Makalah Pengecoran Logam Kelompok 4
Makalah Pengecoran Logam Kelompok 4
Makalah Pengecoran Logam Kelompok 4
Kami sudah menyelesaikan makalah berjudul Pengerjaan akhir dan perlakuan panas dari
coran. Ini disusun guna memenuhi tugas pak Dr. Ir. Riski Elpari Siregar, M.T. pada
matakuliah Teknik pengecoran di Fakultas Teknik UNIMED. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Pengerjaan akhir
dan perlakuan panas dari coran.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami system pengerjaan akhir dari erlakuan panas dari coran
2. Memahami bagaimana menyingkirkan pasir dari ranyka cetak
3. Untuk memahami perlakuan panas dari coran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menyingkirkan pasir dari rangka cetak
2.1.1 Memisahkan coran dari cetakan
Proses pengambilan coran dari cetakan adalah berbeda-beda tergantung padajenis dan cara
pembuatan cetakan. (1) KETIKA MENGGUNAKAN DRAG DENGAN RIBSDalam hal ini
sebelum dilakukan pemisahan coran dari drag, kup dan drag dipi- sahkan lebih dulu. Kup
diangkat dengan pengangkat, dalam hal ini ada dua kemung kinan yaitu apakah coran diangkat
bersama kup atau tetap tinggal dalam drag. Kalau kup diangkat bersama coran, maka harus
langsung dipisahkan ke mesin pembongkar di mana bagian terbanyak dari pasir yang melekat
pada coran dan kup akan terlepas dan kemudian coran dibawa ke proses berikutnya yaitu pada
konveyor getar, mesin pemukul atau sebangsanya, sedangkan kup dipindahkan kembali ke
bagian pembuatan cetakan, Demikian juga halnya dengan drag dikembalikan ke bagian
pembuatan cetakan, setelah pasir disingkirkan. Kalau coran ditinggal dalam drag, kup
kemudian diangkat, dan coran diangkat keluar. Setelah penyingkiran pasir dari kup, kup
dipindah untuk proses Berikutnya Cara lain untuk mengambil coran adalah dengan
membalikkan tarikan. (2) JIKA MENGGUNAKAN DRAG TANPA RIB .Dalam hal ini coran
langsung didorong dari atas bersama pasir di atas mesin pem- bongkar atau konveyor getar,
tanpa lebih dulu memisahkan kup dari drag. Kup dan drag diperlakukan sama seperti pada cara
yang disebut di atas, disamping itu saluran turun dan saluran masuk dapat disingkirkan pada
waktu mendorongnya ke bawah sehingga pekerjaan ini lebih mudah dilakukan dari pada
pekerjaan untuk rangka cetak yang berusuk, jadi pekerjaan ini mempunyai beberapa
keuntungan tambahan.(3) JIKA TIDAK MENGGUNAKAN BINGKAI CETAK Untuk
cetakan tanpa bingkai cetak, penghilangan pasir dilakukan dengan cara meletakkan caran
mengikuti cetakan pada mesin penghilang pasir atau pada vibrating conveyor sehingga cara ini
sangat mudah untuk dilakukan.
2.1.2 Alat alat penyingkir pasir dan pembersih permukaan coran
(1) MESIN PEMBONGKAR Mesin ini disebut mesin pembongkar, yaitu mesin untuk
menyingkirkan pcetakan dengan mempergunakan peralatan yang bergetar. Cetakan diletakkan
d meja getar yang mempunyai ayakan, getaran diteruskan ke pasir dan coran me rangka cetak
sehingga pasir pecah-pecah dan jatuh melalui ayakan. Pasir yang dikumpulkan oleh konveyor
ban dan alat lainnya, sehingga hanya coran saja ya gal di atas meja getar. Ditinjau dari cara
menggetarkan meja, mesin pembongkar menjadi dua jenis. Mesin pembongkar jenis pertama
mempergunakan spindel bany atau 3 spindel) dan mempunyai mekanisme yang menggerakkan
coran pada arah te Mesin ini menyingkirkan pasir dengan getaran naik turun dan memindahkan
cotas proses berikutnya secara otomatik,
Gambar 2.1 mesin pembongkar
(2) MESIN PEMUKUL INTI. Coran yang sebagian banyak dari pasir cetaknya telah
disingkirkan, kemudian didinginkan dan akhirnya pasir intinya disingkirkan. Untuk keperluan
itu dipaka mesin pemukul inti. Coran dipegang pada kedua sisinya dengan silinder udara
sebangsanya dan pasir inti digetarkan untuk bisa disingkirkan, lihat Gbr. 2.2. Me pemukul inti
ini dipakai dalam keadaan sebagai berikut: pertama kalau pasir sukar dipecahkan seperti pada
inti dengan minyak pengikat atau cetakan mengeras sendin kedua kalau menyingkirkannya
sukar seperti pasir inti dalam selubung silinder. Penyingkiran pasir pada coran biasa hanya
memerlukan waktu 20 sampai detik tapi dalam beberapa hal retak atau pecah pada coran dapat
terjadi karena pukul terlalu lama, sehingga perlu menentukan waktu operasi dan menentukan
kapasit mesin sesuai dengan: bentuk coran, macam inti, tekanan pengatur (3 sampai 10 kg/cm
dari silinder udara tekan, dan cara pemegangan yang kuat pada bagian coran.
