digunakan
untuk memodelkan berbagai fenomena alam dan digunakan dalam perhitungan,
analisis, dan pemecahan masalah dalam konteks tersebut.
Deret memiliki banyak penerapan penting dalam matematika dan
berbagai bidang ilmu lainnya. Penggunaan deret untuk memodelkan dan
memecahkan masalah dalam berbagai bidang telah menjadi dasar bagi banyak
kemajuan dalam penelitian dan teknologi. Penerapan deret pertama kali muncul
dalam astronomi kuno, terutama dalam pengamatan gerak planet dan benda
langit lainnya. Astronomer Yunani seperti Hipparchus dan Ptolemy
menggunakan deret Fourier awalnya untuk menjelaskan pergerakan planet.
Kemudian Pada Abad ke-17 dan ke-18 menyaksikan penggunaan yang
lebih luas dari deret dalam pemahaman ilmiah. Newton menggunakan deret
Taylor untuk mengembangkan hukum gravitasi. Deret Fourier diterapkan dalam
analisis panas, akustik, dan gelombang elektromagnetik. Pada abad ke-20, deret
digunakan dalam teori mekanika kuantum untuk menghitung energi dan fungsi
gelombang partikel subatom. Deret Taylor dan deret perturbasi sangat penting
dalam analisis sistem kuantum.
Perkembangan penerapan deret terus berjalan signifikan hingga saat ini,
terdapat sangat banyak penerapan deret mulai dari bidang matematika, fisika,
biologi, ilmu komputer dan pengelolaan sinyal, keuangan dan ekonomi, serta
masih banyak lagi.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian deret secara matematika?
2. Bagaimana penerapan teori deret dalam berbagai bidang?
3. Bagaimana contoh pengimplementasian dan penerapan deret dalam
kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan konsep deret secara
matematika
2. Untuk mengetahui penerapan teori deret dalam berbagai bidang
3. Untuk mengetahui contoh penerapan dan pengimplementasian deret dalam
kehidupan sehari-hari.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Deret Secara Matematika


Secara matematika, konsep deret merujuk pada penjumlahan tak terhingga
dari suatu urutan bilangan atau suku yang diatur sesuai dengan pola tertentu.
Deret digunakan untuk menggambarkan hasil penjumlahan bilangan yang tak
terhingga atau jumlah yang mewakili akumulasi dari suku-suku berurutan. Deret
adalah rangkaian suku-suku atau angka-angka yang diurutkan sesuai dengan
aturan tertentu. Suatu deret terdiri dari jumlah tak terbatas suku-suku berurutan.
Deret dapat berupa rangkaian bilangan, pecahan, atau bahkan fungsi matematika
yang diurutkan sesuai dengan pola atau aturan tertentu. Secara sederhana, deret
dibagi menjadi dua jenis yaitu deret aritmatika dan deret geometri.

a. Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah urutan bilangan yang setiap suku berikutnya
diperoleh dengan menambahkan suatu selisih yang tetap ke suku
sebelumnya. Selisih ini biasanya disebut "beda" dan dilambangkan dengan
“b” Dalam deret aritmatika, setiap suku dapat dihitung menggunakan
rumus umum berikut:
𝑛 1
𝑆𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛 ) atau 𝑆𝑛 = 2 𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)

Keterangan:

𝑎 = 𝑈1= suku pertama dalam barisan aritmatika

𝑏 = beda barisan aritmatika = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 dengan 𝑛 banyaknya suku

𝑛 = jumlah suku

𝑈𝑛 = jumlah suku ke- 𝑛

𝑆𝑛 = jumlah suku pertama

6
Contoh soal:

1) Carilah jumlah 25 suku yang pertama dari deret aritmatika 44 + 40 +


36 + 32 + ⋯

Diketahui

𝑎 = 44

𝑏 = 40 − 4 = −4

𝑛 = 25

Penyelesaian:
1
𝑆𝑛 = 2 𝑛 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
1
𝑆25 = 2 × 25 [2 × 44 + (25 − 1)(−4)]

