Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL SKRIPSI

KONSEP SAKINAH TERHADAP KUALITAS PERNIKAHAN

USIA DINI

Oleh :

AHMAD BAIHAKI
NIM: 2144030590

FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS AL-FALAH AS-SUNNIYYAH
KENCONG-JEMBER
SEPTEMBER 2023
KONSEP SAKINAH TERHADAP KUALITAS PERNIKAHAN USIA
DINI

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada
Universitas Al-Falah As-Sunniyyah Kencong Jember
Untuk Mengikuti Seminar Proposal
Fakultas Syari’ah Program Studi Ahwal al-Syakhshiyah

Oleh :

AHMAD BAIHAKI
NIM: 2144030590

UNIVERSITAS AL-FALAH AS-SUNNIYYAH


KENCONG-JEMBER
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul Penelitian

KONSEP SAKINAH TERHADAP KUALITAS PERNIKHAN USIA


DINI

B. Latar Belakang

Dikalangan para ilmuan ternyata konsep keluarga sakinah sangat bervariasi. Ini
terjadi karena adanya tokoh-tokoh pembaharuan dalam hukum keluarga islam dan
menggunakan pendekatan-pendekatan baru dalam mengungkap sebuah istilah
keluarga sakinah. Selain itu dalam sebuah perkawinan keluarga sakinah sangat
diharapkan dalam sebuah kehidupan berumah tangga, ini dipertegas dalam
Kompilasi Hukum Islam dalam pasal 3 bahwasanya perkawinan bertujuan untuk
mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawadah dan
rahmah.1Menurut Fauzil Adhim, keluarga sakinah adalah keluarga yang di
dalamnya terdapat ketulusan cinta (rahmah), kasih sayang (mawaddah), dan
kedamaian hati (sakinah). Dalam keluarga ini, perasaan cinta dan kasih sayang
telah membangkitkan semangat dalam menatap kehidupan. Singkatnya, dalam
keluarga sakinah ketenangan hati mudah ditemui, ketenteraman jiwa dapat terjaga,
dan masing-masing elemen keluarga saling melengkapi dalam mengupayakan
kemaslahatan.2 Perlu kita ketahui bahwasanya perkawinan bukan sekedar
pertemuan dua jenis kelamin untuk memperoleh keturunan, apalagi hanya sekedar
untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Namun, harus ada tujuan yang lebih
substantif dan bermakna, yakni terciptanya keluarga sakinah yang diliputi oleh
rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah) seperti dalam firman-Nya dalam QS.
Ar- Rum (30): 21 ‫َوِم ْن ٰا ٰي ِتٖٓه َاْن َخ َلَق َلُك ْم ِّم ْن َاْنُفِس ُك ْم َاْز َو اًجا ِّلَتْس ُك ُنْٓو ا ِاَلْيَها َو َجَعَل َبْيَنُك ْم َّمَو َّد ًة َّوَر ْح َم ًة‬
‫ِۗاَّن ِفْي ٰذ ِلَك ٰاَل ٰي ٍت ِّلَقْو ٍم َّيَتَفَّك ُرْو ن‬

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu


isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantara murasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. 3(ar-Rum (30) : 21). Ayat
tersebut menggambarkan wujudnya rumah tangga yang dianjurkan oleh ajaran islam yang
harus diusahakan dan dicapai oleh setiap orang yang berumah tangga sehingga dia betul-
betul merupakan tempat peristirahatan yang nyaman dan penuh kedamaian bagi seluruh

