Disusun Oleh:
Nama : Retna Puspita
NIM : 857494958
Program Study : 119 / PGSD MS – S1
Pokjar : Sinergi Centeh
Kota : Bandung
Masa Registrasi : 2023.1
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, maka
saya bersedia menerima sanki, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
RETNA PUSPITA
NIM 857494958
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat, Rahmat, dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
mata kuliah PDGK45001 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) sebagai
salah satu tugas mata kuiah dalam menempuh Program S1 PGSD Universitas
Terbuka di UPJJ-UT pada masa registrasi 2023.1.
1. Identifikasi Masalah
Masalah yang muncul berdasarkan hasil analisis dan refleksi guru
terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan adalah bagaimana
meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab soal cerita pada materi
waktu matematika. Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran
matematika materi waktu adalah:
- Peserta didik belum mampu menjawab soal cerita materi waktu dengan
baik.
- Dari 22 peserta didik di kelas IIIB SD Muhammadiyah 6, hanya terdapat
7 siswa yang mampu menjawab soal dengan nilai di atas ketuntasan
minimum (KKM) atau sebanyak 33,82% dan sebanyak 66,18% belum
mampu menjawab soal dengan baik.
- Peserta didik memiliki motivasi yang sangat rendah dalam mengerjakan
soal cerita matematika dan beranggapan bahwa soal cerita merupakan
soal yang sangat sulit untuk dikerjakan.
2. Analisis Masalah
Dari 22 peserta didik di kelas IIIB SD Muhammadiyah 6, hanya
terdapat 7 atau sebanyak 33,82% yang mampu menjawab soal dengan nilai
di atas ketuntasan minimum (KKM) dan sebanyak 66,18% belum mampu
menjawab soal dengan baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa skenario
pembelajaran yang dilakukan masih belum tepat mengajarkan peserta didik
dalam menyelesaikan soal dalam bentuk cerita. Selain itu, metode
pembelajaran yang dilakukan dengan metode ceramah tanpa adanya media
pembelajaran yang konkret membuat siswa menjadi tidak tertarik sehingga
proses pembelajaran yang dilakukan menjadi tidak bermakna.
C. Tujuan Penelitian
Pelaksanaan penelitian pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) secara umum untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata
pelajaran matematika di kelas III B SD Muhammadiyah 6 Kota Bandung.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan maka secara garis besar tujuan
penelitian yaitu
1. Mendeksripsikan penerapan pendekatan berbasis masalah (Problem Based
Learning) pada mata pelajaran matematika materi waktu dalam
penyelesaian soal cerita.
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita
matematika dengan pendekatan berbasis masalah dibantu penggunaan media
pembelajaran interaktif menggunakan infokus dan power point.
3. Meningkatkan partisipasi aktif siswa menggunakan metode pembelajaran
latihan soal dan diskusi kelompok.
D. MANFAAT PENELITIAN
b. Bagi siswa
1) Siswa memperoleh pelayanan yang lebih baik dengan dilakukannya
pembelajaran perbaikan.
2) Pemahaman siswa terhadap materi dapat meningkat.
3) Siswa dapat berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
4) Kemampuan siswa berfikir kritis, kreatif, dan penyelesaian masalah
dapat meningkat.
Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata pedagogi, paid berarti
anak dan agogos berarti membimbing. Pendidikan berarti ilmu dan seni
mengajarkan anak (Nurkholis, 2013). Menurut Rahman et.al (2022) pengertian
pendidikan secara umum adalah upaya manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi bawaan (jasmana dan rohani) sesuai dengan
nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Secara umum Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
1) Peserta Didik
Peserta didik merupakan subjek pendidikan yang perlu dikembangkan
potensinya secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah yang
dijumpai sepanjang hidup. Peserta didik sebagai subjek pembelajaran
merupakan individu aktif dengan berbagai karakteristiknya. Sehingga
dalam suatu pembelajaran terjadi interaksi timbal balik antara guru dengan
siswa, ataupun siswa dengan siswa.
2) Pendidik
Pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
proses pembelajaan. Pendidik bisa merupakan orangtua, guru, dan
pemimpin masyarakat.
3) Interaksi Edukatif
Interaksi edukatif adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian
tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses komunikasi
antara isi, metode, dan alat pendidikan.
4) Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan hal yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran dan tujuan kearah mana bimbingan ditujukan. Secara umum
tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya
abstrak, tujuan pendidikan bersifat umum, ideal, dan kandungannya sangat
luas sehingga sulit untuk dilaksanakan di dalam praktik.
5) Materi Pendidikan
Materi pendidikan merupakan bahan ajar dalam suatu pendidikan dan
merupakan pengaruh yang diberikandalam bimbingan. Dalam sistem
pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan
disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan.
7) Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan tempat dimana peristiwa bimbingan
atau pendidikan berlangsung. Secara umum lingkungan pendidikan dibagi
menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat yang menjadi tri pusat pendidikan.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif
berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis (IKBK) dalam penelitian Rofiah,
Aminah, dan Ekawati (2013), yaitu: (1) mengajukan pertanyaan, (2) merencanakan
strategi, dan (3) mengevaluasi keputusan. Skor hasil pekerjaan siswa selanjutnya diolah
dengan mengacu pada pendapat Poerwanti, dkk (2008) yang menerangkan bahwa
langkah mengolah data skor adalah: (1) menentukan skor terendah; (2) menentukan
skor tertinggi; (3) mencari median; lalu (4) membagi rentang nilai menjadi empat
kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas dalam rangka perbaikan pembelajaran
dilaksanakan di kelas III B Sekolah Dasar Muhammadiyah 6 Kota Bandung,
Kecamatan Cidadap, Kota Bandung
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian selama 2 bulan, yakni pada tanggal April –
Mei 2023 dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran sebanyak 2 siklus.
Tabel 3.1
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran
No Hari, Tanggal Siklus Fokus Penelitian
1 Jum’at, 12 Mei 2023 1 Penggunaan pendekatan problem
based learning dengan metode
pembelajaran latihan soal dan diskusi
kelompok
2 Selasa 16 Mei 2023 2 Penggunaan pendekatan problem
based learning dengan metode latihan
soal, diskusi kelompok, dengan media
pembelajaran menggunakan
Tabel 3.2
Jadwal Bimbigan Pelaksanaan Penelitian Pembelajaran Matematika dengan
Supervisor 1
4. Kelas
Penulis mengambil kelas III B sebagai objek penelitian Penulis sajikan
daftar peserta didik kelas III B SD Muhammadiyah 6 tahun ajaran 2022-2023 di
bawah ini :
Tabel 3.3
Daftar Peserta Didik Kelas III B SD Muhammadiyah 6 Bandung
JENIS
No NAMA PESERTA DIDIK Keterangan
KELAMIN
1 ARKA ABID ZAHRAN L
2 AYLA SALSA ARTIKA P
3 AYUNDA RISYA PUTRI CHAIDIR P
4 AZAM ANUGRAH L
5 FARHAN ALDIANO PUTRA L
6 FARID AFRILIO L
7 KHAIRA ASSYIFATU FATINA P
8 LEZA ALDIFARDI L
9 MOCH ALDI ARDIANSYAH L
10 MOCH. ARDHY ALDZIQRY L
11 MUHAMAD ERDIN SAPUTRA L
MUHAMMAD FADEL TAUFIK
12 L
RAHMAN
MUHAMMAD FADIL TAUFAN
13 L
RAHMAN
14 MUHAMMAD VINO REVIANSYAH L
15 NABILA AZAHRA P
16 NAYKHA ZALFA ALVARESH P
17 NESYA ALMIRA FEBIYOLA P
18 PANJI AGUSTIAN L
19 RIVA NOVIYANTI P
20 VIKA KIRANA P
21 YUSRON MUSTOVA AL-FATAH L
22 ZHARIFA ANGGUN P
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan
Pelaksanaan
Secara rinci rencana PTK yang dilakukan penulis setiap siklus akan di uraikan di
bawah ini :
a. Siklus 1
2) Pelaksanaan PTK
a) Menyiapkan media, sumber, fasilitas, dan sarana prasana pembelajaran
sesuai skenario pembelajaran yang sudah dibuat.
b) Guru menyampaikan rencana pembelajaran dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
c) Guru mengondisikan siswa menjadi beberapa kelompok kecil untuk
berdiskusi.
d) Guru menayangkan suatu permasalahan terkait dengan waktu lalu
memunculkan pertanyaan yang harus dicari solusinya oleh siswa.
e) Siswa mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menyelidiki
dan mengidentifikasi informasi-informasi pada soal untuk dijadikan
bahan penyelesaian masalah.
f) Setelah menemukan solusi penyelesaian masalah, siswa
mempresentasikan di depan kelas hasil penemuan dan solusi yang
mereka temukan.
g) Guru selanjutnya memberikan evaluasi post test untuk mengukur
kemampuan individu siswa dalam menyelesaikan soal cerita
matematika.
h) Melakukan reflesi pembelajaran dan merencanakan tindak lanjut
perbaikan pembelajaran untuk siklus 2.
3) Tes Tertulis
Tes tertulis baik PreTest dan Post Test digunakan untuk mengukur
dan mengumpulkan data terkait pemahaman peserta didik sebelum
dilakukannya kegiatan perbaikan pembelajaran dan setelah kegiatan
perbaikan pembelajaran.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kondisi Awal
Tabel 4.1
Perolehan Nilai Pretest Prasiklus