Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH TEMAN SEBAYA DALAM BELAJAR

Kelompok sebaya mempunyai pengaruh yang besar bagi siswa dalam hubungan dengan
teman – teman sekelasnya. Hubungan yang baik antara satu dengan yang lainnya di kelas akan
berpengaruh baik terhadap suasana belajar. Demikian sebaliknya jika hubungan antara satu
dengan yang lainnya buruk akan berpengaruh buruk pula bagi suasana belajar di kelas.
Suasana kelompok mempunyai pengaruh besar dalam belajar. Oleh karena itu
pembentukkan kelompok belajar hendaknya memperhatikan kehidupan kelompok teman sebaya
dalam kelas, memperhatikan hubungan antar siswa dalam kelas.
Kelompok sebaya dapat digunakan sebagai sarana pemecahan masalah. Suatu masalah
akan lebih efektif bila diselesaikan dalam kelompok dari pada diselesaikan sendiri. Terkadang
kita mengeluh dan bertanya, ”mengapa prestasi saya rendah ? apakah saya ini bodoh ? atau
gurunya yang tidak bisa mengajar ?”, atau terkadang kita mengatakan, ”ah terangnya aja dia
nilainya bagus, diakan siswa kesayangan , sedangkan saya kena marah melulu”.
Sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Faktor – faktor
tersebut digolongkan ke dalam dua macam, yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa (internal)
dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal).
A. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa ( Internal )
1. Kecerdasan, merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan sangat menentukan
berhasil tidaknya belajar seseorang, kalau seorang siswa mempunyai tingkat kecerdasan
normal atau di atas normal, maka secara potensial ia dapat mencapai prestasi tinggi.
Sebaliknya jika siswa memiliki kecerdasan di bawah normal, maka sukar baginya untuk
bersaing mencapai prestasi tinggi seperti siswa yang memiliki kecerdasan normal atau di
atas normal.
Jika tingkat kecerdasannya normal atau di atas normal tetapi kenyataannya prestasi
belajarnya rendah, bahkan ada yang gagal, hal ini tentu disebabkan oleh hal – hal lain,
seperti sering sakit, sering tidak masuk sekolah, malas mengerjakan tugas di rumah, dan
sebagainya.
2. Bakat, adalah potensi atau kemampuan yang jika dikembangkan melalui belajar akan
menjadi suatu kecakapan yang nyata. Setiap siswa mempunyai bakat yang berbeda –
beda, ada siswa yang berbakat dalam mata pelajaran ilmu pasti, dan ada yang berbakat
dalam mata pelajaran ilmu sosial.

Jika seorang siswa mempunyai bakat pada mata pelajaran kimia, maka dia akan mudah
mempelajari ilmu secara mendalam, sehingga dapat berprestasi tinggi, dan sebaliknya
jika tidak mempunyai bakat kimia, maka sukar baginya untuk mempelajarinya secara
mendalam sehingga prestasinya kurang memuaskan.

3. Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang sangat erat. Seseorang
yang menaruh minat terhadap mata pelajaran tertentu, biasanya akan cenderung
memperhatikan mata pelajaran tersebut, demikian dengan sebaliknya jika seseorang terus
memperhatikan mata pelajaran tertentu, maka lama kelamaan akan timbul minat
terhadap mata pelajaran tersebut.

4. Motivasi, merupakan dorongan dari dalam diri seseorang yang mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha dan kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dalam belajar diperlukan motivasi belajar yang kuat agar memperbesar usaha
untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi, bila motivasi belajar kurang, maka
berkurang pula usaha dan kegiatan serta kemungkinan untuk mencapai prestasi belajar
yang tinggi.

5. Kesehatan jasmani, keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan
seseorang dapat belajar secara aktif. Siswa yang sering sakit biasanya mengalami
kesulitan tertentu dalam belajar, misalnya cepat lelah, tidak konsentrasi, merasa malas,
dan sebagainya. Oleh karena itu sehat tidaknya jasmani seseorang dapat mempengaruhi
prestasi belajarnya.

6. Cara belajar, kebrhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh cara belajarnya, ada cara belajar
yang efisien dan ada cara belajar yang tidak efisien. Siswa yang mempunyai cara belajar
efisien lebih memungkinkan untuk mencapai prestasi tinggi daripada siswa yang
mempunyai cara belajar yang tidak efisien, adapun cara belajar yang efisien antara lain
adalah :
a. Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar (tidak mau diganggu baik oleh tontonan
TV maupun telepon);
b. Segera mempelajarikembali pelajaran yang telah diterima;
c. Membaca dengan teliti dan betul tentang bahan yang sedang dipelajari dan berusaha
menguasai dengan sebaik – baiknya, tidak belajar dalam kondisi badan sedang lelah;
dan
d. Mencoba menyelesaikan soal – soal.

B. Faktor yang berasal dari luar diri siswa ( Eksternal )


1. Lingkungan alam di sekitar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa, keadaan alam yang
tenang dengan udara yang bersih dan sejuk, lebih memungkinkan hasil belajar yang
tinggi daripada lingkungan alam yang gaduh, udara yang panas dan kotor.
2. Lingkungan keluarga, apabila keluarga khususnya orangtua bersifat mendorong,
merangsang, dan membimbing terhadap aktivitas belajar siswa, maka keberhasilan
belajar siswa menjadi baik dan berpretasi tinggi. Sebaliknya jika orangtua acuh tak acuh
terhadap belajar siswa, maka semangat belajarnya pun akan kurang dan sukar mencapai
prestasi belajar yang maksimal.

Selain perhatian orangtua, keadaan ekonomi juga dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa, keadaan ekonomi yang serba kurang dan miskin dapat menyebabkan siswa
mengalami kesulitan belajar, misalnya pulang sekolah harus bekerja membantu mencari
nafkah keluarganya, sehingga menyita waktu belajar atau tidak dapat belajar karena
terlalu lelah.

3. Lingkungan masyarakat, cukup banyak pengaruh dari masyarakat yang dapat


menimbulkan kesukaran belajar terutama dari teman sebaya siswa, jika teman sebayanya
tergolong anak – anak yang rajin belajar, maka akan berpengaruh positif namun jika
teman sebayanya merupakan kumpulan anak – anak nakal yang berkeliaran tidak
menentu, maka akan berpengaruh negatif terhadap belajar siswa.

4. Peralatan belajar, lengkap tidaknya peralatan belajar baik yang dimiliki sendiri oleh siswa
ataupun yang dimiliki oleh sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Kekurangan peralatan dapat membawa akibat pada siswa sehingga tidak dapat belajar
secara baik sehingga sulit untuk dapat berprestasi yang tinggi.

5. Sekolah, hubungan Guru dengan siswa yang kurang harmonis, hubungan siswa dengan
siswa lain yang kurang menyenangkan, kurikulum sekolah yang terlalu berat dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru yang menyadari perannya sebagai fasilitator
membantu proses belajar siswa, dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, oleh karena itu
guru dituntut bijaksana dalam menghadapi siswacdengan tidak mengabaikan
kedisiplinan.

Anda mungkin juga menyukai