1
Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam, ed.revisi 2 jakarta ; PT Raja Grafindo
Persada, 2005
2
Fauzil Adhim, Memasuki Pernikahan Agung )Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1998), h. 22
3
Moh. Rifai, Terjemah/Tafsir Al Qur’an, Semarang: CV. Wicaksana, 1993, h. 719
anggota keluarga yang ada4. Namun demikian, implementasi konsep keluarga sakinah
pada prakteknya acapkali menemui banyak Kendala, sehingga tak sedikit bahtera rumah
tangga yang karam di tengah perjalanan mengarungi samudera kehidupan. 5Dari ayat
tersebut banyak yang mengartikan keluarga sakinah, diantaranya adalah kalangan baik
ahli tafsir, ahli hadis, ataupun fuqoha yang menafsirkan arti mengenai keluarga sakinah,
mawadah dan Rahmah . Menurut Ali bin Muhammad bin ali Al- Jurjani (ahli bahasa)
sakinah adalah apa-apa yang hati mendapatinya dari ketenangan datangnya ketiadaan
dialah cahaya dalam hati yang menetap pada yang menyaksikannya dan menjadi tenang
dan dia adalah permulaan keyakinan diri. Alhasil sakinah adalah ketenangan diri.
Sedangkan mawaddah artinya cinta dan rahmah artinya kasih sayang Menurut Al-
Asfahani, (ahli sejarah dan sastra dalam ilmu balaghah (retorika) dan sya’ir.) menurutnya
mawaddah bisa dipahami dalam beberapa pengertian. Pertama, berarti cinta (mahabbah)
sekaligus keinginan untuk memiliki. Kedua, kasih sayang, disini hanya semata-mata
mencintai dan menyayangi, layaknya dalam hubungan kekerabatan, berbeda dengan
cintanya suami istri. Dalam hal ini, bentuk cinta dan kasih sayang dengan senantiasa
menjaga hubungan kekerabatan agar tidak Putus. 6 dan Ketiga, berarti ingin atau
menginginkan, dan cenderung bentuk ini adalah buruk. Menurut Al-Fairuz Abadi (ahli
fiqih, ahli ushul, sejarawan, dan juga sastrawan). Menurutnyan bahwa rahmah mencakup
arti kasih sayang (riqqah)Pemaaf (magfirah) dan kelembutan hati (ta’attuf). 7Sedangkan
menurut Quraish Shihab keluarga sakinah tidak datang begitu saja, tetapi ada syarat bagi
kehadirannya. Kalbu harus disiapkan dengan kesabaran dan ketakwaan, karena sakinah
“diturunkan” Allah ke dalam kalbu.Sakinah/ketenangan bersumber dari dalam kalbu, lalu
terpancar ke luar dalam bentuk aktivitas. Memang al-Qur’an menegaskan bahwa tujuan
disyariatkannya pernikahan adalah untuk menggapai sakinah. Namun, itu bukan berarti
bahwa setiap pernikahan otomatis melahirkan sakinah, mawaddah dan rahmat.” Pendapat
M. Quraish Shihab di atas, menunjukkan bahwa keluarga sakinah memiliki indikator
sebagai berikut: pertama, setia dengan pasangan hidup kedua, menepati janji ketiga, dapat
memelihara nama baik, saling pengertian dan yang keempat berpegang teguh pada agama
Selain itu menurut M. Quraish Shihab, ada beberapa faktor untuk membentuk keluarga
sakinah: (a) Kesetaraan. Kesetaraan ini mencakup banyak aspek, seperti kesetaraan dalam
kemanusiaan. (b) Musyawarah.8Ada banyak tokoh di indonesia yang secara serius
membahas tentang mewujudkan keluarga yang ideal. Tetapi disini penulis tertarik
terhadap pemikiran M. Quraish Shihab, ketertarikan ini didasari pertama, M. Quraish
Shihab dikenal sebagai master tafsir di indonesia yang relatif memiliki pendidikan terbaik
diantara para penafsir al-Quran lainnya sehingga karyanya standar baru bagi studi al-
Quran lainnya. Kedua, Dalam konteks indonesia, karya M. Quraish Shihab karyanya
tidak hanya untuk kalangan terpelajar tetapi juga untuk masyarakat awam.
Ketiga,pemikirannya lebih keindonesiaan dan modern ketimbang yang lain sejauh yang
penulis ketahui dan pemikirannya selaras dengan keadaan hukum keluarga di indonesia.
Keempat, Dalam hal penafsiran, ia cenderung menekankan pentingnya penggunaan
4
Sidi Nazar Bakry, Kunci Keutuhan Rumah Tangga (Keluarga Yang Sakinah ) cv. Pedoman Ilmu Jaya,
Jakarta
5
Hasan Basri, Kelurga Sakinah (Tinjauan Psikis dan Agama), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994), h. 07h
6
Muhammad Ali As- Sabuni, Mukhtasar Tafsir Ibnu Kasir (Mesir : Darur-Rasyad, t.td) jilid III, h. 275
7
Muhammad Ali As- Sabuni, Mukhtasar Tafsir Ibnu Kasir (Mesir : Darur-Rasyad, t.td) jilid III, h. 275
8
M. Quraish Shihab, Pengantin Al-Qur’an;Kalung Permata Buat Anak-Anakku, Jakarta: Lentera hati,2007.
H. 82
metode tafsir maudu’i (tematik), yaitu penafsiran dengan cara menghimpun sejumlah ayat
al-Qur’an yang tersebar dalam berbagai surah yang membahas masalah yang sama,
kemudian menjelaskan pengertian menyeluruh dari ayat-ayat tersebut dan selanjutnya
menarik kesimpulan sebagai jawaban terhadap masalah yang menjadi pokok bahasan.
Maka penulis menyusun skripsi yang berjudul“Konsep Sakinah Terhadap Kualitas
pernikahan Usia Dini
Penelitian ini sangat penting dilakukan karena M. Quraish Shihab adalah penafsir yang
sangat berpengaruh diindonesia dan pemikirannya sangat relevan dengan budaya yang
ada di Indonesia.
C. Identifikasi Masalah

