MODUL
MATA PELATIHAN INTI 2 (MPI. 2)
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i
A. TENTANG MODUL INI ................................................................................................. 1
DESKRIPSI SINGKAT ............................................................................................. 1
TUJUAN PEMBELAJARAN ..................................................................................... 1
MATERI POKOK ..................................................................................................... 1
B. KEGIATAN BELAJAR .................................................................................................. 2
MATERI POKOK 1
Pemberian Makan pada Sasaran 1000 Hari Pertama Kehidupan ............................ 2
MATERI POKOK 2
Pemberian Makan pada Anak 24-72 Bulan ............................................................ 31
C. PENUGASAN............................................................................................................. 44
D. TES FORMATIF ......................................................................................................... 55
E. KUNCI JAWABAN ...................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 58
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
i
Mata Pelatihan Inti 2
DESKRIPSI SINGKAT
Salah satu layanan kesehatan balita adalah edukasi dan konseling pemberian makan
sesuai rekomendasi. Pemberian makan sesuai rekomendasi penting untuk menunjang
tumbuh kembang yang optimal sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gizi anak. Hal
tersebut dapat diperoleh melalui edukasi di tingkat masyarakat dan konseling oleh tenaga
kesehatan. Melalui edukasi dan konseling yang diberikan, ibu/pengasuh anak diharapkan
dapat melakukan praktik pemberian makan sesuai rekomendasi.
Edukasi di tingkat masyarakat dapat dilakukan oleh kader atau guru PAUD melalui
posyandu, kelas ibu, PAUD, dll dengan mengacu pada rata-rata Angka Kecukupan Gizi
(AKG) pada kelompok usia balita dan anak prasekolah yang dianjurkan.
Sedangkan untuk pelayanan individu dilakukan dengan asuhan gizi anak termasuk
konseling pemberian makan oleh tenaga kesehatan. Konseling pemberian makan
dilakukan secara terintegrasi dengan konseling tumbuh kembang atau layanan kesehatan
lainnya.
Mata Pelatihan Inti ini akan membahas tentang Pemberian Makan pada sasaran 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK) serta Pemberian Makan pada anak usia 24 – 72 bulan. Pada
materi pokok Pemberian Makan pada sasaran 1000 HPK terdiri dari sub materi pokok
Pemberian Makan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui; Pemberian Air Susu Ibu (ASI); dan
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI).
Sedangkan pada materi pokok Pemberian Makan Anak Usia 24 – 72 bulan terdiri dari sub
materi pokok Kebutuhan Gizi Anak Usia 24 – 72 bulan dan Penerapan Gizi Seimbang pada
Anak Usia 24 – 72 bulan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan Pemberian Makan
Balita dan Anak Prasekolah.
MATERI POKOK
Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:
1. Pemberian Makan pada Sasaran 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
2. Pemberian Makan pada Anak Usia 24 – 72 Bulan
Modul Pelatihan SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
1
Mata Pelatihan Inti 2
B. KEGIATAN BELAJAR
MATERI POKOK 1:
PEMBERIAN MAKAN PADA SASARAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
PENDAHULUAN
Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dimulai sejak awal kehamilan sampai ulang tahun
kedua anak, merupakan masa kritis yang menentukan kesehatan anak di masa yang akan datang.
Upaya pemenuhan gizi pada masa ini menjadi sangat penting, sebab jika tidak terpenuhi
berdampak pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
Upaya tersebut dapat dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan ibu dengan memperhatikan
konsumsi gizi ibu hamil yang mengalami peningkatan kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin
dalam kandungan, dilanjutkan dengan asupan selama ibu menyusui.
Setelah anak lahir, sangat penting terpenuhinya standar emas pemberian makan kepada anak
melalui PMBA, yaitu praktik pemberian makan bayi diawali dengan IMD; pemberian ASI Eksklusif;
pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) saat bayi berusia 6 (enam) bulan, serta
melanjutkan pemberian ASI sampai dengan 2 (dua) tahun atau lebih.
Selama tahun pertama, bayi dan orang tua belajar untuk dapat saling mengenali dan
menginterpretasi bahasa komunikasi verbal dan non-verbal antar mereka. Proses ini berlangsung
timbal-balik dan menghasilkan ikatan emosional antara bayi dan orang tua yang sangat penting
bagi perkembangan fungsi sosial-emosional yang sehat. Tanda lapar (termasuk ingin menyusu)
dan kenyang dengan bahasa tubuh (feeding cue) yang ditunjukkan bayi, akan direspon aktif orang
tua, sehingga pemberian makan bagi anak menjadi proses pembelajaran bagi anak yang akan
menstimulasi perkembangannya.
Materi ini akan membahas rekomendasi pemberian makan pada Sasaran 1000 HPK yaitu bagi
ibu hami dan ibu menyusui; pemberian ASI bagi bayi dan pemberian MP ASI bagi anak usia
sampai dengan 24 bulan.
2
Mata Pelatihan Inti 2
Ibu hamil memerlukan tambahan energi sebesar 300 kalori dan Ibu menyusui memerlukan
tambahan sekitar 330-400 kalori, yang diperoleh dari makanan yang ibu makan selama
menyusui. Jika ibu mengonsumsi makanan yang beranekaragam, maka tambahan protein,
vitamin, mineral akan terpenuhi. Rata-rata kecukupan gizi ibu hamil dan menyusui per hari
dapat disederhanakan dalam bentuk bahan makanan dengan menggunakan ukuran rumah
tangga yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1. Anjuran Jumlah Porsi Makan dan Minum Menurut Kecukupan Energi
untuk Ibu Hamil (konsumsi satu hari)
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
3
Mata Pelatihan Inti 2
Contoh menu sehari ibu hamil sesuai AKG 2019 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Contoh Menu 1 (Satu) Hari untuk Ibu Hamil dengan URT
WAKTU MENU BAHAN MAKANAN BERAT (g)/URT KALORI
Kandungan zat gizi menu 1 (Satu) hari ibu hamil sebagai berikut:
• Energi: 2.400 kkal
• Protein: 80 g
• Lemak: 67 g
• Karbohidrat: 390 g
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
4
Mata Pelatihan Inti 2
Untuk lebih jelasnya menu ibu hamil dapat dilihat pada tabel berikut:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
5
Mata Pelatihan Inti 2
Tabel di atas menggambarkan contoh menu yang memenuhi kebutuhan ibu hamil trimester 2 dan
trimester 3 dalam sehari termasuk penambahan kudapan(kacang hijau dengan ubi merah dan
santan) yang setara dengan 300 kkal dengan tambahan 1 porsi protein hewani dan 1 porsi protein
nabati serta 300 ml air.
Tabel 3.4 Anjuran Jumlah Porsi Makan dan Minum Menurut Kecukupan Energi
untuk Ibu Menyusui (konsumsi satu hari)
Contoh menu sehari ibu menyusui sesuai AKG 2019 sebagai berikut:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
6
Mata Pelatihan Inti 2
Tabel 3.5 Contoh Menu 1(Satu) hari Ibu menyusui dengan URT
BAHAN
WAKTU MENU BERAT (g)/URT Kalori
MAKANAN
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
7
Mata Pelatihan Inti 2
Untuk lebih jelasnya menu ibu menyusui dapat dilihat pada tabel berikut:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
8
Mata Pelatihan Inti 2
Tabel di atas merupakan contoh menu yang memenuhi kebutuhan ibu menyusui dalam sehari
termasuk penambahan kudapan (kacang hijau dengan ubi merah dan santan serta kolak pisang
dan kolang kaling susu) yang setara dengan tambahan 330 kkal pada 6 bulan pertama dan 400
kkal energi pada 6 bulan kedua dibandingkan dengan wanita tidak hamil.
Untuk lebih jelas memahaminya Anda dapat melihat dan membaca Booklet dan Kartu Konseling
Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) serta Pedoman Gizi Seimbang Ibu Hamil dan Ibu
Menyusui.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
9
Mata Pelatihan Inti 2
Nah Anda telah mengetahui bagaimana porsi pemberian makan pada ibu hamil dan ibu
menyusui, sekarang mari menyimak materi berikut ini tentang pemberian ASI pada bayi dan
anak.
10
Mata Pelatihan Inti 2
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
11
Mata Pelatihan Inti 2
Posisi Keterangan
1. Posisi menggendong (cradle) Posisi ini merupakan posisi yang paling umum
digunakan
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
12
Mata Pelatihan Inti 2
Posisi Keterangan
3. Posisi berbaring menyamping - Posisi ini cocok dan nyaman bagi ibu setelah
(side lying) melahirkan dan ini membantu ibu istirahat
sambil menyusui.
- Ibu dan anak keduanya berbaring di sisi
masing-masing dan berhadapan.
4. Posisi di bawah lengan (under arm) Ibu duduk dengan nyaman dengan bayinya di
bawah lengannya. Badan bayi melewati sisi ibu
dan kepalanya berada sejajar dengan payudara.
Posisi ini sangat tepat diterapkan :
- Setelah operasi Caesar
- Ketika puting terasa sakit/nyeri
- Untuk bayi kecil
- Ketika menyusui bayi kembar
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
13
Mata Pelatihan Inti 2
Keterangan:
Gambar Pelekatan yang baik (di dalam mulut bayi)
a. Puting hanya menjadi sepertiga dari bentuk puting panjang tadi.
b. Bayi mengisap dari payudara, bayi mengulum sebagian besar areola dan jaringan di
bawahnya ke dalam mulut.
c. Bayi menarik ulur jaringan payudara membentuk sebuah puting yang memanjang.
d. Mengisap bukan dari puting.
e. Posisi lidah bayi: tertarik ke depan, di atas gusi bawah dan di bawah areola.
Lidah pada kenyataannya melikuk/melengkung di sekitar puting jaringan payudara
(Anda tidak dapat melihat hal tersebut dalam gambar, walaupun anda mungkin bisa
melihatnya ketika mengamati bayi).
f. Semacam gerakan gelombang bersama lidah bayi dari depan ke belakang.
Gelombang ini menekan jaringan payudara ke palatal atas bayi. Ini menekan ASI
keluar dari saluran ASI masuk ke mulut bayi untuk ditelan (tindakan mengisap).
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
14
Mata Pelatihan Inti 2
Payudara membengkak
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
15
Mata Pelatihan Inti 2
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
16
Mata Pelatihan Inti 2
Saluran air susu tersumbat Minta bantuan dari Tetap menyusui (jika
keluarga untuk ASI tidak dikeluarkan,
dapat menyebabkan salah satu melakukan tugas ada risiko terjadinya
payudara mengalami infeksi rumah tangga yang abses; biarkan bayi
(mastitis) tidak terkait dengan menyusu sesering
perawatan bayi yang ia inginkan)
Pastikan pelekatannya Kompres dengan air
baik hangat (pakai handuk)
Susui bayi saat ia Pegang bayi dalam
menginginkan, dan posisi yang berbeda-
biarkan bayi beda sehingga lidah
melepaskan sendiri bayi/dagunya dekat
isapannya dengan saluran yang
Hindari memegang tersumbat/mastitis
Gejala saluran tersumbat: payudara dengan (daerah yang
pegangan “gunting” kemerahan).
Ada tonjolan lunak, nyeri, Hindari memakai Lidah/dagu akan
kemerahan, ibu tidak pakaian ketat memijit payudara dan
mengeluarkan air
merasa sakit, tidak
susu dari bagian
demam payudara itu
Pasti pelekatannya
Gejala mastitis:
baik
Payudara membengkak Untuk saluran yang
keras tersumbat: lakukan
Terasa sangat sakit pijitan lembut pada
Kemerahan di satu tempat payudara dengan
Umumnya ibu merasa telapak tangan,
tidak enak badan menggulungkan jari
ke arah puting;
Demam
kemudian perah ASI
Kadang-kadang bayi atau biarkan bayi
menolak menyusu karena menyusu setiap 2-3
ASI terasa asin jam siang dan malam
(sesering mungkin).
Ibu beristirahat
Ibu minum lebih
bnyak
Jika tidak ada
perkembangan dalam
24 jam, rujuk
Jika terjadi mastitis:
perah ASI jika terlalu
sakit untuk diisap
bayi
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
17
Mata Pelatihan Inti 2
Ibu “merasa” tidak punya Letakkan bayi kontak Dengarkan keluhan ibu
cukup ASI kulit dengan ibu dan mengapa ia
Mulai susui bayi mengatakan bahwa
Bayi resah atau tidak dalam waktu 1 jam ASI-nya tidak cukup
kenyang pertama setelah Tentukan apakah
kelahiran ada penyebab yang
Tetap bersama bayi jelas atas kesulitan
Pertama, pastikan apakah
menyusui (pola
bayi mendapatkan cukup ASI Pastikan pelekatan
yang baik menyusui, kondisi
atau tidak (berat badan, urin, mental ibu, ibu atau
dan buang air besar) Dorong bayi untuk
sering menyusu bayi sakit)
Biarkan bayi Periksa berat badan
melepaskan sendiri bayi, urin dan
puting susu ibunya kotorannya (jika
Menyusui eksklusif berat badan kurang,
siang dan malam rujuk)
Hindari Bangun rasa percaya
diri ibu, yakinkan
penggunaan
bahwa ia dapat
botol susu menghasilkan banyak
Berikan dorongan ASI
untuk metode Jelaskan apa
keluarga berencana kesulitan yang
yang cocok mungkin timbul pada
umur 2 sampai 3
minggu, 6 minggu, 3
bulan karena
terjadinya
percepatan
pertumbuhan
sehingga bayi
membutuhkan ASI
lebih banyak
Jelaskan pentingnya
mengeluarkan
banyak ASI dari
payudara
Periksa/perbaiki
pelekatan
Sarankan untuk
menghentikan segala
macam asupan selain
ASI bagi bayi – jangan
beri air putih, susu
formula, teh, atau
cairan lain.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
18
Mata Pelatihan Inti 2
Hindari pemisahan
ibu dan bayi dan
pengasuhan bayi
oleh orang lain
(perah ASI bila ibu
jauh dari bayinya)
Sarankan perubahan
pola menyusui.
Sering-sering susui
bayi waktu ia minta,
siang dan malam
Biarkan bayi
melepaskan sendiri
isapannya
Pastikan bahwa ibu
mendapatkan
cukup makanan
dan minum
Payudara
menghasilkan
banyak ASI bila
diisap oleh bayi –
jika ia banyak
menyusu, ASInya
akan banyak
(payudara itu
seperti ”pabrik‟ –
semakin banyak
diisap, semakin
banyak pula ASI
yang diproduksi)
Ambil makanan
atau minuman
lokal yang dapat
membantu ibu
“memproduksi ASI”
Pastikan bahwa ibu
sering melakukan
kontak kulit dengan
bayi
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
19
Mata Pelatihan Inti 2
Sesungguhnya
20
Mata Pelatihan Inti 2
7) Bila memungkinkan, bawa bayi anda ke tempat kerja (atau kapan saja anda harus
keluar rumah selama beberapa jam). Bila hal ini tidak memungkinkan,
pertimbangkan untuk meminta bantuan seseorang membawa bayi anda ke tempat
kerja anda untuk disusui ketika anda istirahat.
8) Dapatkan dukungan ekstra dari anggota keluarga dalam mengasuh bayi dan anak
anda yang lain dan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga.
Keterangan:
a. ASI diperah dengan tangan (lihat lembar cara memerah ASI dengan tangan).
b. Simpan ASI perah dalam wadah yang bersih dan ditutup serta diberi label tanggal ASI
diperah.
c. ASI perah dapat disimpan selama 4 jam di suhu ruang 27°C - 32°C.
d. ASI perah dapat disimpan selama 6 sampai 8 jam bila kondisi ASI perah sangat bersih
dan disimpan di tempat yang sejuk bersuhu lebih rendah dari suhu ruang (kurang dari
25°C).
e. ASI perah bisa disimpan di kulkas dengan suhu 4°C selama 48 jam (2 hari) sampai
dengan 72 jam (3 hari).
f. Bila ASI yang baru diperah tidak akan digunakan dalam 72 jam (3 hari), ASI perah
didinginkan lebih dulu di rak kulkas (bisa dijadikan dalam 1 wadah untuk masa perah
24 jam) sebelum dibekukan. Simpan ASI perah sebanyak 15 – 60 ml per wadah untuk
menghindari ASI perah terbuang karena tidak habis diminum oleh bayi.
g. ASI perah yang dibekukan di dalam freezer dengan suhu –15°C dapat disimpan
selama 2 minggu.
h. ASI perah yang dibekukan di dalam freezer dengan suhu –18°C dapat disimpan
selama 3 bulan dan selama 6 bulan dengan suhu - 20°C.
i. Sebelum dihangatkan ASI perah yang telah dikeluarkan dari freezer, disimpanselama
12 jam di rak bagian bawah kulkas agar menghindari perubahan suhu yang terlalu
ekstrim.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
21
Mata Pelatihan Inti 2
j. ASI perah yang akan diberikan ke bayi dikeluarkan dari kulkas, dimasukkan ke dalam
gelas kaca bersih, direndam di dalam mangkuk berisi air hangat.
k. Berikan ASI perah kepada bayi dengan cangkir atau sendok. Tuangkan ASI ke dalam
cangkir atau sendok secukupnya. Dekatkan cangkir atau sendok ke bibir bawah bayi
dan biarkan bayi mengisap sedikit demi sedikit dengan lidahnya. Jangan menuangkan
ASI ke dalam mulut bayi.
l. Botol dan dot tidak aman digunakan untuk memberi ASI perah karena sulit dibersihkan
dan mudah terkontaminasi.
m. ASI perah beku yang sudah dicairkan selama 24 jam, tidak boleh diletakkan di suhu
ruang selama lebih dari 2 jam.
Untuk lebih memahami materi ASI, Anda dapat melihat dan membaca Modul Konseling
Menyusui; Booklte dan Kartu Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) serta
Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak.
Nah, sekarang Anda telah mengetahui tentang bagaimana pemberian ASI yang benar, lalu
bagaimana dengan pemberian makanan pendamping ASI atau yang dikenal dengan MP ASI?
Yuk pelajari materi berikut.
Prinsip dasar pemberian MP ASI harus memenuhi 4 (empat) syarat yaitu tepat waktu,
adekuat, aman dan diberikan dengan cara yang benar (WHO).
a. Tepat waktu
MP ASI diberikan saat ASI saja sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi yaitu
pada usia 6 bulan
b. Adekuat
MP ASI mampu memenuhi kecukupan energi, protein, mikronutrien untuk mencapai
tumbuh kembang dengan mempertimbangkan:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
22
Mata Pelatihan Inti 2
U = Usia
Fre = Frekuensi
Ju = Jumlah setiap kali makan
Tek = Tekstur (kekentalan/konsistensi)
Va = Variasi
Res = Pemberian makan aktif/responsif
Bersih = Kebersihan
c. Aman
MP ASI disiapkan dan disimpan dengan cara yang higienis, diberikan menggunakan
tangan dan perlatan yang bersih, ada 5 kunci untuk makanan yang aman, yaitu:
1) Jagalah kebersihan (tangan, tempat kerja, peralatan)
2) Pisahkan makanan mentah dengan makanan yang sudah dimasak
3) Gunakan makanan segar dan masak sampai matang (daging, ayam, telur dan
ikan)
4) Simpan makanan dalam suhu yang tepat sesuai dengan jenis makanannya
5) Gunakan air bersih yang aman
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
23
Mata Pelatihan Inti 2
9-11 bulan 300 kkal Makanan yang • 3-4 kali setiaphari ½ - ¾ mangkokukuran
dicincang halus • 1-2 kali selingan dapat 250 ml
dan makanan diberikan (125 – 200 ml)
yangdapat
dipegang bayi
12-23 bulan 550 kkal Makanan • 3-4 kali setiap hari ¾ - 1 mangkok ukuran 250
keluarga • 1-2 kali selingan dapat ml
diberikan
Jika tidak Jumlah kalori sesuai Konsistensi • Frekuensi sesuai Jumlah setiap kali
mendapat dengan kelompok usia /Tekstur dengan kelompok usia makan sesuai dengan
ASI sesuai dan tambahkan 1-2 kelompok usia, dengan
(6-23 bulan) dengan kali makan ekstra. diberi 1- 2 gelas susu
kelompok • 1-2 kali selingan dapat per hari @250 ml dan
usia diberikan 2-3 kali cairan (air putih,
kuah sayur, dll)
Sumber: Diadaptasi dari WHO Infant and Young Child Feeding Counselling: An IntegratedCourse (2006)
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
24
Mata Pelatihan Inti 2
f. Lumatkan makanan agar mudah dikunyah dan ditelan bayi, tingkatkan secara bertahap
teksturnya sesuai kemampuan bayi.
g. Saat usia 8 bulan, anak sudah dapat dilatih agar bisa makan sendiri dan memegang
makanannya.
h. Variasi bahan makanan memenuhi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
i. Lanjutkan pemberian ASI.
Pemberian makan erat kaitannya dengan perkembangan anak. Hasil penelitian FE Aboud dan S
Akhter (2011) menunjukkan bahwa pemberian makan responsif (responsive feeding) dapat
meningkatkan kemampuan makan sendiri (self-feeding) anak dan respons terhadap bahasa
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
25
Mata Pelatihan Inti 2
verbal ibu. Sedangkan penelitian lain menunjukkan bahwa dengan pemberian makan responsif,
maka perkembangan anak menjadi lebih baik termasuk bahasa dan juga lebih pintar makan.
Tujuan akhir praktik pemberian makan pada anak adalah melatih anak untuk mengonsumsi
makanan keluarga dan makan sendiri (self feeding), melatih anak untuk berperilaku makan yang
baik, disiplin, dan dapat menghargai makanan dan waktu makan.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang pemberian makanan aktif/responsif dan kebersihan.
Pemberian makan secara aktif/responsif adalah bersikap perhatian dan responsif terhadap
tanda-tanda yang disampaikan anak bahwa dia siap untuk makan;berikan dorongan secara
aktif kepada anak untuk makan, tapi jangan dipaksa.
26
Mata Pelatihan Inti 2
MP ASI dapat disiapkan dari makanan keluarga atau disiapkan secara terpisah. Ini akan
membantu anak secara bertahap dari ASI ke makanan keluarga. Terdapat 4 (empat)
kelompok bahan makanan dapat dilihat pada tabel berikut.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
27
Mata Pelatihan Inti 2
Pembuatan MP ASI diutamakan menggunakan bahan makanan lokal yang terdiri dari:
1) Karbohidrat dapat diperoleh dari bahan makanan pokok seperti beras, biji- bijian,
jagung, gandum, sagu, dan umbi-umbian.
2) Protein hewani dapat diperoleh dari unggas, hati, telur, ikan, daging sapi,susu dan
produk olahannya. Sumber protein hewani mengandung asam amino yang lengkap
dan mineral dengan bioavailabilitas yang baik, serta memiliki daya serap yang baik.
Pemberian protein hewani dalam MP ASI diprioritaskan.
3) Protein nabati dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti kacang
kedelai, kacang hijau, kacang polong, kacang tanah, tempe, tahu, dll. Kacang-
kacangan mengandung asam fitat yang dapat menghambat penyerapan zat besi dan
mineral. Asam fitat akan berkurang dengan proses pengolahan seperti perendaman,
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
28
Mata Pelatihan Inti 2
MP ASI dapat dibuat dari bahan makanan mentah atau pun makanan keluarga. Berikut
ini contoh standar menu MP ASI yang dibuat dari bahan makanan mentah maupun
makanan keluarga, dapat dilihat pada tabel berikut:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
29
Mata Pelatihan Inti 2
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
30
Mata Pelatihan Inti 2
Catatan:
• Rata-rata kandungan energi standar MP ASI usia 6-8 bulan untuk 1 porsi/resep adalah
100 – 125 kalori, protein 20% dan lemak 45%
• Rata-rata kandungan energi standar MP ASI usia 9-11 bulan untuk 1 porsi/resep adalah
125 – 140 kalori, protein 20% dan lemak 45%
• Rata-rata kandungan energi standar MP ASI usia 12 – 23 bulan untuk 1 porsi/resep
adalah 200 kalori, protein 20% dan lemak 45%
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
31
Mata Pelatihan Inti 2
Tabel 3.12 Standar Menu Makanan Selingan dari Bahan Makanan Mentah
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
32
Mata Pelatihan Inti 2
Tabel 3.13 Standar Menu Makanan Selingan dari Bahan Makanan Keluarga
Untuk lebih memahami materi MP ASI, Anda dapat melihat dan membaca Booklet dan Kartu
Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak serta Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak
(PMBA).
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
33
Mata Pelatihan Inti 2
Perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilakukan mulai dari lingkup pribadi hingga rumah
tangga, diantaranya adalah :
1) Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih mengalir dilakukan saat
sebelum dan setelah menyusui, menyiapkan dan memberikan makan dan minum
anak, setelah buang air, atau membersihkan kotoran.
2) Menggunakan jamban sehat
3) Membiasakan menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur pada anak.
4) Mencuci buah serta sayuran dengan air bersih mengalir sebelum dikonsumsi
5) Menutup makanan dan minuman untuk menghindarkan makanan dihinggapi lalat,
binatang lainnya atau terkena debu
6) Menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin
7) Menggunakan alas kaki jika keluar rumah
8) Memotong kuku secara teratur untuk menghindari penyakit seperti kecacingan.
d. Pilar Keempat: Memantau Berat Badan secara teratur untuk mempertahankan Berat
Badan dalam kisaran normal
Pemantauan berat badan dan panjang atau tinggi badan secara teratur dapat menjadi
deteksi dini gangguan pertumbuhan.
2. Pemberian ASI dianjurkan sejak bayi lahir hingga anak berusia 24 bulan atau lebih. Bayi
disusui sesering mungkin siang dan malam, rekomendasi pemberian ASI berlaku untuk
seluruh bayi dalam situasi apapun, begitu pula rekomendasi hindari penggunaan
susu formula; dengan melaksanakan praktik pemberian ASI yang direkomendasikan, ibu
dapat menyusui dan mempertahankan pasokan ASInya.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
34
Mata Pelatihan Inti 2
3. Dalam menyiapkan MP ASI harus memenuhi 4 (empat) syarat yaitu 1) tepat waktu; 2)
adekuat dengan mempertimbangkan: usia, frekuensi, jumlah setiap kali makan, tekstur
(kekentalan/konsistensi), variasi, pemberian makan aktif/responsif dan kebersihan; 3)
aman dan 4) diberikan dengan cara yang benar. Makanan yang dimasak sebaiknya
menggunakan pangan lokal, mudah diperoleh di daerah setempat dan murah.
Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1. Bagaimana dengan materinya? Menarik bukan?
Seorang tenaga kesehatan perlu memiliki kemampuan dalam memahami pemberian makanan
pada kelompok sasaran 1000 HPK . Mari kita istirahat sejenak untuk memulihkan konsentrasi
kemudian Anda dapat melanjutkan kegiatan belajar 2 ya.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
35
Mata Pelatihan Inti 2
MATERI POKOK 2:
PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK 24-72 BULAN
PENDAHULUAN
Pemberian makan pada anak usia 24- 72 bulan perlu mendapat perhatian karena terjadi
pertumbuhan cepat pada anak usia tersebut. Demikian juga dengan aktivitas anak meningkat
sejalan dengan bertambahnya usia. Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat ditentukan
oleh asupan zat gizi sesuai kebutuhan. Perilaku Gizi Seimbang sangat berpengaruh terhadap
pemenuhan zat gizi pada anak, oleh karena itu perilaku tersebut perlu ditanamkan sejak dini.
Pada masa ini, anak mulai mengonsumsi makanan keluarga yang lebih bervariasi baik jenis, rasa
dan tekstur makanan. Anak mulai belajar makan secara mandiri dan biasanya sudah bisa
menentukan makanannya dengan menolak yang tidak disukai. Dalam tahap ini anak memerlukan
pengarahan dan pengamatan dari orang tua untuk mempertahankan pola makan yang sehat
setiap harinya.
Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara
teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Apabila asupan zat gizi tidak seimbang akan mengakibatkan kelainan gizi seperti: pendek
(stunting), gizi kurang (wasting), berat badan kurang (underweight), gizi lebih (overweight),
obesitas, anemia, Kekurangan Vitamin A (KVA), dan GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium).
Materi ini akan membahas kebutuhan gizi anak usia 24 – 72 bulan dan penerapan gizi seimbang
pada anak usia 24 – 72 bulan.
URAIAN MATERI
Anda pasti sering berfikir apakah kebutuhan gizi anak anda yang berusia 24-72 bulan sudah
terpenuhi? Zat gizi yang adekuat dibutuhkan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Untuk dapat memahaminya marilah kita pelajari materi berikut ini dengan semangat belajar
yang tinggi ya!
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
36
Mata Pelatihan Inti 2
Tabel 3.12 Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat dan Air
yang Dianjurkan (Per Orang Per Hari)
Berat Tinggi Lemak (g)
Kel Energi Protein Karbohidrat Serat Air
Badan Badan Omega Omega
Usia (kkal) (g) Total (g) (g) (ml)
(kg) (cm) 3 6
1-3 thn 13 92 1350 20 45 0.7 7 215 19 1150
4-6 thn 19 113 1400 25 50 0.9 10 220 20 1450
Tabel 3.13 Angka Kecukupan Vitamin yang Dianjurkan (Per Orang Per Hari)
Vit Vit Vit Vit Vit Vit
Kel Vit A Vit D Vit E Vit K Folat Biotin Kolin Vit C
B1 B2 B3 B5 B6 B12
Usia (RE) (mcg) (mcg) (mcg) (mcg) (mcg) (mg) (mg)
(mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mcg)
1-3 thn 400 15 6 15 0.5 0.5 6 2.0 0.5 160 1.5 8 200 40
4-6 thn 450 15 7 20 0.6 0.6 8 3.0 0.6 200 1.5 12 250 45
Tabel 3.14 Angka Kecukupan Mineral yang Dianjurkan (Per Orang Per Hari)
Kel Ca P Mg Fe I Zn Se Mn F Cr K Na Cl Cu
Usia (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mcg) (mg) (mg) (mcg) (mg) (mg) (mg) (mcg)
1-3 thn 650 460 65 7 90 3 18 1.2 0.7 14 2600 800 1200 340
4-6 thn 1000 500 95 10 120 5 21 1.5 1.0 16 2700 900 1300 440
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
37
Mata Pelatihan Inti 2
2. Lauk Pauk sebagai Sumber Utama Protein dan juga Sebagian Vitamin dan Mineral
Penting
a. Rasional
Lauk pauk merupakan sumber protein hewani dan
Pesan Kunci:
nabati yang dibutuhkan untuk membangun sel Lauk pauk merupakan sumber
tubuh yang baru, menggantikan sel yang mati, dan protein hewani dan nabati
mempertahankan imunitas. yang merupakan bahan
dasar untuk regenerasi sel
b. Jenis-jenis Protein Hewani dan Nabati dan sistem kekebalan tubuh
Kelompok lauk pauk yang merupakan sumber anak.
protein hewani di antaranya adalah daging merah,
ayam, ikan, telur, hati ayam, udang, cumi, susu, sedangkan yang merupakan sumber
protein nabati di antaranya adalah tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
3. Sayur dan Buah sebagai Sumber Utama Vitamin dan Sebagian Mineral Penting dan
Serat
a. Rasional
Sayur dan buah merupakan sumber vitamin dan Pesan Kunci:
mineral yang diperlukan untuk mendukung
metabolisme zat gizi di dalam tubuh dan mencegah Sayur dan buah merupakan
terjadinya kekurangan zat gizi, seperti anemia. sumber vitamin dan mineral
yang penting untuk
Vitamin dan mineral ini bermanfaat untuk
metabolisme zat gizi yang
membantu pertumbuhan, perkembangan dan
bermanfaat bagi
kesehatan anak. Kebutuhan serat yang diperlukan pertumbuhan, perkembangan
untuk anak usia 2-6 tahun adalah sebesar 19-20 dan kesehatan anak.
gram/hari.
