Konsep Penyebab Penyakit
Konsep Penyebab Penyakit
Penyakit
Waktu tertentu
Sehat Sakit
Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Keadaan sakit dinyatakan sebagai:
- Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun
fungsinya;
- Keadaan dimana tubuh/organisme atau bagian dari
organisme/populasi yang diteliti tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya;
- Keadaan patologis;
Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Manifestasi penyakit dapat berupa:
- Gejala-gejala (symptom);
- Tanda-tanda (sign);
- Abnormalitas dari hasil tes labolatorium yang diambil dari
jaringan tubuh.
Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Sakit (illness) dan Penyakit (Disease)
Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
2.
DEFINISI
PENYEBAB
Menurut American Heritage Dictionary, suatu sebab akan
menghasilkan “efek, hasil atau akibat” atau “seseorang, suatu
peristiwa atau kondisi yang bertanggung jawab untuk sebuah aksi
atau hasil”. Sebab merupakan alasan. Contoh : alasan kecelakaan
mobil yaitu karena kondisi jalanan yang licin, alasan tidak
mengerjakan tugas yaitu malas.
Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Penyebab dari suatu penyakit merupakan sebuah peristiwa (event),
kondisi, karakteristik atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut
yang memainkan sebuah peranan yang amat penting dalam
menghasilkan penyakit.
Cara penyebab diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Sufficient cause (cukup) adalah suatu faktor (biasanya gabungan dari
beberapa faktor) yang tidak dapat dihindarkan untuk menghasilkan
penyakit.
b. Component cause merupakan suatu faktor yang berkontribusi
terhadap penyebab penyakit tetapi belum cukup untuk menyebabkan
penyakit
c. Necessary cause merupakan suatu agent (atau komponen penyebab)
yang dibutuhkan untuk berkembangnya penyakit (contohnya adalah
agent infeksious). Agent ini harus selalu ada jika penyakit itu terjadi.
Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
3.
TEORI TERJADINYA
PENYAKIT
Jaman dulu dikenal pendapat bahwa penyakit terjadi karena
penyebab tunggal (single causation).
Saat ini berkembang pendapat bahwa penyakit terjadi karena
berbagai sebab (multiple causation).
Teori tentang penyebab timbulnya penyakit:
- Segitiga epidemiologi (The Epidemiologic Triangle/Triad
Epidemiologi);
- Jaring-jaring sebab-akibat (The web of causation);
- Roda (the wheel).
Phillips, A. and Acheson, N. (2014) Basic epidemiology, Gynaecological Oncology for the MRCOG and Beyond, Second Edition. doi: 10.1017/CBO9781139696951.003.
Segitiga epidemiologi (Triad Epidemiologi)
Dalam model ini penyakit terjadi ketika adanya interaksi antara
agent, host yang rentan dan lingkungan yang mendukung penularan
agent dari sumber penularan ke host.
Faktor agent, host, dan lingkungan saling terkait dalam berbagai
cara yang kompleks dalam menghasilkan penyakit. Penyakit yang
berbeda memerlukan keseimbangan dan interaksi yang berbeda
dari ketiga komponen tersebut.
Segitiga epidemiologi (Triad Epidemiologi)
Faktor 1
Faktor 9
Faktor 2
Faktor 3
Faktor 10
Faktor 4
Penyakit X
Faktor 5
Faktor 11
Faktor 6
Faktor 7
Faktor 12
Faktor 8
Jaring Laba-Laba (Web of Causation)
Model Roda (the wheel)
Dalam model roda diperlukan identifikasi dari berbagai faktor yang
berperan dalam timbulnya suatu penyakit dapat dicegah atau
diberhentikan dengan memotong mata rantai diberbagai faktor.
Tidak terlalu menekankan pentingnya agent.
Disini yang dipentingkan yaitu hubungan antara manusia dan
lingkungan hidupnya.
Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan bergantung
pada penyakit yang bersangkutan.
Contoh:
• Peranan lingkungan sosial lebih besar dari lingkungan lainnya pada stress
mental.
• Peranan lingkungan biologis lebih besar dari yang lainnya pada penyakit
yang penularannya melalui vektor (vector borne disease).
5.
KRITERIA KAUSAL
(KRITERIA HILL)
Dikemukakan oleh Sir Austin Bradford Hill pada tahun 1965, terdapat 9
hal yang menentukan penyebab:
1. Kekuatan asosiasi;
2. Konsistensi;
3. Spesifisitas (kekhususan);
4. Temporal;
5. Hubungan dosis respon;
6. Plausabilitas (bukti biologis);
7. Koheresi;
8. Bukti eksperimen;
9. Analogi-kesamaan.
Kekuatan Asosiasi
Sebab Akibat
(Faktor Risiko) (Sakit)
2015 2017
Hubungan Dosis Respon
Sebuah hubungan dosis respon itu terjadi pada saat ada perubahan
pada tingkat tertentu dari kemungkinan penyebab yang terlihat dari
perubahan prevalensi atau insidensi dari efek. Jika suatu Sebab
(Faktor Risiko Akibat (sakit) faktor dapat menyebabkan suatu
penyakit maka apabila dosis atau besarnya paparan meningkat maka
risiko dan besarnya penyakit juga makin besar. Demikian juga
sebaliknya.