Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maudina Azra

Npm : 2208010263
Jurusan Kelas : Hukum / 1B
Non reg bjb
1.-Faktor Agama
Agama merupakan ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa. Masuknya berbagai agama di Indonesia ternyata bisa memengaruhi
perkembangan hukum adat. Agama di Indonesia yang memengaruhi perkembangan hukum adat
ialah agama Islam, Hindu, dan Kristen.
-Magis dan Animisme
faktor yang memengaruhi perkembangan hukum adat di Indonesia ialah magis dan animisme.
Magis dan animisme pada dasarnya dirasakan oleh setiap bangsa di seluruh belahan dunia.
Kedua hal ini memiliki pengaruh yang cukup besar dan bisa dilihat di berbagai upacara adat yang
bersumber dari kekuasaan dan kekuatan ghaib.
-Adanya Kekuasaan asing
seperti penjahan Belanda ternyata bisa memengaruhi perkembangan hukum adat di
Indonesia,Nah, penjajah Belanda membawa pemikiran individualisme ke dalam Indonesia
sehingga bertentangan dengan adat yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
-faktor kekuasaan yang lebih tinggi
Salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan hukum adat di Indonesia ialah faktor
kekuasaan yang lebih tinggi. Artinya ialah adanya kekuasaan raja, kepala kuria, nagari, dan
berbagai hal lainnya.
2. a.Komunal
adalah manusia menurut hukum adat merupakan makhluk dalam ikatan kemasyarakatan yang
kuat. Rasa kebersamaan meliputi seluruh lapangan hukum adat. Kepentingan perseorangan
selalu diimbangi dengan kepentingan bersama. Misalnya hak seseorang atas benda berfungsi
sosial, ada pola hidup tolong menolong dan kegotongroyongan.
b.Religis-magis (magis-religius)
adalah adanya kepercayaan kepada hal-hal gaib (roh-roh, makhluk halus, kekuatan sakti).
Misalnya adanya upacara sesajen untuk roh-roh leluhur dan adanya pantangan/ritus.
c.Kontan (konkrit),
adalah setiap perbuatan harus sesuai dengan pernyataan nyata atau yang diucapkan. Misalnya
kata jual digunakan bila nyata-nyata diikuti dengan tindakan pembayaran kontan dari pembeli
dan penyerahan barang oleh penjual.
d.Visual
adalah hubungan hokum dianggap terjadi bila diberi wujud suatu benda atau tanda yang dapat
dilihat. Misalnya adanya uang muka dalam jual beli, dan pemberian cincin sebagai tanda
pertunangan.
3.Hukum ini dipertahankan keberadaannya, karena adanya kesadaran hukum dari masyarakatnya.
Hukum adat merupakan hukum tidak tertulis yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan kondisi sekitar. Dengan kata lain, hukum ini bersifat dinamis.
4.Dalam artian hukum adat yang pada umumya tidak tertulis memiliki kedudukan yang sama
dengan hukum lainnya yang berlaku di Indonesia mengingat pengakuan terhadap hukum tidak
tertulis di samping Undang-Undang Dasar itu sendiri.
Secara legal konstitusional pengakuan terhadap keberadaan Masyarakat Adat (Masyarakat
Hukum Adat) telah dinyatakan dalam batang tubuh UUD 1945 pasca amademen, yaitu dalam
Pasal 18B ayat (2) yang menyebutkan bahwa “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya.

Anda mungkin juga menyukai