Anda di halaman 1dari 22

Peraturan Perusahaan

PENDAHULUAN
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya kepada kita
semua.
Sadar akan perlunya hubungan kerja yang harmonis di antara seluruh unsur Perusahaan, yang ditata dengan jelas dan dilandasi
dengan semangat yang tinggi untuk memajukan perusahaan, maka disusunlah Peraturan Perusahaan, yang dibuat dengan
berpedoman pada Undang-undang Ketenagakerjaan dengan semangat Hubungan Industrial Pancasila.
Tujuan Peraturan Perusahaan adalah agar setiap karyawan jelas akan hak dan kewajibannya dan dengan demikian dapat fokus
dengan lebih mantap pada kontribusi yang dapat karyawan berikan pada pertumbuhan perusahaan, sehingga dapat meraih
kepuasan kerja lebih tinggi dan mengembangkan karier dengan baik.
Perusahaan menetapkan Peraturan Perusahaan ini sebagai dasar dalam penentuan hak dan kewajiban dari Perusahaan dan
karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan dengan tujuan pelaksanaan hubungan industrial Pancasila yang
harmonis dalam Perusahaan.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam Peraiuran Perusahaan ini akan berpedoman pada undang-undang ketenagakerjaan yang
berlaku, surat keputusan direksi, surat edaran direksi, internal memo, notulen rapat, pedoman etika dan prilaku serta budaya
Perusahaan yang berlaku, adat istiadat dan norma-norma sosial secara umum. Apabila terjadi perubahan dalam peraturan
perundang-undangan, maka Perusahaan akan menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang baru.
Peraturan Perusahaan ini, merupakan pedoman bagi karyawan dan pengusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis, efektif
dan produktif demi kemajuan Perusahaan dan karyawan. , ,.
/. ?".--~,.
Perusahaan ini adalah ladang usaha kita bersama, tempat t1ta/tJ7kerja---Qart'b~rkarya, sehingga maju dan berkembangnya
Perusahaan ini sangat tergantung pada kerja keras, loyalitas d l " . a i<dari kl a,. sf¥nua.
z ,
IT'. ,
:Q l . • "': ~
(1\ ';' . S <..
'1) z... ''j" ~
~ ~~I_ _.<.! ~'J:.
~-=t . ,;, '.," ..'
INOONES.\~ PT. Topindo Atlas Asia

j i
Peraturan Perusahaan

BABI
UMUM

Pasal1
PENGERTIAN ISTILAH
Dalam Peraturan Perusahaan ini yang dimaksud dengan :
1. Perusahaan :
PT. Topindo Atlas Asia yang berkedudukan di Jalan Garuda Nomor 26 G-H, Jakarta Pusat dengan cabang-cabangnya yang
beroperasi di wilayah Republik Indonesia, selanjutnya disebut Perusahaan.
2. Komisaris:
adalah orang yang diangkat dan diberhentikan oleh Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan dan tercatat dalam
akta perusahaan.
3. Direksi:
adalah orang yang diangkat dan diberhentikan oleh Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan dan tercatat
dalam akta perusahaan.
4. Pimpinan:
adalah mereka yang karena jabatannya sebagai hasil pengangkatan dan penunjukkan mempunyai tugas memimpin
Perusahaan atau sebagian dari Perusahaan.
5. Peraturan Perusahaan :
adalah Peraturan yang dibuat secara tertulis yang memuat ketentuan-ketentuan tentang syarat-syarat kerja serta tata tertib
Perusahaan termasuk di dalamnya adalah Surat Keputusan dan atau Ketetapan Direksi, Surat Edaran, Pedoman Etika Perilaku,
Internal Memo maupun Notulen Rapat.
6. Pekerjaan :
adalah tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh karyawan untuk kepentingan perusahaan.
7. Karyawan:
adalah semua orang yang berdasarkan pengangkatan dari perusahaan terikat dalam hubungan kerja dengan Perusahaan dan
oleh karenanya menerima upah sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan ini.
8. Keluarga:
adalah seorang istri sah dan maksimal 3 (tiga) orang anak yang menjadi tanggungan karyawan laki-Iaki dari istri yang sah
tersebut berdasarkan dokumen buku nikah dan kartu keluarga yang terdaftar dalam arsip kepegawaian perusahaan.
9. IstrilSuami:
adalah isterilsuami karyawan yang sah menurut hukum dan berdasarkan dokumen buku nikah dan kartu keluarga yang terdaftar
dalam arsip kepegawaian perusahaan.
10. Anak :
a yang terdaftar dalam arsip
Peraturan Perusahaan

kepegawaian Perusahaan, berusia sampai dengan 25 (dua puluh lima) tahun, dan merupakan anak yang sah menurut
ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia.
11. Imbalan / upah :
adalah pemberian yang diterima oleh karyawan dari perusahaan setiap bulan sebagai pendapatan.
12. Tunjangan :
adalah pendapatan selain gaji yang diberikan perusahaan sebagai bantuan kepada karyawan sesuai dengan kemampuan
perusahaan.
13. Teguran Lisan :
adalah teguran yang langsung dilakukan oleh atasan yang bersangkutan pada saat karyawan melakukan pelanggaran.
14. Peringatan Tertulis
adalah hukuman yang memiliki bobot sanksi lebih berat dari pada Teguran Lisan dan diberikan terhadap pelanggaran tata tertib
kerja dan/atau larangan yang dilakukan oleh karyawan dan/atau pengulangan atas pelanggaran tersebut. Peringatan Tertulis
merupakan tindakan disipliner yang diberikan oleh Perusahaan kepada karyawan.
15. Skorsing
adalah suatu proses menuju Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) guna menunggu putusan pengadilan atau penetapan
Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI), dan diberikan setelah pemberian Peringatan Tertulis ketiga
atau karena kesalahan berat. Skorsing diberikan sebagai upaya berpikir bagi Perusahaan untuk memutuskan sanksi berupa
Penurunan Jabatan atau Pemutusan Hubungan Kerja sesuai dengan penilaian Perusahaan.
16. Penurunan Jabatan
adalah hukuman berupa penurunan jabatan ke jenjang yang lebih rendah, disebabkan oleh rendahnya penilaian perusahaan
atas kinerja karyawan , atau disebabkan oleh faktor lainnya.
17. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
adalah Pengakhiran Hubungan Kerja yang disebabkan karena berbagai faktor, dimana pelaksanaan dan hak hak karyawan
akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
18. Uang Pisah
adalah sejumlah uang yang diberikan sesuai dengan kebijakan perusahaan dikarenakan karyawan tersebut dengan inisiatif
sendiri mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi dan sah, dimana proses pengunduran diri tersebut dilakukan
sesuai dengan syarat, dan prosedur yang berlaku di dalam perusahaan.

Pasal2
RUANG LlNGKUP PERATURAN PERUSAHAAN
1.

2. Sepanjang sesuatu hal tidak diatur dalam Peraturan Perusahaan i


Perusahaan, maka berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam
lainnya yang berlaku di lingkungan Perusahaan.

3
Peraturan Perusahaan

3. Dewan Komisaris dan Direksi diatur dalam peraturan yang terpisah.

BAB II
KEPEGAWAIAN

Pasal3
PERSYARATAN UMUM PENERIMAAN KARYAWAN
Persyaratan umum penerimaan karyawan adalah :
1. Warga Negara Indonesia;
2. Berusia antara 18 (delapan belas) sampai 50 (lima puluh) tahun, kecuali karyawan tidak tetap;
3. Sehatjasmani dan rohani;
4. Bersedia mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di Perusahaan;
5. Bersedia menjalani test teknis, psikologi, potensi, manajerial, kesehatan dan test-test lain yang ditunjuk serta dibiayai oleh
Perusahaan.
Pasal4
PERSYARATAN MINIMAL KARYAWAN TETAP
Persyaratan minimal karyawan tetap adalah :
1. Sehat jasmani dan rohani;
2. Jujur dan memiliki integritas yang tinggi;
3. Disiplin;
4. Rajin;
5. Tanggung jawab;
6. Loyal;
7. Tidak pernah menjalani hukuman pidana.

Pasal5
STATUS KARYAWAN
1. Karyawan diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan Perusahaan :

2.
Peraturan Perusahaan

i. Adalah karyawan yang terikat pada hubungan kerja jangka panjang dengan Perusahaan hingga berulang tahun ke­
56 (lima puluh enam) tahun . Dengan masa persiapan pensiun 3 (tiga) bulan sebelumnya.
ii. Sebelum diangkat menjadi karyawan tetap, setiap karyawan baru wajib menjalani masa percobaan paling lama 3
(tiga) bulan sebagai karyawan percobaan.
iii. Hubungan kerja dalam masa percobaan dapat diputuskan tanpa syarat setiap saat dengan pemberitahuan tertulis
minimal 1 (satu) minggu sebelumnya baik oleh karyawan percobaan maupun oleh Perusahaan. Atas pemutusan
hubungan kerja ini kepada karyawan percobaan tidak akan diberikan kompensasi dalam bentuk apapun, kecuali gaji
sampai dengan hari terakhir karyawan bekerja.
b) KARYAWAN TIDAK TETAP
i. Adalah karyawan yang terikat hubungan kerja dengan Perusahaan dengan jangka waktu terbatas dan untuk
pekerjaan tertentu.
ii. Hubungan kerja dengan karyawan tidak tetap akan diatur secara khusus dan terperinci dalam suatu perjanjian kerja
dengan jangka waktu tertentu.
iii. Karyawan asing adalah karyawan dengan status Warga Negara Asing yang terikat hubungan kerja dengan
Perusahaan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya serta untuk jangka waktu terbatas.
iv. Hubungan kerja dengan karyawan asing akan diatur secara khusus dan terperinci dalam suatu perjanjian kerja
tersendiri dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal6
KEPENTINGAN PERUSAHAAN
Setiap karyawan wajib mendahulukan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi dan sedapat mungkin menghindari
terjadinya benturan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan pribadi serta wajib melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi,
bertanggung jawab dan disiplin tinggi.

Pasal7
MUTASI, PROMOSI DAN DEMOSI DALAM PERUSAHAAN
1. Mutasi:
a)

b) Perusahaan dapat melakukan mutasi kepada karyawan denga


I. Memperkuat kinerja di bagian/wilayah lain;
ii. Optimalisasi alokasi sumber daya manusia;
iii. Memenuhi kebutuhan Perusahaan;
iv. Menambah pengetahuan dan ketrampilan karyawan;
Peraturan Perusahaan

v. Alasan kesehatan ;
vi. Alasan kompetensi karyawan .
Penolakan terhadap pelaksanaan mutasi oleh karyawan dapat dikategorikan sebagai menolak perintah kerja dan hal ini
termasuk ke dalam pelanggaran.
2. Promosi:
a) Promosi adalah hak dan wewenang Perusahaan untuk menempatkan karyawan pada golongan jabatan yang lebih tinggi
daripada golongan jabatan sebelumnya dengan memperhatikan kesempatan (Iowongan) yang ada serta kemampuan dari
karyawan tersebut.
b) Perusahaan dapat melakukan promosi kepada karyawan dengan pertimbangan sebagai berikut :
i. Kebutuhan organisasi Perusahan;
ii. Optimalisasi perwujudan potensi diri karyawan bagi Perusahaan;
iii. Meningkatkan jenjang karir karyawan yang bersangkutan.
3. Demosi:
a) Demosi adalah hak dan wewenang Perusahaan untuk menempatkan karyawan pada golongan jabatan yang lebih rendah
daripada golongan jabatan sebelumnya atas pertimbangan Perusahaan.
b) Imbalan yang diterima karyawan yang di demosi akan disesuaikan dengan golongan jabatan yang baru terhitung sejak
tanggal demosi dinyatakan berlaku.
Pelaksanaan Mutasi, Promosi dan Demosi diatur lebih lanjut oleh Perusahaan dalam aturan terpisah.

Pasal8
RELOKASI
1. Bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas kerja adalah dengan menempatkan karyawan pada posisi
yang tepat dan adil sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Oleh karena itu perlu untuk mengatur pemindahan tugas seorang
karyawan dari suatu lokasi kerja ke lokasi kerja yang lain (relokasi) dan mengenai relokasi karyawan merupakan wewenang
dan hak Perusahaan;
2. Relokasi adalah suatu pemindahan tugas seorang karyawan dari suatu lokasi kerja ke lokasi kerja lain, baik yang berada dalam
wilayah Republik Indonesia maupun antar negara, dengan lamanya penugasan minimal 12 (dua belas) bulan;
3. Pengaturan mengenai Relokasi diatur lebih lanjut oleh Perusahaan dalam aturan terpisah.

Pasal9
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. Untuk meningkatkan sikap, pengetahuan , ketrampilan dan prestasi kerjanya, setiap karyawan bila diperlukan akan diberikan
kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diatur oleh Perusahaan.
2. Pendidikan dan pelatihan tersebut diberikan kepada karyawan yang pelaksanaannya akan diatur serta diselenggarakan di luar
jam kerja Perusahaan, kecuali ada pengaturan khusus dari Perusahaan.

6
Peraturan Perusahaan

Pasal10
PENILAIAN PRESTASI KERJA
1. Untuk memperoleh umpan balik bagi Perusahaan dan karyawan dalam rangka menjamin integrasi kebutuhan Perusahaan
dengan karyawan maka dipandang perlu untuk melakukan evaluasi obyektif terhadap prestasi kerja karyawan secara berkala
melalui sistem Penilaian Prestasi Kerja (PPK) yang berorientasi pada hasH kerja dan upaya pencapaiannya;
2. Hasil PPK menjadi dasar untuk pengembangan potensi karyawan dan diatur lebih lanjut oleh Perusahaan dalam aturan
terpisah.

Pasal 11
PENGHARGAAN
1. Kepada karyawan yang menunjukkan prestasi kerja yang istimewa atau telah berjasa secara luar biasa kepada Perusahaan
akan diberikan penghargaan;
2. Sentuk penghargaan yang dimaksud ayat 1 Pasal ini ditentukan oleh Perusahaan berdasarkan penilaian atau prestasi kerja
yang telah dicapai oleh Karyawan yang bersangkutan.

BAB III
PERAlURAN KERJA

Pasal12
HARI KERJA DAN JAM KERJA
1. Waktu kerja adalah waktu di mana karyawan melakukan tugas peke~aannya di tempat tertentu yang ditunjuk oleh Perusahaan;
2. Dengan memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku, hari kerja dan jam kerja di Perusahaan diatur sebagai berikut :
a) Kantor Pusat dan/atau Gudang :
Senin sId Jum'at
Waktu Kerja : 08.00 -17.00
Istirahat : 12.00 -13.00

i.

: 07.00 - 15.00
II : 15.00 - 23.00
c. Shift III : 23.00 - 07.00
7
Peraturan Perusahaan

(Sudah termasuk waktu istirahat antar jam kerja selama 1(satu) jam).
ii. Penentuan tugas shift I, II dan III tersebut diatas, akan diatur secara bergiliran oleh Pimpinan Perusahaan dan akan
diatur agar setiap satpam Perusahaan mendapatkan istirahat.
3. Dalam hal kepentingan operasional Perusahaan menghendaki dan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku , Perusahaan dapat menentukan hari-hari lain serta jam-jam kerja lain yang telah diatur dalam pasal ini sebagai
hari kerja bagi karyawan yang mendapat tugas-tugas khusus.
Pasal13
DISIPLIN KEHADIRAN KERJA
1. Setiap karyawan wajib hadir pada setiap hari kerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan baginya oleh Perusahaan;
2. Setiap karyawan wajib melakukan absensi sesuai dengan tata cara yang diatur oleh Perusahaan pada saat masuk dan pulang
kerja;
3. Pelaksanaan absensi wajib dilakukan sendiri oleh karyawan yang bersangkutan;
4. Karyawan yang datang terlambat atau pulang lebih awal tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan akan diberikan
sanksi sebagaimana diatur dalam Bab VIII Peraturan Perusahaan ini;
5. Setiap karyawan yang berhalangan masuk kerja oleh karena alasan apapun, wajib untuk memberitahukan hal tersebut kepada
Perusahaan (atasan langsung) paling lambat pukul 08.00 (delapan) pada hari yang sama;
6. Bagi karyawan yang tidak memberitahukan alasan tidak masuk ke8a sebagaimana diatur pada ayat 5 pasal ini atau dengan
alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka dianggap mangkir dan Perusahaan berhak menjatuhkan
sanksi sebagaimana diatur dalam Bab VIII dan Bab IX Peraturan Perusahaan ini dan upah karyawan pada hari itu tidak akan
dibayarkan (Unpaid Leave);
, 7. Karyawan yang tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut tanpa pembentahuan dan didukung oleh bukti-bukti
yang sah serta telah dipanggil 2 (dua) kali secara tertulis dan patut, maka karyawan tersebut dikualifikasikan mengundurkan
diri. Karyawan tersebut berhak mendapatkan uang penggantian hak dan uang pisah yang pengaturannya dituangkan di pasal
51 peraturan perusahaan ini.

Pasal14
TANDA PENGENAL DAN PAKAIAN KERJA
1. Disesuaikan dengan kepentingan Perusahaan maka seluruh karyawan diwajibkan untuk selalu memakai tanda pengenal yang
disediakan oleh Perusahaan selama menjalankan tugas dalam jam kerja, di dalam kantor maupun di luar kantor.
2. Tanda pengenal Perusahaan harus dipelihara sebaik-baiknya oleh karyawan dan harus dikembalikan kepada Perusahaan
apabila karyawan tersebut sudah tidak bekerja lagi pada Perusahaan;
3. Setiap karyawan yang karena lalai menyebabkan rusaknya atau hilangnya tanda pengenal yang disediakan oleh Perusahaan
wajib melaporkan kepada atasannya dan biaya penggantiannya aka · ibe~ F.l kan kepada karyawan yang bersangkutan
dengan mengisi formulir tindakan Sumber Daya Manusia yang telah ' 1~l~~eh atasannya.
«f. '" ~<'
I 4. Seluruh karyawan satpam di kantor pusat maupun kantor c gil da . !.kan untuk selalu memakai pakaian
kerja/seragam yang jenis, model dan warnanya ditentukan oleh P a
UJ ~
Pasal15 ~ ~ •
~~;()v.
""'~::r _
.,. <
'l1I.IK 11»0<"'';'/
8
Peraturan Perusahaan

TATA TERTIB KERJA


1. Setiap karyawan wajib mentaati seluruh peraturan yang berlaku dan melaksanakan setiap tugas/kewajibannya serta mentaati
perintah dan petunjuk atasannya dengan baik serta penuh tanggung jawab;
2. Setiap karyawan wajib menghormati, menghargai dan bersikap sopan kepada Pimpinan Perusahaan, sesama karyawan dan
setiap relasi Perusahaan;
3. Setiap karyawan wajib berlaku jujur, cermat dan hemat dalam melaksanakan tugas pekerjaannya;
4. Setiap karyawan wajib memeriksa, menjaga, memelihara kebersihan serta menciptakan kerapihan atas peralatan di tempat
kerja masing-masing termasuk lingkungan sekitarnya, sehingga benar-benar tidak akan menimbulkan kerusakanlbahaya yang
akan menganggu pekerjaan/merugikan Perusahaan;
5. Setiap karyawan wajib membayar ganti rugi terhadap kerusakan atau kerugian yang timbul akibat kelalaian dalam menjalankan
tugasnya;
6. Setiap karyawan wajib memelihara kerja sama yang baik antara sesama karyawan/atasannya;
7. Setiap karyawan wajib melaporkan setiap perubahan status perkawinan, susunan keluarga, alamat dan KTP terbarunya serta
memberikan fotocopy dokumen perubahan yang terjadi ke bagian HR untuk arsip kepegawaian Perusahaan;
8. Setiap Karyawan wajib menggunakan pakaian yang sopan dan rapi dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Pria:
Senin - Kamis : Kemeja dan Celana Panjang
Jumat : Bebas dan Rapi
b) Wan ita:
Senin - Kamis : Kemeja I Blouse dan Rok
Jumat : Bebas dan Rapi
9. Setiap Karyawan wajib menggunakan alas kaki berupa sepatu.
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam pasal ini dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Bab VIII Peraturan Perusahaan ini.

Pasal 16
LARANGAN
1. Setiap karyawan dilarang melanggar peraturan-peraturan yang berlaku dalam Perusahaan;
2. Setiap karyawan dilarang merokok di dalam ruangan dan/atau di lingkungan kerja;
3. Setiap karyawan dilarang menggunakan komputer Perusahaan untuk mengunduh dan/atau memainkan game baik pada saat
jam kerja maupun diluar jam kerja;
4. Setiap karyawan dilarang mempergunakan barang milik Perusahaan unl uk kepentingan pribadi, meminjamkan atau
mengkaryakan barang tanpa ijin dari Perusahaan;
5. Setiap karyawan dilarang memindahkan harta benda atau doku
keluar dari Iingkungan Perusahaan tanpa ijin dari Perusahaan;
6. Setiap karyawan dilarang memberikan keterangan palsu, baik

9
Peraturan Perusahaan

sendiri dan/atau keluarganya kepada Perusahaan;


7. Setiap karyawan dilarang melakukan kegiatan perdagangan dalam bentuk apapun di lingkungan Perusahaan;
8. Setiap Karyawan dilarang melakukan pekerjaan sampingan dalam bentuk apapun selama jam kerja;
9. Setiap Karyawan dilarang menolak perintah kerja yang diberikan oleh atasannya dan/atau menyalahgunakan perintah
sehubungan dengan jabatannya;
10. Setiap karyawan dilarang tidur pada jam kerja;
11. Setiap Karyawan dilarang menggunakan alas kaki berupa sandal di lingkungan kerja.
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam pasal ini dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Bab VIII Peraturan Perusahaan ini.

Pasal17
KESALAHAN BERAT
1. Setiap karyawan dianggap melakukan kesalahan berat, apabila :
a) Membuatlmemberikan/mengizinkan terjadinya keterangan/catatan/dokumen/pembukuan/transaksi palsu atau dipalsukan;
b) Membocorkan dan/atau menyebarluaskan Seluruh informasi baik Rahasia Jabatan, Rahasia Perusahaan, Pimpinan
Perusahaan maupun relasi Perusahaan kepada pihak ketiga tanpa ijin dari Perusahaan;
c) Melakukan tindak pidana setelah mendapatkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
d) Menganiaya, menghina, memfitnah, mengancam, memprovokasilmenyebarluaskan ujaran kebencian atau berkata
kasar/kotor atau berkatalberlaku tidak pantas kepada Pimpinan Perusahaan, keluarga Pimpinan Perusahaan, atasan, rekan
sekerja atau relasi Perusahaan;
e) Membujuk Pimpinan Perusahaan, keluarga Perusahaan atau rekan sekerja untuk melakukan sesuatu yang bertentangan
dengan hukum dan/atau norma kesusilaan atau yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku di lingkungan
perusahaan;
n Membawa barang milik Perusahaan keluar dari area Perusahaan tanpa ijin dari Perusahaan atau pejabat lain yang
berwenang dengan maksud untuk memiliki atau mengambil keuntungan dari barang tersebut;
g) Membiarkan barang milik Perusahaan berada di area yang tidak semestinya atau tidak aman yang bisa menimbulkan
kerugian;
h) Melakukan tindakan pelecehan seksual/asusila di tempat kerja;
i) Berkelahi dengan sesama karyawan/atasan di lingkungan kerja;
j) Melakukan penipuan, pencurian dan/atau penggelapan barang milik Perusahaan dan/atau memakai uang Perusahaan
secara tidak sah;
k) Mabuk pada jam kerja, memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat-zat aditif lainnya di lingkungan
kerja;

10

r l
Peraturan Perusahaan

Perusahaan akan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan yang melakukan kesalahan berat di atas dengan alasan
mendesak dan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal18
KERJA LEMBUR
1. Jika Perusahaan menghendaki kerja lembur karena sesuatu pekerjaan yang sifatnya tidak bisa ditunda atau karena sesuatu
pekerjaan yang harus diselesaikan , maka karyawan dapat diminta untuk melaksanakannya sesuai peraturan perundang­
undangan yang berlaku;
2. Kerja lembur hanya dilakukan atas instruksi dari dan di bawah pengawasan atasan yang bersangkutan, tanpa perintah
atasannya yang tertuang dalam form penugasan lembur, upah lembur tidak dapat dibayarkan;
3. Perhitungan upah lembur berpedoman pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP 102/MenNll2004
dan/atau perubahannya;
4. Karyawan dengan level tertentu tidak diberikan uang lembur, meskipun ia melakukan kerja lembur. Lebih lanjut mengenai hal
ini akan diatur secara terpisah;
5. Upah lembur tidak diberikan dalam perjalanan dinas luar kota;
6. Mengingat sifat dan jenis usaha distribusi yang waktu kerjanya tidak mudah dibatasi, khusus bagi karyawan yang telah
mendapat kompensasi insentif, maka ketentuan lembur ini tidak berlaku. Setiap pekerjaan lembur harus berdasarkan perintah
tertulis dari atasan langsung.

Pasal19
PERJALANAN DINAS LUAR KOTA
1. Yang dimaksud dengan Perjalanan Dinas Luar Kota adalah perjalanan yang dilakukan oleh karyawan untuk kepentingan
Perusahaan atas perintah Perusahaan atau yang dikuasakan;
2. Ketentuan tentang Pe~alanan Dinas Luar Kota ini akan diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.

Pasal20
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Kesehatan dan keselamatan kerja meru pakan hal yang penting serta wajib dan mutlak untuk diperhatikan oleh Perusahaan dan
setiap karyawan.
2. Setiap karyawan harus menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri, maupun karyawan lain serta wajib segera
melaporkan bila mencurigai atau mengetahui ada hal-hal yang diduga dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja di
Perusahaan .
3. Penggunaan alat-alat keselamatan kerja yang telah ditentukan dan . ijI.j ~ . ~e.Q .Perusahaan adalah merupakan kewajiban
bagi karyawan. A,«;. '- -,:,
~ • '1. 'r
Ketentuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini akan diatur I , j an eral uran tersendiri.
~ .) ~ ~ .
• ,1
Peraturan Perusahaan

Pasal21
KERJA RANGKAP OJ LUAR PERUSAHMN
Setiap karyawan dilarang merangkap pekerjaan dan/atau menjadi Direksi, Komisaris atau Pimpinan di perusahaan lain kecuali
untuk hal-hal yang akan mendapat pertimbangan adalah sebagai berikut :
1. Pengajar atau Dosen tidak tetap dan diluar jam kerja;
2. Bekerja di kelompok perusahaan dimana karyawan bekerja.

Pasal22
LARANGAN KERJA 01 PERUSAHMN KOMPETITOR
1. Setiap karyawan yang berakhir hubungan kerjanya oleh karena sebab apapun juga dilarang untuk beke~a di perusahaan
kompetitor atau perusahaan yang bidang usahanya sejenis dengan bidang usaha Perusahaan PT. Topindo Atlas Asia.
2. Larangan bekerja di perusahaan kompetitor seperti tertulis dalam Pasal 23 ayat 1 berlaku minimal 12 (dua bel as) bulan sejak
tanggal berakhirnya hubungan kerja.

Pasal23
RAHASIA PERUSAHMN
1. Setiap karyawan berkewajiban untuk menyimpan segala informasi terhadap siapapu n dan dengan cara apapun mengenai
segala sesuatu yang diketahuinya tentang Perusahaan selama Karyawan tersebut masih beke~a maupun setelah berakhirnya
hubungan kerja dengan Perusahaan;
2. Jika Karyawan telah berakhir hubungan kerjanya maka seluruh surat, catatan dokumen yang berkaitan dengan pekerjaan dan
Perusahaan harus diserahkan oleh karyawan kepada atasan langsung.
3. Karyawan yang melanggar ketentuan pasal ini dituntut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;

Pasal24
TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN
1. Setiap Pimpinan Perusahaan atau atasan langsung dari setiap kelompok karyawan bertanggung jawab atas berlakunya
peraturan dan tata tertib Perusahaan serta menjaga tegaknya kedisiplinan karyawan yang berada di bawah pengawasannya
termasuk wajib memberikan bimbingan, pembinaan, teguran dan peringatan tertulis serta sanksi lainnya;
2. Terhadap Pimpinan Perusahaan yang lalai dan tidak melaksanakan kewajibannya untuk memberikan bimbingan, pembinaan,
teguran, peringatan dan sanksi yang diatur dalam ketentuan Pasal ini akan dikenakan sanksi dan jika dipandang perlu akan
diturunkan jabatan atau fasilitasnya oleh Manajemen.

Pasal25
LARANGAN MEMILIKI BARANG
Setiap karyawan yang diketahui memiliki barang milik Perusahaan se
berdasarkan dari hasil pemeriksaan. Semua karyawan yang masuk

12

rl
Peraturan Perusahaan

digeledah. Apabila terbukti maka dianggap kesalahan berat dan dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan alasan
mendesak dan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal26
lARANGAN MENERIMA PEMBERIAN
1. Setiap karyawan dilarang menerima komisi dari transaksi barang dan/atau jasa Perusahaan untuk kepentingan pribadi;
2. Setiap karyawan dilarang untuk meminta atau menerima hadiah yang diketahui atau diduga ada hubungannya dengan
kedudukan atau jabatan karyawan di Perusahaan atau hadiah tersebut merupakan imbalan langsung maupun tidak langsung
dari pelaksanaan tugas karyawan tersebut pada Perusahaan;
3. Yang dimaksud hadiah dalam ayat diatas adalah pemberian dalam bentuk uang, barang maupun fasilitas dan lain sebagainya
termasuk pemberian potongan harga dan komisi dengan pengecualian apabila hadiah tersebut berkaitan dengan suatu
promosi yang tidak berkaitan dengan transaksi bisnis I kepentingan Perusahaan;
4. Pelanggaran atas ketentuan pasal ini dikategorikan pelanggaran berat dan dikenakan sanksi pemutusan hubungan kerja
dengan alasan mendesak dan dilaksanakan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal27
ETIKA PERILAKU UMUM
1. Etika Perilaku Umum bagi Komisaris, Direksi dan Karyawan
a) Seluruh karyawan Perusahaan harus senantiasa mentaati peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Peraturan
Perusahaan yang berlaku.
b) Seluruh karyawan Perusahaan harus senantiasa menjunjung tinggi integritas, kejujuran dan etika bisnis dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari.
c) Seluruh karyawan Perusahaan harus senantiasa menjunjung tinggi tata krama berbisnis dalam melaksanakan hubungan
usaha dengan pihak luar Perusahaan.
d) Seluruh karyawan Perusahaan dilarang untuk :
i. Melakukan kesepakatan, perjanjian, berkaitan dengan rencana atau skema tertentu baik secara tersurat maupun
tersirat, formal maupun informal, dengan Pihak Kompetitor berkaitan dengan harga, syarat-syarat penjualan,
pengaturan distribusi dan wilayah atau pelanggan tertentu yang dapat merugikan Perusahaan.
ii. Melakukan diskusi atau tukar menukar informasi dengan pesaing berkaitan dengan harga, persyaratan penjualan atau
hal-hal lain yang berkaitan dengan informasi daya saing Perusahaan yang dapat merugikan Perusahaan .
iii. Terlibat dalam kegiatan lainnya yang melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
iv. Melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan
Perusahaan, selain gaji dan fasilitas yang diterimanya sebagai karyawan Perusahaan.
v. Melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya ' , ~i 'i~t~,orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan Perusahaan. ;-«;, :("';:,
vi. Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sar W· g. ad ,'1 y~' karena jabatan atau kedudukan yang
dapat menyebabkan kerugian material maupun non mat ~ ~ ~ , ,
..~':1
.... "';~~.
• '
~ " ..,.
'(;1'1.. 'I<, IN L, C.t _' 13

r l
Peraturan Perusahaan

vii. Memalsukan buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemenksaan administrasi.
viii. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya
pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang
bertentangan dengan kewajibannya.
ix. Menerima hadiah atau janji yang diberikan oleh pihak lain karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan
dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan
dengan jabatannya.
x. Melakukan tindakan pelecehan terhadap sesama karyawan, penyebaran berita/hal-hal yang mengganggu aktivitas dan
nama baik perusahaan dalam bentuk apapun.
2. Masalah Benturan Kepentingan
a) Seluruh karyawan Perusahaan harus senantiasa untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan.
b) Oalam hal te~adi benturan kepentingan, anggota dewan komisaris, anggota Oireksi dan Pejabat Eksekutif dilarang
mengambil tindakan yang dapat merugikan perusahaan atau mengurangi keuntungan.
c) Perusahaan mendefinisikan benturan kepentingan sebagai situasi dimana kepentingan karyawan dan kepentingan
Perusahaan berada dalam posisi yang saling bertentangan.
d) Perusahaan menetapkan langkah-Iangkah untuk memastikan bahwa seluruh jajaran Perusahaan menerima petunjuk yang
memadai mengenal dimana potensi benturan kepentingan dapat terjadi dan tindakan yang harus dilakukan untuk
mengatasi.
e) Oua prinsip utama yang harus diikuti untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan:
i. Tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi.
ii. Menghindan setiap aktivitas yang dapat mempengaruhi secara negatif terhadap indepensi dan obyektivitas
pertimbangan dalam pengambilan keputusan, yang dapat bertentangan dengan kinerja jabatan atau yang dapat
mendiskreditkan Perusahaan.
n Benturan Kepentingan dalam Karyawan.
Karyawan Perusahaan yang berkaitan langsung dengan karyawan yang menjadi tanggung jawabnya, dilarang untuk:
i. Meminta atau menerima uang, pemberian atau hal-hal lain yang bernilai, baik secara langsung maupun tidak langsung
dari mitra usaha atau pesaing.
ii. Membocorkan informasi rahasia yang menu rut hukum merupakan rahasia perusahaan.
g) Benturan Kepentingan dengan Aktivitas Sampingan.
Oi dalam melakukan aktivitas sampingan harus disampaikan dan mendapatkan persetujuan tertulis dan Oireksi yang
ditunjuk sebelum menjalankan karyawan sampingan tersebut atau melakukan kegiatan konsultasi di luar kerja apabila
salah satu atau lebih hal-hal berikut terjadi:
i. Terdapat kemungkinan benturan kepentingan.
ii. Aktivitas luar dinas tersebut merupakan hasH pengetahuan yang diperoleh baik secara langsung maupun tidak
langsung berkaitan dengan karyawan di Perusahaan.
iii. Aktivitas luar dinas tersebut tumpang tindih dengan hari dan jam kerja perusahaan.
3. Larangan Penyelewengan

14

;VI
Peraturan Perusahaan

a) Seluruh karyawan Perusahaan dilarang untuk melakukan segala bentuk penyelewengan.


Penyelewangan tersebut mencakup, tetapi terbatas pada:
i. Ketidakjujuran
ii. Penggelapan
iii. Pemalsuan atau pengubahan surat berharga seperti cek Perusahaan
iv. Penyalahgunaan asset yang dimiliki oleh Perusahaan, karyawan, pelanggan, mitra usaha atau vendor.
v. Pengalihan kas, surat berharga atau asset perusahaan lain untuk penggunaan pribadi.
vi. Penanganan dan pelaporan transaksi perusahaan yang dilakukan tidak sesuai prosedur yang berlaku.
vii. Pemalsuan data atas catatan akuntansi Perusahaan, laporan keuangan, atau segala jenis laporan/presentasi untuk
kepentingan pribadi atau kepentingan lain yang merugikan perusahaan.
4. Kewajiban dan Larangan Lainnya
a) Seluruh karyawan Perusahaan berkewajiban untuk mematuhi dan menerapkan prosedur yang harus diikuti dengan
temuan, pengakuan, pelaporan dan penyidikan terhadap dugaan adanya penyelewengan.
b) Seluruh karyawan Perusahaan berkewajiban untuk menjaga kesopanan di lingkungan Perusahaan maupun di luar
Perusahaan ketika menjalankan tugasnya, baik dalam tata cara berbusana, berbicara, maupun bersikap.
c) Seluruh karyawan Perusahaan berkewajiban menjaga seluruh rahasia Perusahaan, meskipun sudah tidak lagi bekerja di
lingkungan PT. TOPINDO ATLAS ASIA.
d) Seluruh karyawan Perusahaan dilarang untuk mengungkapkan informasi rahasia kepada pihak diluar perusahaan baik
selama masa kerja atau sesudahnya/pensiun, tanpa izin tertulis dari Direksi Perusahaan untuk melakukan hal tersebut.
e) Seluruh karyawan Perusahaan dilarang untuk melakukan tindakan yang dapat menimbulkan keresahan, keonaran,
kebencian atau fitnah di lingkungan perusahaan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, baik secara lisan
maupun secara tulisan melalui media yang merupakan media umum maupun khusus.

ETIKA PERILAKU KARYAWAN


1. Karyawan Dalam Perusahaan (Secara Umum):
a) Karyawan harus senantiasa menjunjung tinggi etika bisnis yang berlaku umum Tata Nilai Perusahaan dalam tugasnya
sehari-hari sebagaimana tertuang di dalam Pedoman Etika Perilaku di Lingkungan Perusahaan.
b) Karyawan wajib mendahulukan kepentingan Perusahaan daripada kepentingan golongan, pribadi, keluarga, kerabat
dan/atau pihak lain.
c) Setiap karyawan wajib menjaga harta milik dan nama baik Perusahaan.
d) Karyawan wajib bersikap/berperilaku baik dan menjaga kesopanan di dalam ataupun di luar Perusahaan.
e)

g) Karyawan wajib mematuhi perintah atasannya, peraturan-p peraturan perundang­


undangan yang berlaku.

15

;VI
Peraturan Perusahaan

BAB VIII
PELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal42
UMUM
1. Karyawan wajib melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya serta ketentuan­
ketentuan kerja yang berlaku dalam Perusahaan;
2. Karyawan yang melanggar ketentuan ayat 1 pasal ini dikenakan sanksi.

Pasal43
SANKSI·SANKSI
Terhadap karyawan yang melanggar Peraturan Perusahaan dan peraturan lainnya yang berlaku, atau bertingkah laku yang dapat
merugikan maupun berlawanan dengan kepentingan Perusahaan dapat dikenakan sanksi-sanksi antara lain sebagai berikut :
1. Teguran Lisan;
2. Peringatan Tertulis diberikan terhadap pelanggaran tata tertib kerja dan/atau larangan;
3. Skorsing diberikan terhadap pelaku kesalahan berat dan/atau karyawan yang sudah mendapatkan peringatan secara tertulis;
4. Penurunan jabatan diberikan terhadap pelaku kesalahan berat dan/atau karyawan yang sudah mendapat 3 (tiga) kali
peringatan tertulis namun tidak diputuskan hubungan kerjanya diberikan sebagai tanggung jawab kepada karyawan yang telah
lalai dalam melaksanakan pekerjaan;
5. Pemutusan Hubungan Kerja diberikan terhadap pelaku kesalahan berat dan/atau karyawan yang sudah mendapat peringatan
tertulis dan diakhiri hubungan kerjanya.

Pasal44
TEGURAN LlSAN
Peneguran lisan dapat dilakukan oleh atasan langsung jika pelanggaran dianggap dilakukan secara tidak sengaja atau bersifat
pelanggaran ringan dan baru pertama kali dilakukan antara lain:
1. Datang terlambat masuk kerja 5 (lima) kali dalam sebulan;
2. Meja berantakan saat pulang kerja;
3. Menghilangkan berkas kerja yang tidak penting;
4. Menggunakan sandal di ruang kerja;
5.
6.

26

~I
Peraturan Perusahaan

Pasal45
PERINGATAN TERTULIS
Peringatan tertulis diberikan kepada karyawan yang sebelumnya telah mendapatkan teguran Iisan maupun tertulis. Perusahaan
dapat menentukan sendiri pemberian surat peringatan (tidak selalu harus berturut turut) dan jangka waktu surat peringatan
(maksimal selama 6 bulan) sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan karyawan.

Pasal46
PERINGATAN TERTULIS PERTAMA
Diberikan kepada karyawan dalam hal antara lain:
1. Sebagai sanksi akumulatif (beberapa kali) pelanggaran ringan yang dilakukan atau karyawan sudah lebih dari 1 (satu) kali
dapat teguran lisan/tertulis.
2. Datang terlambat masuk kerja sebanyak 10 (sepuluh) kali dalam sebulan.
3. Masih mengulangi perbuatan yang sudah diberikan Teguran Lisan.
4. Meninggalkan tempat kerja untuk alasan di luar pekerjaannya tanpa seizin atasannya.
5. Tidak mematuhi peraturan keselamatan ke~a .

6. Mangkir 1(satu) hari dalam 1(satu) bulan .


7. Melakukan pelanggaran atas tata tertib dan larangan .
8. Menghilangkan berkas kerja yang penting
9. Memberi laporan yang ternyata terbukti sebagai laporan palsu.
10. Melakukan peke~aan yang bukan tugas tanggung jawabnya, kecuali atas perintah atasan atau pimpinan yang berwenang.
11 . Meninggalkan atau mengabaikan pekerjaan yang telah ditugaskan kepadanya tanpa seijin atasannya.
12. Bekerja tidak sesuai dengan instruksi, prosedur, atau standar operasional kerja yang telah ditentukan.
13. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan nama baik Perusahaan
14. Pelanggaran yang sama beratnya dengan keterangan di atas yang berkaitan dengan Peringatan Tertulis Pertama.
15. Melindungi rekan kerja yang melakukan pelanggaran peraturan Perusahaan.
16. Menolak Mutasi, Promosi atau Demasi.
17. Melanggar peraturan lainnya yang berlaku di lingkungan perusahaan.
Peringatan ini berlaku untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan dan atau mengikuti ketentuan Pasal 46 Peraturan
Perusahaan ini.

Diberikan kepada karyawan dalam hal antara lain:

27
Peraturan Perusahaan

1. Selama periode masa berlaku Surat Peringatan I (pertama), melakukan pelanggaran lagi, baik pelanggaran yang sama atau
berlainan;
2. Datang terlambat masuk kerja sebanyak 13 (tiga belas) kali dalam sebulan;
3. Mangkir selama 2 (dua) hari dalam 1 (satu) bulan;
4. Tidur pada waktu jam kerja;
5. Meninggalkan atau mengabaikan pekerjaan yang telah ditugaskan kepadanya tanpa seijin atasannya, sehingga
membahayakan orang lain dan atau berakibat merugikan perusahaan;
6. Pelanggaran yang sama beratnya dengan keterangan di atas yang berkaitan dengan Peringatan Tertulis Kedua.
Peringatan ini berlaku untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan dan atau mengikuti ketentuan Pasal 46 Peraturan
Perusahaan ini.

Pasal48
PERINGATAN TERTULIS KETIGA
Diberikan kepada karyawan dalam hal antara lain:
1. Selama periode masa berlaku Surat Peringatan II (kedua), melakukan pelanggaran lagi, baik pelanggaran yang sama atau
berlainan .
2. Datang terlambat masuk kerja sebanyak 15 (lima belas) kali dalam sebulan.
3. Masih mengulangi perbuatan yang sudah diberikan Peringatan Tertulis Kedua.
4. Mangkir selama 3 (tiga) hari dalam 1 (satu) bulan .
5. Menolak untuk melakukan perintah yang wajar dari atasan walaupun telah diperingatkan secara lisan sebelumnya.
6. Memberi laporan dan atau dokumen yang ternyata terbukti sebagai laporan dan atau dokumen palsu yang berakibat
mencemarkan nama baik atau merugikan Perusahaan .
7. Membawa Narkoba atau senjata api/senjata tajam ke dalam lingkungan Perusahaan yang bukan karena tugasnya.
8. Melakukan tindakan hasut yang dapat menimbulkan keonaran dan merugikan Perusahaan.
9. Berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan di lingkungan perusahaan.
10. Menghina secara kasar kepada atasan dan atau teman sekerjanya.
11. Tidur pada waktu jam kerja.
12. Melalaikan kewajiban kerjanya secara serampangan.
13. Menyalahgunakan tugas dan tanggung jawabnya untuk kepentingan pribadi yang merugikan Perusahaan .
14. Lebih dari satu kali bersikap sangat tidak sopan terhadap atasan atau tamuirelasi Perusahaan.

ketentuan Pasal 46 Peraturan


Peraturan Perusahaan

Perusahaan ini.
Pelanggaran yang dilakukan karyawan bisa diakumulasikan, tergantung frekuensi te~adinya pelanggaran, serta jenis dan besar
kecilnya pelanggaran.
Karyawan yang telah mendapatkan Surat Peringatan III (ketiga) dan masih melakukan pelanggaran lagi, dan atau Pekerja yang
baru sekali melakukan kesalahan yang dinilai pelanggaran berat, maka bagi yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi skorsing
dalam rangka Pemutusan Hubungan Kerja.

Pasal49
SKORSING
1. Skorsing diberikan kepada karyawan karena terdapat dugaan keras bahwa yang bersangkutan melakukan hal-hal yang
merugikan maupun berlawanan dengan kepentingan Perusahaan dan atau telah mendapatkan Surat Peringatan Tertulis
Ketiga atau melakukan kesalahan berat.
2. Skorsing dilaksanakan sampai adanya Penetapan Keputusan Perusahaan.
3. Selama dalam masa skorsing karyawan mendapat 100% dari gaji.
4. Selama skorsing karyawan dilarang masuk di area Perusahaan.
5. Skorsing diberikan secara tertulis oleh:
a) Untuk posisi Staff, Supervisor, Assistant Manager dan Manager diterbitkan oleh Head of HRGA & Legal Division
b) Untuk posisi Kepala Divisi ke atas diterbitkan oleh Direksi.

BABIX
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pasal50
BERAKHIRNYA MASA PERJANJIAN KERJAWAKTU TERTENTU
1.

2.

3.

29

;VI
Peraturan Perusahaan

Pasal51
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA PENGUNDURAN DIRI DAN DIKUALlFIKASIKAN MENGUNDURKAN DIRI
1. Karyawan yang bermaksud mengundurkan diri dari Perusahaan, wajib mengajukan surat permohonan pengunduran din secara
tertulis minimal 1 (satu) bulan sebelumnya untuk posisi Staff sampai dengan Assistant Manager dan minimal 2 (dua) bulan untuk
posisi Manager ke atas .
2. Untuk hal tersebut Perusahaan tidak berkewajiban memberikan uang pesangon dan uang penghargaan masa ke~a namun
Perusahaan akan memberikan uang penggantian hak dan uang pisah, apabila Karyawan yang mengundurkan diri sesuai ketentuan
ayat (1) diatas. Besamya uang pisah sbb:
a) Masa kerja lebih dan 1 (satu) tahun, tetapi kurang dari 3 (tiga) tahun besamya uang pisah 1 (satu) bulan upah.
b) Masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih besamya uang pisah 2 (dua) bulan upah.
3. Karyawan yang mangkir selama 5 (lima) hari berturut-turut tanpa bukti yang sah dan telah dipanggil 2(dua) kali secara patut, maka
akan diputus hubungan ke~anya karena dikualifikasikan mengundurkan diri dan untuk yang memiliki masa ke~a lebih dari 1 (satu)
tahun berhak mendapatkan uang Penggantian Hak dan Uang Pisah sebesar Rp.100.000,-. (seratus ribu Rupiah).
4. Uang Penggantian Hak dan Uang Pisah seperti yang dimaksud di ayat 2 dan ayat 3 pasal ini, hanya dapat diberikan jika sebelum
tanggal efektif be rhe nti beke~a, karyawan tersebut telah :
a) Menyerahkan kembali semua milik Perusahaan yang masih berada dalam penguasaan dan dibawah tanggung-jawabnya.
b) Melakukan serah terima peke~aan dengan atasannya atau dengan karyawan lain yang ditunjuk oleh Perusahaan.
c) Menyelesaikan semua kewajibannya termasuk masalah keuangan Oika ada).
5. Gaji terakhir karyawan yang mengundurkan diri atau dikualifikasikan mengundurkan diri yang dibayarkan oleh Perusahaan akan
tetap diperhitungkan dengan hal-hal yang diatur di Pasal28 ayat 1.
Pasal52
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA PENSIUN
Karyawan Tetap yang telah mencapai usia pensiun yaitu 56 (lima puluh enam) tahun, secara otomatis putus hubungan ke~anya
dengan hormat dari Perusahaan dan yang bersangkutan berhak menerima uang pesangon dan uang penghargaan masa ke~a dan
uang penggantian hak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal53
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ATAS KEHENDAK PERUSAHAAN
Pemutusan Hubungan Kerja terhadap karyawan dapat dilakukan oleh Perusahaan, jika karyawan tersebut melakukan pelanggaran dan
atau kesalahan berat sesuai dengan ketentuan perundang - undangan yang berlaku.
Pasal54
SURAT KETERANGAN KERJA
Karyawan yang berakhir hubungan ke~anya dengan Perusahaan, akan diberikan surat keterangan kerja. Pemberian Surat Keterangan
Ke~a hanya dapat diberikan kepada karyawan yang mengundurkan diri dan karyawan yang bersangkutan telah menyelesaikan
kewajiban-kewajibannya seperti yang disebutkan di Pasal51 ayat (4) atau yang diputuskan hubungan kerjanya atas inisiatif Perusahaan,
dan tidak dapat diberikan kepada karyawan yang melakukan kesalahan berat.
Pasal55
~ s­ .
.. KETENTUAN UANG ~ESANGON DA~ U.~NG PENG ~iP4JtSl
A (~~tt..f!'!~~l
1. Dalam hal te~adl Pemutusan Hubungan Ke~a, pengusaha dlwaJlbkan memb' ~qoo ~
-s. '$ ~

*-?..... ""'" • ~ *
:.~ ,"t'
,',()'"~1I1~ 0I0Il1....· r<"e:,
V81.IK 'NOo~ 30
Peraturan Perusahaan

masa kerja dan uang penggantian hak yang sesuai dengan ketentuan perundang - undangan yang berlaku.
2. Perhitungan uang pesangon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling sedikit sebagai berikut:
a) masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, 1 (satu) bulan upah.
b) masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 (dua) tahun, 2 (dua) bulan upah;
c) masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 (tiga) tahun, 3 (tiga) bulan upah;
d) masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 (empat) tahun, 4 (empat) bulan upah;
e) masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 (lima) tahun, 5 (lima) bulan upah;
~ masa kerja 5 (lima) tahun atau lebih, tetapi kurang dan 6 (enam) tahun, 6 (enam) bulan upah;
g) masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 (tujuh) tahun, 7 (tujuh) bulan upah;
h) masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 (delapan) tahun, 8 (delapan) bulan upah;
i) masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih, 9 (sembilan) bulan upah.
3. Perhitungan uang penghargaan masa ke~a sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:
a) masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, 2 (dua) bulan upah;
b) masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun, 3 (tiga) bulan upah;
c) masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun, 4 (empat) bulan upah;
d) masa kerja 12 (duabelas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun, 5 (lima) bulan upah;
e) masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dan 18 (delapan belas) tahun, 6 (en am) bulan upah;
~ masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, 7 (tujuh) bulan upah;
g) masa kerja 21 (duapuluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun, 8 (delapan) bulan upah;
h) masa kerja 24 (duapuluh empat) tahun atau lebih, 10 (sepuluh) bulan upah.

4. Uang Penggantian Hak diberikan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan ketentuan dalam Pasal 156 ayat (4) UU No. 13
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

BABX
KELUH KESAH KARYAWAN DAN TATA CARA
PENYELESAIANNYA

Setiap keluhan dan pengaduan karyawan agar diajukan kepada atasan rwa:Jlafl t.a:tC~J
diperhatikan oleh Perusahaan serta diselesaikan secara musyawarah da!fIIJN"~.I'PII~YCJI~1

31

;vI
Peraturan Perusahaan

BAB XI
PENUTUP
1. Perusahaan akan melaksanakan ketentuan-ketentuan seperti tersebut dalam peraturan tata tertib dan ketentuan syarat-syarat
kerja di dalam Peraturan Perusahaan ini.
2. Perusahaan mengharapkan agar setiap karyawan menghayati dan mematuhi hal-hal yang telah tercantum dalam pasal-pasal
Peraturan Perusahaan ini, maka Peraturan Perusahaan ini dibagikan kepada masing-masing karyawan.
3. Untuk kepentingan operasional, Perusahaan akan menetapkan aturan-aturan pelaksanaan untuk mengatur hal-hal yang
ditetapkan dalam Peraturan Perusahaan ini sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan aturan-aturan tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Perusahaan ini.
4. Setiap karyawan wajib untuk mengetahui dan mematuhi Peraturan Perusahaan ini serta Surat Keputusan, Internal Memo,
dan/atau peraturan-peraturan lain yang akan dikeluarkan dikemudian hari dengan memperhatikan peraturan perundang­
undangan yang berlaku.
5. Apabila ada ketentuan yang belum diatur pada Peraturan Perusahaan ini, maka akan diatur kemudian ke dalam keputusan
Direksi, internal memo, Keputusan dan HRD dan Keputusan dari divisi lain.
6.

7.
8.

Jakarta, 10 November 2018


PT.TOPINDO ATLAS ASIA /

r
Ir. Paul Toar
"(o.l'II1 -<--_"I~~!."'~l~J~~--,<-~
Presiden Direktur

32

Anda mungkin juga menyukai