Anda di halaman 1dari 98

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
1. Kondisi Ideal
Dalam melaksanakan pembelajaran di setiap satuan pendidikan,
secara ideal harus berdasarkan acuan yang berlaku. Dalam hal ini, kita
mengenal sebagai kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2)
ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta dididk. Atas dasar pemikiran
tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam
Sistem Pendidikan Indonesia hingga saat ini khususnya bagi kelas 3 dan 6
SD. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah
untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang
lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun
2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan. Sesuai
dengan perkembangannya, pada tahun pelajaran 2023/2024 ini kurikulum
2013 mulai menyusut penerapannya, khususnya di SD Negeri 1 Siki. Sesuai
dengan peraturan terbaru, untuk kelas 3 dan 6 masih menerapkan kurikulum
2013 sedangkan untuk kelas 1, 2, 4 dan 5 mulai menerapkan kurikulum
merdeka.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanah
tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional telah
ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan
Standar Isi yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan

1
2

tingkat kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada


jenjang dan jenis pendidikan .

2. Kondisi Nyata Sekolah


a. Penerapan dan Pencapaian SKL, Standar Isi, Standar Proses dan Standar
Penilaian
Penerapan dan pencapaian 8 SNP bisa dilihat dalam rapor pendidikan
sekolah. Berikut hasil rapor Pendidikan SDN .....................Tahun 2022

b. Analisis Konteks Sekolah


1) Potensi dan Bentang Alam yang Dominan di Sekitar Sekolah
SD Negeri 1 Siki, merupakan salah satu lembaga sekolah dasar yang
berada di Desa Siki, Kecamatan ....................., Kabupaten Trenggalek,
Provinsi Jawa Timur. SD Negeri .....................merupakan lembaga
sekolah dasar yang berada diperbatasan antara dua desa di
Kecamatan ....................., yakni Desa ..................... dan Desa Siki,
serta berada diantara 2 lembaga sekolah dasar yang lain secara
berdekatan. Pada situasi seperti ini, sangat dimaklumi apabila timbul
sebuah tantangan yang sangat besar. Belum lagi adanya pembatasan
terhadap jumlah anak dari masing-masing orang tua, dimana
mayoritas masyarakat memiliki anak cukup 1 atau 2 saja.
Potensi alam di sekitar SD Negeri .....................mayoritas berupa
tanah pertanian milik perseorangan dan sebagian milik Perhutani.
Tanah pertanian perorangan yang ada di sekitar SD
Negeri .....................tidak memiliki spesifikasi jenis tanaman dalam
skala besar. Sehingga belum ada ciri khas yang memadai terkait
potensi alamnya. Jenis pertanian yang dilakukan bervariasi, mulai
dari petani sawah, petani kebun dan petani hutan. Untuk petani kebun
dan petani hutan, masyarakat memanfaatkan lahan sebagai tempat
untuk menanam jenis tanaman walur atau porang, janggelan, nilam,
singkong, kayu tahunan dll.
Secara geografis, SD Negeri .....................berada di wilayah
pegunungan dengan jarak ke kota kecamatan mencapai 2-3 kilometer
dengan akses jalan yang cukup mudah mulai akhir tahun 2022 lalu.
Akses jalan menuju rumah-rumah peserta didik mayoritas berupa jalan
rabat. Jalan rabat ini apabila musim penghujan sangat licin. Jalanan ke
rumah peserta didik mayoritas naik turun serta banyak tanjakan dan
turunan yang tajam. Pada beberapa peserta didik, ada akses jalan ke
3

rumah yang hanya setapak serta kenampakan rumah yang jauh dari
tetangga. Sedangkan untuk kondisi satuan pendidikan kami, SD
Negeri .....................pun berada pada lokasi yang tidak sejajar dengan
jalan utama.
Gedung SD Negeri .....................berada pada ketinggian kurang lebih
11 meter dari jalan utama. Untuk gedung, saat ini berada pada satu
lokasi kecuali taman sekolah yang berada di bagian bawah dari
gedung sekolah. Lahan yang dimiliki oleh SD
Negeri .....................saat ini sudah penuh dengan gedung sehingga
apabila akan menambah ruang baru harus dengan sistem tingkat. Pada
lokasi taman saat ini masih ada sisa lahan yang belum dimaksimalkan
pemanfaatannya. Alasan utama karena plengsengnya belum selesai
sempurna, sehingga apabila akan dimaksimalkan, takut jika ada
perbaikan plengseng dan taman tersebut menjadi rusak.
Sekalipun demikian, sesuai dengan perkembangan dan penerapan
kurikulum pada tahun pelajaran baru ini, SD
Negeri .....................berupaya mengikuti alur dengan melaksanakan
pemberlakuan kurikulum 2013 tinggal untuk kelas 3 dan kelas 5.
Untuk tahun pelajaran ini, SD Negeri .....................sedang menjalani
PSP (Program Sekolah Penggerak Angakatan 3 Tahun 2023 pada
periode tahun pertama.
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD
Negeri .....................disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada, baik
dari segi lingkungan, karakteristik, situasi dan pontensi daerah dengan
mensinkronkan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta
didik dalam satuan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, kurikulum
operasional satuan pendidikan dikembangkan dengan mengacu pada
capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pemerintah pusat dan
diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang ditindaklanjuti
dalam proses pembelajaran.

2) Karakteristik Masyarakat di Sekitar Sekolah


Penyusunan dan pengembangan kurikulum 2013 di satuan
pendidikan SD Negeri .....................berfokus kepada pemenuhan
kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi dalam
perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi
lokal sekolah. Lingkungan SD Negeri .....................berupa wilayah
dengan mayoritas penduduk mengandalkan hasil pertanian. Selain
pertanian, Sebagian besar warga bekerja dengan menjadi pekerja
4

urban di perkotaan. Selain itu, banyak juga orang tua peserta didik
yang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu yang panjang
sehingga untuk kehidupan sehari-hari, neneknyalah yang menjadi
tumpuan. Lokasi SD Negeri .....................jauh dari akses perkotaan
dan sarana umum yang lain.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi
menengah ke bawah dengan penghasilan orang tua rata-rata hanya
cukup untuk pemenuhan kebutuhan primer saja, kecuali mereka yang
orang tuanya bekerja di luar negeri. Latar belakang keagamaan
peserta didik semuanya beragama Islam. Secara sosial budaya,
peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini
disebabkan karena latar belakang tempat bekerja orang tua yang
tidak sama. Selain itu, perkembangan teknologi telah membuka
pengetahuan yang luas dengan akses dunia tanpa batas. Dari situ,
maka peserta didik secara tidak langsung membentuk karakter sesuai
dengan apa yang sering mereka akses. Alasan lainnya, minat bakat
peserta didik juga sangat beragam.
3) Kekhasan/Tradisi yang Cukup Kuat di Sekolah/Masyarakat
Terdapat beberapa tradisi / kekhasan yang ada di sekolah atau
masyarakat sekitar SD Negeri 1 Siki, diantaranya:
a) Peserta didik SD Negeri 1 Siki, meskipun lokasi berada di Desa
Siki, namun mayoritas peserta didiknya berasal dari
Desa ....................., yakni wilayah yang berbatasan dengan Desa
Siki.
b) Masyarakat dari wilayah Desa ..................... dan Desa Siki saling
mengisi dan berdampingan dengan baik.
c) Masyarakat kental dengan religinya.
d) Hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar terjalin dengan
baik. Apabila sekolah mengadakan suatu kegiatan besar, pasti
dengan melibatkan masyarakat sekitar, terutama tokoh
masyarakat dan tokoh agama.

4) Peta Profil Guru, Peserta Didik dan Orangtua di Sekolah


Peta profil pendidik, peserta didik dan orangtua di SD
Negeri .....................bisa digambarkan sebagai berikut:
a. Peta Profil Pendidik
1) Jumlah tenaga pendidik 8. 2 orang pendidik merupakan PNS,
2 orang pendidik merupakan P3K, 3 orang pendidik P3K
SPMT per tanggal 1 Agustus 2023 dan 1 orang pendidik
merupakan GTT yang sampai saat ini karena adanya aturan,
5

belum mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan,


Pemuda dan Olahraga dan belum masuk pada aplikasi
Dapodik.
2) Jumlah tenaga kependidikan sebanyak 3. 1 Kepala sekolah, 1
pramu bakti PNS dan 1 lainnya adalah PTT sebagai operator
sekolah.
3) Terdapat pendidik yang masih berusia muda yang tumbuh
peka terhadap perkembangan IT.
4) Berkompetensi pedagogik baik, dan berkompetensi
profesional baik.
5) Ketersediaan dan kompetensi pendidik dan kepala sekolah
sesuai ketentuan, dengan ditunjukan kualifikasi Pendidikan
minimal S1/D4.

Kelemahan yang muncul dari tenaga pendidik dan tenaga


kependidikan adalah :
1) Baru 1 pendidik dan kepala sekolah yang bersertifikat
pendidik.
2) 6 pendidik masih akan mengikuti pre tes PPG tahun 2023 ini.
3) Domisili 2 orang pendidik yang jauh, yakni lintas kecamatan
dengan jarak tempuh kurang lebih 30 km.
4) Masih ada 1 GTT yang belum terinklud Dapodik.
5) Masih ada sebagian pendidik yang kurang dalam kemampuan
IT.
6) Belum maksimalnya kinerja tendik karena adanya pekerjaan
tambahan di sekolah seperti bendahara BOS.

Bertolak dari kekuatan dan kelemahan yang ada di SD Negeri


1 Siki, ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja secara umum bagi PTK:
1) Memberikan bimbingan dan motivasi kepada pendidik
melalui pemberian contoh nyata.
2) Memberikan penghargaan kepada pendidik atau tenaga
kependidikan yang melakukan inovasi dan kinerja yang baik.
6

3) Melakukan KKG Mini / IHT bersama dengan operator


sekolah dan rekan sejawat yang sudah mampu
mengoperasikan IT.
4) Kegiatan KKG per kelas di tingkat gugus yang dilaksanakan
sebagai sarana perbaikan rapor pendidikan untuk
menindaklanjuti PBD (Perencanaan Berbasis data).
5) Workshop tingkat gugus dalam rangka tindak lanjut PBD
untuk peningkatan kompetensi pendidik.
6) Melaksanakan Kolaborasi sesama tenaga pendidik, bahkan
memfasilitasi apabila harus berkolaborasi dengan rekan lintas
sekolah.
7) Memaksimalkan kemampuan pendidik muda dalam
menunjang pembelajaran.
8) Mampu menciptakan keharmonisan lingkungan sekolah
sehingga tercipta iklim pembelajaran yang kondusif dan
mampu memaksiamalkan visi, misi dan tujuan sekolah.

b. Peta Profil Peserta Didik


Secara umum karakteristik peserta didik di SD
Negeri .....................memiliki kekuatan sebagai berikut:
1) Banyaknya peserta didik saat ini 88 dengan rincian kelas 1
sebanyak 12, kelas 2 sebanyak 12, kelas 3 sebanyak 7, kelas
4 sebanyak 13, kelas 5 sebanyak 25 dan kelas 6 sebanyak 19.
2) Bersedia mengikuti aturan dan kegiatan sekolah.
3) Kemauan untuk maju relatif tinggi.
4) Sebagian besar peserta didik belum terpengaruh oleh budaya
yang bersifat negatif.
5) Semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
6) Memiliki semangat tinggi untuk meluangkan waktu
melaksanakan kegiatan diluar waktu kegiatan belajar
mengajar.
7) Mayoritas kehidupan beragama peserta didik dalam kondisi
baik.
8) Daya dukung orang tua terhadap kemajuan anak relatif tinggi.

Di samping kelebihan yang ada pada peserta didik SD Negeri


.....................tersebut juga memiliki kelemahan sebagai
berikut:
1) Masih kurang maksimalnya penerapan karakter baik pada
peserta didik.
7

2) Kepercayaan diri peserta didik masih kurang.


3) Cara belajar masih kurang baik.
4) Sebagian peserta didik jarak rumahnya jauh dan terkadang
harus berjalan kaki.
5) Kurangnya motivasi internal untuk kemajuan belajarnya.
6) Peserta didik cenderung suka berada pada zona nyaman.
Mengacu beberapa hal di atas, SD
Negeri .....................berupaya untuk mengoptimalkan
kelebihan yang ada pada diri siswa serta menekan kelemahan
dengan berbagai usaha seperti:
1) Memotivasi supaya peserta didik terus menegakkan peraturan
sekolah, setiap saat.
2) PTK di sekolah harus bisa dijadikan teladan oleh siswa.
3) Terus memupuk semangat peserta didik untuk maju.
4) Sering melaksanakan kegiatan non akademik demi
menunjang kemampuan akademik peserta didik.
5) Mengintegrasikan kompetensi sikap dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.
6) Menambah kegiatan keagamaan di sekolah di sela
pembelajaran.
7) Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua peserta didik.
8) Memberikan semangat dan dorongan kepercayaan diri pada
siswa.
9) Proses pembelajaran di SD
Negeri .....................diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
10) Menciptakan komunikasi antara komite dan orangtua/wali
siswa dalam mengamalkan pembiasaan dari hasil
pembelajaran selama di sekolah kepada siswa selama berada
di luar sekolah.
11) Evaluasi secara berkala.

c. Peta Profil Orangtua


1) Mayoritas orang tua peserta didik masih berada pada usia
muda, di bawah 40 tahun karena rata-rata peserta didik yang
bersekolah di SDN .....................merupakan anak pertama
atau kedua.
8

2) Orangtua peka dan mendukung sekolah anak-anaknya selama


terjalin komunikasi yang baik antara pihak sekolah dengan
orangtua.
3) Latar belakang Pendidikan mayoritas SMP dan SMA. Sudah
jarang ditemui orangtua dengan latar belakang Pendidikan
SD. Namun untuk latar belakang Pendidikan Perpendidikan
Tinggi juga sangat minim.
4) Mayoritas bekerja sebagai petani, namun banyak juga yang
bekerja sebagai pekerja urban di perkotaan atau bekerja
sebagai TKI di luar negeri serta sebagian kecil menjadi
pedagang di pasar/memiliki toko.
5) Tingkat ekonomi orangtua menengah ke bawah.

5). Sarana Prasarana


Kondisi nyata sarana dan prasaran SD Negeri .....................secara
umum sebagai berikut:
a. Tanah belum bersertifikat Pemkab, masih dalam kepemilikan
Pemdes namun utuk saat ini satuan pendidikan sudah memproses
status kepemilikan tanah untuk di asset Pemkab kan ke bidang
asset daerah.
b. Memiliki 6 ruang kelas dalam kondisi baik / rusak ringan.
c. Memiliki 1 ruang kelas inklusi kondisi baik.
d. Memiliki 1 ruang perpustakaan kondisi sedang.
e. Memiliki 1 ruang pendidik kondisi sedang.
f. Belum memiliki ruang kepala sekolah.
g. Ruang operator tergabung menjadi 1 dengan ruang pendidik dan
ruang kepala sekolah.
h. Memiliki 1 ruang kesenian kondisi rusak berat.
i. Memiliki taman sekolah yang terpisah dengan halaman sekolah
utama.
j. Memiliki ruang UKS dengan kondisi rusak ringan.
k. Memiliki ruang dapur dengan kondisi kurang baik.
l. Memiliki gudang dengan kondisi kurang baik.
m. Memiliki toilet yang kurang memadai karena hanya 2 lokal untuk
semua PTK dan peserta didik.
n. Tempat olahraga kurang memadai karena hanya di halaman
sekolah. Terjalin MOU dengan dusun berupa pemanfaatan
bersama lapangan di lahan Perhutani.
9

o. Tempat ibadah belum ada, masih bergabung dengan


perpustakaan.
p. Tempat parkir ada dengan kondisi sangat sederhana.
q. Kantin dengan kondisi sangat sederhana.
r. Sudut baca berupa Gazebo di dekat perpustakaan dengan kondisi
rusak ringan.
s. LCD sebanyak 5 dengan posisi 3 sudah terpasang permanen di
kelas 1, 4 dan 6.
t. Jaringan internet lancar.
u. Memiliki 15 unit chromebook bantuan dari pemerintah.

6). Pembiayaan
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun. Pembiayaan yang terlaksana selama ini pada dasarnya
bersumber dari bantuan pemerintah yaitu BOS, sehingga sekolah
dalam pengelolaaan dana BOS harus mengacu pada prinsip dan juknis
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selain BOS, pembiayaan
sekolah juga bisa berasal dari peran serta masyarakat melalui kegiatan
komite sekolah sebagai mitra sekolah, meskipun sangat minim.

7). Kemitraan / Kerjasama Sekolah dengan Pihak Lain


Dalam rangka menjawab tantangan pendidikan di era yang semakin
maju, maka sekolah wajib melakukan beberapa kemitraan demi
mengejar ketertinggalan dari sekolah lain dan tentunya untuk
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Beberapa kemitraan yang
dilakukan oleh SD Negeri .....................adalah :
a. Menjalin kerjasama (MOU) dengan dukuhan. Hal ini terbukti
dengan kerjasama dalam mewujudkan lapangan dekat sekolah
yang difasilitasi oleh kepala dusun.
b. Berkomunikasi dengan pihak Perhutani karena kebetulan salah
satu penpendidiks Komite sekolah merupakan seorang yang
bekerja di Perhutani.
c. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah.
d. Menjalin kerjasama dengan TK.
e. Menjalin kerjasama dengan puskesmas dalam pelaksanaan bias,
vaksin, penyuluhan kesehatan dll.
f. Berkomunikasi dengan pihak desa terkait status kepemilikan
tanah.
g. Berkomunikasi secara efektif dengan Disdikpora.
10

h. Berkomunikasi dengan instansi lain yang bisa bekerjasama


dengan sekolah (Dinas Pariwisata, Dinas Sosial).
i. Menjalin hubungan yang baik dengan tetangga sekolah dan tokoh
agama serta tokoh masyarakat.
j. Menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian.
k. Sering melakukan visitasi ke sekolah lain untuk mencari referensi
demi kemajuan sekolah.

8). Sosial Budaya


Sebagai lembaga Sekolah Dasar yang lokasinya berada diantara
beberapa sekolah lain secara berdekatan, tentunya memberikan
beberapa efek terutama pada bidang sosial budaya di SD Negeri 1
Siki. Efek tersebut juga berdampak pada kehidupan sosial dan budaya
peserta didik, orangtua dan masyarakat sekitar sekolah. Apabila
dijabarkan, maka kondisi sosial budaya di lingkungan SD
Negeri .....................sebagai berikut:
a. Hubungan antara pihak sekolah dengan komite terjalin baik.
Banyak kerjasama yang sudah dilakukan.
b. Hubungan sekolah dengan orangtua peserta didik terjalin dengan
baik melalui komunikasi yang dilakukan secara baik, baik dengan
cara langsung maupun melalui penggunaan sarana komunikasi
lain.
c. Hubungan antara peserta didik yang satu dengan yang lain secara
umum terjalin baik meskipun terkadang terjadi sedikit
perselisihan. Namun dengan campur tangan dari sekolah,
semuanya bisa teratasi.
d. Hubungan sekolah dengan sekolah lain berjalan berdampingan
dan saling menjaga.
e. Orangtua peserta didik sebagian besar merupakan pengguna
sosial media, sehingga mereka bisa dengan mudah mengakses
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah.
f. Tingkat sopan santun peserta didik dan orangtua peserta didik
sedang.
g. Solidaritas dan toleransi sesama peserta didik ataupun orangtua
peserta didik terjaga dengan baik.
h. Terdapat simpati dan empati yang cukup tinggi diantara peserta
didik.
i. Terdapat dukungan yang sangat tinggi dari orangtua terhadap
pembelajaran di sekolah terutama yang berkaitan dengan budaya
keagamaan.
11

j. Keseharian peserta didik banyak terkontaminasi dengan kemajuan


zaman terutama melalui akses gadget di rumah, sehingga peserta
didik sudah banyak yang memiliki akun sosial media sendiri.
k. Melalui penggunaan sosial media pada kalangan peserta didik,
memberikan efek terhadap keseharian peserta didik. Misalnya
mulai lunturnya Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu mereka dan
tergantikan dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa gaul sesuai
dengan perkembangan zamannya.

Dalam implementasi kurikulum 2013, sekolah berkewajiban


mengembangkan kurikulum operasional yang dikembangkan dan
diimplementasikan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk
Kurikulum 2013. Berdasarkan hal di atas, Satuan Pendidikan harus
menerjemahkan peraturan-peraturan tersebut ke dalam sebuah kurikulum
yang bisa menjadi pedoman bagi satuan pendidikan dalam kegiatan
penyelengaraan pendidikan.
Untuk memenuhi amanat undang-undang serta peraturan pemerintah
seperti tersebut di atas dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pada
umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah khususnya, maka SD
Negeri ..................... memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum
SDN ..................... pada setiap pergantian tahun pelajaran. Melalui
kurikulum ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi
kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Penyusunan kurikulum ini telah melalui beberapa tahap, mulai dari
membentuk tim pengembang kurikulum sekolah, menyiapkan dan mengkaji
peraturan perundang-undangan yang berlaku, melakukan analisis konteks,
melaksanakan rapat koordinasi penyusunan, melakukan penelaahan dan
penyempurnaan kurikulum 2013, menetapkan dan mengesahkan
pemberlakuan kurikulum 2013.

B. Landasan Hukum dan Landasan Operasional


Kurikulum Pendidikan Dasar SD Negeri .....................dikembangkan,
berlandaskan pada:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan terakhir Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
12

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan;
3. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 15 Tahun
2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di
Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler
Wajib;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah;
10. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2015 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
pada Kurikulum 2013;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2018.Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi
13

Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada


Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada PAUD, Pendidikan Dasar dan
Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah;

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum Sekolah Dasar Negeri ..................... dikembangkan dengan
tujuan:
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan pendidikan
agama.
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermaysrakat, berbangsa, dan bernegara,
serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia. Yang dimaksud
kesadaran dan wawasan adalah termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi,
dan nepotisme.
3. Mengenal, menyikapi, dan megapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta menanamkan kebiasaan berpikir dan perilaku ilmiah yang kritis,
kreatif, mandiri.
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengngekspresikan keindahan dan
harmoni mencakup aprsiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual
maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
6. Mengenal, memahami dan mencintai budaya lokal khususnya dalam
budaya dan bahasa Bandung
14

7. Mengembangkan kepribadian siswa sesuai dengan bakat, minat, serta


potensi yang dimilikinya.
8. Memberi bekal dasar dalam memasuki dunia global

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi
sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta
didik.
2. Belajar sepanjang hayat, kurikulum diarahkan pada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan, substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
4. Relevansi
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi).
Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut
memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi
(relevansi epistomologis). Tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi
psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat
(relevansi sosiologis).
5. Fleksibilitas
Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau
dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan
setempat, jadi tidak statis atau kaku.
15

Misalnya dalam suatu kurikulum disediakan program pendidikan


ketrampilan industri dan pertanian. Pelaksanaan di kota, karena tidak
tersedianya lahan pertanian., maka yang dilaksanakan
program keterampilan pendidikan industri. Sebaliknya, pelaksanaan di
desa ditekankan pada program ketrampilan pertanian. Dalam hal ini
lingkungan sekitar, keadaan masyarakat, dan ketersediaan tenaga dan
peralatan menjadi faktor pertimbangan dalam rangka pelaksanaan
kurikulum.
6. Kontinuitas
Kurikulum dirancang secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian,
aspek-aspek, materi pembelajaran, dan bahan kajian disusun secara
berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki
hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan,
struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa. Dengan
prinsip ini, tampak jelas alur dan keterkaitan didalam kurikulum tersebut
sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
7. Efisiensi
Yaitu mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber daya manusia lain
yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
8. Efektivitas
Efektivitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik
secara kuantitas maupun kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran
dari perencanaan pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam
pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama
kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan
kebijakan sistem pemerintahan dalam bidang pendidikan.
16

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi
Visi SD Negeri .....................diupayakan sejalan dengan visi
pendidikan nasional Indonesia. Visi pendidikan nasional tahun 2020-2024
adalah : Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di
seluruh jenjang. Menguatnya karakter peserta didik. Meningkatnya pemajuan
dan pelestarian bahasa dan kebudayaan. Menguatnya tata kelola pendidikan
dan kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel. Seiring dengan
perkembangan dunia pendidikan saat ini dan dikaitkan pula dengan visi
pendidikan nasional serta konteks satuan pendidikan SD Negeri 1 Siki, pada
awal tahun ajaran 2023/2024 ini dipandang perlu untuk mengupgrade Visi
satuan pendidikan. Adapun sesuai dengan tahapan yang telah dilalui dalam
penyusunan visi, SD Negeri .....................mengusung visi : “Mencetak
Peserta Didik Berkualitas dengan Menjunjung Iman dalam Karakter
dan Prestasi”.
Visi ini dirasa sesuai dengan harapan bahwa peserta didik SD
Negeri .....................pada kehidupan nyatanya tidak hanya diarahkan pada
prestasi belaka, namun penekanannya pada karakter dan keimanannya. Ketiga
hal ini harus bisa berjalan beriringan demi jangkauan ke depan untuk bisa
mencetak generasi berkualitas.
Berdasarkan visi tersebut, terdapat beberapa indikator sebagai penentu
ketercapaiannya, yaitu :
1. Terciptanya tanggungjawab PTK atas tupoksi yang menjadi
kewajibannya dalam mengembangkan prestasi peserta didik sesuai
dengan kemampuan individu yang berbeda-beda.
2. Terlaksananya tambahan jam belajar oleh setiap PTK bagi setiap peserta
didik sesuai dengan cabang prestasi yang dimiliki.
3. Terlaksananya kegiatan berbasis keagamaan di satuan pendidikan.
4. Terciptanya peningkatan prestasi peserta didik baik akademik maupun
non akademik terutama yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
5. Terwujudnya peserta didik yang selalu berfikir kritis cerdas serta
menganalisis kekurangan dan kelebihan setiap hal.
6. Terciptanya kesempatan peserta didik untuk mengasah keterampilan
yang berbeda-beda.
7. Terwujudnya motivasi dari PTK supaya peserta didik selalu berinovasi
sesuai dengan cabang keterampilan peserta didik.
8. Terciptanya kemauan peserta didik dalam meningkatkan
17

keterampilannya .
9. Terciptanya contoh teladan oleh PTK, bagaimana peserta didik harus
mengedepankan karakter dan akhlak baik dalam bersosialisasi.

B. Misi
Untuk mencapai visi yang ada, SD Negeri .....................menjabarkan
kedalam misi sebagai berikut:
1. Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas sesuai kurikulum yang
berlaku.
2. Menyiapkan Pendidikan yang professional dan handal.
3. Melaksanakan Pendidikan yang mengangkat nilai-nilai luhur.
Apabila dijabarkan dalam bahasa yang lebih luas, maka visi di SD
Negeri .....................diupayakan terwujud melalui action sebagai berikut:
1. Pendidik berupaya memahami tahapan kurikulum serta mengeksekusinya
dengan benar.
2. Pendidik merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
demi memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dalam mewujudkan
prestasinya.
3. Membangun lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan
sehingga peserta didik bisa mengikuti setiap kegiatan pembelajaran
dengan maksimal.
4. Pendidik memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik, terutama
dalam mengarahkan prestasi sesuai dengan kemampuan individu yang
berbeda-beda.
5. Membiasakan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sore hari atau hari
Minggu demi mengasah prestasi peserta didik.
6. Sering membuka kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir secara
terbuka, serta memberikan alasan secara kritis atas setiap pendapatnya.
7. Sering mengajak peserta didik untuk melakukan sharing utamanya
terkait dengan pembelajaran supaya peserta didik terbiasa berargumen
dengan tepat.
8. Membiasakan PTK yang ramah dan murah senyum demi memberi
perasaan damai pada peserta didik.
9. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekplore
kemampuan tanpa membatasi secara berlebih.
10. Sering mengadakan lomba di tingkat sekolah untuk memotivasi peserta
didik dalam membiasakan berinovasi.
11. Selalu menggali kemampuan peserta didik dalam kemampuan berakhlak
mulia, termasuk bagaimana bertata krama, sopan santun, berbahasa
18

dengan benar dan lain-lain (praktik sebagai Profil Pelajar Pancasila).


12. Bekerjasama dengan stakeholders yang tepat dalam mengembangkan
prestasi peserta didik.
C. Tujuan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU
No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 adalah: Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan pendidikan pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

4. Tujuan Sekolah
Secara khusus tujuan dari SDN .....................adalah
a. Untuk melaksanakan pembelajaran yang berkualitas sesuai kurikulum
yang berlaku.
b. Untuk menyiapkan pendidikan yang professional dan handal.
c. Untuk melaksanakan pendidikan yang mengangkat nilai-nilai luhur.
19

BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR
DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis kurikulum 2013 adalah :
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang.
b. peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif; keunggulan
budaya yang dipelajari diharapkan dapat menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui disiplin ilmu.

2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas- luasnya bagi peserta
didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut :
1. pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk
proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan
2. pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi
hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.

22
20

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan


standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu
jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan kurikulum
dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar
nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai
Standar Kompetensi Lulusan.Standar Kompetensi Lulusan mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Standar Kompetensi Lulusan
dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
yaitu SKL SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,SMK/MAK.

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan


pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah,
masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan
berinteraksi.Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk
mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL.Hasil dari
pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang
menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

3. Landasan Empiris
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi
ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke
daerah lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap
ada.Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang
mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk
memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan
untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.

Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan


saran berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah
dasar.Beban belajar ini bahkan secara kasatmata terwujud pada beratnya
beban buku yang harus dibawa ke sekolah.Beban belajar ini salah satunya
berhulu dari banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah
dasar.Maka, kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada
peningkatan 3 (tiga) kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan
pembentukan karakter.

Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata
mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin
21

berkurangnya sumber air bersih adanya potensi rawan pangan pada


berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang
harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang.
Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan
kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan
kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif
terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia


harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International
Student Assessment),studi yang memfokuskan pada literasi bacaan,
matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru bisa
menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends
in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa
Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan (1)
memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan
masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4)
melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan
orientasi kurikulum, yaitu tidak membebani peserta didik dengan konten
namun mengutamakan pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan
semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun negaranya
pada abad 21.

B. Struktur Kurikulum
SDN ..................... pada tahun pelajaran 2023/2024 memberlakukan
Kurikulum 2013 untuk kelas 3 dan 6. Proses pembelajaran sebagian besar
menggunakan pendekatan tematik kecuali muatan Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, Muatan Lokal Pendidikan Budi Pekerti, dan Muatan Lokal
Bahasa Jawa yang menggunakan pendekatan mata pelajaran. Khusus untuk
kelas 6, mata pelajaran Matematika dan PJOK menggunakan pendekatan
mata pelajaran. Adapun struktur kurikulum dapat dijelaskan sebagai berikut.
22

Tabel 3.1
STRUKTUR KURIKULUM
SDN ..................... KECAMATAN .....................
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KELAS 3 dan 6
Kelas dan alokasi
KOMPONEN MUATAN PELAJARAN waktu perminggu
III VI JML
A Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 8
2. Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan 6 5 11
3. Bahasa Indonesia 10 7 17
4. Matematika 6 6 12
5. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3
B 7. Kelompok B
8. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 8
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 8
Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 4

Jumlah 36 38 74

Keterangan:
1. Sekolah menambah 2 jam pelajaran dari struktur kurikulum nasional untuk
setiap kelas
2. Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Pendidikan Budi
Pekerti dan Muatan Lokal Bahasa Jawa
3. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.
4. Untuk kelas 3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik,
kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Muatan Lokal
menggunakan pendekatan mata pelajaran.
5. Untuk kelas 6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik,
kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal, Matematika,
dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.
23

C. Muatan Nasional
Pada tahun pelajaran 2023/2024, SDN ..................... sudah menggunakan
muatan Kurikulum 2013 untuk kelas 3 dan 6. Muatan Kurikulum yang
digunakan sebagai mana tercantun dalam Permendikbud Nomor 7 Tahun
2022 Tentang Standar Isi. Adapun Muatan Nasional Kurikulum 2013
SDN ..................... adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menunjukkan Perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, dan negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat
bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan
bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis,
24

KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI


dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan tindakan yang mencerminkan
perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.

Tabel 3.3
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
a. Muatan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS: III
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,25
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 terbiasa membaca al-Qur’an 2.1 menunjukkan sikap peduli terhadap
dengan tartil sesama sebagai implementasi
pemahaman Q.S. an- Nasr dan Q.S.
al-Kausar
1.2 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.2 menunjukkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan percaya diri, dan bertanggung jawab
bertanggung jawab

1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap kerja sama
Maha Pencipta berdasarkan sebagai implementasi pemahaman
pengamatan terhadap dirinya dan keesaan Allah Swt.
makhluk ciptaanNya yang dijumpai
di sekitar rumah dan sekolah
1.4 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.4 menunjukkan sikap peduli, berbuat
Maha Pemberi, Maha Mengetahui, baik, dan berhati-hati sebagai
dan Maha Mendengar implementasi pemahaman al-
Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-
‘Alim, dan as- Sami‘

1.5 meyakini bahwa perilaku tawaduk, 2.5 menunjukkan perilaku tawaduk,


ikhlas, dan mohon pertolongan ikhlas, dan mohon pertolongan
sebagai cerminan dari iman

1.6 meyakini bahwa sikap peduli 2.6 menunjukkan sikap peduli terhadap
terhadap sesama sebagai cerminan sesama sebagai implementasi
dari iman pemahaman Q.S. al- Kausar

1.7menerima dan mensyukuri nikmat 2.7 menunjukkan sikap bersyukur


Allah Swt. yang diberikan kepada
makhluknya

1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib
sebagai implementasi pemahaman
makna ibadah salat

1.9 menerima makna zikir dan doa 2.9 menunjukkan sikap rendah hati
setelah salat sebagai wujud berserah sebagai implementasi pemahaman
diri kepada Allah Swt. makna zikir dan doa setelah salat

1.10 menjalankan ibadah salat dengan 2.10 menunjukkan perilaku kerja sama
tertib sebagai implementasi pemahaman
hikmah ibadah salat
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikap pemaaf
Yusuf a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap jujur sebagai
Syu’aib a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap rasa ingin tahu,
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. sabar, rela berkorban, hormat, dan
patuh kepada orangtua sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan
Nabi Ismail a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap percaya diri
26

KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an 2.1 menunjukkan perilaku toleran,
dengan tartil simpati, waspada, berbaik sangka,
dan hidup rukun sebagai
implementasi pemahaman Q.S. al-
Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan
Q.S. al- Hujurat/49:12-13
1.2 meyakini adanya Allah Swt. 2.2. peduli sebagai implementasi
tempat meminta, Maha Berkuasa, pemahaman makna al-Asmau al-
Maha Mendahulukan, dan Maha Husna: as-Samad, al-Muqtadir, al-
Kekal Muqaddim, dan al-Baqi

1.3 meyakini adanya hari akhir 2.3 menunjukkan perilaku rendah hati
sebagai implementasi pemahaman yang mencerminkan iman kepada
Rukun Iman hari akhir

1.4 menyakini adanya qadha dan 2.4 menunjukkan perilaku berserah diri
qadar kepada Allah Swt. yang
mencerminkan iman kepada qadha
dan qadar
27

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)
1.5 meyakini bahwa perilaku hormat 2.5 menunjukkan perilaku hormat dan
dan patuh kepada orangtua, guru, patuh kepada orangtua, guru, dan
dan sesama anggota keluarga sesama anggota keluarga
sebagai cerminan dari iman
1.6 meyakini bahwa sikap toleran dan2.6 menunjukkan sikap toleran dan
simpatik terhadap sesama sebagai simpatik terhadap sesama
cerminan dari iman
1.7 menjalankan kewajiban berzakat 2.7 menunjukkan sikap peduli sebagai
sebagai implementasi pemahaman implementasi pemahaman hikmah
rukun Islam zakat, infaq, dan sedekah sebagai
implementasi rukun Islam
1.8 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.8 menunjukkan sikap tanggung jawab
Yunus a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Yunus a.s.
1.9 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.9 menunjukkan sikap kasih sayang
Zakariya a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Zakariya a.s.
1.10 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.10 menunjukkan sikap patuh dan taat
Yahya a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Yahya a.s.
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikap peduli sebagai
Isa a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Isa a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap semangat dalam
Muhammad saw belajar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw
1.13 meyakini kebenaran kisah 2.13 menunjukkan sikap peduli sebagai
sahabat- sahabat Nabi implementasi pemahaman kisah
Muhammad saw keteladan sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw.

1.14 meyakini kebenaran kisah2.14 menunjukkan sikap teguh pendirian


Ashabul Kahfi sebagaimana sebagai implementasi pemahaman
terdapat dalam al-Qur’an kisah keteladanan Ashabul Kahfi
sebagaimana terdapat dalam al-
Qur’an
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
28

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual dan


dan konseptual dengan cara konseptual dalam bahasa yang jelas,
mengamati, menanya dan mencoba sistematis dan logis, dalam karya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang yang estetis, dalam gerakan yang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan mencerminkan anak sehat, dan
dan kegiatannya, dan benda-benda dalam tindakan yang mencerminkan
yang dijumpainya di rumah, di perilaku anak beriman dan
sekolah dan tempat bermain berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami makna Q.S. Al-Kafirun, 4.1.1 membaca Q.S. Al-Kafirun, Q.S. Al-
Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar Hujurat/49:12-13 dengan jelas dan
benar
4.1.2 menulis Q.S. Al-Kafirun, Q.S. Al-
Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. Al-
Kafirun, Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan
Q.S. al-Hujurat/49:12-13 dengan
benar
3.2 memahami makna al-Asmau al- 4.2 membaca al-Asmau al-Husna: As-
Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim,
Al- Muqaddim, dan Al-Baqi dan Al-Baqi dengan jelas dan benar
3.3 memahami hikmah beriman kepada 4.3 menunjukkan contoh hikmah
hari akhir yang dapat membentuk beriman kepada hari akhir yang
perilaku akhlak mulia dapat membentuk perilaku akhlak
mulia
3.4 memahami hikmah beriman 4.4 menunjukkan hikmah beriman
kepada qadha dan qadar yang kepada qadha dan qadar yang dapat
dapat membentuk perilaku akhlak membentuk perilaku akhlak mulia
mulia
3.5 memahami perilaku hormat dan 4.5 mencontohkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua, guru, dan patuh kepada orangtua, guru, dan
sesama anggota keluarga sesama anggota keluarga

3.6 memahami sikap toleran dan 4.6 menunjukkan sikap toleran dan
simpatik terhadap sesama sebagai simpatik terhadap sesama sebagai
wujud dari pemahaman Q.S. al- wujud dari pemahaman Q.S. al-
Kafirun Kafirun
29

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)
3.7 memahami hikmah zakat, infaq, 4.7 menunjukkan hikmah zakat, infaq,
dan sedekah sebagai implementasi dan sedekah sebagai implementasi
rukun Islam rukun Islam
3.8 memahami kisah keteladanan Nabi 4.8 menceritakan kisah keteladanan
Yunus a.s. Nabi Yunus a.s.
3.9 memahami kisah keteladanan Nabi 4.9 menceritakan kisah keteladanan
Zakariya a.s. Nabi Zakariya a.s.
3.10 memahami kisah keteladanan Nabi 4.10 menceritakan kisah keteladanan
Yahya a.s. Nabi Yahya a.s.
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi 4.11 m enceritakan kisah keteladanan
Isa a.s. Nabi Isa a.s.
3.12 m emahami kisah Nabi 4.12 menceritakan kisah keteladanan
Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.
3.13 memahami kisah keteladanan 4.13 menceritakan kisah keteladanan
sahabat-sahabat Nabi Muhammad sahabat-sahabat Nabi Muhammad
saw. saw.
3.14 memahami kisah keteladanan 4.14 menceritakan kisah keteladanan
Ashabul Kahfi sebagaimana Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat
terdapat dalam al-Qur’an dalam al-Qur’an

b. Muatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


KELAS: III
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima arti bintang, rantai, 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
pohon beringin, kepala banteng, sesuai dengan sila-sila Pancasila
dan padi kapas pada lambang dalam lambang negara “Garuda
negara “Garuda Pancasila” Pancasila”
sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
30

1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 M elaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan sebagai anggota keluarga dan warga
warga sekolah sebagai wujud sekolah
rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
karakteristik individu di keberagaman karakteristik individu
lingkungan sekitar sebagai di lingkungan sekitar
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.4 Mensyukuri makna bersatu 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
dalam keberagaman di sebagai wujud bersatu dalam
lingkungan sekitar sebagai keberagaman di lingkungan sekitar
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan
di KOMPETENSI
sekolah DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada
lambang negara “Garuda lambang negara “Garuda Pancasila”
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
hak sebagai anggota keluarga dan kewajiban dan hak sebagai anggota
warga sekolah keluarga dan warga sekolah
3.3 Menjelaskan makna 4.3 Menyajikan makna keberagaman
keberagaman karakteristik karakteristik individu di lingkungan
individu di lingkungan sekitar sekitar
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk
keberagaman di lingkungan kebersatuan dalam keberagaman di
sekitar lingkungan sekitar
31

KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
SOSIAL)
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangganya serta cinta
tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur kepada Tuhan 2..1 Bersikap penuh tanggung jawab
Yang Maha Esa atas sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
nilai-nilai Pancasila secara kehidupan sehari-hari
utuh sebagai satu kesatuan
dalam kehidupan sehari-hari
1.2 Menghargai makna 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan
kewajiban, hak, dan tanggung tanggung jawab sebagai warga
jawab sebagai warga negara negara sebagai wujud cinta tanah air
dalam menjalankan agama
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial,2.3 Bersikap toleran dalam
budaya, dan ekonomi keberagaman sosial, budaya, dan
masyarakat sebagai anugerah ekonomi masyarakat dalam konteks
Tuhan Yang Maha Esa dalam Bhineka Tunggal Ika
konteks Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri persatuan dan2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab
kesatuan sebagai anugerah Tuhan terhadap penerapan nilai persatuan
Yang Maha Esa dan kesatuan dalam kehidupan
beserta dampaknya berbangsa dan bernegara

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan
3.1 di sekolah
Menganalisis penerapan nilai- 4.1 Menyajikan hasil analisis
nilai Pancasila dalam kehdupan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila
sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari
32

3.2 Menganalisis pelaksanaan 4.2 Menyajikan hasil analisis


kewajiban, hak, dan pelaksanaan kewajiban, ha, dan
tanggung jawab sebagai tanggung jawab sebagai warga
warga negara beserta masyarakat beserta dampaknya
dampaknya dalam dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari
3.3 Menelaah keberagaman sosial, 4.3 Mengampanyekan manfaat
budaya, dan ekonomi keanekaragaman sosial, budaya,
masyarakat dan ekonomi
3.4 Menelaah persatuan dan 4.4 Menyajikan hasil telaah
kesatuan terhadap kehidupan persatuan dan kesatuan terhadap
berbangsa dan bernegara kehidupan berbangsa dan
beserta dampaknya bernegara beserta dampaknya

c. Muatan Bahasa Indonesia


KELAS: III
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
(mendengar, melihat, membaca) dan logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang mencerminkan
ingin tahu tentang dirinya, makhluk anak sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan perilaku anak beriman
dan benda-benda yang dijumpainya dan berakhlak mulia
di rumah dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menggali informasi tentang 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang


konsep perubahan wujud benda konsep perubahan wujud benda
dalam kehidupan sehari-hari yang dalam kehidupan sehari- hari dalam
disajikan dalam bentuk lisan, bentuk lisan, tulis, dan visual
tulis, visual, dan/atau eksplorasi menggunakan kosakata baku dan
lingkungan kalimat efektif
3.2 Menggali informasi tentang 4.2 Menyajikan hasil penggalian
sumber dan bentuk energi yang informasi tentang konsep sumber
disajikan dalam bentuk lisan, dan bentuk energi dalam bentuk tulis
tulis, visual, dan/atau eksplorasi dan visual menggunakan kosakata
lingkungan baku dan kalimat efektif
33

3.3 Menggali informasi tentang 4.3 Menyajikan hasil penggalian


perubahan cuaca dan informasi tentang konsep perubahan
pengaruhnya terhadap kehidupan cuaca dan pengaruhnya terhadap
manusia yang disajikan dalam kehidupan manusia dalam bentuk
bentuk lisan, tulis, visual, tulis menggunakan kosakata baku
dan/atau eksplorasi lingkungan dan kalimat efektif
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep
tentang konsep ciri-ciri, ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan
kebutuhan (makanan dan tempat tempat hidup), pertumbuhan dan
hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang
perkembangan makhluk hidup ada di lingkungan setempat secara
yang ada di lingkungan setempat tertulis menggunakan kosakata baku
yang disajikan dalam bentuk dan kalimat efektif
lisan, tulis, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan
3.5 Menggali informasi tentang cara- 4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang
cara perawatan tumbuhan dan cara-cara perawatan tumbuhan dan
hewan melalui wawancara hewan dalam bentuk tulis dan visual
dan/atau eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.6 Mencermati isi teks informasi 4.6 Meringkas informasi tentang
tentang perkembangan teknologi perkembangan teknologi produksi,
produksi, komunikasi, dan komunikasi, dan transportasi di
transportasi di lingkungan lingkungan setempat secara tertulis
setempat menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.7 Mencermati informasi tentang 4.7 Menjelaskan konsep delapan arah
konsep delapan arah mata angin mata angin dan pemanfaatannya
dan pemanfaatannya dalam denah dalam denah dalam bentuk tulis dan
dalam teks lisan, tulis, visual, visual menggunakan kosakata baku
dan/atau eksplorasi lingkungan dan kalimat efektif

3.8 Menguraikan pesan dalam 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng


dongeng yang disajikan secara sebagai bentuk ungkapan diri
lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan
tujuan untuk kesenangan kalimat efektif
34

3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ 4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang


simbol (rambu lalu lintas, lambang/simbol (rambu lalu lintas,
pramuka, dan lambang negara) pramuka, dan lambang negara)
beserta artinya dalam teks lisan, beserta artinya dalam bentuk visual
tulis, visual, dan/atau eksplorasi dan tulis menggunakan kosakata
lingkungan baku dan kalimat efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau 4.10 Memeragakan ungkapan atau
kalimat saran, masukan, dan kalimat saran, masukan, dan
penyelesaian masalah (sederhana) penyelesaian masalah (sederhana)
dalam teks tulis. sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif yang dibuat sendiri

KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
dan konseptual dengan cara konseptual dalam bahasa yang jelas,
mengamati, menanya dan sistematis, logis dan kritis, dalam
mencoba berdasarkan rasa ingin karya yang estetis, dalam gerakan
tahu tentang dirinya, makhluk yang mencerminkan anak sehat, dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dalam tindakan yang mencerminkan
dan benda-benda yang perilaku anak beriman dan berakhlak
dijumpainya di rumah, di sekolah mulia
dan di tempat bermain

3.1 Menyimpulkan informasi 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan


berdasarkan teks laporan hasil dan tulis dari teks laporan hasil
pengamatan yang didengar dan pengamatan atau wawancara yang
dibaca diperkuat oleh bukti

3.2 Menggali isi teks penjelasan 4.2 Menyajikan hasil penggalian


(eksplanasi) ilmiah yang didengar informasi dari teks penjelasan
dan dibaca (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis,
dan visual dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya
didengar dan dibaca pribadi dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
sebagai bentuk ungkapan diri
35

3.4 Menggali informasi penting dari 4.4 Memaparkan informasi penting dari
buku sejarah menggunakan aspek: buku sejarah secara lisan, tulis, dan
apa, di mana, kapan, siapa, visual dengan menggunakan aspek:
mengapa, dan bagaimana apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana serta
memperhatikan penggunaan kosakata
baku dan kalimat efektif

3.5 Membandingkan karakteristik 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks


teks puisi dan teks prosa prosa dengan tetap memperhatikan
makna isi teks puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran,
formulir (pendaftaran, kartu kartu anggota, pengiriman uang
anggota, pengiriman uang melalui melalui bank/kantor pos, daftar
bank/kantor pos, daftar riwayat riwayat hidup, dll.) sesuai petunjuk
hidup, dsb.) pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang 4.7 Menyampaikan kemungkinan
dapat diperoleh dari teks nonfiksi informasi yang diperoleh berdasarkan
sebelum membaca (hanya membaca judul teks nonfiksi secara
berdasarkan membaca judulnya lisan, tulis, dan visual
saja)
3.8 Menggali informasi yang terdapat 4.8Menyampaikan hasil
pada teks nonfiksi membandingkan informasi yang
diharapkan dengan informasi yang
diperoleh setelah membaca teks
nonfiksi secara lisan, tulis, dan
visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang
tokoh serta penceritaan penulis tuturan dan tindakan tokoh serta
dalam teks fiksi penceritaan penulis dalam teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang 4.10 Menyajikan hasil pengaitan
dialami tokoh dalam cerita fiksi peristiwa yang dialami tokoh
dengan pengalaman pribadi dalam cerita fiksi dengan
pengalaman pribadi secara lisan,
tulis, dan visual
36

d. Muatan Matematika
KELAS III
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas, sistematis
melihat, membaca) dan menanya dan logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang mencerminkan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan anak sehat, dan dalam tindakan
kegiatannya, dan benda-benda yang yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi 4.1 Menyelesaikan masalah yang
hitung pada bilangan cacah melibatkan penggunaan sifat-sifat
operasi hitung pada bilangan cacah
3.2 Menjelaskan bilangan cacah dan 4.2 Menggunakan bilangan cacah dan
pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3, pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3,
dan 1/4) yang disajikan pada garis dan 1/4 ) yang disajikan pada garis
bilangan bilangan
3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagai 4.3 Menilai apakah suatu bilangan
jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil dapat dinyatakan sebagai jumlah,
bagi dua bilangan cacah selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua
bilangan cacah
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan 4.4 Menyajikan pecahan sebagai bagian
sebagai bagian dari keseluruhan dari keseluruhan menggunakan
menggunakan benda-benda konkret benda-benda konkret
3.5 Menjelaskan dan melakukan 4.5 Menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut sama pecahan berpenyebut sama

3.6 Menjelaskan dan menentukan lama 4.6 Menyelesaikan masalah yang


waktu suatu kejadian berlangsung berkaitan lama waktu suatu kejadian
berlangsung
3.7 Mendeskripsikan dan menentukan 4.7 Menyelesaikan masalah yang
hubungan antar satuan baku untuk berkaitan dengan hubungan
panjang, berat, dan waktu yang antarsatuan baku untuk panjang,
umumnya digunakan dalam berat, dan waktu yang umumnya
kehidupan sehari-hari digunakan dalam kehidupan sehari-
hari
37

3.8 Menjelaskan dan menentukan luas 4.8 Menyelesaikan masalah luas dan
dan volume dalam satuan tidak baku volume dalam satuan tidak baku
dengan menggunakan benda konkret dengan menggunakan benda
konkret
3.9 Menjelaskan simetri lipat dan simetri 4.9 Mengidentifikasi simetri lipat dan
putar pada bangun datar simetri putar pada bangun datar
menggunakan benda konkret menggunakan benda konkret
3.10 Menjelaskan dan menentukan 4.10 Menyajikan dan menyelesaikan
keliling bangun datar masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar
3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut 4.11 Mengidentifikasi jenis sudut, (sudut
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan siku-siku, sudut lancip, dan sudut
sudut tumpul), dan satuan tumpul), dan satuan pengukuran
pengukuran tidak baku tidak baku
3.12 Menganalisis berbagai bangun datar 4.12 Mengelompokkan berbagai bangun
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki datar berdasarkan sifat-sifat yang
dimiliki
3.13 Menjelaskan data berkaitan dengan 4.13 Menyajikan data berkaitan dengan
diri peserta didik yang disajikan diri peserta didik yang disajikan
dalam diagram gambar dalam diagram gambar

KELAS VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
dan konseptual dengan cara konseptual dalam bahasa yang jelas,
mengamati, menanya, dan mencoba sistematis, logis dan kritis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu karya yang estetis, dalam gerakan
tentang dirinya, makhluk ciptaan yang mencerminkan anak sehat, dan
Tuhan dan kegiatannya, dan dalam tindakan yang mencerminkan
benda-benda yang dijumpainya di perilaku anak beriman dan
rumah, di sekolah, dan tempat berakhlak mulia
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan bilangan bulat negatif 4.1 Menggunakan konsep bilangan


(termasuk menggunakan garis bulat negatif (termasuk
bilangan) mengggunakan garis bilangan)
untuk menyatakan situasi sehari-
hari
38

3.2 Menjelaskan dan melakukan 4.2 Menyelesaikan masalah yang


operasi penjumlahan, berkaitan dengan operasi
pengurangan, perkalian, dan penjumlahan, pengurangan,
pembagian yang melibatkan perkalian, dan pembagian yang
bilangan bulat negatif melibatkan bilangan bulat negatif
dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah yang
operasi hitung campuran yang berkaitan operasi hitung campuran
melibatkan bilangan cacah, yang melibatkan bilangan cacah,
pecahan dan/atau desimal dalam pecahan dan/atau desimal dalam
berbagai bentuk sesuai urutan berbagai bentuk sesuai urutan
3.4 operasi
Menjelaskan titik pusat, jari-jari, 4.4 operasi
Mengidentifikasi titik pusat, jari-
diameter, busur, tali busur, jari, diameter, busur, tali busur,
tembereng, dan juring tembereng, dan juring
3.5 Menjelaskan taksiran keliling dan 4.5 Menaksir keliling dan luas
luas lingkaran lingkaran serta menggunakannya
untuk menyelesaikan masalah
3.6 Membandingkan prisma, tabung, 4.6 Mengidentifikasi prisma, tabung,
limas, kerucut, dan bola. limas, kerucut, dan bola
3.7 Menjelaskan bangun ruang yang 4.7 Mengidentifikasi bangun ruang
merupakan gabungan dari yang merupakan gabungan dari
beberapa bangun ruang, serta luas beberapa bangun ruang, serta luas
permukaan dan volumenya permukaan dan volumenya
3.8 Menjelaskan dan membandingkan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
modus, median, dan mean dari berkaitan dengan modus, median,
data tunggal untuk menentukan dan mean dari data tunggal dalam
nilai mana yang paling tepat penyelesaian masalah
mewakili data
39

e. Muatan Ilmu Pengetahuan Alam


KELAS VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual
konseptual dengan cara mengamati, dan konseptual dalam bahasa yang
menanya dan mencoba berdasarkan jelas, sistematis, logis dan kritis,
rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam karya yang estetis, dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak
tempat bermain beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Membandingkan cara 4.1 Menyajikan karya tentang
perkembangbiakan tumbuhan dan perkembangangbiakan tumbuhan
hewan
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada 4.2 Menyajikan karya tentang
laki-laki dan perempuan dengan cara menyikapi ciri-ciri pubertas
kesehatan reproduksi yang dialami

3.3 Menganalisis cara makhluk hidup 4.3 Menyajikan karya tentang cara
menyesuaikan diri dengan lingkungan makhluk hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, sebagai
hasil penelusuran berbagai sumber

3.4 Mengidentifikasi 4.4 Melakukan percobaan rangkaian


komponen-komponen listrik dan listrik sederhana secara seri dan
fungsinya dalam rangkaian listrik paralel
sederhana
3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet 4.5 Membuat laporan hasil percobaan
dalam kehidupan sehari-hari tentang sifat-sifat magnet dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari

3.6 Menjelaskan cara 4.6 Menyajikan karya tentang


menghasilkan,menyalurkan, dan berbagaicara melakukan
menghemat energi listrik penghematan energi dan usulan
sumber alternatif energi listrik
3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan 4.7 Membuat model sistem tata surya
karakteristik anggota tata surya
40

3.8 Menjelaskan peristiwa rotasi dan 4.8 Membuat model gerhana bulan dan
revolusi bumi serta terjadinya gerhana matahari
gerhana bulan dan gerhana matahari

f. Muatan Ilmu Pengetahuan Sosial


KELAS VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual
konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya, dan jelas, sistematis, logis, dan kritis;
mencoba berdasarkan rasa ingin dalam karya yang estetis, dalam
tahu tentang dirinya, makhluk gerakan yang mencerminkan anak
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, sehat dan tindakan yang
dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah, di sekolah, beriman dan berakhlak mulia.
dan di tempat bermain.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi karakteristik 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
geografis dan kehidupan sosial karakteristik geografis dan
budaya, ekonomi, politik di kehidupan sosial budaya, ekonomi,
wilayah ASEAN. dan politik di wilayah ASEAN.

3.2 Menganalisis perubahan sosial 4.2 Menyajikan hasil analisis


budaya dalam rangka mengenai perubahan sosial
modernisasi bangsa Indonesia. budaya dalam rangka
modernisasi bangsa Indonesia.
3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis
Indonesia dalam kerja sama di tentang posisi dan peran
bidang ekonomi, politik, sosial, Indonesia dalam
budaya, teknologi, dan pendidikan kerja sama di bidang ekonomi,
dalam lingkup ASEAN. politik, sosial, budaya, teknologi,
dan pendidikan dalam lingkup
ASEAN.
3.4 Memahami makna 4.4 Menyajikan laporan tentang
proklamasi kemerdekaan, makna proklamasi
upaya mempertahankan kemerdekaan, upaya
kemerdekaan, dan upaya mempertahankan kemerdekaan,
mengembangkan dan upaya mengembangkan
kehidupan kebangsaan kehidupan kebangsaan yang
yang sejahtera. sejahtera.
41

g. Muatan Seni Budaya dan Prakarya


KELAS III
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas,
(mendengar, melihat, membaca) sistematis dan logis, dalam karya
dan menanya berdasarkan rasa yang estetis, dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk mencerminkan anak sehat, dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan dalam tindakan yang
benda-benda yang dijumpainya di mencerminkan perilaku anak
rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 mengetahui unsur-unsur rupa 4.1 membuat karya dekoratif
dalam karya dekoratif
3.2 mengetahui bentuk dan variasi 4.2 menampilkan bentuk dan variasi
pola irama dalam lagu irama melalui lagu
3.3 mengetahui dinamika gerak tari 4.3 meragakan dinamika gerak tari
3.4 mengetahui teknik potong, lipat, 4.4 membuat karya dengan teknik
dan sambung potong, lipat, dan sambung

KELAS VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan yang jelas, sistematis, logis dan
mencoba berdasarkan rasa ingin kritis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan
dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami reklame 4.1 membuat reklame
3.2 memahami interval nada 4.2 memainkan interval nada melalui
lagu dan alat musik
3.3 memahami penampilan tari kreasi 4.3 menampilkan tari kreasi daerah
daerah
3.4 memahami patung 4.4 m embuat patung
42

h. Muatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


KELAS III
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas,
[mendengar, melihat, sistematis dan logis, dalam
membaca] dan menanya karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk anak sehat, dan dalam tindakan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, yang mencerminkan perilaku
dan benda-benda yang anak beriman dan berakhlak
dijumpainya di rumah dan di mulia
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami kombinasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan gerak
lokomotor sesuai dengan konsep kombinasi gerak dasar
tubuh, ruang, usaha, dan lokomotor sesuai dengan
keterhubungan dalam berbagai konsep tubuh, ruang, usaha,
bentuk permainan sederhana dan dan keterhubungan dalam
atau tradisional berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional
3.2 Memahami kombinasi gerak dasar 4.2 Mempraktikkan gerak kombinasi
non-lokomotor sesuai dengan gerak dasar non-lokomotor
konsep tubuh, ruang, usaha, dan sesuai dengan konsep tubuh,
keterhubungan dalam berbagai ruang, usaha, dan
bentuk permainan sederhana dan keterhubungan dalam
atau tradisional berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional
3.3 Memahami kombinasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak
manipulatif sesuai dengan konsep dasar manipulatif sesuai
tubuh, ruang, usaha, dan dengan konsep tubuh, ruang,
keterhubungan dalam berbagai usaha, dan keterhubungan
bentuk permainan sederhana dan dalam berbagai bentuk
atau tradisional permainan sederhana dan atau
tradisional
43

3.4 Memahami bergerak secara 4.4 Mempraktikkan bergerak


seimbang, lentur, lincah, dan secara seimbang, lentur,
berdaya tahan dalam rangka lincah, dan berdaya tahan
pengembangan kebugaran dalam rangka
jasmani melalui permainan pengembangan kebugaran
sederhana dan atau jasmani melalui permainan
tradisional sederhana dan atau
tradisional
3.5 Memahami kombinasi berbagai 4.5 Mempraktikkan kombinasi
pola gerak dominan (bertumpu, berbagai pola gerak dominan
bergantung, keseimbangan, (bertumpu, bergantung,
berpindah/lokomotor, tolakan, keseimbangan,
putaran, ayunan, melayang, dan, berpindah/lokomotor, tolakan,
dan mendarat) dalam aktivitas putaran, ayunan, melayang, dan
senam lantai mendarat) dalam aktivitas
senam lantai
3.6 Memahami penggunaan kombinasi 4.6 Mempraktikkan penggunaan
gerak dasar lokomotor, non- kombinasi gerak dasar
lokomotor dan manipulatif sesuai lokomotor, non-lokomotor
dengan irama (ketukan) dan manipulatif sesuai dengan
tanpa/dengan musik dalam irama (ketukan) tanpa/dengan
aktivitas gerak berirama musik dalam aktivitas gerak
berirama
3.7 Memahami prosedur gerak dasar 4.7 Mempraktikkan gerak dasar
mengambang (water trappen) mengambang (water trappen)
dan meluncur di air serta menjaga dan meluncur di air serta
keselamatan diri/orang lain dalam menjaga keselamatan
aktivitas air*** diri/orang lain dalam aktivitas
air***
3.8 Memahami bentuk dan manfaat 4.8 Menceritakan bentuk dan manfaat
istirahat dan pengisian waktu luang istirahat dan pengisian waktu
untuk menjaga kesehatan luang untuk menjaga kesehatan
3.9 Memahami perlunya memilih 4.9 Menceritakan perlunya memilih
makanan bergizi dan jajanan sehat makanan bergizi dan jajanan
untuk menjaga kesehatan tubuh sehat untuk menjaga kesehatan
tubuh
44

KELAS VI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan yang jelas, sistematis, logis dan
mencoba berdasarkan rasa ingin kritis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan
dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di mencerminkan perilaku anak
sekolah dan di tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami variasi dan kombinasi 4.1 Mempraktikkan variasi dan
gerak dasar lokomotor, non- kombinasi gerak dasar
lokomotor, dan manipulatif lokomotor, non-lokomotor,
dengan kontrol yang baik dalam dan manipulatif dengan
permainan bola besar sederhana kontrol yang baik dalam
dan atau tradisional* permainan bola besar
sederhana dan atau
tradisional*
3.2 Memahami variasi dan kombinasi 4.2 Mempraktikkan variasi dan
gerak dasar lokomotor, non- kombinasi gerak dasar
lokomotor, dan manipulatif dengan lokomotor, non-lokomotor, dan
kontrol yang baik dalam permainan manipulatif dengan kontrol yang
bola kecil sederhana dan atau baik dalam permainan bola kecil
tradisional* sederhana dan atau tradisional*
3.3 Memahami variasi dan kombinasi 4.3 Mempraktikkan variasi dan
gerak dasar jalan, lari, lompat, dan kombinasi gerak dasar jalan,
lempar dengan kontrol yang baik lari, lompat, dan lempar dengan
melalui permainan dan atau olahraga kontrol yang baik melalui
tradisional permainan dan atau olahraga
tradisional
3.4 Memahami variasi dan kombinasi 4.4 Mempraktikkan variasi dan
gerak dasar lokomotor, non kombinasi gerak dasar
lokomotor, dan manipulatif untuk lokomotor, non lokomotor, dan
membentuk gerak dasar seni manipulatif untuk membentuk
beladiri** gerak dasar seni beladiri**
45

3.5 Memahami latihan kebugaran 4.5 Mempratikkan latihan


jasmani dan pengukuran tingkat kebugaran jasmani dan
kebugaran jasmani pribadi pengukuran tingkat kebugaran
secara sederhana (contoh: jasmani pribadi secara
menghitung denyut nadi, sederhana (contoh: menghitung
menghitung kemampuan denyut nadi, menghitung
melakukan push up, kemampuan melakukan push
menghitung kelenturan tungkai) up, menghitung kelenturan
tungkai)
3.6 Memahami rangkaian tiga pola 4.6 Mempraktikkan rangkaian tiga pola
gerak dominan (bertumpu, gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dengan konsisten, tepat mendarat) dengan konsisten,
dan terkontrol dalam aktivitas tepat dan terkontrol dalam
senam aktivitas senam
3.7 Memahami penggunaan variasi dan 4.7 Mempraktikkan penggunaan variasi
kombinasi gerak dasar rangkaian dan kombinasi gerak dasar
langkah dan ayunan lengan rangkaian langkah dan ayunan
mengikuti irama (ketukan) lengan mengikuti irama
tanpa/dengan musik dalam (ketukan) tanpa/dengan musik
aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami keterampilan salah satu 4.8 Mempraktikkan keterampilan
gaya renang dan dasar- salah
dasar penyelamatan diri*** satu gaya renang dan dasar-
dasar penyelamatan diri***
3.9 Memahami perlunya 4.9 Memaparkan perlunya
pemeliharaan kebersihan pemeliharaan kebersihan alat
alat reproduksi reproduksi

Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola
kecil dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang
tersedia. (Dan dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah satu
pembelajaran yang diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh
siswanya agar siswa tidak terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi
siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga
aktifitas beladiri lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan
dengan situasi dan kondisi sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat
mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik psikis
46

anak kelas I. II dan III belum cukup untuk menerima aktifitas


pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan
kondisi, jikalau tidak bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas
fisik lainnya
yang terdapat di lingkup materi.

D. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggukan daerah. Muatan lokal dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di
SDN ..................... meliputi:
1. Muatan lokal wajib yaitu Pendidikan Budi Pekerti
2. Muatan lokal pilihan yaitu Bahasa Jawa
Pemilihan muatan lokal tersebut di atas didasarkan beberapa pertimbangan yaitu:
1. Untuk mendukung visi dan program pemerintah Kabupaten Trenggalek
2. Menananamkan perilaku budi pekerti luhur
3. Memelihara budaya lokal khususnya dalam ber Bahasa Jawa
4. Memberikan kemampuan dasar berbahasa Inggris sebagai salah satu sarana
memasuki dunia global.
Alokasi waktu yang digunakan untuk kedua muatan lokal di atas adalah
empat jam pelajaran yaitu
Bahasa Jawa 2 jam pelajaran

1. Bahasa Jawa
Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa merupakan mata
pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan bahasa daerah Jawa dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan
untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan
kearifan daerah Jawa .

Muatan mata pelajaran Bahasa Jawa terdiri dari:


a. tata bahasa daerah Jawa (paramasastra),
b. kesusastraan daerah Jawa (kasusastran), dan
c. aksara carakan (hanacaraka).
47

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Lokal


Bahasa dan Sastra Jawa sebagai berikut:

KELAS III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan 1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan
ajaran agama yang dianutnya Yang Maha Esa berupa budaya daerah
yang dikenal sebagai realisasi bahasa,
sastra dan budaya daerah yang
adiluhung dan sarana belajar dalam
lingkup bahasa daerah yang penuh
persatuan, semangat, tanggap dan
kepribadian yang kuat.
1.2 Meresapi keagungan Tuhan Yang
Maha Esa atas penciptaan makhluk
hidup, hidup sehat, tangguh, tanggap,
terhadap perubahan zaman kreatif
bersemangat santun dalam bingkai
budaya daerah dan budaya nasional.
2. Menunjukkan perilaku jujur, 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa
disiplin, tanggung jawab, santun, tanggung jawab terhadap makhluk
peduli, dan percaya diri dalam hidup, energi dan perubahan iklim,
berinteraksi dengan keluarga, serta bumi dan alam semesta melalui
teman, guru dan tetangganya. pemanfaatan dan praktek berbahasa,
bersastra, dan berbudaya daerah.
2.2 Memiliki kedisiplinan dan tanggung
jawab untuk hidup sehat serta merawat
hewan dan tumbuhan melalui
pemanfaatan dan penghayatan bahasa,
sastra, dan budaya daerah.
2.3 Memiliki perilaku santun, jujur,
rendah hati, bersemangat, dan
berkepribadian tangguh terhadap
perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta
permasalahan sosial di daerah melalui
pemanfaatan dan pengamalan bahasa,
sastra, dan budaya daerah.
2.4 Memiliki rasa percaya diri, tanggap
dan kepedulian terhadap kondisi alam
dan lingkungan sosial melalui
pengamatan langsung, menyimak, dan
pemanfaatan bahasa, sastra, dan
budaya daerah.
48

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Mengenal, memahami, dan


dengan cara mengamati dan mengidentifikasi teks cerita secara
mencoba (mendengar, melihat, lisan dan tulis.
membaca) serta menanya 3.2 Mengenal, memahami, dan
berdasarkan rasa ingin tahu mengidentifikasi informasi dari teks
secara kritis tentang dirinya, laporan hasil observasi secara lisan
makhluk ciptaan Tuhan dan dan tulis.
kegiatannya, dan benda-benda 3.3 Mengenal, memahami, dan
yang dijumpainya di rumah, mengidentifikasi informasi dari teks
sekolah, dan tempat bermain. lisan tentang kondisi alam dalam
bentuk cerita secara tepat.
3.4 Mengenal, memahami, dan
mengidentifikasi kata dan kalimat
untuk menulis karangan sederhana
sesuai kaidah.
3.5 Mengenal dan memahami tembang
dolanan/ laghu èn-maènan.
3.6 Mengenal dan memahami semua
bentuk aksara legena/aksara ghâjâng.

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 Membaca lancar berbagai bentuk teks


dalam bahasa yang jelas, cerita sederhana dengan
sistematis dan logis, dalam karya memperhatikan pelafalan dan intonasi
yang estetis, dalam gerakan yang yang tepat.
mencerminkan anak sehat, dan 4.2 Menyusun dan menyampaikan teks
dalam tindakan yang laporan sederhana hasil observasi
mencerminkan perilaku anak secara lisan dan tulis.
beriman dan berakhlak mulia. 4.3 Menyampaikan teks lisan tentang
kondisi alam dalam bentuk cerita.
4.4 Merangkai kalimat menjadi karangan
sederhana sesuai kaidah.
4.5 Melagukan tembang dolanan/ laghu èn-
maènan.
4.6 Menulis kata dengan aksara
legena/aksara ghâjâng sesuai dengan
kaidah.

KELAS VI
49

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menerima, menjalankan, dan 1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan
menghargai ajaran agama yang Yang Maha Esa berupa bahasa daerah
dianutnya. yang diakui sebagai budaya daerah
yang kokoh dan sarana belajar untuk
memperoleh ilmu pengetahuan
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah
Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan
lingkungan dan sumber daya alam,
alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, energi, serta
permasalahan sosial
1.3 Mengagumi cirri khas keindahan
karya seni dan karya kreatif Daerah
Jawa Timur sebagai anugerah Tuhan.

2. Menunjukkan perilaku jujur, 2.1 Memiliki perilaku peduli terhadap


disiplin, tanggung jawab, santun, penyelamatan makhluk sebagai
peduli, dan percaya diri dalam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
berinteraksi dengan keluarga, 2.2 Memiliki perilaku santun dalam
teman, guru, dan tetangganya memelihara dan membina persatuan
serta cinta tanah air. dalam perbedaan bangsa.
2.3 Memiliki perilaku peduli terhadap
jasa-jasa tokoh perjuangan pembela
kebenaran (pahlawan)
2.4 Memiliki perilaku peduli dan rasa
ingin tahu tentang tokoh dan penemu.
2.5 Memiliki perilaku tanggung jawab dan
peduli menghadapi pengaruh
globalisasi terhadap lingkungan dan
kehidupan manusia.
2.6 Memiliki perilaku tanggung jawab,
peduli, dan disiplin dalam
berwirausaha.
2.7 Memiliki perilaku peduli, disiplin, dan
tanggung jawab dalam menjaga
memeliharan kesehatan masyarakat
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Mengenal, memahami, dan
dan konseptual dengan cara mengidentifikasi teks informasi yang
mengamati, menanya dan diperoleh dari berbagai media
mencoba berdasarkan rasa ingin berbahasa daerah secara lisan/tertulis.
tentang dirinya, makhluk ciptaan 3.2 Mengenal, memahami, dan
Tuhan dan kegiatannya, dan mengidentifikasi teks tembang
benda-benda yang dijumpainya macapat sesuai dengan kaidah.
50

di rumah, di sekolah dan tempat 3.3 Mengenal, memahami, dan


bermain. mengidentifikasi teks lisan dan tulis
berbahasa daerah yang memuat
ungkapan tradisional (paribasan,
bebasan, saloka).
3.4 Mengenal, memahami, dan
mengidentifikasi teks lisan dan tulis
berbahasa daerah yang memuat
cangkriman/ bhâk-tebbhâghân
3.5 Mengenal, memahami, dan
mengidentifikasi teks pidato, bercerita,
dan lainnya sesuai dengan kaidah
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 Menyampaikan dan menanggapi
dan konseptual dalam bahasa informasi yang diperoleh dari berbagai
yang jelas, sistematis, logis dan media berbahasa daerah secara
kritis, dalam karya yang estetis, lisan/tertulis.
dalam gerakan yang 4.2 Menceritakan isi tembang macapat.
mencerminkan anak sehat, dan 4.3 Menanggapi teks lisan maupun tulis
dalam tindakan yang yang memuat ungkapan tradisional
mencerminkan perilaku anak Jawa/ Madura (paribasan, bebasan,
beriman dan berakhlak mulia. saloka).
4.4 Bermain tebakan dengan cangkriman/
bhâk-tebbhâghân.
4.5 Menulis dan memperagakan teks
pidato, bercerita, dan lainnya sesuai
dengan kaidah.

3. PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATED (TERPADU)


Kurikulum SDN .....................menggunakan pendekatan pembelajaran
tematik integratif untuk kelas 3 dan 6. Pembelajaran tematik integratif
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi
berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep
dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan
demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik
seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Alam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan
dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas 3, keduanya merupakan
pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani,
51

Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang
diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat
dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir
abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas 6
sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan
Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang
diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang
transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat
tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.

Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta


didik Sekolah Dasar kelas 3 dan 6 pada Kurikulum 2013

Tabel 3.4
Daftar Tema Kelas 3

KELAS 3
1. Perkembangbiakan hewan dan tumbuhan

2. Perkembangan teknologi

3. Perubahan di alam

4. Peduli lingkungan

5. Permainan tradisional

6. Indahnya persahabatan

7. Energi dan perubahannya

8. Bumi dan alam semesta

Tabel 3.5
52

Daftar Tema Kelas 5 dan 6

KELAS 6
1. Selamatkan makhluk hidup
2. Persatuan dalam perbedaan
3. Tokoh dan penemu
4. Globalisasi
5. Wirausaha
6. Kesehatan masyarakat
7. Organisasi di sekitarku
8. Bumiku
9. Menjelajah angkasa luar

E. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan ekstrakurikuler adalah program pendidikan yang alokasi
waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstra-kurikuler
merupakan perangkat operasional (supplement dan complements)
kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja
tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan. Kegiatan ekstra-kurikuler
menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti
perbedaan rasa akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas.
Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat
belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama
dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya.
Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.

Tabel 3.6
Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan SDN 1 Siki
No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan
1. Model Blok Wajib, setahun Kolaboratif
sekali, berlaku bagi Bersifat intramural atau
seluruh peserta didik, ekstramural (di luar
terjadwal, penilaian dan/atau didalam
umum lingkungan satuan
pendidikan)
53

2. Model Wajib, rutin, Pembina Pramuka


Aktualisasi terjadwal, berlaku Bersifat intramural (dalam
untuk seluruh peserta lingkungan satuan
didik dalam setiap pendidikan)
kelas, penjadwalan,
dan penilaian formal
3. Reguler di Sukarela, berbasis Sepenuhnya dikelola oleh
Gugus Depan minat Gugus Depan Pramuka
pada satuan pendidikan.

Muatan Nilai
Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan Muatan Nilai
Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung dan
dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) sebagai berikut:
1. Keimanan kepada Tuhan YME
2. Ketakwaan kepada Tuhan YME
3. Kecintaan pada alam
4. Kecintaan kepada sesama manusia
5. Kecintaan kepada tanah air Indonesia
6. Kecintaan kepada bangsa Indonesia
7. Kedisiplinan
8. Keberanian
9. Kesetiaan
10. Tolong menolong Bertanggungjawab
11. Dapat dipercaya
12. Jernih dalam berpikir
13. Jernih dalam berkata
14. Jernih dalam berbuat
15. Hemat
16. Cermat
17. Bersahaja
18. Rajin
19. Terampil

Pola, Rincian Kegiatan, Metoda, dan Teknik Penerapan


1. Pola dan Rincian Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
a. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai berikut.
1) Upacara pembukaan dan penutupan :
Perindukan Siaga
Pasukan Penggalang
54

2) Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)


Simpul dan Ikatan (Pioneering)
Mendaki Gunung (Mountenering)
Peta dan Kompas (Orientering)
Berkemah (Camping)
Wirausaha
Belanegara
Teknologi
Komunikasi

Tabel 3.7
Rincian kegiatan kepramukaan meliputi :
Berbaris Menolong  Jelajah
 Memimpin  Berempati  Peta
 Berdoa  Bersikap adil  Kompas
 Janji  Cakap berbicara  Memasak
 Memberi hormat  Cakap motorik  Tenda
 Pengarahan  Kepemimpinan  PPGD
 Refleksi  Konsentrasi  KIM
 Dinamika kelompok  Sportivitas  Menaksir
 Permainan  Simpul dan ikatan  Halang
 Menghargai teman  Tanda jejak rintang
 Berkomunikasi  Sandi dan isyarat  Bakti
 Hastakarya

Metoda dan Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan


a. Metode Pendidikan Kepramukaan mencakup:
1) Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan Pramuka
2) Belajar sambil melakukan (Learning by Doing)
3) Sistem kelompok (beregu)
4) Kegiatan di alam terbuka yg mengandung pendidikan yg sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
5) Kemitraan dengan anggota Dewasa
6) Sistem tanda kecakapan
7) Sistem satuan terpisah putra dan putri
8) Kiasan dasar
b. Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan mencakup:
1) Praktik Langsung
2) Permainan
55

3) Perjalanan
4) Diskusi
5) Produktif
6) Lagu
7) Gerak
8) Widya Wisata
9) Simulasi
10) Napak Tilas

2. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat
diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.

Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan


bagi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik. Pengembangan
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan dapat dilakukan
melalui tahapan: (1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan,
potensi, dan minat peserta didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan yang
diselenggarakan; (4) mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta
didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya; (5)
menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.

Ektrakurikuler pilihan yangdikembangkan di SDN ..................... adalah


sebagai berikut.
1. Latihan olah-bakat latihan olah-minat, yaitu: pengembangan bakat
olahraga, seni dan budaya, teknologi informasi dan komunikasi,
2. Keagamaan, yaitu: baca tulis alquran, hadrah.

F. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar yang diterapkan di SDN ..................... adalah sistem Paket.
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu
56

untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan semester
genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Beban
belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%.

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana


tertera dalam struktur kurikulum ini. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap masing-masing
17 minggu. Adapun alokasi waktu untuk setiap jam pelajaran adalah 35 menit.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur*) dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur**) adalah 0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

G. Bimbingan Dan Konseling


Bimbingan dan konseling adalah bantuan yang diberikan guru kepada individu
atau kelompok siswa yang mempunyai masalah supaya dapat mnyelesaikan
masalahnya sendiri guna mencapai kesejahteraan atau keberhasilan dalam
mengerjakan suatu hal. Teknik yang dilakukan guru untuk memahami siswa
dengan cara teknik penilaian, observasi, dan wawancara. Selain itu informasi
dapat diperoleh teman siswa.
1. Teknik penilaian
Pertama tes digunakan untuk mengatasi mengetahui dan memetakan
kesulitan belajar siswa serta untuk mngetahui tingkatan kognitif dan
psikomotorik siswa yang dapat dilakukan diawal tahun pembelajaran bentuk
tes dapat berupa tes lisan maupun tes tertulis dapat berupa muatan pelajaran
dasar atapun pengetahuan umum dasar.
2. Teknik observasi
Teknik observasi dilakukanai oleh guru untuk mengamati perilaku- perilaku
yang menjonjol pada parra peserta didik khusunya dalam bembelajaran
denagn menggunakan catatan siapa saja yang berperilaku buruk dan dan
tidak sesuai perlu mendapat bembingan secara khusus atau mencatat peserta
didik yang berkebutuhan khusus dan perlu bimbingan.
3. Teknik wawancara
Teknik ini biasa digunakan untuk mendalami masalah yang dihadapi peserta
didik bahwa masalah umum yang biasa di alami oleh peserta ididk adalah
kesulitan dalam belajar dan sulit berinteraksi dengan teman sekelasnya.
Untuk mengatasi masalaah tersebut dimulai dengan melakukan sapaan-
sapaan hangat kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan seputar aktivitas
sehari hari di dalam keluarga, lingkungan dan teman sebaya, selain itu juga
57

dapat melakukan percakapan-percakapan pendek di setiap proses


pembelajaran langsung seperti memberikan pertanyaan mengenai hal-hal
yang umum kemudian peserta didik menjawab untuk adanya umpan balik
yang dilakukan oleh peserta didik, untuk mengatahui keaktifan dan
pengetahuan peserta didik dan kekurangan dirinya.

H. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan
kompleksitas/keluasan dan kedalaman, daya dukung/kondisi satuan
pendidikan dan karekteristik peserta didik. Ketuntasan Belajar adalah
tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu
belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang
merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat
penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester,
setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk
sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B).
Sedangkan nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100. KKM dirumuskan di awal tahun
pelajaran.
Tabel 3.8
Adapun KKM setiap mata pelajaran sebagai berikut:
Kelas
Mata Pelajaran
III VI
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75
Bahasa Indonesia 65 65
Matematika 60 60
Ilmu Pengetahuan Alam - 65
Ilmu Pengetahuan Sosial - 60
Seni Budaya dan Prakarya 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75
58

Muatan Lokal :
Bahasa Daerah Jawa 65 65

Tabel 3.9
RENTANG PREDIKAT KKM SATUAN PENDIDIKAN
RENTANG PREDIKAT
KKM
Satuan Panjang D
A
Pendidikan C
Interval (Sangat B (Baik) (Perlu
*) Cukup)
Baik) Bimbingan)
60 (100-60) : 3 87-100 74-88 61-76 ˂ 61
= 13

Keterangan :
Nilai maksimum = 100
3 adalah aspek dalam menentukan KKM yaitu : sarana prasarana, intake
(kemampuan awal siswa) dan daya dukung.
11 merupakan panjang interval untuk menentukan predikat A, B, C dan D.

Berdasarkan data KKM tersebut, KKM mata pelajaran terendah adalah 60,
maka KKM Satuan Pendidikan SD Negeri ..................... Tahun Pelajaran
2023 /2024 adalah 60.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian. Untuk
penilaian pengetahuan terdiri dari penilaian harian, penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun.

Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau penugasan.
Penilaian harian tertulis direncanakan berdasarkan pemetaan KD dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tema untuk
setiap KD muatan pelajaran. Hal itu memungkinkan penilaian harian
dilakukan untuk KD satu muatan pelajaran atau gabungan KD-KD beberapa
muatan pelajaran sesuai kebutuhan. Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis,
guru perlu membuat kisi-kisi soal. Apabila tes tertulis dilakukan untuk
mencapai KD satu muatan pelajaran, soal-soal dibuat per muatan pelajaran.
Soal-soal tes tertulis dapat juga dibuat terpadu untuk beberapa muatan
pelajaran.
Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga sebagai
salah satu bahan untuk pengolahan nilai rapor. Nilai pengetahuan yang
59

diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan nilai rerata yang ditulis
dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh dari
jumlah tema dalam satu semester atau setelah 8-9 minggu belajar efektif. PTS
berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk perbaikan pembelajaran selama
setengah semester serta sebagai salah satu bahan pengolahan nilai rapor.
Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan
KD yang dirakit secara terintegrasi. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari
PTS (NPTS) merupakan nilai tengah semester dan penulisannya menggunakan
angka pada rentang 0-100.

Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT) dilaksanakan
setelah menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester belajar efektif.
Penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan dilakukan dengan
teknik tes tertulis yang berfungsi untuk mengukur pencapaian hasil
pembelajaran selama satu semester serta sebagai salah satu bahan pengisian
rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan disusun
berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan karakteristik KD. Nilai dari
penilaian akhir semester ditulis NPAS dan nilai dari penilaian akhir tahun
ditulis NPAT. Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan angka pada
rentang 0-100.
Untuk menentukan nilai rapor pada KD Pengetahuan adalah sebagai berikut.
(2 x NPH) + NPTS + NPAS untuk KD yang ada NPTS
4

atau (2 x NPH) + NPAS untuk KD yang tidak ada NPTS


3

Untuk penilaian KD Keterampilan menggunakan teknik praktik, produk, dan


proyek.
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian
proses yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti:
menyanyi, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran,
memainkan alat musik, dan membaca.

Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam


menghasilkan produk-produk, teknologi, dan seni.
60

Penilaian proyek merupakan penilaian kemapuan peserta didik dalam dalam


menghasilkan suatu karya mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai
laporan hasil.

Hasil penilaian praktik, produk, dan proyek menggunakan nilai optimum.


Sedangkan nilai akhir diperoleh dari rerata ketiga penilaian tersebut.
Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk memperoleh
informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil analisis
digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik yang sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) KD mata/muatan pelajaran. Bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM KD, pendidik harus menindaklanjuti dengan
remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM KD,
pendidik dapat memberikan pengayaan.

Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan bagi


peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran. Program
remedial dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mencapai hasil
belajar yang optimal.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai
dengan sifat, jenis, dan latar belakang permasalahan pembelajaran yang
dialami peserta didik. Setelah peserta didik mengikuti program remedial
dilakukan penilaian kembali untuk mengetahui ketercapaian KD.
Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara: (1) Pemberian
bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik yang mengalami
kesulitan yang berbeda-beda sehingga memerlukan bimbingan secara
individual, (2) Pemberian bimbingan secara kelompok bila terdapat beberapa
peserta didik mengalami kesulitan yang sama. Pemberian pembelajaran ulang
dengan metode dan media yang berbeda bila semua peserta didik mengalami
kesulitan.

Pemberian bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara


khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun
kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik
memerlukan bimbingan khusus, bimbingan harus dilakukan oleh pendidik
secara individual maupun kelompok.
Langkah-langkah program remedial sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran berdasarkan hasil analisis
terhadap Penilaian Harian (PH) dan Penilaian Tengah Semester (PTS).
Permasalahan pembelajaran, antara lain keunikan peserta didik, materi
ajar, dan strategi belajar.
61

b. Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran


c. Melaksanakan program remedial.
d. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.
e. Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program remedial
sebagai nilai akhir capaian KD muatan pelajaran.
Penetapan nilai akhir remedial yang diberlakukan di SDN ..................... adalah
Menggunakan nilai rerata dari nilai perolehan awal dan nilai tes setelah
remedial.

I. PENILAIAN AUTENTIK
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus
memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus
bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap,
pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan
dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan;
dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran,
memori, atau proses. Bentuk-bentuk penilaian autentik yang dikembangkan :
1. Penilaian Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
d. Jurnal Catatan Guru
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portopolio

J. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga
satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan
peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan. Peserta didik
diupayakan mengikuti proses pembelajaran dan penilaian yang maksimal.
Oleh karena itu apabila ada peserta didik yang terpaksa harus tidak naik
kelas, maka hal ini harus menjadi umpan balik bagi pendidik, satuan
62

pendidikan, dan orangtua sehingga diharapkan semua peserta didik pada


akhirnya dapat naik kelas.
Adapun kriteria kenaikan kelas yang berhubungan dengan akademis adalah
sebagai berikut.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
kelas untuk tahun pelajaran yang diikuti.
2. Mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan dengan hasil belajar pada
kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang belum tuntas paling
banyak 2 (dua) mata pelajaran.
3. Mencapai nilai sikap minimal baik berdasarkan kriteria penilaian sikap
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
Sedangkan kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan
Pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan
lulus dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar setelah memenuhi
syarat berikut.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3. Lulus Ujian Sekolah seluruh muatan/mata pelajaran.

K. Pendidikan Penguatan Karakter


Sebagaimana diketahui, wadah untuk pendidikan karakter adalah keluarga,
sekolah, media masa, dan masyarakat (lingkungan sosial). Khusus sekolah:
Apa yang dapat dilakukan sekolah (baca: guru, kepala sekolah, siswa, dan
warga sekolah lainnya) untuk pengembangan karakter tersebut? Kita menyadari
bahwa pengembangan karakter memerlukan waktu lama. Karena itu,
pengembangan karakter harus dilakukan sedini mungkin. Sekolah sebagai pusat
pembudayaan berbagai perilaku baik yang ingin kita lihat di masyarakat nanti
menjadi wadah yang sangat strategis.
Revolusi Mental dalam pendidikan mendorong seluruh pemangku
kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola
pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah.Untuk itu, Gerakan PPK
menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang
membudayakan dan memberadabkan para
pelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan
membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan
PPK. Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Religius
63

Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang


Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi
sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain,
hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius
ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan
Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta
(lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku
mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan. Sub nilai religius antara lain cinta
damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh
pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan,
antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan
kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
diri dan kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya
bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul,
dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin,
menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai mandiri antara lain
etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional,
kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat
kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin
komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-
orang yang membutuhkan. Subnilai gotong royong antara lain menghargai,
kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah
mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti
kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
64

dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen


dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara,
aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan
perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas antara lain
kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi,
keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu
(terutama penyandang disabilitas). Kelima nilai utama karakter tersebut
bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai
yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan
membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan
karakter dimulai, individu dan sekolah perlu mengembangkan nilai-nilai
utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal. Nilai religius
sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
diwujudkan secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan antarmanusia
sebagai kelompok, masyarakat, maupun bangsa. Dalam kehidupan sebagai
masyarakat dan bangsa nilai-nilai religius dimaksud melandasi dan melebur
di dalam nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan
integritas. Demikian pula jika nilai utama nasionalis dipakai sebagai titik
awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan
berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh bersama
nilai-nilai lainnya.

Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter


1. PPK Berbasis Kelas
a. Mengintegrasikan Dalam Kurikulum
Pengintegrasian PPK dalam kurikulum mengandung arti bahwa
pendidik mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam proses
pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang
mengintegrasikan nilai-nilai utama karakter dimaksudkan untuk
menumbuhkan dan menguatkan pengetahuan, menanamkan
kesadaran, dan mempraktikkan nilai-nilai utama PPK. Pendidik dapat
memanfaatkan secara optimal materi yang sudah tersedia di dalam
kurikulum secara kontekstual dengan penguatan nilai-nilai utama PPK
b. PPK Melalui Manajemen Kelas
Manajemen kelas (pengelolaan kelas) adalah momen pendidikan yang
menempatkan para guru sebagai individu yang berwenang dan
memiliki otonomi dalam proses pembelajaran untuk mengarahkan,
membangun kultur pembelajaran, mengevaluasi dan mengajak seluruh
65

komunitas kelas membuat komitmen bersama agar proses


pembelajaran menjadi lebih efektif dan berhasil. Pendidik memiliki
kewenangan dalam mempersiapkan (sebelum masuk kelas), mengajar,
dan setelah pengajaran, dengan mempersiapkan skenario
pembelajaran yang berfokus padanilai-nilai utama karakter.
Manajemen kelas yang baik akan membantu peserta didik belajar
dengan lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar.
c. PPK Melalui Pilihan dan Penggunaan Metode Pembelajaran
Penguatan Pendidikan Karakter terintegrasi dalam kurikulum
dilakukan melalui pembelajaran di kelas dengan menggunakan
metode pembelajaran yang tepat. Guru harus pandai memilih agar
metode pembelajaran yang digunakan secara tidak langsung
menanamkan pembentukan karakter peserta didik. Melalui metode
tersebut diharapkan siswa memiliki keterampilan yang dibutuhkan
pada abad XXI, seperti kecakapan berpikir kritis (critical thinking),
berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan berkomunikasi
(communication skill), dan kerja sama dalam pembelajaran
(collaborative learning).
d. PPK Melalui Gerakan Literasi
Gerakan literasi merupakan kegiatan mengasah kemampuan
mengakses, memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi
secara kritis dan cerdas berlandaskan kegiatan membaca, menulis,
menyimak,
dan berbicara untuk menumbuhkembangkan karakter seseorang
menjadi tangguh, kuat, dan baik Setiap guru dapat mengajak peserta
didik membaca, menulis,
menyimak, dan mengomunikasikan secara teliti, cermat, dan tepat
tentang suatu tema atau topik yang ada di berbagai sumber, baik buku,
surat kabar, media sosial, maupun media-media lain.
e. PPK Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling
Penguatan Pendidikan Karakter bisa dilakukan secara terintegrasi
melalui pendampingan siswa dalam melalui bimbingan dan konseling.
Peranan guru BK tidak terfokus hanya membantu peserta didik yang
bermasalah, melainkan membantu semua peserta didik dalam
pengembangan ragam potensi, meliputi pengembangan aspek
belajar/akademik, karier, pribadi, dan sosial.
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui
66

berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-


norma yang berlaku.
Pengembangan kegiatan konseling meliputi:
(1) kehidupan pribadi
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik

(2) kemampuan sosial


Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas
(3) kemampuan belajar
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar
secara mandiri.
(4) perencanaan karir
Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.

2. PPK Berbasis Budaya Sekolah


Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan
sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang
mendukung praksis PPK mengatasi ruang-ruang kelas dan melibatkan
seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah. Pengembangan
PPK berbasis budaya sekolah termasuk di dalamnya keseluruhan tata
kelola sekolah, desain Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
serta pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah. Penguatan Pendidikan
Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan dan
pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama PPK yang
menjadi prioritas satuan pendidikan. Pembiasaan ini diintegrasikan dalam
keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan
lingkungan sekolah yang kondusif.
67

Satuan pendidikan dapat memilih nilai utama karakter yang akan


menjadi ciri khas sekolah. Sekolan menjabarkan nilai utama ini dalam
indikator dan bentuk perilaku objektif yang bisa diamati dan diverifikasi.
Dengan menentukan indikator, satuan pendidikan dapat menumbuhkan
nilainilai pendukung yang lain melalui fokus pengalaman komunitas
sekolah terhadap implementasi nilai tersebut. Dari nilai utama dan nilai-
nilai pendukung yang sudah disepakati dan ditetapkan oleh satuan
pendidikan, sekolah bisa membuat tagline yang menjadi moto satuan
pendidikan tersebut sehingga menunjukkan keunikan, kekhasan, dan
keunggulan sekolah. Contoh: “Membentuk Pemimpin Berintegritas”,
“Sekolah Cinta”, “Sekolah Budaya”, dan lain-lain. Satuan pendidikan
dapat pula membuat logo sekolah, himne, dan mars sekolah yang sesuai
dengan branding-nya masing-masing.
Dalam PPK berbasis Budaya sekolah, Indikator sekolah dan kelas
adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia
sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah
sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan
dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran
menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan
mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator
pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku
tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan
jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru
memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Tabel 3.10
Indikator Sekolah dan Kelas dalam Penguatan Pendidikan Karakter
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
1. Religius Sikap dan  Merayakan hari-  Berdoa
perilaku yang hari besar sebelum dan
patuh dalam keagamaan. sesudah
melaksanakan  Memiliki fasilitas pelajaran.
ajaran agama yang dapat  Memberikan
yang dianutnya, digunakan untuk kesempatan
toleran terhadap beribadah. kepada semua
pelaksanaan  Memberikan peserta didik
ibadah agama kesempatan untuk
68

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
lain, serta hidup kepada semua melaksanakan
rukun dengan peserta didik ibadah.
pemeluk agama untuk
lain. melaksanakan
ibadah.
2. Jujur Perilaku yang  Menyediakan  Menyediakan
didasarkan pada fasilitas tempat fasilitas
upaya temuan barang tempat temuan
menjadikan hilang. barang hilang.
dirinya sebagai  Tranparansi  Tempat
orang yang laporan keuangan pengumuman
selalu dapat dan penilaian barang temuan
dipercaya dalam sekolah secara atau hilang.
perkataan, berkala.  Tranparansi
tindakan, dan  Menyediakan laporan
pekerjaan. kantin kejujuran. keuangan dan
 Menyediakan penilaian kelas
kotak saran dan secara berkala.
pengaduan.  Larangan
 Larangan menyontek.
membawa
fasilitas
komunikasi pada
saat ulangan atau
ujian.
3. Sikap dan  Menghargai dan  Memberikan
Toleransi tindakan yang memberikan pelayanan
menghargai perlakuan yang yang sama
perbedaan sama terhadap terhadap
agama, suku, seluruh warga seluruh warga
etnis,pendapat, sekolah tanpa kelas tanpa
sikap, dan membedakan membedakan
tindakan orang suku, agama, ras, suku, agama,
lain yang golongan, status ras, golongan,
berbeda dari sosial, status status sosial,
dirinya ekonomi, dan dan status
kemampuan khas. ekonomi.
 Memberikan  Memberikan
69

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
perlakuan yang pelayanan
sama terhadap terhadap anak
stakeholder tanpa berkebutuhan
membedakan khusus.
suku, agama, ras,  Bekerja dalam
golongan, status kelompok
sosial, dan status yang berbeda.
ekonomi.
4. Disiplin Tindakan yang  Memiliki catatan  Membiasakan
menunjukkan kehadiran. hadir tepat
perilaku tertib  Memberikan waktu.
dan patuh pada penghargaan  Membiasakan
berbagai kepada warga mematuhi
ketentuan dan sekolah yang aturan.
peraturan. disiplin.  Menggunakan
 Memiliki tata pakaian sesuai
tertib sekolah. jadwal
 Membiasakan  Penyimpanan
warga sekolah dan
untuk berdisiplin. pengeluaran
 Menegakkan alat dan media
aturan dengan pendidikan
memberikan
sanksi secara adil
bagi pelanggar
tata tertib sekolah.
 Menyediakan
peralatan praktik
sesuai program
studi keahlian
(SMK).
5. Kerja Perilaku yang  Menciptakan  Menciptakan
Keras menunjukkan suasana kompetisi suasana
upaya sungguh- yang sehat. kompetisi
sungguh dalam  Menciptakan yang sehat.
mengatasi suasana sekolah  Menciptakan
berbagai yang menantang kondisi etos
hambatan dan memacu kerja, pantang
70

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
belajar, tugas untuk bekerja menyerah, dan
dan keras. daya tahan
menyelesaikan  Memiliki belajar.
tugas dengan pajangan tentang  Mencipatakan
sebaik-baiknya. slogan atau motto suasana
tentang kerja. belajar yang
memacu daya
tahan kerja.
 Memiliki
pajangan
tentang slogan
atau motto
tentang giat
bekerja dan
belajar.
6. Kreatif Berpikir dan Menciptakan situasi  Menciptakan
melakukan yang menumbuhkan situasi belajar
sesuatu untuk daya berpikir dan yang bisa
menghasilkan bertindak kreatif. menumbuhkan
cara atau hasil daya pikir dan
baru dari bertindak
sesuatu yang kreatif.
telah dimiliki.  Pemberian
tugas yang
menantang
munculnya
karya-karya
baru baik yang
autentik
maupun
modifikasi.
7. Mandiri Sikap dan Menciptakan situasi Menciptakan
prilaku yang sekolah yang suasana kelas
tidak mudah membangun yang memberikan
tergantung pada kemandirian peserta kesempatan
orang lain dalam didik. kepada peserta
menyelesaikan didik untuk
tugas-tugas. bekerja mandiri.
71

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
8. Demo Cara berpikir,  Melibatkan warga  Mengambil
kratis bersikap, dan sekolah dalam keputusan
bertindak yang setiap kelas secara
menilai sama pengambilan bersama
hak dan keputusan. melalui
kewajiban  Menciptakan musyawarah
dirinya dan suasana sekolah dan mufakat.
orang lain. yang menerima  Pemilihan
perbedaan. kepengurusan
 Pemilihan kelas secara
kepengurusan terbuka.
OSIS secara  Seluruh
terbuka. produk
kebijakan
melalui
musyawarah
dan mufakat.
 Mengimpleme
ntasikan
model-model
pembelajaran
yang dialogis
dan interaktif.
9. Rasa Sikap dan  Menyediakan  Menciptakan
Ingin tindakan yang media komunikasi suasana kelas
Tahu selalu berupaya atau informasi yang
untuk (media cetak atau mengundang
mengetahui media elektronik) rasa ingin
lebih mendalam untuk berekspresi tahu.
dan meluas dari bagi warga  Eksplorasi
sesuatu yang sekolah. lingkungan
dipelajari,  Memfasilitasi secara
dilihat, dan warga sekolah terprogram.
didengar. untuk  Tersedia
bereksplorasi media
dalam komunikasi
pendidikan, ilmu atau informasi
pengetahuan, (media cetak
72

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
teknologi, dan atau media
budaya. elektronik).
10.Semang Cara berpikir,  Melakukan  Bekerja sama
at bertindak, dan upacara rutin dengan teman
Kebangsa berwawasan sekolah. sekelas yang
an yang  Melakukan berbeda suku,
menempatkan upacara hari-hari etnis, status
kepentingan besar nasional. sosial-
bangsa dan  Menyelenggaraka ekonomi.
negara di atas n peringatan hari  Mendiskusi
kepentingan diri kepahlawanan kan hari-hari
dan nasional. besar nasional.
kelompoknya.  Memiliki program
melakukan
kunjungan ke
tempat bersejarah.
 Mengikuti lomba
pada hari besar
nasional.
11. Cinta Cara berpikir,  Menggunakan  Memajangkan:
Tanah bersikap, dan produk buatan foto presiden
Air berbuat yang dalam negeri. dan wakil
menunjukkan  Menggunakan presiden,
kesetiaan, bahasa Indonesia bendera
kepedulian, dan yang baik dan negara,
penghargaan benar. lambang
yang tinggi  Menyediakan negara, peta
terhadap bahasa, informasi (dari Indonesia,
lingkungan fisik, sumber cetak, gambar
sosial, budaya, elektronik) kehidupan
ekonomi, dan tentang kekayaan masyarakat
politik bangsa. alam dan budaya Indonesia.
Indonesia.  Menggunakan
produk buatan
dalam negeri.
12. Meng Sikap dan  Memberikan  Memberikan
hargai tindakan yang penghargaan atas penghargaan
Prestasi mendorong hasil prestasi atas hasil
73

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
dirinya untuk kepada warga karya peserta
menghasilkan sekolah. didik.
sesuatu yang  Memajang tanda-  Memajang
berguna bagi tanda tanda-tanda
masyarakat, penghargaan penghargaan
mengakui, dan prestasi. prestasi.
menghormati  Menciptakan
keberhasilan suasana
orang lain. pembelajaran
untuk
memotivasi
peserta didik
berprestasi.
13. Tindakan yang  Suasana sekolah  Pengaturan
Bersaha memperlihatkan yang kelas yang
bat/ rasa senang memudahkan memudahkan
Komuni berbicara, terjadinya terjadinya
katif bergaul, dan interaksi interaksi
bekerja sama antarwarga peserta didik.
dengan orang sekolah.  Pembelajaran
lain.  Berkomunikasi yang dialogis.
dengan bahasa  Guru
yang santun. mendengarkan
 Saling keluhan-
menghargai dan keluhan
menjaga peserta didik.
kehormatan.  Dalam
 Pergaulan dengan berkomunikasi
cinta kasih dan , guru tidak
rela berkorban. menjaga jarak
dengan peserta
didik.
14. Cinta Sikap,  Menciptakan  Menciptakan
Damai perkataan, dan suasana sekolah suasana kelas
tindakan yang dan bekerja yang yang damai.
menyebabkan nyaman,  Membiasakan
orang lain tenteram, dan perilaku warga
merasa senang harmonis. sekolah yang
74

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
dan aman atas  Membiasakan anti kekerasan.
kehadiran perilaku warga  Pembelajaran
dirinya sekolah yang anti yang tidak bias
kekerasan. gender.
 Membiasakan  Kekerabatan
perilaku warga di kelas yang
sekolah yang penuh kasih
tidak bias gender. sayang.
 Perilaku seluruh
warga sekolah
yang penuh kasih
sayang.
15. Gemar Kebiasaan  Program wajib  Daftar buku
Mem menyediakan baca. atau tulisan
baca waktu untuk  Frekuensi yang dibaca
membaca kunjungan peserta didik.
berbagai bacaan perpustakaan.  Frekuensi
yang  Menyediakan kunjungan
memberikan fasilitas dan perpustakaan.
kebajikan bagi suasana  Saling tukar
dirinya. menyenangkan bacaan.
untuk membaca.  Pembelajaran
yang
memotivasi
anak
menggunakan
referensi,
16. Peduli Sikap dan  Pembiasaan  Memelihara
tindakan yang memelihara lingkungan
lingku selalu berupaya kebersihan dan kelas.
ngan mencegah kelestarian  Tersedia
kerusakan pada lingkungan tempat
lingkungan alam sekolah. pembuangan
di sekitarnya  Tersedia tempat sampah di
dan pembuangan dalam kelas.
mengembangka sampah dan  Pembiasaan
n upaya-upaya tempat cuci hemat energi.
untuk tangan.
75

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
memperbaiki  Menyediakan
kerusakan alam kamar mandi dan
yang sudah air bersih.
terjadi.  Pembiasaan
hemat energi.
 Membuat biopori
di area sekolah.
 Membangun
saluran
pembuangan air
limbah dengan
baik.
 Melakukan
pembiasaan
memisahkan jenis
sampah organik
dan anorganik.
 Penugasan
pembuatan
kompos dari
sampah organik.
 Penanganan
limbah hasil
praktik (SMK).
 Menyediakan
peralatan
kebersihan.
 Membuat tandon
penyimpanan air.
 Memrogramkan
cinta bersih
lingkungan.
17. Peduli Sikap dan  Memfasilitasi  Berempati
Sosial tindakan yang kegiatan bersifat kepada sesama
selalu ingin sosial. teman kelas.
memberi  Melakukan aksi  Melakukan
bantuan pada sosial. aksi sosial.
orang lain dan  Menyediakan  Membangun
76

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
masyarakat yang fasilitas untuk kerukunan
membutuhkan. menyumbang. warga kelas.
18.Tang Sikap dan  Membuat laporan  Pelaksanaan
Gung perilaku setiap kegiatan tugas piket
jawab seseorang untuk yang dilakukan secara teratur.
melaksanakan dalam bentuk  Peran serta
tugas dan lisan maupun aktif dalam
kewajibannya, tertulis. kegiatan
yang seharusnya  Melakukan tugas sekolah.
dia lakukan, tanpa disuruh.  Mengajukan
terhadap diri  Menunjukkan usul
sendiri, prakarsa untuk pemecahan
masyarakat, mengatasi masalah.
lingkungan masalah dalam
(alam, sosial dan lingkup terdekat.
budaya), negara  Menghindarkan
dan Tuhan Yang kecurangan
Maha Esa. dalam
pelaksanaan
tugas.
77

Tabel 3.11
Indikator Kelas
INDIKATOR
NILAI
Kelas 3 Kelas 6
Religius: Mengenal dan Mengagumi sistem dan cara
Sikap dan mensyukuri tubuh dan kerja organ-organ tubuh
perilaku yang bagiannya sebagai manusia yang sempurna dalam
patuh dalam ciptaan Tuhan sinkronisasi fungsi organ.
melaksanakan melalui cara
ajaran agama merawatnya dengan
yang dianutnya, baik.
toleran terhadap Mengagumi kebesaran Bersyukur kepada Tuhan
pelaksanaan Tuhan karena karena memiliki keluarga yang
ibadah agama kelahirannya di dunia menyayanginya.
lain, serta hidup dan hormat kepada
rukun dengan orangtuanya.
pemeluk agama Mengagumi Merasakan kekuasaan Tuhan
lain. kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan
yang telah berbagai keteraturan dalam
menciptakan berbagai berbahasa.
jenis bahasa dan suku
bangsa.
Senang mengikuti Merasakan manfaat aturan
aturan kelas dan kelas dan sekolah sebagai
sekolah untuk keperluan untuk hidup
kepentingan hidup bersama.
bersama.
Senang bergaul Membantu teman yang
dengan teman sekelas memerlukan bantuan sebagai
dan satu sekolah suatu ibadah atau kebajikan.
dengan berbagai
perbedaan yang telah
diciptakan-Nya.
Jujur: Tidak meniru jawaban Tidak meniru pekerjaan
Perilaku yang teman (menyontek) temannya dalam mengerjakan
didasarkan pada ketika ulangan tugas di rumah.
upaya ataupun mengerjakan
menjadikan tugas di kelas.
dirinya sebagai Menjawab pertanyaan Mengatakan dengan
orang yang guru tentang sesuatu sesungguhnya sesuatu yang
78

INDIKATOR
NILAI
Kelas 3 Kelas 6
selalu dapat berdasarkan yang telah terjadi atau yang
dipercaya dalam diketahuinya. dialaminya.
perkataan, Mau bercerita tentang Mau bercerita tentang kesulitan
tindakan, dan kesulitan dirinya menerima pendapat temannya.
pekerjaan. dalam berteman.
Menceritakan suatu Mengemukakan pendapat
kejadian berdasarkan tentang sesuatu sesuai dengan
sesuatu yang yang diyakininya.
diketahuinya.
Mau menyatakan Mengemukakan
tentang ketidaknyaman dirinya dalam
ketidaknyaman belajar di sekolah.
suasana belajar di
kelas.
Toleransi: Tidak mengganggu Menjaga hak teman yang
Sikap dan teman yang berlainan berbeda agama untuk
tindakan yang agama dalam melaksanakan ajaran
menghargai beribadah. agamanya.
perbedaan Mau bertegur sapa Menghargai pendapat yang
agama, suku, dengan teman yang berbeda sebagai sesuatu yang
etnis, pendapat, berbeda pendapat. alami dan insani.
sikap, dan Membantu teman Bekerja sama dengan teman
tindakan orang yang mengalami yang berbeda agama, suku, dan
lain yang kesulitan walaupun etnis dalam kegiatan-kegiatan
berbeda dari berbeda dalam agama, kelas dan sekolah.
dirinya. suku, dan etnis.
Menerima pendapat Bersahabat dengan teman
teman yang berbeda yang berbeda pendapat.
dari pendapat dirinya.
Disiplin: Datang ke sekolah dan Menyelesaikan tugas pada
Tindakan yang masuk kelas pada waktunya.
menunjukkan waktunya.
perilaku tertib Melaksanakan tugas- Saling menjaga dengan teman
dan patuh pada tugas kelas yang agar semua tugas-tugas kelas
berbagai menjadi tanggung terlaksana dengan baik.
ketentuan dan jawabnya.
peraturan. Duduk pada tempat Selalu mengajak teman
yang telah ditetapkan. menjaga ketertiban kelas.
79

INDIKATOR
NILAI
Kelas 3 Kelas 6
Menaati peraturan Mengingatkan teman yang
sekolah dan kelas. melanggar peraturan dengan
kata-kata sopan dan tidak
menyinggung.
Berpakaian rapi. Berpakaian sopan dan rapi.
Mematuhi aturan Mematuhi aturan sekolah.
permainan.
Kerja keras: Mengerjakan semua Mengerjakaan tugas dengan
Perilaku yang tugas kelas dengan teliti dan rapi.
menunjukkan sungguh-sungguh.
upaya sungguh- Mencari informasi Mencari informasi dari
sungguh dalam dari sumber di luar sumber-sumber di luar sekolah.
mengatasi buku pelajaran.
berbagai Menyelesaikan PR Mengerjakan tugas-tugas dari
hambatan pada waktunya. guru pada waktunya.
belajar, tugas, Menggunakan Fokus pada tugas-tugas yang
dan sebagian besar waktu diberikan guru di kelas.
menyelesaikan di kelas untuk belajar.
tugas dengan Mencatat dengan Mencatat dengan sungguh-
sebaik-baiknya. sungguh-sungguh sungguh sesuatu yang dibaca,
sesuatu yang diamati, dan didengar untuk
ditugaskan guru. kegiatan kelas.
Kreatif: Membuat suatu karya Membuat berbagai kalimat
Berpikir dan dari bahan yang baru dari sebuah kata.
melakukan tersedia di kelas.
sesuatu yang Mengusulkan suatu Bertanya tentang sesuatu yang
menghasilkan kegiatan baru di kelas. berkenaan dengan pelajaran
cara atau hasil tetapi di luar cakupam materi
baru berdasarkan pelajaran.
sesuatu yang Menyatakan Membuat karya tulis tentang
telah dimiliki. perasaannya dalam hal baru tapi terkait dengan
gambar, seni, bentuk- materi pelajaran.
bentuk komunikasi
lisan dan tulis.
Melakukan tindakan- Melakukan penghijauan atau
tindakan untuk penyegaran halaman sekolah.
membuat kelas
menjadi sesuatu yang
80

INDIKATOR
NILAI
Kelas 3 Kelas 6
nyaman.
Mandiri: Melakukan sendiri Mencari sumber untuk
Sikap dan tugas kelas yang menyelesaikan tugas sekolah
prilaku yang menjadi tanggung tanpa bantuan pustakawan
tidak mudah jawabnya. sekolah.
tergantung pada Mengerjakan PR Mengerjakan PR tanpa meniru
orang lain dalam tanpa meniru pekerjaan temannya.
menyelesaikan pekerjaan temannya.
tugas-tugas.
Demokratis: Menerima ketua kelas Membiasakan diri
Cara berpikir, terpilih berdasarkan bermusyawarah dengan teman-
bersikap, dan suara terbanyak. teman.
bertindak yang Memberikan suara Menerima kekalahan dalam
menilai sama dalam pemilihan di pemilihan dengan ikhlas.
hak dan kelas dan sekolah.
kewajiban Mengemukakan Mengemukakan pendapat
dirinya dan pikiran tentang teman- tentang teman yang jadi
orang lain. teman sekelas. pemimpinnya.
Ikut membantu Memberi kesempatan kepada
melaksanakan teman yang menjadi
program ketua kelas. pemimpinnya untuk bekerja.

Menerima arahan dari Melaksanakan kegiatan yang


ketua kelas, ketua dirancang oleh teman yang
kelompok belajar, dan menjadi pemimpinnya.
OSIS.
Rasa ingin Bertanya kepada guru Bertanya atau membaca
tahu: dan teman tentang sumber di luar buku teks
Sikap dan materi pelajaran. tentang materi yang terkait
tindakan yang dengan pelajaran.
selalu berupaya Bertanya kepada Membaca atau mendiskusikan
untuk sesuatu tentang gejala gejala alam yang baru terjadi.
mengetahui alam yang baru
lebih mendalam terjadi.
dan meluas dari Bertanya kepada guru Bertanya tentang beberapa
sesuatu yang tentang sesuatu yang peristiwa alam, sosial, budaya,
dipelajari, didengar dari radio ekonomi, politik, teknologi
dilihat, dan atau televisi. yang baru didengar.
81

INDIKATOR
NILAI
Kelas 3 Kelas 6
didengar. Bertanya tentang Bertanya tentang sesuatu yang
berbagai peristiwa terkait dengan materi pelajaran
yang dibaca dari tetapi di luar yang dibahas di
media cetak. kelas.
Semangat Turut serta dalam Turut serta dalam panitia
kebangsaan: upacara peringatan peringatan hari pahlawan dan
Cara berpikir, hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan.
bertindak, dan proklamasi
berwawasan kemerdekaan.
yang Menggunakan bahasa Menggunakan bahasa
menempatkan Indonesia ketika ada Indonesia ketika berbicara di
kepentingan teman dari suku lain. kelas.
bangsa dan
negara di atas Menyanyikan lagu Menyanyikan lagu-lagu
kepentingan diri Indonesia Raya dan perjuangan.
dan lagu-lagu wajib.
kelompoknya. Mengagumi Menyukai berbagai upacara
banyaknya keragaman adat di nusantara.
bahasa di Indonesia.
Mengakui persamaan Bekerja sama dengan teman
hak dan kewajiban dari suku, etnis, budaya lain
antara dirinya dan berdasarkan persamaan hak
teman sebangsa dari dan kewajiban.
suku, etnis, budaya
lain.
Membaca buku-buku Menyadari bahwa setiap
mengenai suku bangsa perjuangan mempertahankan
dan etnis yang kemerdekaan dilakukan
berjuang bersama bersama oleh berbagai suku,
dalam etnis yang ada di Indonesia.
mempertahankan
kemerdekaan.
Cinta tanah air: Mengagumi Mengagumi posisi geografis
Cara berpikir, keunggulan geografis wilayah Indonesia dalam
bersikap, dan dan kesuburan tanah perhubungan laut dan udara
berbuat yang wilayah Indonesia. dengan negara lain.
menunjukkan Menyenangi Mengagumi kekayaan budaya
kesetiaan, keragaman budaya dan seni di Indonesia.
82

INDIKATOR
NILAI
Kelas 3 Kelas 6
kepedulian, dan dan seni di Indonesia.
penghargaan Menyenangi Mengagumi keragaman suku,
yang tinggi keragaman suku etnis, dan bahasa sebagai
terhadap bahasa, bangsa dan bahasa keunggulan yang hadir di
lingkungan fisik, daerah yang dimiliki wilayah negara Indonesia.
sosial, budaya, Indonesia.
ekonomi, dan Mengagumi Mengagumi sumbangan
politik bangsa. keragaman hasil-hasil produk pertanian, perikanan,
pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia bagi
flora, dan fauna dunia.
Indonesia.
Mengagumi kekayaan Mengagumi peran hutan
hutan Indonesia. Indonesia bagi dunia.
Mengagumi laut serta Mengagumi peran laut dan
perannya dalam hasil laut Indonesia bagi
kehidupan bangsa bangsa-bangsa di dunia.
Indonesia.
Menghargai Mengerjakan tugas Rajin belajar untuk berprestasi
prestasi: dari guru dengan tinggi.
Sikap dan sebaik-baiknya.
tindakan yang Berlatih keras untuk Berlatih keras untuk menjadi
mendorong berprestasi dalam olah pemenang dalam berbagai
dirinya untuk raga dan kesenian. kegiatan olah raga dan
menghasilkan kesenian di sekolah.
sesuatu yang Hormat kepada Menghargai kerja keras guru,
berguna bagi sesuatu yang sudah kepala sekolah, dan personalia
masyarakat, dilakukan guru, kepala lain.
mengakui, dan sekolah, dan
menghormati personalia sekolah
keberhasilan lain.
orang lain. Menceritakan prestasi Menghargai upaya orang tua
yang dicapai orang untuk mengembangkan
tua. berbagai potensi dirinya
melalui pendidikan dan
kegiatan lain.
Menghargai hasil Menghargai hasil kerja
kerja pemimpin di pemimpin dalam
masyarakat menyejahterakan masyarakat
83

INDIKATOR
NILAI
Kelas 3 Kelas 6
sekitarnya. dan bangsa.
Menghargai tradisi Menghargai temuan-temuan
dan hasil karya yang telah dihasilkan manusia
masyarakat di dalam bidang ilmu, teknologi,
sekitarnya. sosial, budaya, dan seni.
Bersahabat/ Bekerja sama dalam Memberikan pendapat dalam
komunikatif: kelompok di kelas. kerja kelompok di kelas.
Tindakan yang
memperlihatkan Berbicara dengan Memberi dan mendengarkan
rasa senang teman sekelas. pendapat dalam diskusi kelas.
berbicara, Bergaul dengan teman Aktif dalam kegiatan sosial dan
bergaul, dan sekelas ketika budaya kelas.
bekerja sama istirahat.
dengan orang Bergaul dengan teman Aktif dalam kegiatan
lain. lain kelas. organisasi di sekolah.
Aktif dalam kegiatan sosial dan
budaya sekolah.
Berbicara dengan Berbicara dengan guru, kepala
guru, kepala sekolah, sekolah, dan personalia sekolah
dan personalia sekolah lainnya.
lainnya.
Cinta damai: Tidak menggunakan Mendamaikan teman yang
Sikap, kekuatan fisik dalam sedang berselisih.
perkataan, dan berselisih dengan
tindakan yang teman.
menyebabkan Berbicara dengan Menggunakan kata-kata yang
orang lain kata-kata yang tidak menyejukkan emosi teman
merasa senang mengundang amarah yang sedang marah.
dan aman atas teman.
kehadiran Tidak mengambil Ikut menjaga keamanan
dirinya barang teman. barang-barang di kelas.

Mengucapkan salam Menjaga keselamatan teman di


atau selamat kelas/sekolah dari perbuatan
pagi/siang/sore ketika jahil yang merusak.
bertemu teman untuk
pertama kali pada hari
itu.
84

INDIKATOR
NILAI
Kelas 3 Kelas 6
Gemar Membaca buku atau Membaca buku dan tulisan
membaca: tulisan yang yang terkait dengan mata
Kebiasaan diwajibkan guru. pelajaran.
menyediakan Membaca buku-buku Mencari bahan bacaan dari
waktu untuk cerita yang ada di perpustakaan daerah.
membaca perpustakaan sekolah.
berbagai bacaan Membaca koran atau Membaca buku novel dan
yang majalah dinding. cerita pendek.
memberikan Membaca buku yang Membaca buku atau tulisan
kebajikan bagi ada di rumah tentang tentang alam, sosial, budaya,
dirinya. flora, fauna, dan alam. seni, dan teknologi.

Peduli sosial: Membagi makanan Mengunjungi rumah yatim dan


Sikap dan dengan teman. orang jompo.
tindakan yang Berterima kasih Menghormati petugas-petugas
selalu ingin kepada petugas sekolah.
memberi kebersihan sekolah.
bantuan kepada Meminjamkan alat Mmbantu teman yang sedang
orang lain dan kepada teman yang memerlukan bantuan.
masyarakat yang tidak membawa atau
membutuhkan. tidak punya.
Mengumpulkan uang Menyumbang darah untuk
dan barang untuk PMI.
korban bencana alam.
Peduli Buang air besar dan Membersihkan WC.
lingkungan: air kecil di WC.
Sikap dan Membuang sampah di Membersihkan tempat sampah.
tindakan yang tempatnya.
selalu berupaya Membersihkan Membersihkan lingkungan
mencegah halaman sekolah. sekolah.
kerusakan Tidak memetik bunga Memperindah kelas dan
lingkungan alam di taman sekolah. sekolah dengan tanaman.
di sekitarnya dan Tidak menginjak Ikut memelihara taman di
mengembangkan rumput di taman halaman sekolah.
upaya-upaya sekolah.
untuk Menjaga kebersihan Ikut dalam kegiatan menjaga
memperbaiki rumah kebersihan lingkungan
85

INDIKATOR
NILAI
Kelas 3 Kelas 6
kerusakan alam
yang sudah
terjadi.

L. Gerakan Literasi Sekolah ( GLS )


Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses,
memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai
aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau
berbicara.
GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Strategi Membangun Budaya Literasi Sekolah
Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya
literasi strategi yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi
Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga
sekolah. Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan
kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan
budaya literasi sebaiknya memajang karya peserta didik dipajang di
seluruh area sekolah, termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan guru.
Selain itu, karya-karya peserta didik diganti secara rutin untuk
memberikan kesempatan kepada semua peserta didik. Selain itu, peserta
didik dapat mengakses buku dan bahan bacaan lain di Sudut Baca di
semua kelas, kantor, dan area lain di sekolah. Ruang pimpinan dengan
pajangan karya peserta didik akan memberikan kesan positif tentang
komitmen sekolah terhadap pengembangan budaya literasi.
b. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi
dan interaksi yang literat
Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan
interaksi seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dikembangkan dengan
pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian
penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk
menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. Prestasi yang dihargai
bukan hanya akademik, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan
demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh
penghargaan sekolah. Selain itu, literasi diharapkan dapat mewarnai semua
perayaan penting di sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa direalisasikan
86

dalam bentuk festival buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh


buku cerita, dan sebagainya. Pimpinan sekolah selayaknya berperan aktif
dalam menggerakkan literasi, antara lain dengan membangun budaya
kolaboratif antarguru dan tenaga kependidikan. Dengan demikian, setiap
orang dapat terlibat sesuai kepakaran masing-masing. Peran orang tua
sebagai relawan gerakan literasi akan semakin memperkuat komitmen
sekolah dalam pengembangan budaya literasi.
c. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat
Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan
akademik. Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan
literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang
cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan
menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan guru membacakan buku
dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk
menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan
untuk mengikuti program pelatihan tenaga kependidikan untuk
peningkatan pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan
keterlaksanaannya.
Parameter untuk membangun budaya literasi sekolah adalah sebagai
berikut.
• Mengidentifikasi kebutuhan sekolah dengan mengacu pada kondisi
pemenuhan indikator Standar Pelayanan Minimal.
• Melaksanakan tahapan kegiatan GLS yang meliputi pembiasaan,
pengembangan dan pembelajaran.
• Melaksanakan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mampu
meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
• Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan maksimal untuk
memfasilitasi pembelajaran.
• Mengelola perpustakaan sekolah dengan baik.
• Menginventarisasi semua prasarana yang dimiliki sekolah (salah
satunya buku).
• Menciptakan ruang-ruang baca yang nyaman bagi warga sekolah.
• Melaksanakan kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran bagi
seluruh warga sekolah.
• Mengawasi dan mewajibkan peserta didik membaca sejumlah buku
sastra dan menyelesaikannya dalam kurun waktu tertentu.
• TLS mendukung dan terlibat aktif dalam kegiatan GLS.
• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang tua
dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap literasi
87

agar perlakuan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah bisa


ditindaklanjuti di dalam keluarga dan di tengah masyarakat.
• Merencanakan dan atau bekerja sama dengan pihak lain yang
melaksanakan berbagai kegiatan GLS.
• Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program dan
kegiatan GLS yang dilaksanakan.
• Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan GLS.

M. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di SDN .....................
dalam pelaksanannya terintegrasi ke dalam mata pelajaran dan kompetensi
Dasar yang sesuai. Adapun materi kecakapan hidup yang dikembangkan
adalah:
a. Kecakapan pribadi
1) Keimanan sebagai makhluk Tuhan
2) Cinta kebenaran, tanggung jawab dan disiplin
3) Cinta lingkungan
4) Menolong diri sendiri
5) Menumbuhkan kepercayaan diri
6) Mengenal fungsi anggota tubuh dan cara mengoptimalkan fungsinya
b. Kecakapan berpikir rasional
1) Menggali informasi
2) Mengolah informasi
3) Mengambil keputusan
c. Kecakapan sosial
1) Komunikasi dengan empati
2) Bekerja sama

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
88

Kalender pendidikan dijadikan pedoman demi kelancaran dan keseragaman tentang


hari efektif, efektif fakultatif, dan hari libur Kabupaten Trenggalek Tahun pelajaran
2023/2024. Pengembangan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024 SD
Negeri .....................mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut:
a. Hari efektif adalah hari yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
b. Hari efektif fakultatif adalah hari efektif dan / kegiatan lain yang menunjang
pembelajaran.
c. Minggu efektif adalah waktu belajar selama 6 hari kerja yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran dan tidak boleh dikurangi dari jumlah jam pelajaran per
minggu sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku pada suatu satuan
pendidikan.
d. Libur semester adalah libur yang diadakan setiap akhir semester.
e. Libur umum adalah libur yang berkaitan dengan hari Minggu.
f. Libur hari besar adalah libur yang diadakan sehubungan dengan peringatan
keagamaan atau peringatan hari besar nasional.
g. Libur khusus adalah libur yang diadakan karena kondisi tertentu yang akan
ditetapkan kemudian oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan olahraga Kabupaten
Trenggalek.
h. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah kegiatan hari pertama
masuk sekolah untuk pengenalan program sekolah, sarana prasarana sekolah,
cara belajar, penanaman konsep dan kultur sekolah.
i. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada hari Senin
tanggal 17 Juli tahun 2023 dan akan berakhir pada hari Sabtu, 22 Juni 2024.
j. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan dan Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
k. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran
efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.

l. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
92
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
m. Kalender Pendidikan SD Negeri .....................disusun dengan berpedoman
kepada kalender pendidikan Kabupaten Trenggalek yang disesuaikan dengan
89

program sekolah.
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan
lainnya beserta kalender pendidikan SD Negeri .....................tahun pelajaran
2023/2024.
N Kegiatan Alokasi Keterangan
o Waktu
1 Minggu efektif belajar Minimum Digunakan untuk
36 minggu dan kegiatan pembelajaran
maksimum efektif pada setiap
40 minggu satuan Pendidikan
2 Jeda tengah semester Maksimum 2 Satu minggu setiap
minggu semester
3 Jeda antar semester Maksimum 2
Antara semester I dan
minggu
II
4 Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk
pelajaran minggu persiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah
6 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan
umum/nasional minggu Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1
Untuk kegiatan
minggu
tertentu
8 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk
sekolah minggu kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
90
91
92
93

Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek


Tahun pelajaran 2023/2024
94
95
96

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Kurikulum SD Negeri ..................... merupakan rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan SD
Negeri ...................... Tujuan ini meliputi tujuan sekolah serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum ini disusun, selain mengacu kepada peraturan
pemerintah pusat, juga disusun berdasarkan peraturan daerah dan kondisi
sekolah.
2. Kurikulum SD Negeri ..................... tahun 2023/2024 bersifat
penyempurnaan dari kurikulum tahun sebelumnya. Berbagai hasil belajar yang
diperoleh siswa (pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku) menjadi
bahan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana visi, misi dan tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai.
3. Kurikulum SD Negeri ..................... tahun 2023/2024 disusun dengan
mengacu pada panduan penyusunan Kurikulum 2013 yang dikeluarkan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, kalender pendidikan
tahun 2023/2024 , dan kekhasan sekolah.

B. SARAN – SARAN
1. Semua warga sekolah mempelajari dan memahami kurikulum ini agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan senantiasa melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum ini untuk perbaikan di tahun mendatang.

Lampiran-lampiran
1. SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
2. Undangan kegiatan analisis, telaah dan penyempurnaan K-13
3. Daftar hadir kegiatan analisis, telaah dan penyempurnaan K-13
4. Berita acara kegiatan penyusunan K-13
5. SK pemberlakukan K-13
6. Kalender Pendidikan
7. Jadwal pelajaran

100
97
98

Anda mungkin juga menyukai