Bu Mutia adalah seorang guru kelas 4 SD di sebuah kota industri yang pembangunannya
sangat pesat. Dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan, Bu Mutia menjelaskan
cara menjumlahkan pecahan berbantuan PPT dengan memberi contoh di papan tulis.
Salah satu penjelasannya adalah sebagai berikut:
Dengan menunjuk materi pada PPT, Bu Mutia “perhatikan anak-anak, kalau kita
menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, kemudian
pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4.
Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Kemudian bu Mutia
menunjukkan beberapa soal pada PPTnya dan mendemonstrasikan dengan
menggunakan papan tulis bagaimana menyelesaikannya. Jadi yang dijumlahnya adalah
pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. “Mengerti anak-anak? "Anak-anak
menjawab, “mengerti” dengan serempak. kemudian bu Mutia menampilan kembali soal
dalam PPTnya, dan meminta beberapa anak mencoba menyelesaikannya dalam di papan
tulis. Bu Mutia: “sudah jelaskah?” anak-anak menjawab serempak “sudahhhh”. Kemudian
bu Mutia meminta peserta didiknya mengerjakan soal-soal pada LKPD matematika."
Secara berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal dengan serius. Selama anak-
anak bekerja Bu Mutia melakukan pendampingan terutama pada anak-anak yang
mengalami kesulitan.
Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Bu Mutia meminta
seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta
memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis.
Bahagianya Bu Mutia ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, 80 persen anak dapat
mengerjakan latihannya dengan benar.
Pertanyaan: