PROPOSAL SKRIPSI
GALIH GINANJAR
06010720005
NOVEMBER 2023
DAFTAR ISI
i
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 32
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 32
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 34
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 35
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................................... 41
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................47
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................50
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
yang didiami oleh masyarakat Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, dan
sekitarnya.1 Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa sebagai identitas adat
lambat laun, bahasa ini hanya sebatas perkataan yang diucapkan tanpa
kurikulum terbagi dari muatan dasar dan muatan lokal yang sering
1
Dewi Rahma Ardiyani, "Minat belajar Aksara Jawa Melalui Model Quantum Learning Dengan
Media Kartu Kata Siswa Kelas Iiia Sdn Petompon 02 Semarang", (2013)
1
2
sistem ini untuk melestarikan tradisi dan budaya yang dimiliki oleh
Salah satu budaya yang hilang dan mulai dilupakan adalah karya
jawa yang tertulis dalam tulisan aksara jawa. Jika dilihat sejarahnya bahwa
tulisan ini tentu tidak lepas dari pengantar masyarakat jawa dahulu dalam
sumber informasi dengan bacaan secara tertulis salah satunya karya jawa
ini yang mulai memudar dan dianggap remeh oleh siswa di tingkat SD/MI.
salah satunya dalam minat belajar membaca aksara jawa yaitu dengan
media kartu carakan. Media pembelajaran ini merupakan kartu kecil yang
menghafal,6 tulisan aksara jawa yang sulit dibaca oleh siswa SD/MI dan
bahasa jawa melalui karya tulisan aksara jawa yang dibaca dengan
Robiatul Mualawiyah, S.Pd. pada bulan September 2023 beliau guru kelas
III sekaligus guru mata pelajaran Bahasa jawa bahwa masih terdapat
5
Arsyad A, Media Pembelajaran (2011): 23–35.
6
Nina Indriani et al., “Implementasi Media Pembelajaran Flashcard Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas Ii,” Jurnal Equation: Teori dan Penelitian
Pendidikan Matematika 6, no. 1 (2023): 13.
4
sekolah berupa buku aksara jawa, gambar, dan benda yang ada di sekitar
media.7
dalam meningkatkan minat belajar siswa.8 Media ini merupakan salah satu
kartu ini juga memberikan efek tampilan dua dimensi yang menarik.
Selain itu, media ini juga dapat dibuat dua dimensi melalui papan flanel
atau yang terbuat dari kain flannel dan ditempelkan pada papan. Gambar
7
Agus Romsyah, Guru Kelas III A, wawancara pribadi, Surabaya, 19 Oktober 2023
8
Oleh Bella Vanenti Rochmiyati Sugiman Fakultas Keguruan Dan, Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Flash Card Terhadap Hasil Belajar Tematik, 2019.
9
S. Sadiman Arief et al., Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya
(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada 2018).
5
jenis aksara jawa seperti ha, na, ca, ra, ka, dan seterusnya. Penggunaan
menghafal huruf aksara jawa yang dibuat. Dari pembelajaran yang hanya
bersifat menirukan bacaan dari guru, menjadi siswa lebih aktif dalam
oleh guru.
dan membaca aksara jawa dengan tepat sesuai pernyataan yang ditentukan
oleh guru. Hal ini dibuktikan dengan siswa hanya mampu membaca kata
10
Sri Ratna Dewi, Yuli Widiyono, and Titi Anjarini, “Pengembangan Multimedia Aksara Jawa
Berbasis Kearifan Lokal Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar,” Piwulang : Jurnal Pendidikan
Bahasa Jawa 10, no. 1 (2022): 35–43.
11
F Genjek & Deni Setiawan Susilowati, “Pengembangan Media Flash Card Aksara Jawa Untuk
Meningkatkan Keterampilan Membaca Dan Menulis,” Joyful Learning Journal 8, no. 3 (2019):
149–153.
6
dasar yang terdiri dari 20 diikuti pengarahan dikte dari guru seperti jaka,
namun mereka telah mengenal secara langsung huruf dan pelafalan aksara
langsung tanpa harus menghafal satu per satu. Media pembelajaran sangat
berpengaruh terhadap minat belajar dan pemahaman siswa. Maka dari itu
guru harus kreatif dan inovatif dalam membuat dan memfasilitasi media
aksara ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga,
ba, tha, nga, dari kedua puluh tersebut nantinya kita dilatih dalam
12
Elvi Susanti, Keterampilan Membaca (Bogor: IN MEDIA, 2022).
7
Badrussalam Surabaya”
B. Identifikasi Masalah
lain :
C. Batasan Masalah
kartu carakan.
8
3. Penelitian ini meneliti tentang minat belajar aksara jawa di kelas III
D. Rumusan Masalah
Surabaya?
E. Tujuan Penelitian
Surabaya.
F. Manfaat Penelitian
manfaat :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi guru
aksara jawa.
peserta didik.
kartu carakan.
d. Bagi madrasah
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
13
Indriani et al., “Implementasi Media Pembelajaran Flashcard Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas Ii.”
14
Cepi Riyana Rusman, Deni Kurniawan, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan
Komunikasi, (2012).
15
Juhaeni et al., Konsep Dasar Media Pembelajaran, JIEES : Journal of Islamic Education at
Elementary School JIEES, vol. 1, 2020.
16
Arief et al., Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya.
12
17
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi Dan Informasi Pembelajaran
(Jakarta, 2011).
18
Juhaeni et al., Konsep Dasar Media Pembelajaran, vol. 1, p. .
19
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh : Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Bandung,
2012).
20
Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi.
13
4, diantaranya yaitu22 :
lainnya.
21
Ibid.
22
Fauzana Alfiani, Tri Kurniawati, and Menik Kurnia Siwi, “Pengembangan Webtoon Untuk
Pembelajaran Ips (Ekonomi) Di Smp,” Jurnal Ecogen 1, no. 2 (2018): 439.
14
belajar.
pembelajaran yang berupa kartu yang pada satu sisinya terdapat huruf,
aksara jawa atau hanacaraka. Kartu ini memiliki jumlah sesuai dengan
huruf aksara jawa yaitu 20. Kartu carakan terbuat dari kertas Art Paper
setinggi dada.
yang besar, dan dapat digunakan dimana saja. Kedua ialah praktis, karena
16
guru tidak perlu memiliki keahlian khusus untuk menggunakan media ini.
Ketiga adalah mudah diingat, karena media ini menyajikan pesan - pesan
dapat mendorong minat dan motivasi siswa untuk belajar, karena media
kartu carakan ini sangat menarik dengan warna yang beragam, hal ini akan
pembelajaran berlangsung.
B. Minat Belajar
kesukaan pada kegiatan atau sesuatu tertentu, tanpa adanya paksaan dari siapa
pun. Pengertian lain juga diungkapkan oleh Djamarah bahwa minat merupakan
memperhatikan aktivitas itu secara seksama dengan rasa senang. Para ahli
yang tampak pada diri mereka dengan berbagai macam gejala, seperti
23
Yulia Pratami Putri and Alpha Galih Adirakasiwi, “Analisis Minat Belajar Siswa Kelas X SMA
At-Taubah Pada Materi SLPTV Dengan Metode Pembelajaran Daring,” Jurnal Cendekia : Jurnal
Pendidikan Matematika 5, no. 3 (2021): 2934–2940.
17
Peserta didik yang mempunyai minat belajar, antusias tinggi akan lebih
merupakan dorongan dari dalam diri peserta didik agar belajar, yang nantinya
sesuatu yang membuat peserta didik berminat, yang asalnya dari diri
24
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2015).
18
tujuan.
a. Perasaan senang
b. Ketertarikan
c. Perhatian
a. Perasaan senang
Perasaan ini juga akan terlihat pada saat mengikuti suatu kegiatan.
pembelajaran.
b. Ketertarikan
c. Perhatian siswa
Avianti Permata Yuniar and Aan Hendrayana, “Analisis Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran
26
dari pada itu. Peserta didik yang memiliki minat pada objek
ketekunan dan kerja keras yang tampak pada diri peserta didik
diajarkan.27
27
Anis Sulistyani, Sugianto Sugianto, and Mosik Mosik, “Metode Diskusi Buzz Group Dengan
Analisis Gambar Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa,” UPEJ Unnes Physics
Education Journal 5, no. 1 (2016): 12–17.
21
Karya tulisan khas yang dimiliki budaya jawa merupakan definisi dari
Aksara Jawa atau Hanacaraka. Aksara Jawa dikenal sejak dini sebagai bentuk
materi dalam mata pelajaran lokal yaitu Bahasa Jawa khususnya di tingkat
SD/MI dan sederajat dikenal sejak kelas 1 SD. Sehingga materi ini menjadi
salah satu warisan dan peninggalan budaya jawa yang menjadi ciri khas karya
tulis masyarakat jawa. Namun kebanyakan materi ini yang dianggap sulit
oleh siswa dikarenakan kurang memahami secara dasar dari huruf Aksara
Jawa. Mayoritas siswa beranggapan bahwa aksara jawa itu sulit untuk
banyaknya materi Bahasa Jawa yang harus dipelajari dan dikuasai oleh
peserta didik dalam mata pelajaran bahasa jawa sehingga seluruh indikator
sehingga berakibat kepada peserta didik yang memiliki minat belajar yang
28
Setia Wardani, “Pemanfaatan Teknologi Augmented Reality ( Ar ) Untuk Pengenalan Aksara
Jawa Pada Anak,” Jurnal Teknologi 8 (2015): 104–111.
22
menyebabkan aksara jawa legena tetap dapat dituliskan dalam bentuk yang
29
Fanandia Mochamad Adenansyah, “Rancang Bangun Game Edukasi Belajar Aksara Dan Tata
Krama Bahasa Jawa Untuk SD Kelas 4 Berbasis Android,” Jurnal Manajemen Informatika 10
(2019): 1–9.
23
2. Aksara Sandhangan
bunyi vokal aksara jawa. Sandhangan aksara jawa dibagi menjadi dua
taling tarung, pepet, suku, wulu, taling, dan sandhangan konsonan penutup
suku kata (panyigeg wanda) yang terdiri dari layer, cecak, wignyan, dan
bawah ini30 :
30
Javaholic Genk Kobra Community, Gaul Aksara Jawa, ed. Genk Kobra Javaholic, 1st ed.
(Yogyakarta: LKis Pelangi Aksara, 2015).
24
1. Sandhangan Wulu
2. Sandhangan Pepet
Contoh : ꧋ꦏ꧀ꦼꦱꦭ
ꦼ ꧀ ( kesel )
3. Sandhangan Suku
4. Sandhangan Taling
(mengapit) aksara.
6. Sandhangan Wingyan
aksara.
7. Sandhangan Layar
8. Sandhangan Cecak
9. Sandhangan Pangkon
yang dimatikan.
Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (1B) yaitu 7,34 lebih tinggi
dari nilai rata-rata hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media kartu
huruf pada kelas kontrol (1A) yang hanya mendapat nilai 5,2. Persamaan
31
Utami, Sabdaningtyas, and Sugiman, “Pengaruh Penggunaan Media Kartu Huruf Terhadap
Kemampuan Membaca Permulaan Siawa Kelas 1”.
27
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan
dan sesudah perlakuan. Dilihat dari rata-rata, posttest lebih besar dari
Azizah Firdaus yaitu berupa media Pop Up Book sedangkan penelitian ini
32
Alfira Nur Azizah Firdaus, “Pengaruh Media Pop Up Book Pada Materi Daur Hidup Hewan
Terhadap Minta Belajar Peserta Didik Kelas IV Minu Wedoro Tahun Pelajaran 2022/2023,”
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (2022)
33
Hestiwi Trisna Linayanti, “Pengaruh Penggunaan Media Kartu Raja (Aksara Jawa) Terhadap
Keterampilan Menulis Huruf Jawa,” Kalam Cendekia: Jurnal Ilmiah Kependidikan 10, no. 2
(2022): 356.
28
dilihat dari uji T yang menentukan bahwa nilai t hitung = 3,090 dengan
nilai sig = 0,004, sehingga lebih kecil dari nilai alpha yang ditetapkan.
belajar aksara jawa atau hanacaraka. Subjek pada penelitian tersebut dari
34
Annisa Alfiatun Nurrohmah, Jenny Is Poerwanti, and Peduk Rintayati, Penggunaan Media Flash
Card Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Aksara Jawa, n.d.
29
E. Kerangka Pikir
minat belajar pada peserta didik. Minat belajar merupakan dorongan diri
untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat senang dan tertarik dalam
peserta didik.
30
F. Hipotesis Penelitian
penggunaan media kartu carakan pada materi aksara jawa kelas III MI
Badrussalam.
media kartu carakan pada materi aksara jawa kelas III MI Badrussalam
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mana dalam desain ini terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain
ini terdiri atas dua kelompok yang diberikan pretest dan posttest
media kartu carakan dan pada kelas kontrol tanpa menggunakan media
kartu carakan.
Keterangan :
disebut pretest
disebut posttest
31
32
disebut pretest
disebut posttest
a. Populasi
35
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018).
33
kesimpulannya.36
Jumlah Siswa
Kelas Jumlah/Kelas Jumlah
L P
III A 10 11 21
43
III B 12 10 22
Jumlah 22 21
b. Sampel
dua arti yakni semua unit dari populasi harus memiliki peluang untuk
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2021).
37
Ibid.
38
Rahmi Ramadhani and Nuraini Sri Bina, Statistika Penelitian Pendidikan : Analisis Perhitungan
Matematis Dan Aplikasi SPSS (Jakarta: Kencana Prana Media, n.d.).
34
D. Variabel Penelitian
materi.
kartu. Proses ini dilakukan agar lebih menarik perhatian peserta didik
media kartu carakan ditunjukkan pada RPP, LKPD, dan lembar kerja
b. Variabel Terikat
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
35
atau gairah dalam kegiatan tanpa ada paksaan yang berdampak pada
hasil belajar.
1. Observasi
40
Moh.Nazir, Metode Penelitian, ed. Risman Sikumbang (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009).
36
Badrussalam Surabaya.
2. Angket
41
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Prana Media, 2010).
37
peneliti.
Setuju (TS), Ragu – Ragu (RR), Setuju (S), dan Sangat Setuju
(SS).
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. 199.
38
berikut :
Sangat
Sangat Ragu- Tidak
Penyataan Setuju tidak
setuju ragu setuju
setuju
Positif (+) 5 4 3 2 1
Negatif (-) 1 2 3 4 5
3. Wawancara
awal yang terjadi pada siswa kelas III. Wawancara setelah tes
ditentukan.
4. Dokumentasi
43
Firda Nurul Izzah et al., “Analisis Faktor-Faktor Pemicu Turunnya Keaktifan Siswa Dalam
Proses Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Di Masa Pandemi,” Pensa E-jurnal: Pendidikan Sains
10, no. 1 (2022): 150–154.
39
pembelajaran berlangsung.
1. Instrumen penelitian
Teknik
Jenis
No Pengumpulan Data
Instrumen
Data
Lembar
1 Observasi Lembar observasi minat belajar siswa
observasi
44
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
40
Item
No Indikator Jumlah
+ -
Perasaan
1 1,2,3 4,5 5
senang
Ketertarikan
2 6,7,8 9,10 5
peserta didik
Keterlibatan
4 16,17,18 19,20 5
peserta didik
Jumlah 12 8 20
Kriteria Penelitian :
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
41
5 = Sangat setuju
a. Uji Validitas
kesesuaian pada aspek yang ingin diuji. Validitas merupakan alat ukur
yang menunjukkan sejauh mana apa yang ingin diukur. Hasil validitas
Keterangan :
N = Jumlah subjek
bernilai positif dan sama atau lebih besar dari r table dengan taraf
46
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dengan Perbandingan Perhitungan Manual Dan
SPSS, ed. 1st (Jakarta: Kencana Prana Media, 2017) 46.
42
signifikasi 5%. Apabila r table lebih kecil dari harga r table maka korelasi
b. Uji Reliabilitas
satau lebih pada gejala yang sama dengan alat ukur yang sama pula.48
47
Gusti Ayu Dessy Sugiharni and Ni Wayan Setiasih, “Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
Evaluasi Blended Learning Matakuliah Matematika Diskrit Di STIKOM Bali Berbasis Model
Alkin,” IndoMath: Indonesia Mathematics Education 1, no. 2 (2018): 93.
48
Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dengan Perbandingan Perhitungan Manual Dan SPSS,
55.
43
pengumpulan data berupa nilai pretest dan posttest yang dijadikan sebagai
hasil secara murni dengan melihat perbedaan nilai awal saat pre-test dan
nilai akhir saat post test. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan
terhadap rata - rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan
teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Langkah – Langkah analisis data
dalam penelitian ini adalah jenis Independent T-Test, karena peneliti akan
49
Albi Anggito, Metode Penelitian Kualitatif (Jawa Barat: CV Jejak, 2018).
44
a. Uji Normalitas
dua rata – rata (Uji-t), Statistik Non Parametrik dan Uji Mann –
Whitney (U-test)
Uji Shapiro Wilk digunakan karena jumlah data kurang dari 50.
distribusi normal.
b. Uji Homogenitas
varian yang berbeda dari dua data kelompok yang didapatkan baik
• Apabila nilai signifikansi (sig) pada based on mean > 0,05 maka
• Apabila nilai signifikansi (sig) pada based on mean < 0,05 maka
c. Uji-T
47
Pembelajaran Matematika.” JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika
Indonesia) 4, no. 1 (2019): 6.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.
Harianto, Erwin. Keterampilan Membaca Dalam Pembelajaran Bahasa.
DIDAKTIKA. Vol. 9, 2020.
Indriani, Nina, Siti Rodliyah Eka Agustina, Achmad Haqqul Yaqin, and Puput
Restyanggi S. “Implementasi Media Pembelajaran Flashcard Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas
Ii.” Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika 6, no. 1
(2023): 13.
Izzah, Firda Nurul, Yeni Arifah Khofshoh, Zumrotus Sholihah, Yayuk
Nurningtias, and Nur Wakhidah. “Analisis Faktor-Faktor Pemicu Turunnya
Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Di Masa
Pandemi.” Pensa E-jurnal: Pendidikan Sains 10, no. 1 (2022): 150–154.
Juhaeni, Safaruddin, R Nurhayati, and Aulia Nur Tanzila. Konsep Dasar Media
Pembelajaran. JIEES : Journal of Islamic Education at Elementary School
JIEES. Vol. 1, 2020.
Linayanti, Hestiwi Trisna. “Pengaruh Penggunaan Media Kartu Raja (Aksara
Jawa) Terhadap Keterampilan Menulis Huruf Jawa.” Kalam Cendekia:
Jurnal Ilmiah Kependidikan 10, no. 2 (2022): 356.
Moh.Nazir. Metode Penelitian. Edited by Risman Sikumbang. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2009.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2018.
Munir. Pembelajaran Jarak Jauh : Berbasis Teknologi Informasi Dan
Komunikasi. Bandung, 2012.
Nurrohmah, Annisa Alfiatun, Jenny Is Poerwanti, and Peduk Rintayati.
Penggunaa Media Flash Card Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Aksara Jawa, n.d.
Permata Yuniar, Avianti, and Aan Hendrayana. “TIRTAMATH : Jurnal Penelitian
Dan Pengajaran Matematika Analisis Minat Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Matematika Kelas Virtual Di SMA.” Tirtamath (Jurnal
Penelitian dan Pengajaran) 3 (2021): 80–94.
Putri, Yulia Pratami, and Alpha Galih Adirakasiwi. “Analisis Minat Belajar Siswa
Kelas X SMA At-Taubah Pada Materi SLPTV Dengan Metode Pembelajaran
Daring.” Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 5, no. 3 (2021):
2934–2940.
Ramadhani, Rahmi, and Nuraini Sri Bina. Statistika Penelitian Pendidikan :
Analisis Perhitungan Matematis Dan Aplikasi SPSS. Jakarta: Kencana Prana
48
Media, n.d.
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi Dan Komunikasi. Jakarta, n.d.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dengan Perbandingan
Perhitungan Manual Dan SPSS. Edited by 1st. Jakarta: Kencana Prana
Media, 2017.
Sugiharni, Gusti Ayu Dessy, and Ni Wayan Setiasih. “Validitas Dan Reliabilitas
Instrumen Evaluasi Blended Learning Matakuliah Matematika Diskrit Di
STIKOM Bali Berbasis Model Alkin.” IndoMath: Indonesia Mathematics
Education 1, no. 2 (2018): 93.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2021.
Sulistyani, Anis, Sugianto Sugianto, and Mosik Mosik. “Metode Diskusi Buzz
Group Dengan Analisis Gambar Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil
Belajar Siswa.” UPEJ Unnes Physics Education Journal 5, no. 1 (2016): 12–
17.
Susanti, Elvi. Keterampilan Membaca. Bogor: IN MEDIA, 2022.
Susilowati, F Genjek & Deni Setiawan. “Pengembangan Media Flash Card
Aksara Jawa Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Dan Menulis.”
Joyful Learning Journal 8, no. 3 (2019): 149–153.
Uno, Hamzah B., and Nina Lamatenggo. Teknologi Komunikasi Dan Informasi
Pembelajaran. Jak, 2011.
Utami, Sabdaningtyas, and Sugiman. “Pengaruh Penggunaan Media Kartu Huruf
Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Siawa Kelas 1” (n.d.).
Wardani, Setia. “Pemanfaatan Teknologi Augmented Reality ( Ar ) Untuk
Pengenalan Aksara Jawa Pada Anak.” Jurnal Teknologi 8 (2015): 104–111.
49
DAFTAR LAMPIRAN
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Pemunculan hasil
No Aspek yang diobservasi observasi Deskripsi
Ya Tidak
Guru menggunakan media yang
1 membuat siswa aktif dalam
pembelajaran
Guru menggunakan media sesuai
2
dengan kompetensi dasar
Guru melaksanakan pembelajaran
3
kontekstual
Guru menggunakan media
4
pembelajaran secara efektif
Guru menggunakan media
5
pembelajaran secara efisien
Guru mengutamakan keterlibatan
6 siswa dalam pemanfaatan media
pembelajaran
Guru mengadakan evaluasi /
7 ulangan sebagai tolak ukur
tercapainya tujuan pembelajaran
Guru memberi tahukan hasil
8
belajar siswa
Guru memberi hadiah sebagai
bentuk penghargaan terhadap
9
siswa yang mendapatkan nilai
bagus
Guru memberikan pujian terhadap
10
keberhasilan siswa
Guru menciptakan lingkungan
11 belajar yang kreatif, aktif, dan
menyenangkan
Siswa merespon pertanyaan
12
selama proses pembelajaran
Siswa mampu berpendapat saat
13
proses pembelajaran
14 Siswa mengikuti proses
50
pembelajaran tanpa mengeluh
Siswa tidak terlihat bosan selama
15
pembelajaran
Siswa tmenunjukkan wajah ceria
16
saat pembelajaran
Siswa mengerjakan tugas yang
17
diberikan
Siswa aktif dalam menjalani
18
proses pembelajaran
Siswa memberikan focus pada
19
materi pelajaran
Siswa tidak melakukan aktivitas
20
lain saat pembelajaran
Lampiran A1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
51
LEMBAR OBSERVASI MINAT BELAJAR SISWA
52
tersebut
Lampiran A.2 Lembar Observasi Minat Belajar
53
Angket Minat Belajar Siswa Pada Materi Aksara Jawa
• Identitas Responden
Nama :
Kelas :
• Petunjuk Pengisian
Keterangan :
1 = Sangat Setuju
2 = Setuju
3 = Ragu - Ragu
4 = Tidak Setuju
5 = Sangat Tidak Setuju
Pilihan Jawaban
No Indikator Pernyataan
1 2 3 4 5
54
Saya selalu berusaha menjawab
4 pertanyaan dari guru karena materi
pelajaran ini menarik bagi saya
55
memberikan pengetahuan baru bagi
saya
56