Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GEORGENE GASILL EAKES, MARY LERMAN BURKE DAN


MARGARET A. HAINSWORTH :TEORI BERDUKA KRONIS
(CHRONIC SORROW)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Falsafah Dan Teori Keperawatan

Dosen Pengampu : Ns. S. Dwi Sulisetyawati, M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

1. Nia Setyaningrum ST222043

2. Nika Hartanti ST222044

3. Ninda Heriyanti ST222045

4. Nova Puspitasari ST222046

5. Nunuk Ari Harjanti ST222047

6. Nur Wahyu Yuliana ST222048

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang mana atas berkat
rahmat dan karunianNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Georgene Gaskill Eakes, Mary Lerman Burke Dan Margaret A. Hainsworth :
Teori Berduka Kronis (Chronic Sorrow)” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini kami susun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Falsafah dan Teori Keperawatan. Dengan tersusunya makalah ini, kami sadar
bahwa dalam menyusunnya, penulis mendapat banyak bantuan dan bimbingan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ns. S. Dwi Sulisetyawati, M.Kep, selaku dosen mata kuliah Falsafah dan
Teori Keperawatan yang telah memberikan tugas makalah ini dan memberi
pengarahan kepada kami.
2. Teman - teman kelas transfer sarjana Keperawatan angkatan XIX Universitas
Kusuma Husada Surakarta telah membantu dan memberikan dorongan untuk
menyusun makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
tersusunnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kami meminta maaf kepada para pembaca dan mengharapkan kritik dan
saran ataupun masukan dari para pembaca. Akhir kata, kami ucapkan terima
kasih.

Surakarta, 17 Maret 2023


Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Georgene Gaskill Eakes lahir di kota New Bern di negara bagian Carolina
Utara. Di awal karirnya, Eakes bekerja di bidang psikiatri dan kesehatan mental
baik di lingkungan akut maupun komunitas. Dia mulai mengajar di East
Carolina University School of Nursing di Greenville, North Carolina, pada tahun
1980 dan tetap di sana sejak saat itu.
Sampai tahun 1970, ketika ia terluka parah dalam kecelakaan kendaraan,
Eakes terpesona dengan topik meninggal dunia, kematian, duka, dan kehilangan
(Wijaya & Arsy, 2022). Pengalaman menjelang kematian meningkatkan
kesadaran tentang bagaimana mempersiapkan perawatan kesehatan profesional
dan ketika orang dihadapkan dengan kematian, sertakurangnya pemahaman
tentang proses berduka dalam situasi kehilangan.
Dia memulai proyek studi untuk menganalisis ketakutan menjelang
kematian di antara perawat dalam pengaturan perawatan jangka panjang dan
untuk menyelidiki resolusi duka di antara perawat yang sakit parah, terinspirasi
oleh pengalamannya (Smith & Liehr, 2018).
Eakes mendirikan sebuah layanan masyarakat, kelompok dukungan dua kali
sebulan untuk diagnosis kanker dan yang kritis lainnya yang ia fasilitasi bersama
pada tahun 1983. Ia menjadi sadarakan reaksi kesedihan yang terkait dengan
diagnosis kondisi kronis yang mungkin mengancam jiwa sebagai akibat dari
penyakitnya (Wijaya & Arsy, 2022).
Dia menghadiri presentasi tentang kesedihan kronis oleh Mary Lermann
Burke saat pengantar disertasinya pada konferensi Internasional Sigma Theta
Tau di Taipei, Taiwan pada tahun 1989, dan segera membuat hubungan antara
deskripsi Burke tentang kesedihan kronis dan ibu dari anak – anak dengan
myelomeningocele dan pengamatan reaksi berduka di antara anak-anak. Anggota
kelompok pendukung kanker (Alligood, 2014).
Setelah konferensi, Eakes menghubungi Burke untuk membahas
kemungkinan berkolaborasi dalam penelitian. Mereka mengatur pertemuan
dengan Burke dan rekan - rekannya Margaret A. Hainsworth dan Carolyn
Lindgren, keduanya lulus dari Hainsworth, berdasarkan pembicaraan mereka.
The Nursing Consortium for Chronic Sorrow Research (NCRCS) diadakan untuk
pertama kalinya pada musim panas 1989. Atas dasar bukti empiris yang cukup,
ahliteori NCRCS memodifikasi definisi kesedihan kronis untuk mencakup
"kekambuhan berkala dari kesedihan permanen, meresap atau kesedihan lainnya.
Anggota NCRCS menargetkan populasi dengan penyakit kronis yang
mengancam jiwa, pengasuh, dan orang yang berduka dengan pendekatan
kualitatif (Egenes, 2017). Studi Eakes berfokus pada diagnosis kanker, pengasuh
keluarga anak – anak dengan penyakit mental, dan orang-orang yang pernah
mengalami kematian (Smith & Liehr, 2018).
B. Sumber Teoritis
Nursing Concorcium Reseach Chronic Sorrow (NCRCS) dibuat
berdasarkan middle range teori keperawatan mengenai kesedihan kronis
(chronic sorrow). Kemudian untuk membentuk dasar konseptualisasi
mengenai koping individu terhadap kesedihan kronis digunakanlah model
stress dan adaptasi milik Lazarus dan Folkman (1984). Konsep kesedihan
kronis berasal dari teori oleh Olshansky (1962). Para teoris NCRCS
mengintip observasi Olshansky mengenai orang tua dengan anak-anak
retardasi mental yang mengalami kesedihan yang terus berulang. Ia
menyebutkan dengan kesedihan kronis. Selain itu Bowlby dan Lindemann
dalam Lindgsen (1992) membuat konsep berduka sebagai proses yang akan
selesai seiring dengan berjalannya waktu dan jika tidak selesai berduka
dikatakan sebagai abnormal.
Kebalikan dengan teori yang terikat waktu milik Bowlby tersebut, Wilker
et al mengatakan bahwa kesedihan yang berulang merupakan peristiwa
normal (Lindgsen, 1992). Sedangkan Burke dalam studinya pada anak-anak
dengan spina bifida mendefinisikan kesedihan kronis sebagai kesedihan
menetap yang permanen, periodik dan progresif dan bersifat alami.
NCRCS menggunakan hasil studi Lazarus dan Folkman sebagai dasar
metode manejemen yang efektif bagi model yang mereka gunakan. Adanya
perbedaan atau inkonsistensi dan respon terhadap duka yang berulang
merangsang mekanisme koping individu (Alligood, 2014).
C. Penggunaan Bukti Empiris
Nursing ConcorciumReseach Chronic Sorrow mengadakan studi
terhadap : individu dengan kanker, infertilitas, mutiple sclerosis, Parkinson.
Pelaku rawat suami atau istri dengan gangguan mental kronis, mutiple
sclerosis dan Parkinson. Pelaku rawat orang tua pada anak dewasa dengan
gangguan mental kronis. Berdasarkan kondisi – kondisi diatas tersebut para
teoris menyatakan bahwa kesedihan kronis dapat terjadi pada semua situasi
dimana rasa kehilangan tidak dapat diselesaikan atau tidak dapat dihentikan.
Studi kemudian dikembangkan kepada para individu yang mengalami
kehilangan (berduka) pada keadaan diri sendiri. Dinyatakan dalam studi ini
bahwa populasi ini juga terus menerus mengalami kesedihan kronis.
Berdasarkan bukti – bukti empiris tersebut maka dinyatakan bahwa
definisi kesedihan kronis sama dengan kesedihan menetap yang bersifat
periodic dalam waktu permanen, atau perasaan terkait sedih lainnya secara
terus menerus yang terjadi karena pengalaman kehilangan. (Eakes et all,
1998).
D. Asumsi Utama
1. Keperawatan
Diagnosis penderitaan kronik dan memberikan intervensi sesuai
dengan lingkup praktik keperawatan, perawat dapat memberikan
antisipasi berduka pada individu yang beresiko. Peran utama perawat
meliputi menunjukan rasa empati, ahli/profesional, caring dan pemberi
asuhan keperawatan yang kompeten.
2. Manusia
Manusia mempunyai persepsi yang idealis pada proses kehidupan
dan kesehatan. Orang membandingkan pengalamanya dengan kedua
kenyataan tadi sepanjang kehidupannya. Walaupun setiap orang
mempunyai pengalaman dengan kehilangan adalah unik dan umumnya
kehilangan dapat diramalkan atau diketahui sehingga dapat diantisipasi
reaksi dari kehilangan tersebut.
3. Kesehatan
Kesehatan adalah bila seseorang berfungsi normal, kesehatan
seseorang tergantung atas bagaimana seseorang beradaptasi terhadap
kehilangan. Koping yang efektif akan menghasilkan respon yang normal
akibat dari kehilangan.
4. Lingkungan
Interaksi yang terjadi di dalam suatu masyarakat, yang mana
meliputi lingkungan keluarga, sosial, lingkungan kerja dan lingkungan
perawatan kesehatan. Respon individu di kaji berdasarkan hasil interaksi
individu terhadap norma-norma sosial (Eakes, Burke, dan Hainsworth
(1998) dalam Aligood (2014).
E. Penerimaan Oleh Komunitas Keperawatan

F. Kritik
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, Martha Raile. (2014). Nursing theory & their work (8 th ed). The CV
Mosby Company St. Louis. Toronto. Missouri: Mosby Elsevier. Inc
Wijaya, YunusAdi, &Arsy, GardhaRias. (2022). MIDDLE RANGE THEORY:
CHRONIC SORROW. (1). doi: 10.13140/RG.2.2.20251.54566

Anda mungkin juga menyukai