Anda di halaman 1dari 4

LATIHAN SOAL

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu : Ni Luh Gede Erni Sulindawati, S.E., Ak., M.Pd.

OLEH :
GEDE OKA RESTU PRATAMA
2117051002
KELAS 3H

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2023
Latihan Soal
Topik : Bentuk – Bentuk Risiko
Halaman 14
1. Jelaskan pengertian dari suatu risiko!
Jawaban: Risiko adalah besaran penyimpangan antara hasil yang diharapkan dengan
return aktual. Dengan kata lain, risiko ini merupakan suatu peluang terjadinya
penyimpangan dari suatu tingkat rata-rata pengembalian yang diharapkan oleh investor.
Semakin besar penyimpangan maka semakin tinggi besar juga risiko yang terjadi.
2. Jelaskan hubungan antara risiko dan hasil!
Jawaban: Hasil merupakan suatu hal yang didapatkan atau imbalan yang didapatkan di
masa yang akan datang yang disebabkan oleh penanaman atau investasi yang dilakukan
maka hubungan antara risiko dan hasil ditunjukkan dengan ketika risiko yang diambil besar
maka tinggi pula potensi hasil yang didapatkan maupun sebaliknya.
3. Diketahui: PT Karunia Jaya sedang menilai dua usulan investasi yang memiliki
probabilitas berbeda dengan aliran kas yang juga berbeda yang akan berlangsung selama
tiga tahun dan digambarkan seperti tabel dibawah ini:
Proyek A Proyek B
Probabilitas Aliran Kas Probabilitas Aliran Kas
0,10 Rp 6.000.000 0,10 Rp 4.000.000
0,20 Rp 7.000.000 0,25 Rp 6.000.000
0,40 Rp 8.000.000 0,30 Rp 8.000.000
0,20 Rp 9.000.000 0,25 Rp 10.000.000
0,10 Rp 10.000.000 0,10 Rp 12.000.000

Ditanya:
1. Hitunglah expected value (mean) untuk kedua proyek tersebut!
2. Hitunglah standar deviasi kedua usulan proyek!
3. Hitunglah coefficient of variation kedua proyek!
4. Proyek manakah yang sebaiknya dipilih!
Jawaban:
1. Nilai yang diharapkan (expected value) kedua proyek masing-masing tahun selama tiga
tahun adalah sebagai berikut :
EA = 0,10 (Rp 6.000.000) = Rp 600.000
0,20 (Rp 7.000.000) = Rp1.400.000
0,40 (Rp 8.000.000) = Rp3.200.000
0,20 (Rp 9.000.000) = Rp1.800.000
0,10 (Rp 10.000.000) = Rp1.000.000
Rp8.000.000

EB = 0,10 (Rp 4.000.000) = Rp 400.000


0,25 (Rp 6.000.000) = Rp 1.500.000
0,30 (Rp 8.000.000) = Rp 2.400.000
0,25 (Rp 10.000.000) = Rp 2.500.000
0,10 (Rp 12.000.000) = Rp 1.200.000
Rp 8.000.000
2. Nilai standar deviasi yang didapatkan dari usulan kedua proyek diatas adalah sebagai
berikut:
Proyek A
SD A = 0,10 ( Rp 6.000.000 – Rp 8.000.000 )2 = Rp 400.000.000.000
0,20 ( Rp 7.000.000 – Rp 8.000.000)2 = Rp 200.000.000.000
0,40 (Rp 8.000.000 – Rp 8.000.000)2 = Rp 0
0,20 ( Rp 9.000.000 – Rp 8.000.000)2 = Rp 200.000.000.000
0,10 (Rp 10.000.000 – Rp 8.000.000)2 = Rp 400.000.000.000
Rp1.200.000.000.000
SD A = √Rp 1.200.000.000.000 = Rp. 1.095.445
Proyek B
SD B = 0,10 (Rp 4.000.000 – Rp 8.000.000)2 = Rp 1.600.000.000.000
0,20 ( Rp 6.000.000 – Rp 8.000.000)2 = Rp 800.000.000.000
0,40 ( Rp 8.000.000 – Rp 8.000.000)2 = 0
0,20 (Rp 10.000.000 – Rp 8.000.000)2 = Rp 800.000.000.000
0,10 (Rp 12.000.000 – Rp 8.000.000)2 = Rp1.600.000.000.000
Rp4.800.000.000.000
SD B = √4.800.000.000.000 = Rp 2.190.890
3. Nilai dari coefficient of variation kedua usulan tersebut adalah:
Proyek A = SDA/ EA = 1.095.445 / 8.000.000 = 0,14
Proyek B = SDB / EB = 2.190.890 / 8.000.000 = 0,27
4. Atas dasar perhitungan diatas maka proyek yang sebaiknya dipilih adalah PROYEK
A. Karena proyek B memiliki standar deviasi yang lebih besar dibandingkan dengan
proyek A serta dari perhitungan coefficient of variationnya proyek B lebih tinggi dari
proyek A. Secara ekspilist disimpulkan bahwa proyek A lebih baik daripada proyek B
atas dasar proyek A memiliki risiko yang lebih kecil daripada proyek B.

Anda mungkin juga menyukai