Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleran,
gotong royong), santun, percaya diri, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar:
1.4 Menerima keutamaan membaca Al-Qur'an sesuai kaidah Ilmu Tajwid.
2.4 Menjalankan sikap teliti dalam melaksanakan tugas.
3.4 Memahami ketentuan hukum bacaan Mad thabi'i, mad wajib muttashil,
dan mad jaiz munfashil.
4.4 Mempraktikan bacaan mad thabi'i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz
munfashil dalam surat pendek pilihan
1.5 Menerima bahwa optimis dan sabar adalah perintah Allah SWT.
2.5 Mengamalkan sikap pantang menyerah dalam meraih keberhasilan
sebagai salah satu bentuk sikap anti korupsi.
3.5 Menganalisis isi kandungan Q.S. al-Balad (90): 1-10, Q.S. az-Zumar (39):
53 dan Q.S. al-Bagarah (2): 153 tentang optimis dan sabar
1.6 Menerima kebenaran isi kandungan hadis tentang sikap berfikir positif,
optimis dan sabar dalam kehidupan bagi orang mukmin.
2.6 Menjalankan sikap berfikiran positif, optimis dan sabar dalam kehidupan
sehari-hari.
3.6 Menganalisis keterkaitan isi kandungan hadis riwayat Muslim dari Abu
Yahya Shuhaib bin Sinan
Materi Pokok: 1
Penyadaran keutamaan membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai
Kaidah Ilmu Tajwid
Tajwid adalah ilmu dalam membaca Al-Qur'an yang baik dan benar, Sebagai umat
Islam, membaca Al-Qur'an adalah suatu kewajiban. Ibadah ini bahkan memiliki
balasan pahala yang luar biasa, di mana keutamaan dari membaca Al-Qur'an ini satu
hurufnya diganjar dengan satu kebaikan dan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan.
Dalam hal ini sebagaimana Dalam Hadist Rasulullah SAW, yang artinya:
"Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah Saw bersabda: "Siapa
yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan
tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak
mengatakan satu huruf 'Alif Laam Miim' akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf
dan Miim satu huruf." (HR. Tirmidzi).
Pertanyaan:
1. Bagaimana anak-anak sudah paham dengan materi yang pelajari?
2. Siapa disini yang suka mengaji (Membaca al-Qur'an)?
3. Kenapa kita mengaji harus memperhatikan tajwidnya?
4. Siapa yang sudah menerapkan ilmu tajwid yang sudah diketahuinya dalam
membaca al-Qur'annya?
5. Ada yang bisa mencontohkan?
6. Siapa yang tau apa hukum membaca al-Qur'an dengan tajwid?
7. Nah jika kita membaca al-Qur'an dengan tajwid apa yang kita dapatkan?
Ataunapak keutamaan membaca al-Qur'an dengan tajwid?
8. Yang sudah tau ilmu tajwid tetapi tidak diterapkan sengaja ditinggalkan ketika
membaca al-Qur'an bagaimana menurut kalian sesuai yang sudah dipelajari tadi?
9. Untuk kaedah ilmu tajwid apakah sudah tau semua?
10. Diulang-ulang dirumah ya minggu besok sebelum memulai pwmbelajaran kita
tes, mengenai kaedah ilmu tajwid ini!
Materi Pokok: 2
Pembiasaan sikap teliti dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya
Teliti adalah sikap cermat dan berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Baik dalam
bekerja, belajar atau aktivitas lainnya, teliti adalah keharusan karena sikap ini akan
membantumu untuk menyelesaikan sesuatu dengan lebih maksimal. Kalau kamu
terbiasa menyelesiakan sesuatu secara teliti, maka kamu juga yang akan merasa puas
dengan hasilnya.
Berikut ini beberapa cara agar lebih teliti dalam melakukan sesuatu.
1. Biasakan mengecek ulang
Jika kamu sudah selesai dari satu pekerjaan, biasakan untuk mengecek ulang dan
memeriksa semuanya dengan benar. Sehingga kamu bisa mengetahui mana bagian
yang masih kurang dan perlu diperbaiki.
2. Jangan tergesa-gesa
Jaat mengerjakan sesuatu, terkadang kita ingin cepat-cepat selesai sehingga
terburu-buru menyelesaikannya. Lebih baik pelan-pelan asal semuanya selesai
dengan baik.
3. Fokus
Kalau kamu tetap fokus, semua hal yang kamu kerjakan pasti hasilnya baik dan
lebih mudah selesai. jaga dirimu tetap fokus dengan menjauhkan gangguan,
melakukan latihan fisik sebelum beraktivitas dan hindari emosi negatif.
4. Persiapkan secara matang
Persiapan yang matang akan membuatmu jauh lebih berhati-hati dan
mengantisipasti apa yang akan terjadi. Kamu bisa lebih awal untuk memulai
pekerjaanmu agar kamu lebih mudah mempersiapkan segalanya.
5. Hindari beban pikiran yang terlalu berat
Terkadang keinginan untuk mencapai target yang tidak realistis memaksamu
untuk bekerja dan belajar mati-matian. Namun kamu lupa, itu bisa memengaruhi
kondisi mental dan psikologismu. Dan pada akhinya beban yang terlalu berat
membuatmu sulit fokus dan bekerja dengan baik. Punya tujuan itu penting, tetapi
jangan sampai memaksakan dirimu.
Teliti adalah sesuatu yang harus dibiasakan, jadi tidak bisa kamu dapatkan dalam
sekali atau dua kali percobaan. Jika terus dilakukan berulang-ulang itu akan menjadi
kebiasaan, setelah menjadi kebiasaan lama-lama akan menjadi karakter.
Pertanyaan:
1. Siapa yang tau apa itu teliti?
2. Kenapa kita harus teliti?
3. Apakah ada hubungan teliti dan tanggung jawab
4. Kepada siapa saja kita berkrakter seperti ini?
5. Apakah sikap ini penting untuk kehidupan kita?
6. Siapa yang bisa menjelaskan apa alasannya?
7. Apa yang akan kita lakukan untuk memenuhibsikap ini?
8. Apakah kalian sudah bersikap seperti ini?
9. Apa alasan sebelumnya anak-anak kurang teliti?
10. Apakah semua bersiap untuk bersikap kelbih baik lagi dalam lingkungan sosial
dalam berinteraksi untuk meningkatkan nilai tanggung jawab kita!
Materi Pokok: 3
Hukum bacaan mad thabi‟i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil
Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil
A. Mad Thobi'i
Thobi’i Mad ini juga disebut dengan mad ashli. Untuk memahami jenis-jenis mad
lain dalam ilmu tajwid, kita perlu tahu dengan baik mad thabi’i.
Bacaan dihukumi dengan mad thobi’i jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Apabila huruf berharakat fathah bertemu dengan alif ()ء
2. Apabila huruf berharakat kasrah bertemu dengan ya’ ()ي
3. Apabila huruf berharakat dhommah bertemu dengan waw ()و
Jika menemukan tiga ciri-ciri di atas maka huruf berharakat tersebut harus dibaca
pajang dua ketukan atau disebut dengan dua harakat.
Contohnya:
َو ال َتَتَبَّد ُلوا
Dibaca: wa laa tatabadda luu
اْلَخ ِبْيَث
Dibaca: al-khobiitsa
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan mad?
2. Arti mad secara bahasa adalah
3. Apa saja huruf mad?
4. Ada berapa pembagiannya?
5. Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil termasuk mad apa?
6. Apa yang dimaksud mad wajib muttasil?
7. Apa yang dimaksud mad jaiz munfasil
8. Berikan satu orang satu contoh!
9. Apa perbedaa yang sering keliru antara Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz
Munfasil?
10. Terapkan pada bacaan al-Qur'an ananda masing-masing
Materi Pokok: 4
Penghayatan akan kekebenaran bahwa optimis dan sabar adalah perintah
Allah SWT
ٰٓل
ُقْل ٰي ِع َباِدَي اَّلِذ ْيَن َاْس َر ُفْو ا َع ى َاْنُفِس ِه ْم اَل َتْقَنُطْو ا ِم ْن َّرْح َم ِة ِهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َيْغ ِفُر الُّذ ُنْو َب َجِم ْيًعاۗ ِاَّنٗه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم
Masih dari sumber yang sama, sikap optimis dapat diteladani dari kehidupan para
nabi dan rasul. Sejarah Islam mencatat kisah Siti Hajar ketika ditinggalkan oleh Nabi
Ibrahim di negeri yang tandus dan tidak berpenghuni bersama dengan Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim tidak takut dan khawatir meninggalkan mereka di sana, walau
hanya berbekal sekantung air dan kurma. Nabi Ibrahim yakin dan optimis bahwa
Allah SWT akan menjaga dan tidak menyia-nyiakan anak dan istrinya.
Hikmah Bersikap Optimistis, hikmah memiliki sikap optimistis antara lain:
1. Membawa kebahagiaan dan kesenangan di dalam hati serta menghilangkan
kesedihan dan kegundahan.
2. Mendorong untuk meraih cita-cita, menguatkan tekad dan kemauan, serta
menumbuhkan kesungguhan dalam berkarya.
3. Mengikuti sunah Rasulullah yang sangat menganjurkan untuk bersikap optimis.
(IPT) Surat Alquran Islam.
B. Perintah Allah untuk Sabar
Ada sangat banyak ayat AL-Qur’an yang menjelaskan keutamaan sabar.
Walaupun bukan perkara mudah, kewajiban sabar adalah tugas bagi kita semua
sebagai seorang muslim. Secara umum, sabar diartikan sebagai tabah, tidak mudah
marah, tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu. Nah mengapa kita memiliki
kewajiban sabar? Mari kita simak bersama.
Perintah Allah Subhanahu Wata’ala. Dalam QS Al-Baqarah ayat 153, Allah SWT
berfirman:
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ۡي َن ٰا َم ُنوا اۡس َتِع ۡي ُنۡو ا ِبالَّص ۡب ِر َو الَّص ٰل وِؕة ِاَّن َهّٰللا َم َع الّٰص ِبِرين
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Di dalam ayat ini kita tahu pentingnya sabar dan salat sebagai amalan di dunia.
Walaupun bisa dibilang sebagai amal batin yang tidak mudah, hendaklah kita tetap
berusaha untuk senantiasa bersabar. QS Ali Imran ayat 200 berbunyi, “Hai orang-
orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah,
supaya kalian beruntung.
Materi Pokok: 5
Pembiasaan perilaku sikap tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari
sebagai modal dasar pembentukan sikap anti korupsi.
Materi Pokok: 6
Kandungan Q.S. al-Ma'idah (87): 14-19, Q.S. al-Qashash (28): 77 dan Q.S. Ali
Imran (3): 148 tentang adanya hubungan kehidupan dunia dan akhirat
Artinya: "Dan di antara orang-orang yang mengatakan, “Kami ini orang Nasrani,”
Kami telah mengambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan
sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka, maka Kami timbulkan
permusuhan dan kebencian di antara mereka hingga hari Kiamat. Dan kelak Allah
akan memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan".
Artinya: "Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu,
menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan
banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari
Allah, dan Kitab yang menjelaskan".
3. Qs Al-Maidah ayat 16
َّيْهِد ْي ِبِه ُهّٰللا َمِن اَّتَبَع ِر ْض َو اَنٗه ُسُبَل الَّس ٰل ِم َو ُيْخ ِر ُجُهْم ِّم َن الُّظُلٰم ِت ِاَلى الُّنْو ِر ِبِاْذ ِنٖه َو َيْهِد ْيِه ْم ِاٰل ى ِصَر اٍط ُّم ْسَتِقْيٍم
Artinya: "Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang
mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan
menunjukkan ke jalan yang lurus".
Artinya: "Sungguh, telah kafir orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah
Al-Masih putra Maryam.” Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-Masih
putra Maryam beserta ibunya dan seluruh (manusia) yang berada di bumi?” Dan
milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia
menciptakan apa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Artinya: "Orang Yahudi dan Nasrani berkata, “Kami adalah anak-anak Allah dan
kekasih-kekasih-Nya.” Katakanlah, “Mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-
dosamu? Tidak, kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang Dia
ciptakan. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia
kehendaki. Dan milik Allah seluruh kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di
antara keduanya. Dan kepada-Nya semua akan kembali.”
6. Qs. Al-Ma'idah ayat 19
ٰٓيَاْهَل اْلِكٰت ِب َقْد َج ۤا َء ُك ْم َر ُسْو ُلَنا ُيَبِّيُن َلُك ْم َع ٰل ى َفْتَرٍة ِّم َن الُّر ُس ِل َاْن َتُقْو ُلْو ا َم ا َج ۤا َء َنا ِم ْۢن َبِش ْيٍر َّو اَل َنِذ ْيٍۗر َفَقْد َج ۤا َء ُك ْم
َبِش ْيٌر َّو َنِذ ْيٌرۗ َو ُهّٰللا َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر
Artinya: "Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu,
menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul, agar
kamu tidak mengatakan, “Tidak ada yang datang kepada kami baik seorang
pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan.” Sungguh, telah
datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu".
Artinya: "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan
berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang yang berbuat kerusakan".
C. Hubungan kehidupan dan akhirat qs. Al-Imran ayat 148
َفٰا ٰت ىُهُم ُهّٰللا َثَو اَب الُّد ْنَيا َو ُحْس َن َثَو اِب اٰاْل ِخَر ِةۗ َو ُهّٰللا ُيِح ُّب اْلُم ْح ِسِنْيَن
Artinya: "Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan".
Materi Pokok: 7
Keyakinan kebenaran isi kandungan hadis tentang sikap berfikir positif,
optimis dan sabar dalam kehidupan bagi orang mukmin.
َتْغ ُدو ِخ َم اًصا َو َتُرْو ُح ِبَطاًنا، َلُر ِزْقُتم َك َم ا ُتْر َزُق الَّطْيُر،َلْو َأَّنُك ْم ُكْنُتْم َتَو َّك ُلْو َن َع َلى ِهَّللا َح َّق َتَو ُّك ِلِه
1. Optimisme adalah sikap yakin atas semangat mengharap hal-hal yang baik.
Optimisme dalam Islam merupakan sikap yakin atas datangnya pertolongan dan
ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sikap tersebut lahir atas dasar iman seseorang.
Setiap perbuatan dosa pasti akan mendapat balasan, namun dengan melalui taubat
maka akan dibukakan pintu ampunan dan rahmat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Sedangkan sabar merupakan sikap yang lahir setelah sikap optimis. Secara bahasa,
sabar adalah tabah hati, menahan, mencegah, memaksa, mewajibkan, atau
menanggung.
Sedangkan secara istilah, sabar adalah menahan diri dengan tidak mengeluh
karena musibah atau derita yang menimpa, kecuali hanya kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Terdapat beberapa konsep sabar dalam al-Qur’an dan Hadits, antara lain:
sabar dalam menghadapi musibah, sabar dalam ketaatan beribadah, sabar dalam
menahan hawa nafsu, dan sabar dalam jalan dakwah.
Pertanyaan:
1. Apa itu hadist?
2. Kenapa kita harus bersifat positif optimis dan sabar?
3. Bisa bacakan hadistnya?
4. Siapa yang bisa menyimpulkn maknanya
5. Siapa mau dan yang mampu mengamalkan nilaibyang terkandung dalam hadist
tersebut?
6. Jika ia pa yangbakan kamu lakukan untuk membuktikan hal ini
7. Berikan contohnya!
8. Hadistnya diterapkan dan dipahami ya anak-anak!
Materi Pokok: 8
Pembiasaan sikap sungguh-sungguh dalam menjalankan aktifitas sehari-hari
diniatkan juga ibadah untuk kebahagiaan akhirat
Kita ambil satu saja contohnya dalam dunia oendidikan, ketika kita niatka menuntut
ilmu kita karena Allah itubtermasuk nilai ibdah, sebagaimana juga dalam hadist kuta
diwajibkan menunutut ilmu, sperti sekrang ini anak-anak kita sedang menuntu ilmu
siapanyang tau hadistnya?
َقاَل َر ُسْو ُل ِهَّٰللا َص َّلى ُهّٰللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو اْعَلْم َأَّن الَّنْص َر َم َع الَّصْبِر َو َأَّن: َع ْن َع ْبِد ِهّٰللا ْبِن َعَّباس َر ِض َي ُهّٰللا َع ْنُهَم ا َقاَل
الَفَر َج َم َع الَكْر ِب َو أَ َّن َم َع الُعْس ِر ُيْسرًا
()رواه الترمذي
Perhatikan terjemahan Hadis Riwayat Tirmidzi dari Abdullah Bin Abbas dibawah ini !
Artinya: "Dari Abdullah bin Abbas ra. Berkata, Rasulullah Saw. Bersabda: ketahuilah,
sesungguhnya pertolongan (dari Allah Swt.) itu selalu menyertai kesabaran, dan jalan
keluar (dari kesulitan) selalu menyertai kesulitan, dan kemudahan selalu menyertai
kesulitan.” (HR. Tirmidzi).
Menurut Anak-anak apa isi hadis diatas tadi?
Hadis ini menjelaskan bahwa, apabila kita memohon pertolongan Allah Swt., maka
kita harus bersabar. Sebagaimana firman Allah Swt. QS. al-Baqarah (2): 153, yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya:
Artinya: "Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan" (QS. al-Insyirah
[94]: 5).
Itulah ringkasan materi mengenai hadist diatas, untuk selanjutnya bisa dikembang
lewat sumber bacaan yang sudah ibuk berikan!