Anda di halaman 1dari 1

10 T pada pemeriksaan ibu hamil

Pada pemeriksaan ibu hamil, terdapat sejumlah pemeriksaan yang dilakukan secara rutin untuk
memantau kesehatan ibu dan perkembangan janin. Berikut adalah 10 pemeriksaan yang biasanya
dilakukan selama kehamilan:

1. Pemeriksaan Kehamilan:
o Konfirmasi kehamilan dengan tes kehamilan (tes kehamilan kandungan) dan
pemeriksaan USG awal.
2. Pemeriksaan Darah:
o Pemeriksaan darah untuk menentukan golongan darah, faktor Rh, serta infeksi
seperti HIV, hepatitis B, dan sifilis.
3. Pemeriksaan Gula Darah:
o Pemeriksaan glukosa darah untuk mengidentifikasi diabetes gestasional.
4. Pemeriksaan Tekanan Darah:
o Pemeriksaan tekanan darah untuk memantau tekanan darah ibu hamil, terutama
jika ada risiko preeklamsi.
5. Pemeriksaan Urin:
o Pemeriksaan urin untuk deteksi protein, gula, atau infeksi saluran kemih.
6. Pemeriksaan USG:
o Pemeriksaan ultrasonografi untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan
janin, serta menentukan usia kehamilan.
7. Pemeriksaan Denyut Jantung Janin:
o Pemeriksaan denyut jantung janin untuk memastikan kondisi janin dan kesehatan
janin.
8. Pemeriksaan Keadaan Rahim:
o Pemeriksaan fisik dan USG pada rahim dan serviks untuk memantau
perkembangan kehamilan.
9. Pemeriksaan Ginekologi:
o Pemeriksaan ginekologi rutin untuk memeriksa kesehatan organ reproduksi dan
mengidentifikasi masalah seperti infeksi atau perubahan patologis.
10. Pemeriksaan Antenatal Lainnya:
o Pemeriksaan tambahan yang mungkin diperlukan berdasarkan kebutuhan, seperti
pemeriksaan kadar besi, asam folat, atau hormon tiroid.

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin, serta
mendeteksi dini masalah atau komplikasi kehamilan. Penting juga untuk menjalani pemeriksaan
prenatal secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter kandungan selama kehamilan untuk
mendapatkan perawatan yang sesuai. Setiap kehamilan bisa berbeda, dan perencanaan
pemeriksaan akan disesuaikan dengan keadaan kesehatan ibu dan janin.

Anda mungkin juga menyukai