Dosen Pengampu:
OLEH:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik dan tanpa kendala apapun. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Matematika Terapan.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini, terutama
dosen pengampu mata kuliah Matematika Terapan. Makalah berjudul “Implementasi
deret dalam berbagai bidang” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Matematika Terapan.
Makalah ini diambil dari berbagai macam referensi yang merupakan salah satu
sarana yang mana harapannya dapat membantu pembaca memahami dan
mendeskripsikan serta mengembangkan secara maksimal potensi yang dimiliki pembaca
terkait Deret dan Penerapannya dalam berbagai bidang.
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
C. Tujuan ................................................................................................................ 5
b. Kalkulus.......................................................................................................... 9
c. Fisika .............................................................................................................. 9
d. Rekayasa ....................................................................................................... 10
e. Statistic ......................................................................................................... 10
2
a. Bidang ekonomi ........................................................................................... 11
c. Bidang fisika................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................. 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep deret telah digunakan sejak zaman kuno dalam berbagai konteks.
Deret adalah rangkaian suku-suku atau angka-angka yang diurutkan menurut
aturan tertentu. Deret digunakan secara luas dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan, termasuk fisika, kimia, ekonomi, dan rekayasa. Mereka digunakan
untuk memodelkan berbagai fenomena alam dan digunakan dalam perhitungan,
analisis, dan pemecahan masalah dalam konteks tersebut.
Deret memiliki banyak penerapan penting dalam matematika dan
berbagai bidang ilmu lainnya. Penggunaan deret untuk memodelkan dan
memecahkan masalah dalam berbagai bidang telah menjadi dasar bagi banyak
kemajuan dalam penelitian dan teknologi. Penerapan deret pertama kali muncul
dalam astronomi kuno, terutama dalam pengamatan gerak planet dan benda
langit lainnya. Astronomer Yunani seperti Hipparchus dan Ptolemy
menggunakan deret Fourier awalnya untuk menjelaskan pergerakan planet.
Kemudian Pada Abad ke-17 dan ke-18 menyaksikan penggunaan yang
lebih luas dari deret dalam pemahaman ilmiah. Newton menggunakan deret
Taylor untuk mengembangkan hukum gravitasi. Deret Fourier diterapkan dalam
analisis panas, akustik, dan gelombang elektromagnetik. Pada abad ke-20, deret
digunakan dalam teori mekanika kuantum untuk menghitung energi dan fungsi
gelombang partikel subatom. Deret Taylor dan deret perturbasi sangat penting
dalam analisis sistem kuantum.
Perkembangan penerapan deret terus berjalan signifikan hingga saat ini,
terdapat sangat banyak penerapan deret mulai dari bidang matematika, fisika,
biologi, ilmu komputer dan pengelolaan sinyal, keuangan dan ekonomi, serta
masih banyak lagi.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian deret secara matematika?
2. Bagaimana penerapan teori deret dalam berbagai bidang?
3. Bagaimana contoh pengimplementasian dan penerapan deret dalam
kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan konsep deret secara
matematika
2. Untuk mengetahui penerapan teori deret dalam berbagai bidang
3. Untuk mengetahui contoh penerapan dan pengimplementasian deret dalam
kehidupan sehari-hari.
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah urutan bilangan yang setiap suku berikutnya
diperoleh dengan menambahkan suatu selisih yang tetap ke suku
sebelumnya. Selisih ini biasanya disebut "beda" dan dilambangkan dengan
“b” Dalam deret aritmatika, setiap suku dapat dihitung menggunakan
rumus umum berikut:
𝑛 1
𝑆𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛 ) atau 𝑆𝑛 = 2 𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
Keterangan:
𝑛 = jumlah suku
6
Contoh soal:
Diketahui
𝑎 = 44
𝑏 = 40 − 4 = −4
𝑛 = 25
Penyelesaian:
1
𝑆𝑛 = 2 𝑛 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
1
𝑆25 = 2 × 25 [2 × 44 + (25 − 1)(−4)]
1
= 2 × 25 [88 + 24(−4)]
= −100
b. Deret geometri
Deret geometri adalah urutan bilangan di mana setiap suku berikutnya
diperoleh dengan mengalikan suku sebelumnya dengan suatu konstanta yang
disebut "rasio." Rasio ini biasanya dilambangkan dengan huruf "𝑟". Rumus
umum deret geometri adalah sebagai berikut.
𝑎(𝑟 𝑛 −1)
𝑆𝑛 = jika 𝑟 > 1
𝑟−1
𝑎(1−𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 = jika 𝑟 < 1
1−𝑟
Keterangan:
𝑆𝑛 = jumlah suku ke-𝑛
𝑎 = suku pertama
𝑟 = rasio
𝑛 = banyaknya suku
7
Contoh soal
2) Carilah jumlah tujuh buah suku dari deret geometri 4 + 2 + 10,5 + ⋯
Diketahui
𝑎=4
2 1
𝑟=4=2
𝑛=7
Penyelesaian:
𝑎(1−𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 = jika 𝑟 < 1
1−𝑟
17
4(1− )
2
𝑆7 = 1
1−
2
a. Analisis matematika
• Konvergensi Deret, Teori deret digunakan untuk mengkaji apakah suatu
deret numerik konvergen (menuju nilai yang terbatas) atau divergen (tidak
menuju nilai yang terbatas). Ini penting dalam analisis matematika untuk
memahami sifat fungsi dan barisan yang dihasilkan oleh deret.
Contoh soal:
Tentukan apakah deret berikut ini converge atau divergen
1
∑∞
𝑛=1 2𝑛
Penyelsaian:
Untuk menentukan apakah deret tersebut konvergen atau divergen, kita
dapat menggunakan aturan deret geometri
8
1
Deret tersebut adalah deret geometri dengan rasio 𝑟 = 2, dimana |𝑟| < 1
1
karena 2 < 1
Aturan deret geometri menyatakan bahwa deret geometri dengan |𝑟| < 1
konvergen dan memiliki nilai konvergensi:
𝑎
∑∞
𝑛=1 𝑎𝑟
𝑛−1
= 1−𝑟
1 1 1
Disini 𝑎, adalah suku pertama deret, yaitu 21 = 2 dan 𝑟 adalah rasio yaitu 2
b. Kalkulus
• Integral Tak Tentu dan Integral Tentu: Teori deret digunakan dalam
perhitungan integral tak tentu dan integral tentu untuk mengintegralkan
fungsi kompleks dengan menguraikan mereka dalam deret Taylor atau
deret Fourier.
c. Fisika
• Mekanika Klasik dan Kuantum, dalam fisika, deret digunakan dalam
analisis pergerakan benda dalam berbagai medan, seperti pergerakan planet
dalam gravitasi atau perilaku partikel subatom dalam mekanika kuantum.
• Elektrodinamika Kuantum, teori deret digunakan dalam analisis interaksi
antara partikel bermuatan dalam medan elektromagnetik dalam konteks
elektrodinamika kuantum
9
d. Rekayasa
• Pengolahan Sinyal, deret Fourier adalah alat yang penting dalam
pengolahan sinyal, digunakan untuk mengubah sinyal-sinyal kompleks ke
dalam bentuk deret trigonometri untuk analisis lebih lanjut
• Rekayasa Struktural, dalam rekayasa struktural, deret digunakan untuk
mengamati getaran struktur, seperti jembatan atau bangunan, untuk
mengidentifikasi masalah potensial
e. Statistic
• Analisis Deret Waktu, dalam statistik deret waktu, teori deret digunakan
untuk memodelkan dan meramalkan data yang dihasilkan dari berbagai
sumber, seperti peramalan cuaca, analisis ekonomi, dan pola data lainnya.
h. Biologi mokuler
• Dalam biologi molekuler, deret digunakan dalam pemodelan struktur
molekuler dan analisis interaksi biologis.
i. Bidang lainnya
• Pemodelan Iklim, teori deret digunakan dalam pemodelan iklim untuk
memahami dan meramalkan perubahan iklim.
• Analisis Data, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, deret digunakan
dalam analisis data eksperimental dan pemodelan fenomena berulang
10
3. Contoh Pengimplementasian Dan Penerapan Deret Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Penerapan deret dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari berbagai bidang,
yaitu:
a. Bidang ekonomi
Pada ilmu ekonomi konsep deret aritmatika digunakan terkait dengan
perhitungan- perhitungan yang dasarnya bunga tunggal seperti contohnya
perhitungan modal, tingkat suku bunga, angsuran
Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai modal untuk tiap periode jika
misalnya modal awal adalah 𝑀0 dibungakan secara bunga tunggal sebesar
𝑖 persen dalam n periode. Dari tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
nilai modal tiap periode didasarkan pada kaidah barisan aritmatika, sehingga
rumus nilai modal pada periode ke-𝑛 yaitu,
𝑴𝒏 = 𝑴𝟎(𝟏 + 𝒊𝒏)
Keterangan:
𝑀0 : modal mula-mula
𝑀n : nilai modal pada periode ke-n
𝑖 : persentase bunga
𝑛 : periode pembungaan
Contoh:
1. Perusahaan tempe “Home made” memproduksi 4000 tempe di bulan
pertama produksinya. Dengan tambahan tenaga kerja dan
produktivitasnya, “Home made” memperoleh kenaikan produksi 500
11
buah tempe per bulan. Apabila perkembangan produksi ini tetap,
berapakah tempe yang di produksi di bulan kelima dan berapa buah yang
telah di produksi sampai dengan bulan tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑎 = 400
𝑏 = 500
𝑛 =5
𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑛 + 1)𝑏
𝑛
𝐽𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑆𝑛 )
Jadi, produksi bulan ke-5 adalah 6000 buah dan jumlah seluruh tempe
yang di produksi sampai bulan ke-5 adalah 25.000 buah.
Penyelesaian:
Diketahui:
M0 =Rp 5.000.000
i =10%
𝑛 =5
M𝑛 = M0 (1 + 𝑖𝑛)
12
M𝑛 = Rp 5.000.000 (1+50%)
M𝑛 = Rp 5.000.000 (150%)
M𝑛 = Rp 7.500.000
b. Bidang biologi
Penerapan deret dalam bidang biologi digunakan untuk menghitung
populasi bakteri.
Contoh soal:
1. Suatu jenis bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri, dalam 10
menit setiap bakteri membelah diri menjadi 3. Awalnya dalam tabung
terdapat 100 bakteri. Tentukan banyaknya bakteri dalam tabung tersebut
setelah berkembang biak selama 1 jam?
Penyelesaian:
Diketahui:
Ditanyakan:
Solusi:
13
dari barisan geometri diatas. Mengapa suku ke-7? Sebab selama 1 jam
bakteri membelah diri sebanyak 6 kali maka suku yang dimaksud adalah
suku 6 + 1 = 7 sehingga kida dapat menghitung banyaknya bakteri
setelah berkembang biak selama 1 jam yaitu
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑎 = 100
𝑟=3
𝑈7 = 100 × 37−1
= 100 × 36
= 72.900 bakteri
c. Bidang fisika
Bandul adalah sembarang obyek yang digantungkan pada suatu titik tertentu
dan dibiarkan untuk mengayun dengan bebas di bawah pengaruh dari gaya
gravitasi. Misalkan ayunan suatu bandul masing-masing panjangnya 0,8 dari
ayunan sebelumnya. Lama kelamaan, ayunan bandul tersebut akan semakin
pendek dan akan berhenti (walaupun secara teoritis tidak akan pernah
berhenti)
1. Seberapa panjangkah ayunan ke-6 dari bandul tersebut, apabila panjang
ayunan pertamanya adalah 125cm?
2. Berapakah panjang lintasan total yang telah dilalui oleh bandul tersebut
sampai ayunan ke-6?
3. Butuh sampai berapa ayunankah agar panjang dari masing-masing ayunan
bandul tersebut kurang dari 14cm?
4. Berapakah panjang lintasan total yang telah dilalui bandul tersebut sampai
bandul tersebut berhenti berayun?
Pembahasan:
Karena panjang masing-masing ayunan sama dengan 0,8 panjang ayunan
sebelumnya, maka kita dapat menyimpulkan bahwa panjang ayunan bandul
14
tersebut membentuk barisan geometri.
1. Karena panjang ayunan pertamanya adalah 125 cm, maka kita peroleh
𝑎1 = 125 dan rasionya 𝑟 = 0,8. Sehingga beberapa suku pertama dari
barisan tersebut adalah 125, 100, 80, dan seterusnya. Untuk suku 𝑘𝑒 − 6,
kita dapat menentukannya dengan menggunakan rumus:
= 40,96
jadi, bandul tersebut mengayun sejauh 40,96cm pada ayunan yang ke-6
𝑎1 (1−𝑟 𝑛 )
𝑠𝑛 = rumus deret geometri
1−𝑟
125(1−0,86 )
𝑠6 = subtitusi nilai
1−0,8
= 461,16
14
= (0,8)𝑛−1 bagi kedua ruas dengan 125
25
15
ln 0,112 = (𝑛 − 1) ln 0,8 gunakan ln dan sifat pangkat
ln 0,112
+1 = 𝑛 selesaikan untuk 𝑛(bentuk ekstrak)
ln 0,8
Jadi, setelah aunan ke-10 (mulai ayunan ke-11) panjang dari lintasan
bandul kurang dari 14cm
1 𝑎
𝑠∞ = 1−𝑟 rumus deret geometri tak hingga
125
𝑠∞ = 1−0,8 subtitusi nilai
= 625 hasil
jadi, panjang lintasan yang telah ditempuh oleh bandul sebelum berhenti
berayun adalah 625 cm
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara matematika, konsep deret merujuk pada penjumlahan tak terhingga
dari suatu urutan bilangan atau suku yang diatur sesuai dengan pola tertentu.
Deret digunakan untuk menggambarkan hasil penjumlahan bilangan yang tak
terhingga atau jumlah yang mewakili akumulasi dari suku-suku berurutan. Deret
adalah rangkaian suku-suku atau angka-angka yang diurutkan sesuai dengan
aturan tertentu. Suatu deret terdiri dari jumlah tak terbatas suku-suku berurutan.
Deret dapat berupa rangkaian bilangan, pecahan, atau bahkan fungsi matematika
yang diurutkan sesuai dengan pola atau aturan tertentu. Secara sederhana, deret
dibagi menjadi dua jenis yaitu deret aritmatika dan deret geometri.
Deret digunakan secara luas dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan,
termasuk fisika, kimia, ekonomi, dan rekayasa. Mereka digunakan untuk
memodelkan berbagai fenomena alam dan digunakan dalam perhitungan,
analisis, dan pemecahan masalah dalam konteks tersebut. Deret memiliki banyak
penerapan penting dalam matematika dan berbagai bidang ilmu lainnya.
Penggunaan deret untuk memodelkan dan memecahkan masalah dalam berbagai
bidang telah menjadi dasar bagi banyak kemajuan dalam penelitian dan
teknologi.
B. Saran
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk
ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi
banyak orang.
17
DAFTAR PUSTAKA
18