(PDGK4501)
Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Laporan ini.
mungkin dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, maka dari itu
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang yang telah
membantu dalam proses pengerjaan laporan ini. Semoga Allah meridhoi segala
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Kepala Sekolah
SDN Nyantong, Mahasiswa,
Supervisor 1
Materai 6.000
Annisa Utami
NIM. 857489917
ABSTRAK
B. Rumusan Masalah
Rumusan umum dari penelitian ini yakni bagaimana peningkatan analisis
pembagian bersusun dengan metode numbered heads together di kelas III
SDN Nyantong?
Rumusan masalah khusus yakni:
1. Bagaimana perencanaan peningkatan analisis pembagian bersusun dengan
metode numbered heads together di kelas III SDN Nyantong Kecamatan
Tawang Kota Tasikmalaya?
2. Bagaimana pelaksanaan peningkatan analisis pembagian bersusun dengan
metode numbered heads together di kelas III SDN Nyantong Kecamatan
Tawang Kota Tasikmalaya?
3. Bagaimana data lapangan peningkatan analisis pembagian bersusun
dengan metode numbered heads together di kelas III SDN Nyantong
Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya?
4. Bagaimana hasil refleksi peningkatan analisis pembagian bersusun dengan
metode numbered heads together di kelas III SDN Nyantong Kecamatan
Tawang Kota Tasikmalaya?
3. Penilaian Pembelajaran
Dalam penilaian pembelajaran dilihat dari kesesuaian antara rencana
pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran. Kesesuaian tersebut
didasarkan pada suatu keputusan yang diperoleh dari skor nilai pada
APKG 1 dan APKG 2. Rencana pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila sudah mencapai skor nilai 5
(lima). Hasil penilaian terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
APKG 1 diperoleh data sebagai berikut
NO DESKRIPTOR SKOR
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan
merumuskan Tujuan/Indikator perbaikan
pembelajaran
1.1 Menggunakan bahan perbaikan pembelajaran yang sesuai
5
dengan kurikulum dan masalah yang diperbaiki
1.2 Merumuskan tujuan khusus/indikator perbaikan
1
pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
menentukan tema, media (alat bantu pembelajaran),
dan sumber belajar
2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi
5
pembelajaran
2.2 Mengembangkan jaringan tema dan menentukan tema
5
(khusus untuk pembelajaran tematik)
2.3 Menentukan dan mengembangkan alat bantu
4
pembelajaran
2.4 Memilih sumber belajar 4
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran
3.1 Menentukan jenis kegiatan perbaikan pembelajaran/yang
4
sesuai dengan tema (untuk pembelajaran tematik)
3.2 Menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran/yang
5
sesuai dengan tema (untuk pembelajaran tematik)
3.3 Menentukan alokasi waktu perbaikan pembelajaran 5
3.4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa 5
3.5 Menyiapkan pertanyaan 5
4. Merancang pengelolaan kelas perbaikan
pembelajaran
4.1 Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar 5
4.2 Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar siswa
5
dapat berpartisipasi dalam perbaikan pembelajaran
5. Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat
penilaian perbaikan pembelajaran
5.1 Menentukan prosedur dan jenis penilaian (khusus untuk
pembelajaran tematik prosedur penilaian harus dilakukan 5
secara berkala, bekesinambungan, dan menyeluruh)
5.2 Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban 4
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
6.1 Kebersihan dan kerapian 5
6.2 Penggunaan bahasa tulis 5
3. Urusan kita
berikutnya adalah
dengan satuan.
Puluhan yang tersisa 1
ikat itu kita jadikan
satuan, bagaimana
caranya? Caranya
tentu kita lepas 1 ikat
puluhan sisa itu,
setelah dilepas
menjadi berapa
satuan?
Jawabannya
tentumenjadi 10
satuan + satuan yang
sudah ada sebelumnya
hingga satuan
seluruhnya ada 12.
Selanjutnya kita tulis
12 itu pada baris
berikutnya.
4. Ternyata satuan 12 itu
sama dengan kalau
kita menurunkan
bilangan 2 dari atas.
Nah selanjutnya
satuan sebanyak 12
ini kita bagi pada 3
orang. Masing-masing
orang mendapat
berapa dan sisanya
berapa?
5. Jawabannya
pertanyaan tadi tentu
masing-masing orang
mendapat 4 satuan
(etakkan di kolom
satuan pada hasil
bagi) dan sisanya nol.
Karena sisanya 0
(nol), berarti yang
terbagi adalah
semuanya, yaitu
semua dari 12 satuan.
Jadi 72 : 3= 24
5. Penelitian Relevan
Berdasarkan penelitian-penelitian telah dilakukan sebelumnya, belum ada
dilakukan penelitian Perbaikan Pembelajaran mengenai Peningkatan analisis
pembagian bersusun dengan metode numbered heads together di kelas III
SDN Nyantong sehingga dapat dikatakan penelitian perbaikan pembelajaran
ini terbilang baru. Dimana penilitian ini menjadi kebaharuan pada strategi
menulis dan penugasan proses menulis. Dalam strategi menulis hasil dari
modifikasi teori-teori tahapan menulis. Sedangkan dalam penugasan proses
menulis belum ada menggunakan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
1. Subjek
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III di SD Negeri Nyantong
yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan.
2. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Nyantong Kelurahan Kahuripan
Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.
3. Waktu
Tanggal Mata Materi
No. Kegiatan Kelas
Pelaksanaan Pelajaran Pelajaran
1. Pre test 3 Mei 2023 Matematika Pembagian III
2. Siklus I 4 Mei 2023 Matematika Pembagian III
3. Siklus II 11 Mei 2023 Matematika Pembagian III
4. Pasca 18 Mei 2023 Matematika Pembagian III
Siklus
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
4. Pihak yang Membantu
Siklus yang dipakai berjumlah 2 siklus, pada setiap siklus terdiri-dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Proses dalam pembuatan
laporan PKP dibantu oleh supervisor 1 sebagai penilai 1, supervisor 2, penilai
2 serta kepala sekolah SDN Nyantong.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran matematika Kelas III di SDN Nyantong
Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2022/ 2023 semester 1
yang dilaksanaan melalui 4 tahap, yaitu:
Pre test, Siklus I, Siklus II, dan Post testyang masing-masing melalui 4 tahap
yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengumpulan data, dan
tahap refleksi.
Siklus Hari/ Kompetensi Dasar Indikator Waktu
Tanggal
Pre test 3 Mei - Menjelaskan - Mengetahui cara 08.00 –
2023 sifat-sifat pembagian 09.00
Keterangan P = Persentase
Kemudian hasil penghitungan nilai siswa dari hasil tes siklus I dan siklus
II dibandingkan. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai
persentase peningkatan kualitas pembelajaran mateatika tentang
pembagian bersusun dengan menggunakan model pembelajaran NHT.
Untuk data kualitatif yang berkaitan dengan aktivitas siswa menggunakan
analisis dengan rumus :
𝐹
P = 𝑁 𝑥 100%
Keterangan :
P : Persentase aktivitas siswa
F : Jumlah skor aspek yang muncul
N : Jumlah skor aspek yang diamati
Untuk data ualitatif, dilakukan proses untuk mengkoordinir data. Hasil
perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif prosentase
yang dikelompokkan dalam 5 kategori sebagai berikut :
Kriteria Nilai Kategori
Sangat kurang < 40% Hasil belajar siswa sangat kurang
Kurang 41% - 55% Hasil belajar siswa kurang
Cukup 56% - 70% Hasil belajar siswa cukup
Baik 71% - 85% Hasil belajar siswa baik
Baik sekali 86% - 100% Hasil belajar siswa baik sekali
5. Indikator Keberhasilan
Pembelajaran dengan model pembelajaran NHT dapat meningkatkan
pembelajaran matematika tentang pembagian bersusun dua bilangan tanpa
sisa pada siswa kelas III SDN Nyantong Kecamatan Tawang Kota
Tasikmalaya dapat mencapai indikator keberhasilan apabila :
5.1 Kemampuan guru dalam pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran NHT dapat meningkat.
5.2 Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika materi pembagian
bersusun dua bilangan tanpa sisa dengan model belajar NHT
meningkat dengan mencapai minimal 75%.
5.3 Sekitar 92% peserta didik kelas III SDN Nyantong Kecamatan
Tawang Kota Tasikmalaya mengalami ketuntasan belajar degan
pencapaian nilai individual minimal 75 dalam pembelajaran
matematika materi pembagian bersusun dua bilangan tanpa sisa.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
d. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini bersama-sama
observer mendiskusikan hasil tindakan, dari hasil tersebut peneliti
sebagai guru dapat merefleksikannya dengan melihat data
pengamatan.
Tabel 4.2 Penilaian Siswa Prasiklus
Aspek Penilaian Pencapaian
Nilai Terendah 20
Nilai Tertinggi 100
Rata-rata Kelas 64
Siswa yang Tuntas 19
Siswa yang belum
17
tuntas
Berdasarkan Tabel 4.2 nilai evaluasi siswa terendah yaitu 20 dan
tertinggi yaitu 100. Siswa yang berhasil memenuhi KKM yaitu sebanyak 19
orang dan yang belum mencapai KKM sebanyak 17. Rata-rata nilai yang
diperoleh pada Pre test adalah 64. Nilai tersebut belum memenuhi kriteria
indikator keberhasilan dalam pelaksanaan PTK, maka perlu dilakukan
perbaikan pada siklus I.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan identifikasi dan
perumusan masalah sebagai acuan untuk membuat Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RPP) siklus I. peneliti juga menyiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan yaitu tabel bergaris dan kartu
angkka. Dalam perencanaan telah disusun lembar pengamatan bagi
observer (teman sejawat) serta merancanng tes formatif. Semua data
tentang perencanaan tersebut selengkapnya (terlampir).
b. Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan hari Kamis, 4 Mei 2023
pada materi pelajaran matematika pada kompetensi dasar pembagian
operasi hitung dua bilangan cacah tanpa sisa. Proses perbaikan
pembelajaran tersebut dilaksanakan melalui 3 tahapan, yaitu kegiatan
awal, kegiatan inti, dan penutup.
Setelah melalui kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, maka
diperoleh hasil pembelajaran (tes formatif) siklus I yang dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Pembelajaran Siklus I
c. Pengamatan
Hasil pengamatan aktivitas guru sebagai peneliti telah dilakukan
observer setelah melalui kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I
seperti yang tertera dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Aktivitas peserta didik selama pembelajaran Siklus I
No. Pelaku siswa Kemunculan Keterangan
yang Ada Tidak Ada
diobservasi
1 Perhatian siswa Siswa
pada materi menunjukkan
pelajaran perhatian
terhadap
penjelasan guru
dengan baik
2 Keberanian Siswa belum
siswa dalam menunjukkan
tanya jawab keberanian
terutama dalam
bertanya
3 Ketepatan Masih ada siswa
menyimpan yang belum
bilangan pada memahami cara
bilangan mengerjakan
pembagian soal pembagian
bersusun bersusun
4 Menganalisis Siswa terlihat
soal pembagian kurang
bersusun memahami cara
mengaalisis soal
pembagian
bersusun
Tabel 4.5 Aktivitas guru selama pembelajaran Siklus I
No. Aktivitas guru yang Kemunculan Keterangan
diobservasi Ada Tidak Ada
1 Persiapan Silabus dan
Pembelajaran RPP sudah
disiapkan
dengan baik
2 Memulai Melakukan
Pembelajaran apersepsi
dengan baik
3 Penguasaan Materi Guru
menguasai
materi dengan
baik
4 Penggunaan Metode Penggunaan
metode ada
tapi belum
maksimal
5 Keefektifan Peraga/ Guru kurang
Media efektif dalam
penggunaan
media
6 Memberi Bimbingan Guru kurang
pada Siswa memberikan
bimbingan
pada siswa
7 Pengelolaan Kelas Guru kurang
menguasai
kelas dengan
baik
d. Refleksi
Setelah selesai melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I, maka
data-data tersebut dapat peneliti paparkan seperti yang terlihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.6 Penilaian siswa Siklus I
Aspek Penilaian Pencapaian
Nilai Terendah 20
Nilai Tertinggi 100
Rata-rata Kelas 68
Siswa yang Tuntas 24
Siswa yang belum
12
tuntas
30
25
20
Siswa yang berhasil
15
Siswa yang belum
10 berhasil
0
Pra Siklus Siklus I
Gambar 4.1 Perbandingan hasil evaluasi siswa Pre test dan Siklus I
a. Refleksi
Setelah selesai melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I, maka
data-data tersebut dapat peneliti paparkan seperti yang terlihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.10 Penilaian siswa Siklus II
Aspek Penilaian Pencapaian
Nilai Terendah 20
Nilai Tertinggi 100
Rata-rata Kelas 77
Siswa yang Tuntas 28
Siswa yang belum
8
tuntas
25
20
Siswa yang berhasil
15
Siswa yang belum
10
berhasil
5
0
Siklus I Siklus II
35
30
25
0
Siklus II Pasca Siklus
Setelah dilakukan penelitian awal pada siswa kelas III maka diperoleh hasil
pada pre test yakni 19 orang yang sudah mencapai KKM, siklus I sebanyak
24 orang, siklus II sebanyak 28 orang, dan post test sebanyak 33. Kemudian
yang belum mencapai KKM diperoleh hasil pre test sebanyak 17 orang, siklus
I sebanyak 12 orang, siklus II sebanyak 8 orang, post test sebanyak 3 orang.
Jika disajikan dalam bentuk grafik maka hasil evaluasi siswa dalam
pembelajaran matematika dapat dilihat sebagai berikut:
35
30
25
20 Siswa yang berhasil
15
Siswa yang belum
10 berhasil
5
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II Pasca Siklus
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II Pasca Siklus
Gambar 4.5 Persentase pada pre test, Siklus I, Siklus II, dan Pasca Siklus
Berdasarkan gambar 4.5 diperoleh persetase nilai pada siswa kelas III maka
diperoleh hasil pada pre test yakni 19 peserta didik yang sudah mencapai
KKM jika dipresentasekan jumlah tersebut mencapai 53%. Persentase
tersebut belum mencapai kriteria indikator keberhasilan yakni sebesar 75%.
Untuk itu perlu dilakukan tindakan selanjutnya yakni pelaksanaan siklus I,
siklus ini dilaksanakan sebagai tahap perbaikan pembelajaran sehingga dapat
diperoleh nilai yang sesuai dengan indikator keberhasilan.
Pada siklus I diperoleh hasil yang memenuhi KKM sebanyak 24 peserta didik
dengan persentase 67%, nilai tersebut masih belum dikatakan berhasil
dikarenakan masih dibawah nilai 75%. Maka sesuai dengan data tersebut
perlu dilakukan siklus ke II yakni untuk memperbaiki nilai yang belum
mencapai indikator keberhasilan.
Dalam siklus ke II peneliti melakukan hal sama seperti pada pre test dan
siklus I serta peneliti perlu melakukan perbaikan-perbaikan dalam
pembelajaran baik itu perbaikan dalam media, metode yang digunakan,
penguasaan materi pembelajaran yang sangat penting untuk mencapai
keberhasilan dalam sebuah PTK. Peserta didik yang berhasil pada siklus II
ada 28 orang yang memiliki nilai di atas KKM nilai tersebut memiliki
presentase 78%, nilai tersebut sudah mencapai target indikator keberhasilan.
Maka penerapan model pembelajaran NHT sangat mempengaruhi
peningkatan analisis siswa dalam pembagian bersusun dua bilangan cacah
tanpa sisa. Setelah indikator keberhasilan tercapai, peneliti melakukan post
test yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa setelah dilakukannya
pembelajaran selama 2 siklus.
Maka didapatkan hasil pasca PTK yakni sebanyak 33 orang jika
dipersentasekan adalah 92% nilai tersebut sudah melebihi indikator
pencapaian bahkan hampir mencapai sempurna. Jumlah persentase yang
didapatkan dari pre test 53%, siklus I 67%, siklus II 78% serta post
testsebanyak 92%, terlihat adanya peningkatan jumlah persentase yang
didapatkan dari penerapan metode pembelajaran Numbered Heads Together
terhadap analisis pembagian bersusun siswa kelas II di SDN Nyantong
Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya .
Metode ini memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan keterlibatan seluruh
siswa dari setiap kelompok, selain itu metode ini cocok untuk menambahkan
tanggung jawab dalam kerja kelompok sehingga siswa dapat memahami
setiap poin soal pembagian yang diberikan oleh guru. Dengan pemilihan
metode ini pembelajaran yang dilakukan dikelas akan lebih bermakna dan
kesan pada peserta didik. Keterlibatan siswa dalam metode pembelajaran ini
juga akan mempengaruhi kinerja akademik dari segi kognitif yang berguna
untuk mencapai prestasi di kelas.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian peningkatan analisis pembagian bersusun dengan
metode Numbered Heads Together di kelas III SDN Nyantong tahun
pelajaran 2022/2023, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Prestasi belajar pada materi pembagian bersusun dua bilangan cacah tanpa
sisa meningkat dengan menerapkan metode Numbered Heads Together.
Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu
pada pre test sebesar 53%, siklus I sebesar 67%, dan pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 78%, dan penulis juga melakukan tahap
Post testyang memiliki jumlah nilai sebesar 92%. Namun terdapat 3 siswa
dari jumlah peserta didik 36 memliki nilai dibawah KKM maka hal
tersebut dapat dikatakan data tidak valid dikarenakan ada peserta didik
yang tidak mencapai KKM yaitu 75. Sehingga indikator keberhasilan
sebssar 75% tercapai oleh peserta didik pada siklus II, selanjutnya untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik agar lebih bermakna maka
dilanjutkan pada materi bilangan pembagian bersusun.
2. Dalam penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Numbered
Heads Together ini ada hambatan yang ditemui, yang pertama adalah
waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan metode NHT sangat
membutuhkan waktu yang lama. Dalam pembelajaran ini merupakan
kegiatan pembelajaran dengan diskusi kelompok sehingga dalam
pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup lama, keuda setiap
peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda sehingga dalam
pembelajaran masih kurang berkolaborasi dan berinteraksi dengan teman
dalam satu kelompok. Ketiga guru sulit dan mengenalkan peserta didik
sehingga suasana tampak ramai, sehingga guru sulit dalam
mengendalikan peserta didik sehingga suasana tampak ramai. Karena
biasanya ketika siswa melakukan diskusi, peserta didik pun
mengobrolkan hal lain karena siswa menganggap guru kurang
memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi hal
tersebut. Guru mengatasi hal tersebut dengan menempatkan peserta didik
dekat dengan guru agar tidak melakukan obrolan.