Anda di halaman 1dari 3

Nama: M.

Aditya Putra Hartanto


NIM: 1523423046
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Prodi: Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim
Fakultas Teknik

Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim

Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim merupakan Program Studi yang unggul
secara Nasional pada Tahun 2020 di bidang transportasi, berwawasan kewirausahaan, berdaya
saing tinggi dalam era globalisasi, dinamis terhadap perubahan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa demi kemajuan dunia transportasi khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada
umumnya.

Logistik maritim adalah tentang pengangkutan barang (delivery) dengan kapal dari
pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan dengan efektif sebagai suatu sistem (Song and
Panayides, 2015).1 Fungsi logistik yang terus menunjukkan hasil efektif dalam meningkatkan
daya saing perusahaan berdampak pada perkembangan logistik (Coyle et al. 2011). Pada
dekade terakhir pelabuhan sangat menekankan pendekatan manajemen rantai pasok sebagai
paradigma baru (De Martino and Morvillo, 2008). Dampak berikutnya konsep logistik
berkembang, ke manajemen rantai pasok atau supply chain management (SCM) (Yercan and
Yildis, 2015), cakupannya meliputi kegiatan logistik dengan memasukkan kepuasan
konsumen, aliran finansial, aliran informasi secara terintegrasi dari semua pemangku
kepentingan.2

Logistik maritim dapat dibedakan dengan transportasi maritim dari sisi konsep, titik
fokus dan juga fungsi manajerial. Logistik maritim berfokus pada titik individual yang terkait
dengan transportasi maritim, namun juga alur logistik yang efektif sebagai entitas sistematik
pada sistem logistik yang terintegrasi. Fungsi manajerial dari logistik maritim yaitu tidak hanya

1
Cahya Purnomo, Himawan Aditya Pratama, dan Zoellys Fix Nurfadholi, Pelabuhan dalam Logistik Maritim(Agustus
2023), hlm. 132
2
Ibid., hlm. 131
melibatkan kegiatan yang berkaitan dengan transportasi laut, misalnya kontraktor, pengiriman,
perjalanan laut, kargo bergerak dan bongkar/muat, tetapi juga layanan logistik lainnya, misalnya
stuffing, penyimpanan, pergudangan, manajemen persediaan, menyediakan pusat distribusi,
kontrol kualitas, pengujian, perakitan, kemasan, mengemas, memperbaiki dan penggunaan
kembali (Bank Dunia, 2006).3

Evolusi logistik dapat dilacak sebagai berikut. Awalnya sebelum tahun 1950an
logistik diterapkan pada dunia militer sebagai strategi memenangkanpertempuran, yang
kemudian diterapkan dalam bisnis. Meningkatnya persaingan maka perkembangan
logistik berikutnya adanya penambahan variabel strategi. Jika manajemen logistik
orientasinya masih per bagian (individual perusahaan), maka manajemen rantai pasok
orentasinya semua bagian (semua perusahaan) yang terlibat dalam aliran barang.4 Logistik
maritim merupakan konsep yang dikembangkan dari transportasi maritim dalam konteks logistik.
Logistik maritim memiliki tiga pemain kunci dalam membentuk sistem logistik maritim yaitu
shipping line, operator pelabuhan dan freight forwader.5

3
Muhammad Yusran, Manajemen Supply Chain Resilience dengan Pendekatan Quality Function Deployment pada
Terminal Petikemas Pelabuhan Makassar,(2021), hlm. 7
4
Cahya Purnomo, Himawan Aditya Pratama, dan Zoellys Fix Nurfadholi, op. Cit
5
Muhammad Yusran, loc. Cit
Daftar Pustaka

Darmawan, A. (2023). Manajemen Supply Chain Resilience dengan Pendekatan Quality


Function Deployment (QFD) pada Terminal Petikemas Pelabuhan Makassar (Skripsi, Universitas
Hasanuddin). http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/5587/2/D32114014_skripsi%201-
2%28FILEminimizer%29.pdf#

Tampubolon, A. (2023, September 25). Pelabuhan dalam Logistik Maritim. Prosiding Seminar
Nasional Manajemen Industri dan Sistem Informasi, 1-5.
https://e-journal.akpelni.ac.id/index.php/prosiding-nsmis/article/view/150

Anda mungkin juga menyukai