38
Mata Pelatihan Inti 2
daun pepaya, dan sebagainya merupakan sumber vitamin A dan zat besi. Sedangkan
untuk sayur dan buah sumber vitamin C diantaranya adalah jambu batu, jeruk, pepaya,
mangga, lemon, stroberi, brokoli, tomat, paprika, kentang, dsb.
Kebutuhan gula, garam, dan lemak untuk anak usia 2-6 tahun adalah sebagai berikut:
• Gula sebanyak 20 gram/hari, sekitar 2,5 sendok makan (setara dengan 70 kkal).
• Garam (natrium) 1/3 sendok teh (setara dengan 600-700 mg Natrium).
• Minyak (tersimpan dalam makanan) total sebanyak 20-25 gram, sekitar 2-2,5 sendok
makan (setara 180-225 kkal)
Pesan Kunci:
Hindari konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan karena dapat
menimbulkan berbagai gangguan dan penyakit metabolik di kemudian hari.
5. Cairan
Air merupakan kebutuhan dasar semua mahluk hidup termasuk manusia. Air merupakan
cairan yang ideal atau paling baik yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan,
pembuangan racun, pengaturan metabolisme tubuh, penyusun sel dan darah, serta
mengatur suhu tubuh. Setiap hari, tubuh kehilangan cairan melalui proses bernapas,
berkeringat, dan buang air. Jika kehilangan ini tidak diimbangi dengan asupan cairan yang
cukup, tubuh akan mengalami dehidrasi yang membahayakan kesehatan. Oleh sebab itu,
kita harus mengganti kehilangan cairan tersebut dengan minum air putih, konsumsi
buah/sayur yang banyak mengandung air, atau makanan berkuah. Untuk mencukupi
kebutuhan cairan sehari-hari dianjurkan agar anak mendapat asupan cairan sebanyak
1200-1500 ml air/hari atau sekitar 5-6 gelas sehari.
Pesan Kunci
• Kebutuhan gizi anak 2-6 tahun selalu meningkat seiring dengan masa
tumbuh kembang dan peningkatan aktivitas fisik pada anak.
• Peran ibu, pengasuh, dan lingkungan sangat penting dalam pemenuhan gizi
anak.
• Anak usia 2-6 tahun perlu mengonsumsi beranekaragam makanan sehingga
dapat memenuhi kebutuhan gizinya.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
39
Mata Pelatihan Inti 2
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
40
Mata Pelatihan Inti 2
Selain pentingnya pemberian gizi seimbang dan mengetahui tahapan tumbuh kembang
yang harus dicapai oleh anak-anak berusia 2-6 tahun, diperlukan juga kegiatan stimulasi
perkembangan kognitif dan psikososial untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak
tersebut (pola asih, asah, dan asuh anak). Penting bagi tenaga kesehatan dan orang tua
untuk mengetahui tanda-tanda bahaya (red flags) perkembangan anak. Jika terdapat tanda
bahaya perkembangan anak, sebaiknya orang tua segera membawa anaknya ke layanan
kesehatan terdekat. Kegiatan stimulasi perkembangan meliputi aktivitas fisik, sebagaimana
dituangkan dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
41
Mata Pelatihan Inti 2
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
42
Mata Pelatihan Inti 2
• Lemak
Komposisi lemak pada anak umur 2-3 tahun mencakup 30-35% dari kalori total,
sedangkan pada anak umur 3-18 tahun adalah 25-35%. Untuk anak berumur lebih
dari 2 tahun, komposisi lemak jenuh sebaiknya kurang dari 10% total asupan kalori,
dengan asupan kolesterol kurang dari 300 mg per hari. Asupan lemak trans
sebaiknya sesedikit mungkin.
• Protein
Protein harus mencakup 10-20% dari asupan kalori total harian pada anak umur 1-3
tahun dan 10-30% pada anak umur 4-18 tahun. Sebanyak 65-70% asupan protein
sebaiknya berasal dari protein hewani karena protein hewani mempunyai asam
amino esensial yang lengkap dengan bioavailabilitas yang baik.
Perbanyak konsumsi makanan tinggi protein 3-4 kali sehari seperti ikan, telur, ayam,
daging, hati, tempe tahu dan kacang-kacangan yang sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta peningkatan kognitif anak. Selain itu
konsumsi pangan sumber lemak yang kaya Omega 3, DHA, EPA yang banyak
terkandung dalam ikan juga sangat dibutuhkan anak.
• Vitamin dan mineral
Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral sebaiknya
ditawarkan setiap hari. Buah-buahan yang diberikan adalah buah-buahan sumber
vitamin C (jeruk, stroberi) dan sumber vitamin A (buah-buahan warna kuning dan
hijau tua, melon). Sayuran yang diberikan adalah sayuran dengan sumber vitamin C
(tomat, brokoli) dan sumber vitamin A (bayam, ubi, jagung). Anak-anak antara umur
1-6 tahun sebaiknya membatasi konsumsi jus sekitar 120-150 ml per hari.
Kandungan jus buah secara umum memiliki jumlah serat dan kandungan gizi yang
terbatas dibandingkan buah utuh. Sayuran dan buah-buahan perlu dikonsumsi
setiap kali makan dan dapat dijadikan sebagai makanan selingan
• Serat
Jumlah serat yang diberikan sebesar 19 gr/hari untuk anak umur 1-3 tahun dan 25
gr/hari untuk anak umur 4-8 tahun. Target ini bisa dicapai dengan mengkonsumsi
buah-buahan, sayuran, sereal, produk gandum, dan kacang-kacangan.
f. Pengasuh atau Ibu diharapkan membatasi konsumsi selingan yang terlalu manis, gurih
dan berlemak, karena makanan tersebut dapat menurunkan nafsu makan dan
cenderung menyebabkan karies gigi dan obesitas. Hindari selingan yang bisa
menyebabkan anak tersedak terutama pada anak usia dibawah 3 tahun misalnya
kacang, jelly juga hindari selingan makanan yang mengandung bahan berbahaya
misalnya formalin, boraks, pewarna methanyl yellow dan rhodamin B.
g. Minumlah air putih sesuai kebutuhan. Sangat dianjurkan agar anak tidak membiasakan
konsumsi minuman manis atau bersoda karena minuman tersebut kandungan gulanya
tinggi. Usahakan penyajian makan yang menarik yang dapat meningkatkan selera
makan anak dari segi frekuensi, jumlah, tektur, variasi dan kebersihan.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
43
Mata Pelatihan Inti 2
Pesan Kunci
1. Hindari konsumsi makanan yang terlalu manis, asin, dan berlemak.
2. Hindari jajanan makanan yang mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP)
yang berbahaya.
3. Biasakan membaca label makanan yang akan dikonsumsi.
4. Minum air putih sesuai kebutuhan usia.
5. Lakukan aktivitas fisik yang menyenangkan setiap hari.
Berikut adalah anjuran jumlah porsi menurut Angka Kecukupan Gizi (Tahun 2019) bagi
anak kelompok usia 1-3 Tahun dan 4-6 tahun:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
44
Mata Pelatihan Inti 2
Berikut contoh menu seimbang untuk anak usia 2- 6 tahun dapat dilihat pada tabel berikut:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
45
Mata Pelatihan Inti 2
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
46
Mata Pelatihan Inti 2
Berikut ini contoh standar menu sekali makan anak 2 – 6 tahun dari makanan keluarga
Tabel 18. Standar Menu Makanan Sekali Makan Anak 2-6 tahun dari Makanan Keluarga
Catatan:
1. Pada saat edukasi dapat diinformasikan contoh standar pemberian makan sesuai dengan
kelompok usia.
