Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN FIELD TRIP

ASUHAN KEBIDANAN NY. S DENGAN ANEMIA PADA


KEHAMILAN TRIMESTER III

DI BPM BIDAN LILI SAMBONG BLORA

26 April 2021 – 1 May 2021

Disusun Oleh :

PEBRISKA VIKY AGALARA

NIM. 620017

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN DAN

PENDIDIKAN PROFESI BIDAN SEMESTER 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TELOGOREJO SEMARANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN FIELD TRIP

ASUHAN KEBIDANAN NY. S DENGAN ANEMIA PADA


KEHAMILAN TRIMESTER III

DI BPM BIDAN LILI SAMBONG BLORA

TAHUN 2021

Laporan kasus ini diujikan pada tanggal 2 Mei 2021

Mengetahui

DOSEN PEMBIMBING BIDAN

Widya Mariyana, S.ST, M.Kes Lili Nujuli R, S.ST

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan

tepat pada waktunya.

Laporan “ASUHAN KEBIDANAN NY. S DENGAN ANEMIA PADA

KEHAMILAN TRIMESTER III” disusun berdasarkan hasil kunjungan di BPM Ibu

Lili Nujuli R., S.ST di Kecamatan Sambong, Blora. Kegiatan kunjungan tersebut

dilaksanakan pada mata kuliah Konsep Kebidanan.

Penulis menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan, maka kritik dan

saran sangat diharapkan sebagi masukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu

bagi penulis dan pembaca.

Blora, Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI. ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan Pembahasan.............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4

2.1 Teori Konseptual Kebidanan................................................................ 4


2.2 Konsep Kehamilan Trimester III.......................................................... 12

BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 17

3.1 Kasus. ................................................................................................... 17


3.2 Peran Bidan Terhadap Kasus................................................................ 17
3.3 Keterkaitan Teori Konseptual dengan Kasus....................................... 18

BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 20

4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 20


4.2 Saran. .................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21

LAMPIRAN. .................................................................................................... 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan yaitu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh

wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian

diakhiri dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010),

pada proses kehamilan akan menimbulkan berbagai pembuahan pada seluruh

sistem tubuh. Dampak perubahan pada sistem muskuloskeletal sering

menuebabkan ibu hamil merasakan nyeri pada daerah punggung bawah.

Membesarnya rahim berpengaruh pada pusat gravitasi, membentang keluar dan

melemahkan otot-otot abdomen, mengubah postur tubuh serta memberikan

tekanan pada punggung. Hal ini yang menyebabkan nyeri punggung, selain itu

kelebihan berat badan tentunya akan mempengaruhi otot untuk lebih banyak

bekerjan sehingga mengakibatkan stress pada sendi. Nyeri punggung bawah pada

ibu hamil merupakan masalah yang paling sering dilaporkan dalam kehamilan

(Walsh, 2008). Nyeri punggung bawah yang dialami oleh ibu hamil akan

mencapai puncak pada minggu ke-24 sampai minggu ke-28, tepat sebelum

pertumbuhan abdomen mencapai titik maksimum (Mander, 2004).

Anemia merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang masih sering

ditemukan dan meripakan masalah gizi utama di Indonesia (Rasmaliah, 2004).

1
Anemia dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb)

dalam darah kurang dari normal, yang berbeda untuk setiap kelompok umur dan

jenis kelamin. Anemia kurang besi adalah salah satu bentuk gangguan gizi yang

merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting diseluruh dunia, terutama

di negara berkembang termasuk Indonesia

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi,

karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan

janin yang di kandung. Kebutuhan gizi meningkat selama kehamilan untuk

pertumbuhan janin, plasenta, pertambahan volume darah, mammae yang

membesar dan metabolisme basal yang meningkat (Fatimah, 2011). Kasus anemia

pada ibu hamil sebagian besar disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi dalam

tubuh yang disebabkan pola makan kurang baik. Penelitian yang dilakukan

Djaswadi dan Imanudin (1995) menjelaskan bahwa faktor pola makan ibu hamil

sangat penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hmil dan janinnya dan

terdapat hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian anemia gizi pada ibu

hamil. Adanya ibu hamil dengan tingkat konsumsi yang baik tetapi masih

menderita anemia, disebabkan karena protein yang dikonsumsi ibu hamil

mempunya kualitas yang kurang baik. Dengan konsumsi daging yang rendah dan

kurang buah segar yang jarang maka ibu akan mempunyai resiko kekurangan zat

besi karena penyerapan zat gizi dipengaruhi oleh heme dari daging dan vitamin C

(Joko, 2005).

2
Berdasarkan kunjungan ke BPM pada 26 April – 1 May 2021,

didapatkan kasus anemia pada pasien bernama Ny. S dengan usia 19 tahun,

G1P0A0 dengan kehamilan memasuki minggu ke 29-30 minggu atau memasuki

kehamilan trimester III.

B. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengaruh anemia pada ibu hamil trimester III

2. Untuk mengetahui bagaimana peran bidan dalam menangani kasus ibu

hamil anemia pada kehamilan trimester III.

3. Untuk mengetahui adanya keterkaitan konseptual terhadap kasus tersebut.

4. Mengetahui adanya kesenjangan terhadap kasus ibu hamil anemia dengan

teori konseptual kebidanan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Model Konseptual Kebidanan

2.1.1 Pengertian

Teori model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan

dalam memberi asuhan kebidanan. Konseptual model adalah gambaran

abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin. Model asuhan

kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses

kehidupan normal.

2.1.2 Teori yang Mempengaruhi Model Kebidanan

1. Teori Reva Rubin

Teori Reva Rubin menekankan pada pencapaian peran

sebagai ibu. Untuk mencapai peran ini seorang wanita yang

memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan.

Menurut Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harpaan

– harapan antara lain:

a. Kesejahteraan ibu dan bayinya

b. Penerimaan dari masyarakat

c. Penentuan identitas diri

4
d. Mengerti tentang arti memberi dan menerima

Lalu, adapun tahapan psikologis yang biasa dilalui oleh

calon ibu dalam mencapai perannya yaitu:

a. Anticipatory Stage: Seorang ibu mulai melakukan

latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.

b. Honeymoon Stage: Ibu mulai memahami sepeenuhnya

peran dasar yang dijalaninya.

c. Plateu Stage: Ibu akan mencoba apakah ia mampu

berperan sebagai seorang ibu.

d. Disengagement: Merupakan tahap penyelesaian latihan

peran sudah berakhir.

Selain itu, ada juga beberapa tahapan aktivitas penting

sebelum seseorang menjadi seorang ibu antara lain:

a. Taking On: Seorang wanita dalam pencapaian sebagai

ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang

ibu.

b. Taking In: Seoranng wanita sudah membayangkan

peran yang dilakukannya. Introjektion, Projektion dan Rejektion

merupakan tahap dimana wanita membedalan model – model yang

sesuai dengan keinginannya.

5
c. Letting Go: wanita mengingat kembali proses dan

aktivitas yang sudah dilakukannya. Pada tahap ini seorang wanita

akan meninggalkan perannya di masa lalu.

2. Teori Ramona Mercer

Pada teori ini, Mercer lebih menekankan pada stress

antepartum dalam pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya

menjadi 2 topik yaitu:

a. Efek stress antepartum

Stress antepartum yaitu komplikasi dari resiko kehamilan

dan pengalaman negatif yang pernah dialami seorang wanita.

Penelitian Mercer menunjukkan ada 6 faktor yang berhubungan

dengan status kesehatan ibu, yaitu :

- Hubungan Interpersonal

- Peran keluarga

- Stress antepartum

- Dukungan sosial

- Rasa percaya diri

- Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi

6
Maternal de role menurut Mercer adalah bagaimana

seorang ibu memperoleh identitas baru yang membutuhkan

pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.

b. Pencapaian Peran Ibu

Pencapaian peran ibu dapat dicapai apabila seorang ibu

menjadi lebih dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan

kepuasan dan penghargaan peran.

Perubahan yang terjadi pada ibu hamil semala kehamilan

(trimester I, II, III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan

filososfi asuhan kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas dan

menopouse merupakan hal yang fisiologis. Perubahan yang dialami

oleh ibu hamil antara lain adalah:

- Ibu cenderung lebih terganting dan lebih memerlukan

perhatian sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat

memperhatikan perkembangan bayinya.

- Ibu memerlukan sosialisasi.

- Ibu cenderung merasakan khawatir terhadap perubahan

yang terjadi pada tubuhnya.

- Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima

kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.

7
Terdapat empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu

menurut Mercer yaitu:

- Anticipatory: Saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana

wanita mulai melakukan penyesuaian sosial dan psikologis dengan

mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang

ibu.

- Formal: Wanita memasuki peran ibu sebenarnya,

bimbingan peran dibutuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial.

- Informal: Dimana wanita sudah mampu menemukan

jalan yang unik dalam melaksanakan perannyan.

- Personal: Merupakan peran terakhir, dimana wanita

sudah mahir melakukan perannya sebagai ibu.

Tidak hanya itu, dari faktor sosial support Mercer

mengidentifikasikan adanya empat faktor pendukung yaitu:

- Emotional Support: Perasaan mencintai, penuh

perhatian, percaya dan mengerti

- Informational Support: Memberikan informasi yang

sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu dengan

menolong dirinya sendiri.

- Physical Support: Membantu merawat bayi dan

memberikan tambahan dana

8
- Appraisal Support: Hal ini memungkinkan individu

mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaian peran ibu.

Peran bidan yang diharapkan oleh Mercer dalam teorinya

yaitu membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptasi

peran dan mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi

pencapaian peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.

3. Teori Ela Joy Lehrman

Pada teori ini, Lehrman menginginkan agar bidan dapat

melihat semua aspek praktik pemberian asuhan pada wanita hamil

dan memberi pertolongan persalinan. Lehrman menyelidiki bahwa

pelayanan antenatal menunjukan perbedaan antara prosedur

administrasi yang dibebankan serta manfaat antenatal dan jenis

pelayanan yang diterima wanita di klinik kebidanan. Hubungan

antara identifikasi faktor resiko dan keefektifan dari antenatal care

terhadap hasil yang diinginkan belum terpenuhi. Tujuan dari

penelitian yang dilakukan Lehrman yaitu mengidentifikasi komponen

– komponen yang saling mempengaruhi dalam praktek keebidanan.

Dari hasil penelitiannya, Lehrman mengemukakan 8 konsep penting

yang mencakup pelayanan antenatal, yaitu:

- Asuhan yang berkesinambungan

9
- Keluarga sebagai pusat asuhan

- Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari

asuhan

- Tidak ada intervensi dalam asuhan

- Fleksibilitas dalam asuhan

- Keterlibatan dalam asuhan

- Advokasi dari klien

- Waktu.

Dari ke delapan komponen yang dibuat Lehrman tersebut,

kemudian diuji cobakan oleh Morten pada tahun 1991 pada pasien

pascapartum. Dari hasil penerapan uji coba tersebut, Morten

menambahkan tiga komponen lagi pada ke delapan konsep yang

dibuat oleh Lehrman yaitu:

a. Teknik Terapeutik

Proses komunikasi sangat penting dalam komunikasi

konseling secara khusus lebih mengutamakan konsep terapi seorang

tenaga kesehatan dalam proses perkembangan dan penyembuhan

pasien/klien. Terapeutik dapat dilakukan dengan menunjukkan sikap

misalnya:

- Mendengarkan dengan aktif

- Mengkaji masalah

10
- Klarifikasi masalah

- Humor

- Sikap yang tidak menuduh

- Jujur

- Mengakui kesalahan

- Pengakuan fasilitasi

- Menghargai hak klien

- Pemberian izin

b. Pemberdayaan (Empowerment)

Suat proses pemberian kekuatan dan kekuasaan. Melalui

penampilan dan pendekatan bidan dapat meningkatkan kemampuan

dalam mengoreksi, mengesahkan, menilai dan memberi dukungan.

c. Hubungan Sesama (Lateral Relationship)

Yaitu meliputi hubungan yang baik dengan klien,

bersikap terbuka dengan klien, sejalan dengan klien sehingga antara

klien dan bidan terlihat tampak akrab dan terbina hubungan saling

percaya yang harmonis.

4. Teori Ernestine Weidenbanch

Ernestine adalah seorang perawat kebidanan lulusan

Fakultas Keperawatan Universitas Yale, yang sangat tertarik pada

masalah seputar keperawatan maternitas yang terfokus pada keluarga.

11
Konsep yang ia hasilkan bukan merupakan hasil penelitian hasil

pemikirannya yang dituangkan dalam bukunya Family – Centered

Maternity Nursing. Konsep luas Weidenbach yang nyata ditemukan

dalam keperawatan:

1. The Agent (Perantara)

2. The ecipient (Penerima)

3. The Goals / Purpose

4. The Means

5. Teori Jean Ball

Ball menemukan teori kursi goyang yang berbentuk 3

elemen yaitu:

a. Pelayanan maternitas

b. Pandangan masyarakat terhadap keluarga

c. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian

wanita

2.2 Konsep Kehamilan Trimester III

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin. Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang

dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Pada wanita hamil trimester III

akan mengalami perubahan fisiologis dan psikologis yang disebut sebagai periode

12
penantian. Sejumlah ketakutan muncul pada timester ketiga, wanita mungkin

merasa cemas terhadap kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah

nanti bayinya lahir abnormal, membayangkan nyeri, kehilangan kendali saat

persalinan, apakah bisa bersalin secara normal. Umumnya ibu akan bergantung

pada orang lain dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya yang merupakan

gejala depresi ringan.

Menjelang akhri kehamilan ibu akan semakin mengalami

ketidaknyamanan fisik seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan

dukungan yang kuat dan konsisten dari suami dan keluarga. Dan pada pertengahan

trimester ketiga, hasrat seksual ibu menurun dan perlu adanya komunikasi yang

jujur dengan suaminya terutama dalam menentukan posisi dan kenyamanan dalam

hubungan seks.

Perubahan fisiologis pada kehamilan trimester terjadi pada:

a. Uterus. Uterus akan menekan kearah tulang belakang, menekan vena

kava dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan sering terjadi

kontraksi uterus yang disebut his palsu (braxton hicks).

b. Sirkulasi darah dan sistem respirasi volume darah meningkat 25%

dengan puncak pada kehamilan 32 minggu diikuti pompa jantung yang meningkat

30%.

13
c. Traktus digesvitus. Ibu hamil akan mengalami nyeri ulu hati dan

regurgitasi karena terjadi tekanan keatas uterus sedangkan pelebaran pembuluh

darah pada rectum bisa terjadi.

d. Traktus urinarus. Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu

hamil akan kembali mengeluh sering kencing.

e. Sistem muskulus skeletal. Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat

hamil sedikit bergerak untuk mengkompensasi perubahan bahu lebih tertarik ke

belakang, lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur sehingga

mengakibatkan nyeri punggung.

f. Kulit. Terdapat striae gravidarum, mengeluh gaal, kelenjar sebacea

lebih aktif/ beran badan akan mengalami kenaikan sekitar 5,5 kg.

g. Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolisme basal

sebesar 15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga, penurunan

keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter akibat

hemodelusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin. Kebutuhan

protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,

perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan

protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam sehari.

Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan zat

mineral untuk ibu hamil seperti : kalsium 1,5 gram setiap hari dan 30-40 gram

untuk pembentukan tulang janin, Fosfor rata-rata 2 gram dalam sehari, Zat besi

800 mg atau 30-50 mg per hari dan air yang cukup.

14
h. Perubahan Kardiovaskuler. Volume darah total ibu hamil meningkat

30- 50%, yaitu kombinasi antara plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai

sebelum hamil. Peningkatan volume darah mengalami puncaknya pada pertenahan

kehamilan dan berakhir pada usia kehamilan 32 minggu, setelah itu relative stabil.

Pada kehamilan trimester III juga terjadi ketidaknyamanan, seperti:

a. Peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologis) dan konstipasi.

Frekwensi berkemih pada trimester ketiga sering dialami pada kehamilan primi

setelah terjadi lightening. Efek lightening adalah bagian presentasi akan menurun

masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung

kemih, sehingga merangsang keinginan untuk berkemih. Terjadi perubahan pola

berkemih dari diurnal menjadi nokturia karena edema dependen yang terakumulasi

sepanjang hari diekskresi. Dan cara mengatasinya dengan menjelaskan mengapa

hal tersebut bisa terjadi dan menyarankan untuk mengurangi asupan cairan

mnjelang tidur sehingga tidak mengganggu kenyamanan tidur malam. Konstipasi

diduga akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus

besar ketika terjadi penurunan jumlah progesterone. Akibat pembesaran uterus

atau bagian presentasi menyebabkan pergeseran dan tekanan pad usus dan

penurunan motilitas pada saluran gastrointestinal. Dan bisa juga akibat efek

mengkonsumsi zat besi. Konstipasi dapat memacu hemoroid.

b. Edema devenden dan Varises, kedua hal ini disebabkan oleh gangguan

sirkulasi vena dan meningkatnya tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah.

15
Perubahan ini akibat penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat

wanita tersebut duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat

berbaring.

c. Nyeri Ligemen. Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat dibawah

uterus. Secara anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi an

masuk kedalam abdomen. Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan

dan penekanan berat uterus yang meningkat pesat pada ligament. Ketidak

nyamanan ini merupakan salah satu yang harus ditoleransi oleh ibu hamil. Nyeri

punggung bawah tepatnya pada lumbosakral yang diakibatkan terjadinya

pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh ibu hamil, yang semakin berat seiring

semakin membesarnya uterus. Pengaruh sikap tubuh lordosis, membungkuk

berlebihan, jalan tanpa istirahat, mengangkat beban berat terutama dalam kondisi

lelah.

16
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kasus

Ny. S umur 19 tahun dengan G1P0A0 datang ke BPM Lili Nujuli

dengan keluhan kepala terasa pusing, nyeri punggung bagian bawah, badan lemas.

Hasil pemeriksaan TD:90/60 mmHg, TB: 154 cm, BB: 69 Kg, DJJ:159 x/m, TFU:

27 cm. HPHT yang disampaikan oleh Ny. S yaitu pada 9 Oktober 2020 dengan

usia kehamilan 29-30 minggu. Berdasarkan HPL, bayi akan lahir pada 16 Juli

2021. Ny. S terakhir memeriksakan kandungannya pada tanggal 30 April 2021.

3.2 Peran Bidan Terhadap Kasus

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, Ny. S dengan G1P0A0

mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) 9 Oktober 2020. Dari HPHT

didapatkan tafsiran persalinan atau Hari Perkiraan Lahir (HPL) Ny. S tanggal 16

Juli 2021. Tepat pada tanggal 30 Mei 2021, Ny. S memeriksakan kandunganya

kembali dan telah memasuki minggu ke 29 – 30. Adapun riwayat pemeriksaan

yang telah bidan lakukan yaitu Ny. S merasakan nyeri punggung bagian bawah,

kepala terasa pusing, dan badan terasa lemas. Setelah bidan memeriksa pasien

didapat bahwa tekanan darah Ny. S rendah yaitu 90/60mmHg. Berat badan pasien

69 Kg dengan tinggi badan 154, TFU: 27 cm dengan DJJ: 159 x/m.

17
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ny. S menderita anemia yang sering

