Anda di halaman 1dari 2

Bukti(Dalil) Allah Maha adil & Tidak mendzolimi hambanya.

Oleh: Irpan Jamaludin

Allah adalah Zat Yang Maha adil. Keadilan Allah ditunjukkan dengan “ketepatan-Nya
dalam menempatkan sesuatu sesuai haknya”. Dia tidak memihak pada siapa pun dalam
menentukan keputusan. Sehingga tidak akan pernah ada yang dirugikan dari keputusan tersebut.
Sebagaimana firman-Nya “… tidak ada orang yang dirugikan sedikit pun, dan seseorang akan
memperoleh balasan sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya.” (Q.S YâSîn : 54)
Seringkali karena keterbatasannya, manusia tidak mampu memahami keadilan Allah
secara tepat. Ia menganggap Allah tidak adil. (Azhar & Abdurrahim,2019) Padahal Allah
menegaskan didalam Al-Qur’an “… dan Rabb-mu tidak mendzolimi siapapun.” (Q.S Al-Kahfi :
49)
Seandainya Allah ingin berbuat dzolim, maka tidak ada yang bisa mencegah itu semua,
akan tetapi Allah disucikan dari yang namanya kedzoliman. (Khalid,2015) Sebagaimana yang
disebutkan didalam hadits Qudsi, Allah berfirman “Wahai hamba-hambaku sesungguhnya aku
mengharamkan kedzoliman atas diri-Ku….”(H.R Muslim)

Sesungguhnya Allah dikatakan Dzalim itu jika :

1. Allah dzalim jika Dia mengadzab para hambanya meskipun mereka taat dan menjawab
seruan-Nya. Dan Allah disucikan dari perbuatan seperti ini. Allah berfirman:

‫ِإَّن َهَّللا اَل َيْظِلُم ِم ْثَقاَل َذ َّر ٍة َو ِإْن َتُك َح َس َنًة ُيَض اِع ْفَها َو ُيْؤ ِت ِم ْن َلُد ْنُه َأْج ًرا َع ِظ يًم ا‬
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada
kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari
sisi-Nya pahala yang besar”. (QS. An Nisa’: 40)

2. Allah dzalim jika tidak memaafkan, tidak memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk
bertaubat. Sementara Allah yang Maha Pemurah memaafkan hambanya ketika mereka
memohon ampun kepada-Nya, dan Allah juga mengutus kepada mereka orang yang
mengingatkan mereka, membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, dan juga Allah
menguji mereka di dunia dengan hal yang menjadikan mereka kembali dan mendekatkan
kepada-Nya. (Al-Munjid,2021)

3. Allah dzalim jika menyesatkan orang yang benar-benar tulus dalam mencari kebenaran.
Sedangkan Allah berfirman :

‫َو َلْو َع ِلَم ٱُهَّلل ِفيِه ْم َخْيًرا َأَّلْس َم َع ُهْم‬


Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan
mereka dapat mendengar(kebenaran).(Q.S Al-Anfal:23)

Referensi :
Al-Qur’an Al-Karim
Khalid Bin Abdirrahman Asy-Syai’,(2015),Fadlu al-Adl wa Syina’atu al-Dzhulm wa suu’i
‘aqibati Ahlihi
Muhammad bin Shalih al-Munajjid (2021) islamqa.info
Tauhid Nur Azhar & Sulaiman Abdurrahim.(2009). 114 Kisah Nyata Doa-Doa
Terkabul. Arkanleema.

Anda mungkin juga menyukai