NIM : 858559374
Nama Mahasiswi : Dwi Puji Lestari
Kode/ Matkul: IDIK4008.740029
Masa Registrasi/Smstr:2021/1
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Jawa siswa
dalam PJJ siswa kelas I SDN POJOK 1 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri dengan Model
Pembelajaran Berbasis masalah dan Quantum learning melalui aplikasi WhatsApp group di
SDN POJOK 1 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Masalah di kelas I SDN POJOK 1
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri adalah kemampuan berbicara dan hasil belajar Bahasa Jawa
menurun dalam PJJ. Subjek penelitian siswa kelas I SDN POJOK 1 Kecamatan Mojoroto Kota
Kediri berjumlah 28 siswa. Dengan objek peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar
Bahasa Jawa melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan quantum learning dalam PJJ
menggunakan aplikasi Video Call dan Voice Note whatsApp Group. Pengumpulan data
melalui observasi, tes tertulis, dan dokumentasi. Analisis data yang kuantitatif dan kualitatif.
Kata kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Quantum learning, Kemampuan bicara,
Hasil belajar, PJJ, aplikasi WhatsApp.
BAB I
PENDAHULUAN
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan PTK untuk meningkatkan kemampuan berbicara hasil belajar Bahasa Jawa
siswa kelas 1 SDN Pojok 1 menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Quantum learning melalui aplikasi WhatsApp group.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian bagi peneliti untuk berinovasi membuat media pembelajaran dan
variasi mengajar guna meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil belajar Bahasa Jawa.
Dengan melakukan langkah-langkah pembelajaran pada Model Pembelajaran Berbasis
Masalah dan Quantum learning siswa akan terlatih untuk mengemukakan pendapat,
melakukan tanya jawab sehingga bisa meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil
belajarnya. Manfaat penelitian untuk dunia pendidikan sebagai masukan untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran selama PJJ.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prosedur Penelitian
Dalam rangka menyelesaikan masalah belajar yang dihadapi siswa kelas 1 SDN Pojok
1 penelitian dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus pertama, tahap perencanaan dengan
menyusun rencana pelaksanaan tindakan menggunakan Model pembelajaran berbasis masalah
dan Siklus ke dua dengan menggunkan Belajar quantum.
A. SUBYEK PENELITIAN
Subjek penelitian 28 siswa kelas 1 SDN Pojok. Penelitian dilaksanakan Juni 2021 pada
mata pelajaran Bahasa Jawa. Kelas 1 terdiri dari siswa yang kemampuannya heterogen berasal
dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda.
B. DESKRIPSI PER SIKLUS
Refleksi Guru:
Masalah yang dihadapi siswa pasif atau tidak aktif berbicara tindakkan yang dilakukan untuk
memperbaiki situasi ini adalah melakukan pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis
Masalah, namun hanya sebagian siswa yang aktif, sebagian siswa masih kurang aktif dan ada
siswa yang bosan sehingga belum bisa mencapai tujuan perbaikan. Jadi dibutuhkan siklus II
untuk memperbaiki dengan menggunakan pendekatan Belajar Kuantum
Menceritakan Hasil Pengamatan Siklus I
No. Kriteria Baik sekali (86-100) Baik (71-85) Cukup (61-70) PerluBimbingan (≤60)
1. Penampilan Ada kontak mata, lancar, Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 kriteria
menarik perhatian kriteria kriteria
pendengar, suara
keras&jelas
2. Bahasa Menggunakan kosakata Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 kriteria
baku, kalimat efektif, kata kriteria kriteria
terucap benar, intonasi
sesuai kalimat
3. Isi Ada pembukaan, Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 kriteria
menyebutkan tema kriteria kriteria
diskusi, menyebutkan
hasil diskusi, ada penutup
4. Banyak Diatas 15 kalimat 11-15 kalimat 5-10 kalimat Kurang dari 5 kalimat
kalimat
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
0
ASPEK 6 ASPEK 5 ASPEK 4 ASPEK 3 ASPEK 2 ASPEK 1
Refleksi Guru:
Pada siklus II masalah yang diselesaikan dari siklus I adalah ada sebagian anak
yang masih kurang mampu mengemukakan pendapat dan sebagian lagi merasa
jenuh dalam pembelajaran sehingga dilakukan tindakan Belajar Kuantum untuk
menyelesaikan masalah ini, menurut pengamatan anka-anak merasa senang dan
lebih interaktif melakukan kegiatan pembelajaran.
4. Banyak Diatas 15 kalimat 11-15 kalimat 5-10 kalimat Kurang dari 5 kalimat
kalimat
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
12
10
0
85 80 75 70
Siklus I 28 16 8
Siklus II 28 24 0
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dua siklus dan analisa data observasi murid, guru serta hasil
belajar dapat disimpulkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan belajar kuantum
bisa meningkatkan kemampuan berbicara siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar
juga meningkat, hal ini menandakan tindakan kelas yang dilakukan berhasil mengatasi
masalah.
B. SARAN
Hendaknya guru secara berkesinambungan mengamati perkembangan belajar
siswa, mengevaluasi dan melakukan perbaikan untuk membantu siswa lebih mudah
dalam belajar dan mencapai kompetensi belajar yang lebih bermakna serta mewujudkan
tujuan pembelajaran yang diinginkan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa
baik dari aspek kognitif, afektif dan spikomotorik secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Bloom, BS et.al (1977) Taxonomy Of Educational Objective, Cognitive Domain. New York:
Longman
Elliot, J. (1993) Action Research For Educational Change. Philadelphia: Open University
Press.
Sugiyanto. Dan Adji A.K (1998) Penelitian Tindakan Kelas. Bagian Kedua. Jakarta: Proyek
PGSM.
Raka Joni T. Et al (1998) Penelitian Tindakan Kelas Bagian Pertama. Jakarta: Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Menengah (PGSM)