Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
KARAKTERISTIK SMA WALI SONGO

1. KARAKTERISTIK SOSIAL SMA WALI SONGO


1.1. Letak SMA WALI SONGO
SMA WALI SONGO terletak di Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten
Lamongan. SMA WALI SONGO merupakan Lembaga Pendidikan dibawah naungan
Maarif. Sehingga menjadikan SMA WALI SONGO berada dalam lingkungan
masyarakat religius.
1.2 Peserta didik SMA WALI SONGO

 Input Peserta didik


Peserta didik SMA WALI SONGO berasal dari desa Sukobendu,
Desa tunggun jagir dan sekitarnya. Rata-Rata siswa Lulusan dari sekolah
menengah pertama maupun dari madrasah tsanawiyah terdekat

 Peserta didik SMA WALI SONGO memiliki kemandirian berorganisasi.

Budaya kemandirian berarganisasi peserta didik ditnjukkan adanya


banyaknyakegiatan OSIS, baik secara umum maupun kegiatan di
setiap bidang sub seksi di OSIS. Pada kegiatan ini peserta didik mampu
mengoganisir dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan serta
pendanaannya. Peserta didik mampu bekerjamandiri dengan bimbingan Guru
pendamping dan Kesiswaan

1.3. Sumber Daya Manusia


SMA WALI SONGO memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebagai
berikut.
Tenaga Pendidik
Jenis Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan Tersertifikat
Kepegawaian L P S1 S2 Sudah Belum
ASN 0 0 0 0 0 0
GTY 11 6 14 4 6 11
Jumlah 11 6 14 4 6 11
Prosentase 73 26 93,3 6,7 30 60

Tenaga Kependidikan
Jenis Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan
Kepegawaian L P SD SMP SMA D3 S1
PTY 0 2 - - - - 2
Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO
2

Jumlah 0 2 0 0 - 0 2
Prosentase 0 100 0 0 100 0 100

1.4 Alumni
Alumni SMA WALI SONGO banyak tersebar di dalam kota maupun di luar
kota, sangat banyak yang sukses di berbagai bidang pekerjaan, baik dalam
pemerintahan maupun swasta. Alumni tersebut memiliki perkumpulan dan
para alumni ini memiliki kepedulian yang sangat besar baik kepada sekolah
maupun kepada adik angkatannya yang masih menjadi peserta didik di sekolah

1.5 Orang Tua/Wali Murid


SMA WALI SONGO memiliki siswa-siswi yang sebagian besar orang
tuanya memiliki tingkat ekonomi yang kurang baik akan tetapi memiliki
kepedulian yang besar terhadap pendidikan.

1.6 Karakteristik Budaya SMA WALI SONGO

1.6.1 Budaya Berprestasi


Budaya berprestasi di SMA WALI SONGO dibuktikan dari:
 Berbagai prestasi lomba bidang Akademik dan non akademik yang
diraih peserta didik dari tingkat kota, provinsi. Contoh prestasi yang
selalu diraih adalah juala lomba Drumb band tingkat kabupaten yang
diadakan LP MAARIF, lomba stotry talend yang diadakan UNISLA
Lamongan
 Persaingan belajar yang sehat dari peserta didik untuk memperoleh
hasil belajar yang sangat baik sehingga mampu untuk melanjutkan
ke Perguruan Tinggi Negeri terbaik.

1.6.2 Budaya Literasi


Peserta didik SMA WALI SONGO memiliki budaya literasi yang sangat
baik. Kegiatan literasi yang menjadi budaya di SMA WALI SONGO di
antaranya:
 Kegiatan membaca surah – surah pendek dengan waktu 15 menit
setiap pagi sebelum memulai pembelajaran.
Di kelas X awal, kegiatan ini membutuhkan waktu untuk
membiasakan. Tetapi selanjutnya, budaya ini menjadi motivasi
peserta didik sehingga berdampak pada budaya senang membaca di

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


3

mana saja dan kapan saja.


 Kegiatan tantangan membaca 1juz Al qur’an 1 bulan pertama pada
awal tahun ajaran.

1.6.3 Budaya Peduli Lingkungan


Sesuai dengan Visi Sekolah Budaya Lingkungan sudah menjadi Kegiatan
Wajib. Peserta didik SMA WALI SONGO memiliki budaya lingkungan
yang baik. Bukti budaya ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Contoh kegiatan intrakurikuler
adalah JUM’AT BERSIH, yang melibatkan semua warga sekolah. Untuk
kegiatan ekstrakurikuler, budaya lingkungan ini diakomodasi dalam kegiatan
yang dinamakan JUMAT BERKAH, yang di lakukan anggota OSIS.

2. MENGGAMBARKAN KONDISI SARANA dan PRASARANA, LINGKUNGAN SATUAN


PENDIDIKAN, KEMITRAAN SATUAN PENDIDIKAN

2.1 Komponen Pengembangan Standar Sarana Prasarana


1. Sekolah mampu memenuhi lahan seluas 100% dari ketentuan luas lahan minimal
sesuai dengan standar sarana prasarana pendidikan.
2. Sekolah mampu memiliki lantai seluas 100% dari ketentuan luas minimal sesuai
dengan standar sarana prasarana pendidikan.
3. Sekolah mampu memiliki minimal 4 jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan.
4. Sekolah mampu memiliki instalasi listrik dengan daya minimal 4.500 watt.
5. Sekolah mampu mengoptimalkan penggunaan sarana daur ulang limbah dan sampah
sekolah untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
6. Sekolah mampu mengoptimalkan penggunaan 19 ruang kelas dengan ukuran dan
sarana sesuai dengan ketentuan dalam standar sarana prasarana.
7. Sarana dan prasarana yang tersedia di SMA WALI SONGO antara lain :
a. 6 Ruang belajar
b. 1 Laboratorium IPA
c. 1 Laboratorium Komputer
d. 1 Ruang Perpustakaan
e. 1 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah
f. 1 Ruang Guru
g. 1 Ruang Kepala Sekolah
Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO
4

h. 1 Ruang Bimbingan Konseling


i. 1 Ruang Tata Usaha
j. 1 Ruang Kegiatan OSIS
k. 2 Kamar mandi Guru dan Karyawan
l. 2 Kamar mandi Siswa
m. 1 Lapangan Olahraga
n. 1 Tempat Parkir (Parkir Guru/Karyawan dan Parkir Siswa)
o. 1 Gudang
p. 1 Ruang Serba Guna

2.2 Kemitraan SMA Nusantara dengan Musolla H fanani Sukobendu


MAKSUD DAN TUJUAN
Mengingat lokasi SMA Nusantara 1 Deket berdekatan dengan Musholah H fanani. Dan
secara kebetulan sarana ibadah di lokasi Sekolah tidak memungkinkan maka Pihak
Pertama bermaksud menjalin kerjasama dengan pihak Kedua yang berupa peminjaman
tempat ibadah untuk kegiatan pembelajaran siswa.
Tujuan dari kerjasama ini untuk membantu siswa dalam menumbuh kembangkan
kebiasaan anak dalam menjalankan ibadah serta memberikan dasar karakter dan mental
anak agar dimasa yang akan datang tumbuh menjadi anak yang beriman dan bertaqwa.
BENTUK KEGIATAN KERJASAMA
Pihak Kedua memberikan sarana tempat ibadah dan sebagai narasumber didalam
memberikan bimbingan mental kepada siswa. Adapun waktu dan tempat kegiatan bisa
di bicarakan lebih lanjut dengan pihak terkait.
PEMBIAYAAN
Segala biaya yang timbul akibat kegiatan kerjasama ini dibebankan kepada Pihak
Pertama sesuai dengan ketentuan perda yang berlaku.
MASA BERLAKUNYA KERJASAMA
Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak ditetapkan, serta sepakat
diperpanjang selama tidak ada keberatan dari kedua belah pihak diperpanjang selama
tidak ada keberatan dari kedua belah pihak.
LAIN - LAIN
Apabila dalam menjalin perjanjian kerjasama ini dikemudian hari ada kesalahpahaman
dari kedua belah pihak maka diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


5

3. MENGGAMBARKAN PEMBIAYAAN SATUAN PENDIDIKAN


Pengelolaan keuangan pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting

di lembaga pendidikan dan turut menentukan berjalannya kegiatan di Lembaga

Pendidikan.

Pengelolaan keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian. Beberapa kegiatan

pengelolaan keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan,

pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban.

Berikut ini pembiayaan di SMA WALI SONGO berasal dari :

1. BOS

2. BPOPP

3. KOMITE SEKOLAH

Dana BOS diterima sesuai jumlah siswa real ada di dapodik yang pencairannya

setiap catur wulan (4 Bulan) sekali , dan dialokasikan sesuai juknis yang ada. Dana

BPOPP pencairannya sesuai jumlah siswa di dapodik, penggunaannya pun sesuai dengan

juknis BPOPP.

4. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT)


Analisis SWOT sangat penting dilakukan untuk pengelolaan pendidikan agar
SMA Wali Songo memiliki daya saing terhadap lembaga sejenis. Daya saing tersebut,
bisa diberikan dengan added value atau nilai tambah dari suatu sekolah.
Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman atau yang biasa kita
sebut sebagai SWOT merupakan cara yang umum dilakukan dalam mengenali satuan
Pendidikan dan lingkungannya serta menyusun strategi untuk mengembangkan dan
mengatasi permasalahan yang ada di SMA Wali Songo. Setelah menganalisis
selanjutnya mengidentifikasi Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats
(SWOT), yaitu (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman/tantangan), yang ada di
SMA Wali Songo untuk mencari strategi-strategi yang bisa dilakukan untuk
mengoptimalkan proses belajar mengajar secara menyeluruh (internal dan eksternal).

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


6

Analisis SWOT, tujuannya untuk mengetahui apa saja yang menjadi daya tarik
atau kelebihan. Bisa juga disebut strength (kekuatan). Kekuatan tersebut, nantinya
dibandingkan dengan faktor atau komponen SWOT, yakni Weaknesses (kelemahan)
serta Threats (ancaman). Analisis SWOT SMA Wali Songo adalah sebagai berikut:

a. Strength (Kekuatan):
i. Memiliki banyak program ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat bakat
siswa.
ii. Fasilitas laboratorium Komputer sebagai penunjang pembelajaran.
iii. Fasilitas Olahraga yang lengkap dan memadai.
b. Weakness (Kelemahan):
i. Kurangnya minat siswa terhadap budaya literasi (membaca).
ii. Kurangnya minat siswa dalam melanjutkan studi di Perguruan Tinggi.
iii. Jumlah guru dan tenaga pendidikan di sekolah masih minim memiliki sertifikat
dibagi dengan total guru dan tenaga pendidikan yang ada.
c. Opportunity (Peluang):
i. Memiliki siswa yang bakatnya telah terasah dengan baik dalam ekstrakurikuler.
ii. Menjadi sekolah dengan budaya agamis
d. Threats (Tantangan):
i. Banyak siswa yang memilih sekolah di Negeri
ii. Pemerintah tidak membebaskan siswa memilih minat dan jurusan sesuai dengan
keinginan.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO

Anda mungkin juga menyukai