terjadi pada wanita hamil. Lalu, bidan memberikan asuhan kepada Ny. S untuk

sering meminum air putih, melakukan senam hamil serta mengatur pola makan

untuk ibu hamil. Jenis makanan yang disarankan bidan yaitu makanan yang

mengandung banyak zat besi seperti sayur sayuran yang berwarna hijau, kacang

kacangan dan juga daging ayam atau daging sapi tanpa lemak. Bidan juga

menjelaskan manfaat dari zat besi untuk kehamilan yaitu untuk membentuk

hemoglobin (Hb) serta melawan komplikasi selama kehamilan sepeti anemia

defisiensi besi. Tidak hanya itu, bidan juga memberikan suplemen zat besi

tambahan seperti vidabio 1x1, omecal / kalsium 1x1, dan pamol 2x1/2. Bidan juga

menyarankan Ny. S untuk melakukan senam hamil rutin secara mandiri maupun

kelompok ibu hamil untuk membantu kelancaran saat melahirkan nanti serta

mengurangi adanya nyeri pada punggung bawah. Selain mengkonsumsi zat besi

serta senam hamil, bidan memberi arahan Ny. S untuk sering meminum air putih

minimal 2,3 liter perhari atau 8-10 gelas perhari untuk menjaga stamina serta

membantu tumbuh kembang calon bayi.

3.3 Keterkaitan Teori Konseptual dengan Kasus

Ny. S hamil 29 minggu atau 7 bulan, ini adalah kehamilan pertama Ny.

S. Ia mengalami anemia di kehamilan pertamanya. Ia mengeluh sering merasa

pusing, nyeri punggung bawah serta sering merasa lelah. Ny. S juga sering

melakukan senam hamil. Namun, ia lalai meminum vitamin suplemen tambahan

18
zat besi. Bidan memberikan asuhan sesuai dengan teori Mercer, yang menekankan

pada informational support agar Ny. S tidak mengalami anemia kembali. Bidan

menganjurkan Ny. S untuk mengkonumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti

sayuran yang berwarna hijau, kacang – kacangan, serta daging ayam atau daging

sapi tanpa lemak. Bidan juga menganjurkan Ny. S untuk meminum air putih

minimal 2,3 liter per hari atau 8 – 10 gelas per hari untuk menjaga stamina dan

membantu tumbuh kembang calon bayi serta meminum suplemen zat besi

tambahan dengan rutin.

19
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada

tujuan khusus penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu tambahan

suplemen zat besi dapat meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil dengan

anemia. Anemia dapat terjadi pada ibu hamil apabila ibu hamil kurang

mengkonsumsi makan – makanan yang kaya akan zat besi. Lalu, faktor

pendukung lainnya yaitu dengan cara meminum air putih minimal 2,3 liter per

hari agar ibu dapat tetap menjaga stamina. Pada kehamilan trimester III,

rentan sekali ibu hamil merasakan nyeri punggung bawah karna posisi bayi

yang bergerak menuju arah jalan lahir. Bidan menganjurkan untuk rutin

senam hamil agar persalinan lancar dan rasa nyeri di punggung bawah

mereda.

4.2 Saran

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian lain. Peneliti dapat

melakukan analisis terhadap faktor – faktor yang belum di analisis

pengaruhnya terhadap Hb seperti pola konsumsi, asupan makanan serta

kegiatan yang harus dilakukan ibu hamil dengan anemia.

20
DAFTAR PUSTAKA

Alloya, Ardiana and , Wahyuni, M.Kes. 2016. “Beda Pengaruh Antara Senam Hamil

Dengan Kompres Hangat Dan Massage Terhadap Penurunan Nyeri

Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III”. Skripsi thesis,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pertiwi, Aldila Septiana. 2013. “Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian

Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten

Karanganyar”. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

K.H. Endah Widhi Astuti. 2016. “Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik

Kebidanan”. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

RESMANIASIH, Ketut. 2014. “PENGARUH TEKNIK PERNAPASAN

DIAFRAGMA TERHADAP KECEMASAN PADA IBU HAMIL

TRIMESTER III”. Masters thesis, Program Pascasarjana Undip.

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai