Diterjemahkan dari bahasa Jerman ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
Wien Klin Wochenschr (2023) 135 (Tambahan 1):S137–S142
https://doi.org/10.1007/s00508-022-02120-0
Edukasi dan nasehat diabetes untuk penderita diabetes
dewasa (Update 2023)
Raimund Weitgasser · Christian Ciardi · Julia Traub · Merlena Barta · Michaela Riedl · Martin Clodi ·
Bernhard Ludvik
Diterima: 9 November 2022 ©
Penulis 2023
RingkasanPendidikan diabetes dan manajemen diri
memainkan peran sentral dalam perawatan diabetes.
Tujuan dari pemberdayaan pasien adalah untuk secara
aktif mempengaruhi perkembangan diabetes melalui
pengendalian diri dan penyesuaian terapi, serta
memungkinkan mereka yang terkena dampak untuk
mengintegrasikan diabetes ke dalam kehidupan
sehari-hari dan menyesuaikannya dengan keadaan
hidup mereka. Pelatihan diabetes harus tersedia bagi
semua penderita diabetes. Agar terstruktur dan
Prim.Univ.-Prof. Dr. R. Weitgasser Competence
Center Diabetes, Klinik Swasta Wehrle-Diakonissen,
Salzburg, Austria
raimund.weitgasser@diabeteszentrum-salzburg.at
C. Ciardi
Departemen Penyakit Dalam, Rumah Sakit St. Vinzenz,
Zams, Austria
J.Traub
Pelayanan Kedokteran Gizi, LKH Univ. Klinik Graz, Graz,
Austria
M.Barta
1. Departemen Medis dengan Diabetologi, Endokrinologi dan
Nefrologi, Klinik Landstrasse, Wina, Austria
M. Riedl · M. Clodi (-)
Klinik Universitas Penyakit Dalam III, Universitas
Kedokteran Wina, Wina, Austria
Martin.clodi@jku.at
M.Clodi
Departemen Dalam Negeri, Rumah Sakit Biara Frater
Pengasih Linz, Linz, Austria
ICMR – Institut Penelitian Kardiovaskular dan Metabolik,
Universitas Johannes Kepler Linz, Linz, Austria
B.Ludvik
1. Departemen Medis dengan Diabetologi, Endokrinologi dan
Nefrologi, Klinik Landstrasse, Wina, Austria
K Edukasi dan nasehat diabetes untuk penderita diabetes dewasa (Update 2023)
pedoman praktik
Agar dapat menawarkan program pelatihan yang
tervalidasi, diperlukan persyaratan personel, tata
ruang, organisasi, dan keuangan yang memadai. Selain
peningkatan pengetahuan tentang penyakit, pelatihan
diabetes terstruktur juga menunjukkan parameter
yang berorientasi pada hasil seperti gula darah, HbA.1c,
lipid darah, tekanan darah, dan berat badan dapat
memberikan efek positif. Selain nutrisi, model
pelatihan yang lebih baru menekankan latihan fisik
sebagai komponen penting dari terapi gaya hidup dan
menggunakan metode interaktif untuk menyoroti
tanggung jawab pribadi. Situasi tertentu (misalnya
berkurangnya deteksi hipoglikemia, penyakit,
perjalanan), terjadinya komplikasi diabetes, dan
penggunaan perangkat teknis seperti sistem sensor
glukosa dan pompa insulin memerlukan tindakan
pelatihan tambahan yang didukung oleh alat bantu
elektronik yang memadai (aplikasi diabetes, portal web
diabetes) . Temuan baru menunjukkan manfaat
telemedis atau layanan berbasis internet untuk
pencegahan dan pengelolaan diabetes.
kata kunciDiabetes melitus pada orang dewasa ·
Pengukuran gaya hidup · Edukasi diabetes terstruktur ·
Pemberdayaan pasien · Pengendalian diri pasien
Edukasi dan konseling diabetes pada
pasien diabetes dewasa (Update 2023)
RingkasanPendidikan diabetes dan manajemen diri memainkan
peran penting dalam perawatan diabetes. Pemberdayaan pasien
bertujuan untuk secara aktif mempengaruhi perjalanan penyakit
melalui pemantauan diri dan modifikasi pengobatan selanjutnya
serta kemampuan pasien untuk mengintegrasikan diabetes ke
dalam kehidupan sehari-hari dan menyesuaikan diabetes dengan
situasi gaya hidup mereka. Selasa
S137
 pedoman praktik
Pendidikan abetes harus dapat diakses oleh semua penderita
penyakit ini. Untuk dapat menyelenggarakan program
pendidikan yang terstruktur dan tervalidasi, diperlukan
personel serta ruang, prasyarat organisasi dan keuangan
yang memadai. Selain peningkatan pengetahuan tentang
penyakit ini, telah terbukti bahwa pendidikan diabetes
terstruktur mampu meningkatkan outcome diabetes yang
diukur dengan parameter, seperti glukosa darah, HbA1c, lipid,
tekanan darah dan berat badan dalam evaluasi tindak lanjut.
Program pendidikan modern menekankan kemampuan
pasien untuk mengintegrasikan diabetes ke dalam kehidupan
sehari-hari, menekankan aktivitas fisik selain makan sehat
sebagai komponen penting terapi gaya hidup dan
menggunakan metode interaktif untuk meningkatkan
penerimaan tanggung jawab pribadi. Situasi tertentu
(misalnya gangguan kesadaran hipoglikemia, penyakit,
perjalanan), terjadinya komplikasi diabetes dan penggunaan
perangkat teknis seperti sistem sensor glukosa dan pompa
insulin memerlukan tindakan pendidikan tambahan yang
didukung oleh alat elektronik yang memadai (aplikasi
diabetes dan portal web diabetes). Data baru menunjukkan
pengaruh telemedis dan layanan berbasis internet untuk
pencegahan dan pengelolaan diabetes.
kata kunciDiabetes pada orang dewasa · Pengukuran gaya
hidup · Pendidikan diabetes terstruktur · Pasien
pemberdayaan · Pengendalian diri pasien
Pernyataan kebijakan
Perjalanan penyakit diabetes sangat bergantung pada
bagaimana penderitanya menangani penyakitnya.
Tindakan yang memungkinkan Anda untuk secara aktif
menangani diabetes adalah bagian penting dari setiap
pengobatan. Dalam hal ini, penyediaan dan pendanaan
pelatihan dan nasihat baik di praktik swasta maupun di
rumah sakit harus dipastikan.
Objektif
Pelatihan diabetes dimaksudkan untuk memotivasi orang-
orang yang terkena dampak untuk menghadapi penyakit
mereka dan untuk membekali mereka dengan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
diperlukan untuk menerapkan tindakan terapeutik dalam
kehidupan sehari-hari untuk mengobati diabetes dan
kemungkinan penyakit serta komplikasi yang
menyertainya, dan dengan demikian mendukung
pencapaiannya. tujuan pengobatan individu. Mereka yang
terkena dampak diberi informasi tentang diagnosis, terapi
(diet, aktivitas fisik, pengobatan), kemungkinan
komplikasi, penyakit penyerta, dan risiko diabetes melitus.
Pengetahuan, keterampilan dan kemampuan ini diperiksa
selama pelatihan sehubungan dengan perilaku perawatan
diri (Gbr. 2).1).
Pendekatan modern terhadap pelatihan diabetes
mendukung integrasi diabetes ke dalam bidang yang relevan
S138 Edukasi dan nasehat diabetes untuk penderita diabetes dewasa (Update 2023)
menjalani kehidupan sehari-hari dan menawarkan
strategi penanggulangan untuk memecahkan masalah
pribadi, sosial dan lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk
menjaga kualitas hidup dan mencegah akibat akut dan
kronis dari penyakit tersebut. Hal ini mencakup
perubahan perilaku jangka panjang dalam arti
modifikasi gaya hidup serta “pemberdayaan” untuk
pengelolaan diri diabetes. Tindakan umum adalah
dasar terapi dan harus disertai dengan intervensi
pengobatan jika diperlukan. Definisi tujuan individu
dan kesepakatan target merupakan komponen penting
dari proses pengobatan. Setiap konsultasi dalam arti
pembinaan harus membuat manfaat langsung – yaitu
kualitas hidup yang dirasakan secara langsung – dari
terapi diabetes yang baik terlihat setiap hari agar dapat
menjalani hidup dengan sedikit komplikasi dalam
jangka panjang [1–3].
Indikasi
Ada lima waktu penting untuk menilai perlunya
pendidikan bagi pasien diabetes:
- Waktu diagnosis
- Kegagalan untuk mencapai tujuan pengobatan dalam
kerangka pengendalian
- Peralihan dari terapi oral ke parenteral
- Penggunaan teknologi diabetes baru (pompa
insulin, sensor glukosa)
- Perkembangan komplikasi
Yang terpenting, setiap orang yang terkena dampak
harus diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan
diabetes terstruktur sesegera mungkin setelah
didiagnosis menderita diabetes. Bagi penderita
diabetes tipe 1, hal ini biasanya terjadi sebagai bagian
dari dimulainya pengobatan insulin sebagai pasien
rawat inap di departemen rumah sakit yang sesuai.
Beberapa minggu setelah “pelatihan dasar” ini,
kemungkinan informasi yang ditargetkan dan bersifat
individual harus ditawarkan. Bagi penderita diabetes
tipe 2, pelatihan ini merupakan awal perawatan
sebagai bagian dari program manajemen penyakit
“Terapi Aktif”, di mana semua dokter yang merawat
penderita diabetes tipe 2 harus, jika memungkinkan,
ikut serta. Tentu saja, pelatihan diabetes juga
ditawarkan kepada mereka yang terkena dampak yang
tidak ingin mengikuti program semacam itu.
Departemen rumah sakit khusus dan perusahaan
asuransi seperti ÖGK juga menawarkan kursus
pelatihan terstruktur. Jika terapi berubah, terutama
peralihan dari terapi oral ke pengobatan parenteral
(seperti analog GLP-1 dan insulin), pelatihan diabetes
harus diberikan kembali. Karena pengukuran gaya
hidup memerlukan diskusi terus-menerus, pelatihan
berulang dan pengukuran motivasi diperlukan dan
berguna.
K

Gambar 1Tujuan kursus pelatihan diabetes
Isi dan ruang lingkup pelatihan diabetes:
- Bantuan penerimaan penyakit
- Dukungan untuk menangani penyakitnya secara
mandiri
- Deskripsi dan penilaian tujuan terapi
- Kemampuan mengintegrasikan terapi diabetes ke dalam
kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan sosial
- Pengetahuan tentang fisiologi metabolisme
- Pengetahuan tentang dasar-dasar penyakit
(penyebab, gejala, perjalanan penyakit, prognosis),
gambaran dan penilaian tujuan terapi
Interaktif dengan contoh-contoh praktis yang
menyampaikan informasi, pengetahuan dan
keterampilan praktis:
- pola makan sehat tergantung BMI dan jenis terapi,
didukung dengan pelatihan dan strategi belanja
- terhadap aktivitas fisik dan olahraga
- untuk pengobatan (gaya hidup dan terapi obat)
- Mempelajari pengendalian diri dan menerapkan
tindakan yang diperlukan (gula darah dan jaringan,
tekanan darah)
- Deteksi dan pengobatan komplikasi akut
(hipoglikemia, hiperglikemia, infeksi)
- Deteksi dan pengobatan komplikasi diabetes
(retinopati, nefropati, neuropati, kaki diabetik)
- Deteksi dan pengobatan faktor risiko kardiovaskular
tambahan (tekanan darah, lipid darah, merokok,
obesitas) dan komplikasi (serangan jantung, stroke,
gangguan peredaran darah perifer)
- tentang perilaku dalam situasi khusus (penyakit
acara, perjalanan, liburan, aktivitas fisik, kehamilan, selain isi dan metodenya, menyusui, diabetes gestasional,
dll.)
- untuk pencegahan dan pemeriksaan rutin (berat
badan, tekanan darah, mata, kaki, tes darah)
K Edukasi dan nasehat diabetes untuk penderita diabetes dewasa (Update 2023)
pedoman praktik
lemak, HbA1c, kreatinin, mikroalbumin/protein dalam
urin, dll.)
- pada aspek hukum sosial (pekerjaan, asuransi, SIM,
status disabilitas, kompensasi finansial, dll.)
Selain itu, dengan terapi insulin, pemberian:
- Pengetahuan, keterampilan dan kemampuan mengenai
terapi insulin (penggunaan, penyesuaian dosis)
- Pengetahuan tentang pola makan yang sehat dan
interaksi yang sesuai antara nutrisi dan terapi
insulin (dasar-dasar nutrisi dan diabetes,
perhitungan karbohidrat dan BE, dll.) didukung oleh
pelatihan dan strategi pembelian
- Pengetahuan tentang aktivitas fisik, olahraga dan
pengaruhnya terhadap penyakit dan terapi insulin
- Deteksi dan pengobatan komplikasi akut
(hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis, infeksi)
Pelatihan/nasihat khusus bagi penderita:
- Diabetes gestasional
- Pompa insulin, sensor glukosa
- Gangguan deteksi hipoglikemia dll.
- Bentuk diabetes khusus lainnya (misalnya diabetes
pankreas, diabetes akibat obat)
juga harus ditawarkan di pusat diabetes.
Persyaratan struktural
Untuk mencapai kualitas pelatihan yang sebanding
persyaratan tata ruang, personel dan organisasi juga
diperlukan. Kriteria struktur, proses dan kualitas hasil
harus dipenuhi. Untuk struktur di lingkungan praktek
swasta, institut atau rumah sakit, meliputi uraian
tujuan,
S139
 pedoman praktik
kelompok sasaran, jenis dan jumlah satuan pelatihan,
jumlah peserta, persyaratan tata ruang, kualifikasi
guru, metodologi dan didaktik, dokumen pelatihan dan
media yang digunakan, langkah-langkah untuk
menjamin keberhasilan pelatihan dan hasil evaluasi.
Kualitas proses harus dijamin oleh tim pelatihan,
biasanya terdiri dari konsultan diabetes, ahli gizi dan
dokter dengan pelatihan yang sesuai. Kualitas hasil
pelatihan harus dipantau dengan memantau
parameter target berat badan, tekanan darah,
kolesterol LDL, rasio albumin/kreatinin dalam urin,
gula darah dan HbA.1cditentukan. Hal ini harus
mencakup penilaian kualitas hidup. Untuk pasien
diabetes tipe 2, hal ini paling baik dilakukan sebagai
bagian dari pemeriksaan triwulanan yang ditentukan
dalam DMP “Terapi Aktif”. Aspek spesifik gender dan
etnis-budaya serta hambatan bahasa harus
diperhitungkan dalam pelatihan untuk mencapai
perbaikan berkelanjutan dalam situasi metabolisme [4,
5].
Program latihan
Kurikulum pelatihan dengan konten tersebut di atas dapat
mengikuti berbagai program pelatihan yang tervalidasi,
yang dapat disesuaikan dengan situasi yang ada (rumah
sakit, praktik, tim pelatihan keliling). Contohnya termasuk
program yang didasarkan pada “model pelatihan
Düsseldorf”: “Program pengobatan dan pelatihan untuk
penderita diabetes tipe 1”, “Program pengobatan dan
pelatihan untuk pasien yang tidak menyuntikkan insulin”
dan “Program pengobatan dan pelatihan untuk penderita
diabetes tipe 2 yang tidak menyuntikkan insulin” dan
“Program pengobatan dan pelatihan untuk penderita
diabetes tipe 2 yang tidak menyuntikkan insulin”.
menyuntikkan insulin”. “menyuntik”, yang fokusnya adalah
pada penyampaian pengetahuan. Program yang lebih
baru seperti Kurikulum DiabetesFIT yang dikembangkan
di MedUni Wina atau program interaktif untuk tipe 1
“PRIMAS” (program pelatihan dan pengobatan untuk
kehidupan yang menentukan nasib sendiri dengan
diabetes tipe 1) dan tipe 2 “MEDIAS 2” yang dikembangkan
di Bad Mergentheim/Jerman (Lebih banyak manajemen
mandiri diabetes untuk tipe 2) ditujukan untuk
memberdayakan pasien. Aspek psikologis kehidupan
sehari-hari mendasari program-program ini dalam artian
penyesuaian diabetes dengan rutinitas harian individu.
Penggunaan materi pelatihan multimedia dengan contoh
sehari-hari mendukung hal tersebut. “Peta Percakapan”
dianggap sebagai program pelatihan yang sangat
interaktif®“ (“Peta Percakapan”) [6–tanggal 8]. Ini
berorientasi pada hasil dan fleksibel berdasarkan situasi
sehari-hari. Program-program ini berbasis bukti dan
didasarkan pada pedoman klinis internasional dari IDF
(Federasi Diabetes Internasional) [9]. Sebuah program
sederhana untuk menunjukkan pengaruh latihan fisik
S140 Edukasi dan nasehat diabetes untuk penderita diabetes dewasa (Update 2023)
Mengenai gula darah, misalnya, DiSko menawarkan
(“bagaimana penderita diabetes berolahraga”), yang
dapat dimasukkan ke dalam pelatihan sebagai modul
motivasi tambahan. Kotak latihan dan kotak nutrisi dari
ÖDG (www. ernaehrungsbox.at,www.movementbox.at)
dapat digunakan. Dukungan psikologis harus diberikan
kepada semua pasien, terutama ketika penyakitnya
muncul kembali atau ketika terjadi komplikasi. Selain
itu, berbagai program tersedia untuk pelatihan
mengenai komplikasi: misalnya “HyPOS” (Hipoglikemia
– Manajemen Diri Positif), untuk mendeteksi,
menghindari, dan mengelola kadar gula darah rendah
dengan lebih baik. “Neuros” (Jadilah Aktif – Rawat
Neuropati dengan Benar), program pelatihan dan
pengobatan baru untuk penderita diabetes dan
neuropati. Program untuk menangani inovasi teknis
seperti sistem sensor glukosa dan pompa insulin
melengkapi hal ini (misalnya SPECTRUM untuk CGM,
FLASH untuk FGM, INPUT untuk terapi pompa insulin) [
10,11].
Temuan dari beberapa tahun terakhir juga
menunjukkan manfaat aplikasi diabetes (misalnya
MySugr) dan layanan telemedis atau berbasis internet
(misalnya Diabetes Patient Fox) untuk pencegahan
diabetes dan manajemen mandiri diabetes. Meta-
analisis menggambarkan HbA1c-Peningkatan sebesar
0,5% [12–14,27–33].
Bukti
meta-analisis [15–18], laporan BAGUS [19] dan ulasan
Cochrane yang lebih lama [20] dapat digunakan sebagai
referensi. Yang terakhir ini menunjukkan dampak
signifikan dari pelatihan diabetes terstruktur: HbA1c
-Penurunan setelah 12 bulan sebesar 0,8%, penurunan
berat badan sebesar 1,6kg, penurunan tekanan darah
sistolik sebesar 2,6mmHg, peningkatan pengetahuan
yang terukur secara signifikan, masing-masing
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Meta-analisis
menunjukkan hasil yang sebanding. Program yang
menekankan manajemen diri dibandingkan transfer
pengetahuan murni mempunyai kinerja yang lebih baik [1
–3,20–23]. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki
perawatan individual, penyertaan komponen psikososial,
program yang disesuaikan dengan usia, serta perawatan
jangka panjang dalam bentuk konsultasi individu atau
pelatihan lanjutan dalam kelompok [1,6,19–22]. Standar
untuk hal ini tersedia, misalnya, dari German Diabetes
Society dan American Diabetes Association [1,2].
Mengingat meningkatnya prevalensi diabetes, program
perawatan yang memerlukan pelatihan berulang-ulang
oleh staf medis saja tidak lagi mampu dikelola [24].
Program manajemen penyakit efektif dalam perawatan
diabetes [25]. Program dukungan sebaya di mana pasien
mengambil inisiatif untuk mempromosikan
pemberdayaan dapat digunakan untuk memberikan
dukungan, namun menunjukkan efek yang tidak konsisten
[26]. menolong diri
K

Klub-klub, yang baru-baru ini berafiliasi dengan organisasi payung
“We are Diabetes”, menawarkan dukungan kepada mereka yang
terkena dampak baik dalam menghadapi kehidupan sehari-hari
maupun dalam topik-topik tertentu seperti nasihat hukum atau
pertanyaan tentang surat izin mengemudi. Saat
menyelenggarakan pertemuan kelompok, mereka menawarkan
berbagai kesempatan untuk bertukar pengalaman (perkemahan
anak-anak dan remaja, belanja bahan makanan, kelas memasak,
pertemuan pompa insulin, dll.).
PendanaanPendanaan akses terbuka disediakan oleh Johannes Kepler
University Linz.
Konflik kepentinganR. Weitgasser telah menerima dukungan
penelitian dan/atau honorarium dari perusahaan berikut,
beberapa di antaranya juga merupakan anggota pendukung
ÖDG: Abbott, Amgen, AstraZeneca, Boehringer-Ingelheim,
Daiichi-Sankyo, Eli Lilly, Merck Sharp & Dohme, Novo Nordisk,
Roche, Sanofi. C. Ciardi telah menerima dukungan penelitian
dan/atau honor dari perusahaan berikut, beberapa di
antaranya juga merupakan anggota pendukung ÖDG: Abbott,
Astra-Zeneca, Boehringer-Ingelheim, EliLilly, Sanofi-Aventis,
Merck Sharp & Dohme, Novo Nordisk , Novartis. J. Traub telah
menerima dukungan penelitian dan/atau honorarium dari
perusahaan berikut, beberapa di antaranya juga merupakan
anggota pendukung ÖDG: Fresenius Kabi, Baxter Healthcare,
Takeda Pharmaceutical, Nestle Austria, Aengus Nutrition
Concepts. M. Riedl telah menerima dukungan penelitian dan/
atau honor dari perusahaan berikut, yang juga merupakan
anggota pendukung ÖDG: Sanofi-Aventis, Novo Nordisk,
Boehringer Ingelheim, EliLilly, AstraZeneca, Medtronic. M.
Clodi telah menerima dukungan penelitian dan/atau honor
dari perusahaan berikut, yang juga merupakan anggota
pendukung ÖDG: Abbott, AstraZeneca, Bristol-Myers Squibb,
GlaxoSmithKline Pharma, Eli Lilly, Merck Serono, Merck Sharp
& Dohme, Novartis, Novo Nordisk, Roche, Diagnostik Roche,
Sanofi-Aventis, Servier, Takeda. B. Ludvik telah menerima
dukungan penelitian dan/atau honor dari perusahaan berikut,
yang juga mendukung anggota ÖDG: Abbott, Amgen,
AstraZeneca, BayerHealth Care, Boehringer-Ingelheim, Bristol-
Myers Squibb, Germania Pharmazeutika, GlaxoSmithKline
Pharma, Johnson & JohnsonMedical, EliLilly, Medtronic,
MerckSerono, MerckSharp & Dohme, Novartis, Novo Nordisk,
Pfizer, Roche, Sanofi-Aventis, Servier, Takeda, Metacure. M.
Barta menyatakan tidak mempunyai konflik kepentingan.
Akses terbukaArtikel ini didistribusikan di bawah Lisensi
Internasional Creative Commons Atribusi 4.0, yang
mengizinkan penggunaan, penyalinan, pengeditan, distribusi,
dan reproduksi dalam media atau format apa pun, asalkan
Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan
sumbernya, tautan ke Creative Commons Lampirkan lisensi
dan tunjukkan apakah perubahan telah dilakukan.
Gambar dan materi pihak ketiga lainnya yang terdapat dalam
artikel ini juga tunduk pada lisensi Creative Commons yang
disebutkan, kecuali dinyatakan lain dalam legenda gambar.
Jika materi yang dipermasalahkan tidak berada di bawah
lisensi Creative Commons yang disebutkan dan tindakan yang
dipermasalahkan tidak diizinkan oleh hukum, persetujuan
dari masing-masing pemegang hak harus diperoleh untuk
penggunaan lebih lanjut atas materi yang tercantum di atas.
K Edukasi dan nasehat diabetes untuk penderita diabetes dewasa (Update 2023)
pedoman praktik
Rincian lebih lanjut tentang lisensi dapat ditemukan di
informasi lisensihttp://creativecommons.org/licenses/by/4. 0/
akta.de.
literatur
1. Kulzer B, Haller N, Müller UA, dkk. Pedoman Nasional
Perawatan Diabetes. Program pelatihan terstruktur. 2013.
www.diabetes.sorgesleitlinien.de. Diakses: 11/11/2022.
2. Asosiasi Diabetes Amerika. Standar perawatan medis pada
diabetes—2022.DiabetesCare.2022;45(Suppl.1):S60–82.
3. NICE memperbarui panduan untuk membantu orang dewasa dan anak-anak
mencapai pengendalian diabetes yang lebih baik. 2014.http://www.bagus.org.
inggris.Diakses: 11/11/2022.
4. Ricci-Cabello I, Ruiz-Pérez I, Rojas-García A, Pastor G,
Rodríguez-Barranco M, Gonçalves DC. Karakteristik dan
efektivitas program pendidikan manajemen mandiri
diabetes yang ditargetkan untuk kelompok ras/etnis
minoritas: tinjauan sistematis, meta-analisis, dan meta-
regresi. BMC EndocrDisord.2014;14:60.
5. Jones V, Crowe M. Bagaimana orang-orang dari etnis minoritas
menggambarkan pengalaman mereka dalam mengelola diabetes
mellitus tipe-2: meta-sintesis kualitatif. Pejantan Nurs Int J.
2017;76:78–91.
6. Sperl-Hillen J, Beaton S, Fernandes O, dkk. Efektivitas
komparatif metode pendidikan pasien untuk diabetes tipe
2: uji coba terkontrol secara acak. Arch Magang
Med.2011;171:2001–10.
7. Srulovici E, Key C, Rotem M, Golfenshtein N, Balicer RD,
Shadmi E. Peta percakapan diabetes™ dan hasil kesehatan:
tinjauan literatur sistematis. Pejantan Nurs Int J.
2017;70:99–109.
8. Creamer J, Attridge M, Ramsden M, Cannings-John R, Hawthorne K.
Pendidikan kesehatan yang sesuai dengan budaya untuk diabetes
tipe 2 pada kelompok etnis minoritas: tinjauan Cochrane yang
diperbarui terhadap uji coba terkontrol secara acak. Obat
Diabetes.2016;33(2):169–83.
9. Federasi Diabetes Internasional. Pedoman global untuk
type2diabetes.DiabetesResClinPract.2014;104(1):1–52.
10. Gehr B, Holder M, Kulzer B, Lange K, Liebl A, Sahm C, von
Sengbusch S, Schlüter S, Siegmund T, Thurm U, Ziegler R,
Freckmann G, Heinemann L, SPECTRUM Group.
SPECTRUM.JDiabetesSciTechnol.2017;11(2):284–9.
11. Heller S, Gianfrancesco C, Taylor C, Elliott J. Apa saja karakteristik
program pendidikan pasien diabetes tipe 1 yang terbaik (mulai dari
diagnosis hingga perawatan jangka panjang), apakah program tersebut
meningkatkan hasil dan apa yang diperlukan untuk membuatnya lebih
efektif ?DiabetMed.2020;37(4):545–54.
12. Hou C, Xu Q, Diao S, Hewitt J, Li J, Carter B. Aplikasi ponsel
dan manajemen mandiri diabetes: tinjauan sistematis
dengan meta-analisis, meta-regresi dari 21 uji coba acak,
dan GRADE. Diabetes Obes Metab. 2018;20(8):2009–13.
13. BonotoBC,deAraújoVE,GodóiIP,deLemosLL,GodmanB,
Bennie M, Diniz LM, Junior AA. Khasiat aplikasi seluler
untuk mendukung perawatan pasien diabetes melitus:
tinjauan sistematis dan meta-analisis uji coba terkontrol
secara acak.JMIRMhealthUhealth.2017;5(3):e4.
14. Heitkemper EM, Mamykina L, Travers J, Smaldone A. Apakah
intervensi manajemen mandiri teknologi informasi kesehatan
meningkatkan kontrol glikemik pada orang dewasa penderita
diabetes yang kurang terlayani secara medis? Tinjauan sistematis
dan meta-analisis.JAmMedInformAssoc.2017;24(5):1024–35.
15. Lagu Y, Nam S, Park S, Shin IS, Ku BJ. Dampak dukungan
sosial terhadap perawatan diri pasien diabetes: apa
S141
 pedoman praktik
apakah efek dari diabetes tipe? Tinjauan sistematis dan
metaanalisis.DiabetesEduc.2017;43(4):396–412.
16. ChengL, Duduk JW, Choi KC, Ketua SY, Li X, HeXL. Efektivitas
intervensi manajemen diri interaktif pada individu dengan diabetes
tipe 2 yang tidak terkontrol dengan baik: sebuah meta-analisis dari
uji coba terkontrol secara acak. Pandangan Dunia EvidBasedNurs.
2017;14(1):65–73.
17. Doshmangir P, Jahangiry L, Farhangi MA, Doshmangir L,
Faraji L. Efektivitas intervensi gaya hidup berbasis teori dan
model pada HbA1c di antara pasien dengan diabetes tipe
2: tinjauan sistematis dan meta-analisis. Kesehatan
Masyarakat.2018;155:133–41.
18. Tricco AC, Ivers NM, Grimshaw JM, dkk. Efektivitas strategi
peningkatan kualitas pengelolaan diabetes: tinjauan
sistematis dan meta-analisis. Lanset. 2012;379:2252–61.
19. London, Institut Nasional untuk Keunggulan Klinis. NG28. Diabetes
tipe 2 pada orang dewasa: penatalaksanaan. 2022.http://www.
bagus.org.uk.Diakses: 11/11/2022.
20. DeakinT,McShaneCE,CadeJE,WilliamsRD.Pelatihan berbasis
kelompok untuk strategi manajemen diri pada penderita
diabetes melitus tipe 2. Sistem Basis Data Cochrane Rev. 2005;
https://doi.org/10.1002/14651858.CD003417.pub2.
21. Chatterjee S, Davies MJ, Heller S, Speight J, Snoek FJ, Khunti
K. Program pendidikan manajemen diri terstruktur
diabetes: tinjauan naratif dan inovasi terkini.
LancetDiabetesEndocrinol.2018;6(2):130–42.
22. Warsi A, Wang PS, LaValley MP, dkk. Program pendidikan
manajemen diri pada penyakit kronis. Tinjauan sistematis
dan kritik metodologis terhadap literatur. Arch Magang
Med.2004;164:1641–9.
23. RD Putih Pemberdayaan pasien dan kontrol glikemik yang
optimal.CurrMedResOpin.2012;28(6):979–89.
24. Ofman JJ, Badamgarav E, Henning JM, dkk. Apakah manajemen
penyakit meningkatkan hasil klinis dan ekonomi pada pasien
dengan penyakit kronis? Tinjauan sistematis. Am J
Med.2004;117:182–92.
25. Reynolds R, Dennis S, Hasan I, Slewa J, Chen W, Tian D,
Bobba S, Zwar N. Tinjauan sistematis penyakit kronis
S142 Edukasi dan nasehat diabetes untuk penderita diabetes dewasa (Update 2023)
intervensi manajemen di layanan primer. Praktek Keluarga
BMC.2018;19(1):11.
26. Afshar R, Tang TS, Askari AS, Sidhu R, Brown H, Sherifali D.
Intervensi dukungan sebaya pada diabetes tipe 2: Tinjauan
komponen dan hasil proses. J diabetes. 2020;12(4):315–38.
27. Pereira K, Phillip B, Johnson C, Vorderstrasse A. Internet
menyampaikan pendidikan manajemen mandiri diabetes:
tinjauan. DiabetesTechnolTher.2015;17:55–6339.
28. Sepah SC, Jiang L, Peters AL. Hasil jangka panjang dari program
pencegahan diabetes berbasis web: Hasil studi longitudinal
satu kelompok selama 2 tahun. J Med Internet
Res.2015;17:e9240.
29. GreenwoodDA,GeePM, FatkinKJ, PeeplesM. Tinjauan sistematis atas
tinjauan yang mengevaluasi pendidikan dan dukungan manajemen
mandiri diabetes yang didukung teknologi. J Diabetes Sci
Technol.2017;11:1015–27.
30. Athinarayanan SJ, Adams RN, Hallberg SJ, dkk. Efek jangka
panjang dari intervensi perawatan jarak jauh berkelanjutan
yang baru termasuk ketosis nutrisi untuk pengelolaan
diabetes tipe 2: uji klinis non-acak selama 2 tahun.
Endokrinol Depan.2019;10:34842.
31. Kumar S, Moseson H, Uppal J, Juusola JL. Aplikasi seluler Adibetes
dalam aplikasi, pelatihan dari pendidik diabetes bersertifikat
mengurangi A1C untuk individu dengan diabetes tipe 2. Pendidikan
Diabetes.2018;44:226–23643.
32. Hallberg SJ, McKenzie AL, Williams PT, dkk. Efektivitas dan
keamanan model perawatan baru untuk pengelolaan
diabetes tipe 2 dalam 1 tahun: studi terkontrol berlabel
terbuka, non-acak.DiabetesTher.2018;9:583–61244.
33. Dening J, Islam SMS, George E, Maddison R. Intervensi berbasis
web untuk perilaku diet pada orang dewasa dengan diabetes
tipe 2: tinjauan sistematis uji coba terkontrol secara acak.
JMedInternetRes.2020;22:e16437.
Catatan dari penerbitPenerbit tetap netral sehubungan
dengan penetapan geografis dan nama wilayah dalam peta
yang diterbitkan dan alamat lembaga.
K