Anda di halaman 1dari 24

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran


Tim KKNI Direktorat Pembelajaran
Source: http://generationz.com.au
BLENDED LEARNING
Definisi Blended Learning
Manfaat Blended Learning
• Mendorong mahasiswa menggunakan sumber belajar
internal dan eksternal dengan memanfaatkan teknologi
informasi.
• Peningkatan kompetensi abad 21.
• Mendorong pembelajaran sepanjang hayat.
• Perkembangan pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang
semakin pesat, dll.

E-Learning memberikan akses dan fasilitas kepada mahasiswa untuk


membangun pengetahuannya secara mandiri, sedangkan dosen
berperan sebagai fasilitator dan motivator.
E-Learning
E-Learning adalah proses pembelajaran dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang merupakan hasil integrasi
secara sistematis atas komponen-komponen
pembelajaran dengan memperhatikan mutu,
sumber belajar, dan berciri khas adanya interaksi
pembelajaran lintas waktu dan ruang
(Kusumawardani, SS., 2015).
Proportion of Content Type of
Delivered Online Course Typical Description

0% Traditional F2F course – with no ICT/online technology used,


instruction is delivered in writing or orally.
1-29% ICT/Web Course which uses ICT/web-based technology to facilitate
Facilitated what is essentially a F2F course. Uses a course
management system or web pages to post the syllabus and
assignments, or e-mail for communication.

30-79% Blended/ Course that blends online and F2F delivery. Substantial
Hybrid proportion of the content is delivered online, typically uses
online discussions, and typically has some F2F meetings.

80+% Online/ A course where most of all of the content is delivered online,
e-Learning and interaction done virtually. Typically have no or minimal
F2F meetings.
Flipped Learning
Prinsip Flipped Learning
Definisi Prinsip Prosedur

Kelas Rumah

• Penyajian materi.
Traditional
• Tugas/PR.
• Tanya jawab. • Latihan soal.
Classroom •

Diskusi kelompok.
Rangkuman.
• Percobaan/ penyelidikan.

Rumah
Rumah Kelas
Kelas

• Mencari sumber belajar • Sharing temuan.


yang relevan termasuk • Mencari solusi/penyelesaian
video materi dari dosen. masalah/kasus dengan SCL.
Flipped • Membuat pointers dari • Mendapatkan umpan-balik
Classroom sumber belajar yang
relevan.
dari fasilitator.
• Temuan baru/
• Menyusun pertanyaan/ mengidentifikasikan tantangan
menyiapkan materi hasil belajar.
belajarnya.
Prosedur

LANGKAH 1: Menentukan pada pertemuan yang


mana metode flipped-classroom dapat diterapkan. Bagaimana
• Melakukan identifikasi pada pertemuan mana dosen caranya?
merasa tidak cukup waktu untuk menyelesaikan aktivitas
di kelas dan memerlukan mahasiswa mengaplikasikan
pengetahuan dan keahliannya.

• Melakukan identifikasi topik yang paling sulit dipahami 1


oleh mahasiswa (didasarkan pada nilai ujian atau tugas
sebelumnya). 5 2

• Melakukan identifikasi topik yang akan bermanfaat bagi 4 3


mahasiswa dengan mengaplikasikan konsep yang telah
dimiliki dengan bimbingan dosen.
Prosedur

LANGKAH 2: Merancang aktivitas daring dan


aktivitas di kelas. Bagaimana
caranya?
• Penting dicantumkan dalam RPS
• Contoh aktivitas: diskusi dan presentasi
Kelompok, dll.
1
5 2

4 3
Prosedur

LANGKAH 3: Menjelaskan hubungan antara


aktivitas di luar kelas dan di dalam kelas. Bagaimana
Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan: caranya?
• Apa yang dosen inginkan agar mahasiswa paham dan
mampu menyelesaikan tahap proses perkuliahan ini?
Apakah sudah sesuai dengan capaian pembelajaran mata
kuliah?
1
• Materi apa yang diperlukan mahasiswa agar dapat 2
5
mengerjakan tugas yang lebih kompleks setelah kelas
selesai? Apakah mhs mampu menghubungkan apa yang
dikerjakan di kelas dengan tugas yang akan dikerjakan? 4 3

• Materi apa yang perlu diketahui mahasiswa agar dapat


Prosedur

LANGKAH 4: Menyesuaikan materi pembelajaran agar


dapat digunakan mahasiswa sebagai persiapan tatap Bagaimana
muka di kelas.
• Dinamika kelas yang aktif membutuhkan persiapan yang baik dari
caranya?
mahasiswa dan dosen. Mahasiswa mempersiapkan mengikuti
kelas dengan membaca materi yang relevan, video kuliah,
podcasts, simulasi, audio, dll.

• Pada awal implementasi, dosen/ mahasiswa dapat menggunakan 1


bahan atau konten daring yang ada.
5 2
• Hal yang penting adalah mendorong mahasiswa bertanggung-
jawab untuk menyelesaikan tugas pra-kelas, dan memberikan 4 3
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi yang dipelajari tersebut.
Prosedur

LANGKAH 5: Memperluas pembelajaran di luar kelas Bagaimana


melalui tugas individu maupun tugas kolaboratif. caranya?
• Ide untuk pendalaman materi meliputi forum diskusi dll.

• Penugasan dengan umpan balik.

• Mendorong mahasiswa untuk aktif dalam mengikuti 1


diskusi-diskusi .
5 2

4 3
Rujukan
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and
Assessing. New York: Longman.
AUN-QA. (2015). Guide to AUN-QA Assessment at Programme Level Version 3.0. Bangkok:
ASEAN University Network.
Branch , R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New
York: Pearson.
Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.).
New York: Harcourt Brace College Publishers.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson
Education,Inc.
Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2015, Desember 28).
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44. Jakarta, DKI, Indonesia:
Kemenristekdikti.
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi (2016), Direktorat Pembelajaran –
KemenristekDikti.
Materi Pelatihan Blended Learning & Flipped Learning, Pusat Inovasi dan Kajian Akademik,
Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai