Anda di halaman 1dari 20

Tugas ke: 3

NIM : 858559374
Nama Mahasiswi : Dwi Puji Lestari
Kode/ Matkul: IDIK4008.740029
Masa Registrasi/Smstr:2021/1
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN HASIL


BELAJAR BAHASA JAWA SISWA KELAS I SDN POJOK 1 DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN QUANTUM LEARNING DENGAN
APLIKASI WHATSAPP GROUP DI MASA PANDEMI COVID19
ABSTRAK

Penelitian dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Jawa siswa
dalam PJJ siswa kelas I SDN POJOK 1 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri dengan Model
Pembelajaran Berbasis masalah dan Quantum learning melalui aplikasi WhatsApp group di
SDN POJOK 1 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Masalah di kelas I SDN POJOK 1
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri adalah kemampuan berbicara dan hasil belajar Bahasa Jawa
menurun dalam PJJ. Subjek penelitian siswa kelas I SDN POJOK 1 Kecamatan Mojoroto Kota
Kediri berjumlah 28 siswa. Dengan objek peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar
Bahasa Jawa melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan quantum learning dalam PJJ
menggunakan aplikasi Video Call dan Voice Note whatsApp Group. Pengumpulan data
melalui observasi, tes tertulis, dan dokumentasi. Analisis data yang kuantitatif dan kualitatif.

Kata kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Quantum learning, Kemampuan bicara,
Hasil belajar, PJJ, aplikasi WhatsApp.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pandemi covid 19 mempengaruhi pola belajar siswa di Sekolah Dasar. Siswa beralah
pada sistem PJJ BDR. Belajar Dari rumah merupakan alternatif belajar selama pandemi yang
memberikan siswamerdeka belajar dengan bertanggung jawab berdasarkan SE No.4 Tahun
2020.
SDN Pojok 1 Kota Kediri Kecamatan Mojoroto melaksanan PJJ BDR selama pandemi
darurat Covid-19. Banyak permasalahan yang muncul dalam pembelajaran daring diantaranya
tidak semua walimurid mempunyai ponsel, ponsel dibawa orang tua kerja, keterbatasan kuota
internet, kesulitan dalam mendapatkan sinyal yang bagus, dan siswa tidak dapat belajar sendiri
atau memahami materi yang dijelaskan secara PJJ sehingga hasil belajar siswa turun khususnya
pada mapel Bahasa Jawa, namun siswa enggan berkomunikasi tentang kesulitan yang dihadapi.
Melalui model pembelajaran berbasis masalah dan quantum learning peneliti ingin
meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Jawa dan hasil belajar siswa kelas 1 dalam PJJ.
Disamping mengalami kesulitan belajar siswa kelas 1 SDN Pojok 1 Kota Kediri Kecamatan
Mojoroto juga mengalami kejenuhan dalam PJJ.
Berdasarkan pengamatan terkait penurunan kemampuan berbicara dalam mapel Bahasa
Jawa siswa berpengaruh pada hasil belajar yang juga turun. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, Peneliti mengupayakan agar Kemampuan berbicara Bahasa Jawa peserta didik
meningkat dalam PJJ. Peneliti menduga bahwa Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan
belajar kuantum adalah metode yang tepat untuk mengatasi masalahmenurunnya kemampuan
berbicara Bahasa Jawa dan hasil belajar siswa dalam PJJ. Model Pembelajaran Berbasis
masalah ini merupakan model pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dalam
mengemukakan pendapat melalui kegiatan merumuskan masalah, menduga, mengumpulkan
data, membuktikan dengan menjawab dugaan berdasarkan data yang diperoleh dan
menyampaian kesimpulan hasil diskusi. Belajar kuantum merupakan cara belajar yang lebih
sederhana dan alami memanfaatkan semua media pembelajran di sekitar siswa jadi lebih
konkrit dan mudah dipelajari siswa.
B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah dapat dirumuskan, Bagaimana peningkatan


kemampuan berbicara Bahasa Jawa dan hasil belajar siswa kelas 1 SDN Pojok 1 setelah
menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Quantum learning dengan
memanfaatkan aplikasi whattsApp group?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan PTK untuk meningkatkan kemampuan berbicara hasil belajar Bahasa Jawa
siswa kelas 1 SDN Pojok 1 menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Quantum learning melalui aplikasi WhatsApp group.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian bagi peneliti untuk berinovasi membuat media pembelajaran dan
variasi mengajar guna meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil belajar Bahasa Jawa.
Dengan melakukan langkah-langkah pembelajaran pada Model Pembelajaran Berbasis
Masalah dan Quantum learning siswa akan terlatih untuk mengemukakan pendapat,
melakukan tanya jawab sehingga bisa meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil
belajarnya. Manfaat penelitian untuk dunia pendidikan sebagai masukan untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran selama PJJ.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Prosedur Penelitian
Dalam rangka menyelesaikan masalah belajar yang dihadapi siswa kelas 1 SDN Pojok
1 penelitian dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus pertama, tahap perencanaan dengan
menyusun rencana pelaksanaan tindakan menggunakan Model pembelajaran berbasis masalah
dan Siklus ke dua dengan menggunkan Belajar quantum.

B. Model Pembelajaran Berbasis Masalah


Model pembelajaran berbasis masalah akan dilaksanakan siswa dengan cara
merumuskan dan membatasi masalah, merumuskan dugaan dan pertanyaan, mengumpulkan
informasi dan mengolah data, membuktikan dengan menjawab pertanyaan berdasarkan data
yang diperoleh kemudian menyampaikan kesimpulan hasil pengamatan sehingga
memungkinkan siswa untuk lebih aktif berbicara mengutarakan pendapat dan apa yang
dilihatnya.

C. Model Belajar Quantum


Quantum learning atau belajar kuantum memungkinkan siswa melakukan pembelajaran
yang lebih menyenangkan dan lebih bermakna bagi siswa. Belajar kuantum menungkinkan
siswa memanfaatkan segala yang ada disekitarnya untuk dipelajari atau sebagai alat
pembelajaran sehingga proses belajar akan lebih menyenangkan, pembelajaran yang lebih
alami melalui belajar kuantum membuat siswa akan lebih nyaman belajar sehingga
memudahkan menguasai konsep sehingga hasil belajar diharapkan akan meningkat dan
mengaktifkan siswa mengemukakan pendapatnya.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. SUBYEK PENELITIAN
Subjek penelitian 28 siswa kelas 1 SDN Pojok. Penelitian dilaksanakan Juni 2021 pada
mata pelajaran Bahasa Jawa. Kelas 1 terdiri dari siswa yang kemampuannya heterogen berasal
dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda.
B. DESKRIPSI PER SIKLUS

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa


Pokok Bahasan : Merinci ungkapan penyampaian terimakasih, permintaan maaf, tong
dan pujian, ajakan, pemberitahuan.
Sub Pokok Bahasan : Menyebutkan ungkapan petunjuk yang gterdapat dalam teks dengan
tepat.
Kelas/smester : I/2 SDN POJOK 1 KEC. MOJOROTO
Waktu : 2 x 35 menit

I. Tujuan pembelajaran : Melalui kegiatan membaca isi bacaan siswa mampu


menyebutkan ungkapan petunjuk
A. Tujuan Umum : Siswa mampu membuat kalimat ungkapan petunjuk cara
membersihkan lingkungan yang kotor.
B. Tujuan Khusus : Siswa mampu menyusun petunjuk cara membersihkan
sesuatun secara lisan dan tulisan.
C. Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan berbicara siswa melalui
pengamatan cerita bergambar dan menyusun kartu-kartu percapan.
II. Materi, Media dan Sumber
• Gambar-gambar keadan lingkungan, kartu-kartu percakapan, video
• Buku Tantri Basa Jawa Kelas 1
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
• Melalui WA group guru mengucapkan salam, menanyakan kabar,
presensi dan memotifasi siswa dan menanyakan apa yang sudah
dipelajari di pertemuan sebelumnya.
B. Inti
• Diputarkan sebuah video tentang kerusakan lingkungan, siswa diminta
untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan, membuat dugaan
penyebab terjadinya kerusakan, mengumpulkan data dari tayangan
video tersebut dan dari anggota keluarga tentang maslah kerusakan
lingkungan dan cara mengatasinya siswa diberi watu 10 menit untuk
menyiapkannya.
• Siswa yang sudah siap diminta menjelaskan/ mempersentasikannya
hasil pengamatannya dan teman yang lain menanggapi.
C. Penutup
• Guru bersama siswa membuat rangkuman pembelajaran hari ini dan
guru mengingatkan materi pertemuan selanjutnya untuk dipelajari.
IV. Alat Evaluasi
• Jelaskan bagaimana cara membersihkan lingkangan.
• Mengapa lingkungan harus kita jaga?
• Sebutkan macam-macan alat kebersihan!
V. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Penilaian: a. Pengetahuan: Daring dan jawaban dikirim wapri
b. Keterampilan: Mempresentasikan hasil pengamatan dan ide-
ide untuk memecahkan masalah seputar lingkungan.

Refleksi Guru:
Masalah yang dihadapi siswa pasif atau tidak aktif berbicara tindakkan yang dilakukan untuk
memperbaiki situasi ini adalah melakukan pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis
Masalah, namun hanya sebagian siswa yang aktif, sebagian siswa masih kurang aktif dan ada
siswa yang bosan sehingga belum bisa mencapai tujuan perbaikan. Jadi dibutuhkan siklus II
untuk memperbaiki dengan menggunakan pendekatan Belajar Kuantum
Menceritakan Hasil Pengamatan Siklus I
No. Kriteria Baik sekali (86-100) Baik (71-85) Cukup (61-70) PerluBimbingan (≤60)
1. Penampilan Ada kontak mata, lancar, Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 kriteria
menarik perhatian kriteria kriteria
pendengar, suara
keras&jelas
2. Bahasa Menggunakan kosakata Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 kriteria
baku, kalimat efektif, kata kriteria kriteria
terucap benar, intonasi
sesuai kalimat
3. Isi Ada pembukaan, Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 kriteria
menyebutkan tema kriteria kriteria
diskusi, menyebutkan
hasil diskusi, ada penutup

4. Banyak Diatas 15 kalimat 11-15 kalimat 5-10 kalimat Kurang dari 5 kalimat
kalimat
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal

Kolaborasi observasi dengan Teman Sejawat Siklus I


No. Aspek yang diamati Kemunculan Komentar
1. a. Guru menggunakan contoh -
b. Guru menggunakan alat peraga √
2. Bahasa yang digunakan guru jelas √
3. Guru memeriksa pemahaman siswa dengan √
mengajukan pertanyaan lisan dan tulis
4. Guru memberi kesempatan bertanya √
5. a. Siswa menjawab -
b. Jawaban siswa benar -
6. Pertanyaan siwa ditanggapi oleh guru dan ditanggapi √
siswa lainnya
7. Siswa berdiskusi √
Kesan Umum: banyak siswa belum aktif berintraksi
Nb. Diisi oleh teman sejawat tentang perkembangan guru mengajar.
Lembar Observasi Siswa Silkus I
No. Aspek yang Diamati Penilaian
1. Siswa menunjukan sikap senang dalam pembelajaran Daring menggunakan
aplikasi WhatsApp group
2. Siswa aktif dalam darring
3. Siswa memperhatikan media pembelajaran yang ditampilkan melalui aplikasi
WhatsApp group
4. Peserta didik mengajukanpertanyaan kepada guru dalam kegiatan
pembelajaran Daring
5. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru dalam kegiatan pembelajaran
6. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru

Grafik Analisis Data Hasil Observasi Siklus I


6

0
ASPEK 6 ASPEK 5 ASPEK 4 ASPEK 3 ASPEK 2 ASPEK 1

Series 1 Series 2 Series 3


Daftar Skor Latihan Siklus I
No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor
1. Adinda 75 15. Karina 80
2. Ahmad 80 16. Fajar 75
3. Alraf 75 17. Refky 75
4. Ardian 75 18. Raditiya 70
5. Bilqis 80 19. Reyhan 70
6. Briyan 70 20. Zika 75
7. Dafiya 75 21. Naila 70
8. Elfira 75 22. Nexsuke 80
9. Eva 70 23. Novian 75
10. Franda 80 24. Nuraini 75
11. Galih 80 25. Olivia 75
12. Nando 80 26. Willa 70
13. Ita 75 27. Yuan 70
14. Kevin 80 28. zahra 70

Tabel Distribusi Hasil Latihan Siswa Siklus I


No. Skor (S) Frekuensi (F) % (S x F)
1. 85 - - 0
2. 80 8 640
3. 75 12 900
4. 70 8 560
Jumlah 28 2100

Skor rata-rata = 2100 : 28 = 75


Analis Skor Siswa Siklus I
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
85 80 75 70

Series 1 Series 2 Series 3


RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa


Pokok Bahasan : Merinci ungkapan penyampaian terimakasih, permintaan maaf, tong
dan pujian, ajakan, pemberitahuan.
Sub Pokok Bahasan : Menyebutkan ungkapan petunjuk yang gterdapat dalam teks dengan
tepat.
Kelas/smester : I/2 SDN POJOK 1 KEC. MOJOROTO
Waktu : 2 x 35 menit
I. Tujuan pembelajaran : Melalui kegiatan membaca isi bacaan siswa mampu
menyebutkan ungkapan petunjuk
A. Tujuan Umum : Siswa mampu membuat kalimat ungkapan petunjuk cara
membersihkan lingkungan yang kotor.
B. Tujuan Khusus : Siswa mampu menyusun petunjuk cara membersihkan
sesuatun secara lisan dan tulisan.
C. Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan berbicara siswa melalui
pengamatan cerita bergambar dan menyusun kartu-kartu percapan.
II. Materi, Media dan Sumber
• Segala sesuatu yang ada di dekat siswa
• Buku Tantri Basa Jawa Kelas 1
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
• Melalui WA group guru mengucapkan salam, menanyakan kabar,
presensi dan memotifasi siswa dan menanyakan apa yang sudah
dipelajari di pertemuan sebelumnya.
B. Inti
• Siswa diarahkan untuk mengekplorasi lingkungan sekitanya kemudian
guru bertanya jawab mengenai apa saja yang dilihat siswa dan
dikembangkan ketrampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung
jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung.
• Siswa yang sudah siap diminta menjelaskan/ mempersentasikannya
hasil pengamatannya dan teman yang lain menanggapi.
C. Penutup
• Guru bersama siswa membuat rangkuman pembelajaran hari ini dan
guru mengingatkan materi pertemuan selanjutnya untuk dipelajari.
IV. Alat Evaluasi
• Jelaskan bagaimana cara membersihkan lingkangan.
• Mengapa lingkungan harus kita jaga?
• Sebutkan macam-macan alat kebersihan!
V. Penilaian Hasil Belajar
VI. Teknik Penilaian: a. Pengetahuan: Daring dan jawaban dikirim wapri
b. Keterampilan: Mempresentasikan hasil pengamatan dan ide-ide
untuk memecahkan masalah seputar lingkungan.

Refleksi Guru:
Pada siklus II masalah yang diselesaikan dari siklus I adalah ada sebagian anak
yang masih kurang mampu mengemukakan pendapat dan sebagian lagi merasa
jenuh dalam pembelajaran sehingga dilakukan tindakan Belajar Kuantum untuk
menyelesaikan masalah ini, menurut pengamatan anka-anak merasa senang dan
lebih interaktif melakukan kegiatan pembelajaran.

Kepala SDN POJOK 1 Kediri, 12 Juni 2021


Guru Kelas I

SRI LESTARI, S.Pd. SD


NIP.196308251991102001 DWI PUJI LESTARI, SE.
-
Menceritakan Hasil Pengamatan Siklus II
No. Kriteria Baik sekali (86-100) Baik (71-85) Cukup (61-70) PerluBimbingan (≤60)
1. Penampilan Ada kontak mata, lancar, Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 kriteria
menarik perhatian kriteria kriteria
pendengar, suara
keras&jelas
2. Bahasa Menggunakan kosakata Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 kriteria
baku, kalimat efektif, kata kriteria kriteria
terucap benar, intonasi
sesuai kalimat
3. Isi Ada pembukaan, Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 kriteria
menyebutkan tema kriteria kriteria
diskusi, menyebutkan
hasil diskusi, ada penutup

4. Banyak Diatas 15 kalimat 11-15 kalimat 5-10 kalimat Kurang dari 5 kalimat
kalimat
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal

Kolaborasi observasi dengan Teman Sejawat Siklus II


No. Aspek yang diamati Kemunculan Komentar
1. a. Guru menggunakan contoh
b. Guru menggunakan alat peraga
2. Bahasa yang digunakan guru jelas
3. Guru memeriksa pemahaman siswa dengan
mengajukan pertanyaan lisan dan tulis
4. Guru memberi kesempatan bertanya
5. a. Siswa menjawab
b. Jawaban siswa benar
6. Pertanyaan siwa ditanggapi oleh guru dan ditanggapi
siswa lainnya
7. Siswa berdiskusi
Kesan Umum:
Nb. Diisi oleh teman sejawat tentang perkembangan guru mengajar.
Lembar Observasi Siswa Silkus II
No. Aspek yang Diamati Penilaian
1. Siswa menunjukan sikap senang dalam pembelajaran Daring menggunakan
aplikasi WhatsApp group
2. Siswa aktif dalam darring
3. Siswa memperhatikan media pembelajaran yang ditampilkan melalui aplikasi
WhatsApp group
4. Peserta didik mengajukanpertanyaan kepada guru dalam kegiatan
pembelajaran Daring
5. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru dalam kegiatan pembelajaran
6. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru
Daftar Skor Latihan Siklus II
No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor
1. Adinda 80 15. Karina 85
2. Ahmad 85 16. Fajar 80
3. Alraf 80 17. Refky 80
4. Ardian 80 18. Raditiya 75
5. Bilqis 85 19. Reyhan 85
6. Briyan 75 20. Zika 85
7. Dafiya 80 21. Naila 80
8. Elfira 80 22. Nexsuke 85
9. Eva 75 23. Novian 85
10. Franda 85 24. Nuraini 80
11. Galih 85 25. Olivia 80
12. Nando 85 26. Willa 75
13. Ita 80 27. Yuan 80
14. Kevin 85 28. zahra 80

Tabel Distribusi Hasil Latihan Siswa Siklus II


No. Skor (S) Frekuensi (F) % SXF
1. 85 11 935
2. 80 13 1040
3. 75 4 300
4. 70 0 0
5. Jumlah 28 2275
Analisis Skor Siswa Siklus II
14

12

10

0
85 80 75 70

Series 1 Series 2 Series 3

Tabel Analisis Data Hasil Belajar DBR PJJSiswa Siklus I dan II


Waktu Jumlah Jumlah Jumlah Rata-Rata Prosentase
Siswa Siswa Siswa %
Tuntas 74> Tidak
Tuntas 74<
Pratindakan 28 16 12

Siklus I 28 16 8

Siklus II 28 24 0
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PER SIKLUS


Setelah dilakukan tindakan dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah data yang
dikumpulkan melalui observasi dan hasil belajar pada siklus pertama, terdapat peningkatan
aktivitas guru, kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa dibandingkan saat sebelum
dilakukan tindakan. Namun masih ada beberapa anak yang masih mengalami masalah
kelancaran mengungkapkan pendapat atau berbicara dan hasil belajarnya di bawah kreteria
ketuntansan minumum belum mencapai keberhasilan yang diharapkan. Guru sudah
melaksanakan tindakan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah tetapi,
guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran sesuai sintak pada Model
Pembelajaran Berbasis Masalah. Guru juga masih belum optimal memotivasi siswa untuk aktif
menjawab, menanggapi, berkomentar tentang persentasi teman-temannya. Pada siklus pertama
sebagian siswa sudah mulai terlihat lebih aktif dan antusias untuk mengemukakan pendapat,
mengomentari, menanggapi dan beradu argumen dengan teman-temannya. Namun belum
semua siswa menjawab pertanyaan guru dengan percaya diri siswa masih ragu dan belum
menyampaikan pendapatnya dengan baik, beberapa siswa belum aktif menyampaikan
pendapatnya atau hanya sebagai pendengar dan penyimak saja, dan hanya beberapa siswa yang
selalu aktif menanggapi presentasi teman-teman lainnya. Berdasarkan refleksi siklus pertama,
guru melakukan beberapa perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus kedua
dengan menggunakan model belajar kuantum untuk mengatasi masalah siswa.
Pada siklus kedua, dilaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintak dalam Quantum
learning secara maksimal. Dapat dilihat peningkatan dari data observasi aktivitas guru,
observasi siswa Kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa dalam kegiatan PJJ mengalami
peningkatan. Peserta didik sangat antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, aktif dalam
melaksanakan diskusi, dan aktif menanggapi presentasi teman-teman lain. Hasil analisis
ketuntasan belajar siswa pada siklus kedua sudah sesuai harapan karena jika dibandingkan
maka sudah ada peningkatan dari siklus pertama.
B. PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS
Aktivitas Guru
Melalui kolaborasi dengan teman sejawat dapat dikumpulkan data cara guru mengajar
didukumentasikan melalui lembar observasi yang diisi oleh teman sejawat ketika guru yang
bertindak sebagai peneliti melakukan perbaikan pada pembelajaran dalam siklus I dan II.
Berdasarkan analisis tersebut, terdapat peningkatan aktivitas guru dari siklus pertama ke siklus
kedua.
Keterampilan Berbicara
Analisis kemampuan keterampilan berbicara siswa didokumentasikan melalui
observasi tindakan dengan Model pembelajaran berbasis masalah dilakukan pada siklus I,
menerapkan Belajar kuantum pada siklus II. Terjadi peningkatan kemampuan keterampilan
berbicara peserta didik dari sebelum dilakukan tindakan, dibandingkan dengan siklus I,
kemudian dibandingkan lagi dengan pengamatan pada siklus II. Pada siklus I, kemampuan
berbicara sudah mengalami peningkatan, namun masih ada beberapa siswa yang masih
mengalami kesulitan dalam mengemukakan pendapat dan belum percaya diri menyampaikan
jawaban atas pertanyaan guru mungkin karena masih belum faham, sehingga masih harus
dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Refleksi siklus I sudah dilakukan tindakan melalui
Model pembelajaran berbasis masalah dan masih ada masalah sehingga dirancang perbaikan
pada siklus II untuk menyelesaikan masalah memanfaatkan Quantum learning.
Analisis pada siklus II kemampuan keterampilan membaca siswa setelah dilakukan
tindakan dengan memanfaatkan Quantum learning mengalami peningkatan, dan masalah dapat
diselesaikan.
Hasil Belajar Siswa
Rata-rata hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan menjukkan hasil yang kurang
baik dimana banyak siswa belum mencapai KKM, kemudian pada siklus I dilakukan tindakan
melalui Model pembelajaran berbasis masalah di mana siswa berusaha untuk mengetahui
masalah apa yang terjadi kemudian menganalisa alternatif cara pemecahannya dengan
demikian merangsang otaknya untuk lebih banyak belajar dan memberikan pengaruh pada hasil
belajar pada siklus I meningkat, namun ada beberapa anak yang masih belum mencapai KKM.
Untuk menyelesaikan masalah ini dilakukan tindakan pada siklus II dengan memanfaatkan
Quantum learning yang memungkinkan siswa lebih nyaman belajar dengan lingkungan sekitar
memberikan pengaruh peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II meningkat.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dua siklus dan analisa data observasi murid, guru serta hasil
belajar dapat disimpulkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan belajar kuantum
bisa meningkatkan kemampuan berbicara siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar
juga meningkat, hal ini menandakan tindakan kelas yang dilakukan berhasil mengatasi
masalah.

B. SARAN
Hendaknya guru secara berkesinambungan mengamati perkembangan belajar
siswa, mengevaluasi dan melakukan perbaikan untuk membantu siswa lebih mudah
dalam belajar dan mencapai kompetensi belajar yang lebih bermakna serta mewujudkan
tujuan pembelajaran yang diinginkan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa
baik dari aspek kognitif, afektif dan spikomotorik secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Bloom, BS et.al (1977) Taxonomy Of Educational Objective, Cognitive Domain. New York:
Longman
Elliot, J. (1993) Action Research For Educational Change. Philadelphia: Open University
Press.
Sugiyanto. Dan Adji A.K (1998) Penelitian Tindakan Kelas. Bagian Kedua. Jakarta: Proyek
PGSM.
Raka Joni T. Et al (1998) Penelitian Tindakan Kelas Bagian Pertama. Jakarta: Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Menengah (PGSM)

Anda mungkin juga menyukai