Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN RESUME

PRAKTEK KERJA FISIOTERAPI (PK FIS II)

Di susun oleh:
Kelompok II

NAMA KELOMPOK NIM

1. Jumina Riski 1761140121020


2. Siti Zuhro 17611401210
3. Sulistianingsih 1761140121042
4. Wahyu Agung Dinata 17611401210

STIKES ARRAHMA MANDIRI INDONESIA

PRODI D-III FISIOTERAPI


TAHUN AKADEMIK
2022/2023
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN KEGIATAN RESUME PK FIS II

Di susun oleh:
Kelompok II

NAMA KELOMPOK NIM

1. Jumina Riski 1761140121020


2. Siti Zuhro 17611401210
3. Sulistianingsih 1761140121042
4. Wahyu Agung Dinata 17611401210

Telah di setujui dan di terima dengan baik:

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Andri Eka Yusmanisari,S.ST,.M.Kes


HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN RESUME PK FIS II

Di susun oleh:
Kelompok II

NAMA KELOMPOK NIM

1. Jumina Riski 1761140121020


2. Siti Zuhro 17611401210
3. Sulistianingsih 1761140121042
4. Wahyu Agung Dinata 17611401210

Telah di sahkan dan di terima dengan baik:

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Andri Eka Yusmanisari,S.ST,.M.Kes

Mengetahui
Wakil ketua III

Eka Yusmanisari,S.ST,.MKes
LEMBAR KONSULTASI
Kelompok: II
Semester: IV (Empat)
Tempat Praktek: RSUD Prof Dr.Soekandar Mojosari