1. Apa yang dimaksud keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah ?


2. Apa saja syarat-syarat untuk terbentuknya keluarga sakinah ?
3. Bagaimana Tinjauan al-Quran terhadap keluarga sakinah?
4. Bagaimana pandangan ahli tafsir, ahli hadis, dan fuqoha terhadap keluarga sakinah ?
5. Surat apakah yang menjadi rujukan terbentuknya keluarga sakinah ?
D. Batasan dan Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, penulis hanya membahas
seputar konsep keluarga sakinah menurut M. Quraish Shihab. Untuk mengefektifitas
dan memudahkan pengelolahan data, maka penulis membatasi permasalahan dalam
penulisan skripsi tentang pokok-pokok bahasan dengan memberikan perumusan
masalah tersebut.Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:

1. Bagaimana pemikiran M. Quraish Shihab dalam membentuk keluarga sakinah?


2. Faktor-faktor apa saja yang diperlukan dalam membentuk keluarga sakinah menurut
M. Quraish Shihab?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Dengan memperhatikan latar belakang masalah dan
rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan dari pembahasan skripsi ini adalah:

a. Untuk mengetahui pemikiran M. Quraish Shihab dalam membentuk keluarga


sakinah.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang diperlukan dalam membentuk kelurga
sakinah menurut pemikiran M. Quraish Shihab.
Adapun manfaat yang melandasi penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Akademis
a. Menambah referensi akademis dalam wacana konsep keluarga sakinah
menurut pandangan M. Quraish Shihab.
b. Menambah pengetahuan atau pemikiran tentang konsep keluarga
sakinah

2. Secara Praktis
a. Dengan adanya perbedaan pandangan mengenai konsep keluarga sakinah dapat saling
memenuhi satu sama lainnya.
b. Dengan adanya konsep keluarga sakinah hidup berumah tangga menjadi harmonis dan
saling menghormati.
F. Tinjauan Pustaka/Penelitian Terdahulu Dalam review studi terdahulu penulis
menemukan beberapa buku dan judul skripsi yang hampir sama dengan penulis buat. Dari
literatur yang telah penulis telaah terdapat beberapa karya tulis berupa buku dan judul
skripsi yang dijadikan acuan awal oleh penulis, yaitu sebagai berikut:

1. Imam Mustakim, “Hak dan Kewajiban Suami-Istri dalam Perkawinan, ( Studi terhadap
Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah). 9 Dalam penelitian tersebut, hal
pokok yang dijelaskan adalah tentang pemikiran Quraish Shihab Yang berkaitan dengan
hak dan kewajiban suami-istri dalam sebuah perkawinan. Suamiistri mempunyai hak dan
kewajiban yang seimbang walaupun tugas yang dilakukannya berbeda. Dalam skripsi ini
Quraish juga tidak menafikan bahwa lingkungan juga ikut adil dalam menentukan peran
suami istri yang harus dilakukan.

2. Karya ilmiah Nurul Lathifa Rahmasari Sofwati dengan judul “KeluargaSakinah


Menurut Al-Qur’an”.10Dimana dari pembahasannya dapat disimpulkan bahwa keluarga
sakinah dalam konsep Al-Qur’an dapat ditemukan dalam Surat ArRum ayat 21. Dalam
terminology yang berarti “tentram” dan masalah pembinaan kepada keluarga harus selalu
berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an dan hadits agar tercapai keluarga bahagia dunia
akhirat

3. M. Nur Hadi, “Hak-Hak Perempuan Dalam Keluarga” ( Studi atas pemikiran Asghar
Ali Enginer dan M. Quarish Shihab) 11dalam skripsinya ia menjelaskan perbedaan dan

9
9Imam Mustakim, “ Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Perkawinan, (Studi Terhadap
Pemikiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah)” Skripsi IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2005 tidak dipublikasikan
10
Nurul Lathifa Rahmasari Sofwati, Keluarga Sakinah Menurut Al-Qur’an ( Skripsi Fakultas
Dakwah IAIN Walisongo Semarang: 2000).