2. Pada saat konseling dilakukan modifikasi standar pemberian makan sesuai dengan kondisi
anak. Selanjutnya dilakukan evaluasi atau kontrol kembali 2 minggu kemudian terhadap
intervensi yang diberikan.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
47
Mata Pelatihan Inti 2
1. Usia anak 24-72 bulan merupakan masa pertumbuhan dan memiliki aktivitas yang
meningkat, sehingga asupan gizi harus dipenuhi sesuai kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan
gizi yang seimbang diperlukan agar tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan zat gizi yang
dapat berdampak tidak baik bagi kesehatan. Peran ibu, pengasuh, dan lingkungan sangat
penting dalam pemenuhan gizi anak.
3. Terdapat 4 (empat) pilar Pedoman Gizi Seimbang, bila prinsip gizi seimbang tidak diterapkan
pada anak usia 24-72 bulan dapat mengakibatkan kelainan gizi seperti: pendek (stunted),
gizi kurang (wasted), berat badan kurang (underweight), gizi lebih (overweight), obesitas,
anemia, kekurangan Vitamin A (KVA), dan GAKI, hal ini akan berpengaruh buruk pada
kondisi kesehatan dan gizi anak.
Video MP ASI
https://drive.google.com/drive/u/1/folders/1oPqefMKwCEHlEdld7AaPKifqni9e1z
9q
Video Posisi Pelekatan
https://drive.google.com/drive/u/1/folders/1De8m7WbRLFIf-
t1l2HAU2rR4hWS815kh
Video Pembuatan Boneka Peraga dan Model Payudara
https://www.dropbox.com/s/8n5pwhsaawe7jre/Pembuatan_Boneka_%26_Mode
l_Payudara_Low.mp4?dl=0
Video Posisi Menyusui dan Pelekatan Bayi pada Payudara yang Baik
https://www.dropbox.com/s/pa1aakne6ie50t7/Video%203_Posisi%20Menyusui_
Low.MP4?dl=0
Video Cara Memberikan ASIP dengan Cangkir
https://www.dropbox.com/s/xql2v3ar1dsuia4/4_Cara_Memberikan_ASIP_denga
n_Cangkir_20210810_low.mp4?dl=0
Video Cara Memerah ASI dengan Tangan
https://www.dropbox.com/s/5e88pu167r6dm8b/5_Cara_Memerah_ASI_dengan
_Tangan%20low.mp4?dl=0
Selamat !!
Anda telah menyelesaikan MPI.2 Pemberian Makan Balita dan Anak Prasekolah.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
48
Mata Pelatihan Inti 2
C. PENUGASAN
Tujuan
Peserta mampu menjelaskan mengenai risiko tidak memberikan ASI bagi bayi, ibu, keluarga,
dan masyarakat/bangsa.
Petunjuk:
1. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok.
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan:
a. Risiko tidak memberikan ASI bagi Bayi,
b. Risiko tidak memberikan ASI bagi Ibu,
c. Risiko tidak memberikan ASI bagi Keluarga,
d. Risiko Tidak Memberikan ASI bagi Masyarakat/Bangsa
3. Fasilitator memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk menuliskan poin-poin
risiko sebanyak-banyaknya sesuai tugas kelompok masing-masing
4. Fasilitator meminta setiap kelompok untuk presentasi dan memimpin diskusi untuk
membahas hasil diskusi masing-masing kelompok.
5. Fasilitator meminta peserta untuk mengulang kembali dan membuat rangkuman.
6. Fasilitator meminta peserta meninjau Modul MPI 2 Materi Pokok 1 Pemberian Makan pada
Sasaran 1000 HPK, Sub Materi Pokok Pemberian ASI
Alat bantu:
1. Media presentasi (laptop, LCD, Flipchart, spidol)
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
49
Mata Pelatihan Inti 2
Tujuan
Peserta mampu menjelaskan kesulitan yang sering terjadi selama pemberian ASI.
Petunjuk:
1. Fasilitator membagi peserta ke dalam kelompok
2. Fasilitator menjelaskan kesulitan yang sering terjadi selama pemberian ASI, disertai
menampilkan foto-foto pembengkakan payudara, puting lecet, saluran ASI tersumbat yang
dapat menyebabkan mastitis, dan ibu merasa ASI tidak cukup.
3. Fasilitator meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan gejala-gejala, pencegahan dan
apa yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut, serta apa yang dilakukan untuk ibu
yang merasa ASI tidak cukup.
4. Fasilitator meminta setiap kelompok menjelaskan hasil diskusi
5. Fasilitator meminta peserta untuk mengulang kembali dan membuat rangkuman.
6. Fasilitator meminta peserta untuk meninjau Modul MPI 2 Materi Pokok Pemberian Makan
pada Sasaran 1000 HPK, Sub Materi Pokok Pemberian ASI
Alat bantu:
1. Media presentasi (laptop, LCD, Flipchart, spidol)
2. Brosur Bagaimana Menyusui Bayi Anda
3. Gambar-gambar kesulitan pemberian ASI (Metaplan atau ppt)
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
50
Mata Pelatihan Inti 2
Tujuan:
Peserta terampil dalam membantu memperbaiki posisi dan pelekatan menyusui.
Petunjuk:
1. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok
2. Fasilitator meminta peserta dalam kelompok membagi diri untuk memerankan ibu, konselor,
pengamat untuk mempraktikkan posisi dan pelekatan secara bergantian.
3. Fasilitator menjelaskan tentang cara membantu memperbaiki posisi dan pelekatan menyusui
mengacu ke 4 ciri posisi menyusui yang baik dan 4 tanda pelekatan yang baik (lihat uraian
sub materi 2 materi pokok 1 tentang Pemberian ASI).
Cara membantu ibu mengatur posisi bayinya dapat dilakukan dengan:
a. Memberi salam kepada ibu dan tanyakan bagaimana menyusuinya.
b. Menilai kegiatan menyusuinya
c. Menjelaskan apa yang mungkin bisa dibantu, tanyakan apakah ia menghendaki kita
menunjukkannya
d. Memastikan ibu merasa nyaman dan rileks
e. Yang berperan sebagai fasilitator duduk dalam posisi nyaman dan sopan
f. Memastikan agar 4 ciri posisi dilakukan dengan benar saat simulasi :
1) Kepala dan badan bayi membentuk garis lurus
2) Badan bayi dekat dengan badan ibu
3) Menopang seluruh tubuh bayi
4) Wajah bayi menghadap payudara ibu dengan hidung bayi menghadap puting
g. Memastikan ibu menyangga payudaranya dengan benar
1) Jari-jari diletakkan pada dinding dada di bawah payudara
2) Jari telunjuk menyangga payudara
3) Ibu jari di atas payudara
4) Jari-jari ibu tidak boleh terlalu dekat dengan putting
h. Memastikan agar 4 tanda pelekatan pada simulasi dilakukan dengan benar,
anjurkan ibu melakukan:
1) Sentuh bibir bayi dengan puting ibu
2) Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar
3) Gerakkan dengan cepat bayi ke payudara ibu
4) Arahkan bibir bawah bayi dibawah putting
4. Fasilitator meminta peserta untuk mempraktikkan pengaturan posisi pelekatan secara
bergantian
5. Fasilitator mengamati dan langsung memberikan masukan apabila ada yang kurang tepat
6. Peserta yang berperan sebagai ibu akan memerankan seorang ibu yang sedang mengalami
kesulitan memposisikan dan melekatkan bayinya saat menyusui
7. Peserta yang berperan sebagai konselor akan membantu ibu menggunakan posisi menyusui
yang baik (4 tanda) dan pelekatan yang baik (4 tanda)
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
51
Mata Pelatihan Inti 2
8. Peserta yang berperan sebagai pengamat akan mengamati kader/konselor dan memberikan
umpan balik terhadap praktik posisi pelekatan yang dilakukan oleh peserta yang berperan
sebagai kader/konselor.
9. Semua peserta akan mempraktikkan masing-masing peran
10. Fasilitator mengamati dan memberikan umpan balik di kelompok
11. Fasilitator merangkum hasil praktik posisi dan pelekatan menyusui dengan melibatkan peserta
Alat Bantu:
1. Boneka/Model Boneka
2. Model Payudara
3. Lembar penilaian simulasi posisi pelekatan menyusui
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
52
Mata Pelatihan Inti 2
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
53
Mata Pelatihan Inti 2
Tujuan:
Peserta terampil dalam memerah ASI dengan tangan, dan memberikan ASI perah dengan
cangkir.
Petunjuk:
1. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok
2. Fasilitator menyiapkan peralatan untuk simulasi (boneka, model payudara dan cangkir/gelas
kecil)
3. Fasilitator menunjukkan cara membantu ibu untuk memerah ASI dengan tangan,
menggunakan Kotak “Cara memerah ASI dengan tangan”.
4. Fasilitator menunjukkan cara memberikan minum dengan cangkir.
5. Fasilitator menjelaskan kepada peserta di kelompoknya bahwa mereka akan berlatih secara
berpasangan dan bergantian dalam mempraktikkan cara memerah ASI dengan dan
memberikan ASI perah dengan cangkir.
6. Peserta yang berperan sebagai konselor akan menunjukkan kepada ibu cara memerah ASI
dengan menggunakan model payudara, ibu dapat mempraktikkan langsung atau dengan
model payudara.
7. Peserta yang berperan sebagai konselor melanjutkan menunjukkan cara memberikan
minum dengan cangkir dan boneka
8. Peserta yang berperan sebagai ibu akan memerah ASI dengan model payudara dan
memberikan minum dengan cangkir dan boneka mengikuti peserta yang berperan sebagai
konselor
9. Peserta yang berperan sebagai pengamat akan mengamati konselor dan memberikan
umpan balik terhadap praktik memerah dan memberikan ASI dengan cangkir dilakukan oleh
peserta yang sedang berlatih
10. Fasilitator mengamati jalannya setiap proses kemudian mengajak peserta diskusi kelompok
untuk saling memberikan umpan balik dan membahas hasil praktik lapangan
11. Fasilitator mempersilahkan peserta apabila ada pertanyaan yang ingin didiskusikan
12. Fasilitator merangkum hasil praktik cara memerah ASI dengan tangan dan memberikan ASI
perah dengan cangkir dengan melibatkan peserta
Alat bantu:
1. Boneka
2. Model Payudara
3. Cangkir dan sendok
4. Kotak/Lembar “Cara Memerah ASI dengan Tangan”
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
54
Mata Pelatihan Inti 2
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
55
Mata Pelatihan Inti 2
Catatan:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
56
Mata Pelatihan Inti 2
Tujuan:
Peserta mampu melakukan Praktik Pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) 6-23
bulan
Petunjuk:
1. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok.
2. Fasilitator membagi penugasan penyiapan MP ASI sesuai katagori usia
a. 6 bulan
b. 6-8 bulan
c. 9-11 bulan
d. 12-23 bulan
3. Fasilitator menjelaskan tentang penyiapan MP ASI terutama prinsip aman dan adekuat
4. Fasilitator juga mengajak peserta untuk mencuci tangan bersama dengan 5 (lima)
langkah
5. Fasilitator memandu peserta membuat MP ASI untuk kategori usia dari makanan
keluarga
6. Fasilitator meminta peserta untuk memperlihatkan dan menjelaskan MP ASI yang
telah disiapkan dan mendiskusikan karakteristik MP ASI sesuai rekomendasi.
7. Fasilitator juga mengajak peserta untuk mendiskusikan MP ASI pabrikan
8. Fasilitator mengajak diskusi kelompok setelah kegiatan selesai dan meminta peserta
saling memberikan umpan balik mengacu pada rekomendasi MP ASI.
9. Fasilitator mempersilahkan peserta apabila ada pertanyaan yang ingin didiskusikan
10. Fasilitator meminta peserta membuat rangkuman
Alat bantu:
1. Alat makan (mangkuk ukuran 250 ml, sendok, piring)
2. Makanan lokal matang/makanan keluarga (makanan pokok, lauk hewani, kacang-
kacangan, buah dan sayur)
3. Alat timbang makanan
4. Gelas ukur
5. Talenan
6. Ulekan
7. Pisau
8. Saringan kawat halus
9. Lembar hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan MP ASI Anak Usia 6-23 bulan
10. Standar Menu MP ASI berbahan Pangan Lokal dan Contoh MP ASI yang dibuat dari
Makanan Keluarga (didalam Modul)
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
57
Mata Pelatihan Inti 2
Penilaian Simulasi
Penyiapan MP ASI Anak Usia 6-23 bulan
2 Prinsip Adekuat
a. MP ASI sesuai usia
b. Jumlah MP ASI sesuai dengan usia
c. Tekstur/konsistensi MP ASI sesuai dengan usia
d. Dapat menjelaskan frekuensi pemberian MP ASI
e. Variasi bahan makanan yang digunakan
1) Kesesuaian Kualitas bahan makanan yang
digunakan
2) Ketepatan kuantitas bahan makanan yang
digunakan
Catatan:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
58
Mata Pelatihan Inti 2
Lampiran MPI.2.IHB 2
Panduan Diskusi Kelompok
Rekomendasi Pemberian Makan Pada Anak 24-72 Bulan (45 menit)
Tujuan
Peserta mampu melakukan penyiapan makanan untuk Anak 24-72 bulan sesuai rekomendasi
Petunjuk:
1. Fasilitator membagi peserta ke dalam kelompok dan
2. Fasilitator meminta masing-masing kelompok mendiskusikan rekomendasi pemberian
makan pada Anak 2-5 tahun dan 5-6 tahun
3. Fasilitator meminta setiap kelompok memaparkan hasil diskusi
4. Fasilitator meminta peserta untuk meninjau MPI 2 Materi Pokok 2. Pemberian Makan pada
Anak 24 – 72 bulan
5. Fasilitator meminta peserta untuk mengulang kembali dan membuat rangkuman.
Alat bantu:
1. Media presentasi (laptop, LCD, Flipchart, spidol)
2. Modul
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
59
Mata Pelatihan Inti 2
Lampiran MPI.2.IHB 2
Panduan Simulasi
Penyiapan Makan Anak 24 – 72 Bulan (45 menit)
Tujuan:
Peserta mampu melakukan penyiapan makanan untuk Anak Usia 24-72 bulan, Balita dan Anak
Prasekolah sesuai dengan rekomendasi
Petunjuk:
1. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok.
2. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok untuk menyiapkan makanan anak usia 2 – 5
tahun dan 5 – 6 tahun
3. Fasilitator menjelaskan dan mencontohkan makanan anak usia 2-5 tahun dan 5-6 tahun
(dapat menggunakan video)
4. Fasilitator meminta peserta mulai melakukan penyiapan makanan anak 2-5 tahun dan 5-6
tahun
5. Fasilitator mengajak peserta untuk mencuci tangan bersama dengan 5 langkah.
6. Fasilitator membimbing peserta dalam penyiapan makanan anak 2-5 tahun dan 5-6 tahun
7. Fasilitator meminta masing-masing kelompok untuk memperlihatkan dan menjelaskan
makanan yang telah disiapkan pada kelompok lainnya dan mendiskusikannya
8. Fasilitator memberikan umpan balik dan mempersilahkan peserta bertanya
9. Fasilitator merangkum hasil diskusi dengan melibatkan peserta
Alat bantu:
1. Alat makan (mangkuk ukuran 250 ml, sendok, piring)
2. Makanan lokal matang (makanan pokok, lauk hewani, kacang-kacangan, buah dan sayur)
3. Alat timbang makanan
4. Gelas ukur
5. Talenan
6. Pisau
7. Lembar Penilaian Simulasi Penyiapan Makanan Anak 24 – 72 bulan
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
60
Mata Pelatihan Inti 2
Penilaian Simulasi
Penyiapan Makanan Anak 24-72 bulan
Catatan:
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
61
Mata Pelatihan Inti 2
D. TES FORMATIF
1. Contoh anjuran jumlah porsi makan dan minum menurut kecukupan energi bagi Ibu Ana
yang sedang hamil 5 (lima) bulan untuk konsumsi satu hari adalah:
a. 6 porsi nasi, 2 porsi ikan dan 2 porsi telur, 2 porsi tempe dan 2 porsi tahu, 4 porsi sayur-
sayuran, 4 porsi/potong buah, 5 porsi minyak atau lemak (termasuk dalam pengolahan), 2
porsi gula serta 8-14 gelas air putih
b. 5 porsi nasi, 2 porsi ikan dan 2 porsi telur, 2 porsi tempe dan 2 porsi tahu, 4 porsi sayur-
sayuran, 5 porsi/potong buah, 5 porsi minyak atau lemak (termasuk dalam pengolahan), 2
porsi gula serta 8-14 gelas air putih
c. 6 porsi nasi, 2 porsi ikan dan 2 porsi telur, 2 porsi tempe dan 2 porsi tahu, 6 porsi sayur-
sayuran, 4 porsi/potong buah, 6 porsi minyak atau lemak (termasuk dalam pengolahan), 2
porsi gula serta 8-14 gelas air putih
d. 4 porsi nasi, 2 porsi ikan dan 2 porsi telur, 2 porsi tempe dan 2 porsi tahu, 4 porsi sayur-
sayuran, 4 porsi/potong buah, 5 porsi minyak atau lemak (termasuk dalam pengolahan), 4
porsi gula serta 8-14 gelas air putih
e. 4 porsi nasi, 4 porsi ikan dan 4 porsi telur, 2 porsi tempe dan 2 porsi tahu, 4 porsi sayur-
sayuran, 4 porsi/potong buah, 5 porsi minyak atau lemak (termasuk dalam pengolahan), 2
porsi gula serta 8-14 gelas air putih
2. Ada benjolan lunak di payudara, terasa nyeri, kemerahan, ibu tidak merasa sakit, dan tidak
demam adalah gejala terjadi kesulitan menyusui:
a. Mastitis
b. Air Susu Ibu tersumbat
c. Puting retak
d. Puting terbenam
e. ASI Tidak Cukup
3. Danish, seorang anak laki-laki berusia 9 bulan. Pemberian MP ASI yang dianjurkan:
a. Berbentuk seperti makanan keluarga, 3-4 kali setiap hari, ditambah 1-2 kali makanan
selingan. Porsi 1 mangkuk ukuran 250 ml setiap kali makan
b. Makanan lumat 2-3 kali setiap hari, ditambah 1-2 kali makanan selingan. Porsi ½
mangkuk ukuran 250 ml setiap kali makan
c. Makanan yang dicincang halus dan makanan yang dapat dipegang bayi, 3-4 kali setiap
hari, ditambah 1-2 kali makanan selingan. Porsi ½ - ¾ mangkuk ukuran 250 ml setiap
kali makan
d. Makanan yang dicincang halus dan makanan yang dapat dipegang bayi, 3-4 kali setiap
hari, ditambah 1-2 kali makanan selingan. Porsi 1 mangkuk ukuran 250 ml setiap kali
makan
e. Berbentuk seperti makanan keluarga, 2 kali setiap hari, ditambah 1-2 kali makanan
selingan. Porsi 1 mangkuk ukuran 250 ml setiap kali makan
62
Mata Pelatihan Inti 2
5. Salah satu pilar dalam pemenuhan gizi seimbang adalah aktivitas anak. Bagi anak usia 1-
3 tahun, maka pernyataan yang tepat adalah:
a. Menghabiskan kurang lebih 120 menit untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari
dengan berbagai jenis dan intensitas aktivitas fisik yang berbeda dan tersebar dalam
waktu satu hari. Semakin banyak semakin baik.
b. Menghabiskan kurang lebih 180 menit untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari
dengan berbagai jenis dan intensitas aktivitas fisik yang berbeda dan tersebar dalam
waktu satu hari. Semakin banyak semakin baik.
c. Menghabiskan kurang lebih 240 menit untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari
dengan berbagai jenis dan intensitas aktivitas fisik yang berbeda dan tersebar dalam
waktu satu hari. Semakin banyak semakin baik.
d. Menghabiskan kurang lebih 300 menit untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari
dengan berbagai jenis dan intensitas aktivitas fisik yang berbeda dan tersebar dalam
waktu satu hari. Semakin banyak semakin baik.
e. Menghabiskan kurang lebih 360 menit untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari
dengan berbagai jenis dan intensitas aktivitas fisik yang berbeda dan tersebar dalam
waktu satu hari. Semakin banyak semakin baik.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
63
Mata Pelatihan Inti 2
E. KUNCI JAWABAN
1. a
2. b
3. c
4. c
5. b
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
64
Mata Pelatihan Inti 2
DAFTAR PUSTAKA
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia (2015). Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis
Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. Diunduh dari:
https://www.idai.or.id/wp-content/uploads/2015/07/merged_document.pdf
2. Kementerian Kesehatan. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta. 2014.
3. Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian ASI Eksklusif.
4. Kementerian Kesehatan. Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak. 2020.
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450 Tahun 2004 tentang Pemberian ASI
Eksklusif 6 Bulan bagi Bayi di Indonesia.
6. Kementerian Kesehatan. Pedoman Gizi Seimbang Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. 2021.
7. Kementerian Kesehatan. Modul Pelatihan Konseling PMBA. 2020.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
9. Kementerian Kesehatan. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.
11. Kementerian Kesehatan. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Bagian Anak). 2020.
12. Kementerian Kesehatan. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Tahun 2022.
13. Strategi Global Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Kementerian Kesehatan.
14. WHO. Infant and Young Chliddren Counseling An Integrated Course. WHO Geneva.
15. United Nations Children’s Fund (UNICEF). Improving Young Children’s Diets During the
Complementary Feeding Period. UNICEF Programming Guidance. New York: UNICEF,
2020. https://www.unicef.org/media/93981/file/Complementary-Feeding-Guidance-
2020.pdf
16. IDAI. Aktivitas Fisik Pada Anak. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-
anak/aktivitas-fisik-pada-anak. 2016
17. IDAI. Rekomendasi Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia
untuk Mencegah Malnutrisi. 2015.
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
65
Mata Pelatihan Inti 2
TIM PENYUSUN
Penasehat:
Direktur Gizi dan KIA
Penanggungjawab:
Ketua Tim Kerja Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah
Penyusun:
Cornelia, Dedi Setiawan, Dian Anggoro, Dyah Yuniar, Hikmah Kurniasari, Ine Indrati,
Lismartina, Mediana, Siti Masruroh, Siti Mutia, Vita Ariestyanita, Wayan Suwastini
Kontributor:
Ana Amalia, Ario Baskoro, Desi Agustini, Dyah Sari Utami, Eko Prihastono, Esti Pangastuti,
Deswani, Evi Apriana, Ira Nola Lingga, Maya Rayyan, Rivani Noor, Siti Mutia, Sri Sukotjo,
Shoffy Nadrotunnissa, Tiara Karmila Mahardikni, Tiska Yumeda, Wayan Suwastini, Widyawati
Editor:
Dewi Astuti dan Desi Agustini
Diterbitkan oleh:
Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Direktorat Gizi Masyarakat
Jakarta, 2022
Modul Pelatihan Pelatih SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
66