1
= 2 × 25 [88 + 24(−4)]

= −100

Jadi, jumlah suku ke 25 dari deret tersebut adalah −100

b. Deret geometri
Deret geometri adalah urutan bilangan di mana setiap suku berikutnya
diperoleh dengan mengalikan suku sebelumnya dengan suatu konstanta yang
disebut "rasio." Rasio ini biasanya dilambangkan dengan huruf "𝑟". Rumus
umum deret geometri adalah sebagai berikut.
𝑎(𝑟 𝑛 −1)
𝑆𝑛 = jika 𝑟 > 1
𝑟−1
𝑎(1−𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 = jika 𝑟 < 1
1−𝑟

Keterangan:
𝑆𝑛 = jumlah suku ke-𝑛
𝑎 = suku pertama
𝑟 = rasio
𝑛 = banyaknya suku

7
Contoh soal
2) Carilah jumlah tujuh buah suku dari deret geometri 4 + 2 + 10,5 + ⋯
Diketahui
𝑎=4
2 1
𝑟=4=2

𝑛=7
Penyelesaian:
𝑎(1−𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 = jika 𝑟 < 1
1−𝑟
17
4(1− )
2
𝑆7 = 1
1−
2

𝑆7 = 7,94 (dibulatkan sampai 3 angka signifikan)

2. Penerapan teori deret dalam berbagai bidang


Teori deret memiliki banyak penerapan dalam berbagai bidang matematika dan
ilmu terapan. Beberapa penerapan utama teori deret sebagai berikut

a. Analisis matematika
• Konvergensi Deret, Teori deret digunakan untuk mengkaji apakah suatu
deret numerik konvergen (menuju nilai yang terbatas) atau divergen (tidak
menuju nilai yang terbatas). Ini penting dalam analisis matematika untuk
memahami sifat fungsi dan barisan yang dihasilkan oleh deret.
Contoh soal:
Tentukan apakah deret berikut ini converge atau divergen
1
∑∞
𝑛=1 2𝑛

Penyelsaian:
Untuk menentukan apakah deret tersebut konvergen atau divergen, kita
dapat menggunakan aturan deret geometri

8
1
Deret tersebut adalah deret geometri dengan rasio 𝑟 = 2, dimana |𝑟| < 1
1
karena 2 < 1

Aturan deret geometri menyatakan bahwa deret geometri dengan |𝑟| < 1
konvergen dan memiliki nilai konvergensi:
𝑎
∑∞
𝑛=1 𝑎𝑟
𝑛−1
= 1−𝑟
1 1 1
Disini 𝑎, adalah suku pertama deret, yaitu 21 = 2 dan 𝑟 adalah rasio yaitu 2

Jadi, kita dapat menghitung nilai deret ini sebagai berikut


1
∞ 1 1
∑ = 2 = =2
𝑛=1 2
𝑛 1 1
1−2 2
Jadi, deret ini konvergen dan memiliki nilai konvergensi sebesar 2
• Fungsi deret Taylor dan McLaurin, Deret Taylor dan McLaurin adalah
metode yang kuat untuk mengaproksimasi fungsi kompleks dengan deret
polynomial yang digunakan dalam berbagai konteks analisis matematika.

b. Kalkulus
• Integral Tak Tentu dan Integral Tentu: Teori deret digunakan dalam
perhitungan integral tak tentu dan integral tentu untuk mengintegralkan
fungsi kompleks dengan menguraikan mereka dalam deret Taylor atau
deret Fourier.

c. Fisika
• Mekanika Klasik dan Kuantum, dalam fisika, deret digunakan dalam
analisis pergerakan benda dalam berbagai medan, seperti pergerakan planet
dalam gravitasi atau perilaku partikel subatom dalam mekanika kuantum.
• Elektrodinamika Kuantum, teori deret digunakan dalam analisis interaksi
antara partikel bermuatan dalam medan elektromagnetik dalam konteks
elektrodinamika kuantum

9
d. Rekayasa
• Pengolahan Sinyal, deret Fourier adalah alat yang penting dalam
pengolahan sinyal, digunakan untuk mengubah sinyal-sinyal kompleks ke
dalam bentuk deret trigonometri untuk analisis lebih lanjut
• Rekayasa Struktural, dalam rekayasa struktural, deret digunakan untuk
mengamati getaran struktur, seperti jembatan atau bangunan, untuk
mengidentifikasi masalah potensial

e. Statistic
• Analisis Deret Waktu, dalam statistik deret waktu, teori deret digunakan
untuk memodelkan dan meramalkan data yang dihasilkan dari berbagai
sumber, seperti peramalan cuaca, analisis ekonomi, dan pola data lainnya.

f. Ekonomi dan keuangan


• Analisis Keuangan, teori deret digunakan dalam analisis harga saham,
obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Model deret waktu dan deret
finansial digunakan dalam manajemen risiko dan prediksi

g. Kimia dan fisika


• Teori deret digunakan dalam kimia fisika untuk memahami spektrum atom
dan molekul, termasuk interaksi elektron dan energy

h. Biologi mokuler
• Dalam biologi molekuler, deret digunakan dalam pemodelan struktur
molekuler dan analisis interaksi biologis.

i. Bidang lainnya
• Pemodelan Iklim, teori deret digunakan dalam pemodelan iklim untuk
memahami dan meramalkan perubahan iklim.
• Analisis Data, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, deret digunakan
dalam analisis data eksperimental dan pemodelan fenomena berulang

10
3. Contoh Pengimplementasian Dan Penerapan Deret Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Penerapan deret dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari berbagai bidang,
yaitu:

a. Bidang ekonomi
Pada ilmu ekonomi konsep deret aritmatika digunakan terkait dengan
perhitungan- perhitungan yang dasarnya bunga tunggal seperti contohnya
perhitungan modal, tingkat suku bunga, angsuran

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai modal untuk tiap periode jika
misalnya modal awal adalah 𝑀0 dibungakan secara bunga tunggal sebesar
𝑖 persen dalam n periode. Dari tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
nilai modal tiap periode didasarkan pada kaidah barisan aritmatika, sehingga
rumus nilai modal pada periode ke-𝑛 yaitu,
𝑴𝒏 = 𝑴𝟎(𝟏 + 𝒊𝒏)

Keterangan:

𝑀0 : modal mula-mula
𝑀n : nilai modal pada periode ke-n
𝑖 : persentase bunga
𝑛 : periode pembungaan

Contoh:
1. Perusahaan tempe “Home made” memproduksi 4000 tempe di bulan
pertama produksinya. Dengan tambahan tenaga kerja dan
produktivitasnya, “Home made” memperoleh kenaikan produksi 500

11
buah tempe per bulan. Apabila perkembangan produksi ini tetap,
berapakah tempe yang di produksi di bulan kelima dan berapa buah yang
telah di produksi sampai dengan bulan tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑎 = 400

𝑏 = 500

𝑛 =5

𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑛 + 1)𝑏
𝑛
𝐽𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑆𝑛 )

Maka, 𝑆5 = 4000 + (5 − 1)(500) = 6000


5 5
𝐽5 = (4000+6000) = 2 (10.000) = 25.000
2

Jadi, produksi bulan ke-5 adalah 6000 buah dan jumlah seluruh tempe
yang di produksi sampai bulan ke-5 adalah 25.000 buah.

2. Pada awal Januari 2010, Danang menabung di Bnak makmur sebesar


Rp5.000.000, Pihak Bank memberikan bunga 10% per tahun. Berapakan
jumlah tabungan Danang setelah 5 tahun?

Penyelesaian:

Diketahui:

M0 =Rp 5.000.000

i =10%

𝑛 =5

M𝑛 = M0 (1 + 𝑖𝑛)

M𝑛 =Rp 5.000.000 (1 + 10%(5))

12
M𝑛 = Rp 5.000.000 (1+50%)

M𝑛 = Rp 5.000.000 (150%)

M𝑛 = Rp 7.500.000

Jadi, jumlah tabungan Danang setelah 5 tahun adalah Rp 7.500.000

b. Bidang biologi
Penerapan deret dalam bidang biologi digunakan untuk menghitung
populasi bakteri.

Contoh soal:

1. Suatu jenis bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri, dalam 10
menit setiap bakteri membelah diri menjadi 3. Awalnya dalam tabung
terdapat 100 bakteri. Tentukan banyaknya bakteri dalam tabung tersebut
setelah berkembang biak selama 1 jam?

Penyelesaian:

Diketahui:

Jumlah bakteri sebelum berkembang biak = 100 bakteri

Tiap 10 menit bakteri berkembang biak menjadi 3 bakteri

Ditanyakan:

Berapa jumlah keseluruhan bakteri setelah berkembang biak selama 1


jam?

Solusi:

1 jam= 60 menit, dalam 10 menit tiap bakteri berkembang biak menjadi 3,


dapat dihtung bahwa selama 1 jam bakteri itu membelah diri sebanyak 6
kali dan akan membentuk barisan geometri, yaitu

100,100(3), (100(3)), (100(3)(3)), (3), …

Banyaknya bakterisetelah berkembang biak selama 1 jam adalah suku ke-7

13
dari barisan geometri diatas. Mengapa suku ke-7? Sebab selama 1 jam
bakteri membelah diri sebanyak 6 kali maka suku yang dimaksud adalah
suku 6 + 1 = 7 sehingga kida dapat menghitung banyaknya bakteri
setelah berkembang biak selama 1 jam yaitu

𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1

𝑎 = 100

𝑟=3

𝑈7 = 100 × 37−1

= 100 × 36

= 72.900 bakteri
c. Bidang fisika
Bandul adalah sembarang obyek yang digantungkan pada suatu titik tertentu
dan dibiarkan untuk mengayun dengan bebas di bawah pengaruh dari gaya
gravitasi. Misalkan ayunan suatu bandul masing-masing panjangnya 0,8 dari
ayunan sebelumnya. Lama kelamaan, ayunan bandul tersebut akan semakin
pendek dan akan berhenti (walaupun secara teoritis tidak akan pernah
berhenti)
1. Seberapa panjangkah ayunan ke-6 dari bandul tersebut, apabila panjang
ayunan pertamanya adalah 125cm?
2. Berapakah panjang lintasan total yang telah dilalui oleh bandul tersebut
sampai ayunan ke-6?
3. Butuh sampai berapa ayunankah agar panjang dari masing-masing ayunan
bandul tersebut kurang dari 14cm?
4. Berapakah panjang lintasan total yang telah dilalui bandul tersebut sampai
bandul tersebut berhenti berayun?
Pembahasan:
Karena panjang masing-masing ayunan sama dengan 0,8 panjang ayunan
sebelumnya, maka kita dapat menyimpulkan bahwa panjang ayunan bandul

14
tersebut membentuk barisan geometri.

1. Karena panjang ayunan pertamanya adalah 125 cm, maka kita peroleh
𝑎1 = 125 dan rasionya 𝑟 = 0,8. Sehingga beberapa suku pertama dari
barisan tersebut adalah 125, 100, 80, dan seterusnya. Untuk suku 𝑘𝑒 − 6,
kita dapat menentukannya dengan menggunakan rumus:

