Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : SYAMSU RIKA WIRAH ADIKUSUMAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859392148

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4204 / Pend. Bahasa Indonesia di SD

Kode/Nama UPBJJ : 80 / MAKASSAR

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Rancangan pembelajaran pada kelas tinggi yang mencakup keterampilan berbahasa dan
kemampuan bersastra dapat dibagi menjadi beberapa tahapan dan aktivitas. Berikut adalah
contoh rancangan pembelajaran pada kelas 6 yang telah saya buat :
Tema Pembelajaran: "Membaca, Menulis, dan Menghayati Sastra Indonesia"
Minggu ke - Hari ke - Topik Kegiatan
- Diskusi singkat tentang apa itu sastra dan
mengapa sastra penting.
Hari ke-1
Pengenalan - Membacakan beberapa cerita pendek atau puisi
Terhadap dalam bahasa Indonesia.
Minggu ke-1 Sastra - Analisis singkat cerita pendek atau puisi yang
Indonesia telah dibaca.
Hari ke-2 - Meminta siswa untuk berbagi pendapat dan
kesan mereka tentang karya sastra yang telah
dibaca.
- Pembelajaran tentang struktur kalimat dalam
Hari ke-1 bahasa Indonesia.
Pemahaman - Latihan membentuk kalimat sederhana.
Minggu ke-2 Struktur - Pembelajaran tata bahasa dan penggunaan kata
Bahasa sifat, kata benda, dan kata kerja.
Hari ke-2
- Latihan menggabungkan kata-kata untuk
membuat kalimat yang lebih kompleks.
- Membaca cerita pendek atau buku cerita dalam
bahasa Indonesia.
Hari ke-1
- Meminta siswa untuk mengidentifikasi tokoh,
Keterampilan latar, dan plot cerita.
Minggu ke -3
Membaca - Meminta siswa untuk menceritakan kembali
cerita yang telah mereka baca.
Hari ke-2
- Berdiskusi tentang pesan moral atau tema dalam
cerita tersebut.
- Pembelajaran tentang teknik menulis cerita
pendek atau puisi sederhana.
Hari ke-1 - Meminta siswa untuk menulis cerita pendek atau
puisi mereka sendiri.

Keterampilan
Minggu ke-4 - Peer review: Siswa bertukar cerita mereka dan
Menulis
memberikan umpan balik satu sama lain.
- Minta siswa untuk menyunting dan memperbaiki
Hari ke-2
cerita mereka berdasarkan umpan balik yang
diterima.
- Pengenalan sastra anak-anak Indonesia.
- Membaca dan menganalisis buku cerita anak-
Hari ke-1
anak.

Minggu ke-5 Sastra Anak


- Aktivitas kreatif: Siswa membuat buku cerita
anak-anak mereka sendiri.
Hari ke-2
- Membaca dan mem-presentasikan buku cerita
anak-anak mereka di depan kelas.
- Ujian tulis yang mencakup pemahaman
sastra, keterampilan berbahasa, dan
Hari ke-1 keterampilan menulis.
Evaluasi - Diskusi tentang pengalaman pembelajaran
Minggu ke-6 dan selama beberapa minggu terakhir.
Penutup - Penghargaan untuk siswa yang berprestasi
dalam pembelajaran bahasa dan sastra.
Hari ke-2
- Refleksi akhir tentang pentingnya bahasa
dan sastra dalam kehidupan sehari-hari.

Rancangan pembelajaran ini mencakup berbagai aspek pembelajaran bahasa Indonesia,


termasuk keterampilan berbahasa dan kemampuan bersastra. Ini juga mendorong siswa
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan apresiasi
terhadap sastra Indonesia. Pastikan untuk menyesuaikan rancangan ini sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan siswa Anda.

2. Prinsip presentasi dalam penyusunan buku teks, sebagaimana yang dijelaskan oleh W.F.
Mackey (Hanafi: 1981), mencakup berbagai muatan yang terkait dengan cara materi
pembelajaran disajikan kepada pembaca. Prinsip presentasi ini bertujuan untuk memastikan
bahwa isi buku teks dapat dipahami dengan baik oleh para pembaca, termasuk siswa.
Beberapa muatan yang terdapat dalam prinsip presentasi adalah :
1) Keteraturan dan Tata Letak (Layout)
- Tata letak teks yang terorganisir dengan baik dan mudah diikuti.
- Penggunaan huruf, ukuran font, dan penjelasan yang konsisten.
- Penggunaan paragraf, subbab, dan subjudul untuk mengatur materi dengan baik.
Penggunaan gambar, grafik, dan ilustrasi yang mendukung pembelajaran.
2) Bahasa yang Jelas dan Tepat
- Penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
- Penghindaran penggunaan istilah teknis yang sulit dipahami tanpa penjelasan yang
memadai.
- Penggunaan kosakata yang sesuai dengan tingkat usia dan pemahaman pembaca.
3) Struktur dan Alur yang Logis
- Materi disusun dengan urutan yang logis, memungkinkan pembaca untuk mengikuti
perkembangan ide dengan baik.
- Penggunaan penjelasan, contoh, dan ilustrasi yang mendukung konsep yang diajarkan.
- Penggunaan rumusan masalah, tujuan pembelajaran, dan ringkasan yang membantu
siswa memahami materi.
4) Penggunaan Media Pendukung
- Penggunaan multimedia seperti gambar, diagram, tabel, dan multimedia interaktif yang
memperkaya pemahaman siswa.
- Konsistensi dalam penggunaan media pendukung untuk mengilustrasikan konsep.
5) Kejelasan Tujuan Pembelajaran
- Menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas di awal setiap bab atau bagian.
- Memastikan bahwa tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang disajikan.
6) Contoh dan Latihan
- Menyertakan contoh-contoh yang relevan dan jelas untuk menjelaskan konsep.
- Menyertakan latihan-latihan yang memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka peroleh.
7) Responsif Terhadap Kebutuhan Pembaca
- Memperhatikan keragaman kebutuhan dan gaya belajar pembaca.
- Menyediakan materi tambahan atau catatan kaki untuk memberikan klarifikasi jika
diperlukan.
Prinsip presentasi ini bertujuan untuk menciptakan buku teks yang ramah pengguna, dapat
dipahami dengan mudah, dan efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dengan
memperhatikan muatan-muatan ini, penulis buku teks dapat meningkatkan kualitas presentasi
dan pembacaan buku teks mereka.

3. Kompetensi dasar dalam menulis yang mencakup kegiatan menyalin pada kelas rendah di SD
memiliki berbagai hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa. Menyalin adalah salah satu
langkah awal dalam mengembangkan keterampilan menulis, dan hasil belajar yang dapat
diperoleh mencakup :
- Pengenalan Bentuk dan Huruf
Siswa dapat mengenal dan mengidentifikasi bentuk-bentuk huruf secara lebih baik melalui
menyalin. Ini membantu mereka memahami huruf-huruf yang digunakan dalam bahasa
tertulis.
- Perkembangan Kosakata
Selama menyalin, siswa akan terpapar pada kosakata dan kalimat yang ada dalam teks
yang mereka salin. Ini dapat membantu mereka memahami arti kata-kata baru dan
menjelaskan makna dari teks yang mereka tiru.
- Pemahaman Tata Bahasa Dasar
Selama proses menyalin, siswa akan terbiasa dengan tata bahasa dasar, seperti urutan
kata, penggunaan tanda baca, dan tata letak kalimat. Ini membantu mereka memahami
struktur kalimat dan tata bahasa yang benar.

4. Cerita "Anak Kambing Yang Cerdik" memiliki pesan moral yang dapat disampaikan kepada
siswa, dan pesan moral ini dapat dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar.
Beberapa pesan moral yang dapat ditarik dari cerita ini adalah :
- Kewaspadaan dan Keberanian
Anak kambing menunjukkan kewaspadaan dan keberanian dalam menghadapi situasi
berbahaya. Ini mengajarkan kepada siswa pentingnya berani melindungi diri mereka
sendiri dan tidak takut untuk meminta bantuan saat mereka merasa dalam bahaya.
- Pentingnya Belajar dan Berkomunikasi
Ibu kambing mengajarkan anaknya lagu khusus sebagai alat komunikasi. Ini
mengilustrasikan pentingnya belajar dan berkomunikasi dengan baik, baik dengan orang
tua maupun dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
- Waspadai Orang Asing
Cerita ini mengingatkan siswa untuk berhati-hati terhadap orang asing atau hal-hal yang
tidak familiar. Ini adalah pelajaran penting tentang keamanan pribadi.
- Kekuatan dalam Persatuan: Ketika anak kambing meminta bantuan tetangga hewan
lainnya, itu menunjukkan kekuatan dalam persatuan dan kerjasama. Siswa dapat belajar
bahwa dalam menghadapi masalah, bekerja sama dengan orang lain dapat mengatasi
kesulitan.
Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar yang dapat dikaitkan dengan cerita tersebut adalah :
- Diskusi tentang Keselamatan
Guru dapat mengadakan diskusi dengan siswa tentang situasi di mana mereka perlu
berhati-hati dan berbicara tentang langkah-langkah yang bisa diambil untuk menjaga
keselamatan mereka sendiri.
- Belajar Bahasa dan Komunikasi
Guru dapat menggunakan cerita ini untuk mengajar siswa tentang pentingnya bahasa dan
komunikasi. Mereka dapat meminta siswa untuk menciptakan pesan atau bahasa isyarat
yang mereka anggap penting.
- Proyek Kerjasama
Guru dapat menyusun proyek di mana siswa harus bekerja sama dalam kelompok untuk
menyelesaikan tugas tertentu, mengajarkan mereka tentang kekuatan dalam persatuan
dan kerjasama.
5. Macam-macam pengajaran membaca yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka (1983:112)
seperti berikut ini: (1) pengajaran membaca permulaan, (2) pengajaran membaca nyaring, (3)
pengajaran membaca dalam hati, (4) pengajaran membaca pemahaman, (5) pengajaran
membaca bahasa, (6) pengajaran membaca teknik.
Dari keenam pengajaran membaca di atas, menurut saya yang paling cocok untuk kelas 1
ialah pengajaran membaca permulaan. Kelas 1 merupakan masa peralihan dari TK ke SD,
pada tahap ini, siswa memasuki dunia pendidikan formal yang lebih terstruktur dan serius
daripada tingkat sebelumnya di TK. Siswa di kelas 1 akan terpapar pada teks-teks dan bahan
bacaan yang semakin kompleks seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, memulai dengan
pengajaran membaca pada tingkat permulaan membantu siswa membangun landasan yang
diperlukan untuk pemahaman bacaan yang lebih rumit di masa depan. Selain itu, dengan
pengajaran membaca permulaan, siswa dapat mengembangkan kosakata mereka dan
memahami makna kata-kata. Hal Ini membantu mereka dalam berbicara dan menulis dengan
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai