Anda di halaman 1dari 3

SURAT EDARAN DIRJEN PAJAK NO SE-04/PJ.

51/2002 TGL 18 FEB 2002

SURAT EDARAN DIRJEN PAJAK


NOMOR SE-04/PJ.51/2002 TANGGAL 18 FEBRUARI 2002
TENTANG
PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH
ATAS PEMAKAIAN SENDIRI DAN ATAU PEMBERIAN CUMA-CUMA BARANG KENA PAJAK DAN
ATAU JASA KENA PAJAK

Bersama ini disampaikan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-87/PJ./2002 tanggal 18
Pebruari 2002 tentang Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah Atas Pemakaian Sendiri Dan Atau Pemberian Cuma-cuma Atas Barang Kena Pajak Dan Atau
Jasa Kena Pajak.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah:
1. Pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan Atau Jasa Kena Pajak dapat digunakan untuk
tujuan produktif dan bukan untuk tujuan produktif.
2. Atas pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak untuk tujuan produktif
tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai.
3. Atas pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak bukan untuk tujuan
produktif terutang Pajak Pertambahan Nilai dan harus diterbitkan Faktur Pajak. Pajak
Pertambahan Nilai yang tercantum dalam Faktur Pajak merupakan Pajak Keluaran dan
sekaligus merupakan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan.
4. Atas pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak baik yang dilakukan secara tersendiri atau
menyatu dengan barang yang dijual serta atas pemberian cuma-cuma Jasa Kena Pajak
terutang Pajak Pertambahan Nilai dan harus diterbitkan Faktur Pajak. Pajak Pertambahan
Nilai yang terutang harus dipungut dan dibayar sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak yang
bersangkutan dan merupakan Pajak Keluaran.
5. Atas pemakaian sendiri dan atau pemberitahuan cuma-cuma Barang Kena Pajak produksi
sendiri yang tergolong mewah juga dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
6. Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak atas perolehan Barang
Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak yang digunakan untuk menghasilkan Barang Kena
Pajak dan atau Jasa Kena Pajak yang digunakan untuk pemakaian sendiri dan atau
pemberian cuma-cuma atau atas perolehan Barang Kena Pajak yang kemudian dipakai
sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak atau diberikan cuma-cuma merupakan Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan sepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
7. Pajak Pertambahan Nilai yang telah dipungut dan disetor atas pemberian cuma-cuma Barang
Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak, dapat dikreditkan oleh Pengusaha Kena Pajak
penerima Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak sepanjang memenuhi persyaratan
sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundangan yang berlaku.
8. Besarnya Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai yang dicantumkan dalam Faktur Pajak
atas pemakaian sendiri dan atau pemberian cuma-cuma adalah Harga Jual atau Penggantian
setelah dikurangi laba kotor.
9. Contoh pemakaian sendiri dan atau pemberian cuma-cuma dapat dilihat dalam Lampiran
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.
10. Pada saat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-87/PJ./2002 tanggal 18 Pebruari
2002 tentang Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Atas Pemakaian Sendiri Dan Atau Pemberian Cuma-cuma Barang Kena Pajak dan atau Jasa
Kena Pajak mulai berlaku, Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-09/PJ.3/1985
tanggal 30 Januari 1985 pokok Pemakaian Sendiri Dan Pemberian Cuma-cuma serta
ketentuan lainnya yang bertentangan dengan Keputusan Direktur Pajak ini, dinyatakan tidak
berlaku.
Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan sebaik-baiknya.

DIREKTUR JENDERAL,

Taxes 2.0 Licensed To FALDY FERDIANSYAH - PT SOLUSI TUNAS PRATAMA TBK Hal 1 dari 3
SURAT EDARAN DIRJEN PAJAK NO SE-04/PJ.51/2002 TGL 18 FEB 2002

ttd
HADI POERNOMO

Taxes 2.0 Licensed To FALDY FERDIANSYAH - PT SOLUSI TUNAS PRATAMA TBK Hal 2 dari 3
SURAT EDARAN DIRJEN PAJAK NO SE-04/PJ.51/2002 TGL 18 FEB 2002

LAMPIRAN
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : SE-04/PJ.51/2002
TANGGAL : 18 PEBRUARI 2002

A. Contoh pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak:
1) Pemakaian sendiri Barang Kena Pajak bukan untuk tujuan produktif.
- Pabrikan minimum ringan menggunakan hasil produksinya untuk konsumsi
karyawan atau para tamu.
- Dalam rangka promosi produk sepatu yang baru, pabrikan sepatu membeli
topi dalam jumlah yang besar. Sebagaian dari topi tersebut diberikan untuk
konsumsi karyawannya.
- Perusahaan telekomunikasi selular memberikan fasilitas bebas biaya telepon
selular kepada para direksinya.
2) Pemakaian Barang Kena Pajak untuk tujuan produktif yang nyata-nyata digunakan
untuk kegiatan yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha
Pengusaha yang bersangkutan.
- Pabrikan mobil/truck mempergunakan sendiri truck yang diproduksinya untuk
kegiatan usaha mengangkut bahan baku spare parts/barang dagangan dari
suatu tempat ke pabriknya atau ke tempat pembeli.
- Pabrikan minyak kelapa sawit menggunakan limbahnya berupa
cangkang/kulit dari inti sawit sebagai pengeras jalan di lingkungan pabrik.
- Perusahaan telekomunikasi menggunakan saluran teleponnya untuk kegiatan
operasional perusahaan dalam berkomunikasi dengan mitra bisnisnya.
3) Pemakaian Barang Kena Pajak untuk tujuan produktif yang nyata-nyata digunakan
untuk kegiatan produksi selanjutnya.
- Pabrikan minyak kelapa sawit menggunakan limbahnya berupa
cangkang/kulit dari inti sawit sebagai bahan pembakaran boiler dalam proses
pabrikasi.
- Pabrikan kayu lapis/plywood menggunakan hasil produksinya berupa kayu
lapis/plywood untuk membungkus kayu lapis/plywood yang akan dipasarkan
agar tidak rusak.
- Perusahaan telekomunikasi melalui sambungan saluran teleponnya selain
menyediakan jasa komunikasi melalui telepon juga menyediakan jasa
provider internet bagi konsumennya.
B. Contoh Pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak:
- Pabrikan mie instan memberikan bantuan berupa mie instan hasil produksinya
kepada korban bencana alam.
- Pabrikan mie instan memberikan contoh produknya kepada para relasi.
- Pabrikan shampo memberikan 1 sabun mandi untuk setiap penjualan 1 botol produk
shamponya.
- Perusahaan jasa persewaan traktor memberikan bantuan penggunaan traktor kepada
pemerintah untuk mengatasi tanah longsor.

Taxes 2.0 Licensed To FALDY FERDIANSYAH - PT SOLUSI TUNAS PRATAMA TBK Hal 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai