Disusun oleh :
Nama : Assayyidatul Muazimah
NIM : 200602110056
Kelas : Biologi A
Pembahasan
Pengamatan bentuk mendapat bahwa kentang dari keempat air rendaman
mengalami perubahan yang sama yaitu dari bertekstur padat atau keras menjadi
berstektur keras dan lembek di bagian luar, sedangkan pada kentang yang
direndam dalam laurtan garam memiliki permukaan yang sedikit cekung. Larutan
garam bersifat hipertonis terhadap kentang dan menyebakan terjadinya lisis pada
kentang disertai keluarnya air dalam kentang ke larutan garam. Hal tersebut
menyebabkan permukaan kentang sedikit cekung.
Kentang yang direndam dalam air gula mengalami proses osmosis.
Osmosis umunya mengacu pada perpindahan air melalui membran. Terjadinya
osmosis dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Penyerapan air osmotik terjadi
karena adanya gradient potensial air. Hal tersebut juga terjadi pada tanaman
hidup. Kehadiran gradient seperti itu selama pertumbuhan mengindikasikan sel
harus memiliki dinding sel yang berbeda dana atau perpedaan sifat osmosis untuk
melanjutkan tumbuh.
Perubahan dimensi dan ukuran pada kentang disebabkan oleh osmosis,itu
menunjukan bahwa dengan keberadaan garam dan gula, garam menyerap air
dalam jumlah terbatas saat osmosis. Kentang yang direndam dengan air mineral
mengalami difusi dan terjadi pertambahan berat diakibatkan air mineral meresap
ke dalam kentang yang bersifat hipotonis. Sel-sel dalam kentang menyerap air dan
terjadi turgiditas pada kentang.
Pembahasan
Volume air rendaman keempat-empatnya ternyata mengalami perubahan.
Volume air bepewarna berubah dari 0,2l menjadi 0,195l. Perubahan tersebut sama
dengan perubahan yang terjadi pada volume air larutan gula dan volume air
mineral. Sedangkan pada air larutan garam mengalami perubahan volume dari
0,2l menjadi 0,205l. Kentang yang direndam dalam air bepewarna mengalami
perubahan warna diakibatkan terjadinya proses difusi. Jaringan seluler cenderung
meningkatkan kekebalan pada difusi di akar. Dan berpengaruh pada elastisitasnya.
Air beperwarna meresap ke dalam kentang dikarenakan bersifat hipertonis dan
kentang hipotonis. Akhirnya mengakibatkan kentang berwarna kebiruan.
Kentang yang telah direndam dalam keempat larutan setelah diamati
warnanya ternyata tidak mengalami perubahan yang signifikan. Ketiga kentang
tetap memiliki warna krem seperti warna saat sebelum dilakukan perlakuan
namun kentang yang telah diambil dari rendaman selama 12 jam sedikit memudar.
Sedangkan pada kentang dengan perlakuan rendaman air beperwarna biru, warna
kentang berubah cukup drastis yang mana dari warna awal krem menjadi warna
krem kebiru-biruan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari
daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit .
Tekanan osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi zat
terlarut, konstanta ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan.
Dari data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kentang yang mengalami
penambahan berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap kentang.
Sedangkan jika terjadi pengurangan berat karena larutan bersifat hipertonis
terhadap kentang. Keras lunaknya kentang bergantung pada konsentrasi larutan.
Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin
banyak pengurangan beratnya.
Osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan
hipertonis melalui membaran semipermeabel. Saat kentang direndam dalam
larutan gula akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang
keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang
hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Untuk kentang yang direndam
dalam air biasa, peristiwa yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk
kedalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Hal
ini yang menyebabkan volume air berubah.
5.2 Saran
Perlu diadakan penelitian lanjutan dengan menggunakan lebih banyak
contoh umbi-umbian lain, untuk mengetahui laju osmosisnya. Dalam penelitian
lain diperlukan alat dan metode yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang
lebih valid. Untuk menyempurnakan, ada baiknya jika para pembaca memberi
masukan dan kritikan perihal kekurangan dan ketidaksempurnaan makalah ini.
Dengan ini penulis dan pembaca bisa saling berbagi ilmu mengenai apa yang
disampiakan terkhusus pada materi inti pada makalah ini. Di harapkan juga agar
kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan dengan osmosis dapat diperbanyak
lagi, mengingat masih minimnya informasi mengenai proses osmosis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA