Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta

didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan

dan potensi yang ada di daerah.

Untuk mencapai tujuan di atas, sekolah membutuhkan sebuah dokumen

sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini

merupakan dokumen Kurikulum Operasional SMP Negeri

O.Mangunharjo

yang disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran. Penyusunan Kurikulum Operasional SMP Negeri

O.Mangunharjo ini mengakomodir kebutuhan para murid mengembangkan

kemampuan ketrampilan abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi, 4C

(Creative, Critical thinking, communicative, dan Collaborative), dan HOTS

(Higher Order Thinking Skill) dan Pengimplementasian Profil Pelajar

Pancasila. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:

1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum

2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah

1
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya

4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan

Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, maka SMP

Negeri O.Mangunharjo memiliki karakteristik satuan pendidikan

yang meliputi :

1. Profil SMP Negeri O.mangunharjo

SMP Negeri O.Mangunharjo berdiri sejak tahun 1983

merupakan salah satu SMP Negeri yang berada di Kelurahan

O.Mangunharjo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas,

menempati lahan tanah seluas 16.360 m2 dan luas tanah

bangunan ± 7.400 m2 yang terletak di jalan Kihajar Dewantara

Kelurahan O.Mangunharjo Kecamatan Purwodadi.

SMP Negeri O.Mangunharjo, sebagai satuan pendidikan

yang diminati mayoritas penduduk di sekitar, dengan potensi

wilayah/letak yang strategis di Pedesaan memiliki beberapa

kekuatan diantaranya: 1) input peserta didik berasal dari

keluarga yang peduli terhadap kepentingan pendidikan; 2)

lingkungan satuan pendidikan yang dekat dengan Pasar

Kecamatan yang memudahkan untuk mencari kebutuhan

pendidikan; 3) kultur masyarakat Kecamatan Purwodadi

majemuk (budaya Jawa sebagian besar kemudian budaya Sunda

dan budaya melayu Sumatra; dan lainnya; 4) sarana pendukung

layanan proses pembelajaran yang cukup memadai baik akses

listrik maupun internet sebagai sarana pendukung dalam

2
kegiatan pembelajaran di sekolah; 5) merupakan salah satu

sekolah dengan lingkungan yang jauh dari kebisingan dengan

lingkunagn yang asri dan rindang; dan (6) sarana pendukung

untuk pengembangan potensi/skill yang memadahi (memiliki

lapangan olah raga yang sesuai standar SNP).

Selain kekuatan/ kelebihan sebagaimana tersebut di atas,

SMP Negeri O.Mangunharjo juga mempunyai beberapa

kelemahan yaitu laboratorium IPA dan Komputer sudah dimiliki

meskipun masih kurang secara representatif belum memenuhi

standar SNP; namun hal tersebut tidak mengurangi semangat

warga sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi

yang pernah diperoleh baik itu akademik maupun non-akademik.

Kondisi masyarakat lingkungan sekolah sebagai

masyarakat yang relatif memiliki wawasan yang memadai.

Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian petani, dan

sebagiannya lagi adalah sebagai pedagang, wiraswasta serta

Aparatur Sipil Negera (ASN).

Dengan demikian kondisi sosial Orang Tua siswa rata-rata

menengah kebawah, namun tingkat kepedulian sangat baik,

meskipun kondisi ekonomi sebagian orang tua masih rendah

yang menimbulkan sidikit dampak dalam memberikan pasilitas

atau kebutuhan siswa kurang terpenuhi, sehingga akan

berdampak pula bagi perkembangan pendidikan di SMP Negeri

O.Mangunharjo akibat ekonomi Orang Tua Siswa, namun hal

3
tersebut dapat diatasi oleh pihak sekolah dengan berbagi cara

dalam memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu.

Disamping itu sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar

yang aman, nyaman, dan kondusif dapat mendukung

berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta

membentuk sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan

Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat

dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar. Pendampingan aktif

dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk

memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang

diharapkan.

SMP Negeri O.Mangunharjo meyakini bahwa literasi

merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi.

Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa

berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate

environment). Untuk mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya

lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat

ditemukan siswa di dalam maupun di luar kelas. Lingkungan

sekolah memiliki beragam permainan tradisional, sarana olah

raga dan tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek

hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.

2. Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan

SMP Negeri O.Mangunharjo memiliki peluang

berkembang cukup besar karena letak geografisnya yang

4
strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah

dijangkau angkutan umum dan keadaan lingkungan yang tenang

dan nyaman. Dibalik itu semua ancaman SMP Negeri

O.Mangunharjo bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni

adanya kecenderungan sikap hidup metropolis yang mulai

melanda kehidupan peserta didik, menirukan perilaku

masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh karena itu,

kegiatan pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni

budaya tradisional sangat dioptimalkan melalui kegiatan

pengembangan diri. Menyikapi kondisi ini, SMP Negeri

O.Mangunharjo melakukan upaya nyata berupa peningkatan

mutu pendidik dan tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan

prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua

peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan

pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan

peserta didik dan masyarakat.

3. Karakteristik Tenaga Pendidik (Guru) dan Kependidikan


SMP Negeri O.Mangunharjo memiliki tenaga pendidik (guru) yang

sebagian besar ditunjang dengan tingkat pendidikan yang sesuai

dengan tugas yang diampu. Tenaga pendidik (Guru) berjumlah 30

orang yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 29 guru yang

memiliki kulifikasi S1, 1 orang guru yang memiliki kulifikasi D.3

dan diantara beberapa mata pelajaran yang diajarakan oleh guru

belum sesuai dengan kualifikasi pendidikannya seperti mata

5
pelajaran prakarya dan seni budaya. Selanjutnya tenaga

Kependikan sebanyak 7 orang diataranya 5 orang memiliki

kualifikasi S1 dan 2 orang memiliki kualifikasi D1 sebagai

penunjang administrasi Sekolah.

Berikut ini adalah data guru berdasarkan ijazah terakhir dan

berdasarkan latar belakang pendidikan sebagai berikut :

a. Berikut ini data guru berdasarkan Ijazah terakhir Th. 2022/2023


Diploma Strata 1 Stata 2
Status III (S-1) Jumlah
(S-2)
Kepegawaian
L P L P L P L P

Kepala Sekolah - - - 1 - - - 1
Guru PNS - 2 9 13 - - 9 15
Guru GTT - - 2 3 - - 2 3
Jumlah - 2 11 17 - - 11 19

b. Jumlah Guru Dengan Tugas Mengajar Sesuai Dengan Latar


Belakang Pendidikan (Keahlian) Tahun Pelajaran 2022/2023
Jumlah guru Jumlah guru dengan
dengan latar latar belakang
belakang pendidikan yang
Guru pendidikan sesuai tidak sesuai dengan Jml
No
dengan tugas tugas mengajar
mengajar

D1/ S1/ S2/ D1/ S1/ S2/


D3 D3
D2 D4 S3 D2 D4 S3
1 IPA - - 4 - - - - - 4
2 MTK - - 3 - - - - - 3
3 Bhs. Indonesia - - 3 - - - - - 3
4 Bahasa Inggris - - 3 - - - - - 3
5 Pend. Agama - - 3 - - - - - 3
6 IPS - - 4 - - - - - 4
7 Penjaskes - 2 - - - - - 2
8 Seni Budaya - - - - - 1 1 - 2

6
9 PKN - - 1 - - - 1 - 2
10 TIK - - - - - - - - -
11 BK/BP - - 2 - - - - - 2
12 Prakarya - - - - - 2 - - 2
Lainnya - - - - - - - - -
13
(Mulok)
Jumlah 1 24 - - 3 2 - 30

c. Data Tenaga Kependidikan (Tata Usaha ) berdasarkan Ijazah


terakhir Tahun 2022/2023
Diploma Stata 1
Status SLTA Jumlah
I /II /III (S1)
Kepegawaian L P L P L P L P

PNS 2 - - - - - 2 -

PTT - - - 2 1 2 1 4

Jumlah 2 - - 2 1 2 3 4

4. Karakteristik Siswa
Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan

pengalaman belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki

potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga siswa yang

masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional

mereka. Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sekolah

memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan program

pengembangan potensi dan minat mereka. Dengan demikian,

program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial,

emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual sebagai

payung besar.

7
Berikut Tabel Jumlah Siswa SMP Negeri O.Mangunharjo :

Jenis
No Kelas Jumlah Total
Kelamin
L 51
1 Kelas VII 112
P 61
L 48
2 Kelas VIII 131
P 83
L 71
3 Kelas IX 129
P 58
L 170
JUMLAH 372
P 202

5. Karakteristik Orang tua /Wali Murid

Pelibatan dalam pengertian ini adalah Kemitraan, yakni

kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat

yang berlandaskan pada azas gotong royong, kesamaan

kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan

untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang

menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik.

Orangtua yang dimaksud dalam hal ini adalah Keluarga,

adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari beberapa

orang yang terikat hubungan darah dan pernikahan, berkumpul

dan tinggal di satu tempat/atap dalam keadaan saling

ketergantungan dan bertanggung jawab terhadap pengasuhan,

perawatan dan pendidikan anak-anak mereka. Orangtua adalah

ayah dan ibu, ayah atau ibu untuk orang tua tunggal, wali murid,

8
atau pengasuh yang diberi otoritas oleh keluarga sah dari peserta

didik.

Program Pelibatan ini bertujuan untuk mengkondisikan

Satuan Pendidikan untuk menjalin kerjasama dan keselarasan

program pendidikan di sekolah dan di rumah serta dalam

lingkungan masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan

yang kondusif untuk menumbuh kembangkan karakter dan

budaya berprestasi peserta didik. Tujuan Khusus dalam pelibatan

orang tua wali murid adalah :

a. meningkatkan keterlibatan orangtua dalam mendukung

keberhasilan pendidikan anak di sekolah; dan

b. meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung

program pendidikan di sekolah.

c. menguatkan jalinan kerjasama antara sekolah dan orangtua

serta masyarakat dalam mendukung lingkungan belajar yang

dapat mengembangkan potensi anak secara utuh.

Selanjutnya pihak sekolah juga melibatkan orang tua, baik

dalam menyelenggarakan pertemuan/aktivitas di satuan

pendidkan yang melibatkan orang tua sebagai pendukung

bahkan sebagai panitia dalam acara perpisahan kelulusan

maupun dalam penyelenggaraan, peringatan keagamaan, hari-

hari besar nasional dan lainnya.

6. Kemitraan / Kerjasama Sekolah dengan Pihak lain

SMP Negeri O.Mangunharjo melakukan kerjasama dengan pihak

9
lain sebagai berikut :

a. Puskesmas Kecamatan Purwodadi, kerjasama yang

dilakukan antara SMP Negeri O.Mangunharjo adalah

pelaksanaan program setiap tahun; pemeriksaan

kesehatan terhadap peserta didik, serta pembinaan

pelaksanaan program UKS, PHBS, dan Penerapan

Pencegahan Covid-19.

b. Kepolisian Resot (Polres) Kabupaten Musi Rawas

maupun Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan

Purwodadi, kerjasama yang dilakukan dalam hal

pembinaan tentang kenakalan remaja, narkotika

maupun ketaatan tentang berlalulitas di jalan raya.

B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Landasan Yuridis

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2022 Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang

Standar Nasional Pendidikan

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74

Tahun 2008 Tentang Guru.

10
e. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan

Pendidikan Karakter

f. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Pengenalan

Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru

Sebagai Kepala Sekolah

h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban

Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah

i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Penerimaan Peserta

Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah

Menengah Kejuruan.

j. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

Teknologi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang

Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini,

Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah

k. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

Teknologi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 Tentang

Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan

Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah

11
l. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

Teknologi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang

Standar Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini,

Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah

2. Landasan Sosiologis

Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang

bertanggung jawab terhadap proses belajar siswa, memiliki tujuan

yang mulia dalam mengembangkan pendidikan anak – anak

Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia, pendidikan

yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama dan nilai – nilai

luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar budaya

dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan

menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab,

menghargai kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif dan kritis,

serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan

generasi pelurus yang tangguh.

3. Landasan Pedagogis

Sekolah dasar dan menengah adalah suatu lembaga yang

terdiri atas siswa yang memiliki karakteristik unik. Siswa di kelas

awal adalah anak-anak usia dini yang masih berpikir konkret dan

baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan

sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan

perkembangan usia. Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi

adalah siswa dengan usia transisi dari pendidikan usia dini ke

12
jenjang pendidikan yang membutuhkan pola berpikir yang lebih

abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir siswa dikembangkan

melalui proses belajar yang menantang sehingga kemampuan

kognitifnya berkembang maksimal. Siswa di sekolah dasar

membutuhkan pengenalan pendidikan karakter. Proses penanaman

pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka

lihat di sekitar mereka menjadi sangat penting. Sekolah dan rumah

harus memberikan contoh baik sehingga siswa dapat belajar

langsung dan meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi

yang sangat penting dan menjadi bekal menuju jenjang pendidikan

selanjutnya.

13
BAB.II

VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Visi SMP Negeri O. Mangunharjo

Kurikulum kami disusun untuk mengikuti penyesuaian program

pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah serta

mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu untuk

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut. Selain itu sekolah sebagai unit penyelenggaraan pendidikan

yang harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa

depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut :

1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Globalisasi yang memungkinkan sangat cepat arus perubahan dan

mobilitas antara dan lintas sektor serta tempat.

3. Era informasi

4. Berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap

pendidikan dan

5. Pengaruh globalisasi terhadap perubahan prilaku dan moral

manusia.

6. Era perdagangan bebas.

14
Tantangan sekaligus peluang itu harus mendapat respon oleh

sekolah kami, sehingga Visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah

perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik. dan

berorientasi pada kepentingan daerah, nasional, dan internasional.

Visi tidak lain merupakan citra moral yang menggambarkan fropil

sekolah yang diinginkan dimasa datang. Namun demikian, Visi

sekolah juga harus tetap dalam koridor kegiatan pendidikan nasional.

Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan potensi yang

dimiliki sekolah dan harapan masyarakat yang dilayani sekolah.

Dalam merumuskan Visi, pihak-pihak terkait (Stake holders)

melaksanakan musyawarah sehingga seluruh Visi sekolah mewakili

aspirasi berbagai kelompok yang terkait (guru, siswa, orang tua,

masyarakat dan pemerintah), bersama-sama berperan aktif untuk

mewujudkannya.

Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat :

1. Fisolofis

2. Khas

3. Mudah diingat dan dipahami

Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah (SMP Negeri

O Mangunharjo), sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA PESERTA DIDIK YANG BERIMAN, CERDAS,


TRAMPIL, BERPRESTASI, BERKARAKTER, DAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN”

15
SMP Negeri O Mangunharjo memilih visi untuk tujuan jangka

panjang, jangka menengah dan jangka pendek.Visi ini menjiwai warga

sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan

berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.

Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yaitu :

1. Berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi kekinian.

2. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.

3. Ingin mencapai keunggulan.

4. Berwawasan lingkungan.

5. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah.

6. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik.

7. Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah.

8. Membentuk terwujudnya siswa yang berkarakter dan berakhlak

mulia.

Sedangkan yang menjadi indikator dari visi tersebut adalah :

1. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia dan rajin

beribadah..

2. Meningkatkan mutu lulusan yang sesuai dengan tuntutan


masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek).

3. Mengoptimalkan pembelajaran agama dalam rangka menigkatkan


keimanan dan ketaqwaan menjadikan siswa berkarakter, berbudi
pekerti luhur.

4. Mencitakan kepedulian dan wawasan siswa terhadap lingkungan


sekolah dan sekitarnya untuk mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan.

16
5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara Aktif, Inovatif,
Kreaktif, Efektif, dan menyenangkan dengan pendekatan
SCIENTIFIC, sehingga kecerdasan siswa terus diasah agar
tercipta kecerdasan intelektual dan emosional yang mantap sesuai
dengan tuntutan zaman.

6. Antusias terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu


pengetahuan dan Teknologi

7. Menanamkan sikap cinta dalam menciptakan lingkungan sekolah


yang bersih, asri, indah dan nyaman kepada semua komponen
sekolah

B. Misi SMP Negeri O. Mangunharjo

Dalam setiap pembelajaran, kami selalu menumbuhkan disiplin

sesuai denganbidang pembelajaran masing-masing dan

mengedepankan terampil berkarya,saling menghormati, kerjasama

dan tetap menjaga hubungan kekeluargaan yang harmonis, dan

silaturahmi. Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan maka

langkah-langkah nyata yang harus dilakuakan oleh sekolah adalah :

1. Meningkatkan penghayatan dan pengalaman yang tinggi terhadap

ajaran agama (Religi) sehingga tercipta kematangan dalam berfikir

dan bertindak.

2. Mendorong aktifitas dan kreaktifitas secara optimal kepada

seluruh komponen sekolah terutama para siswa.

3. Mengoptimalkan pembelajaran dalam rangka meningkatakan

prestasi dan ketrampilan siswa.

17
4. Meningkatkan antusiasme terhadap perkembangan dan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Menigkatkan wawasan dan kepedulian terhadap lingkungan pada

semua komponen sekolah

6. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

7. Menerapkan management partisipatif dengan melibatkan seluruh

warga sekolah dan stake holden sekolah.

Dalam setiap pembelajaran, selalu menumbuhkan disiplin

sesuai dengan bidang pembelajaran masing-masing dan

mengedepankan terampil berkarya, saling menghormati, kerjasama

dan tetap menjaga hubungan kekeluargaan yang harmonis, dan

silaturahmi. Penjabaran Misi diatas meliputi :

1. Menciptakan profil pelajar yang berakhlak mulia dan rajin

beribadah.

2. Menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan

dan berkarakter yang mampu memfasilitasi pelajar sesuai

bakat dan minatnya.

3. Meningkatkan manajemen satuan pendidikan yang adaftif,

berkarakter, dan menjamin mutu

4. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat

perkembangan intelektual, sosial, emosional, ketrampilan,

dan pengembangan budaya lokal dalam kebhinekaan global

5. Menciptakan profil pelajar yang berakhak mulia, mandiri,

bernalar kritis dan kreatif sehingga mampu mengreasi ide

18
dan keterampilan yang inovatif

6. Menjamin hak belajar setiap anak tanpa terkecuali termasuk

anak yang berkebutuhan khusus (inklusi) dalam proses

pembelajaran yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong.

7. Menciptakan partisipasi aktif orang tua dan masyarakat

dalam keberagaman yang mewadahi kreatifitas pelajar yang

berjiwa kompetitif.

Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang perlu diurikan

menjadi kegiatan yang dimiliki tujuan lebih rinci dan lebih jelas.

Berikut ini penjabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi diatas

yang merupakan tujuan tingkat satuan pendidikan sekolah kami.

C. Tujuan Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan Nasional,

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab, sebagaimana yang

diamanakan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Tujuan Pendidikan Dasar 

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

19
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut.

3. Tujuan SMP Negeri O Mangunharjo

Tujuan akhir yang diharapkan oleh SMP Negeri

O.Mangunharjo dalam pelaksanaan program-program sekolah

untuk mewujudkan misi sekolah ditetapkan dalam bentuk 3

bagian, yaitu tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah dan

tujuan jangka pendek yang tealah ditetapkan adalah sebagai

berikut:

a. Tujuan Jangka Pendek

1) Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak

mulia

2) Mendorong peserta didik untuk mampu mengreasikan ide

yang dituangkan dalam tulisan atau tindakan yang berakar

pada budaya lokal.

3) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu

peserta didik bernalar kritis, kreatif dan inovatif dalam

mengembangkan ide dan gagasan.

4) Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang

menunjang peseta didik dalam mngreasikan ide/gagasan

yang berakar pada nilai budaya lokal.

5) Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis

dalam pelaksanaan kegiatan berbasis proyek yang

mnegedepankan jiwa kegotong-royongan

20
b. Tujuan Jangka Menengah

1) Membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat

berlandaskan profil pelajar pancasila

2) Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan

keragaman potensi, minat dan bakat serta kecerdasan

intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara

optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

3) Memfasilitasi peserta didik untuk dapat meningkatkan

budaya disiplin beribadah serta kesadaran hidup sehat.

4) Membekali peserta didik dengan keahlian berfikir kreatif

dan berfikir kritis.

5) Membekali peserta didik dalam penguasaan digital

6) Memfasilitasi peserta didik memiliki kepekaan

(sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan

mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (harmoni),

hidup bermasyarakat, berguna untuk orang lain

c. Tujuan Jangka Panjang

1) Merancang pembelajaran yang mengedepankan ciri

khas sekolah dan daerah dalam nuansa kebhinekaan

global yang harmonis;

2) Membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan

daya saing, berkarakter, berprestasi dan memiliki pribadi

yang beriman, rajin dan taat beribadah serta saling

menghargai perbedaan dan mencintai lingkungan dan

21
bangsanya;

3) Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplemen-

tasikan Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan nyata;

4) Menjadi pemimpin bagi diri dan temannya untuk menjadi

pribadi yang bernalar kritis, tangguh, percaya diri dan

bangga dalam kegotong - royongan.

5) Menguasai kecakapan dalam berkomunikasi sosial dan

berjiwa kompetitif, kreatif dan mandiri yang tetap

menjunjung budaya lokal

6) Mempunyai life skill yang mampu berdapatasi dengan

perekembangan jaman.

7) Mampu mengkreasikan ide/ gagasan yang dituangkan

dalam tindakan atau karya yang berakar dari budaya

lokal dalam kebhinekaan global

8) Mempunyai karakter yang sopan, santun dan dan

mandiri, kreatif yang mampu bersaing sesuai

perkembangan jaman.

9) Menjadikan sekolah sebagai tempat untuk

mengembangkan proses perkembangan intelektual,

emosional, sosial, ketrampilan dan tumbuh kembang

peserta didik sesuai tingkat kemampuan dan kondisi

masing masing peserta didik yang mengedepankan nilai

gotong royong.

10) Menjadikan masyarakat dan orang tua sebagai mitra

22
bersama dalam menjalankan penyelenggaraan

pendidikan sekolah.

4. Strategi Mencapai Tujuan :


Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan SMP

Negeri O.Mangunharjo menyusun beberapa rencana strategi

pelaksanaan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah :

a. Menyusun tim penjamin mutu dan tim pengembang kurikulum

b. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan lingkungan

sekolah.

c. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah dengan

melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, Pengawas

Pembina, Tokoh Masyarakat dan komite sekolah.

d. Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan

intrakurikuler, ekstrakurikuler, pelatihan, pengadaan sarana

prasarana, kegiatan pendukung, dan lain- lain) untuk

mendukung pelaksanaan rencana kurikulum operasional

sekolah yang sudah disusun.

e. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)

berdasar analisis kebutuhan program.

f. Menyusun rencana serta instrumen Evaluasi, Pendampingan

dan Pengembangan dengan melihat berbagai sisi (guru,

tenaga kependidikan, pelajar, orang tua dan komite sekolah).

g. Melaksanakan kurikulum operasional sekolah dengan evaluasi

harian, 1 bulanan, 1 semester dan 1 tahun.

