Anda di halaman 1dari 4

Kasus Laribee Wire

Laribee Wire adalah perusahaan yang memproduksi batang tembaga dan kabel tembaga.
Perusahaan ini dimiliki oleh seorang investor dari New York bernama Martin Wright dan Jordan
Wright yang juga seorang pengusaha real estate.

Laribee Wire adalah perusahaan kabel yang pada tahun itu mengalami kerugian usaha sebesar 6,5
juta dollar. Kemudian untuk menyelamatkan perusahaan, mereka berinisiatif untuk melakukan
pinjaman kepada bank sebesar 130 juta dollar. Tentu saja bank akan keberatan memberikan
pinjaman kepada perusahaan yang bermasalah. Untuk menghindari penolakan dari bank, maka
Laribee Wire pun melakukan kecurangan untuk mempercantik laporan keuangannya, yaitu dengan
cara menggelembungkan nilai persediaan. Dengan begitu mereka berharap dapat mengelabui bank
terkait dengan kerugian yg mereka alami dan nilai jaminan yang akan mereka jaminkan kepada bank.

Audit atas laporan keuangan laribee wire dilaksanakan oleh Delloite and Touche, mengeluarkan
pendapat Unqualified opinion. Laporan tersebut digunakan oleh bank sebagai dasar pemberian
utang kepada Laribee Wire. Selang 6 bulan setelah penerimaan utang, laribee wire mengumumkan
gagal bayar utang dan 4 bulan berselang mengumumkan kebangkrutan.

Atas kejadian tersebut, bank menuntut Delloite and Touche telah melakukan gross negligance
(kelalaian besar) sehingga laporan audit mereka telah menyesatkan para pengguna laporan
keuangan laribee wire.

Investigasi atas kasus tersebut dilakukan, dan pada akhirnya menemukan beberapa kondisi
sebagaimana berikut ini:

1. Sebagian persediaan yang dilaporkan tidak pernah ada, dan sebagian lainnya dicatat
melebihi nilai yang sebenarnya. Nilai buku persediaan dicatat sebesar $2.20/pound padahal
harga jualnya sebesar $1.70/pound.
2. Persediaan yang sedang dalam pengiriman antar pabrik, dicatat pada kedua pabrik pengirim
dan penerima.
3. Sejumlah 5 juta dollar pesediaan dicatat pada 2 gudang di bagian utara New Yorks. Bahkan
investigasi selanjutnya menunjukkan bahwa nilai persediaan yang ditampung dalam gudang
tersebut melebihi kapasitas gudang sebesar 3x lipatnya.
4. Dugaan bahwa Wright menggunakan dana pinjaman Laribee Wire untuk membiayai operasi
perusahaan real estate miliknya yang sedang mengalami masalah.
Kemudian dalam pembelaannya, pengacara Laribee Wire menyatakan bahwa:

1. Beberapa auditor yang melakukan observasi persediaan di gudang adalah anak yang baru
lulus dari perguruan tinggi.
2. Auditor yang melakukan pemeriksaan persediaan gudang di bagian utara New York adalah
auditor dengan pengalaman kurang dari 3 tahun.
3. Auditor yang melakukan pemeriksaan berubah-ubah.
4. In-charge partner auditor tidak pernah terlihat di pabrik selama perhitungan persediaan
tahunan.
5. Auditor mempersilahkan pegawai Laribee Wire untuk mengikuti mereka dan mencatat pada
bagian mana saja auditor melakukan pengujian.

Dari kasus di atas, Apakah temuan-temuan ini merupakan bukti adanya kelalaian yg dilakukan oleh
Auditor?

1. Beberapa auditor yang melakukan observasi persediaan di gudang adalah anak yang baru lulus
dari perguruan tinggi.
Pertanggungjawaban seorang Auditor terhadap kepercayaan publik yang diberikan
kepadanya, menjadi dasar keharusan adanya kebenaran dari setiap hasil audit yang
dilakukannya. Keharusan dalam memenuhi standar kualitas kebenaran tersebut, akan sangat
berhubungan dengan kemampuan yang dimilikinya sebagai seorang professional yang
mandiri. Professionalime secara umum dapat diukur melalui hal sebagai berikut:
a) mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya,
b) melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standar baku di bidang
profesi yang bersangkutan, dan
c) menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi Etika Profesi yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan audit, tuntutan profesional juga ada pada seorang Auditor. Seorang
Audior harus memenuhi standar umum yaitu:
a) Auditor harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki
kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang auditor.
b) Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal
yang berhubungan dengan audit.
c) Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit dan
menyusun laporan.
Jika kita berasumsi bahwa auditor yang melakukan audit atas persediaan Laribee Wire
adalah auditor yang belum mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan teknis yang
memadai sebagai seorang auditor (karena baru saja lulus), maka temuan 1 ini dapat
dijadikan bukti bahwa Delloite and Touche melakukan gross negligance dalam penugasan
audit Laribee Wire.

2. Observer inventory memiliki pengalaman kerja dibawah 3 tahun.


Pengalaman kerja seorang auditor tidak menjadi syarat dalam suatu pelaksanaan audit. Yang
wajib dipenuhi adalah sebagaimana yang tercantum dalam standar umum audit. Apabila
seorang auditor memiliki pengalaman kerja di bawah 3 tahun, namun dapat memenuhi
standar umum audit, maka penugasan tersebut telah dijalankan sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu durasi pengalaman kerja tidak dapat dijadikan alasan terjadinya gross
negligance dalam suatu penugasan audit.

3. Auditor yang melakukan audit seringkali berubah-ubah


Selain standard umum audit yang harus dipenuhi, kegitan audit juga harus memenuhi
standar pekerjaan lapangan. Standard Pekerjaan Lapangan adalah standard yang
menyangkut pengumpulan bukti dan aktivitas lain selama pelaksanaan audit. Dalam
standard pekerjaan lapangan di syaratkan bahwa auditor harus merencanakan pekerjaan
secara memadai dan mengawasi semua asisten sebagaimana mestinya. Dengan berganti-
gantinya auditor yang melakukan prosedur audit, maka dapat katakan bahwa pelaksanaan
audit ini tidak direncanakan sebagaimana mestinya. Dengan demikian, hal ini bisa dijadikan
bukti bahwa Delloite and Touche telah melakukan gross negligance yaitu audit tidak
direncanakan dengan baik.

4. Partner in charge tidak pernah hadir di gudang selama observasi persediaan.


Tidak ada kewajiban bagi seorang parter in-charge untuk terlihat secara fisik dalam suatu
penugasan. Tugas utama seorang parner adalah menyetujui perikatan audit; mengepalai
tim yang melakukan perikatan audit; pengambilan keputusan selama audit berlangsung;
menandatangani surat penugasan audit; mereview program audit, draft laporan audit
independen, dan draft laporan keuangan; melakukan diskusi dan pembahasan dengan klien
mengenai draft laporan keuangan; menandatangani laporan auditor independen, dan
mereview serta menandatangani management letter.
Oleh sebab itu, ketidakhadiran seorang partner in-charge di gudang selama observasi
persediaan berlangsung tidak dapat dijadikan bukti bahwa Delloute and Touche melakukan
gross negligance.
5. Auditor mempersilahkan pegawai untuk mengikutinya, dan mencatat area mana yg ditest.
Pelaksanaan audit tidak mengharuskan absennya pihak management. Justru dengan adanya
pihak management dalam proses audit maka proses permintaan informasi dapat segera
dilakukan. Namun demikian, auditor tidak boleh memberikan informasi kepada
management tentang object mana saja yang akan dilakukan pengujian. Dengan begitu, tidak
ada kesempatan bagi management untuk mempersiapkan hal-hal yang tidak sesuai untuk
mengelabuhi auditor.

6. Apa tanda-tanda yang bisa ditemui? Jika ada, haruskah menambah kecurigaan auditor?
Penempatan persediaan yang disimpan di gudang sebelah utara negara bagian New York
dapat dijadikan sebagai salah satu tanda adanya hal yang tidak sesuai. Auditor seharusnya
melakukan pengecekan tentang lokasi dan kapasitas gudang Laribee Wire yang ada di New
York dan melakukan konfirmasi alasan penempatan persediaan jauh dari New York. Adanya
pemindahan persediaan dari gudang ke gudang lainnya, akan meningkatkan potensi
kesalahan pencatatan persediaan yaitu terjadinya double counting persediaan. Berdasarkan
potensi tersebut, seharusnya auditor sudah menaruh kecurigaan bahwa ada upaya dari
perusahaan untuk melakukan kecurangan terkait dengan saldo persediaan.

Anda mungkin juga menyukai