11
M. Nur Hadi, ; Hak-Hak Perempuan Dalam Keluarga ( Studi atas Pemikiran Asghar Ali Enginer
dan M. Quraish Shihab)” skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004 tidak dipublikasiakn.
persamaan pemikiran kedua tokoh. Dia juga tidak lupa membandingkan hak-hak
perempuan pada masa lalu dengan masa sekarang. Kedua tokoh tersebut sangat
mengecam adanya kekerasan dalam rumah tangga serta pembatasan terhadap peran
perempuan dalam bidang sosial. Tetapi mereka juga kurang setuju terhadap aktifitas
gender yang ekstrim, karena bisa melupakan kodrat wanita sebagai seorang ibu. 4. Skripsi
yang berjudul: Upaya Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP-4)
dalam Membina Keluarga Sakinah di Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung
Tengah tahun 2002 disusun oleh Mustikawati, 2002. Dalam skripsi ini dijelaskan
bahwatentang peran BP-4 seputih Mataram dalam mencegah terjadinya perceraian,
melalui bimbingan penyuluhan islam berusaha membantu menyadarkan keluarga
bermasalah dan pada akhirnya semua komponen keluarga akan menyadari posisi, hak dan
kewajiban masingmasing. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini berbeda dengan
penelitian sebelumnya, perbedaannya terletak pada fokus kajiannya, penelitian ini berupa
menganalilis konsep M. Quraish Shihab tentang konsep keluarga sakinah

G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara atau tindakan menurut sistem aturan yang bertujuan
agar kegiatan praktis terlaksana secara terarah dan tersistematis sehingga dapat
memperoleh hasil yang maksimal.12 Lebih lanjut penelitian dilakukan adalah sebagai
usaha agar ilmu pengetahuan mengalami peningkatan sebagai peningkatan usaha-usaha
manusia.
1. Pendekatan Penelitian. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif,
maksudnya ialah melalui pendekatan ini penyusun ingin mengetahui bagaimana al-
Qur’an maupun hadis berbicara tentang hukum keluarga terutama mengenai keluarga
sakinah. Pendekatan ini untuk menyelesaikan pokok pemikiran M. Quraish shihab. Dan
juga memakai pendekatan lain adalah sosio-historis, yaitu pendekatan yang digunakan
untuk mengetahui latar belakang sosio-kultur dan sosio-politik seorang tokoh karena
seorang tokoh merupakan hasil interaksi dengan lingkuangannya.
2. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan oleh penyusun dalam pembahasan
skripsi ini adalah penelitian perpustakaan (library research)13. Yaitu penelitian yang
kajiannya dilakukan dengan menelusuri dan menelaah literatur atau sumber-sumber

12
Anton Bakker, Metode-metode Filsafat, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), h.6

13
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), h. 201
tertulis Baik berupa buku-buku, majalah, dan jurnal-jurnal, yang mempunyai relevansi
dengan pembahasan ini.
3. Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis akan memperoleh data dari dua sumber
utama, yakni primer dan sekunder.
A. Data primer dalam hal ini, adalah tulisan M. Quraish Shihab, Tafsir AlMisbah.
Pengantin Al-Qur’an: kalung permata buat anak-anakk. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi
dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (1999). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir
Maudhu’i Atas Berbagai Persoalan Umat (Mizan 1996). Dan lain sebagainya.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai literatur kepustakaan atau
referensi yang dipandang mewakili dan berkaitan dengan objek penelitian.
4. Teknik Pengolahan Data Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah analisis
data. Dalam hal ini penulis akan menggunakan cara berfikir deduktif. Deduktif adalah
analisa data dengan cara menerangkan beberapa data yang bersifat umum untuk diambil
kesimpulan khusus darinya.
5. Teknik Penulisan Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini, penulis
menggunakan Buku Pedoman Penulisan Skripsi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Syariah dan Hukum 2014/2015 yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum.
H. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran secara umum dan memudahkan pembahasan, maka
penyusun menyajikan skripsi ini dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
Bab pertama, menjelaskan pendahuluan. Bab ini berisi tentang uraian masalah teknik
penulisan yang meliputi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka/penelitian terdahulu,
metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, menjelaskan tinjauan umum tentang keluarga sakinah, pengertian keluarga,
tujuan keluarga sakinah, ciri-ciri keluarga sakinah, danmembentuk keluarga sakinah.
Bab ketiga, mengenai biografi M. Quraish Shihab serta pemikirannya , riwayat hidup M.
Quraish Shihab, karya-karya M. Quraish Shihab, corak pemikiran M. Quraish Shihab.
Bab keempat, menjelaskan analisis konsep keluarga sakinah menurut M. Quraish Shihab,
Upaya-upaya dalam pembentukan keluarga sakinah, Reinterpretasi penafsiran keluarga
sakinah. Bab kelima, menjelaskan penutup, yang terdiri dari kesimpulan, saransaran.

Anda mungkin juga menyukai