23
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN
RENCANA PEMBELAJARAN

A. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur Kurikulum Merdeka SMP atau MTs telah diatur oleh

SK Mendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang pedoman penerapan

kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran

Kurikulum di SMP Negeri O.Mangunharjo dikembangkan

dengan memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional,

intelektual, ketrampilan, dan perilaku dengan kompetensi spiritual

sebagai payungnya, yang dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran

berbasis tema atau integrated curriculum pada mata pelajaran PPKn,

Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam-Sosial, dan Bahasa

Inggris. Sedangkan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti, Seni, Matematika dan PJOK dilaksanakan dalam

bentuk parsial. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu

5 hari masuk sekolah.

Pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Negeri

O.Mangunharjo dilaksanakan dalam dua macam bentuk kegiatan,

yaitu pembelajaran regular dan blok. Pembelajaran regular adalah

proses pembelajaran yang dilaksanakan dikelas secara rutin

24
sedangkan sistem blok dilaksanakan sesuai event tertentu.

Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat

beberapa komponen antara lain muatan pembelajaran

intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan

ekstrakurikuler.

1. Intrakurikuler

Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan

dengan materi pembelajaran yang ditempuh peserta didik.

Adapun mata pelajaran yang diselenggarakan oleh SMP Negeri

O.Mangunharjo adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS), Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan (PJOK), Informatika, Mapel Pilihan (Seni Budaya dan

Prakarya) serta Mata Pelajaran muatan lokal (Bahasa Daerah).

Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan

pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang

potensi dan keunikan lokal yang dimaksud untuk membentuk

pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat

tinggalnya. Muatan lokal di SMP Negeri O.Mangunharjo sesuai

dengan peraturan Bupati Musi Rawas yaitu Bahasa daerah.

Strategi pelaksanaan pembelajaran Bahasa Daerah sesuai

dengan peraturan Bupati Musi Rawas berbasis pada budaya,

tata nilai, dan kearifan lokal yang berkembang di lingkungan

25
masyarakat untuk menciptakan pembelajaran aktif, inovatif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pembelajaran bahasa

daerah di ajarkan dengan memperhatikan aspek pragmatik,

atraktif, rekreatif, dan komunikatif.

Pembelajaran bahasa daerah diarahkan supaya peserta

didik memiliki kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi

menggunakan bahasa tersebut dengan baik dan benar, secara

lisan maupun tulisan serta

Muatan lokal bahasa Daerah pada SMP Negeri O Mangunharjo

belum dilaksanakan masih terkendala, yaitu 1) di Kabuapaten Musi

Rawas masyarakat yang majemuk artinya terdiri dari banyak suku dan

budaya yang berbeda-beda sehingga sulit menetapkan bahasa daerah

yang mana akan digunakan. 2). Siswa-siswi dan guru di SMP Negeri

O.Mangunharjo 90 % dari suku jawa, 3). tenaga pengajar (guru) belum

ada yang memiliki kemampuan berbahsa daerah Khususnya

berbahasa Daerah sumatera, dan 4). belum keluarnya dan

ditetapakannya payung hukum dalam pelaksanaan kegiatan pada

pembelajaran bahasa daerah yang berasal dari daerah mana, sebagai

muatan local.

Pembelajaran pada SMP Negeri O.Mangunharjo

menekankan pada pembelajaran berbasis literasi dengan

mengangkat nilai luhur budaya local dan mengacu pada tema-

tema yang sudah ditentukan dalam capaian pembrelajaran.

Dalam pembelajaran berbasis literasi ini peserta didik

diharapkan mampu untuk mengkreasikan ide/gagasan unbtuk

26
memperoleh sebuah karya dalam bentuk tulisan. Pada akhirnya

karya ini akan didokumentasikan dalam berbagai bentuk

contohnya buku, artikel, atau publikasi digital.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis

literasi ini tetap harus mengimplementasikan model dan syntak

pembelajaran yang sudah ada diantaranya Problem Based

Learning, Project Based Learning, Discovery Learning, Inquiry

Based Learning, dan model pembelajaran lain yang relevan.

Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum Merdeka ini

dituliskan secara total dalam satu tahun dan juga dilengkapi

dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara

reguler/mingguan. Jumlah jam mengajar atau jumlah total jam

pelajaran tidak mengalami perubahan yang signifikan. Akan

tetapi Jam Pelajaran (JP) untuk setiap mata pelajaran akan

dialokasikan untuk dua kegiatan pembelajaran yaitu

pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar

Pancasila. Memang jika dihitung-hitung, Jam Pelajaran (JP)

kegiatan belajar rutin di kelas (intrakurikuler) saja seolah-olah

jam pelajarannya berkurang jika dibandingkan dengan Kurikulum

2013. Namun yang harus Guru Pintar pahami adalah selisih jam

pelajaran tersebut dialokasikan untuk projek penguatan profil

Pelajar Pancasila.

Jumlah Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP Negeri

O.Mangunharjo Untuk kelas VII, dalam satu tahun 36 Minggu

27
dengan 1 Jam Pelajaran (JP) adalah 40 Menit. Sedangkan untuk

kelas VIII dan IX, asumsi satu tahun adalah 32 Minggu dengan 1

Jam Pelajaran (JP) adalah 40 Menit.

Adapun muatan kurikulum pada kegiatan intrakurikuler

Alokasi waktu muatan pelajaran di kelas 7 SMP Negeri

O.Mangunharjo sebagai berikut:

Muatan/ Struktur Kurikulum


ALOKASI ALOKASI TOTAL
MATA INTRAKULIKULER PROJEC JP PER
PELAJARAN PERTAHUN PPP PER TAHUN
(MINGGU) T
H ..20
%
Pendidikan Agama 72 (2) 108
dan Budi Pekerti* 36
PPKn 72 (2) 36 108
Bahasa Indonesia 180 (5) 46 216
Matematika 144 (4) 36 180
IPA 144 (4) 36 180
IPS 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
PJOK 72 (2) 36 108
Informatika 72 (2) 36 108
Mapel Pilihan***
Seni Budaya
Seni Musik 72 (2) 108
36
Seni Rupa
Seni Teater
Seni Tari
Mulok (Bahasa 72 (2)* 72*
-
Daerah)
Total **** 29 360
(1008) (1368)

Keterangan:

28
* Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan Agama yang dianut

masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal satu jenis seni atau

Prakarya (Seni Musik,   Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari,

dan/atau Prakarya). Peserta Didik memilih satu jenis seni atau

Prakarya ( (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau

Prakarya).

*** Paling banyak 2 JP per minggu atau paling banyak 72 JP per

tahun.

**** Total Jam Pelajaran tidak Termasuk Muatan lokal dan / atau

mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan

pendidikan.

Tabel Struktur Program Kurikulum untuk kelas VIII dan

Kelas IX masih mengacu pada program kurikulum 2013 di SMP

Negeri O Mangunharjo, sebagai berikut :

KELAS
NO KOMPONEN
1 Kelompok A VIII IX

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

Pendidikan Pancasila dan 3 3


2 Kewarganegaraan (PPKn)

3 Bahasa Indonesia 6 6

4 Matematika 5 5

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4

7 Bahasa Inggris 4 4

29
2 Kelompok B
1 Seni Budaya 2 2

2 Pendidikan Jasmani,Olahraga & 2 2


Kesehatan.
3 Prakarya 2 2
3 Keg. Pengembangan Diri Siswa***) 2** 2**
JUMLAH 36 36

Struktur kurikulum kelas 9 SMP Negeri O.Mangunharjo

terdapat pengurangan alokasi waktu tiap mata pelajaran. Hal ini

disebabkan adanya pengurangan jumlah Minggu dalam setahun.

Asumsi 1 tahun berjumlah 32 minggu dan 1 JP selana 40 menit

sebagai berikut :

Tabel Muatan/ Struktur Kurikulum

ALOKASI ALOKASI TOTAL


MATA INTRAKULIKULER PROJEC JP PER
PELAJARAN PPP PER TAHUN
PERTAHUN T
(MINGGU) H ..20
%
Pendidikan
Agama dan 64 (2) 32 96
Budi Pekerti*
PPKn 64 (2) 32 96
Bahasa Indonesia 160 (5) 32 192
Matematika 128 (4) 32 160
IPA 128 (4) 32 160
IPS 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 96 (3) 32 128
PJOK 64 (2) 32 96
Informatika 64 (2) 32 96
Mapel Pilihan*** 64 (2) 32 96
Seni Budaya
Seni Musik
Seni Rupa

30
Seni Teater
Seni Tari
Mulok (Bahasa 64 (2) * – 64*
Daerah)
Total **** 928 (29) 320 1248

Keterangan:

*Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan Agama yang dianut

masing-masing.

**Satuan pendidikan menyediakan minimal satu jenis seni atau

Prakarya (Seni Musik,   Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari,

dan/atau Prakarya). Peserta Didik memilih satu jenis seni atau

Prakarya ( (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau

Prakarya).

*** Paling banyak 2 JP per minggu atau paling banyak 64 JP per

tahun.

**** Total JP tidak Termasuk Muatan lokal dan/atau mata

pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan

pendidikan.

2. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan proyek penguatan merupakan kegiatan yang

dilaksanakan di luar jam pelajaran kegitan ini dimaksudkan untuk

lebih memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah

dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas. Kegiatan

ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Ada

beberapa bentuk kegiatan penguatan di SMP Negeri

31
O.Mangunharjo. Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan Profil

Pelajar Pancasila di SMP Negeri O.Mangunharjo dilaksanakan

pada akhir semester. Peseta didik harus menyelesaikan 2 tema

di tiap semester dengan alokasi waktu 4 minggu. Tema yang

diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan penentuan

pemilihan tema ditentukan oleh guru pengampu. Hal ini

dimaksudkan untuk mempermudah dalam penilaian.

Pelaksanaan proyek tersebut adalah kolaborasi antara beberapa

mata pelajaran namun dengan penilaian yang dan jenis proyek

yang berbeda tiap mata pelajaran.

Alur /tahapan pelaksanaan proyek yang tiapa mata

pelajaran adalah sebagai berikut: 1) Penentuan tema proyek

Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran dilaksankan pada

saat pembelajaran di kelas; 2) Tiap kelas menentukan tema

yang akan dipilih dengan didampingi guru mata pelajaran

masing-maisng kelas; 3) Guru mata pelajaran saling

berkoordinasi untuk menetukan kolaborator yang sesuai; 4)

Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang

sesuai dengan tema yang dipilih; 5) Guru mata pelajaran

kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek

beserta Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).

Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan

dengan mengacu pada model pembelajaran berbasis proyek

(PJBL). Langkah Kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini

32
antara lain: 1) Mengambil topik yang sesuai denga realitas

dengan mentukan pertanyaan mendasar untuk memulai proyek;

2) Mendesain pelaksaan proyek ;3) Menyusun jadwal proyek;4)

memonitor peserta didik dan kemjuan proyek ;5) Menguji Hasil;

6) Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta

didik.

Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh guru mata

pelajaran, pembina dan wali kelas dengan tetap melibatkan

orang tua baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak

sekolah mengadakan pemantauan terkait kegiatan proyek

tersebut.

Berikut adalah contoh Kegiatan Proyek Penguatan Profil

Pelajar Pancasila yang dirancang SMP Negeri O.Mangunharjo

No Tema Bentuk Sasaran Mapel Waktu


Kegiatan Nilai PPP Terintegrasi
1 Bangunlah Pameran Karya Gotong PPKn, PJOK, Desember
jiwa dan Royong, Matematika, M2, M3
smt 1
raganya kreatif, Seni Budaya
dan Prakarya
2 Peruban Penanaman Mandiri, IPS,IPA, Juni M3, M4
Iklim Global pohon/Tanama ktreatif, Pendidikan smt 1
n, Pengolahan gotong- Agama
sampah, royong,
kebersihan beriman
drainase dan
bertaqwa
3 Bhinneka Memfasilitasi Berkebh PPKn, Maret M5
Tunggal Ika perayaan hari i Pendidik Smt 2
besar nekaan an
Keagamaan global Agama,
Semua
agama, bakti
sosial
4 Cerlang wisata Mandiri, Seni April M5
Budaya Edukasi kreatif, Budaya, Smt 2
ketempat- kritis, Bahasa Mei M4
tempat kreatif Inggris, Smr 2
Bahasa

33
yang menjadi Jawa,
kekhsasan Bahasa
daerah, Indonesia.
kunjungan

ke
home industry,
menciptakan
lagu
berdasarkan
tempat di
daerah
yang dikunjungi
5 Kewirausaha Bazar,Pentas Kreatif, IPS,Seni Jun M1
an Seni,Ekonomi inovatif, Budaya, Smt 2
kreatif, cinta Informatika
membuat video, lingkungan
inovasi
pengolahan
daun kelor

3. Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler ada 2 macam yaitu ekstrakurikuler

wajib dan pilihan. Ekstrakurikuler wajib yaitu kepramukaan dan

ekstrakurikuler pilihan yang dikembangkan dan diselenggarakan

sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan ektrakurikuler

kepramukaan wajib diikuti seluruh peserta didik. Kegiatan ini

dilaksanakan secara blok, aktualisasi dan regular. Kegiatan ekstra

wajib untuk pendidikan kepramukaan sebagai suplemen

pencapaian profil pelajar Pancasila. Ekstrakuriler wajib

kepramukaan ini wajib diikuti oleh semua peserta didik (kleas VII,

VIII, IX) dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran tiap minggu.

Sedangkan ekstrakurikuler pilihan diikuti oleh peserta didik

kelas VII, dan VIII, alokasi waktunya setara dengan 2 jam

pelajaran dan dilaksanakan pada siang/sore hari. Kegiatan

ekstrakurikuler bersifat dinamis sesuai dengan input dan bakat

34
minat peserta didik, sehingga mampu menggali potensi peserta

didik.

Tabel 3.2 Kegiatan Ekstrakurikuler

Tujuan dan Pihak


No Kegiatan Sasaran
Indikator Terkait
Keberhasilan
A. Krida
Mempersiapkan Kwarcab,
Kelas VII,
1 Pramuka peserta didik agar Guru Pemb.
VIII, IX
memiliki sikap Masyarakat
kepemimpinan, yang
kebhinekaan global, berkopeten
kemandirian, kreatif,
disiplin, tanggung Kelas VII, Dinas
2 PMR jawab dan semangat VIII Kesehatan,
nasionalisme dan PMI, Guru
kegotong- royongan Pembimbing

B. Karya Ilmiah

1 Matematika Menyiapkan peserta


didik untuk mampu
2 Biologi berfikir kritis dalam
menghadapi olimpiade Kelas VII, Dinas
3 Fisika dan kompetisi dalam VIII Pendidikan
rangka menjadi yang dan Guru
4 IPS Terpadu
terbaik di tiap Pembimbing
5 KIR tingkatan dengan
karakter berfikir
kritis dan mandiri
C. Latihan Olah Bakat dan Olah Minat

1 Bola Voli
Menyiapkan peserta
2 Bola Basket didik untuk
mengembangkan
3 Tenis Meja kemampuan dalam
bidang olah raga dan
4 Pencak Silat memperoleh juara Dinas
dalam kejuaraan olah Kelas VII, Pend.Olah
5 Renang VIII
raga dengan Raga,Guru
6 Bulu Tangkis mengacu pada Pembimbing
karakter mandiri
7 Sepak Bola maupun gotong
royong
8 Atletik
Cipta/ Baca Menyiapkan peserta
11 didik untuk Kelas VII, Dinas
Puisi, Cerpen
mengembangkan VIII Pendidikan
Jurnalistik/
12 kemampuan dalam Guru Pemb.
Majalah
literasi dan
Sekolah

35
memperoleh
13 English Club kejuaraan dalam
lomba dengan
mengacu pada
karakter kreatif
Paduan Menyiapkan dan
14
Suara/ melatih peserta
Vocal didik agar dapat
Group mengembangkan
15 Seni Tari potensinya dalam
bidang seni secara
Seni Lukis, maksimal dan dapat
16
Desain mengapreasikan,
Grafis, Pahat sehingga akan
17 Drum Band dapat meraih
kejuaraan dalam
olimpiade/ kejuaran
seni dengan
karakter kreatif,
mandiri dan gotong-
royong
D. Keagamaan
Menyiapkan dan
1 MTQ melatih peserta didik
dalam
mengembangkan Depag, Guru
2 Rebana/ bakat minatnya Kelas VII, Pemb.PAI
Hadroh dalam bidang VIII
keagamaan dan
memperoleh juara
pada lomba dengan
berkarakter
beriman, bertqwa
kepada Tuhan YME
dan berakhkak
Mulia

B. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk

kegiatan pembelajaran peserta didik selama satutahan ajaran.

Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu

efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

36
Setiap permulaan tahun pelajaran, Tim penyusun perogram di

sekolah menyusun kalender kalender pendidikan untuk mengatur

waktu kegiatan pembelajaranselama satu tahun ajaran yang

mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu

belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan

disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik

sekolah/madrasa, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta

ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam

menyusun kalender pendidikan sebagai berikut :

a. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan

pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh

pemerintah yaitu bulan juli setiap tahun dan berakhir pada

bulan juni tahun berikutnya.

b. Minggu efektif belajar adalah jumlah miggu kegiatan

pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasa

dapat mengalokasi lamanya minggu efektif belajar sesuai

dengan keadaan dan kebutuhan.

c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap

minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata

pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk

kegiatan pengembangan diri.

37
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak

diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur

sekolah/madrasa ditetapkan berdasarkan Keputusan Mentri

Pendidikan Nasional, dan/atau Mentri Agama dalam hal yang

terkait dengan hari keagamaan, kepala daerah tingkat

kabupaten/kota dan/atau organisasi peyelenggara pendidikan

dapat menetapkan hari libur khusus.

e. Waktu libur dapat berbentuk jedah tengah semester, jedah

antar semester, hari libur umum termasuk hari-hari besar

nasianol, dan hari libur khusus.

f. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir

tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan

administrasi akhir dan awal tahun.

g. Sekolah/ Madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan

liburan keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur

keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif

belajar dan waktu pembelajaran efektif.

h. Bagi sekolah/ madrasah yang memerlukan kegiatan khusus

dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi

jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

i. Hari libur umum/ nasional atau penetapan hari libur serentak

untuk jejang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan

Peraturan Pemerintah Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota.

38
Berdasarkan uraian di atas, maka kami sajikan kalender

pendidikan SMP Negeri O.Mangunharjo Kabupaten Musi

Rawas Tahun Pelajaran 2022/2023 sebagai beriku :

TANGGAL
NO URAIAN KEGIATAN
PELAKSANAAN
KEGIATAN DI TAHUN 2022
1 Libur Akhir Tahun Pelajaran 2021/2022 1 – 13 Juli 2022
2 Penerimaan Siswa Baru 5 - 10 Juli 2022
3 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 14 - 16 Juli 2022
4 Hari Raya Idul Adha 1443 H 10 Juli 2022
5 Tahun Baru ( Hijriyah / Islam ) 1444 H 30 JULI 2022
6 Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT) RI 17 Agustus 2022
7 Maulid Nabi Muhammad SAW 8 Oktober 2022
8 Penilaian Tengah Semester Ganjil 10 - 15 Oktober 2022
9 Penilaian Akhir Semester (Praktik) 5 – 10 Desember 2022
10 Penilaian Akhir Semester (Tertulis) 12 – 17 Desember 2022
11 Koreksi dan Proses Penilaian (KPP) 19 – 21 Desember 2022
12 Penilaian E-Rapor 21 – 23 Desember 2022
13 Pembagian Raport (PR) 24 Desember 2022
14 Hari Raya Natal 25 Desember 2022
15 Libur Semester Ganjil ( LS.1) 26 – 31 Desember 2022
KEGIATAN DI TAHUN 2023
15 Tahun Baru Masehi 1 Januari 2023
16 Tahun Baru Imlek 2574 22 Januari 2023
17 Israk Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444
18 Februari 2023
Hijiriah
18 Ujian / Penilaian Tengah Semester Genap
7 – 11 Maret 2023
(PTS)
19 Hari Raya Nyepi 1945 Saka 22 Maret 2023
20 Libur Awal Puasa (LAP) 23 - 25 Maret 2023
21 Wafatnya Yesus Krtitus 7 April 2023
22 Libur Sekitar Hari Raya Idhul Fitri 1444 H 17 – 29 April 2023
23 Hari Raya Idhul Fitri 1445 H 22 – 23 April 2023
24 Penilaian Praktik Kls IX 8 - 13 Mei 2023
25 Ujian Sekolah (US) Kls.IX 15 – 20 Mei 2023
26 Koreksi Bersama Hasil US 22 Mei 2023
27 Penilaian Praktik Kls.VII dan VIII 5 - 10 Juni 2023
28 Penilaian Akhir Tahun 12 – 17 Juni 2023
29 Rapat Kelulusan 9 Juni 2023
30 Pengumuman Kelulusan 10 Juni 2023

39
40
C. Pengaturan Beban Belajar

Kurikulum di SMP Negeri O.Mangunharjo, dikembangkan

dengan memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional,

intelektual, ketrampilan, dan perilaku dengan kompetensi spiritual

sebagai payungnya, yang dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran

berbasis tema atau integrated curriculum pada mata pelajaran PPKn,

Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam-Sosial, dan Bahasa

Inggris. Sedangkan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti, Seni, Matematika dan PJOK dilaksanakan dalam bentuk

parsial. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 6 hari

masuk sekolah.

Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat

beberapa komponen antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler,

proyek pengutan Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.

Pengaturan beban belajar dan muatan pembelajarannya SMP

Negeri O.Mangunharjo diatur sebagai berikut:

No Muatan Beban
Pembelajaran Pengaturan
Belajar
1. Beban belajar ini memuat semua
mata pelajaran yang bersifat
nasional. Materi pembelajaran
Wajib
setiap mata pelajaran mengacu
pada Capaian Pembelajaran.
Intrakurikuler
Diatur dalam kegiatan regular.
Memuat mata pelajaran Bahasa
Daerah (Bahasa Jawa) yang
Tambahan
sesuai karakterisrik Provinsi Jawa
Timur. Diatur dalam kegiatan
reguler.

41
2. Proyek Muatan pembelajaran mengacu
Penguatan pada 6 tema projek Profil Pelajar
Wajib
Profil Pelajar Pancasila. Diatur dalam kegiatan
Pancasila projek.
3 Memiliki muatan yang menjadi
kebutuhan dan karakteristik SMPN
Ekstrakurikuler Tambahan O.Mangunharjo
Diatur dalam kegiatan di luar
kegiatan regular dan proyek PPP

Sedangkan pembagian alokasi waktu per tahun bisa dilihat

pada tabel di atas Pengaturan alokasi waktu perminggu sesuai

dengan Permendikbud tentang Prinsip Dasar Kurikulum

Operasional Sekolah adalah total 31 jam pelajaran tatap muka

tiap minggu sudah termasuk mata pelajaran muatan lokal 2 jam

pelajaran sesuai dengan Peraturan Gubernur. Adapun

pelaksanaan proyek Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan 20%

dari total waktu pembelajaran yang ada.

42
BAB. IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Prinsip Pembelajaran

Prinsip dan Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

(ATP) Pada Kurikulum Sekolah Penggerak. Perumusan dan

penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran berfungsi mengarahkan

guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi

pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran

diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.

Penggunaan kata kerja operasional dalam rumusan tujuan

pembelajaran memfasilitasi guru dalam mengidentifikasi indikator atau

kegiatan / aktivitas pembelajaran yang tentunya sangat terkait dengan

pemilihan materi ajar dan jenis evaluasi pembelajaran baik formatif

maupun sumatif.

Apa saja Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran Pada

Kurikulum Sekolah Penggerak ? Terdapat enam prinsip dalam

Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran Pada Kurikulum Sekolah

Penggerak.

Prinsip pertama,  sederhana dan Informatif.  Perumusan ATP

dipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini

dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang

umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk

penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan

secukupnya dalam bentuk glosarium.

43
Prinsip kedua, Esensial dan Kontekstual mengandung makna

Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting

yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga

mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan

dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang,

menyenangkan dan bermakna.

Prinsip ketiga, berkesinambungan. Antar fase dan antar tujuan

pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara runtut,

sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan

dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara

kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

Prinsip keempat. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu:

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras

dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi,

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi

pengetahuan (faktual – konseptual – prosedural – meta kognitif).

Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup

(kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta profil Pelajar

Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif,

bernalar kritis, dan mandiri).

Prinsip kelima. Operasional dan Aplikatif. Rumusan ATP

memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan

penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang

aplikatif untuk merancang modul ajar.

44
Prinsip keenam, Adaptif dan Fleksibel. Sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik

satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan

relevansi antar mata pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni

intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rencana pembelajaran disusun untuk merencanakan proses

pembelajaran dengan terperinci. Rencana pembelajaran disusun oleh

guru sebeleum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

Rencana pembelajaran disusun supaya proses pembelajaran lebih

tertata sesuai dengan alur pembelajaran yang sudah direncanakan.

Rencana pembelajaran SMP Negeri O.Mangunharjo terdiri dari

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun

sesuai ketentuan, yang mudah dipahami.

Silabus SMP Negeri O.Mangunharjo disusun dalam bentuk

matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan

pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.

1. Alur tujuan pembelajaran berfungsi mengarahkan guru dalam

merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi

pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian

pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan

terukur.

2. Materi ajar merupakan materi pokok yang telah disusun pada alur

tujuan pembelajaran.

3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan

45
untuk menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.

4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi

sikap, pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses

pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta

didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan,

berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang

kontekstial dan menyenangkan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP Negeri

O.Mangunharjo disusun sesuai dengan aturan ternaru yang sudah

ditetapkan oleh pusat. Ada tiga unsur utama yang termuat dalam RPP

yaitu: 1) Tujuan pembelajaran; 2) Langkah-langkah pembelajaran; dan 3 )

Penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian

pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya.

Langkah kegiatan pembelajaran menggambarkan keseluruhan aktivitas

yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan

pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil

Pelajar Pancasila, Penilaian merupakan proses mengukur ketercapaiac

selama proses pembelajaran. Penilaian ini mencakup aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan.

B. Penerapan Prinsip Assemen

Sebelumnya kita membahas tentang prinsip pembelajaran

pada kurikulum pemulihan pembelajaran. Pada dasarnya,

pembelajaran dan asesmen adalah satu kesatuan yang sebaiknya

tidak dipisahkan. Asesmen atau penilaian merupakan proses

46
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian

hasil pembelajaran peserta didik.

Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan

dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar

peserta didik.

Di dalam melaksanakan asesmen, maka pendidik dan satuan

pendidikan harus mengacu pada Standar Penilaian Pendidikan.

Permendikbudristek nomor 21 tahun 2022 tentang Standar

Penilaian Pendidikan.  diterbitkan sebagai pedoman untuk

melaksanakan penilaian hasil belajar, termasuk penilaian

pada Kurikulum Merdeka.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini SMP Negeri

O.Mangunharjo akan mengupas sisi asesmen atau penilaian dari

prinsip dasarnya, sebagai berikut :

1. Asesmen Merupakan Bagian Terpadu

Seperti yang tadi sudah dijelaskan, pembelajaran dan

asesmen merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

Maka dari itu, asesmen adalah bagian terpadu dari proses

pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi

yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik,

dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam

menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

Salah satu yang bisa dilakukan oleh pendidik adalah

dengan melakukan asesmen di awal sebagai bahan pertimbangan

47
dalam pembuatan rancangan pembelajaran. Peserta didik pun

dapat dilibatkan dalam proses asesmen seperti melalui penilaian

diri, penilaian antarteman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik

antarteman.

2. Dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen

Asesmen perlu dirancang dan juga dilaksanakan sesuai

dengan fungsi asesmen itu sendiri. Namun, terdapat keleluasaan

pada segi teknik dan juga waktu pelaksanaannya agar bisa efektif

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pendidik dalam hal ini  perlu memberikan kejelasan pada

peserta didik mengenai tujuan asesmen di awal pembelajaran.

Teknik dari asesmen yang beragam sendiri bisa digunakan sesuai

dengan fungsi dan tujuannya. Misal hasil dari asesmen formatif

digunakan untuk umpan balik pembelajaran, sementara hasil dari

asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.

3. Dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat

dipercaya (reliable)

Pada dasarnya, asesmen harus dirancang dengan adil,

proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk

menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang

langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program

pembelajaran yang sesuai selanjutnya.

Untuk itu, pendidik perlu menyiapkan waktu dan durasi

yang cukup agar asesmen tidak hanya menjadi sistem penilaian

48
semata, namun juga sebagai bagian dari proses pembelajaran.

Hasil dari asesmen bisa digunakan oleh pendidik sebagai bahan

penyusunan rencana tindak lanjut.

4. Laporan bersifat sederhana dan informatif

Laporan dari asesmen yang telah dilakukan sebaiknya

disajikan secara sederhana dan seinformatif mungkin agar peserta

didik maupun orang tua murid bisa memahaminya. Informasi yang

ada bisa berupa penilaian karakter dan kompetensi yang dicapai,

serta strategi tindak lanjut ke depannya.

Selain penyajian laporan dalam bentuk yang mudah

dimengerti, pendidik juga perlu memberikan umpan balik secara

berkala kepada peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya

bersama-sama beserta orang tua.

5. Hasil asesmen digunakan sebagai bahan refleksi

Seperti yang tadi telah disinggung, asesmen tidak hanya

dilakukan sebatas untuk penilaian peserta didik saja. Namun,

asesmen juga sangat bermanfaat sebagai bahan refleksi dari

capaian pembelajaran peserta didik dalam menentukan rencana

tindak lanjut.

Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan

diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan

area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan memiliki strategi

agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh peserta didik,

49
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan

mutu pembelajaran.

Jadi, itulah tadi 5 prinsip asesmen dalam implementasi

Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan bisa mengaplikasikan

kelima prinsip tersebut pada kurikulum yang digunakan sebagai

referensi. Informasi selengkapnya tentang pembelajaran dan

asesmen dapat dilihat di bawah ini.

50
BAB. V

PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN

PROFESIONAL

A.  PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

 Dalam upaya untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran

SMP Negeri O.Mangunharjo melakukan evaluasi, pendampingan dan

pengembangan profesional secara berkala.

Bentuk
Pendampingan
dan Strategi Waktu Pelaksana Keterangan
Pengembangan
Profesional

Pendampingan Mentoring Minimal Kepala Dilaksanakan


5 guru sekolah bergantian
per dan (satu per satu
bulan wakakur guru)
Pengarahan
Juli 2022 Kepala Orientasi
khusus guru 
sekolah khusus guru
baru
dan baru
wakakur
Pembinaan Sewaktu - Kepala Dilaksana
bagi guru waktu sekolah kan setiap
bermasalah dan kali ada
wakakur permasala
han
Pengembangan Pelatihan Agustus Kepala Pelatihan
profesional dengan 2022 Sekolah pedagogis
topik active untuk semua
learning guru

Pelatihan September Trainer Pelatihan


dengan 2022 dari luar akademis
topik math sekolah untuk guru
reasoning matematika

51
  Pelatihan Oktober Wakakur Pelatihan
dengan 2022 pedagogis
topik inquiry- untuk semua
based learning guru

Pelatihan Februari Trainer dari Pelatihan


dengan 2023 luar sekolah akademis
topik essay untuk guru
writing bahasa
Inggris
Sertifikasi Maret 2023 Dikoordinir Wajib bagi
Apple teacher oleh guru guru peserta
komputer pelatihan Ap
ple teacher

Pelatihan April 2023 Koordinator Pelatihan


membuat bahasa pedagogis
soal higher Inggris untuk semua
guru
order thinking
skills

Sertifikasi  Mei 2023 Dikoordinir Wajib bagi


Google oleh guru semua guru
Educator komputer

 
B.     EVALUASI
 
  Strategi Waktu Pelaksana Keterangan
 
Evaluasi Supervisi Minimal 4 Kepala
pembelajaran pembelajaran di bulan sekali sekolah dan
kelas per mata wakakur
pelajaran

Kuesioner yang Pengarahan Dilaksanakan


diisi siswa Oktober oleh kepala di pertengahan
2022 dan sekolah dan semester
April 2023 wakakur
sebelum
siswa
mengisi
kuesioner
Kuesioner yang Oktober Dikoordinir Dilaksanakan
diisi orangtua 2022 dan oleh wali di pertengahan
murid April 2023 kelas semester

52
Evaluasi Pertemuan November Kepala Dilaksanakan
Kurikulum dengan wakil 2022 dan sekolah, di akhir
Operasional orangtua murid Mei 2023 wakakur semester
Sekolah dan BK

  Pertemuan Oktober Kepala Dilaksanakan


dengan komite 2022 dan sekolah, di akhir
sekolah Maret  2023 wakakur semester
dan BK
Pertemuan guru Sebulan Kepala Dilaksanakan
mata pelajaran sekali sekolah dan per mata
wakakur pelajaran

Pertemuan Sebulan Kepala Bisa


semua guru sekali sekolah dilakukan
dan lebih dari
wakakur sekali
sebulan jika
dibutuhkan
 
Hasil evaluasi digunakan sebagai referensi untuk perencanaan 

kurikulm pada tahun ajaran mendatang. Dengan demikian,

pengembangan sekolah diharapkan dapat menjadi solusi  bagi 

permasalahan  yang  pernah  dihadapi  sehingga  sekolah  selalu

berkembang ke arah kemajuan.

Evaluasi dilakukan secara berkala persemester dan dirangkum

dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran dan merupakan bahan

acuan bagi penyusunan kurikulum pada tahun berikutnya.

C. PENGEMBANGAN PRAFESIONAL GURU

Upaya pemerintah untuk terus mengembangkan profesi pendidik

sebagai profesi yang kuat dan dihormati sejajar dengan profesi

lainnya terlihat dari lahirnya UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen yang berusaha mengembangkan profesi pendidik melalui

perlindungan hukum. Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan

53
profesionalisme guru diantaranya meningkatkan kualifikasi dan

persyaratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar

mulai tingkat persekolahan sampai perguruan tinggi. Upaya lain yang

dilakukan pemerintah adalah program sertifikasi, dan pembentukan

PKG (Pusat Kegiatan Guru, MGMP (Musyawarah Guru Mata

Pelajaran), maupun KKG (Kelompok Kerja Guru). Hal yang penting

dan perlu dilakukan pemerintah adalah membangun kemandirian di

kalangan guru. Kemandirian tersebut akan menumbuhkan sikap

profesional dan inovatif pada guru dalam melaksanakan peran dan

tugasnya mendidik masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan

berkualitas.

Peningkatan profesionalisme guru pada akhirnya terpulang dan

ditentukan oleh para guru. Upaya apa sajakah yang harus dilakukan

guru untuk meningkatkan profesionalismenya? Menurut Purwanto

(2002), guru harus selalu berusaha untuk melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Memahami tuntutan standar profesi yang ada,

2. Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan,

3. Membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas termasuk

lewat organisasi profesi,

4. Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang

mengutamakan pelayanan bermutu tinggi kepada konstituen,

5. Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreatifitas dalam

pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi mutakhir agar

54
senantiasa tidak ketinggalan dalam kemampuannya mengelola

pembelajaran

Upaya memahami tuntutan standar profesi yang ada harus

ditempatkan sebagai prioritas utama jika guru kita ingin meningkatkan

profesionalismenya. Hal ini didasarkan kepada beberapa alasan.

Pertama, persaingan global sekarang memungkinkan adanya

mobilitas guru secara lintas negara. Kedua, sebagai profesional

seorang guru harus mengikuti tuntutan perkembangan profesi secara

global, dan tuntutan masyarakat yang menghendaki pelayanan yang

lebih baik.

Adapun karakteristik profesional minimum guru, berdasarkan


sintesis temuan-temuan penelitian, telah dikenal karakteristik
profesional minimum seorang guru, yaitu:

(1) mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya,

(2) menguasai secara mendalam bahan belajar atau mata pelajaran

serta cara pembelajarannya,

(3) bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai

cara evaluasi,

(4) mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan

belajar dari pengalamannya, dan

(5) menjadi partisipan aktif masyarakat belajar dalam lingkungan

profesinya.

Secara substantif, sejumlah karakteristik tersebut sudah


terakomodasi dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur

55
standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Beberapa di
antaranya adalah:
(1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual,
(2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
(3) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu,
(4) menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik,
(5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik, dan
(6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Profesi guru merupakan profesi yang sangat penting dalam

kehidupan suatu bangsa. Guru merupakan unsur dominan dalam

suatu proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak

ditentukan oleh kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan

tugasnya di masyarakat. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk terus

mengembangkan profesi guru menjadi suatu syarat mutlak bagi

kemajuan suatu bangsa. Meningkatnya kualitas pendidik akan

mendorong pada peningkatan kualitas pendidikan baik proses

maupun hasilnya

56
BAB. IV
PENUTUP

Demikianlah dengan telah selesainya Kurikulum Operasional

SMP Negeri O.Mangunharjo pada tahun ajaran 2022/2023 maka salah

satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar telah dimiliki

oleh SMP Negeri O.Mangunharjo Dengan mengacu pada peraturan

perundangan yang berlaku maka SMP Negeri O.Mangunharjo

menetapkan penggunaan dokumen Kurikulum Operasional SMP Negeri

O.Mangunharjo tahun ajaran 2022/2023 ini.

Besar harapan kami, semoga Kurikulum Operasional SMP

Negeri O.Mangunharjo ini memenuhi syarat sehingga rencana

pengembangan SMP Negeri O.Mangunharjo dapat terlaksana dengan

baik. Penyusun juga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai

pihak, khususnya guru, karyawan maupun para peserta didik serta

masyarakat yang diwakili oleh orang tua peserta didik. Atas bantuan

yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami

mengucapkan terima kasih. Semoga Kurikulum Operasional SMP

Negeri O.Mangunharjo menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut

mencerdaskan anak bangsa.

Mangunharjo, 18 Juli 2022

Kepala Sekolah

SUMIARTININGSIH,S.IP
NIP. 19661225 198803 2 002

57
58
59
60
61
62

Anda mungkin juga menyukai