PDGK 4501
Disusun oleh :
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang
dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Materai 6000
Neneng Nurasyiah
857498091
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN 2022/2023
NIM : 857498091
Hari dan Tanggal pelaksanaan :Siklus 1,Hari Rabu tanggal 12 April 2023
Menyetujui,
Supervisor 1, Mahasiswa,
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kuip dari hasil karya
orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,kaidah,dan
etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh tau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya
saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu,saya bersedia menerima
sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
Neneng Nurasyiah
NIM : 857498091
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME karena atas anugerah yang diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Pemantapan Kemampuan Professional.Sebagaimana
kita ketahui bahwa penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah PKP
(Pemantapan Kemampuan Profesional) yang mana tugas tersebut harus dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa S1 PGSD Universitas Terbuka.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak dan pribadi
yang telah membantu dan memberi dukungan dalam melaksanakan praktek Pemantapan
Kemampuan Profesional ini,ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
A. Bagian Pembuka :
● Halaman Judul
● Lembar pengesahan
● Kata Pengantar
● Daftar Isi
● Daftar gambar
● Daftar Lampiran
● Abstrak
BAB I. Pendahuluan
A. Latar belakang masalah
1. Identifikasi masalah
*Menjelaskan kondisi pembelajaran yang terjadi dikelasnya
*Menjelaskan pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan pendapat ahli
2. Analisis masalah
B. Rumusan masalah
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Daftar Lampiran
RPP
Kelas / Semester : IV / II
Pertemuan ke :1
1. Kompetensi Dasar :
Bahasa Indonesia
3.4 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks nonfiksi.
4.4 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi kedalam tulisan dengan bahasa
sendiri
IPA
3.3 Menghubungkan jenis gaya ( otot, gravitasi, gesek, listrik, dan magnet )dan gerak serta
penggaruhnya pada peristiwa dilingkungan sekitar
4.3 Menyajikan hasil percobaan pemanfaatan gaya ( otot, gravitasi, gesek, listrik, dan
magnet ) dan gerak serta pengaruhnya pada peristiwa dilingkungaan sekitar.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca teks bacaan, peserta didik dapat menemukan informasi baru berdasarkan
bacaan dengan benar.
Setelah menonton video penjelasan, siswa dapat mengisi latihan.
B. Alat / Media :
Gambar, Video, Alat peraga dll
C. Bahan / Materi :
Kuis,Gambar,dan Video
D. Kegiatan Pembelajaran :
1. Kegiatan pendahuluan
● Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,menanyakan kabar dan kehadiran siswa.
● Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa (yang religius)
C. Penilaian
1. Keaktifan partisipasi
3. Hasil kerja
RPP
Kelas / Semester : IV / II
Pertemuan ke :5
Matematika
3.3 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi,persegi panjang, dan segi tiga serta
hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua.
4.3 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan
segi tiga termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua.
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyaksikan tayangan video, peserta didik membuat puisi hasil karya pribadi dengan
tema dan amanat tertentu,menentukan luas persegi serta hubungnnya dengan pangkat dua dan
akar pangkat dua dengan teliti dan penuh tanggung jawab.
F. Alat / Media :
Gambar, Video, Alat peraga dll
G. Bahan / Materi :
Kuis,Gambar,dan Video
H. Kegiatan Pembelajaran :
1. Kegiatan pendahuluan
● Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,menanyakan kabar dan kehadiran siswa.
● Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa (yang religius)
C. Penilaian
1. Keaktifan partisipasi
3. Hasil kerja
Nip.196407221986101001
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan minat baca para siswa dan sebagai implementasi
gerakan literasi disekolah khususnya SDN 2 Citalang Purwakarta. Jenis Penelitian yang
digunakan deskriptif kualitatif dengan sumber data Kepala sekolah,guru dan siswanya.
Metode pengumpulan data penelitian ini melalui metode observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa di SD 2 Citalang Purwakarta penerapan literasi masih pada
tahap pembiasaan seluruh siswa di sekolah setiap hari selasa,sebelum KBM dimulai. Upaya
sekolah untuk menggiatkan gerakan literasi disekolah adalah membiasakan membaca buku
non pelajaran 15 menit sebelum KBM dimulai,menata lingkungan yang mendukung gerakan
literasi dan melibatkan banyak pihak untuk kegiatan ini.Yang menjadi pendukung penulis
melaksanakan literasi dikelas setiap hari yaitu semangat para siswa untuk membaca buku non
pelajaran sebelum KBM dimulai dikelas,maka dari itu kami menerapkan kegiatan literasi
dikelas setiap hari sebagai pembiasaan agar lebih meningkatkan lagi minat baca para
siswa.Sedangkan yang menjadi factor penghambatnya yaitu ketersediaan buku non pelajaran
disekolah yang kurang memadai.
1. Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
Kegiatan literasi dikelas ini diadakan dengan tahapan sebelum KBM dimulai yaitu
didahului dengan siswa berbaris sebelum masuk kelas dan diperiksa kuku dan kerapihannya
oleh guru,dilanjutkan dengan mengucapkan salam kemudian berdoa,menyanyikan lagu wajib
dan diteruskan oleh membaca buku non pelajaran selama 15 menit, setelah membaca siswa
dianjurkan untuk menuliskan atau menceritakan didepan kelas tentang isi buku yang telah
dibacanya. Guru harus selalu memberikan apresepsi kepada siswa yang telah berani maju
kedepn kelas untuk membacakan cerita yang telah dibacanya dengan cara menyemangati
siswa lewat tepuk tangan atau kata – kata pujian yang bijak agar siswa lebih semangat lagi
berliterasi,sehingga berpengaruh pada kondisi fisik siswa yang tadinya lesu pada pagi hari
menjadi lebih bersemangat karena tepuk sorak sorai teman-temannya yang antusias membaca
dengan semangat.Menurut (Panji Hidayatulloh1),Ayu Solihatul2), Endah Setyo3)Rosita
Husna Fanantya4), Sekar Mustika Arum5), Ririn Tri Utami6), Shandy Novilia Purwanti7),
2019) Membaca menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar, membaca
merupakan proses penyerapan ilmu melalui suatu bacaan atau tulisan. Setiap siswa
mempunyai kemampuan yang bervariasi dari yang cepat,sedang dan lambat dalam hal
membaca. Dengan diadakannya penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembiasaan
pada siswa dalam meningkatkan minat membaca,dengan diadakannya literasi diharapkan
mampu meningkatkan minat baca pada siswa dan menambah ilmu yang dapat menjadi bekal
dimasa yang akan datang, Obyek penelitian yang dilakukan adalah guru kelas beserta siswa
kelas IV dengan tehnik pengumpulan data secara observasi langsung,wawancara dan
dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif menunjukan bahwa kegiatan
pojok baca dilakukan setiap hari karena kegiatan Pojok baca merupakan hal yang utama
dalam menunjang kegiatan literasi, Pojok baca dihias semenarik mungkin agar peserta didik
merasa nyaman untuk membaca disitu (Busyairi,Arvi oktaberliana, 2019) Setelah
diterapkannya implementasi gemar membaca melalui pojok baca maka siswa mengalami
proses perkembangan kecerdasan baik dari segi kognitif maupun segi afektif mengenai sikap,
minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa serta psikomotorik.
untuk meningkatkan hasil belajar yang menjadikan siswa aktif ,kreatif efektif
dan menyenangkan bagi siswa. Manfaat dari penelitian perbaikan
pembelajaran dikelas dengan metode penerapan kegiatan literasi yaitu antara
lain untuk dapat memecahkan permasalahan yang nyata yang terjadi pada
peserta didik kita.
● Bagi Sekolah : Penelitian ini dapat menjadi salah satu alternative model
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi GLS dalam menanamkan minat baca
siswa kelas IV SD Negeri Tegalsari 02. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.
Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data
menggunakan uji kredibilitas dan uji komfirmabilitas.
(Febrina Dafit 1, 2020) Pelaksanaan Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di Sekolah
Dasar
Membaca menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar..membaca merupakan
proses penyerapan ilmu melalui suatu bacaan atau tulisan. Setiap siswa mempunyai
kemampuan yang bervariasi dari yang cepat, sedang dan lambat dalam hal
membaca.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Perlu adanya pembiasaan pada siswa
dalam meningkatkan minat membaca.dengan diadakannya literasi diharapkan mampu
menikatkan minat baca pada siswa dan menambah ilmu yang dapat menjadi bekal di masa
yang akan datang di SD Muhammadiyah Plus Malangjiwan Colomadu. Obyek penelitian
adalah Guru kelas beserta siswa kelas I-V dengan teknik pengumpulan data secara observasi
langsung, wawancara dan dokumentasi.
(Dhina Cahya Rohim1 & Septina Rahmawati2, 2020) PERAN LITERASI DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ni adalah untuk mengetahui peran kegiatan literasi, hambatan dan usaha
yang dilakukan pihak sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru
dan siswa kelas 4 Sekolah Dasar Negeri Kutoharjo 02. Teknik pengumpulan data melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil peneltian dapat dilihat bahwa 1)
kegiatan literasi berperan dalam meningkatkan minat membaca siswa, 2) hambatan dalam
melaksanakan kegiatan literasi di sekolah diantaranya adalah kurangnya saranaa prasarana,
metode yang diterapkan kurang variatif serta rendahnya kedisiplinan siswa dalam proses
pembiasaan kegiatan literasi, dan 3) usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam mengatasi
hambatan tersebut adalah dengan memberikan sosialisasi mengenai kegiatan literasi,
menambah sarana serta mengadakan kegiatan perlombaan sebagai sarana partisipasi aktif
siswa.
Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya budaya literasi para pelajar, hal ini terlihat
dari minat baca anak Indonesia saja masih tergolong rendah. Menurut survey UNESCO, anak
Indonesia hanya membaca 27 halaman dalam setahun dan dominan lama baca sekitar 0-2 jam
per hari nya adalah sebanyak 63%, sementara lama baca lebih dari 6 jam per hari nya hanya
sebanyak 2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode bercerita
dalam meningkatkan literasi anak terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi
mempunyai cakupan yang luas, tidak hanya berbicara tentang membaca dan menulis huruf,
melainkan kemampuan menangkap informasi dengan pemikiran logis dan kritis, yang
akhirnya mampu memanfaatkannya secara efektif mencapai tujuan tertentu. Salah satu
metode peningkatan literasi pada anak-anak adalah metode bercerita. Simpulan penelitian ini
adalah adanya perubahan dalam kemampuan verbal, kreativitas dan pemikiran kritis dalam
mengkontribusikan ide-ide serta imajinasi dalam kelas.
(Qoni'ah, 2020) Menumbuhkan Budaya Literasi Sebagai Dimensi Spiritual Melalui Kisah-
Kisah Nabi pada Peserta Didik Di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Branta Pesisir
Menumbuhkan budaya literasi berarti meningkatkan minat baca masyarakat. Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) bertujuan menumbuhkan budaya membaca dan menulis (literasi) pada warga
sekolah, baik kepala sekolah, peserta didik, dan guru yang berujung pada kemampuan
mamahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Penelitian ini bertujuan untuk
mencari informasi tentang cara menumbuhkan minat baca sebagai dimensi spiritual dengan
cara mempelajari kisah-kisah nabi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case studies), pengumpulan
data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa di SDN Branta Pesisir 1 cara menumbuhkan budaya literasi sebagai dimensi spiritual
dilakukan dengan cara menyediakan buku bacaan berupa buku pengetahuan umum maupun
buku agama juga buku non teks pelajaran (novel, dongeng) penyediaan buku tersebut bukan
hanya di perpustakaan saja melainkan disediakan juga di kantin sekolah, di taman sekolah
dan juga tersedia di masing-masing kelas.
(Fidia Tri Hera Ditaningsih, Kartika Nur Septianti, Rini puji Rahayu, 2021)Penanaman
Karakter Siswa Sekolah Dasar Melalui Literasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0
Pendidikan karakter dapat dikatakan sebagai usaha manusia secara sadar dan terencana dalam
hal mendidik sekaligus memberdayakan peserta didik dengan tujuan membangun karakter
pribadi peserta didik. Tujuannya penelitian ini adalah mengembangkan karakter siswa
melalui literasi digital di era revolusi industri 4.0. Demi mencapai tujuan penelitian ini,
penulis mencari sejumlah artikel relevan, memahami isi artikel, dan mereview sehingga dapat
memberikan pandangan kritis terhadap penelitian sebelumnya. Selain itu, hasil review
memberi kontribusi nyata dalam kajian terkait pengembangan karakter siswa. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian literature review yang menguraikan tentang teori, temuan,
dan bahan penelitian lainnnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan
kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka berpikir terkait karakter, literasi digital, serta
perannya dalam era revolusi industry 4.0. penelitian ini menggunakan 12 jurnal sebagai
referensi. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi guru dalam
mengembangkan karakter anak disekolah dasar melalui literasi digital. Hasil penelitian ini
adalah menunjukkan bahwa penanaman karakter melalui literasi di era revolusi industri 4.0 di
sekolah dasar penting untuk dilakukan, slah satu caranya melalui media digital.
(munawaroh, 2022) Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Kelas Literasi di
Sekolah Dasar Islam
Dalam studi ini mengkaji bagaimana pelaksanaan kelas literasi dalam meningkatkan
kemampuan baca siswa di SDITA Al-Azhar Kediri. Keterampilan membaca sangat
diperlukan bagi siswa untuk mengakses dan mengolah informasi, meningkatkan kecerdasan,
dan memperdalam pengetahuan. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya optimalisasi literasi
kepada siswa. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan subjek
penelitian kepala sekolah dan guru sebagai informan. Metode pengumpulan data diperoleh
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan upaya dalam
meningkatkan minat baca siswa adalah melalui proses pelaksanaan kelas literasi disekolah,
yang meliputi kebijakan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Upaya meningkatkan kelas
literasi dioptimalkan setiap hari jum’at selama 30 menit membaca buku non pelajaran,
dan menyediakan keberagaman buku di pojok kelas, serta sebelum pembelajaran dimulai,
siswa membaca literatur selama 15 menit. Guru akan mengecek kartu literasi kemudian
sebagian siswa akan menceritakan kembali atau mempresentasikan buku yang telah dibaca
kepada teman-temannya.
(Kafabbih, 2020) Literasi Finansial Pada Tingkat Sekolah Dasar Sebagai Strategi
Pengembangan Financial Inclusion di Indonesia
Indeks literasi keuangan Indonesia tahun 2019 menunjukkan nilai yang masih rendah yakni
38,03%, ini menandakan rendahnya kemampuan pengambilan keputusan dalam penggunaan
dan manajemen uang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
pengembangan financial inclusion melalui program literasi keuangan pada siswa sekolah
dasar. Siswa sekolah dasar memiliki kecenderungan sikap konsumtif, karena mereka belum
dapat membedakan prinsip kebutuhan dan keinginan dalam mengkonsumsi barang. Maka
literasi keuangan sebagai bentuk kontrol dan rasionalisasi penggunaan uang. Jenis penelitan
ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan rasional terhadap literasi
keuangan serta pengembangan strategi financial inclussion. Strategi literasi finansial pada
tingkat sekolah dasar belum disusun dengan baik, namun beberapa materi yang memuat
tentang literasi keuangan sudah diajarkan pada tingkat sekolah dasar. Pengintegrasian
kurikulum, motivasi guru, keterlibatan komunitas, serta penyediaan akses teknologi informasi
merupakan faktor-faktor efektif guna meningkatkan pemahaman literasi keuangan.
Kurikulum dan materi ajar disesuaikan berdasarkan temuan lapangan yang dirancang para
stakeholder terkait terutama aktor pendidikan dan komunitas sosial. Standar konten literasi
keuangan sebagai pengembangan keuangan inklusif yakni pelajar dapat memahami
hubungan antara pendidikan, karir dan gaya hidup serta pengembangan kemampuan yang
dibutuhkan untuk target finansial. Kata Kunci: Sekolah Dasar, Literasi Finansial, Financial
Inclussion
(Fanny Adibah, Ira Wulan Sari, 2021) Video Math Fest: Sarana Meningkatkan Literasi
Digital oleh Wali Siswa Jenjang Sekolah Dasar
View Original
Kekacauan yang terjadi akibat pandemi Covid 19 memaksa berbagai aktivitas dilakukan
secara daring, termasuk proses pembelajaran bagi anak-anak usia sekolah. Sistem belajar
dengan konsep jarak jauh di tingkat TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi ini
dilakukan dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Penggunaan
gawai oleh anak-anak yang sebelumnya dilarang atau dibatasi, sekarang justru menjadi
kebutuhan sehari-hari. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
literasi digital wali siswa agar dapat menanamkan literasi digital pada anggota keluarganya
sehingga lebih banyak manfaat teknologi digital yang diraih dan meminimalkan dampak
negatif. Kegiatan pengabdian ini berbentuk penyelenggaraan lomba/festival dengan konten
video belajar matematika dari rumah bersama orang tua (pendamping) yang asyik dan
menyenangkan dengan namaVideo Math Fest. Hasil kegiatan pengabdian dianalisis secara
deskriptif kualitatif dan diperoleh kesimpulan bahwa analisis rata-rata literasi digital wali
siswa dilihat dari penilaian produk video yang mereka buat berada pada ketegori tertinggi
diikuti dengan rata-rata hasil respons positif di setiap aspek kegiatan.
c. Pengamatan
Dari hasil pelaksanaan siklus 1 penulis menganalisis hasil tes formatif bersama 2
orang teman sejawat,diperoleh data siswa yang mencapai ketuntasan individual >70%
dan ketuntasan klasikal > 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual
yang diambil dari tes hasil belajar siswa.
2. Siklus 2
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus 1 digunakan untuk acuan dalam
merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus
I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap siklus I
● Melakukan observasi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriftif dengan
menggunakan tehnik pengumpulan data,wawancara,dan observasi serta dokumentasi sebagai
subjek penelitian yaitu Kepala sekolah,guru atau rekan kerja serta siswa siswi peserta didik
SDN 2 Citalang. Dengan menggunakan metode tersebut diharapkan pada penelitian ini agar
mengetahui peranan literasi disekolah dalam meningkatkan minat baca peserta didik.
Berdasarkan dari data table diatas penerapan kegiatan literasi di SDN 2 Citalang masih
dalam tahap pembiasaan dan tahap pengembangan, setiap hari selasa sekolah mengadakan
kegiatan literasi untuk seluruh siswa pada pukul 06.30 s/d 07.00 sebagai pembiasaan sekolah
sebagaimana telah diatur oleh pihak sekolah yaitu untuk pembiasaan hari senin Upacara
Bendera,hari Selasa kegiatan literasi,hari Rabu senam bersama,hari Kamis seluruh siswa
mengumpulkan beas kaheman,hari Jumat mengadakan kegiatan sholat Dhuha. Sedangkan
berdasarkan penelitian ini untuk kelas IV kami mengadakan kegiatan literasi setiap hari
dikelas agar pembiasaan membaca ini menjadi suatu kegiatan yang konsisten dan kontinyu
untuk tercapainya tujuan yaitu mencerdaskan anak bangsa khususnya siswa kelas IV di SDN
2 Citalang.
Menurut (Dhina Cahya Rohim1 & Septina Rahmawati2, 2020) Sekolah merupakan
suatu lembaga yang bertanggungjawab mewujudkan budaya baca yang merupakan bagian
penting dalam kegiatan belajar, sekolah harus bisa memfasilitasi berbagai sarana yang dapat
meningkatkan minat baca siswa yaitu dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah,melalui
membaca peserta didik dapat memperluas wawasan,mempertajam gagasan, dan
meningkatkan kreativitas. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat baca pada siswa
antara lain faktor keluarga dan lingkungan luar,juga harga buku yang mahal dan terbatasnya
fasilitas perpustakaan sekolah serta siswa sangat jarang mempunyai waktu kunjung ke
perpustakaan sekolah,waktu istirahat mereka cenderung dipergunakan untuk bermain di
kelas atau dilapangan dengan teman – temanya daripada meluangkan waktunya untuk
berkunjung ke perpustakaan. Dari masalah itu maka muncul upaya untuk meningkatkan
minat baca siswa melalui penerapan kegiatan literasi disekolah.
Literasi mempunyai cakupan yang luas, tidak hanya membaca dan menulis huruf,
melainkan kemampuan menangkap informasi dengan pemikiran logis dan kritis yang
akhirnya mampu memanfaatkannya secara efektif mencapai tujuan tertentu, salahsatu metode
yang digunakan adalah metode bercerita sehingga menghasilkan perubahan dalam
kemampuan verbal, kreativitas dan pemikiran kritis dalam mengkontribusikan ide – ide serta
imajinasi dalam kelas. (Nurbaeti1* , Annisa Mayasari2 , Opan Arifudin3, 2020). Anak
seusia sekolah dasar masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan sehingga anak
seusia itu masih peka terhadap rangsangan apa yang didengar dan dilihatnya, pada masa itu
termasuk masa yang paling penting dalam kehidupannya karena akan terbentuknya suatu
kepribadian atau karakter yang baik. Terbentuknya karakter yang baik harus dimulai dari kita
sebagai gurunya atau sebagai pengganti orangtuanya dirumah, salah satu upaya untuk
membentuk karakter siswa disekolah yaitu dengan cara menanamkan nilai-nilai moral dan
etika kepada peserta didik kita dengan baik salah satunya dengan menerapkan kegiatan
literasi disekolah atau didalam kelas. Jika kita melihat dari kurikulum yang sedang kita
laksanakan yaitu kurikulum Merdeka disitu bisa kita temukan pada pengatan profil pelajar
Pancasila dimana didalamnya terdapat penerapan penguatan karakter siswa, proses penguatan
karakter tersebut dilakukan melalui pelaksanaan pembelajaran yang berbasis proyek, Siswa
diharapkan dapat membentuk karakter yang baik. Dalam profil pelajar pancasila terdapat
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi dan
perilaku yang sesuai dengan nilai – nilai pancasila dengan enam ciri utama yaitu beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global,
bergotong royong, Mandiri, Kreatif dan bernalar kritis.
Sebagai guru kita wajib membangun karakter peserta didik kita dengan cara
memberikan teladan kepada siswa agar siswa mencontoh perilaku kita sebagai guru,
mengajarkan tata cara sopan santun kepada siswa,menyisipkan pesan moral dalam setiap
pembelajaran, menanamkan sikap jujur, menanamkan jiwa kepemimpinan pada
anak,memberikan apresiasi penghargaan padaang anak, menceritakan pengalaman yang
insfiratif serta melakukan kegiatan literasi. Cara menumbuhkan literasi tersebut dimulai dari
pembiasaan sikap untuk tertarik pada buku dan guru memberi motivasi pengalaman dari
dongeng kisah – kisah Nabi sehingga menumbuhkan budaya gemar membaca dan sikap
spiritualitas. (Qoni'ah, menumbuhkan budaya literasi sebagi dimensi spiritual melalui kisah -
kisah nabi pada pesert didik disekolah dasar negeri (SDN) Branta pesisir , 2020).Dengan
adanya metode bercerita tersebut akan merangsang daya pikir peserta didik untuk lebih
kreatif dalam berinovasi dan membangkitkan emosi positif pembaca.
Pada masa perkembangan jaman saat ini,siswa dituntut untuk bisa menyesuaikan diri
dengan situasi saat ini, dimana pendidikan belum maju jika teknologi tidak berperanserta.
Maka dari itu kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan di
Indonesia. Begitu pula dengan literasi saat ini karena literasi bukan hanya membaca dan
menulis tetapi literasi digital sangat diperlukan oleh peserta didik saat ini. Pendidikan
karakter merupakan usaha manusia secara sadar dan terencana dalam hal mendidik sekaligus
memberdayakan peserta didik dengan tujuan membangun karakter pribadi peserta didik
melalui literasi digital di era revolusi industri (Fidia Tri Hera Ditaningsih, Kartika Nur
Septianti, Rini puji Rahayu, 2021).
A. Simpulan
Literasi merupakan suatu media bagi siswa untuk melakukan interaksi dengan
lingkungannya terutama disekolah, dengan kemampuan literasi siswa dapat meningkatkan
kemampuan berbahasa lisan. Peneliti berharap untuk kedepannya metode literasi ini akan
dipakai disetiap sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar. Untuk itu peneliti
mengharapkan :
1. Bagi siswa : siswa diharapkan mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik serta
menjadikan literasi sebagai pembiasaan membaca setiap hari untuk meningkatkan
minat baca siswa,serta menjadikan literasi sebagai kegiatan yang dilakukan siswa
secara kontinyu dan konsekuen.
2. Bagi Guru : Diharapkan kegiatan literasi disekolah selalu dilaksanakan dalam setiap
pembelajaran karena dengan cara literasi dapat mempermudah guru dalam
mengetahui kemampuan siswa dalam memahami setiap materi yang diberikan oleh
guru. Selain itu diharapkan guru dapat meningkatkan kinerjanya secara profesional
dalam pengembangan dan penyampaian bahan ajar, agar siswa termotivasi dalam
belajar sehingga kualitas belajar meningkat.
3. Bagi sekolah : Sekolah diharapkan dapat menunjang kegiatan peserta didik dengan
cara memberikan fasilitas yang memadai seperti buku – buku non pelajaran atau buku
– buku cerita, gedung perpustakaan yang lengkap,taman bacaan yang
menyenangkan,pojok – pojok baca disetiap kelas yang menarik.
Sekolah juga diharapkan dapat memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan
kemampuan dan kinerjanya secara profesional supaya tujuan pembelajaran disekolah
dapat tercapai sehingga terciptanya generasi – generasi anak bangsa yang akan
membawa dunia pendidikan lebih maju lagi dan mencetak peserta didik yang
berkarakter untuk dibawa ke tahap pembelajaran selanjutnya sepanjang masa.
Akhir kata penulis berharap semoga dengan dilaksanakannya penelitian ini
akan membawa manfaat bagi kita semua khususnya peserta didik akan lebih
bersemangat lagi dalam berliterasi.
Daftar Pustaka