Pada tahun 1900-1928, Mekkah menjadi pusat kegiatan intelektual dan keagamaan bagi
umat Islam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Barat yang mendorong umat Islam
untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Kemerdekaan Mekkah dari dominasi Ottoman yang memberikan kebebasan bagi umat
Islam untuk berekspresi dan mengembangkan pemikiran.
3. Kedatangan para ilmuwan dari berbagai negara yang memberikan kontribusi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Mekkah.
Para ilmuwan Mekkah pada tahun 1900-1928 sering mendiskusikan berbagai macam topik,
diantaranya:
Berikut adalah beberapa contoh diskusi spesifik para ilmuwan Mekkah pada tahun 1900-
1928:
1. Pada tahun 1905, Muhammad Abduh menulis sebuah artikel berjudul "Risalat al-Tauhid"
(Risalah tentang Tauhid). Dalam artikel ini, Abduh berpendapat bahwa tauhid adalah inti
dari Islam. Ia juga berpendapat bahwa tauhid harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam aspek ibadah maupun sosial. Muhammad Abduh mengadakan diskusi
dengan para ulama Mekah tentang perlunya modernisasi pendidikan. Abduh berpendapat
bahwa pendidikan Islam harus diajarkan dengan cara yang lebih modern dan ilmiah.
2. Pada tahun 1910, para ulama Mekah mengadakan diskusi tentang perlunya reformasi
sosial. Mereka berpendapat bahwa masyarakat Arab perlu dibebaskan dari praktik-praktik
yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.
3. Pada tahun 1911, Jamaluddin al-Afghani mendirikan sebuah organisasi bernama al-
Jam'iyyah al-Islahiyyah (Organisasi Pembaharuan). Organisasi ini bertujuan untuk
memajukan Islam dan melawan kolonialisme Barat.
4. Pada tahun 1920, para politikus Mekah mengadakan diskusi tentang masa depan politik
Arab Saudi. Mereka berpendapat bahwa Arab Saudi perlu menjadi negara yang modern
dan sejahtera
5. Pada tahun 1922, Muhammad Iqbal menulis sebuah puisi berjudul "Bang-e-Dara" (Suara
Terompet). Dalam puisi ini, Iqbal membayangkan tentang masa depan Islam yang jaya dan
makmur.
Diskusi para ilmuwan Mekkah pada periode ini memberikan kontribusi penting bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam. Diskuisi ini juga mendorong
umat Islam untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilainya.