Anda di halaman 1dari 31

Kelas : A

KELOMPOK SOSIAL

RESUME TUGAS
MATA KULIAH DASAR MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU
SITI AISYAH ., SP., MM

Oleh :
Fahmi Naha Bafil’Amali
122120005

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas resume mata

kuliah Sosiologi Agribisnis dengan judul “ .KELOMPOK SOSIAL”.

Tugas penulisan resume ini disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah

“.Sosiologi Agribisnis”, Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unversitas

Swadaya Gunung Jati Cirebon.

Dalam penyusunan tugas kajian lapangan ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan, bimbingan dan arahan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Siti Aisyah, SP., MM sebagai Dosen Pembimbing Mata Kuliah Sosiologi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil.

3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa disebutkan

satu persatu.

Dalam penyusunan resume tugas ini penulis menyadari masih banyak

kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

untuk perbaikan penyusunan selanjutnya. Semoga tugas resume ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis pribadi dan umumnya bagi pembaca.

Cirebon, Januari, 2023

Penulis, Fahmi Naha Bafil’Amali

ii
Format Penulisan Tugas :
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………… vi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………... v
I . PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
II. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL …………………………… 3
III. PENTNGNYA MEMPELAJARI KELOMPOK SOSIAL ………… 5
IV. SYARAT – SYARAT KELOMPOK SOSIAL ……………………. 6
V. CIRI – CIRI KELOMPOK SOSIAL ………………………………. 8
VI. MACAM – MACAM KELOMPOK SOSIAL …………………….. 9
VII. FAKTOR – FAKTOR YANG MENENTUKAN KELOMPOK
SOSIAL …………………………………………………………… 12
VIII. KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL ……………………. 13
IX. KELOMPOK SOSIAL YANG TIDAK TERATUR ……………… 15
X. STUDI KASUS KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT DESA
KARANG MEKAR, KEC.KARANGSEMBUNG.KAB.CIREBON . 18
XI. KESIMPULAN ……………………………………………………… 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 26

iii
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Faktor Kelompok Sosial............................................................................................ 12


2. Kelompok Formal dan Informal …………………………………………………… 13

iv
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Fungsi Kelompok Sosial ............................................................................... 5


2. Syarat –Syarat Kelompok social……………………………………………. 6

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi danada
reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu
dengankelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar
merupakancontoh kelompok sosial antara individu dengan kelompok.Kelompok sosial
dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok social
sekunder.Sedangkankomunikasisosialdapatsecaralangsungmaupuntidaklangsung.
Kelompok social primer dengan hubungan langsung apabila tanpa
melaluiperantara.Misalkan untuk mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat kita
lihat yaitupada keluarga. Sedangkan kelompok sosial primer adalah kelompok besar
didasarkan padakepentinganyangberbeda.

Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosialmeliputifaktor pendorong


timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompoksosial.Setiap masyarakat
manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahandapat berupa
perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pulaperubahan-
perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pulaperubahan-
perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.Perubahan-
perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunandan
kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan
susunandan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-
perubahanmasyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola
prilakuorganisasi, sususnan kelembagaan.

vi
Kelompok sosial yang juga biasa disebut dengan komunitas merupakan setiap
kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi (Horton & Hunt, 1984:215). Komunitas ini cenderung memiliki kesadaran
akan anggotanya dengan adanya kepentingan yang terbentuk oleh tujuan, pandangan,
dan pemahaman bersama. Kelompok sosial (social group) merupakan himpunan atau
kesatuan manusia yang menganggap diri mereka bagian dari suatu kebersamaan, dan
mereka berinteraksi satu dengan yang lainnya (Henslin, 2007:120). Kelompok sangat
berpengaruh terhadap hidup individu sehingga menentukan siapa individu itu.
Kelompok merupakan inti kehidupan dalam masyarakat, dari kelompok seseorang
memperoleh orientasi ke dunia. Keanggotaan dan partisipasi dalam kelompok sosial pun
memberikan kepada individu suatu perasaan memiliki.

vii
BAB II

PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL

2.1 Pengertian kelompok social secara etimologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu


pengetahun atau ilmu tentang sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur
sosial, proses sosial, dan perubahannya. Sosiologi berasal dari kata latin socius yang
berati kawan atau teman, dan kata Yunani yaitu logos yang memiliki arti pengetahuan.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sosiologi adalah ilmu sosial yang
mempelajari masyarakat, interaksi dan proses yang melestarikan dan mengubahnya.
Sosiologi melakukan ini dengan memeriksa dinamika bagian-bagian masyarakat
penyusun seperti institusi, komunitas, populasi, gender, ras atau kelompok umur.
Sosiologi juga mempelajari status sosial atau stratifikasi, gerakan sosial, dan perubahan
sosial serta gangguan sosial dalam bentuk kejahatan, penyimpangan, dan revolusi.

2.2 Pengertian Kelompok Sosial Secara Umum dan Menurut Ahli

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup


bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling
mempengaruhi. Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran
akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan


manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal
balik dan saling mempengaruhi. Horfon menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah
kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling
berinteraksi. Kedua ahli sosiologi ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai
kelompok yang terdiri atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat

viii
beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara
keseluruhan.

Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan
memiliki perasaan untuk membuat sesuatu keseluruhan yang terorganisir dan
berhubungan secara timbal balik.(George Homans). Pakar Sosiologi lainnya yang
memberikan definisi tentang kelompok sosial adalah Hendro Puspito. Menurutnya,
kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari sejumlah individu
yang melaksanakan perannya secara berkaitan untuk mencapai tujuan bersama. Diambil
dari buku yang ditulis oleh Kamanto Sunarto, kelompok sosial menurut Merton adalah
merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang
telah mapan. Masih dari buku yang ditulis oleh Kamanto Sunarto, Bierstedt
mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang anggotanya mempunyai
kesadaran jenis, berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan
organisasi. Last but not least, ada pendapat dari Roland Freeman CS yang menjelaskan
bahwa kelompok sosial adalah suatu organisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu
yang saling bergantung antara satu dengan lainnya. Ketergantungan ini muncul karena
adanya ikatan di dalam suatu sistem yang dapat diterima dan sekaligus disetujui oleh
berbagai pihak anggotanya.

ix
BAB III

PENTNGNYA MEMPELAJARI KELOMPOK SOSIAL

3.1 Manfaat Kelompok Sosial

Pentingnya kelompok sosial bagi seorang individu adalah sebagai sarana untuk
melakukan kegiatan interaksi sosial dan sudah sebagai kodratnya manusia sebagai
makhluk sosial dimana manusia tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari makhluk
hidup atau individu lainnya.manfaatnya sebagai berikut:

1. Memudahkan Suatu Pekerjaan Dalam Kelompok Tersebut

2. Memenuhi kebutuhan individu secara fisik maupun mental

3. Dapat membuat lembaga berdasarkan nilai dan norma yang berlaku

4. Membentuk keseragaman antara sikap dan perilaku

3.2 Fungsi Kelompok Sosial


Fungsi kelompok sosial bagi individu adalah sebagai tempat berkumpulnya beberapa
individu untuk menjalin hubungan sosial. Sebagai sarana untuk bertukar ilmu
pengetahuan di bidang pendidikan. Sebagai tempat untuk mendapatkan solusi atas
masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh anggotanya.

Gambar 3.1 Fungsi Kelompok Sosial

x
BAB IV

SYARAT – SYARAT KELOMPOK SOSIAL

4.1 Syarat kelompok sosial menurut ahli

Menurut Soejorno Soekanto Sebuah kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok


sosial jika memenuhi beberapa syarat di bawah ini, yaitu:
 Adanya kesadaran individu kesadaran individu sebagai anggota suatu kelompok
 Adanya hubungan timbal balik antar anggota
 Adanya faktor pengikat seperti kesamaan ideology dan kepentingan bersama
 Memiliki strukutr dan norma
 bersistem dan berproses

Gambar 4.2 Syarat kelompok sosial

Syarat kelompok menurut Baron dan Byrne (1990), yaitu :


a) Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.
b) Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku
anggota yang lain.

xi
c) Stabil, hubungan tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa minggu, bulan dan
tahun). Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
d) Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga
mereka memiliki set peran.
e) Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok.

4.2 Syrat – Syarat kelompok social secara umum

Sebuah kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi beberapa
syarat di bawah ini, yaitu:

1. Adanya interaksi antar anggota, Adanya kelompok sosial untuk mewadahi interaksi
anggotanya. Sebuah kelompok yang tidak memiliki interaksi tidak dapat dikatakan
sebagai kelompok, melainkan hanya kumpulan individu.

2. Interdependen,Anggota satu dengan lainnya saling mempengaruhi perilaku dan sikap.

3. Kesadaran,Setiap,Anggota memiliki kesadaran akan keterlibatannya di dalam


kelompok tersebut.

4. Adanya kesamaan, Adanya kesamaan, baik itu nasib, penderitaan, daerah, profesi,
dan lainnya, dapat mempererat ikatan antar anggota.

5. Rasa menjadi bagian,Perasaan dan persepsi ini harus dimiliki oleh anggota dari
kelompok sosial. Dengan merasa menjadi bagian kelompok, seseorang dapat merasakan
manfaat adanya kelompok sosial.

6. Struktur,Adanya struktur akan menuntun anggota untuk melaksanakan peran dan


tugasnya sebagai bagian dari kelompok sehingga keberadaan kelompok sosial dapat
dirasakan.

7. Mempunyai sistem dan terus menjalankan proses berkembanG

xii
BAB V

CIRI –CIRI KELOMPOK SOSIAL

5.1 Ciri Kelompok social menurut ahli

Menurut Kartono (1990), ada beberapa ciri-ciri dari kelompok sosial, yaitu:
a) Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain.
b) Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang
lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat
di dalamnya.
c) Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas
dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing.
d) Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur
interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
e) Adanya pergerakan yang dinamik.

Menurut Waluya (2009) ciri kelompok social adalah sebagai berikut :


 Adanya kesatuan yang nyata dan dapat dikenali dalam kumpulan manusia.
 Adanya kesadaran pada diri masing-masing anggota terhadap perannya dalam
kelompok.
 Adanya perilaku saling mempengaruhi antar anggota kelompok secara timbal
balik. Adanya hubungan erat antar anggota untuk mencapai kepentingan
bersama.
 Adanya status sosial tertentu yang mengatur aturan dan perilaku para anggota
kelompok.

xiii
BAB VI

MACAM –MACAM KELOMPOK SOSIAL

1. Kelompok Sosial Teratur:

● Kelompok Primer: Kelompok primer merupakan yang merujuk pada


kelompok kecil yang memiliki ciri bersifat intimitas, asosiasi tatap
muka., dan kerja sama.
● Kelompok Sekunder: Kelompok sekunder merupakan kelompok yang
merujuk pada sebuah kelompok formal impersonal yang memiliki sedikit
kedekatan sosial. Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling
hubungan yang tidak langsung dan kurang bersifat kekeluargaan
hubungan-hubungan kelompok sekunder biasanya lebih bersifat objektif.
Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam kehidupan manusia
adalah untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat dengan
bersama, secara objektif dan rasional.
● Kelompok Dalam (In-Group): Kelompok dalam merupakan bentuk
kesadaran seseorang tentang identitas dirinya dalam suatu kelompok,
misalnya keluargaku, negaraku, dan profesiku.
● Kelompok Luar (Out-Group): Dalam kelompok luar seseorang dapat
merasa bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok. Out-group
juga dapat berubah in-group karena adanya kontak dan komunikasi yang
memungkinkan interaksi sosial antar kelompok atau antar individu
terjalin dengan baik sehingga muncul rasa simpati.
● Kelompok Formal: Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang
mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-
anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya.
● Kelompok Informal: Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari
proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.

xiv
Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaannya
ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.
● Paguyuban (gemeinschaft): Merupakan bentuk kehidupan bersama, di
mana para anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni
dan bersifat alamiah serta kekal, dasar hubungan tersebut adalah rasa
cinta dan rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan.
● Patembayan (gesellschaft): Berupa ikatan lahir yang bersifat pokok
untuk jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner dan strukturnya
bersifat mekanis sebagaimana terdapat dalam mesin. Contohnya, ikatan
antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik, dan lain-lain.
● Reference group: adalah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan
bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk
pribadi dan perilakunya.
● Kelompok okupasional: adalah kelompok yang muncul karena semakin
memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena
anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya, kelompok
profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter indonesia, dan
lain-lain.
● Kelompok volunter: orang yang mempunyai kepentingan yang sama,
namun tidak mendapat perhatian dari masyarakat. Kelompok ini dapat
memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara individual, tanpa
mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Terjadinya
kelompok volunter karena beberapa hal antara lain: kebutuhan sandang
dan pangan, kebutuhan keselamatan jiwa dan raga, kebutuhan akan harga
diri, kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri, kebutuhan
akan kasih sayang.
2. Kelompok Sosial Tidak Teratur
 Kerumunan Sosial (Crowd)
Kerumunan sosial atau social aggregate adalah sekumpulan orang
yang berada di suatu tempat, akan tetapi diantara mereka tidak

xv
berhubungan secara tetap. Pengelompokan manusia seperti itu disebut
juga kolektivitas, yaitu kumpulan manusia pada suatu tempat dan
suatu waktu yang sifatnya sementara. Suatu kelompok manusia disebut
kerumunan apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Orang-orang dalam suatu kerumunan sosial tidak saling mengenal.
 Kehadiran orang-orang di tempat berkumpul hanya bersifat fisik atau tidak
ada kontak batin.
 Motivasi berkumpul disebabkan adanya sesuatu yang menjadi pusat
perhatian umum dan terjadi secara kebetulan.
 Antara individu yang satu dan individu lainnya tidak terorganisasi.
 Interaksi antar individu bersifat spontan, tidak terduga, sangat lemah, dan
singkat.
 Orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan sosial
yang sama (tidak berstruktur) walaupun berasal dari status sosial yang
berbeda.
 Setiap orang bebas masuk atau keluar dari tempat kerumunan.
 Kerumunan terwujud pada tempat tertentu dan hanya untuk sementara.
 Orang dalam kerumunan identitas pribadinya hilang karena pengaruh
kumulatif atau sengaja menghilangkan identitas pribadinya untuk
menyembunyikan status sosial yang sebenarnya.
 Publik
Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi
berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng. Contohnya:
pembicaraan pribadi yang berantai, desas desus atau gosip, surat kabar, radio,
televisi, film, dan sebagainya.
 Massa
Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial.
Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang
mengarah pada pola kehidupan modern. Ciri massa yang menonjol
adalah suatu kumpulan orang yang heterogen sehingga identitasnya sulit
diketahui.

xvi
BAB VII

FAKTOR – FAKTOR YANG MENENUKAN KELOMPOK SOSIAL

Ada 4 Faktor yang memengaruhi dan Menentukan Kelompok sosial :

● Faktor Darah (Common Ancestry) Kelompok sosial ini dibentuk dari kesamaan
darah atau keturunan. Contohnya saja kelompok keluarga besar.
● Faktor Geografis Kelompok sosial dibentuk dari jalinan komunikasi yang
perlahan membangun ikatan. Misal sekelompok orang yang tinggal di tepi pantai
membentuk kelompok pelayan dan kelompok petani dibentuk dari orang-orang
yang bekerja di sawah.
● Faktor Kepentingan Adanya kesamaan kepentingan para anggota
memungkinkan membentuk kelompok sosial.
● Faktor Daerah Asal Pertemuan antar individu yang berasal dari daerah asal bisa
mendorong terbentuknya kelompok sosial. Contohnya kelompok mahasiswa
membentuk organisasi di kota dia kuliah.

TABEL 7.1 Faktor Kelompok Sosial

xvii
BAB VIII

KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL

1. Kelompok formal
Kelompok formal adalah kelompok yang mempunyai struktur organisasi
dan peraturan tegas yang dengan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk
mengatur hubungan antar anggota. Contoh kelompok formal antara lain:
sekolah, universitas, kelompok kerja, panitia, departemen kecil, dan tim proyek.
2. Kelompok informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya
tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya
tidak teratur dan keanggotaannya ditentukan oleh daya tarik bersama dari
individu. Contohnya Kelompok arisan, komunitas youtube dan lain-lain.

Tabel 8.2 kelompok formal dan informal

Dasar untuk Kelompok Formal Kelompok Informal


Perbandingan

Berarti Grup yang dibuat oleh Grup yang dibuat oleh


organisasi, untuk tujuan karyawan sendiri, untuk
menyelesaikan tugas tertentu kepentingan mereka
dikenal sebagai Grup sendiri dikenal sebagai
Formal. Grup Informal.

Pembentukan Sengaja Secara sukarela

Ukuran Besar Relatif kecil.

xviii
Kehidupan Tergantung pada jenis Tergantung pada anggota.
grupnya.

Struktur Didefinisikan dengan baik Didefinisikan

Pentingnya Posisi Orang


diberikan
kepada

Hubungan Profesional Pribadi

Komunikasi Bergerak ke arah yang Membentang ke segala


ditentukan. arah.

BAB IX

xix
KELOMPOK - KELOMPOK SOSIAL YANG TIDAK TERATUR

Kelompok sosial tidak teratur adalah kelompok yang mempunyai tujuan yang sama,
namun tidak memiliki hubungan jangka panjang serta aturan yang mengikat. Ada 3
jenis kelompok sosial tidak teratur, yaitu Kerumunan, Publik, dan Massa. Masing-
masing mempunyai ciri dan dasar pembentuk yang berbeda.

9.1 Kerumunan

Kerumunan adalah individu yang berkumpul secara kebetulan. Bersifat spontan,


sementara, dan tidak teratur.Ada 3 jenis kerumunan menurut Kingsley Davis, yaitu
Kerumunan Biasa (Casual Crowds), Kerumunan Berartikulasi Struktur Sosial (Social
Structure Crowds), dan Kerumunan Berlawanan Norma Sosial (Lawless Crowds)

a. Casual Crowds(Kerumunan Biasa)

 Inconvenient Aggregation atau Kerumunan Kurang Menyenangkan, adalah


kerumunan biasa yang terdiri dari kumpulan orang dengan tujuan yang sama,
namun saling menghalangi. Contoh: antrean di kasir atau antrean masuk KRL
yang penuh sesak.
 Panic Crowds atau Kerumunan Panik, adalah kerumunan biasa yang terdiri dari
kumpulan orang yang sibuk menyelamatkan diri dan bersifat tegang. Contoh:
orang-orang yang berhamburan saat terjadi gempa, kebakaran, dan lainnya.

 Spectator Crowds atau Kerumunan Penonton, adalah kerumunan biasa yang


tidak direncanakan, yang menonton kejadian tertentu. Contoh: orang-orang yang
berkumpul melihat kecelakaan.

b. Social Structured Crowds (Kerumunan Berartikulasi Struktur Sosial)

xx
 Formal Audience atau Kelompok Audiens Formal, adalah kerumunan yang
mempunyai pusat perhatian dan tujuan yang sama, namun berkomunikasi secara
pasif atau satu arah. Contoh: pendengar ceramah.
 Planned Expressive Group atau Kelompol Ekspresif Direncanakan, adalah
kerumunan yang mempunyai persamaan tujuan, tetapi pusat perhatian dari
masing-masing orang bisa saja berbeda. Contoh: dalam pesta pernikahan, ada
tamu yang sibuk mengobrol, ada yang berfoto, ada juga yang mengelilingi stand
makanan.

c. Lawless Crowds (Kerumunan Berlawanan Norma Sosial)

 Acting Mobs atau Kerumunan Emosional, adalah kerumunan yang terbentuk


karena alasan emosional, menggunakan kekuatan fisik, dan bertindak kekerasan.
Contoh: tawuran antar pelajar biasanya didasari karena perasaan tidak suka satu
sama lain.
 Immoral Crowds atau Kerumunan Amoral, adalah kerumunan yang berisi
orang-orang dengan perilaku yang bertentangan dengan moral, tetapi tidak
menggunakan fisik. Contoh: kelompok pengguna narkoba dan kelompok
penjudi.

9.2 Massa

Massa adalah kumpulan orang dengan tujuan tertentu yang berkumpul di suatu tempat
dalam jangka waktu sementara. Massa memiliki ciri-ciri:

 Anggotanya heteregon, berasal dari latar belakang yang beragam.


 Impulsif dan responsif, artinya massa bergerak secara cepat dan tiba-tiba dalam
menghadapi sebuah situasi.

 Ada pihak yang menggerakan, artinya massa bisa terbentuk karena ada individu
yang memulai dan memimpin.

 Ada tujuan bersama yang ingin dicapai.

xxi
 Ada waktu dan tempat direncanakan.

Contoh massa: aksi mahasiswa yang menolak kenaikan BBM, demonstrasi buruh
terhadap pabrik yang melakukan PHK tanpa pesangon, dan sejenisnya.

9.3. Publik

Publik adalah kelompok yang tidak berbentuk kesatuan dan berinteraksi secara tidak
langsung melalui berbagai media komunikasi. Publik tidak terlihat secara fisik, tidak
berada di suatu tempat, dan serta jumlahnya sangat banyak.

Ciri-ciri publik:

 Interaksinya tidak langsung


 Mempunyai ketertarikan terhadap isu yang sama

 Punya tujuan

BAB X

xxii
STUDI KASUS KELOMPOK SOSIAL DI DESA KARANGMEKAR

10.1 SEJARAH DESA KARANGMEKAR

Asal Cerita Rakyat Desa Karangmekar,Kecamatan Karangsembung,Kabupaten


Cirebon,Asal dari Desa Kubangkarang dan terwujud dari Desa Kubangkelor dan Desa
Karangsembung Wetan. Pada masa zaman Wali Sanga,Syeh Syarif Hidayatullah,Sultan
Gunung Jati Cirebon,sebagai Imam Wali dan sebagai Penasihat Wali ialah Pangeran
Cakra Buana alias Embah Kuwu Sangkan alias Embah Kuwu Cirebon.
Kisah pada suatu ketika di Keraton Cirebon sedang mengadakan musayawarah yang di
hadiri oleh Sultan Kalijaga,para Pangeran Cirebon dan hadiri pula oleh Embah Kuwu
Cirebon,dalam musyawarah tersebut sedang memperbincangkan rencana untuk
mmembuat suatu kampung/desa/pedukuhan yang akan diberi Gebang Kinatar.
Didalam musyawarah mendapat keputusan bahwa Embah Kuwu Cirebon untuk di
tugaskan mencari tempat kesebelah timur yang ditemani oleh gadeknya yakni Embah
Berai,adapun Sultan Cirebon dan Sunan Kalijaga,serta para Pinangeran ke daerah Lurah
AgungKuningan.

Keberangkatan Embah Kuwu Cirebon Girang yang disertai Embah Berai sambil
menunggangi JaranArbapuspa /Kuda Sembrani menuju kearah timur,dikarenakan
keadaan masih hutan belantara maka dalam penelitian sangat hati-hati sebab untuk
dijadikan suatu Pedukuhan/desa,dalam perjalanan Embah Kuwu Cirebon dan Embah
Berai sampailah di suatu tempat,beliau melihat suatu Cahaya yang sangat menarik
perhatian,setelah di telusuri terdapat dataran yang resik dan ada sebuah
Kubang/Balong,kemudian Embah Kuwu Cirebon bersemedi,agar kelak di hari
kemudian akan menjadi desa yang Aman Tentrem Loh Jinawi Kerto Raharjo,kaya orang
rerawat miskin Ora Gegolet [Hidup Sederhana] setelah mendapatkan Rahmat dari Allah
Yang Maha Kuasa,Embah Kuwu dengan memandang yang jauh meyakinkan,bahwa
tempat ini bisa dijadikan Pedukuhan/Desa,kemudian untuk tanda bukti dan ciri,Embah
Kuwu Cirebon menancapkan Tongkat disebelah barat Kubangan dan Embah Kuwu

xxiii
bersama Embah Berai dengan menunggang Kuda/Jaran tersebut menuju Lurah Agung
Kuningan dimana para Wali dan Pangeran menunggunya,kemudian Embah Kuwu
Cirebon melaporkan hasil kerjanya kepada Sultan Cirebon,sambil menunjuk kearah
utara dengan berbahasa jawa,KUH BANG ELOR ANA TEMPAT KANG BAGUS
LAN RESIK KANGGO DI DADIKEN PENDUKUHAN/DESA LAN WIS DI UPAI
CIRI/tanda sebelah Kulon Kubang wis ditancepi tongkat.

10.2 STUDI KASUS

Kelompok social di desa karangmekar, desa Karangmekar terletak di kecamatan


karangsembung, Kabupaten Cirebon.desa ini dimpimpin oleh bapak Rusmanto.
karangmekar mempunyai kode wilayah menurut kemendargi 32.09.06.2015.sedangkan
kodeposnya 45186. Desa ini memiliki banyak kelompok sosial dari kelompok sosial
primer,skunder informal bahkan non formal.

KELOMPOK SOSIAL YANG ADA DI DESA KARANG MEKAR

1. KELOMPOK SOSIAL TERATUR

 PRIMER:Kelompok sosial primer ada asosiasi sepak bola, asosiasi ini berdiri
sudah lama di desa karangmekar dengan tujuan untuk mengembangkan bakat
danjuga minat anak - anak desa karangmekar pada sepoak bola sering juga di
adakan turnamen besar saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia.
 SKUNDER: partai politik adalah kelompok sosial formal yang bersifat
sekunder yang ada di desa karangmekar karena masyarakat desa banyak yang
memiliki ketertarikan dalam bidang politik.
 KELOMPOK IN GROUP: Kelompok in group biasanya memiliki antusias
besar di dalamnya di desakarangmekar sendiri ada beberapa masyarakat yang

xxiv
antusias dalam hal sepakbola bahkan banyak dari mereka menjadi supporter
fanatik baik bagi tim sepak bola local mau pun luar.
 KELOMPOK OUT GROUP: Kelompok out group didesa karangmekar ada
banyak tapi yang paling menonjol adalah kelompok anti kepala desa.kelompok
ini terbentuk dari orang –orang yang tidak memilih kepala desa dan faktor
penyebab terbentuknya kelompok ini karena ketidakadilan kepala desa pada
beberapa orang yang tidak memberikan suaranya seperti tidak menyalurkan
bantuan bahkan tidak memberikan informasi sehingga terjadi kesenjangan
sosial.

2. KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR

 KERUMUNAN : Kerumunan ini biasanya ada di balai desa saat pembagian


sembako bahkan bisa sampai melebihi kapsitas balai desa, ada juga kerumunan
yang negative seperti tawuran antar remaja dusun ada juga kerumunan dalam hal
positif seperti pengajian.
 PUBLIK: Dalam hal ini kelompok sosial publik di karangmekar terbentuk
karena sebuah game online di kalangan remaja dan hampir semua remaja
tergabung dalam kelompok ini.
 MASSA: Kelompok massa ini biasanya ada ketika pemilihan kepala desa di
mana banyak masyarakat yang berkumpul untuk menyuarakan pilihannya.

3. KELOMPOK SOSIAL FORMAL

 LEMBAGA DESA: Lembaga desa ini memiliki peranan sangat penting dimana
menjadi faktor utama dalam kelompok formal yang di isi oleh organisasi desa,
RT/RW yang memiliki aturan dan terstruktur
 SEKOLAH: Sekolah menjadi salah satu lembaga formal terbesar di desa karang
mekar dengan memiliki banyak sekolah dari sekolah dasar sampai yayasan dan
juga madrasah.

xxv
 KARANG TARUNA: Karang Taruna merupakan salah satu bentuk kelompok
sosial yang ada di dalam desa Karangmekar. Karang taruna memiliki fokus pada
mobilisasi remaja dan anak muda sehingga waktu mereka bisa diarahkan untuk
kegiatan positif dan bermanfaat bagi sesama terutama untuk kemajuan yang ada
di daerahnya.

4. KELOMPOK INFORMAL

 Kelompok Arisan: Kelompok arisan merupakan sebuah kelompok yang


terbentuk melalui sebuah proses interaksi yang dilakukan berulang kali, terdapat
daya tarik yaitu jumlah uang ataupun barang lain, dan kebutuhan
individu.Individu yang ada dalam kelompok sosial ini biasanya tidak memiliki
strukturisasi dan peran yang baik dalam keanggotaan kelompok sosial tersebut.
Tugas masing-masing individu hanya dibagi berdasarkan kekeluargaan dan
perasaan simpati.

 Kelompok pengajian merupakan sekumpulan orang-orang yang memiliki


tujuan yang sama yaitu untuk melakukan kegiatan mencari ilmu tentang
keagamaan, mendengarkan ceramah, ataupun arahan dari narasumber mengenai
keagamaan.
Biasanya, kelompok pengajian tersebut didatangi mulai dari remaja, bapak-
bapak, ibu-ibu hingga lansia.

PERMASALAHAN

xxvi
Di desa karangmekar ini memiliki banyak permasalahan dalam kelompok sosial
seperti tidak teraturnya kegiatan yang ada di dalam kelompok sosial bahkan hingga
merugikan banyak orang seperti aksi tawuran antara dusun dan juga kumpulan remaja
pembuat onar dan adanya kesenjangan sosial dan banyak sekali masyarakat yang
pemikirannya kurang terbuka terhadapat kelompok sosial, ada sekitar 40% warga desa
karangmekar yang memiliki sifat introvert dan cenderung tidak memiliki ketertarikan
sosial bahkan masih banyak masyarakat desa yang memilih untuk tidak berkeluarga dan
juga tidak menikah.lalu kesenjangan sosial antara masyarakat didasari dari beberapa
masyarkat yang tidak menyuarakan suaranya untuk memilih kepala desa yang menjabat.

Rekomendasi

Desa Karangmekar adalah salah satu desa dengan kelompok sosial yang lengkap dan
banyak dari kelompok primer,skunder,in group,out group ada juga formal dan informal
bahkan di berbagai bidang juga ada pendidikan,olahraga bahkan sampai politik
meskipun ada kelompok sosial yang bergerak di bidang pertanian. Untuk menangani
masalah tersebut:

1. Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, seperti memberikan penyuluhan


atau pengarahan pada masyarakat.

Untuk meminimalisir kesenjangan sosial di desa karang mekar maka harus di


adakannya pemberdayyan masyarakat, seperti memberikan penyuluhan atau pengarahan
pada masyarakat agar meningkatkan ekonomi pada masyarakat.

2. Menanamkan Nilai-Nilai Moral dan Agama

Menanamkan nilai-nilai moral dan agama membantu masyarakat untuk


meningkatkan iman dan juga moral masyarakat untuk mengurangi masalah tawuran

xxvii
anatara dusun dan juga sifat anarki dari beberapa masyarakat agar bisa lebih rukun
sebagai warga desa karangmekar.

ANALISIS MASALAH

Analisis SWOT

1. Strength (kekuatan)

 Memiliki banyak kelompok sosial dalam berbagai bidang

 Kuatnya dalam bidang politik dan pendidikan

 Masyarakatnya memiliki antusias dalam hal tertentu

2. Weakness (kelemahan)

 Kurangnya pemahaman terhadap kelompok sosial

 Adanya masyarakat yang tidak tertarik dengan kegiatan sosial dan lebuh
memilih hidup secara individu

 Adanya kesenjangan sosial antara masyarakat

3. Opportunity (peluang)

 Penigkatan dalam bidang pendidikan yang membuat perubahan pada desa

4. Threats (ancaman)

xxviii
 Meningkatnya masyarakat yang introvert dan memilih untuk hidup sendiri
hingga mencapai lebih dari 40%

 Meningkatnya kesenjangan sosial pada masyarakat desa karangmekar

Prospek Desa Karangmekar

 Pembangunan desa dan fasilitas untuk memajukan desa karangmekar

 Pengembangan lembaga pendidikan yang tadinya madrasah menjadi pesantren

 Membuka banyak usaha untuk membuat lowongan kerja

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IX

xxix
KESIMPULAN

11.1 Kesimpulan

Desa karangmekar memiliki macam – macam kelompok sosial yang lebih menonjol
di bidang pendidikan dan juga politik.banyak juga masyarakat yang tidak memiliki
ketertarikan sosial dan cenderung hidup secara individu, faktor yang menyebabkan
terjadinya hal itu karena kesenjangan sosial yang awalnya bermula dari sebagian warga
yang tidak mau menyuarakan suaranya kepada kepala desa yang sekarang terpilih,
tingkatan nya cukup parah karena 40% warga desa karangmekar cenderung introvert
dan tidak tertarik dengan kegiatan sosial yang ada di desa bahkan beberapa dari mereka
juga memilih untuk tidak berkeluarga dan tidak menikah.

11.2 Saran

1. Adakan sosialisasi pengenalan kelompok sosial dan juga peningkatan moral agar
masyarakat bisa lebih memahami kelompok soisal

2. Jadikan pendidikan sebagai senjata utama untuk meningkatkan kualitas


masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan sosial

3. Kepala desa harus membuat kesenjangan sosial yang ada di masyarakat menurun
karena pemimpin yang baik harus bisa berlaku adil

DAFTAR PUSTAKA

xxx
A. Sumber Internet : - Kompas 2020.Pengertian Sosiologi
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/30/130000469/sosiologi-pengertian-
sejarah-dan-ciri-cirinya?page=all ) Akses Tanggal 20 Januari 2023.

- Sabrina Alfari.2022.Pengertian Kelompok Sosial Menurut Ahli.


(https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-kelompok-sosial-menurut-pakar-
sosiologi/ ) Akses Tanggal 20nJanuari 2023.

- Wida Kurniasih.2020.Syarat dan Ciri Kelompok Sosial


(https://www.gramedia.com/literasi/kelompok-sosial/ ) Akses 20 Januari 2023.
- Iftitah Nurul Laily.2022. Pengertian Kelompok sosial
(https://katadata.co.id/iftitah/berita/62a95ee5414d2/pengertian-kelompok-sosial-ciri-
ciri-dan-jenisnya) Akse 20 Januri 2023.

xxxi

Anda mungkin juga menyukai