𝑎𝑛 = 𝑎1 𝑟 𝑛−1 rumus suku ke-n

𝑎6 = 125(0,8)6−1 subtitusi 6 ke n, 125 ke 𝑎1 dan 0,8 ke 𝑟

= 40,96

jadi, bandul tersebut mengayun sejauh 40,96cm pada ayunan yang ke-6

2. Untuk menentukan panjang lintasan total sampai ayunan ke-6, kita


hitung 𝑠6

𝑎1 (1−𝑟 𝑛 )
𝑠𝑛 = rumus deret geometri
1−𝑟

125(1−0,86 )
𝑠6 = subtitusi nilai
1−0,8

= 461,16

sehingga bandul tersebut telah menempuh 461,16 cm sampai ayunan ke-16

3. Untuk menentukan banyaknya ayunan ketika masing-masing ayunan


panjangnya kurang dari 14 cm, kita selesaikan 𝑛 pada persamaan 14 =
125(0,8)𝑛−1

14 = 125(0,8)𝑛−1 persamaan yang akan diselesaikan

14
= (0,8)𝑛−1 bagi kedua ruas dengan 125
25

0,112 = (0,8)𝑛−1 sederhanakan

15
ln 0,112 = (𝑛 − 1) ln 0,8 gunakan ln dan sifat pangkat

ln 0,112
+1 = 𝑛 selesaikan untuk 𝑛(bentuk ekstrak)
ln 0,8

10,81≈ 𝑛 selesaikan untuk 𝑛(bentuk pendekatan)

Jadi, setelah aunan ke-10 (mulai ayunan ke-11) panjang dari lintasan
bandul kurang dari 14cm

4. Panjang lintasan total sebelum bandul berhenti berayun sama dengan


jumlah deret geometri tak hingga dengan 𝑎1 = 125 dan 𝑟 = 0,8

1 𝑎
𝑠∞ = 1−𝑟 rumus deret geometri tak hingga

125
𝑠∞ = 1−0,8 subtitusi nilai

= 625 hasil

jadi, panjang lintasan yang telah ditempuh oleh bandul sebelum berhenti
berayun adalah 625 cm

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara matematika, konsep deret merujuk pada penjumlahan tak terhingga
dari suatu urutan bilangan atau suku yang diatur sesuai dengan pola tertentu.
Deret digunakan untuk menggambarkan hasil penjumlahan bilangan yang tak
terhingga atau jumlah yang mewakili akumulasi dari suku-suku berurutan. Deret
adalah rangkaian suku-suku atau angka-angka yang diurutkan sesuai dengan
aturan tertentu. Suatu deret terdiri dari jumlah tak terbatas suku-suku berurutan.
Deret dapat berupa rangkaian bilangan, pecahan, atau bahkan fungsi matematika
yang diurutkan sesuai dengan pola atau aturan tertentu. Secara sederhana, deret
dibagi menjadi dua jenis yaitu deret aritmatika dan deret geometri.
Deret digunakan secara luas dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan,
termasuk fisika, kimia, ekonomi, dan rekayasa. Mereka digunakan untuk
memodelkan berbagai fenomena alam dan digunakan dalam perhitungan,
analisis, dan pemecahan masalah dalam konteks tersebut. Deret memiliki banyak
penerapan penting dalam matematika dan berbagai bidang ilmu lainnya.
Penggunaan deret untuk memodelkan dan memecahkan masalah dalam berbagai
bidang telah menjadi dasar bagi banyak kemajuan dalam penelitian dan
teknologi.

B. Saran
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk
ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi
banyak orang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Agung, M. Penerapan deret geometri dalam bidang fisika.


https://id.scribd.com/document/402457514/Penerapan-Deret-Geometri-
dalam-Bidang-Fisika-docx#.
Hayuningtyas, DP, Witri, FM, Octaviani, RF, & Kustiawati, D.
(2022). Implementasi Barisan dan Deret dalam Ilmu
Ekonomi. COMSERVA , 2 (8), 1469-1479.
Kuncoro. (2023). Inilah contoh penerapan barisan dan deret dalam kehidupan sehari-
hari. https://metro.aspirasiku.id/pendidikan/pr-8427637955/inilah-contoh-
penerapan-barisan- dan-deret-dalam-kehidupan-sehari-hari.
Raharjo, D., & Kasim, J. (2020). Unit Pembelajaran 3 : Penerapan Barisan dan
Deret.

18

Anda mungkin juga menyukai