DISUSUN OLEH:
IJUL SUARDI
2014201171
b) Faktor presipitasi
Stresor pencetus bunuh diri terjadi karena stres berlebihan yang dialami
individu. Faktor pencetus seringkali berupa peristiwa kehidupan yang
memalukan seperti masalah hubungan interpersonal, dipermalukan didepan
umum, kehilanhan pekerjaan, ancaman penahanan dan dapat juga pengaruh
media yang menampilkan peristiwa bunuh diri.
Tanda gejala
Pemarah, emosional, depresi, putus asa, tidak berdaya, memberika isyarat verbal maupun
non verbal.
Akibat
Resiko bunuh diri mengakibatkan petunjuk gejala antara lain : Keputusasaan,
menyalahkan diri sendiri, perasaan gagal dan tidak berharga, alam perasaan tertekan,
agitasi dan gelisah, insomnia yang menetap, penurunan berat badan, berbicara lamban,
keletihan, menarik diri dari lingkungan social, pikiran dan rencana bunuh diri, percobaan
atau ancaman verbal.
Pohon Masalah
Asuhan Keperawatan
1. Masalah keperawatan
c) Resiko bunuh diri
DS : menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.
DO : ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuh diri.
d) Koping tidak efektif
DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.
DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.
e) Menarik diri
DS : menyatakan minder, suka menyendiri
DO : nampak murung, tidak berkomunikasi dengan orang lain
a. Pengkajian Faktor Resiko Bunuh Diri
a) Jenis kelamin: resiko meningkat pada pria
b) Usia: lebih tua, masalah semakin banyak
c) Status perkawinan: menikah dapat menurunkan resiko, hidup sendiri
merupakan masalah
d) Riwayat keluarga: meningkat apabila ada keluarga dengan percobaan bunuh
diri / penyalahgunaan zat
e) Pencetus ( peristiwa hidup yang baru terjadi): Kehilangan orang yang dicintai,
pengangguran, mendapat malu di lingkungan social
f) Faktor kepribadian: lebih sering pada kepribadian introvert/menutup diri
g) Lain – lain: Penelitian membuktikan bahwa ras kulit putih lebih beresiko
mengalami perilaku bunuh diri.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Resiko bunuh diri
Diagnosa 2: Gangguan konsep diri: harga diri rendah
Diagnosa 3: Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH UTAMA :
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Isolasi sosial
Perilaku Kekerasan/amuk
Core Problem
C. Pohon masalah
Resiko tinggi mencederai diri, orang
lain dan lingkungan
Kerusakan komunikasi
verbal
Gangguan konsep
diri: harga diri rendah
D. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
1. Masalah keperawatan :
a. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Kerusakan komunikasi : verbal
c. Perubahan isi pikir : waham
d. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.
2. Data yang perlu dikaji :
a. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
1). Data subjektif
Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada
seseorang, klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya
jika sedang kesal, atau marah, melukai / merusak barang-barang dan tidak
mampu mengendalikan diri
2). Data objektif
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara
menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan melempar barang-
barang.