No Tgl konsuktasi Materi konsul paraf


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Dosen Pembimbing

Eka Yusmanisari,S.ST,.M.Kes
LAPORAN RESUME PASIEN

1. FISIOTERAPI NEUROMOUSKULER

Stroke Hemoregic Hemiplegia

a. Judul kasus: Spastic Hemiplegia Sinistra


 ICF:
 ICD:
b. Masalah Kesehatan:
 Definisi
Stroke adalah didefinisikan sebagai kerusakan neorologis fokal mendadak
yang disebabkan oleh kelainan, yang tergantung pada area otak yang
terkena .stroke memiliki efek jangka panjang dan efek mendalam pada pasien
dengan dampak terbesar yang disebabkan oleh ganguan fungsi saraf permanen
karena lebih dari dua dari pertiga orang yang selamat mengalami gejala sisa,
seperti spastisitas.Spastisitas merupakan salah satu manifestasi klinis yang
paling sering dan melumpuhkan pada pasien stroke.Spastisitas adalah
komplikasi yang sangat umum pada pasien dengan stroke yang terkait dengan
lesi pada system saraf pusat.(Gomez-Cuaresma et al., 2021)
 Epidemiologi
Stroke merupakan penyebab kecacatan dan kematian di beberapa negara
seperti di cina,jepang dan negara barat.prevelensi stroke di Indonesia menurut
diagnosa tenaga Kesehatan yang teracatan dalam riset Kesehatan
Dasar(RISKESDAS,2013) sebanyak 7,0%.sedangkan diagnose tenaga
Kesehatan atau gejalanya sebanyak 12,1% angka ini meningkat jika di
bandingkan riskersdas tahun 2007 sebesar 8,3%.(Sanyasi & Pinzon, 2018)
c. Hasil Anamnesis
Pasien laki-laki berusia 58 tahun merasakan kelemahan dan kaku di bagian tubuh
sebelah kiri, saat ini pasien mengalami kesulitan jalan, tangan sulit digerakkan, jari-
jari kaki sulit di gerakkan, Hal tersebut sudah di rasakan 3 tahun yang lalu.
d. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
 Vital Sign
o Tensi: Normal
o Nadi: Normal
o Pernafasan: Normal
 Palpasi
o Suhu normal
o Teraba spasme pada m.gastroc sinistra
 Auskultasi
o Terdengar suara krek saat pasien di latih Gerakan pasif dan aktif
exercise
 Inspeksi
o Tampak pasien berjalan dengan menggunakan kruk kaki sebelah kiri di
seret
 Pemeriksaan fungsi gerak dasar
o Aktif dan Pasif: adanya kelemahan anggota tubuh sebelah kiri
o Tes Isometric: adanya kelemahan
 Pemriksaan Penunjang: -
 Penegakan Dignosis
o Activity Limitation
- Sulit berjalan
- Sulit mengangkat tangan
o Body structure and function
- Kelemahan tubuh sebelah kiri
- Spastisitas ankle sinistra
- Spasme m.gastroc
o Participation Restiction
- mengganggu aktivitas sosialisasi seperti gotong
royong Dll.
o Diagnosis Fisioterapi
- Kesulitan berjalan dan mengangkat tangan secara
mandiri karena adanya kelemahan di bagian sisi
tubuh sebelah kiri sehingga mengganggu aktivitas
pasien seperti gotong royong, berkerja dll.
e. Rencana Penatalaksanaan
 Tujuan: mengembalikan kemampuan tubuh untuk beraktivitas seperti semula
 Prinsip terapi:
o Penguatan otot bagian tubuh sebelah kiri
o Peningkatan fungsi
 Edukasi: Latihan gerak fungsi di setiap persendian tubuh sebelah kiri
 Kriteria Rujukan: dokter spesialis saraf
f. Prognosis
g. Sarana dan prasarana
 Sarana: Bed, infra merah, EMS
 Prasarana: Ruangan Terapi
h. Refrensi
Angeline Pieter, D. dan T. P. E. S. (2021). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu.
Sereal Untuk, 8(1), 51.
Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, S. M. (2016). No 主観的健康感を中心とした在宅高
齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Ucv, I(02), 390–392.
http://dspace.unitru.edu.pe/bitstream/handle/UNITRU/10947/Miñano Guevara%2C
Karen
Anali.pdf?sequence=1&isAllowed=y%0Ahttps://repository.upb.edu.co/bitstream/
handle/20.500.11912/3346/DIVERSIDAD DE MACROINVERTEBRADOS
ACUÁTICOS Y SU.pdf?sequence=1&isAllowed=
Fisioterapi, J. I. (2021). Hubungan beban tas dengan resiko skoliosis pada remaja 1. Jurnal
Ilmiah Fisioterapi E-ISSN, 21(1), 2528–3235.
Gomez-Cuaresma, L., Lucena-Anton, D., Gonzalez-Medina, G., Martin-Vega, F. J., Galan-
Mercant, A., & Luque-Moreno, C. (2021). Effectiveness of stretching in post-stroke
spasticity and range of motion: Systematic review and meta-analysis. Journal of
Personalized Medicine, 11(11). https://doi.org/10.3390/jpm11111074
Hanifa, E., Koesmayadi, D., & Susanti, Y. (2020). Hubungan Beban Kerja Fisik dengan
Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Kuli Panggul Beras di Pasar Induk Gedebage.
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 2(2), 122–125.
https://doi.org/10.29313/jiks.v2i2.5668
Helfgott, S. (2009). Low back pain. Decision Making in Medicine: An Algorithmic
Approach: Third Edition, 524–525. https://doi.org/10.21776/ub.jphv.2021.002.01.4
Inggriani, D. M., Rinjani, M., & Susanti, R. (2019). Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Usia 0-6 Tahun Berbasis Aplikasi Android. Wellness And Healthy Magazine, 1(1), 115–
124. https://wellness.journalpress.id/wellness/article/download/w1117/65
Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A., Schulz, N. D., ‫ د‬,‫غسان‬.,
Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016). No 主観的健康感を中心とした
在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August), 128.
Natasya, F. A. (2022). Tatalaksana Pneumonia. Jurnal Medika Hutama, 03(02), 2392–2399.
Pelealu, J., Angliadi, L. S., & Angliadi, E. (2014). Rehabilitasi Medik Pada Skoliosis. Jurnal
Biomedik (Jbm), 6(1), 8–13. https://doi.org/10.35790/jbm.6.1.2014.4157
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Pneumonia : Pedoman Diagnosis dan Tata
Laksana Medis. Ikatan Dokter Indonesia, 19, 19–22.
Sanyasi, R. D. L. R., & Pinzon, R. T. (2018). Clinical Symptoms and Risk Factors
Comparison of Ischemic and Hemorrhagic Stroke. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Indonesia, 9(1), 5–15. https://doi.org/10.20885/jkki.vol9.iss1.art3
Zaki, A. (2013). Buku Saku Ostearthritis lutut.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/572/576

2. FISIOTERAPI PEDIATRI
Deleyed Milestone
a. Judul kasus: Deleyed Milestone
 ICF:
 ICD-10:
b. Masalah Kesehatan:
 Definisi
Development delay merupakan permasalahan tumbuh kembang anak yang
banyak terjadi di kalangan masyarakat sekitar kita kita, Develompent delay
terjadi ketika seorang anak tidak mampu mencapai level tumbuh kembang
sesuai dengan rentang usia yang ditandai dengan terhentinya fase tumbuh
kembang secara signifikan dalam satu atau lebih tahap perkembangan.
Berbagai factor yang memungkinkan menjadi penyebab terjadiny
development delay diantaranya kelainan kongenital, keturunan, trauma dan
asfiksia lahir.(Angeline Pieter, 2021)
 Epidemiologi
sebesar 7,3%, overweight sebesar 5,9% dan balita stunting (pendek) sebanyak
21,9% (WHO, 2019).Hasil penelitian para peneliti dunia untuk WHO
menyebutkan bahwa secara global, tercatat 52,9 juta anak-anak yang lebih
muda dari 5 tahun, 54% anak laki-laki memiliki gangguan perkembangan pada
tahun 2016.Secara nasional di Indonesia prevalensi status gizi balita terdiri
dari 3,9% gizi buruk, 13,8% gizi.Sekitar 5 hingga 10% anak diperkirakan
mengalami keterlambatan perkembangan. Data angka kejadian keterlambatan
2016 adalah 7.512,6 per 100.000 populasi (7,51%) (WHO, 2018). Data angka
kejadian keterlambatan perkembangan umum belum diketahui dengan pasti,
namun diperkirakan sekitar 1-3% anak mengalami keterlambatan
perkembangan. (IDAI, 2013).(Inggriani et al., 2019)
c. Hasil Anamnesis
pasien berusia 1 th 2 bln mengalami kelemahan di anggota badannya,saat ini pasien
belum bisa duduk sendiri dan merangkak,proses kelahiran pasien prematur,pada masa
kehamilan ibu pasien tidak mengalami gangguan apapun.
d. Hasil Pemeriksaan
 Pemeriksaan fisik:
 Pemeriksaan tonus
 Pemeriksaan fungsi
 Kognitif
 Komunikasi
 Inspeksi
 Kelemahan pelvic, lengan dan leher
 Tampak kontak mata tidak normal
 Dinamis
 Pasien mampu berguling tanpa bantuan dari terapis
 Pasien tidak bisa menjaga keseimbaangan saat duduk
 Pasien tidak bisa menahan fleksi knee saat posisi merangkak dengan
bantuan terapis
 Palpasi
 Suhu normal
 Pemeriksaan spastisitas
 Pemeriksaan GMFM
 Pemeriksaan penunjang
a) MRI
c. Penegakan Diagnosis
 Body structure and function
 Kelemahan bagian tubuh
 Spastisitas Phalangeal
 Adanya Activity Limitation
 Tidak dapat duduk dengan mandiri
 Tidak dapat merangkak dengan mandiri
 Tidak dapat beridiri dengan mandiri
 Tidak dapat berjalan dengan mandiri
 Participation Restrictioan
 Menganggu aktivitas bermain
 Diagnosis Fisioterapi
Belum bisa duduk,merangkak,berdiri dan berjalan secara mandiri karna
adanya kelemahan pada anggota tubuh ekstremitas bawah,lengan sehingga
mengganggu aktivitas bermain
d. Rencana penatalaksanaan
 Tujuan : memperbaiki aktivitas fungsional agar lebih mandiri
 Prinsip terapi
 Mengurangi kelemahan pada pasien
 Mengurangi spastisistas phalangeal
 Edukasi
 Latihan dirumah dalam jangka waktu 4 jam/ 1 kali
 Latihan mengangkat pasien saat baangun dari tidur
 Kriteria rujukan: poli jantung
e. Prognosis
f. Sarana dan Prasarana
 Sarana: Bed
 Prasarana: Ruang terapi
g. Refrensi
Angeline Pieter, D. dan T. P. E. S. (2021). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu.
Sereal Untuk, 8(1), 51.
Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, S. M. (2016). No 主観的健康感を中心とした在宅高
齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Ucv, I(02), 390–392.
http://dspace.unitru.edu.pe/bitstream/handle/UNITRU/10947/Miñano Guevara%2C
Karen
Anali.pdf?sequence=1&isAllowed=y%0Ahttps://repository.upb.edu.co/bitstream/
handle/20.500.11912/3346/DIVERSIDAD DE MACROINVERTEBRADOS
ACUÁTICOS Y SU.pdf?sequence=1&isAllowed=
Fisioterapi, J. I. (2021). Hubungan beban tas dengan resiko skoliosis pada remaja 1. Jurnal
Ilmiah Fisioterapi E-ISSN, 21(1), 2528–3235.
Gomez-Cuaresma, L., Lucena-Anton, D., Gonzalez-Medina, G., Martin-Vega, F. J., Galan-
Mercant, A., & Luque-Moreno, C. (2021). Effectiveness of stretching in post-stroke
spasticity and range of motion: Systematic review and meta-analysis. Journal of
Personalized Medicine, 11(11). https://doi.org/10.3390/jpm11111074
Hanifa, E., Koesmayadi, D., & Susanti, Y. (2020). Hubungan Beban Kerja Fisik dengan
Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Kuli Panggul Beras di Pasar Induk Gedebage.
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 2(2), 122–125.
https://doi.org/10.29313/jiks.v2i2.5668
Helfgott, S. (2009). Low back pain. Decision Making in Medicine: An Algorithmic
Approach: Third Edition, 524–525. https://doi.org/10.21776/ub.jphv.2021.002.01.4
Inggriani, D. M., Rinjani, M., & Susanti, R. (2019). Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Usia 0-6 Tahun Berbasis Aplikasi Android. Wellness And Healthy Magazine, 1(1), 115–
124. https://wellness.journalpress.id/wellness/article/download/w1117/65
Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A., Schulz, N. D., ‫ د‬,‫غسان‬.,
Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016). No 主観的健康感を中心とした
在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August), 128.
Natasya, F. A. (2022). Tatalaksana Pneumonia. Jurnal Medika Hutama, 03(02), 2392–2399.
Pelealu, J., Angliadi, L. S., & Angliadi, E. (2014). Rehabilitasi Medik Pada Skoliosis. Jurnal
Biomedik (Jbm), 6(1), 8–13. https://doi.org/10.35790/jbm.6.1.2014.4157
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Pneumonia : Pedoman Diagnosis dan Tata
Laksana Medis. Ikatan Dokter Indonesia, 19, 19–22.
Sanyasi, R. D. L. R., & Pinzon, R. T. (2018). Clinical Symptoms and Risk Factors
Comparison of Ischemic and Hemorrhagic Stroke. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Indonesia, 9(1), 5–15. https://doi.org/10.20885/jkki.vol9.iss1.art3
Zaki, A. (2013). Buku Saku Ostearthritis lutut.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/572/576
3. FISIOTERAPI MOUSKULUSKELETAL
 epidemiologi
Penyakit degeneratif merupakan tipe artritis tersering dibanding penyakit
artritis lainnya. Di Amerika, diperkirakan orang berumur di atas 60 tahun,
25% perempuan dan 15% pria akan memiliki gejala yang berkaitan dengan
penyakit sendi degeneratif. Prevalensi kejadian osteoartritis di Indonesia
antara 15.5% pada pria dan 12.7% pada wanita, dimana kejadian ini
meningkat dengan pertambahan usia.(Mukrimaa et al., 2016)
 definisi
Osteoarthritis (OA) (dari kata latin osteo : tulang, arthro : sendi, itis:
inflamasi) merupakan proses terjadinya inflamasi kronik pada sendi
sinovium, dan kerusakan mekanis pada kartilago sendi dan tulang, OA
dapat di bagi menjadi 2 yaitu OA primer (terjadi akibat adanya
degenerative) dan OA sekunder(terjadi karna adanya trauma) gejala
OA umumnya meliputi rasa nyeri dan kekakuan pada sendi, disertai
mobilitas sendi yang berkurang, tanpa adanya presentasi sistemik
seperti demam(Zaki, 2013)
PHEUNOMIA
 DEFINISI
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut pada jaringan paru-
paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri,
virus, parasit, jamur, paparan bahan kimia, atau kerusakan fisik pada
paru-paru.Pneumonia dapat menginfeksi semua kelompok usia.
Pneumonia dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu community-acquired
pneumonia (CAP) atau pneumonia yang didapat masyarakat,
pneumonia nosokomial dan pneumonia terkait ventilasi.Gejala yang
muncul pada pneumonia ini diantaranya demam, lemas, batuk kering
dan sesak atau kesulitan bernapas. Beberapa kondisi ditemukan lebih
berat. Pada orang dengan lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta
lain, memiliki risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi.(Natasya,
2022)

 Etiologic
Angka kejadian pneumonia lebih sering terjadi di negara berkembang.
Pneumonia menyerang sekitar 450 juta orang setiap
tahunnya,Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018, prevalensi
pneumonia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan yaitu sekitar 2%
sedangkan tahun 2013 adalah 1,8%. Berdasarkan data Kemenkes 2014,
Jumlah penderita pneumonia di Indonesia pada tahun 2013 berkisar
antara 23%-27% dan kematian akibat pneumonia sebesar 1,19%.
Tahun 2010 di Indonesia pneumonia termasuk dalam 10 besar penyakit
rawat inap di rumah sakit dengan crude fatality rate (CFR) atau angka
kematian penyakit tertentu pada periode waktu tertentu dibagi jumlah
kasus adalah 7,6%.(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2020)

LBP
 Definisi

Nyeri pinggang bawah merupakan gejala yang dapat


disebabkan oleh berbagai abnormalitas, baik yang diketahui maupun
yang tidak diketahui; LBP didefinisikan sebagai
sensasi nyeri, tegang atau kaku otot yang sifatnya lokal di area
antara rusuk terakhir hingga lipatan pantat bawah, dengan atau tanpa
nyeri pada tungkai. Kondisi ini seringkali berkomorbid
dengan kondisi lain seperti keadaan psikologis, sosisal dan
biofisika sehingga berdampak pada proses penghantaran
nyeri dan pengalaman nyeri individual (Helfgott, 2009)
 Epidemiologi
Prevalensi low back pain (LBP) di Indonesia 85–95% terjadi karena
penyebab non-spesifik, di antaranya aktivitas fisik yang berat,
mengangkat beban terlalu berat, postur tubuh statis saat bekerja, posisi
bekerja, faktor gaya hidup, dan faktor psikologis. (Hanifa et al., 2020)
Scoliosis
 Definisi
Kata skoliosis berasal dari bahasa
Yunani skolios yang berarti bengkok,Skoliosis adalah kelainan tulang
belakang yang berupa lengkungan ke samping/ lateral. Jika dilihat dari
belakang, tulang belakang pada skoliosis akan berbentuk seperti huruf
“C” atau “S” Skoliosis dapat berupa skoliosis fungsional yang dapat
diperbaiki sedang- kan skoliosis struktural yang cenderung menetap.
(Pelealu et al., 2014)
 Epidemiologi
Prevalensi skoliosis sebanyak 2-3% yang ekuivalen dengan sekitar 7
juta penduduk di Amerika Serikat. Data the American Academy of
Orthopaedic Surgeons tahun 2004, menunjukkan bahwa terdapat 1,26
juta mengalami kelainan pada vertebra termasuk skoliosis (National
Scoliosis Fundation and Depuy Spine, Inc., 2009). Tingkat prevalensi
skoliosis idiopatik pada populasi sekolah di Singapura sebesar 0,93%
pada anak perempuan dan 0,25% pada laki-laki (Wong, 2005).
Prevalensi skoliosis pada anak sekolah di Korea secara keseluruhan
adalah 3,26% .Meskipun laki-laki dan perempuan dapat menderita
skoliosis, namun perempuan lebih progresif dan butuh penanganan
serius. Pada perempuan lebih banyak terjadi dengan perbandingan
yaitu 7:1. Di Indonesia, khususnya Jakarta prevalensi berkisar 4-4,5%
dengan mengikuti pola umum yang terjadi yaitu proporsi perempuan
lebih besar daripada pria. (Fisioterapi, 2021)
ISACHIALGIA
 DEFINISI
Ischialgia adalah kondisi dimana ada rasa sakit, rasa lemah, rasa panas,
dan kesemutan di sepanjang kaki bagian belakang (sepanjang
persyarafan Ischiadicus) yang disebabkan oleh kompresi atau
kecelakaan. Ischialgia memiliki banyak istilah seperti Lumbosacral
Radiculer Syndrome, nyeri pada akar syaraf, dan penjepitan akar
syaraf. Ischialgia biasanya terkait dengan faktor usia dan riwayat
trauma. Pada kondisi ini terdapat adanya keluhan nyeri, keterbatasan
LGS, dan penurunan kekuatan otot(Anita Chaudhari, Brinzel
Rodrigues, 2016)
 Epidemiologi
Angka kejadian ischialgia hampir sama pada seluruh populasi
masyarakat di dunia. Pada masyarakat pekerja diperkirakan sekitar 1,6-
43% mengalami hal ini.

Berdasarkan hasil penelitian persatuan dokter spesialis saraf Indonesia


(PERDOSSI) yang dilakukan di 14 kota di Indonesia pada tahun 2002
diketahui bahwa terdapat kurang lebih 18,3% penderita
ischialgia(Honestdoc.2023)
Refrensi
Angeline Pieter, D. dan T. P. E. S. (2021). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu.
Sereal Untuk, 8(1), 51.
Anita Chaudhari, Brinzel Rodrigues, S. M. (2016). No 主観的健康感を中心とした在宅高
齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Ucv, I(02), 390–392.
http://dspace.unitru.edu.pe/bitstream/handle/UNITRU/10947/Miñano Guevara%2C
Karen
Anali.pdf?sequence=1&isAllowed=y%0Ahttps://repository.upb.edu.co/bitstream/
handle/20.500.11912/3346/DIVERSIDAD DE MACROINVERTEBRADOS
ACUÁTICOS Y SU.pdf?sequence=1&isAllowed=
Fisioterapi, J. I. (2021). Hubungan beban tas dengan resiko skoliosis pada remaja 1. Jurnal
Ilmiah Fisioterapi E-ISSN, 21(1), 2528–3235.
Gomez-Cuaresma, L., Lucena-Anton, D., Gonzalez-Medina, G., Martin-Vega, F. J., Galan-
Mercant, A., & Luque-Moreno, C. (2021). Effectiveness of stretching in post-stroke
spasticity and range of motion: Systematic review and meta-analysis. Journal of
Personalized Medicine, 11(11). https://doi.org/10.3390/jpm11111074
Hanifa, E., Koesmayadi, D., & Susanti, Y. (2020). Hubungan Beban Kerja Fisik dengan
Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Kuli Panggul Beras di Pasar Induk Gedebage.
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 2(2), 122–125.
https://doi.org/10.29313/jiks.v2i2.5668
Helfgott, S. (2009). Low back pain. Decision Making in Medicine: An Algorithmic
Approach: Third Edition, 524–525. https://doi.org/10.21776/ub.jphv.2021.002.01.4
Inggriani, D. M., Rinjani, M., & Susanti, R. (2019). Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Usia 0-6 Tahun Berbasis Aplikasi Android. Wellness And Healthy Magazine, 1(1), 115–
124. https://wellness.journalpress.id/wellness/article/download/w1117/65
Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A., Schulz, N. D., ‫ د‬,‫غسان‬.,
Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016). No 主観的健康感を中心とした
在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August), 128.
Natasya, F. A. (2022). Tatalaksana Pneumonia. Jurnal Medika Hutama, 03(02), 2392–2399.
Pelealu, J., Angliadi, L. S., & Angliadi, E. (2014). Rehabilitasi Medik Pada Skoliosis. Jurnal
Biomedik (Jbm), 6(1), 8–13. https://doi.org/10.35790/jbm.6.1.2014.4157
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Pneumonia : Pedoman Diagnosis dan Tata
Laksana Medis. Ikatan Dokter Indonesia, 19, 19–22.
Sanyasi, R. D. L. R., & Pinzon, R. T. (2018). Clinical Symptoms and Risk Factors
Comparison of Ischemic and Hemorrhagic Stroke. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Indonesia, 9(1), 5–15. https://doi.org/10.20885/jkki.vol9.iss1.art3
Zaki, A. (2013). Buku Saku Ostearthritis lutut.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/572/576

Anda mungkin juga menyukai