Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fitri Ardhana Mardin

Nim : 2010523020

Daya Saing Oranisasi

Berhasil Survive di Tengah Pandemi

PT Champ Resto Indonesi Tbk (ENAK)

Di awal-awal pandemi Covid-19 lalu, hampir semua perusahaan dari berbagai sektor merasakan
dampak negatifnya. Apalagi seiring dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat, beberapa
perusahaan di sector makanan-minuman dan transportasi yang paling berat merasakan
dampaknya.

Namun kini, usai dua tahun berlalu banyak perusahaan yang ternyata bisa survive hingga kini.
Dan bahkan mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik berkali-kali lipat dibanding periode
sebelumnya. Tiga di antaranya adalah PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK), PT Cisarua
Mountain Dairy Tbk (CMRY), dan PT Blue Bird Tbk (BIRD).

Keberhasilan mereka mengarungi badai pandemi tersebut terungkap dalam diskusi Emiten Talk
Seri 2: “Pandemi Beranjak, Mobilitas Menanjak, dan Emiten-Emiten Kian Melonjak,” di
Monsieur Spoon Pacific Place SCBD, Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Menurut Hendrik Alexander Mboi, COO ENAK, di awal pandemi, perusahaan merasakan
dampak yang sangat besar mengingat sebanyak 90 persen dari outlet yang mereka miliki berada
di mal atau pusat perbelanjaan. Namun dengan efisiensi dan kesolidan manajemen dan
karyawan, pihaknya bisa menyiasati pandemi dan berhasil dengan baik.

“Kami lumayan terkena dampak. Karena 90 persen outlet tersebar di mal-mal. Tapi kami cukup
beruntung, beberapa tahun terakhir, kantor dan jumlah karyawan tetap solid menghadapi
pandemi ini,” cerita Alex.
Bagi dia, ada dua kunci utama yang membuat perseroan yang menaungi merk resto “Gokana”
dan “Croco” ini berhasil melewati pandemi dengan berkinerja menjadi lebih baik. Pertama,
soliditas tingkat manajemen top sampai karyawan yang tersebar di lapangan. Yaitu, bagaimana
mengkomunikasikan keputusan level atas terhadap 6.000 karyawan yang tersebar di 300 kantor
seluruh negeri.

“Kami beruntung karena kesadaran tim di lapangan sangat solid. Masalah ini dihadapi secara
kolektif. Jujur, sales kami pada April (2021) hanya 3 persen dari average (rata-rata). Tapi
syukurnya tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK), dan tidak ada pemotongan kontrak,”
jelas dia.

Faktor kedua, sebut Alexander, hubungan baik dengan pihak eksternal terjalin dengan positif.
Baik itu supplier, pemasok, lembaga perbankan, dan lain-lain. ”Tidak disangkal relasi baik
dengan pihak eksternal benar-benar sangat membantu. Kami awal-awal pandemi, ka;au dihadai
sendiri benar-benar saat itu tidak sanggup. Dan, saat ini tingkat efisiensi sudah 30-40 persen dari
sebelum pandemi,” tambahnya.
Penjelasan:

Berdasarkan berita diatas dapat disimpulkan bahwa PT Champ Resto Indonesia Tbk
(ENAK) berhasil survive di tengah pandemic. Seperti yang banyak diberitakan, bahwa banyak
perusahaan yang gagal atau tutup karena adanya pandemic covid-19 ini. Tetapi, PT Champ Resto
Indonesia Tbk (ENAK) berhasil bertahan dan bahkan berkembang lebih baik lagi saat pandemic
berlangsung.

Keberhasilan yang dicapai oleh PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) ini merupakan
bentuk keberhasilan yang didasarkan pada keberhasilan perusahaan dalam megelola fakor
internalnya. Hal ini sejalan dengan pandangan RBV model yaitu pandangan berdasarkan sumber
daya manusia yang dikelola oleh perusahaan. Sumberdaya yang dikelola oleh perusahaan akan
menjadi faktor penentu tingkat kompetitifnya suatu perusahaan.

Dalam pandangan RBV melihat sumber sebagai kunci untuk kinerja perusahaan yang
unggul jika sumber daya meningkatkan atribut VRIO, sumber daya memungkinkan perusahaan
untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Ini terbukti dengan yang
dilakukan oleh PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) dimana mereka tetap solid antara kantor
dengan jumlah karyawan. Mereka juga menjaga soliditas tingkat manajemen top sampai
karyawan yang terseber di lapangan.

RBV (Resource Based View) adalah pendekatan untuk mencapai keunggulan kompetitif
yang berpendapat bahwa organisasi harus melihat ke dalam perusahaan untuk menemukan
sumber keunggulan kompetitif daripada melihat lingkungan yang kompetitif untuk itu. Agar teori
inindapat berjalan dengan baik, teori ini mensyaratkan sumberdaya yang dimiliki perusahaan
agar memiliki 4 hal yang dikenal sebagai VRIO (Value, Rarity, Imitability dan Organization
(Barney;2010:84)

a. Valuable Resource

Sumberdaya perusahaan dinyatakan bernilai jika strategi perusahaan dapat


diimplementasi menggunakan sumberdaya tersebut sehingga dapat menghasilkan
keefektifan dan efisiensi didalam perusahaan. Selain hal tersebut, sumber daya juga
berharga jika sumber daya mampu meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan.
Sumberdaya yang baik dalam perusahaan adalah sumberdaya yang mampu menganalisis
hal-hal yang dapat mengancam keberadaan perusahaan, baik itu dalam hal ancaman
maupun peluang yang ada.

b. Rare

Sumber daya yang hanya bisa diperoleh oleh satu atau sangat sedikit perusahaan
merupakan sumber daya yang dianggap langka. Sumberdaya yang dimaksud adalah
sumberdaya yang memiliki kompetensi yang baik sehingga dapat diandalkan oleh
perusahaan sebagai factor penentu tingkat kompetitifnya dibandingkan pesaing. Memiliki
sumberdaya yang langka dapat membuat perusahaan merencanakan strategi dengan cepat
dan efeltif untuk keberlangsungan perusahaan. Sumberdaya yang langka tetap harus
diberikan pelatihan dengan baik agar dapat menjadi lebih produktif. Hal ini sangat
berkaitan dengan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi perusahaan. Di sisi lain,
jika beberapa perusahaan memiliki sumber daya yang sama dan menggunakan
kemampuan tersebut dalam cara yang sama, maka perusahaan dapat dikatakan memilki
keunggulan kompetitif paritas / comptitive parity. Hal ini karena perusahaan dapat
menggunakan sumber daya yang sama untuk menerapkan strategi yang sama dan tidak
ada organisasi dapat mencapai kinerja yang unggul.

c. Imperfectly Imitable Resource

Sumber daya yang memiliki biaya tinggi akan sulit ditiru, dibeli, dan digantikan
oleh perusahaan pesaing. Dalam hal imitasi perusahaan pesaing memiliki dua cara yaitu
dengan cara langsung meniru / menduplikasi sumber daya dan menyediakan produk atau
jasa sebanding. Jika perusahaan memiliki sumber daya yang berharga, langka, dan mahal
untuk ditiru maka perusahaan dapat diasumsikan sebagai perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sumberdaya yang bernilai dan langka hanya
bisa menjadi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan apabila perusahaan lain tidak
dapat meniru sumberdaya tersebut secara sempurna. Sumberdaya tidak dapat ditiru
karena 3 hal, yaitu kondisi sejarah (Perusahaan yang dikembangkan karena peristiwa
sejarah atau dalam jangka waktu lama akan sulit ditiru), ambiguitas kausal (Perusahaan
pesaing tidak dapat mengidentifikasi sumber daya tertentu yang menyebabkan
keunggulan kompetitif.), komplesitas social (Sumber daya dan kemampuan yang
didasarkan pada budaya perusahaan atau hubungan interpersonal.). Selain itu sumberdaya
juga harus Non-Substitutability, yaitu Sumberdaya yang menghasilkan keunggulan
bersaing berkelanjutan juga harus memiliki karakteristik yang meskipun perusahaan
memiliki sumberdaya yang bernilai, unik dan sulit ditiru, tetapi bila pesaing memiliki
pengganti, maka sumberdaya itu tidak lagi menjadi sumber keunggulan bersaing
berkelanjutan.

d. Oragnizational

Organisasi/perusahaan merupakan factor yang tak kalah penting dalam


menentukan faktor yang mempengaruhi daya saing perisahaan dengan pesaing.
Walalupun perusahaan memiliki begitu banyak sumberdaya yang compete dan langka,
jika perusahaan tidak bisa mengelola dengan baik, maka semua itu akan menjadi percuma
saja. Sumberdaya yang baik dan pengelolan dari perusahaan merupakan dua hal yang
sejalan baru akan bisa memperlihatkan hasil yang maksimal

Begitu juga dengan keberhasilan PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) yang
berhasil survive di tengah pandemic covid -19. Hal ini tidak terlepas dar sumber daya
yang memiliki kualits yang baik dan juga loyal kepada perusahaan. Ini adalah feedback
yang didapatkan perusahaan terhadap bagaimana mereka memperlakukan karyawan
mereka.

Referensi:

Top Business- “Berhasil Survive di Tengah Pandemi, Ini Kunci Tiga Emiten ENAK,
CMRY, dan BIRD” Diakses pada Minggu, 2 Oktober 2022 pukul 13.38
https://www.topbusiness.id/66592/berhasil-survive-di-tengah-pandemi-ini-kunci-tiga-emiten-
enak-cmry-dan-bird.html

Mochammad Badowi – “Resource Based View” Diakses pada: Sabtu, 1 Oktober 2022
pukul 13.40

https://mochamadbadowi.com/news/resource-based-
view.html#:~:text=Pandangan%20berbasis%20sumber%20daya%20(RBV,mendapatkan%20dan
%20mempertahankan%20keunggulan%20kompetitif

Binus University – “Analisa VRIO (Valuable, Rare, Inimitable, Organized to Capture

Value” Diakses pada: Sabtu, 1 Oktober 2022 pukul 13.45

https://bbs.binus.ac.id/ibm/2017/06/analisa-vrio-valuable-rare-inimitable-organized-to-capture-
value/

Anda mungkin juga menyukai