(3) PENYEMPROTAN AIR ATAU PENYEMPROTAN HIDUNG Penghilangan pasir dan
pembersihan permukaan coran dilakukan dengan penyemprotan air dengan cara sebagai
berikut: pertama coran diletakkan di atas meja dalam ruangan atau lemari tertutup (Gbr. 9.3),
dan pengaturannya dilakukan dari tempat pengoperasian di luar kabinet sambil melihat melalui
lubang, pasir dikeluarkan dengan menggunakan semprotan air bertekanan tinggi sekitar 150
kgf/cm dengan pistol penyemprotan.
Gamabar 2.6 coran setelah Gamabar 2.7 palu pemahat dan pahat-
Penyemprotan mimis pahat
2.2 Penyelesaian
2.2.1 Penyingkiran saluran turun dan penambah
Cara-cara tersebut di bawah ini dipergunakan untuk memisahkan saluran turun dan penambah,
sesuai dengan ukuran coran, kualitas bahan dan rencana pengecoran
1) Pematahan
2) Pemotongan dengan gas
3) Pemotongan dengan busur listrik
4) Pemotongan secara mekanik
Cara pematahan biasa dilakukan pada besi cor mampu tempa. Ada dua hal untuk cara ini, yaitu
pemecahan dilakukan oleh tenaga orang dan oleh tenaga mekanik seperti menggetarkan,
membentur dan mengepres. Dalam praktek selama penyingkiran pasir. kadang-kadang mereka
putus dengan sendirinya pada mesin pembongkar, dan dimana- mana dapat dilakukan
pemisahan; pada mesin pembongkar, pada konveyor penggantung untuk mendinginkan coran,
pada konveyor, di atas lantai dan juga dengan memper- gunakan presan dengan jig atau
penjungkir-balik, mereka disingkirkan dengan benturan bersamaan dengan penyingkiran
pasir.Pemotongan dengan gas dilaksanakan untuk memisahkan saluran turun dan penambah
dari coran baja. Kalau cara ini sukar dilakukan terutama untuk baja paduan anggi seperti baja
tahan karat, baja mangan tinggi dan seterusnya, atau seperti halnya jarang dilakukan pada besi
cor dan paduan bukan baja, maka dalam hal tersebut dipakai cara pemotongan dengan busur
listrik.Cara pemotongan secara mekanik terutama dipakai untuk coran paduan tembaga atau
coran paduan ringan. Pemotongan cara ini kurang baik dibandingkan dengan pemotogan
dengan gas mengingat kecepatan potongnya, tetapi permukaan bekas pemotongannya halus
dan teliti, sehingga proses penyelesaian dengan jalan ini menjadi lebih sedikit, dan selanjutnya
kalau permukaan harus dikerjakan dengan mesin maka hal ini mempunyai keuntungan dalam
menurunkan ukuran tambahan untuk pengerjaan mesin. Selanjutnya cara ini tidak
mengakibatkan terjadi panas yang mempengaruhi perubahan bentuk atau mengakibatkan retak,
dan memungkinkan lebar pemotongan yang sempit dan serpih dapat dikumpulkan, sehingga
untuk logam yang mahal keun- tungannya lebih diperbesar. Mesin-mesin yang dipakai untuk
pemotongan ialah mesin pemotong kecepatan tinggi atau mesin gergaji pitu.
2.2.2 Penyelesaian
Palu pemahat yang ditunjukkan pada Gbr. 9.7 banyak dipakai untuk keperluan memotong
bagian dari sirip, saluran turun dan penambah, Akan tetapi alat ini menim- bulkan bising dan
menyebabkan pekerja cepat letih, Maka dari itu alat ini kemudian diganti dengan alat lain
(1) PALU PEMAHAT
Pahat yang dipasang pada palu pneumatik dapat dipakai sebagai palu pemahat. yang biasanya
mempergunakan tekanan udara sekitar 5 sampai 7 kgf/cm. Perlu diusa-hakan untuk
mengurangi pemakaian alat tersebut, tetapi tidak ada cara lain untu menghilangkan sirip di
bagian dalam coran, sehingga dalam hal ini palu pemahat dipaka secara umum pada banyak
pabrik pengecoran
(2) PENGGERINDAAN Tanpa membedakan coran bagian dalam atau coran bagian luar, sirip-
sirip, bagian yang tak terpakai dan yang terbakar dibuang dengan mempergunakan gerinda.
Ada beberapa macam gerinda yang dipakai yaitu, gerinda tangan (Gbr. 2.8), gerinda ayun (Gbr.
2.9), gerinda bangku (Gbr. 2.10) dan mesin gerinda otomatik (Gbr. 2.11),
(3) PINCENGKILAN DENGAN GAS Pada pekerjaan penyelesaian baja cor dipergunakan
pencungkil busur listrik sta pencungkil nyala api. Pencungkil busur listrik adalah jenis yang
paling banyak dipakai Cara kerjanya ialah meniupkan udara pada logam, dengan tekanan 5
sampai 7kgf/cm sejajar dengan elektroda karbon. Selain udara tekan dipergunakan juga
oksigen untuk meniup, tetapi jenis ini memberikan pengaruh oksidasi yang kuat. Kedua cara
tersebut memungkinkan untuk membuang satu lapisan tipis yang tebalnya tetap, dan dekat
2.3 Perbaikan pada pengecoran
2.3.1 Perbaikan dengan pengelasan
(1) PERBAIKAN PENGELASAN UNTUK BESI COR BIASA Untuk memperbaiki besi cor
biasa dipergunakan pengelasan busur listrik terlindung atau pengelasan dengan gas, tetapi
sebagai akibat pemanasan mudah terjadi keropos, perubahan bentuk, retak dan mengeras
karena terjadi sementit pada bagian yang dilas Bagian yang dilas kemudian dipahat, digerinda
dan dibersihkan dari minyak dan oli dengan mempergunakan bensin atau tiner dan sebagainya
sampai permukaan logam yang bersih terlihat. Pengelasan busur listrik terlindung dibagi
menjadi pengelasan dingin dan pengelasan panas. Dalam pengelasan dingin logam induk tidak
dipanaskan mula Dengan mempergunakan batang las dari baja lunak atau paduan bukan baja,
dibuat lasan kurang dari 50 mm secara terputus-putus tanpa jalinan dan kemudian erak dibuang
dipukul-pukul oleh palu pemahat. Pelunakan lebih baik dilakukan setelah pengelasan. Dalam
pengelasan tersebut dipergunakan kemiringan dengan jenis-jenis sebagai berikut: jenis sumbat,
jenis V. jenis U. jenis X. Pada pengelasan panas, logam induk dipanaskan mula antara 500
sampai 600°C dan dilas dengan mempergunakan batang las dari besi cor atau dipanaskan mula
100 sampai 300°C dan dilas dengan mem- pergunakan batang las baja lunak atau paduan bukan
baja. Daftar 2.1 menunjukkan komposisi kimia batang las dan Gbr. 2.12 menunjukkan
hubungan antara temperator pemanasan mula dan arus pada batang las nikel.
Daftar 2.1 komposisi kimia dan batang las untuk pengelasan busur listrik bagi besi cor
n
Gambar 2.13 hubungan antara Gambar 2.14 pengelasan berlapis banyak
Kadar karbon dan temperatur
Pemanasan mula
berlapis banyak. Pemanasan akhir dilakukan dengan jalan memanaskan secara merata pada
temperatur antara 600 dan 650°C yang kemudian dilunakkan. Waktu standar untuk pemanasan
akhir adalah satu jam untuk setiap ketebalan 25 mm.
(4) LAS KUNINGAN
Las kuningan adalah proses pengelasan untuk menyambung logam dengan logam lain yang
mempunyai titik cair lebih rendah dari titik cair logam induk. Proses ini disebutjuga
penyolderan. Solder keras adalah solder kuningan dan solder perak. Daftar 2.4
Daftar 2.4 Komponen dan pemanasan solder
(5) PENGELASAN TUANG
Dalam pengelasan tuang, bagian cacat dari coran dicor lagi dengan jalan memasang cetakan di
bagian yang cacat kemudian logam cair yang sama kwalitasnya dengan logam induk
dituangkan ke dalam cetakan tersebut. Paduan tembaga sangat mudah dilas tuang dibanding
dengan besi cor. Untuk besi cor dipakai logam cair yang mempunyai kadar karbon dan silikon
tinggi dan logam induk harus dipanaskan mula, antara 400 dan 600°C.
(6) PENGELASAN TERMIT
Pengelasan termit dilakukan untuk memperbaiki rongga-rongga udara yang besar dan retakan-
retakan. Ruangan pencair dari bahan tahan api dipasang sekitar bagian cacat yang akan
diperbaiki. Campuran termit yang terdiri dari bubuk aluminium dan oksida besi dimasukkan
dan dibakar. Pengelasan termit berdasarkan panas reaksi 3.000°C disebabkan reaksi kimia yang
eksotermal dan secara bersamaan mereduksi logam cair Gbr. 2.15 menunjukkan contoh
pengelasan termit.
7) PENYEMPROTAN LOGAM
Dalam penyemprotan logam, butir-butir kecil dari logam setengah cair disemprot- kan pada
permukaan yang cacat dari logam induk untuk menutup cacat tersebut. Proses ini dipakai untuk
memperbaiki struktur yang kasar, ketebalan yang tidak cukup, cacat karena inklusi pasir atau
inklusi terak. Setelah pembersihan, logam induk dipanaskan mula antara 300 dan 350°C.
Logam yang disemprotkan adalah seng, paduan tembaga, baja nikel, paduan nikel-khrom dan
sebagainya.
2.3.2 Perbaikan secara mekanik
Dalam perbaikan mekanis ada beberapa cara seperti penyumbatan, penyesuaian pres dari
bumbung, penguncian logam dan sebagainya. Penyesuaian pres dari bumbung adalah cara
untuk mengepres bumbung ke dalam lubang yang dibuat lebih besar, cara ini dipergunakan
untuk perbaikan kebocoran air dari bagian dengan ketebalan yang cukup dari suatu silinder
setelah dikerjakan dengan mesin. Pengunci logam adalah macam jepitan dipergunakan untuk
memperbaiki retak.
2.3.3 Impregnasi
Kalau cacat-cacat kecil dalam struktur kristal yang kasar atau inklusi pasir meliputi luas yang
besar dari suatu bagian coran, dan ada kemungkinan bisa menyebabkan kebocoran air atau
minyak maka dipakai cara peresapan untuk memperbaiki coran besi cor, aluminium, paduan
magnesium atau paduan tembaga. Dalam proses ini bagian yang akan diperbaiki lebih dulu
dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam larutan impregnasi pada temperatur 50°C di
bawah tekanan yang dapat diatur tinggi rendahnya sehingga lubang-lubang tertutup karena
penyerapan cairan impregnasi natrium silikat atau resin sintetik ke dalamnya. Bagian tersebut
kemudian dicuci dalam air, dikeringkan, diadakan perlakuan anti korosi dan dikeringkan lagi.
2.3.4 Cara-cara lain untuk perbaikan
(1) PENGISIAN PLASTIK
Pengisian plastik adalah campuran bubuk logam dan resin sintetis yang diisikan ke dalam
rongga cacat pada coran. Kekuatannya kurang sekali dibandingkan dengan logam, sehingga
cara ini dipergunakan hanya untuk memperbaiki rupa (2) PENAMBALAN
Dalam penambalan, lubang-lubang yang pecah pada permukaan coran ditutup pelat baja lunak
yang dilas. Logam induk dipanaskan dulu sampai temperatur 160 sampai 190°C.
DAFTAR PUSTAKA
Tata Surdia, Kenji Chijiiwa. 2006. “Teknik pengecoran logam”. Jakarta: Pradnya Paramita