Bab Iii
Bab Iii
METODOLOGI
10. Gelas takar 1 liter Sebagai alat ukur volume suatu bahan
Tabel III.1 Alat- Alat Lanjutan)
Kelapa Sebagai Briket Bioarang dan Karbon Aktif
Besi Hollow
2. ukuran 2cm x 2cm 4 buah Penahan penutup cetakan
Panjang 8 cm
Pelat besi tebal 5
3. mm ukuran 10 cm 1 buah Sebagai penutup atas cetakan
x10 cm
Pelat besi tebal 5
4. mm ukuran 3,5 cm 4 buah Sebagai penekan briket
x 3,5 cm
Bahan utama dari penelitian ini adalah limbah tempurung kelapa diperoleh
dari daerah Kabupaten Magetan. Alat untuk proses pirolisis memiliki ukuran 43
cm x 35 cm disebut juga dengan drum. Skema alat pirolisis sederhana yang akan
digunakan dimodifikasi seperti pada Gambar berikut.
III.3 Metoda
Dengan :
a = berat cawan kosong (gram)
b = berat cawan + sampel sebelum dioven (gram)
c = berat cawan + sampel setelah dioven (gram)
2. Aktivasi Arang Tempurung Kelapa
Arang tempurung kelapa ditimbang sebanyak 50 gram. Menambahkan
aktivator Na2CO3 5% (w/v) kemudian didiamkan selama 4 jam. Arang dicuci
dengan air kran hingga pH netral, kemudian dikeringkan di dalam oven pada
suhu 110oC selama 3 jam, lalu didinginkan dalam desikator.
3. Pengujian Daya Serap Iod
Pengujian arang tempurung kelapa ukuran 50 mesh untuk mengetahui
kapasitas adsorpsi dilakukan pengujian daya serap iod berdasarkan SNI 06-
3730-1995. Proses pengujian dilakukan sebagai berikut.
Sampel arang aktif dioven terlebih dahulu pada suhu 115 5oC selama 1 jam.
Dinginkan pelan-pelan di desikator. Menimbang 0,5 gram sampel dan
dipindahkan ke dalam tempat tertutup. Tambahkan 50 ml larutan iod 0,1 N.
Mengaduk selama 15 menit pada suhu kamar, kemudian disaring. Hasil filtrat
diambil 10 ml ditambahkan amilum 3 tetes hingga berubah menjadi warna
biru tua. Larutan dititrasi dengan natrium thiosulfate 0,1 N hingga warna biru
hilang dengan standar daya serap iod minimal 750 mg/gram.
keterangan:
a = berat cawan kosong (gram)
b = berat cawan + sampel sebelum dioven (gram)
c = berat cawan + sampel setelah dioven (gram)
2. Kerapatan (Density)
Kerapatan massa briket ditentukan dengan menimbang briket,
mengukur panjang, lebar, dan tinggi briket, serta menghitung volume briket.
Densitas dihitung menggunakan rumus:
ρ = .......................................................................................................... (2)
keterangan:
ρ = densitas (g/cm3)
m = massa (g)
V = Panjang x lebar x tinggi = volume balok (cm3)
(ASTM D2395-17)
3. Drop test
Drop test bertujuan mengetahui kekuatan briket. Briket yang akan
diuji terlebih dahulu diukur massanya. Briket dijatuhkan dari ketinggian 180
cm. Ditimbang sisa briket (bongkahan – bongkahan besar) yang dijatuhkan,.
Prosedur perhitungan berkaitan dengan drop test menggunakan rumus:
Size stability % = (100 x s)/S .................................................................... (3)
Friability % = 100 – size stability ...................................................... (4)
keterangan:
S = berat awal briket sebelum dijatuhkan (gram)
s = berat briket setelah dijatuhkan (gram)
(ASTM D440-49)
4. Laju Pembakaran
Uji laju pembakaran dilakukan dengan cara membakar briket hingga
habis terbakar menjadi abu, kemudian menimbang massa briket yang
terbakar. Lamanya waktu penyalaan dihitung menggunakan stopwatch.
Persamaan yang digunakan untuk mengetahui laju pembakaran sebagai
berikut.
( )
( ) ... (5)
( )
keterangan:
Massa briket yang terbakar = massa briket awal – massa abu (gram)
1. Perangkaian Alat 1. Pengeringan 1. Pengambilan data operasi 1. Mencari data SNI 1. Uji kadar air arang
pirolisis sederhana Tempurung kelapa. 2. Pengambilan data percobaan untuk pengujian 2. Uji daya serap arang
2. Desain dan 2. Persiapan bahan 2. Membandingkan terhadap iodin
Fabrikasi Alat perekat (binder) Data yang diambil: hasil percobaan 3. Uji kadar air briket
1. Massa bahan masuk pirolisis dengan SNI 4. Uji kerapatan/density
cetak briket molases, kotoran
2. Suhu di dalam dan di luar
sapi, kotoran kuda 5. Uji drop test
reaktor pirolisis
3. Waktu pirolisis sederhana 6. Uji laju pembakaran
4. Massa arang yang dihasilkan 7. Waktu pendidihan air
6. Pengujian arang sebagai
karbon aktif.
7. Pembuatan briket dengan
Konsentrasi variasi
konsentrasi perekat
8. Pengujian briket bioarang
Pengolahan data