SOP 31 Keselamatan Laser (Laser Safety)
SOP 31 Keselamatan Laser (Laser Safety)
KESELAMATAN LASER
(Laser Safety) Corp.
Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman
Pros/ESH-07-05 01 25 Mei 201 1 dari 3
Dibuat Diperiksa Disetujui No. Distribusi
Staff Manager MR
1. TUJUAN
1.1. Melakukan identifikasi/penilaian bahaya LASER dan risiko kesehatan yang ada di
tempat kerja PT Asia Dwimitra Industri.
1.2. Memantau, mengukur, dan melakukan pengendalian bahaya yang diakibatkan dari
penggunaan LASER agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit
akibat kerja.
1.3. Mengevaluasi hasil pengendalian, sejauh mana bahaya dan risiko masih berpengaruh
terhadap kesehatan karyawan.
3 REFERENSI
3.1. UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3.1. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
3.2. OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004, dan ISO 9001:2008.
3.3. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) PT ….
3.4. Nike CLS (Keselamatan Laser/Laser safety).
PROSEDUR
KESELAMATAN LASER
(Laser Safety) Corp.
Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman
Pros/ESH-07-05 01 25 Mei 201.. 2 dari 3
4 DEFINISI
4.1. LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation/Penguatan cahaya
oleh radiasi yang distimulasi) adalah perangkat yang menghasilkan cahaya kecil
berenergi tinggi yang berbeda dari lampu biasa dengan karakteristik monokromatis
(satu warna), teratur, dan terarah. Contoh aplikasi laser mencakup: memotong logam,
melakukan operasi medis, mengukur sistem, dan menciptakan pengaturan cahaya
untuk hiburan.
4.2. Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja (Kepres no. 22 tahun 1993), Penyakit yang memiliki penyebab yang
spesifik dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang
sudah diakui (ILO ensiclopedia 1983).
4.3. Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) adalah penyakit yang memiliki beberapa
agen penyebab, dimana faktor pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor
risiko lainnya, timbulnya penyakit akibat tidak langsung oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja memperberat kondisi penyakitnya.
5 PROSEDUR
5.1. Penilaian Risiko
Perusahaan memiliki program penilaian risiko yang terdokumentasi yang minimal
mencakup:
Identifikasi dan klasifikasi laser serta bahaya yang terkait
Evaluasi risiko yang terkait dengan bahaya
Identifikasi langkah-langkah pengendalian untuk mengurangi risiko (misalnya,
pemantauan alat pelindung diri).
Untuk mengurangi resiko paparan bahaya laser di tempat kerja minimal mencakup:
Laser harus dilengkapi dengan pelindung dan interlock untuk mencegah paparan
sinar
Pembatasan area hanya untuk staff berwenang
Pemberian dan pemasangan tanda di area laser
Alat Pelindung Diri yang sesuai
Prosedur tertulis (Intruksi Kerja) yang terkait dengan pekerjaan untuk menangani
atau bekerja dengan laser
Sistem laser dikalibrasi dan diuji sesuai rekomendasi dari produsen
Semua kekurangan sistem laser diperbaiki sebelum pengoperasian
5.2. Health Officer dan Safety Officer melakukan identifikasi, dan klasifikasi LASER serta
bahaya yang terkait.
5.3. Hasil pengukuran dikomunikasikan ke bagian terkait.
PROSEDUR
KESELAMATAN LASER
(Laser Safety) Corp.
Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman
Pros/ESH-07-05 01 25 Mei 201.. 3 dari 3
5.4. Health Officer, Safety Officer, OH, HRD, dan Maintenance, Administrative Control
maupun tindakan yang perlu diambil secara medis, diantaranya :
− Laser harus dilengkapi dengan pelindung dan interlock untuk mencegah paparan
sinar
− Pembatasan area hanya untuk staff berwenang
− Pemberian dan pemasangan tanda di area laser
− Alat Pelindung Diri yang sesuai
− Prosedur tertulis (Intruksi Kerja) yang terkait dengan pekerjaan untuk menangani
atau bekerja dengan laser
− Sistem laser dikalibrasi dan diuji sesuai rekomendasi dari produsen
− Semua kekurangan sistem laser diperbaiki sebelum pengoperasian
5.5. Health Officer dan Safety Officer mengevaluasi keefektifan hasil perbaikan dengan
melakukan pengukuran kembali.
5.6. Dokter klinik dan dokter perusahaan mengevaluasi data klinik dari karyawan yang
terpapar bahaya.
6. PELATIHAN
Karyawan yang bekerja dan berwenang di area LASER harus mendapatkan pelatihan
awal dan kemudian pelatihan rutin setahun sekali. Pelatihan minimal harus mencakup:
− Jenis LASER yang ada di fasilitas.
− Bahaya potensial paparan LASER yang ada di fasilitas.
− Tingkat paparan dan risiko yang dihasilkan.
− Hasil evaluasi bahaya.
− Praktek kerja yang aman.
− Prosedur kondisi darurat.
− Hasil evaluasi bahaya.
7. DOKUMENTASI
6.1. Dokumen Pelatihan
6.2. Dokumen Insiden
6.3. Dokumen AsDam yang berhubungan dengan laser