Justice Arswendyo Perdana Putra
Justice Arswendyo Perdana Putra
Nim :202203020099
Abstrak Abstrak pada artikel tersebut berisi tentang tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dalam memahami senyawa
hidrokarbon dan upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan desain
penelitian tindakan kelas selama tiga siklus. Pembelajaran dilakukan
menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan kartu sebagai media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
memahami kekhasan atom karbon, menuliskan struktur Lewis, dan struktur
ikatan kovalen. Upaya guru untuk meningkatkan pemahaman siswa meliputi
bantuan teman sejawat dan meningkatkan pemahaman siswa dalam
mempelajari senyawa hidrokarbon.
Pendahuluan Pendahuluan pada artikel tersebut berisi tentang latar belakang penelitian
mengenai kesulitan belajar siswa dalam memahami senyawa hidrokarbon
dan pentingnya meningkatkan pemahaman siswa dalam materi tersebut.
Artikel juga menjelaskan bahwa pembelajaran kimia seringkali dianggap sulit
oleh siswa, terutama dalam memahami konsep-konsep yang abstrak seperti
senyawa hidrokarbon. Selain itu, artikel juga menyebutkan bahwa model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kartu sebagai media
pembelajaran dapat menjadi alternatif yang efektif dalam meningkatkan
pemahaman siswa.
Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental
dengan desain penelitian tindakan kelas selama tiga siklus. Penelitian
dilakukan di salah satu SMA Negeri di Garut dengan melibatkan 38 orang
siswa kelas XI yang dibagi menjadi dua kelompok. Proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kartu
sebagai media pembelajaran. Satu kelompok siswa diberikan kartu yang
berisi struktur dari senyawa hidrokarbon, sedangkan kelompok lain
diberikan kartu yang berisi nama senyawa hidrokarbon. Data dikumpulkan
melalui uji kompetensi penguasaan konsep siswa dengan soal esai,
wawancara, dan survey dengan angket. Data yang diperoleh dianalisis
secara kualitatif dengan menghitung persentase siswa pada rentang nilai
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Pembahasan Pada pembahasan artikel tersebut, penulis menguraikan hasil penelitian
yang telah dilakukan. Pada siklus 1, hanya 45% siswa yang mencapai
ketuntasan belajar. Siswa mengalami kesulitan dalam menuliskan struktur
cabang dengan jumlah atom C lebih dari satu. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa masih belum memahami konsep kekhasan atom karbon dengan baik.
Pada siklus 3, 89% siswa mencapai ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman siswa setelah
melalui beberapa siklus pembelajaran. Selain itu, motivasi belajar siswa juga
berpengaruh terhadap ketercapaian nilai ketuntasan belajar. Siswa yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung mencapai hasil yang lebih
baik dalam pemahaman materi.